Review Iphone 15: Spesifikasi, Harga, Kelebihan dan Kekurangan

Dalam dunia teknologi yang terus berkembang, konsumen selalu mencari inovasi dan peningkatan dari produk yang mereka gunakan. iPhone, sebagai salah satu pemimpin pasar smartphone, selalu diharapkan untuk memberikan sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Namun, apakah iPhone 15 benar-benar memberikan apa yang diharapkan konsumen?

iPhone 15 mengklaim sebagai perpaduan sempurna antara desain, performa, dan inovasi. Dengan spesifikasi yang ditingkatkan dan fitur-fitur baru, Apple berjanji untuk memberikan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.

Mengangkat perangkat dari kotaknya, segera menyadari fitur pertama yang menonjol: Layar OLED 6.7 inci dengan resolusi 3200 x 1440. Keunggulannya bukan hanya pada ukuran atau resolusi, tetapi teknologi 120Hz ProMotion yang diadopsi. Manfaatnya? Setiap sentuhan, geseran, dan animasi berjalan dengan kelancaran yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Pengalaman visual yang benar-benar memanjakan mata.

Ditenagai oleh chipset A16 Bionic, iPhone 15 menjanjikan performa yang luar biasa. Keunggulannya terletak pada kemampuan multitasking dan efisiensi energi yang superior. Bagi pengguna, ini berarti aplikasi berjalan lebih cepat, game lebih responsif, dan baterai yang lebih tahan lama. Sebuah kombinasi yang jarang ditemukan dalam satu perangkat.

Kemudian, menguji kamera triple-lensa yang mampu merekam video dalam resolusi 8K. Keunggulannya? Detail yang tajam, warna yang akurat, dan kemampuan low-light yang mengesankan. Bagi para profesional dan entusiast fotografi, manfaatnya jelas: hasil jepretan yang setara dengan kamera DSLR dalam genggaman tangan Anda.

Namun, dengan harga yang dimulai dari $999 untuk varian 128GB, pertanyaan yang muncul adalah apakah investasi ini sepadan? Di satu sisi, Anda mendapatkan perangkat dengan desain premium, performa luar biasa, dan kamera canggih. Namun, di sisi lain, harga ini mungkin dianggap cukup tinggi bagi sebagian konsumen.

Harus diakui bahwa iPhone 15 memiliki kekurangan. Hilangnya port headphone mungkin menjadi kekecewaan bagi beberapa pengguna. Selain itu, ketergantungan yang mendalam pada ekosistem Apple bisa menjadi pedang bermata dua: sementara beberapa fitur dioptimalkan untuk perangkat Apple lainnya, ini juga berarti investasi tambahan bagi mereka yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan produk Apple.

Spesifikasi:

Layar: OLED 6.7 inci, resolusi 3200 x 1440, 120Hz ProMotion.

Chipset: A16 Bionic.

Kamera: Triple-camera setup dengan kemampuan merekam video 8K.

Baterai: Tahan hingga 18 jam pemakaian.

Penyimpanan: Varian mulai dari 128GB hingga 1TB.

Fitur Lain: Face ID yang ditingkatkan, tahan air dan debu, MagSafe 2.0, dan iOS 17.

Harga: Mulai dari $999 untuk varian 128GB.

Kelebihan dan Kekurangan Iphone 15

Kelebihan:

Performa Tinggi: Dengan chipset A16 Bionic, multitasking dan pengalaman gaming menjadi lebih lancar.

Kamera Canggih: Kemampuan merekam video 8K memberikan hasil yang tajam dan detail.

Desain Elegan: Bahan premium dan finishing yang sempurna memberikan tampilan mewah.

Fitur Tambahan: MagSafe 2.0 dan iOS 17 menambah kenyamanan dalam penggunaan sehari-hari.

Kekurangan:

Harga: Bagi sebagian orang, harga iPhone 15 mungkin terasa mahal.

Tidak Ada Port Headphone: Pengguna harus mengandalkan wireless atau adapter.

Ketergantungan pada Ekosistem Apple: Optimalisasi fitur memerlukan investasi lebih pada produk Apple lainnya.

Harga: Mulai dari $999 untuk varian 128GB. Lumayan bikin kantong kempes, sih.

Pro dan Kontra Iphone 15

Pro:

  • Desain premium dan kualitas bahan.
  • Kemajuan teknologi yang signifikan, khususnya pada kamera dan chipset.
  • Fitur tambahan yang memperkaya pengalaman pengguna.

Kontra:

  • Harga yang mungkin dianggap tinggi bagi sebagian konsumen.
  • Hilangnya port headphone.
  • Ketergantungan yang mendalam pada ekosistem Apple.

Dalam refleksi, iPhone 15 adalah manifestasi dari apa yang teknologi masa depan tawarkan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, keunggulan dan manfaat yang ditawarkannya menjadikannya salah satu perangkat terbaik di pasaran saat ini. Bagi mereka yang menghargai inovasi, kualitas, dan performa, iPhone 15 mungkin menjadi investasi yang layak. Bagi yang lain, pertimbangan lebih mendalam mungkin diperlukan.

Berdasarkan analisis di atas, iPhone 15 menawarkan sejumlah peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya. Bagi konsumen yang mengutamakan performa, inovasi, dan kualitas, investasi pada iPhone 15 dapat dipertimbangkan. Namun, bagi mereka yang memiliki keterbatasan anggaran atau kurang tertarik dengan ekosistem Apple, mungkin ada alternatif lain di pasaran yang lebih sesuai.

Gadget Champions 2021: Deretan Gadget Terbaik 2021 untuk Belajar, Berkreasi, Bekerja dan Bermain

Gadget Champions 2021 adalah awal baru yang menyegarkan untuk sebuah ajang penghargaan terhadap gadget dan beragam produk elektronik lain yang dirilis di tahun 2021.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini kami tak lagi mengategorikan pemenang penghargaan berdasarkan jenis perangkat seperti laptop, ponsel, atau kamera digital; melainkan berdasarkan fungsinya, yakni untuk bekerja, belajar, membuat konten, dan bermain game. Berkat sistem kategorisasi baru ini, semakin banyak jenis perangkat yang bisa kami apresiasi sebagai yang terbaik di tahun 2021.

Semua produk yang tercantum sebagai pemenang di Gadget Champions 2021 murni merupakan hasil pertimbangan dari gabungan tiga media teknologi asli Indonesia, yaitu Hybrid.co.id, Yangcanggih.com, dan Gizmologi.id. Semuanya juga merupakan gadget yang telah dijual secara resmi di Indonesia sepanjang tahun 2021.

Berikut daftar pemenang Gadget Champions 2021 berdasarkan masing-masing kategori.

Best for School

Untuk kategori ini, daftar pemenangnya meliputi gadget-gadget yang cocok digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, mulai dari jenjang SD hingga universitas. Dalam menilai, kami memberikan penekanan utama pada value serta keseimbangan antara performa dan harga. Singkatnya, gadget harus memiliki harga yang relatif terjangkau dan tepat guna. Berikut gadget terbaik untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar versi Gadget Champions 2021.

OPPO A16

Paling terjangkau di antara semua smartphone besutan OPPO, A16 memiliki kelebihan di ketahanan baterai dan kamera yang cukup baik untuk kelasnya. Ia ideal buat pelajar yang baru pertama kali menggunakan ponsel karena mudah dioperasikan.

Acer Aspire 5 A514

Kombinasi performa yang baik dan desain yang cukup estetis membuat laptop ini pantas menjadi salah satu yang terbaik untuk para pelajar di tahun 2021. Harganya pun terjangkau sehingga tidak akan terlalu membebani orang tua.

Apple iMac M1

Dari segi harga, komputer all-in-one dengan desain warna-warni ini memang tergolong premium, tapi itu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Performanya pun sangat mumpuni, bahkan untuk keperluan menyunting video sekalipun.

Xiaomi Pad 5

Tablet Android besutan Xiaomi ini memiliki spesifikasi terbaik di kelas harganya. Bagi pelajar yang membutuhkan tablet dengan layar berukuran lega di kisaran harga 5 jutaan rupiah, sulit mencari tablet yang spesifikasinya lebih baik dari Xiaomi Pad 5.

Huawei MatePad T8 (Kids Edition)

Ideal untuk anak SD berkat bantalan karet yang mengamankannya dari benturan, tablet dengan harga 2 jutaan rupiah ini juga sudah dilengkapi stylus untuk membantu anak-anak menggambar.

Logitech Pop Mouse

Secara fisik, mouse ini kelihatan meriah sekaligus cukup ergonomis untuk digunakan oleh si kecil. Harganya pun cukup terjangkau, sekaligus bisa ditandemkan dengan keyboard Logitech Pop Keys.

OPPO Enco Buds

TWS paling terjangkau dari OPPO ini hadir membawa mode khusus gaming serta kualitas suara yang baik. Selain itu, fisiknya pun tahan debu dan air dengan sertifikasi IP54.

Apple iPad 9th Gen

Tablet terbaik untuk belajar, dengan performa yang kencang dan ekosistem aplikasi yang amat lengkap. Di kelas harganya, inilah tablet dengan performa tercepat saat ini.

Realme 8i

Selain mampu memanjakan mata berkat layar 6,6 inci yang mendukung refresh rate 120 Hz, Realme 8i juga siap digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar selama seharian berkat baterai berkapasitas 5.000 mAh.

Best for Content Creation

Agar dapat menghasilkan karya-karya terbaik, para kreator konten membutuhkan dukungan perangkat yang terbaik. Di kategori ini, kami telah memilih pemenang berdasarkan kemampuannya menunjang aktivitas para desainer grafis, desainer 3D, videografer, fotografer, serta editor video. Berikut gadget terbaik untuk menunjang proses penciptaan konten kreatif versi Gadget Champions 2021.

OPPO Reno6

Berbekal fitur-fitur kamera canggih untuk menciptakan video dan foto dengan efek menarik, Reno6 adalah smartphone kelas menengah terbaik untuk keperluan membuat konten di TikTok, Instagram, maupun YouTube.

HP ZBook Power G8

Dirancang untuk para desainer grafis dan desainer 3D, laptop ini siap digunakan untuk berbagai pekerjaan berat. Di saat yang sama, spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Vivo X70 Pro

Hasil kolaborasi Vivo dan Zeiss berhasil menghadirkan smartphone dengan kualitas foto terbaik di kelas semi-flagship. Hasil rekaman videonya yang stabil saat dipakai tanpa tripod juga menjadi nilai tambah buat para vlogger dan pencipta konten video.

Samsung Galaxy Z Flip3

Berkat layar lipatnya, Galaxy Z Flip3 bisa digunakan dengan cara unik yang tidak dapat dijumpai di ponsel berdesain konvensional lainnya. Hasil foto dan videonya yang amat baik pun juga membuatnya semakin cocok di tangan para pencipta konten.

Fujifilm GFX 50S II

Kamera mirrorless dengan sensor medium format yang paling terjangkau saat ini. Dukungan koleksi lensa medium format Fujifilm GF yang ekstensif dan kualitas hasil foto yang menakjubkan membuatnya pantas menjadi andalan para fotografer profesional.

Sony Alpha 1

Kamera mirrorless bersensor full-frame ini sanggup merekam video 4K 120 fps atau 8K 30 fps. Ia juga merupakan kamera tercepat Sony saat ini, dengan kemampuan menjepret secara kontinyu hingga 30 gambar per detik.

Canon EOS R3

Bodi kamera full-frame dengan mount Canon RF terbaik saat ini. EOS R3 memiliki performa yang sangat gegas, membuatnya sangat ideal di tangan fotografer olahraga profesional. Satu fitur canggihnya, vehicle detection, sangat berguna dalam membantu fotografer mengabadikan aksi balap mobil atau motor.

Panasonic Lumix DC-BS1H

Kamera video barebone yang mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk menghasilkan video berkualitas sinema. Dukungan lensa yang lengkap membuatnya semakin ideal untuk para videografer profesional.

DJI Mavic 3

Paling canggih di antara semua consumer drone buatan DJI, Mavic 3 hadir membawa kamera Hasselblad dengan sensor Micro Four Thirds yang mampu merekam video beresolusi 5,1K. Dengan daya tahan baterai hingga 46 menit dan jangkauan transmisi video hingga 15 km, ia pun juga sangat layak digunakan dalam lingkup profesional.

Apple iPhone 13 Pro

Berbekal mode video Cinematic, iPhone 13 Pro mampu menghasilkan video yang terbaik untuk sebuah smartphone. Didukung juga oleh beragam aplikasi penyunting video yang canggih, ponsel ini pun dapat difungsikan sebagai solusi alat videografi yang komplet.

Apple MacBook Pro 16 2021

Inilah laptop terbaik untuk video editor, fotografer, dan desainer grafis yang memiliki mobilitas tinggi. Di samping mengusung monitor Mini LED yang terang dan akurat, ia juga mengunggulkan kinerja yang amat kencang, bahkan di opsi paling terjangkaunya sekalipun.

Apple iPad Pro 12,9 M1 2021

Tipis tapi sangat bertenaga, inilah tablet terkencang saat ini yang bisa diandalkan untuk keperluan video editing dan sketsa di mana pun. Tak hanya itu, layarnya mampu menampilkan visual dengan dynamic range yang luas dan warna yang memukau.

Best for Work

Perangkat canggih yang mampu menunjang produktivitas selalu menjadi kebutuhan khalayak. Di kategori ini, prioritas utamanya adalah perihal kualitas dan performa. Berikut gadget terbaik untuk menunjang pekerjaan versi Gadget Champions 2021.

Asus ExpertBook B9400

Bagi para pebisnis profesional yang membutuhkan laptop tangguh untuk menunjang aktivitas bisnisnya, inilah laptop terbaik yang bisa dibeli di tahun 2021. Bodinya ringan tapi tangguh, performanya kencang, serta turut dilengkapi fitur-fitur keamanan terkini.

Acer Swift 3 Infinity 4

Opsi menarik bagi para pekerja kantoran dan pekerja lepas yang memiliki bujet terbatas, laptop ini hadir membawa desain yang unik dan keren, tidak ketinggalan pula performa yang cukup mumpuni.

Samsung Galaxy Z Fold3

Membawa ponsel ini ibarat memiliki sebuah tablet yang dapat disimpan di dalam saku. Ingin mencorat-coret dengan lebih nyaman dan lebih presisi, gunakan saja stylus S Pen Pro bersamanya.

Lenovo ThinkPad X1 Titanium Yoga

Paling tipis di antara semua lini laptop ThinkPad convertible, tapi tetap dengan bodi yang tangguh sesuai standar militer, serta fitur pengamanan yang lengkap. Satu kelebihannya adalah ukuran layarnya yang mencapai 13,5 inci, yang dapat memberikan ruang vertikal ekstra. Dengan daya tahan baterai mencapai angka 9 jam, laptop ini pun layak direkomendasikan bagi para pebisnis yang memiliki mobilitas ekstra.

Sony WF-1000X Mark 4

Tak hanya mengunggulkan kualitas suara yang amat baik dan dukungan active noise cancellation (ANC), TWS premium besutan Sony ini juga hadir membawa desain yang sangat nyaman digunakan.

Samsung S24A400

Dibanding monitor pada umumnya, monitor yang satu ini punya kelebihan dalam bentuk webcam terintegrasi. Ukurannya yang ringkas juga membuatnya cocok digunakan sebagai monitor kedua di atas meja kerja.

Best for Gaming

Industri gaming adalah salah satu yang malah berkembang pesat di kala pandemi. Alhasil, kebutuhan akan perangkat gaming pun juga ikut naik, dan di tahun 2021 kita juga melihat banyak perangkat gaming yang menarik. Berikut perangkat gaming terbaik versi Gadget Champions 2021.

Acer Predator Helios 300

Tak hanya menawarkan keseimbangan harga dan performa yang baik, laptop ini turut ditunjang oleh manajemen panas yang efektif. Kualitas rancang bangunnya pun solid, sehingga pengguna bisa percaya diri berlama-lama bermain game dengannya.

Western Digital SN850 NVMe SSD

Ruang penyimpanan ekstra saja tidak cukup buat para gamer, sebab performa storage yang cepat pun juga merupakan faktor yang krusial. SSD NVMe PCIe 4.0 yang satu ini merupakan cara mudah dan terjangkau untuk mendongkrak performa PC atau laptop secara instan.

ASUS ROG Phone 5

Sebagai sebuah smartphone gaming, performa yang kencang tentu menjadi andalan ROG Phone 5. Tidak kalah penting, ponsel ini juga mengandalkan sistem manajemen panas yang baik sehingga nyaman digunakan berlama-lama. Harganya pun relatif terjangkau, terutama jika melihat performa yang ditawarkan.

ASUS ROG Strix Advantage Edition

Paduan prosesor dan kartu grafis AMD di laptop ini menawarkan performa gaming yang kencang di tingkat harga yang kompetitif. Desainnya pun keren dan kokoh, dan ia turut didukung sistem pendingin yang efektif.

Asus ROG Zephyrus Duo 15 SE

Dengan sepasang layarnya, laptop ini sanggup memberikan pengalaman baru saat bermain game maupun bekerja. Bukan cuma itu, kualitas layar dan performanya pun juga termasuk salah satu yang terbaik di tahun 2021.

Lenovo Legion 5 Pro

Dengan layar 16 inci yang memiliki refresh rate 165 Hz, cakupan warna sRGB 100%, serta dukungan DisplayHDR 400 dan Dolby Vision, laptop gaming yang satu ini sangat unggul perihal kualitas visual. Performanya pun kencang, dengan spesifikasi di atas rata-rata kelas harganya.

MSI GE76 Raider

Perangkat gaming terasa kurang lengkap tanpa pencahayaan RGB, dan itu sama sekali bukan masalah di laptop ini. Dengan bodi yang kokoh dan spesifikasi kelas atas, laptop ini juga ideal dijadikan pengganti PC desktop.

HP Victus 16

Harganya relatif terjangkau, akan tetapi spesifikasi dan performanya tetap memadai untuk ukuran laptop gaming. Desainnya yang tampak minimalis dan bernuansa bisnis juga bisa menjadi nilai tambah bagi sebagian pengguna.

LG C1 OLED TV

Dengan dukungan VRR dan refresh rate 120 Hz, inilah TV dengan kualitas visual terbaik buat para gamer konsol next-gen. Tidak hanya game, film juga bakal tampak menawan saat diputar di TV ini.

Nintendo Switch OLED

Dijual sekitar 1 juta lebih mahal dari versi standarnya, generasi baru Nintendo Switch yang memiliki layar OLED ini menjanjikan kualitas visual yang jauh lebih menawan dalam form factor yang sudah sangat familier.

Realme GT Neo2

Berbekal chipset Qualcomm Snapdragon 870 dan sistem pendingin pasif yang efektif, Realme GT Neo2 bisa menjadi salah satu smartphone terbaik untuk bermain game di tahun 2021. Belum lagi ditambah harganya yang sangat menarik.

Poco F3

Poco F3 adalah smartphone dengan chipset Snapdragon 870 yang paling murah di tahun 2021, dan ini menjadikannya sebagai pilihan terbaik bagi para gamer mobile yang memiliki dana pas-pasan.

Di tahun 2022, kami berencana untuk tetap menghadirkan jawara gadget terbaik setiap bulannya. Tujuannya tidak lain dari membantu para pembaca untuk mendapatkan gadget terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

7 Laptop Paling Unik yang Akan Meluncur di Tahun 2022

2022 baru berjalan beberapa hari, namun sudah ada indikasi kalau tahun ini bakal menjadi tahun yang penting untuk industri laptop. Di event CES 2022, kita sudah melihat deretan prosesor dan kartu grafis laptop baru yang diumumkan oleh AMD, Intel, dan juga Nvidia, dan para produsen laptop pun turut memanfaatkan acara tahunan ini untuk memperkenalkan sejumlah produk yang tak kalah menarik.

Tak hanya mengemas komponen-komponen terbaru dari trio produsen chip tadi, laptop-laptop baru ini rupanya juga menghadirkan berbagai inovasi memikat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Berikut adalah 7 laptop terunik yang akan datang di tahun 2022.

Dell XPS 13 Plus

Dari luar, tidak ada yang kelihatan aneh pada laptop ini. Namun begitu dibuka, tampak bahwa ada yang tidak biasa pada bagian keyboard-nya. Seperti yang bisa kita lihat, Dell XPS 13 Plus tidak memiliki baris tombol function (F1 sampai F12) seperti pada umumnya. Sebagai gantinya, porsi teratas keyboard-nya dihuni oleh sederet tombol kapasitif.

Pemandangan yang tidak kalah aneh juga bisa kita lihat pada area di bawah keyboard-nya. Sepintas, XPS 13 Plus kelihatan seperti tidak memiliki trackpad sama sekali. Namun Dell sebenarnya sudah menyembunyikan haptic touchpad yang akan merespons setiap klik di balik palm rest berbahan kacanya.

Keyboard-nya sendiri juga kelihatan unik, sebab semua tombolnya tampak rata dengan permukaan bodinya. Kendati demikian, Dell mengklaim bahwa tiap-tiap tombolnya masih menawarkan key travel hingga sedalam 1 mm. Tertarik membelinya? XPS 13 Plus kabarnya akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.199.

Lenovo ThinkBook Plus Gen 3

Apa jadinya ketika seseorang menyelipkan sebuah tablet ke dalam sasis laptop? Tidak perlu berandai-andai, sebab ide liar itu sudah direalisasikan oleh Lenovo lewat ThinkBook Plus Gen 3. Jadi selain mengemas sebuah layar 17,3 inci (yang lebih lebar dari biasanya), ia juga punya layar kedua berukuran 8 inci yang ditempatkan di sebelah kanan keyboard.

Lenovo membayangkan layar kedua itu bisa digunakan untuk corat-coret, atau bahkan untuk me-mirror layar smartphone sehingga pengguna tak perlu mengeluarkannya dari saku. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya kita melihat laptop berlayar ganda. Sebelum ini, Asus sudah mengeksekusi ide serupa dengan cara yang berbeda lewat lini ROG Zephyrus Duo.

ThinkBook Plus Gen 3 merupakan perubahan drastis dari dua generasi sebelumnya (yang mengemas layar E Ink pada bagian cover penutupnya). Entah kenapa fitur tersebut tak lagi dipertahankan di sini. Padahal bakal sangat keren jadinya seandainya laptop ini bisa mengemas tiga layar sekaligus. Rencananya, ThinkBook Plus Gen 3 akan dijual di bulan Mei 2022 dengan banderol mulai $1.399.

Lenovo ThinkPad Z13

Pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan mengajarkan kita akan pentingnya peran webcam dan mikrofon, dan sudah waktunya bagi pabrikan untuk menaruh perhatian ekstra pada dua komponen tersebut. ThinkPad Z13 adalah contoh laptop yang didapat ketika pabrikan memikirkan soal itu.

Pada bezel atasnya, tampak ada bagian yang agak menjorok ke luar, yang sepintas kelihatan seperti kebalikan dari notch pada layar MacBook Pro. Ruang ekstra tersebut Lenovo manfaatkan untuk menjejalkan sensor kamera FHD yang lebih besar (dengan ukuran piksel individual 1,4 µm), tidak ketinggalan pula mikrofon dual-array.

Tujuannya tidak lain untuk memberikan pengalaman yang lebih baik selama pengguna menjalani sesi video conference. Itulah mengapa Lenovo menamai bagian tersebut dengan istilah Communications Bar. Di Amerika Serikat, Lenovo berencana melepas laptop ini ke pasaran pada bulan Mei 2022 dengan harga mulai $1.549.

Lenovo Yoga 9i

Keunikan yang dibawa Yoga 9i memang tidak seradikal ThinkBook Plus Gen 3 tadi, tapi masih cukup mencuri perhatian jika dibandingkan laptop pada umumnya. Kalau kita perhatikan bagian keyboard-nya, tampak ada satu kolom berisikan tombol-tombol shortcut yang menghuni sisi paling kanannya.

Shortcut-nya pun disesuaikan dengan skenario penggunaan konsumen modern, misalnya shortcut untuk mengaktifkan fitur Background Blur di Microsoft Teams maupun aplikasi video conference lainnya. Jauh lebih mudah dan praktis ketimbang harus mengutak-atik menu pengaturan video di masing-masing aplikasi. Sepele, tapi krusial untuk masa-masa seperti sekarang.

Selanjutnya, ada shortcut untuk memilih mode performa laptop, sehingga pengguna bisa mengoptimalkan konsumsi baterai perangkat hanya dengan satu klik tombol. Shortcut lainnya berfungsi untuk mengganti tampilan Windows antara dark mode atau light mode, kemudian ada pula yang berfungsi untuk mengoptimalkan audio berdasarkan jenis konten yang diputar. Rencananya, Yoga 9i akan tersedia pada kuartal kedua 2022 dengan harga mulai $1.399.

Asus Zenbook 14 OLED Space Edition

 

Tahukah Anda bahwa di tahun 1997, Asus mengirimkan dua macam laptop ke orbit di dalam stasiun luar angkasa bikinan Uni Soviet bernama Mir? Asus mengklaim laptopnya mampu bertahan di sepanjang misi tanpa cacat, dan Asus pun ingin momen tersebut dikenang dengan cara yang istimewa.

Zenbook 14X OLED Space Edition sepenuhnya diciptakan untuk itu. Edisi spesial ini mengusung desain yang sangat unik, dengan titik-titik pada cover penutupnya yang merupakan kode morse untuk frasa Latin “ad astra per aspera” (yang berarti “menuju bintang dengan perjuangan”), ditambah ukiran-ukiran yang melambangkan stasiun Mir itu sendiri.

Tak hanya itu, cover penutupnya turut dilengkapi layar OLED mini berukuran 3,5 inci yang bisa dipakai untuk menampilkan teks atau gambar yang customizable (mirip seperti fitur AniMe Matrix milik seri ROG Zephyrus G14). Sejalan dengan tema luar angkasanya, fisik laptop ini telah lulus standar uji U.S. Space Systems Command Standard SMC-S-016A, yang diklaim empat kali lebih ketat daripada standar MIL-STD yang umum dipakai produsen laptop.

Asus sejauh ini belum mengumumkan harga jual laptop edisi khusus ini, akan tetapi pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini juga.

Asus Zenbook 17 Fold OLED

Salah satu kejutan terbesar yang Asus ungkap di CES 2022 (baik secara harfiah maupun secara kiasan) adalah Zenbook 17 Fold OLED. Sesuai namanya, ini merupakan laptop dengan layar yang bisa dilipat layaknya Lenovo ThinkPad X1 Fold. Bedanya, Zenbook 17 Fold OLED mengemas layar yang berukuran jauh lebih besar.

Dalam posisi terbuka lebar, pengguna akan disambut oleh layar OLED 17,3 inci dengan resolusi 2560 x 1920. Layar tersebut kemudian bisa dilipat hingga menjadi sepasang layar dengan ukuran 12,5 inci dan resolusi 1920 x 1280. Menemani laptop ini, Asus juga menyediakan sebuah keyboard Bluetooth yang bisa ditempatkan di atas porsi bawah layarnya.

Dari segi spesifikasi, Asus memastikan Zenbook 17 Fold OLED telah memenuhi standar baru Intel Evo yang secara khusus ditetapkan untuk laptop dengan layar foldable. Asus sejauh ini masih enggan mengungkap harganya, akan tetapi mereka sudah punya niatan untuk memasarkannya mulai pertengahan tahun ini.

Asus ROG Flow Z13

Tahun lalu, Asus meluncurkan laptop gaming 2-in-1 dengan bodi yang amat ringkas. Tahun ini, Asus punya penawaran serupa yang bahkan lebih ringkas lagi. Ketimbang menganut desain 2-in-1, perangkat bernama ROG Flow Z13 ini sepenuhnya mengadopsi desain detachable ala Microsoft Surface Pro, menjadikannya sebagai salah satu tablet dengan spesifikasi paling beringas di dunia saat ini.

Entah bagaimana caranya, namun yang pasti Asus berhasil menyelipkan komponen-komponen kelas gaming seperti prosesor Intel Core i9-12900H dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 Ti ke dalam bodi setebal 12 mm saja, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 56 Wh, serta opsi layar 4K 60 Hz atau FHD 120 Hz. Secara total, bobotnya hanya berkisar 1,1 kg saja.

Seandainya perlu dorongan performa ekstra, ROG Flow Z13 juga dapat disambungkan ke aksesori bernama ROG XG Mobile yang dijual terpisah, yang mengemas GPU Nvidia GeForce RTX 3080 atau AMD Radeon RX 6850M XT. Terkait ketersediannya, Asus berencana memasarkan ROG Flow Z13 pada kuartal pertama atau kedua tahun ini, akan tetapi harganya masih belum diketahui. Sudah pasti mahal, apalagi kalau ditambah aksesori GPU eksternalnya tadi.

Huawei P50 Pocket Benahi Dua Kekurangan Utama Samsung Galaxy Z Flip 3

Di antara beberapa ponsel foldable yang tersedia di pasaran, Samsung Galaxy Z Flip 3 mungkin bisa dianggap sebagai yang paling normal. Dalam posisi terbuka, ia tidak berbeda jauh dibanding smartphone pada umumnya. Namun berhubung layarnya bisa dilipat, ia jauh lebih mudah disimpan di dalam saku, bahkan saku kemeja sekalipun.

Terlepas dari itu, Z Flip 3 masih punya sejumlah kekurangan. Dua yang paling utama adalah kapasitas baterainya yang kecil (3.300 mAh), dan desain yang tidak benar-benar tertutup rapat saat layarnya dilipat. Lain ceritanya dengan Huawei P50 Pocket. Ponsel foldable terbaru Huawei yang juga mengadopsi desain clamshell itu rupanya tidak terkendala dua isu tersebut.

Saat dilipat, layar P50 Pocket benar-benar tertutup dengan rapat, tidak seperti Z Flip 3 yang masih menyisakan sedikit celah. Ini menunjukkan adanya perbedaan rancangan engsel pada kedua smartphone. Dalam posisi terlipat, tebal P50 Pocket cuma 15,2 mm, lebih tipis daripada Z Flip 3. Namun saat dibuka, P50 Pocket sedikit lebih tebal di 7,2 mm.

Kabar baiknya, Huawei benar-benar memaksimalkan ruang ekstra tersebut. P50 Pocket dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh, cukup signifikan selisihnya dibanding milik Z Flip 3. Huawei pun tidak lupa menyematkan dukungan fast charging 40 W pada P50 Pocket.

Seperti Z Flip 3, ponsel ini turut mengemas dua layar; satu di luar, satu di dalam. Di bagian luar, ada layar membulat dengan diameter 1,04 inci dan resolusi 340 x 340 piksel. Layar ini bisa menampilkan sejumlah informasi, termasuk halnya menjadi viewfinder kamera sehingga pengguna bisa mengambil selfie menggunakan kamera utamanya. Meski sepintas kelihatan lebih estetis, layar membulat ini masih kalah fungsional dibanding layar luar Z Flip 3 yang berukuran lebih besar.

Untuk layar bagian dalamnya, P50 Pocket mengemas panel OLED 6,9 inci dengan resolusi 2790 x 1188 piksel dan refresh rate 120 Hz. Di sisi atasnya, ada lubang kecil yang dihuni oleh kamera 10,7 megapiksel. Kamera yang satu ini lebih ideal digunakan untuk video call, sebab kalau untuk mengambil selfie, hasil tangkapannya jelas kalah bagus dibanding kamera utamanya di sisi luar.

Kamera utamanya ini menggunakan sensor 40 megapiksel dan lensa f/1.8. Mendampingi kamera tersebut adalah kamera ultra-wide 13 megapiksel yang juga bisa dipakai untuk fotografi makro, serta kamera “super-spectrum” 32 megapiksel yang bertugas untuk membantu memperkaya warna pada hasil tangkapan P50 Pocket.

Urusan performa, ponsel ini mengandalkan chipset Snapdragon 888, tapi yang cuma kompatibel dengan jaringan 4G saja. Huawei menawarkan dua varian RAM dan storage: 8 GB/256 GB seharga 8.988 yuan (± 20 jutaan rupiah), dan 12 GB/512 GB seharga 10.988 yuan (± 24,5 jutaan rupiah).

Varian 12 GB/512 GB ini turut mengusung embel-embel “Premium Edition”, serta hadir dalam balutan warna silver atau emas yang memiliki motif unik karya desainer asal Belanda, Iris van Herpen. Sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei P50 Pocket nantinya juga akan tersedia di luar Tiongkok.

Sumber: The Verge dan Huawei.

[Review] vivo V23e, Fokus Pada Fotografi Selfie & Portrait dengan Bingkai Flat yang Stylish

Bicara mengenai smartphone garapan vivo, belum lama ini perangkat flagship vivo X70 Pro telah menyita begitu banyak perhatian. Terutama karena penggunaan sistem kamera ZEISS Optics dan dilengkapi fitur fotografi serta videografi inovatif yang sangat lengkap.

Tentu saja, vivo tidak melupakan perangkat seri V. Lini smartphone kelas menengah ini berkontribusi dalam membesarkan namanya di Indonesia. Melanjutkan kesuksesan vivo V21 4G dan V21 5G, baru-baru ini vivo Indonesia secara resmi meluncurkan V23e 4G.

Label e yang menempel pada perangkat vivo bisa diartikan sebagai versi ‘ekonomis’. Meski saat artikel ini ditulis, vivo belum merilis versi regulernya yakni vivo V23.

Harga yang dipatok vivo untuk V23e memang tidak terlalu tinggi, hanya Rp4.399.000. Harga yang sama seperti vivo V21 4G varian RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB saat dirilis pada bulan Juni lalu, tetapi sekarang sudah turun menjadi Rp3.999.000.

Perbedaan antara vivo V23e dan V21 4G juga menarik untuk dibahas. Namun mari fokus membahas yang ditawarkan oleh vivo V23e terlebih dahulu, berikut kesan yang saya dapatkan setelah pemakaian selama satu minggu.

Bodi Tipis dengan Bingkai Flat

Bagian belakang vivo V23e

Sejalan dengan tren smartphone masa ini, vivo V23e mempunyai bingkai dengan desain flat yang tampil lebih stylish. Saat digenggam, desain barunya menonjolkan build quality yang terasa premium di telapak tangan. Walau terasa sedikit kaku, tetapi masih tergolong nyaman berkat sudut-sudut yang agak membulat. Dimensi bodinya ringkas, 160,87×74,28×7,36 mm dengan bobot 172 gram.

Unit yang saya review berwarna moonlight shadow yang tampil klasik dengan sentuhan akhir glossy yang mudah meninggalkan jejak pemakaian. Solusinya cukup kenakan case bawaan, itu juga sekaligus menambah tingkat ergonominya.

vivo V23e mendukung Widefine L1

Ke bagian muka, terpampang panel AMOLED berkualitas berukuran 6,44 inci FHD+ dalam rasio 20:9. Layarnya sudah membawa sertifikasi Widevine L1 yang membuat vivo V23e dapat menyajikan konten streaming seperti Netflix dengan resolusi tinggi (HD). Juga masih mempertahankan fitur Screen Touch ID atau sensor sidik jari bawah layar.

Sayang vivo tidak membekalinya dengan refresh rate tinggi, yang bisa berdampak pada pengalaman gaming yang kurang maksimal terutama saat bermain game cepat dan kompetitif. vivo V23e juga masih menggunakan notch bergaya waterdrop yang mainstream diadopsi di perangkat vivo yang lebih terjangkau seperti seri Y.

Untuk kelengkapan tombolnya, di sebelah kanan bodi terdapat tombol power dan volume, sedangkan di sisi seberangnya polos. Area atas hanya terdapat mikrofon sekunder, sisanya tersemat di bawah termasuk SIM tray berbentuk hybrid (bisa dual-SIM atau single-SIM + kartu microSD), mikrofon, port USB-C, dan speaker.

Kamera

Kamera vivo V23e

Beralih ke sektor kamera, perangkat dengan tagline ‘Inspire Every Portrait’ ini berfokus menawarkan kemampuan mengabadikan foto selfie dan portrait yang apik. Bagian depan, vivo V23e mengandalkan kamera 50MP AF Night Portrait yang dilengkapi autofocus dan mode night.

Fitur autofocus sangat membantu dalam proses menghasilkan foto portrait yang tajam, meski diambil dalam berbagai jarak dan kondisi cahaya berbeda. Ditambah fitur AI eye autofocus yang dapat mengunci mata secara presisi dan memastikan subjek di dalam frame mendapatkan perhatian yang cukup.

Semua yang dibutuhkan untuk menghasilkan foto selfie dan portrait yang memukau tersedia pada mode portrait. Mulai dari multi-style portrait yang meliputi fresh, texture, 1980s, rococo, gray, film, holiday, kyoto cherry, dan tokyo style.

Kemudian ada rangkaian fitur beauty yang bisa dipakai secara otomatis atau atur sendiri suka-suka. Gaya atau sikap yang ditampilkan ketika dipotret sangat mempengaruhi hasil akhir, oleh sebab itu vivo turut melengkapinya dengan berbagai rekomendasi pose yang mudah diikuti.

Untuk mengabadikan momen dan membuat konten sehari-hari, vivo V23e mengusung konfigurasi triple camera. Kamera utamanya menggunakan sensor beresolusi 64MP f/1.8, bersama kamera sekunder 8MP f/2.2 dengan lensa ultrawide 16mm yang memberikan bidang pandang 120 derajat, dan kamera 2MP f/2.4 untuk foto macro.

Secara default dengan filter Quad Bayer, kamera utama vivo V23e menghasilkan foto 16MP dengan ukuran per piksel lebih besar dan opsi resolusi penuhnya dapat diakses melalui mode high resolution. Proses memotretnya dapat dibantu fitur AI Scene Optimization yang dapat mengoptimalkan pengaturan pada kondisi tertentu. Berikut hasil fotonya:

Bagaimana dengan kemampuan videonya? Kamera belakang dan depan pada vivo V23e dapat merekam video hingga resolusi 1080p dan khusus untuk kamera utama tersedia opsi frame rate hingga 60 fps.

Biar hasil videonya lebih stabil, tersedia fitur EIS pada kamera belakang dan Steadiface di depan. Rangkaian filter dan efek beauty juga dapat diterapkan, tetapi hanya mendukung resolusi 720p saja.

Fitur lain, tersedia mode dual view yang memungkinkan pengguna merekam video secara bersamaan dari kamera depan dan belakang atau dua kamera belakang dengan kamera utama dan ultrawide.

Hardware & Software

Funtouch OS 12 vivo V23e

Dari segi software, vivo V23e menjalankan sistem operasi Funtouch OS 12 berbasis Android 11. Punya antarmuka yang lebih segar dengan warna-warna pastel yang tampak minimalis.

Funtouch OS 12 juga membawa sejumlah fitur menarik. Sebut saja, widget baru Nano Music Player yang memungkinkan kita memutar musik dari sumber atau aplikasi streaming musik berbeda cukup dari homescreen. Pengguna dapat menikmati pengalaman audio berkualitas dengan adanya fitur Hi-Res Certification.

Aktivitas multitasking di vivo V23e juga lebih praktis berkat fitur small window. Anda dapat membuka aplikasi dengan window kecil yang bisa digeser-geser, serta bisa di-minimize dan diakses kapan saja. Fitur lain ialah NFC Multifunctions, yang tak hanya mengecek, top-up kartu uang elektronik, serta mentransfer berbagai file, tetapi juga dapat menduplikasi kartu akses rumah, kantor atau apartemen.

Beralih ke hardware, vivo V23e ditenagai oleh chipset 4G terbaru dari Mediatek yakni Helio G96 yang masih dibangun menggunakan teknologi proses 12 nm. Sebagai pembanding, dapur pacu vivo V21 4G menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 720G (8 nm) dan MediaTek Dimensity 800U (7 nm) untuk V21 5G.

Terlepas dari perbedaan chipset, performa vivo V23e terbukti dapat diandalkan. Aktivitas multitasking dalam menunjang bekerja dari rumah lancar dan bermain game kompetitif seperti Mobile Legends dengan grafis ultra juga baik-baik saja. MediaTek Helio G96 sendiri memiliki CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A76 2.05 GHz dan 6x Cortex-A55 2.0 GHz, serta GPU Mali-G57 MC2. Berikut hasil benchmark dan pemindaian menggunakan aplikasi CPU-Z dan SensorBox.

Ia juga ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, serta dilengkapi teknologi Extended RAM dan swap memory management. Sebanyak 4GB dari penyimpanan diubah sebagai RAM virtual, totalnya V23e layaknya punya RAM 12GB. Sementara, teknologi swap memory management memastikan penyimpanan yang digunakan untuk perluasan RAM tidak akan memiliki gangguan kinerja jangka panjang.

Dari sisi daya, vivo V23e disuplai baterai berkapasitas 4.050 mAh. Ketika sedang terburu-buru, fitur pengisian cepat 44W FlashCharge dapat mengisi daya dari 1% hingga 69% hanya dalam waktu 30 menit.

Verdict

Layar vivo V23e

Hadir mendahului versi regulernya, vivo V23e sebagai versi hemat tetap berhasil menunjukkan keunggulannya dengan baik. Fokus utamanya masih pada fotografi selfie dan portrait, serta dikemas dalam desain stylish dengan bingkai flat yang menambah kesan premium.

Dipatok dengan harga Rp4.399.000 yang cukup kompetitif di kelas menengah, kelebihan dan kekurangan lain dari vivo V23e meliputi panel AMOLED meski tanpa dibekali refresh rate tinggi. Lalu, kamera utama 64MP meski tidak mendukung perekaman video 4K. Serta, penggunaan chipset baru MediaTek Helio G96 yang masih menggunakan teknologi proses 12 nm.

Bagaimana bila dibandingkan dengan V21 4G? Baik Anda bisa menilainya sendiri setelah mengetahui perbedaan spesifikasi pada tabel di bawah ini.

Perbandingan vivo V23e vivo V21 4G
OS Android 11, Funtouch 12 Android 11, Funtouch 11.1
Layar AMOLED 6,44 inci FHD+ AMOLED 6,44 inci FHD+
Chipset Mediatek Helio G96 (12 nm) Qualcomm Snapdragon 720G (8 nm)
Kamera belakang 64MP, 8MP ultrawide, dan 2MP macro 64MP, 8MP ultrawide, dan 2MP macro
Kamera depan 50MP AF 44 AF
Baterai 4.050 mAh dengan 44W FlashCharge 4.000 mAh dengan 33W FlashCharge
Harga Rp4.399.000 Rp3.999.000 (turun dari Rp4.399.000)

Sparks

  • Bodi tipis dengan bingkai flat yang stylish
  • Panel AMOLED dengan Widefine L1
  • Kamera depan 50MP dengan AF
  • Kamera utama 64MP
  • Funtouch OS 12 berbasis Android 11
  • Baterai 4.050 dengan 44W FlashCharge

Slacks

  • Refresh rate layar sebatas 60Hz
  • Notch bergaya waterdrop
  • Belum mendukung perekaman video 4K
  • SoC dengan teknologi proses 12 nm

[Review] Infinix Zero X Pro, Tercanggih dari Infinix dengan Sejumlah Fitur Premium

Selama ini, brand Infinix dikenal luas dengan smartphone kelas menengah ke bawah. Namun pada Oktober lalu, Infinix Mobile Indonesia mempersembahkan sesuatu yang spesial di penghujung tahun 2021.

Perangkat tersebut bernama Infinix Zero X Pro dan merupakan smartphone paling canggih dari Infinix saat ini. Dibanderol dengan harga mencapai Rp4.899.000, ia bakal bersaing di segmen mid to high dan di atas kotak penjualannya terpampang rangkaian fitur yang terbilang mengesankan.

Bagian depan misalnya, tercatat keterangan kamera 108MP, OIS, dan kemampuan digital zoom sebanyak 60x. Lalu, di bagian belakang kotak penjualan, hampir semua spesifikasi utama Infinix Zero X Pro dijejalkan, tetapi yang paling menonjol ialah penggunaan panel AMOLED 120 Hz dan baterai 4.500 mAh dengan pengisian cepat 45W.

Dengan harga hampir mencapai Rp5 juta, seberapa tangguh Infinix Zero X Pro melawan kompetitor di kelasnya? Berikut review Infinix Zero X Pro selengkapnya.

Pengalaman Hunting dengan Infinix Zero X Pro

Sabtu kemarin, saya melakukan perjalanan jarak dekat dari stasiun Brebes ke stasiun Pekalongan. Saya tiba di tujuan sekitar jam setengah 6 dengan cahaya pagi yang cukup menantang, bagi saya cahaya yang dramatis seperti sunrise dan sunset adalah salah satu kunci menghasilkan karya foto yang tak biasa.

Untuk konfigurasi kamera belakangnya, Infinix Zero X Pro memang boleh berbangga. Ia memiliki tiga unit kamera, dengan kamera utama menggunakan sensor Samsung S5KHM2 1/1.52 inci beresolusi 108MP dengan piksel 0.7µm dan lensa wide f/1.8.

Sensor tersebut didukung teknologi ISOCELL 2.0 dengan Super-PD autofocus, OIS, dan mengimplementasikan sunanan Nonapixel 3×3. Hal itu berarti secara default, Infinix Zero X Pro menghasilkan gambar 12MP dengan piksel besar 2.1 µm.

Berkat piksel besar dan OIS, saat menggunakan mode kamera Pro, saya tidak ragu menggunakan ISO terkecil yakni 100 dan membiarkan shutter speed otomatis mengikutinya. Namun di kondisi minim cahaya, kalau memungkinkan cari sesuatu untuk menyandarkan tangan dan gunakan tombol volume untuk melepas rana dengan stabil.

Nah yang spesial dari kamera Zero X Pro adalah keberadaan kamera 8MP dengan lensa telephoto periscope 125mm f/3.4. Menggunakan sensor OmniVision OV08A10 berukuran 1/4.4 inci dengan piksel 1.0µm, serta dilengkapi sistem autofocus PDAF dan OIS.

Hasilnya adalah kemampuan optical zoom 5x dan digital zoom hingga 60x. Infinix juga mengembangkan algoritma yang dijuluki Galileo Engine untuk mengoptimalkan hasil foto saat memotret bulan dengan mode Super Moon.

Pada praktiknya, silahkan abaikan saja fitur digital zoom 60x karena gambarnya pecah. Namun saya sangat mengapresiasi kemampuan lossless zoom 5x, karena memudahkan mancari komposisi saat hunting. Hasilnya memang tak selalu sempurna, tips dari saya selalu jepret beberapa kali, tentukan titik fokus, dan tekan rana dengan stabil.

Sebagai pelengkap, ada kamera 8MP f/2.3 dengan lensa ultrawide 120 derajat yang juga digunakan pada mode Super Macro dengan jarak ideal 2,5 cm. Selain itu, tiga kamera belakangnya didukung oleh quad LED flash dan kamera depan 16MP-nya juga dibekali dengan dual LED flash. Berikut bebeerapa hasil fotonya:

Untuk kebutuhan videografi, baik kamera belakang dan depan dapat menghasilkan rekaman 4K pada 30 fps dan 1080p hingga frame rate 60 fps. Fitur videonya meliputi video beauty (hanya 720p 30 fps), bokeh effect (1080p 30 fps), dan ultra steady (1080p 30 fps).

Pada mode video slow motion, Zero X Pro juga menyediakan frame rate tinggi 120 fps pada 1080p, serta 240 fps dan 960 fps pada resolusi 720p. Sementara, untuk mode video time-lapse mendukung hingga 4K 30 fps dengan interval dan durasi yang bisa disesuaikan.

Panel AMOLED 120 Hz

Bagian Belakang Infinix Zero X Pro

Ketika unboxing, unit Infinix Zero X Pro dalam balutan warna nebula black langsung menyita seluruh perhatian saya. Bagaimana tidak, cover belakangnya penuh dengan gemerlap bintang-bintang yang berkelap-kelip, kesannya sangat glamor.

Penampilannya memang cukup unik, dengan desain dual glass dan bingkai dari plastik dengan finishing seperti metal. Bingkai di sekeliling bodinya tegas, dengan sudut-sudut yang agak membulat sehingga tidak terasa kaku ketika digenggam. Dimensinya 164.1×75.7×7.8 mm, tetapi bingkai modul kamera belakangnya cukup menonjol keluar, dan bobotnya 193 gram.

Layar Infinix Zero X Pro

Pada bagian depan, saya amat senang mendapatkan panel AMOLED dengan refresh rate tinggi 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz. Layarnya membentang 6,67 inci, ditopang resolusi 1080×2400 piksel dalam aspek rasio 20:9, dan punya kecerahan maksimum 700 nit. Sayangnya, Zero X Pro hanya didukung playback Widevine L3 yang artinya hanya dapat streaming film di aplikasi seperti Netflix dalam resolusi sebatas SD.

Fitur lain termasuk fingerprint under display yang bekerja cukup cepat dan memiliki dual stereo speaker dengan mengandalkan earpice. Untuk kelengkapan tombolnya, di sebelah kanan ada tombol power dan volume, serta slot SIM tray di sebelah kiri. Sisanya di sisi bawah, meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon, port USB-C, dan speaker.

Performa – Mediatek Helio G95

Dari semua hal keren yang ditawarkan oleh Infinix Zero X Pro, penggunaan chipset Mediatek Helio G95 memperjelas posisinya di kelas menengah. SoC tersebut masih dibuat pada proses teknologi 12 nm, dengan CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A76 2.05 GHz, 6x Cortex-A55 2.0 GHz, dan GPU Mali-G76 MC4. Sebagai informasi, Realme 8 dan Xiaomi Redmi Note 10S juga menggunakan chipset yang sama.

Bagaimana dengan performanya? Mengingat perangkat ini sudah menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11 dan didukung konfigurasi memori RAM 8GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 hingga 256GB, Infinix Zero X Pro jelas mampu menjalankan tugasnya untuk menangani kebutuhan smartphone sehari-hari.

Kalau buat gaming, game kompetitif seperti MOBA dan battle royale dapat dijalankan dengan lancar pada Zero X Pro. Namun sebetulnya chipset Helio G95 itu hanya sanggup mengakomodasi layar FHD+ dengan refresh rate maksimum 90 Hz. Agar bisa menghadirkan refresh rate 120 Hz pada Zero X Pro, Infinix tandemkan dengan chipset dari MediaTek juga yakni Intelligent Display yang secara khusus menangani kinerja komponen display.

Semua kegiatan ber-smartphone disuplai oleh baterai berkapasitas 4.500 mAh, lengkap dengan fitur pengisian cepat 45W yang dapat mengisi 40% dalam waktu 15 menit saja.

Verdict

Review Infinix Zero X Pro

Infinix berhasil membuat smartphone kelas menengah yang sangat menarik. Ia berhasil menjejalkan sejumlah fitur premium seperti panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz, fingerprint under display, kamera utama 108MP, kemampuan optical zoom 5x, hingga baterai 4.500 mAh dengan pengisian cepat 45W.

Semua itu dikemas dalam harga yang cukup kompetitif, Rp4.899.000. Sayangnya, Infinix masih mengandalkan chipset MediaTek Helio G series yang mana dari segi performa sebenarnya sama sekali tidak buruk, tetapi teknologi yang dibawa agak tertinggal dibandingkan chipset 5G Dimensity dari MediaTek.

Sparks

  • Panel AMOLED FHD+ dengan refresh rate 120 Hz
  • Fingerprint under display
  • Kamera utama 108MP
  • Kamera sekunder 8MP dengan lensa periscope untuk optical zoom 5x
  • Menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11
  • Baterai 4.500 mAh dengan pengisian cepat 45W

Slacks

  • Teknologi SoC agak tertinggal
  • Belum mendukung playback Widefine L1

[Review] ASUS ExpertBook B1400, Laptop Kerja yang Tahan Lama

Pandemi mendorong proses digitalisasi secara masif, termasuk mengubah dalam pekerjaan dan pembelajaran. Permintaan laptop meningkat signifikan untuk memenuhi kebutuhan bekerja dari rumah (WFH) dan sistem pembelajaran hybrid.

Inovasi teknologi yang tersemat di laptop juga turut berkembang. Seperti yang kita ketahui, bentuk laptop semakin ringkas dengan masa pakai baterai panjang untuk menunjang mobilitas yang tinggi, tenaganya lebih powerful dengan rangkaian fitur cerdas, dan jenisnya beragam untuk menangani kebutuhan pengguna yang berbeda-beda.

Kali ini DailySocial Gadget telah kedatangan laptop bisnis ExpertBook B1 series terbaru dari ASUS, yakni ExpertBook B1400. Laptop 14 inci untuk memenuhi kebutuhan bisnis para pelaku UMKM, startup, hingga sekolah dan dapat diandalkan sebagai laptop operasional. Lantas apa yang ditawarkan oleh ASUS ExpertBook B1400? Berikut review selengkapnya.

Keamanan Berlapis

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-3

Kenapa harus memilih laptop bisnis? Salah satu alasan utamanya karena sistem keamanan yang mumpuni. Dengan rancangan yang lebih tangguh agar data di dalamnya tidak mudah rusak dan dilengkapi berbagai lapisan keamanan seperti enkripsi hingga kemampuan sentralisasi manajemen unit yang dapat dikontrol oleh tim manajemen IT.

Lapisan keamanan pertama terdapat di pembaca sidik jari (fingerprint) yang sudah terintegrasi dengan Windows Hello di tombol power. Berkat fitur tersebut, pengguna dapat masuk ke dalam sistem operasi Windows 10 tanpa harus repot-repot mengetikkan password, kinerjanya lumayan responsif dengan catatan jari bersih dan tidak basah.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-4

Privasi juga sangat diperhitungkan oleh ASUS pada ExpertBook B1400. Laptop ini telah dilengkapi dengan fitur privacy shield pada kameranya, sehingga privasi penggunanya tetap terjaga. Fitur ini diaktifkan secara manual oleh pengguna sehingga tidak dapat diretas oleh siapapun.

Menambah lapisan keamanannya, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM) 2.0, yaitu sebuah chip khusus untuk kebutuhan enkripsi data di dalam laptop. Chip ini memungkinkan data selalu aman melalui fitur enkripsi, bahkan tidak dapat diakses meski SSD atau HDD yang ada di dalamnya dipindahkan ke perangkat lain.

Konektivitas Lengkap

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-5

Selain sistem keamanan yang unggul, sebagai laptop bisnis ExpertBook B1400 dilengkapi dengan berbagai opsi konektivitas port I/O yang sangat lengkap. Di sebelah kanan bodi terdapat slot Kensington Lock untuk mengikat/mengunci laptop sehingga terhindar dari kehilangan karena pencurian. Kemudian ada port LAN gigabit RJ-45, satu port USB 2.0 Type-A, combo audio jack 3,5 mm, dan microSD card reader. Sementara, di sisi kiri terdapat port DCIN untuk mengisi daya, Thunderbolt 4, VGA D-Sub, HDMI, dan dua port USB 3.2 Gen 2 Type-A.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-6

Port Thunderbolt 4 yang hadir dengan interface USB Type-C ini tak hanya hadir sebagai fasilitas transfer data berkecepatan tinggi hingga 40 Gbps, tetapi juga dapat digunakan sebagai display output hingga dua monitor 4K, serta fasilitas pengisian daya cepat melalui fitur USB Power Delivery. Sedangkan menurut ASUS, port VGA D-Sub masih dibutuhkan karena banyak perusahaan dan pelaku bisnis yang menggunakan perangkat lama yang masih memanfaatkan fasilitas konektivitas melalui port VGA D-Sub.

Untuk koneksi nirkabelnya, ExpertBook B1400 memiliki Bluetooth 5.1 dan WiFi 6 (802.11 ax) yang menawarkan kecepatan hingga 2,4 Gbps. Dilengkapi teknologi WiFi Master dengan fitur WiFi SmartConnect dan WiFi Stabilizer yang memungkinkan laptop dapat terkoneksi dengan router yang memiliki kualitas sinyal paling baik secara otomatis, jangkauannya lebih luas, serta dapat mengingat hotspot seluler yang Anda sambungkan dan memprioritaskan koneksi ke sana saat terdeteksi.

AI Noise-Canceling Audio

Bagi yang bekerja dari rumah dan di mana saja sambil menjalankan bisnis sambil bepergian, konferensi video telah menjadi kegiatan rutin. Agar komunikasi jarak jauh berjalan lancar, ASUS membekalinya dengan AI noise-canceling audio yakni ClearVoice Mic dan ClearVoice Speaker.

Fitur ini dapat ditemukan di aplikasi MyASUS, yang memastikan bahwa pengguna dapat mendengar dan didengar dengan jelas dalam skenario apa pun. Pada ClearVoice Mic terdapat empat mode, yaitu normal, basic, single presenter, dan multi-presenter. Kemudian ClearVoice Speaker akan menyaring semua kebisingan sekitar kecuali suara manusia.

Di mode single presenter, teknologi AI noise cancelation akan menyaring berbagai kebisingan di latar belakang dan hanya memperjelas suara orang di depan laptop. Sementara, mode multi-presenter memungkinkan sistem menangkap sinyal suara dari beberapa orang sekaligus yang berada di depan laptop dan disampaikan pada volume yang sama.

Desain Elegan

Kesan profesional langsung terasa ketika saya unboxing, laptop ini tampil sangat serius dalam balutan warna Star Black yang terinspirasi dari alam semesta dengan bintang-bintang di langit malam. ASUS menggabungkan elemen arsitektur ke dalam desain ExpertBook B1400 dengan tepi khas pada sudutnya untuk memberikan tampilan unik yang elegan.

Perangkat ini memiliki dimensi yang ringkas, 323,4×215,65 mm dengan ketebalan 19,2 mm dan bobot 1,45 kg. Kontruksinya tangguh dengan struktur khusus yang telah teruji tahan terhadap guncangan dan benturan. Ia mengadopsi desain struktural multilayer, cover bagian atas terbuat dari aluminum alloy dan sepotong baja yang dipasang di antara bagian C dan D untuk meningkatkan kekuatannya.

Laptop ini juga memiliki HDD protection package dengan bracket dan sponge untuk mengurangi getaran hard drive. Serta, telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS MIL-STD 810H, sehingga laptop ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Dimensi yang ringkas diperoleh berkat penggunaan NanoEdge Display dengan bezel tipis 6,4 mm di sisi samping dan 12,5 mm di atas dengan screen-to-body ratio mencapai 84%, namun bagian bezel tersebut masih terbuat dari plastik. Layar 14 incinya beresolusi FHD dalam aspek rasio 16:9 dan sudah tersertifikasi low-blue light emmission dari TÜV Rheinland dengan tingkat radiasi cahaya biru yang rendah dan aman untuk mata dalam penggunaan jangka panjang.

ASUS menggunakan engsel ErgoLift yang memiringkan keyboard ke posisi mengetik yang lebih nyaman dan layarnya dapat dibuka hingga 180 derajat untuk memudahkan kolaborasi maupun berbagi tampilan. Walaupun ringkas, ExpertBook B1400 memiliki keyboard berukuran penuh dengan tuts yang memiliki lebar pitch 19,05 mm yang meningkatkan akurasi pengetikan. Keyboard-nya sudah spill-resistant yang dapat mencegah kerusakan saat tak sengaja tertumpah minuman.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-10

Ukuran touchpad ExpertBook B1400 lebih besar dari laptop rata-rata dan halus saat disentuh karena memiliki lapisan kaca. Serta, telah mendukung Windows 10 multi-touch dan multi-gesture dengan gerakan hingga 4 jari yang memudahkan saat beralih aplikasi atau layar.

Tentu saja, fitur NumberPad 2.0 menjadi daya tarik lain. Keypad numerik dengan LED-illuminated yang terintegrasi pada touchpad ini menawarkan kemudahan input data. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya cukup sentuh sensor di kanan atas touchpad dan sentuh ikon di kiri atas untuk memilih salah satu dari dua tingkat kecerahan. Anda juga dapat mengakses aplikasi kalkulator dengan cepat, caranya usap dari ikon kiri atas ke segala arah pada NumberPad.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-11

Hardware & Performa

Untuk menangani kebutuhan bisnis dan penggunaan sehari-hari, ExpertBook B1400 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, tersedia mulai dari Intel Core i3-1115G4, i5-1135G7, dan hingga i7-1165G7. Unit review ASUS ExpertBook B1400 yang saya uji merupakan varian Intel Core i5-1135G7 yang membawa konfigurasi 6 core dan 12 thread dengan thermal design power 28 Watt.

Ditopang RAM 8GB DDR4 yang masih single-channel, namun disediakan satu slot SO-DIMM DDR4 untuk melakukan upgrade. Olah grafisnya mengandalkan integrated graphics baru Intel Iris Xe, dan discrete graphics NVIDIA GeForce MX330.

Untuk penyimpanan, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan sistem dual-storage yang menggabungkan kecepatan SSD dan kapasitas penyimpanan data yang luas HDD. Meliputi slot PCIe 3.0 NVMe M.2 yang mendukung hingga 1 TB M.2 SSD dan slot STD 2.5” SATA HDD dengan kapasitas maksimum 2 TB.

ASUS merancang ExpertBook B1400 agar mudah di-maintenance. Tim IT dapat mengakses berbagai komponen utama seperti memori RAM dan penyimpanan tanpa perlu membuka seluruh bagian laptop. Dengan demikian, proses maintenance dapat berjalan lebih cepat sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Fitur baru ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) juga tersedia di laptop ini, teknologi ini mengkombinasikan sistem pendingin dan berbagai sensor untuk mengoptimalkan performa atau daya tahan baterai. AIPT memungkinkan prosesor berjalan hingga TDP 30W secara terus menerus guna memenuhi kebutuhan komputasi yang lebih berat.

Selain mode performance, terdapat juga mode balanced untuk tugas sehari-hari yang butuh performa konsisten dan tetap irit daya. Serta, mode whisper yang akan membatasi putaran kipas, cocok untuk keperluan ringan yang tidak memerlukan daya komputasi besar seperti browsing, menonton video, dan membuat laporan. Untuk berpindah antar mode, pengguna cukup menekan kombinasi tombol Fn + F atau lewat aplikasi MyASUS di pengaturan hardware.

Verdict

Kalau dibandingkan dengan laptop mainstream, laptop binis ASUS ExpertBook B1400 memang menawarkan berbagai kelebihan. Terutama aspek keamanan yang lebih kuat termasuk desain tangguh sehingga dapat digunakan sebagai laptop operasional dalam jangka waktu yang lama dan memiliki konektivitas port I/O yang sangat lengkap.

Sebagai laptop bisnis, komponen di dalam ExpertBook B1400 juga dapat dikonfigurasi lebih lanjut untuk memenuhi persyaratan kinerja, keamanan, dan budget. Laptop ini hadir dalam berbagai varian dan dibanderol dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp9.703.000 untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang berbeda.

Sparks

  • Desain elegan dengan kontruksi tangguh
  • Sistem keamanan berlapis
  • Konektivitas sangat lengkap termasuk port Thunderbolt 4
  • Ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11

Slacks

  • Bodi cukup ringkas, namun masih agak tebal dan berat daripada laptop mainstream terbaru ASUS seperti seri VivoBook

 

Bosch FreshUp Adalah Gadget Portabel untuk Menghilangkan Bau Tak Sedap di Pakaian

Pernah mendengar slang chairdrobe? Gabungan kata “chair” dan “wardrobe” ini merujuk pada kursi yang kerap dipakai untuk menggantung pakaian, khususnya pakaian yang masih terlalu bersih untuk dicuci (baru dipakai sebentar), tapi yang juga terlalu lusuh untuk dimasukkan kembali ke dalam lemari.

Meski sepintas kelihatan bersih, terkadang ada bau tidak sedap yang menempel di pakaian-pakaian yang disimpan di chairdrobe itu tadi. Daripada ujung-ujungnya tetap masuk ke mesin cuci, semestinya ada cara lain yang lebih praktis untuk membuat pakaian-pakaian tersebut jadi segar kembali. Kira-kira seperti itulah pemikiran Bosch kala mengembangkan gadget bernama FreshUp berikut ini.

Sebelum Anda jadi salah tangkap, perlu saya tekankan bahwa FreshUp tidak dirancang untuk membersihkan pakaian. Fungsinya murni untuk menghilangkan bau tak sedap yang menempel pada berbagai jenis pakaian, entah itu bau keringat, bau asap rokok, ataupun bau-bau lainnya.

Istimewanya, FreshUp bisa melakukan ini tanpa melibatkan zat kimia apapun. Sebagai gantinya, teknologi yang tertanam pada FreshUp dirancang untuk melepaskan partikel-partikel plasma, yang kemudian dapat melunturkan molekul-molekul bau.

Cara menggunakannya pun terkesan simpel: nyalakan perangkat, tempelkan pada pakaian yang hendak ‘dirawat’, lalu gosok seluruh permukaannya. Setelah didiamkan beberapa saat, bau tak sedap yang menempel di pakaian diyakini bakal sirna.

FreshUp dapat digunakan untuk berbagai jenis kain, termasuk halnya sutra, wol, atau kasmir, asalkan pakaiannya dalam posisi benar-benar kering. Bosch sama sekali tidak menyarankan penggunaan pada pakaian dengan bahan kulit atau yang permukaannya penuh bulu-bulu.

Sebagai gadget portabel, FreshUp cocok untuk pengguna yang kerap bepergian. Dalam posisi baterai terisi penuh, ia dapat digunakan selama sekitar satu jam sebelum akhirnya perlu dicas menggunakan kabel micro USB. Bentuknya mirip wadah kacamata dengan dimensi 16 x 6,5 x 3,7 cm, sementara bobotnya berada di kisaran 200 gram.

Bosch FreshUp pertama diumumkan sebagai proyek crowdfunding pada bulan Maret 2021, akan tetapi Bosch sekarang sudah memproduksi dan memasarkannya di beberapa negara. Di Inggris, FreshUp dijual seharga £250, atau sekitar 4,9 jutaan rupiah.

Sumber: Engadget.

[Review] Itel Vision2, Smartphone Satu Jutaan Berbasis Android Go

Merek Itel mungkin masih terdengar kurang familier di telinga masyarakat, wajar saja karena ia adalah pendatang baru di pasar smartphone Indonesia. Itel datang pada bulan November 2020 dengan membawa ponsel pintar satu jutaan, Vision1 dan Vision1 Plus.

Kini penerus dari Vision1 telah hadir, Itel merilis Vision2 pada tanggal 15 Juni 2021 lalu. Harga yang dipatok pun masih tetap di bawah satu setengah juta, tepatnya Rp1.449.000. Sebagai informasi, Itel sendiri merupakan sister company dari pabrikan smartphone Infinix dan Tecno Mobile di bawah Transsion Holdings. Setelah berteman selama tiga minggu, berikut ini review Itel Vision2 selengkapnya.

Tampil Lebih Kekinian

Bila Vision1 masih mengadopsi layar penuh dengan notch mini, Vision2 tampil lebih kekinian dengan kamera depan bergaya punch hole yang terletak di pojok kiri atas. Itel menyebutnya ‘Dot Notch Full Screen‘, ukuran lubangnya cukup besar dan menampung sensor kamera selfie 8MP yang juga dapat dimanfaatkan untuk sistem keamanan face unlock.

Selain itu, layarnya membentang lebih luas, dari 6 inci naik menjadi 6,6 inci, namun resolusinya masih tetap bertahan pada HD+ (1600×720 piksel) dalam rasio 20:9. Bezel layar bagian samping dan dahinya lumayan tipis, meski dagunya masih tampak agak tebal, tetapi tak apa karena bisa menjadi sandaran jempol kanan saat nonton film dan bermain game dalam posisi horizontal.

Soal kualitas, layar Vision2 tergolong cukup bagus sesuai dengan kelasnya dan mampu menangani kebutuhan ber-smartphone secara umum. Saya pakai untuk browsing, baca berita dan komik, serta akses Instagram, teks dan gambar jelas keterbacaannya. Buat nonton video di YouTube dan film di Netflix juga masih terlihat menyenangkan.

Balik ke belakang, smartphone dengan ketebalan 8,3mm ini dilengkapi penutup kaca 2.5D dan punya tekstur radial untuk mengurangi sisa sidik jari pada bagian belakang. Ia tersedia dalam dua warna yaitu Deep Blue untuk yang menyukai warna klasik atau yang lebih modern adalah Gradation Green. Saya mendapatkan opsi warna yang kedua, cover belakang dan bingkainya berwarna hijau toska, penampilan Vision2 tak kalah dengan smartphone baru lain.

Bingkai triple camera dan area sensor sidik jari juga diberi warna senada. Proses membuka kunci layar menggunakan sensor sidik jari termasuk cepat, asalkan jari kering dan bersih. Performa face unlock juga mengesankan, bahkan di dalam ruangan dengan pencahayaan agak redup tetap dapat mengenali penggunanya.

Untuk penempatan tombolnya, power dan volume berada di sisi kanan, sedangkan akses SIM tray disediakan di sisi kiri bodinya. Di sisi atas polos, sisanya berada di bawah meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon, port pengisian daya dan tranfer data yang sayangnya masih berbentuk microUSB, serta speaker.

Kamera

Itel Vision2 mengusung tiga kamera di belakang, yang terdiri dari kamera utama 13MP, kamera macro 2MP, dan satu lagi kamera depth sensing. Fitur-fitur pada aplikasi kameranya lumayan lengkap, mode utamanya meliputi photo, portrait, macro, pano, low light, HDR, pro, video, dan short video.

Pada mode photo, proses pengambilan gambarnya didukung fitur AI detection, AI beauty, AR dan juga filter. Untuk mode portrait, rekomendasinya subjek berjarak 1,5 meter dengan latar belakang jauh dari posisi subjek. Kemudian untuk mode pro, kita diberi keleluasaan lebih untuk mengatur EV, ISO, CR, manual focus, dan white balance.

Perekam videonya mencapai resolusi 1080p dan dilengkapi fitur beauty hingga 5 level. Bagi yang gemar merekam video pendek setiap harinya, ada mode short video yang menawarkan durasi 10 detik secara otomatis.

Sebagai smartphone sejutaan, kamera pada Vision2 memiliki keterbatasan baik segi optik maupun komputasinya. Keberadaannya dianggap sebagai fitur pelengkap saja, kita tetap dapat menghasil jepretan yang bagus asalkan kondisi pencahayaannya ideal dan tidak menantang atau minim cahaya, serta pegang smartphone dengan stabil saat menekan tombol rana untuk menghindari gambar kabur.

Hardware & Software

Untuk performa, Itel Vision2 ditenagai oleh chipset Unisoc SC9863a dengan CPU octa-core 1,6GHz, didukung RAM 3GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa diperluas lewat kartu microSD hingga kapasitas 128GB, dan baterainya berkapasitas 4.000 mAh. Bagian menariknya terletak pada sistem operasi yang dijalankan, di mana Vision2 menggunakan Android 10 (edisi Go) yang mana memang didesain untuk perangkat entry-level.

Nah untuk memperoleh pengalaman smartphone yang ringan pada Vision2, kita perlu mengandalkan aplikasi Google berlabel Go atau lite dari pihak ketiga. Di Android (edisi Go), aplikasi Google sepenuhnya dibuat khusus agar menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan, hemat data, dan konsumsi baterai.

Google bilang waktu peluncuran aplikasi versi Go lebih cepat 15% bila dijalankan di perangkat Android (edisi Go), daftar aplikasinya sebagai berikut, Google Go, Google Maps Go, Navigation for Google Maps Go, Gallery Go, Google Assistant Go, Gmail Go, dan YouTube Go. Sementara, aplikasi pihak ketiga meliputi Facebook Lite, Messenger Lite, LINE lite, dan sebagainya.

Perlu dicatat, aplikasi versi ringan tersebut berarti membawa fitur dasar atau yang penting-penting saja. Bila pengguna butuh fitur penuh, bisa menggunakan aplikasi versi standar. Satu atau beberapa harusnya tidak masalah, tetapi bila kebanyakan mungkin akan membebani sistem smartphone ke depannya.

Verdict

Smartphone entry-level di rentang sejutaan cukup ramai, Itel Vision2 menjadi salah satu rekomendasi baru yang patut diperhitungkan. Karena menggunakan sistem operasi Android 10 (edisi Go), pengalaman penggunaan yang ditawarkan ringan dan didukung beragam aplikasi versi Go dan lite.

Itel Vision2 sangat cocok untuk menangani kebutuhan dasar ber-smartphone, sebagai alat komunikasi agar tetap terhubung dengan keluarga ataupun teman, hingga penunjang belajar online dan kerja dari rumah. Namun jangan berharap lebih pada kemampuan gaming dan kameranya.

Sparks

  • Android 10 (edisi Go) yang ringan
  • Desain kekinian dengan warna stylish
  • RAM 3GB dan penyimpanan internal lapang 64GB
  • Harga kompetitif sejutaan

Slacks

  • Masih memakai port microUSB
  • Tidak cocok untuk bermain game
  • Kemampuan kamera biasa

5 Rekomendasi Laptop Kerja Kisaran 3 Jutaan 2021, Cocok untuk WFH

Sedang mencari rekomendasi laptop kerja 3 jutaan?

Di tengah kondisi pandemi ini, seruan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH) bukan lagi hal baru. Yang biasanya enggak up-to-date dengan spesifikasi laptop, saat ini justru mencari rekomendasi laptop kerja yang memiliki spesifikasi bagus dan cocok digunakan selama WFH.

Berbicara tentang spesifikasi, tentu berkaitan dengan harga. Melihat kebutuhan saat ini, ada banyak merek dan tipe laptop yang sudah menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Mulai dari Rp3jutaan hingga senilai 2 digitpun hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini. 

Nah, buat Anda yang sedang mencari laptop kerja dengan bujet minum, berikut ini ada 5 rekomendasi laptop kerja kisaran 3 jutaan 2021 yang cocok sekali untuk aktivitas menunjang kerja dari rumah.

1. Asus A409MA-BV111T N4000

Asus A409MA-BV111T N4000
Asus A409MA-BV111T N4000

Asus A409MA adalah laptop yang memang dirancang untuk kebutuhan komputasi harian, termasuk untuk bekerja. Dibekali dengan prosesor yang mampu bekerja hingga 2,6 GHz dan RAM 4 GB sangat cocok untuk aktivitas kerja dari rumah. Asus A409MA juga memiliki tampilan yang elegan, kokoh, dan desain dengan sederhana namun tetap terlihat modern karena bodinya yang cukup tipis dan ringkas. Laptop ini dibanderol cukup murah, yakni kisaran 3,9 juta.

  • Processor : Intel Celeron N4000 (Cache 4 MB; Up To 2.60 GHz)
  • RAM : 4GB DDR4
  •  SSD: 256 GB
  • Graphics : Intel® HD Graphics 520
  •  Camera : INTEGRATED
  • Audio : ASUS SonicMaster Technology
  • Battery : 32WHrs, 2S1P, 2-cell Li-ion

    2. Lenovo Ideapad S145

Lenovo Ideapad S145
Lenovo Ideapad S145

Lenovo Ideapad S145 dengan spesifikasi prosesor Intel Celeron 4205U generasi Whiskey Lake menjadikan laptop ini memiliki daya tarik yang memikat para pekerja kantoran. Bagaimana tidak? Celeron 4205U menggunakan basis arsitektur Whiskey Lake yang biasa digunakan di Intel Core i3, Core i5, dan Core i7 generasi ke-8. Laptop ini juga cocok untuk work from home karena didukung dengan baterai berkapasitas 3 cell 35WHr, yang memungkinkan dapat bertahan hingga 6 jam untuk penggunaan standar. Laptop ini dibanderol dengan harga Rp. 3.690.000 – Rp 4.200.000.

  • Processor: Intel Celeron 4205U dual-core 1,8GHz
  • RAM: 4 GB DDR4 upgradable to 12GB
  • SSD: 256 GB
  • Graphics: Intel UHD Graphics 610
  • Camera: VGA 
  • Audio: 2 x 1.5 W speakers with Dolby Audio
  • Battery: 3-Cell, 35WHr

    3. Acer Aspire 3 A314-41 A9-9420

  Acer Aspire 3 A314-41 A9-9420
  Acer Aspire 3 A314-41 A9-9420

Acer Aspire 3 A314-41 A9-9420 ini dibekali dengan prosesor AMD A9-9420E generasi Stoney Ridge dan memiliki penyimpanan SSD yang cukup memadai yang membuat laptop ini memiliki performa yang bagus untuk kebutuhan kerja dari rumah. Laptop ini didesain dengan balutan casing polikarbonat berwarna hitam yang solid dan juga didukung oleh teknologi Acer ComfyView yang siap memberikan pengalaman visual yang memadai. Laptop ini dibanderol dengan harga kisaran 3,9 juta.

  • Processor : AMD Dual Core A9-9420 (3.00 GHz, Up to 3.60 GHz, 1M Cache)
  • RAM : 4GB DDR4
  • HDD: 1TB
  • Graphics : AMD Radeon™ R5 Graphics
  •  Audio : Two built-in stereo speakers
  • Battery : 4810 mAh Li-Polymer (2 Cell)
  • Camera : webcam 1280 x 720 resolution

    4. Asus X441MA

Asus X441MA
Asus X441MA

Laptop Asus X441MA merupakan laptop yang didukung oleh prosesor Intel Celeron N4000 Processor, memori RAM 4GB DDR3, dan ruang penyimpanan HDD 1TB 5400RPM. Dengan spesifikasi tersebut, laptop ini sangat layak dan cocok dijadikan laptop untuk kebutuhan komputasi sehari-hari untuk para pekerja kantoran yang sedang menghadapi WFH. Ditambah, laptop ini dibekali kombinasi teknologi audio Asus SonicMaster dengan teknologi ICEpower, yang mampu menghasilkan suara jernih untuk kebutuhan meeting virtual. Laptop ini dibanderol dengan harga Rp. 3.699.000 – Rp 4.349.000.

Processor: Intel Celeron Processor N4000 (4M Cache, Up to 2.60 GHz)

  • RAM: 4GB DDR4
  • HDD: 1 TB
  • Graphics: Intel HD Graphics
  • Camera: VGA Webcam
  • Audio: ASUS SonicMaster Technology
  • Baterai: 3 -Cell, 36 Wh

    5. Acer Aspire 3 A314-32

Acer Aspire 3 A314-32
Acer Aspire 3 A314-32

Acer Aspire 3 A314-32 merupakan laptop dengan prosesor Celeron N4000 generasi Gemini Lake yang menawarkan peningkatan performa dan efisiensi konsumsi daya dibandingkan dengan pendahulunya. Dengan proses tersebut, laptop ini dapat bekerja dengan kecepatan standar 1,1 GHz – 2,6 GHz. Acer menyuplai laptop ini dengan baterai berkapasitas 2 cell 4810mAh yang dapat bertahan hingga 8 jam penggunaan normal. Laptop ini didesain dengan stylish dengan tekstur brushed metal pada interiornya dan dibalut dengan casing solid, dan tipis. Laptop ini dibanderol dengan harga Rp. 3.549.000 – Rp 6.000.000.

  • Processor: Intel Celeron Processor N4000 (4M Cache, Up to 2.60 GHz)
  • RAM: 4 GB DDR4 upgradable to 8GB
  • HDD: 1TB
  • Graphics: Intel HD Graphics 600
  • Camera: HD webcam
  • Audio: HD webcam
  • Battery: 2-Cell 4810 mAh Li-Polymer

Nah, itulah 5 rekomendasi laptop kerja kisaran 3 jutaan 2021 yang cocok untuk kebutuhan work from home. Jadi, laptop yang mana nih yang sesuai kebutuhan Anda yang siap menemani masa-masa bekerja dari rumah? Rekomendasi di atas semoga menjadi pengetahuan tambahan dan dapat membantu Anda yang tengah bingung mencari laptop kerja yang murah, ya!

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Muhamad Dika Wahyudi