7 Laptop Paling Unik yang Akan Meluncur di Tahun 2022

2022 baru berjalan beberapa hari, namun sudah ada indikasi kalau tahun ini bakal menjadi tahun yang penting untuk industri laptop. Di event CES 2022, kita sudah melihat deretan prosesor dan kartu grafis laptop baru yang diumumkan oleh AMD, Intel, dan juga Nvidia, dan para produsen laptop pun turut memanfaatkan acara tahunan ini untuk memperkenalkan sejumlah produk yang tak kalah menarik.

Tak hanya mengemas komponen-komponen terbaru dari trio produsen chip tadi, laptop-laptop baru ini rupanya juga menghadirkan berbagai inovasi memikat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Berikut adalah 7 laptop terunik yang akan datang di tahun 2022.

Dell XPS 13 Plus

Dari luar, tidak ada yang kelihatan aneh pada laptop ini. Namun begitu dibuka, tampak bahwa ada yang tidak biasa pada bagian keyboard-nya. Seperti yang bisa kita lihat, Dell XPS 13 Plus tidak memiliki baris tombol function (F1 sampai F12) seperti pada umumnya. Sebagai gantinya, porsi teratas keyboard-nya dihuni oleh sederet tombol kapasitif.

Pemandangan yang tidak kalah aneh juga bisa kita lihat pada area di bawah keyboard-nya. Sepintas, XPS 13 Plus kelihatan seperti tidak memiliki trackpad sama sekali. Namun Dell sebenarnya sudah menyembunyikan haptic touchpad yang akan merespons setiap klik di balik palm rest berbahan kacanya.

Keyboard-nya sendiri juga kelihatan unik, sebab semua tombolnya tampak rata dengan permukaan bodinya. Kendati demikian, Dell mengklaim bahwa tiap-tiap tombolnya masih menawarkan key travel hingga sedalam 1 mm. Tertarik membelinya? XPS 13 Plus kabarnya akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.199.

Lenovo ThinkBook Plus Gen 3

Apa jadinya ketika seseorang menyelipkan sebuah tablet ke dalam sasis laptop? Tidak perlu berandai-andai, sebab ide liar itu sudah direalisasikan oleh Lenovo lewat ThinkBook Plus Gen 3. Jadi selain mengemas sebuah layar 17,3 inci (yang lebih lebar dari biasanya), ia juga punya layar kedua berukuran 8 inci yang ditempatkan di sebelah kanan keyboard.

Lenovo membayangkan layar kedua itu bisa digunakan untuk corat-coret, atau bahkan untuk me-mirror layar smartphone sehingga pengguna tak perlu mengeluarkannya dari saku. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya kita melihat laptop berlayar ganda. Sebelum ini, Asus sudah mengeksekusi ide serupa dengan cara yang berbeda lewat lini ROG Zephyrus Duo.

ThinkBook Plus Gen 3 merupakan perubahan drastis dari dua generasi sebelumnya (yang mengemas layar E Ink pada bagian cover penutupnya). Entah kenapa fitur tersebut tak lagi dipertahankan di sini. Padahal bakal sangat keren jadinya seandainya laptop ini bisa mengemas tiga layar sekaligus. Rencananya, ThinkBook Plus Gen 3 akan dijual di bulan Mei 2022 dengan banderol mulai $1.399.

Lenovo ThinkPad Z13

Pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan mengajarkan kita akan pentingnya peran webcam dan mikrofon, dan sudah waktunya bagi pabrikan untuk menaruh perhatian ekstra pada dua komponen tersebut. ThinkPad Z13 adalah contoh laptop yang didapat ketika pabrikan memikirkan soal itu.

Pada bezel atasnya, tampak ada bagian yang agak menjorok ke luar, yang sepintas kelihatan seperti kebalikan dari notch pada layar MacBook Pro. Ruang ekstra tersebut Lenovo manfaatkan untuk menjejalkan sensor kamera FHD yang lebih besar (dengan ukuran piksel individual 1,4 µm), tidak ketinggalan pula mikrofon dual-array.

Tujuannya tidak lain untuk memberikan pengalaman yang lebih baik selama pengguna menjalani sesi video conference. Itulah mengapa Lenovo menamai bagian tersebut dengan istilah Communications Bar. Di Amerika Serikat, Lenovo berencana melepas laptop ini ke pasaran pada bulan Mei 2022 dengan harga mulai $1.549.

Lenovo Yoga 9i

Keunikan yang dibawa Yoga 9i memang tidak seradikal ThinkBook Plus Gen 3 tadi, tapi masih cukup mencuri perhatian jika dibandingkan laptop pada umumnya. Kalau kita perhatikan bagian keyboard-nya, tampak ada satu kolom berisikan tombol-tombol shortcut yang menghuni sisi paling kanannya.

Shortcut-nya pun disesuaikan dengan skenario penggunaan konsumen modern, misalnya shortcut untuk mengaktifkan fitur Background Blur di Microsoft Teams maupun aplikasi video conference lainnya. Jauh lebih mudah dan praktis ketimbang harus mengutak-atik menu pengaturan video di masing-masing aplikasi. Sepele, tapi krusial untuk masa-masa seperti sekarang.

Selanjutnya, ada shortcut untuk memilih mode performa laptop, sehingga pengguna bisa mengoptimalkan konsumsi baterai perangkat hanya dengan satu klik tombol. Shortcut lainnya berfungsi untuk mengganti tampilan Windows antara dark mode atau light mode, kemudian ada pula yang berfungsi untuk mengoptimalkan audio berdasarkan jenis konten yang diputar. Rencananya, Yoga 9i akan tersedia pada kuartal kedua 2022 dengan harga mulai $1.399.

Asus Zenbook 14 OLED Space Edition

 

Tahukah Anda bahwa di tahun 1997, Asus mengirimkan dua macam laptop ke orbit di dalam stasiun luar angkasa bikinan Uni Soviet bernama Mir? Asus mengklaim laptopnya mampu bertahan di sepanjang misi tanpa cacat, dan Asus pun ingin momen tersebut dikenang dengan cara yang istimewa.

Zenbook 14X OLED Space Edition sepenuhnya diciptakan untuk itu. Edisi spesial ini mengusung desain yang sangat unik, dengan titik-titik pada cover penutupnya yang merupakan kode morse untuk frasa Latin “ad astra per aspera” (yang berarti “menuju bintang dengan perjuangan”), ditambah ukiran-ukiran yang melambangkan stasiun Mir itu sendiri.

Tak hanya itu, cover penutupnya turut dilengkapi layar OLED mini berukuran 3,5 inci yang bisa dipakai untuk menampilkan teks atau gambar yang customizable (mirip seperti fitur AniMe Matrix milik seri ROG Zephyrus G14). Sejalan dengan tema luar angkasanya, fisik laptop ini telah lulus standar uji U.S. Space Systems Command Standard SMC-S-016A, yang diklaim empat kali lebih ketat daripada standar MIL-STD yang umum dipakai produsen laptop.

Asus sejauh ini belum mengumumkan harga jual laptop edisi khusus ini, akan tetapi pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini juga.

Asus Zenbook 17 Fold OLED

Salah satu kejutan terbesar yang Asus ungkap di CES 2022 (baik secara harfiah maupun secara kiasan) adalah Zenbook 17 Fold OLED. Sesuai namanya, ini merupakan laptop dengan layar yang bisa dilipat layaknya Lenovo ThinkPad X1 Fold. Bedanya, Zenbook 17 Fold OLED mengemas layar yang berukuran jauh lebih besar.

Dalam posisi terbuka lebar, pengguna akan disambut oleh layar OLED 17,3 inci dengan resolusi 2560 x 1920. Layar tersebut kemudian bisa dilipat hingga menjadi sepasang layar dengan ukuran 12,5 inci dan resolusi 1920 x 1280. Menemani laptop ini, Asus juga menyediakan sebuah keyboard Bluetooth yang bisa ditempatkan di atas porsi bawah layarnya.

Dari segi spesifikasi, Asus memastikan Zenbook 17 Fold OLED telah memenuhi standar baru Intel Evo yang secara khusus ditetapkan untuk laptop dengan layar foldable. Asus sejauh ini masih enggan mengungkap harganya, akan tetapi mereka sudah punya niatan untuk memasarkannya mulai pertengahan tahun ini.

Asus ROG Flow Z13

Tahun lalu, Asus meluncurkan laptop gaming 2-in-1 dengan bodi yang amat ringkas. Tahun ini, Asus punya penawaran serupa yang bahkan lebih ringkas lagi. Ketimbang menganut desain 2-in-1, perangkat bernama ROG Flow Z13 ini sepenuhnya mengadopsi desain detachable ala Microsoft Surface Pro, menjadikannya sebagai salah satu tablet dengan spesifikasi paling beringas di dunia saat ini.

Entah bagaimana caranya, namun yang pasti Asus berhasil menyelipkan komponen-komponen kelas gaming seperti prosesor Intel Core i9-12900H dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 Ti ke dalam bodi setebal 12 mm saja, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 56 Wh, serta opsi layar 4K 60 Hz atau FHD 120 Hz. Secara total, bobotnya hanya berkisar 1,1 kg saja.

Seandainya perlu dorongan performa ekstra, ROG Flow Z13 juga dapat disambungkan ke aksesori bernama ROG XG Mobile yang dijual terpisah, yang mengemas GPU Nvidia GeForce RTX 3080 atau AMD Radeon RX 6850M XT. Terkait ketersediannya, Asus berencana memasarkan ROG Flow Z13 pada kuartal pertama atau kedua tahun ini, akan tetapi harganya masih belum diketahui. Sudah pasti mahal, apalagi kalau ditambah aksesori GPU eksternalnya tadi.

CES 2022: Razer Umumkan Konsep Meja Gaming Radikal dan Sejumlah Produk Baru Lainnya

Event teknologi tahunan CES terasa kurang afdal tanpa konsep gadget liar dari Razer. Brand periferal tersebut bahkan sudah memulai tradisi ini sejak tahun 2014, tepatnya ketika mereka memperkenalkan sebuah konsep PC modular bernama Project Christine.

Konsep tersebut memang tidak pernah terealisasi, namun itu tidak mencegah Razer untuk terus mengeksplorasi ide-ide liarnya. Di CES 2022, mereka kembali memperkenalkan sebuah konsep PC modular yang tidak kalah ambisius. Menurut saya, Project Christine bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan konsep baru bernama Project Sophia ini.

Bukan, gambar di atas bukanlah sebuah laptop gaming berukuran jumbo yang dibekali dua pasang kaki. Secara sederhana, Project Sophia dapat dideskripsikan sebagai meja gaming futuristis yang mendukung kustomisasi tingkat ekstrem berkat rancangan modularnya.

Secara total, Project Sophia bisa diisi dengan 13 modul yang berbeda. Modul utamanya adalah sebuah custom PCB yang mengemas komponen-komponen inti seperti prosesor dan kartu grafis. Modul tersebut menancap ke bagian bawah meja secara magnetis, dan saat tiba waktunya untuk upgrade, pengguna bisa melepasnya dengan mudah, lalu mencopot komponen-komponennya untuk diganti dengan yang lebih baru.

Modul-modul lainnya sangat bervariasi dan sengaja dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda. Anda seorang desainer grafis? Pasang saja modul pen tablet di ujung kanan bawah. Anda bekerja di bidang produksi musik? Ada modul audio mixer yang menanti untuk dipasang. Ya, skenario-skenario yang saya sebutkan ini memang tidak ada sangkut-pautnya dengan gaming sama sekali, tapi justru itulah nilai praktis yang Project Sophia tawarkan: satu meja untuk memenuhi segala macam aktivitas yang melibatkan komputer.

Seperti halnya konsep-konsep rancangan Razer lain, tidak ada jaminan Project Sophia bakal terus dikembangkan hingga menjadi produk yang siap rilis. Ide akan sebuah meja yang bisa dijejali komponen-komponen PC sendiri bukanlah hal baru, dan siapa tahu ke depannya eksekusinya bisa selevel Project Sophia.

Razer Enki Pro HyperSense

Project Sophia bukan satu-satunya perangkat konsep yang Razer umumkan di CES 2022. Konsep lainnya adalah kursi gaming Enki Pro HyperSense, yang lebih mungkin untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Kursi ini pada dasarnya sama seperti yang Razer perkenalkan Oktober lalu, tapi yang sudah ditandemkan dengan teknologi haptic feedback bikinan D-BOX demi menyajikan sensasi immersive selama bermain. Unit aktuatornya diposisikan di bagian dasar kursi, akan tetapi sensasi getarannya dapat dirasakan di bagian bokong sekaligus punggung. Selain bergetar, bagian dudukannya juga bisa miring ke empat arah yang berbeda.

Semuanya berlangsung secara real-time, dengan tingkat respons sampai secepat 5 milidetik kalau kata Razer. Agar bisa bekerja dengan baik, tentu saja game yang dimainkan harus dibuat jadi kompatibel lebih dulu. Namun seandainya memainkan game yang tidak kompatibel, pengguna masih bisa merasakan feedback berdasarkan input dari controller, mouse, ataupun keyboard.

Selain game, aktuatornya juga dirancang untuk bereaksi selagi pengguna menonton film atau mendengarkan musik. Razer bilang ada lebih dari 2.200 judul game, film, dan lagu yang kompatibel dengan sistem haptic feedback milik Enki Pro HyperSense.

Razer X Fossil Gen 6

Konsep sudah, saatnya membahas produk-produk baru yang akan segera Razer pasarkan dalam beberapa bulan ke depan. Kita mulai dari Razer X Fossil Gen 6 terlebih dulu. Bukan, ini bukan smartwatch gaming, melainkan kolaborasi antara Razer dan Fossil untuk menciptakan edisi spesial dari smartwatch Fossil Gen 6.

Spesifikasinya identik dengan Fossil Gen 6 versi standar: diameter 44 mm, layar AMOLED 1,28 inci beresolusi 416 x 416, serta diotaki chipset Snapdragon Wear 4100+. Bodinya terbuat dari bahan stainless steel, dan perangkat secara keseluruhan tahan air hingga kedalaman 30 meter. Yang berbeda, edisi spesial ini dibekali tiga watch face eksklusif Razer, serta dua opsi warna strap khas Razer.

Rencananya, Razer X Fossil Gen 6 akan segera dijual dengan harga $329, tapi dalam jumlah yang terbatas saja, persisnya 1.337 unit.

Versi baru Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17

Sehubungan dengan diluncurkannya prosesor-prosesor laptop baru dari AMD dan Intel sekaligus, belum lagi kartu grafis laptop anyar besutan Nvidia, Razer pun dengan sigap mengumumkan versi baru dari trio laptop gaming-nya yang sudah menerima penyegaran spesifikasi dan sejumlah penyempurnaan lain.

Pada versi terbarunya, Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17 kini menawarkan RTX 3070 Ti maupun RTX 3080 Ti sebagai opsi GPU-nya. Untuk prosesor, Blade 14 mengandalkan Ryzen 9 6900HX, sementara Blade 15 dan Blade 17 mengandalkan penawaran dari kubu Intel, spesifiknya Core i9-12900H pada konfigurasi termahalnya. Ketiga laptop ini juga mengemas RAM DDR5, tapi khusus untuk Blade 14, RAM-nya tidak upgradeable.

Selain mengunggulkan komponen-komponen terbaru, trio Razer Blade anyar ini juga hadir dengan beberapa penyempurnaan seperti keyboard yang berukuran lebih besar, laser-cut speaker, rancangan engsel yang lebih tipis, serta ventilasi ekstra guna semakin mengoptimalkan sirkulasi udaranya.

Di pasar Amerika Serikat, ketiga laptop baru ini akan dipasarkan pada kuartal pertama 2022. Untuk harganya, Blade 14 dibanderol mulai $2.000, Blade 15 mulai $2.500, dan Blade 17 mulai $2.700.

Sumber: Razer.

CES 2022: Alienware Umumkan Empat Laptop dan Tiga Periferal Gaming Baru

Kita sudah melihat deretan prosesor laptop baru dari AMD sekaligus Intel. Bersamaan dengan itu, ada antrean panjang laptop-laptop baru yang menanti untuk diluncurkan. Spesifik di kategori laptop gaming, ada Alienware yang menyingkap empat model anyar.

Satu di antaranya adalah model yang sepenuhnya baru, bukan penyegaran dari generasi sebelumnya. Selain laptop, Alienware juga memperkenalkan sejumlah periferal baru, mulai dari monitor sampai mouse. Berikut rangkuman produk-produk baru yang Alienware perkenalkan di CES 2022.

Alienware x14, Alienware x15 R2, dan Alienware x17 R2

Alienware x14 / Alienware

Alienware X-Series adalah lini laptop gaming anyar yang diperkenalkan tahun lalu. Lewat seri ini, Alienware pada dasarnya ingin membuktikan ke dunia bahwa mereka juga bisa menciptakan laptop gaming berbodi tipis tanpa harus berkompromi terlalu banyak perihal performa. Awalnya cuma ada dua model (x15 dan x17), keluarga X-Series kini ketambahan anggota baru, yakni Alienware x14.

Alienware mengklaim x14 sebagai laptop gaming berlayar 14 inci yang paling tipis di dunia, dengan tebal sasis cuma 14,5 mm saat ditutup. Ini akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasi lengkapnya. Terkait baterai misalnya, x14 mengemas modul berkapasitas 80 Wh, paling besar di antara laptop-laptop gaming 14 inci lain kalau kata Alienware. Bodinya paling tipis, tapi baterainya paling masif. Good job, Alienware!

Dibanding kedua kakaknya yang lebih besar, x14 juga unik karena memanfaatkan port USB-C untuk charging (pertama kalinya buat Alienware). Dukungan teknologi G-Sync dan Nvidia Advanced Optimus turut tersedia. Yang terakhir ini punya fungsi supaya perangkat bisa menggunakan kartu grafis diskret dan kartu grafis terintegrasi secara bergantian, sehingga pada akhirnya efisiensi dayanya bisa lebih dimaksimalkan.

Soal performa, konfigurasi termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7-12900H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3060 dengan TGP (total graphics power) sebesar 85 W. x14 mendukung RAM DDR5 dengan kecepatan maksimum 5.200 MHz, tapi tanpa opsi ekspansi karena modulnya disolder. Untuk storage, x14 punya satu slot SSD NVMe yang bisa dijejali dengan kapasitas maksimum 2 TB.

Rencananya, Alienware juga bakal menawarkan varian yang mengemas kartu grafis Intel Arc, akan tetapi detail lengkapnya masih belum diketahui. Satu hal yang pasti, x14 juga mengadopsi sistem pendingin Cryo-Tech seperti kedua kakaknya, lengkap dengan thermal compound eksklusif Element 31 rancangan Alienware sendiri.

Keluarga laptop Alienware X-Series / Alienware

Di samping x14, Alienware turut memperkenalkan x15 R2 dan x17 R2, versi refresh dari tahun kemarin dengan pembaruan yang tergolong minor. Yang paling utama tentu saja adalah opsi prosesor 12th Gen Intel, serta dukungan memory DDR5 dengan kecepatan hingga 6.400 MHz.

Ketiga laptop ini dijadwalkan meluncur ke pasaran di bulan-bulan pertama tahun 2022 ini. Untuk harganya, x14 dibanderol mulai $1.799, x15 R2 mulai $2.199, dan x17 R2 mulai $2.299.

Alienware m17 R5 dan Alienware m15 R7

Alienware m17 R5 AMD / Alienware

Bagi yang tidak mementingkan mobilitas dan menuntut performa paling mentok, ada Alienware m17 R5 yang diklaim sebagai laptop AMD Advantage berlayar 17 inci paling perkasa saat ini. Branding AMD Advantage mengindikasikan bahwa ia mengandalkan prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD, yang berarti pengguna bakal memiliki akses ke fitur-fitur eksklusif seperti AMD Smart Access Memory, AMD SmartShift Max, maupun AMD SmartAccess Graphics.

Pada konfigurasi tertingginya, m17 R5 ditenagai prosesor Ryzen 9 6980HX dan GPU Radeon RX 6850M XT 12 GB dengan TGP 175 W — dua-duanya menduduki kasta tertinggi lini prosesor dan kartu grafis laptop terbaru AMD. Seperti sebelumnya, Alienware turut menawarkan mechanical keyboard besutan Cherry MX sebagai fitur opsional untuk m17 R5.

Alienware m15 R7 / Alienware

Lanjut ke m15 R7, ini merupakan penerus langsung dari laptop yang Alienware luncurkan di Indonesia pada bulan September lalu. Pembaruannya tidak begitu banyak, dan pada dasarnya hanya melibatkan pilihan prosesor terbaru AMD dan Intel.

Perihal ketersediaan, Alienware m17 R5 akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.599, demikian pula m15 R7 versi AMD dengan banderol mulai $1.499. Sementara itu, m15 R7 versi Intel akan lebih dulu meluncur ke pasaran dalam waktu dekat dengan harga mulai $2.099.

Monitor Quantum Dot OLED, headset dan mouse wireless

Alienware 34 Curved QD-OLED Gaming Monitor / Alienware

Di sektor periferal, Alienware punya kejutan dalam bentuk monitor Quantum Dot OLED (QD-OLED) pertama di dunia. Dibandingkan panel OLED tradisional, panel QD-OLED menjanjikan cakupan warna yang lebih luas, keseragaman warna yang lebih baik, dan tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Spesifiknya, monitor ini menjanjikan cakupan warna 99,3% DCI-P3 dengan akurasi Delta E<2, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit.

Panel tersebut dikemas dalam bentuk melengkung dengan kurvatur 1800R dan bentang diagonal 34 inci. Resolusinya berada di angka 3440 x 1400 (aspect ratio 21:9), sedangkan refresh rate maksimumnya adalah 175 Hz. Alienware juga mengklaim waktu respon serendah 0,1 milidetik GtG, dan perangkat juga sudah lulus sertifikasi Nvidia G-Sync Ultimate.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Headset / Alienware

Beralih ke headset-nya, perangkat ini cukup unik dibanding headset gaming nirkabel pada umumnya karena satu hal: ia dibekali active noise cancellation (ANC), fitur yang lebih mudah kita jumpai pada segmen headphone wireless dan TWS ketimbang headset gaming. Kenapa harus ada ANC? Karena produk ini sebenarnya juga siap digunakan sebagai headphone Bluetooth biasa ketika diperlukan.

Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini cukup untuk 55 jam pemakaian. Alienware pun tidak lupa menyematkan teknologi fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 6 jam.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Mouse / Alienware

Terakhir, ada mouse gaming nirkabel berdesain ambidextrous yang dibekali spesifikasi kelas atas, utamanya sensor dengan sensitivitas maksimum 26.000 DPI. Seperti headset-nya, Alienware juga memakai penamaan “Tri-Mode” untuk mouse terbarunya, dan itu merujuk pada tiga mode konektivitas yang ditawarkan: wireless 2,4 GHz via bantuan dongle USB, Bluetooth, dan kabel.

Dalam sekali charge, mouse seberat 89 gram ini dipercaya mampu beroperasi hingga 140 jam nonstop. Itu kalau menggunakan sambungan wireless standar. Kalau memakai Bluetooth, daya tahan baterainya tentu bisa jauh lebih awet lagi.

Di Amerika Serikat, trio periferal baru ini akan segera dipasarkan sebelum musim semi tiba. Headset-nya dihargai $200, sedangkan mouse-nya dihargai $150. Untuk monitornya, Alienware sejauh ini masih enggan merincikan harganya.

Sumber: Alienware.

LG Ungkap Laptop Gaming Perdananya, UltraGear 17G90Q

Sekitar enam tahun sejak menyeriusi segmen laptop lewat seri LG Gram, LG kini ingin melebarkan sayapnya ke ranah laptop gaming. Melalui sebuah siaran pers, LG mengumumkan laptop gaming perdananya: LG UltraGear 17G90Q.

LG tampaknya tidak mau tanggung-tanggung dalam menjalani debutnya, sebab laptop ini datang membawa spesifikasi kelas atas. Utamanya adalah prosesor Intel generasi ke-11 Tiger Lake H Series dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3080 Max-Q, lengkap dengan sistem pendingin vapor chamber guna menjamin performa yang konsisten.

Melengkapi spesifikasinya adalah memory dual-channel dengan kapasitas 16 GB atau 32 GB, serta sepasang slot SSD M.2 NVMe dengan dukungan kapasitas hingga 1 TB, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 93 Wh. Hebatnya, semua itu dikemas dalam bodi yang relatif ringkas, dengan tebal hanya 21,4 mm dan bobot 2,64 kg.

Secara estetika, laptop ini terkesan memiliki gaya industrial dengan sasis serba aluminium, sekaligus kelihatan cukup minimalis untuk sebuah laptop gaming. Di dekat engsel layarnya, kita bisa melihat dua ventilasi besar untuk mengakomodasi sirkulasi udaranya.

Bicara soal layar, laptop ini datang membawa panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 1920 x 1080, refresh rate 300 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GtG). Pengalaman panjang LG memproduksi monitor gaming semestinya juga bakal bisa dirasakan di laptop ini.

Port yang tertanam cukup melimpah, mulai dari port USB 4 Gen 3×2 Type C, USB 3.2 Gen 2×1 Type C, sepasang port USB 3.2 Gen 2×1 Type A, HDMI, Ethernet, sampai slot kartu microSD. Fitur-fitur pendukungnya mencakup sepasang speaker DTS:X Ultra, Wi-Fi 6E dan Intel Killer Wireless, serta sensor sidik jari di tombol power.

Secara keseluruhan, debut perdana LG di ranah laptop gaming ini terdengar cukup menjanjikan. Sayang LG baru berencana memasarkannya di Korea Selatan dan Amerika Serikat saja pada awal 2022 mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi kemungkinan bakal disingkap di event CES 2022 tidak lama lagi (4 Januari).

Sumber: The Verge dan LG.

Gadget Champions 2021: Acer Predator Helios 300 Rebut Titel Best for Gaming

Melanjutkan tradisi sebelumnya, kegiatan rutin Gadget Champions kembali hadir di penghujung tahun. Edisi 2021 kali ini merupakan hasil kerja sama antara tiga media teknologi tanah air: Yangcanggih.com, Gizmologi.id, dan DailySocial.id/Gadget.

Untuk tahun ini, ada empat kategori utama pada Gadget Champions 2021: Best for Work, Best for School, Best for Content Creation, dan Best for Gaming.

Kategori Best for Gaming kami hadirkan untuk mengapresiasi perangkat terbaik yang mampu memenuhi tuntutan tinggi para gamer sekaligus atlet esport profesional.

Titel Best for Gaming di tahun 2021 ini jatuh pada Acer Predator Helios 300 11th Gen (PH315-54). Laptop ini tak hanya mengandalkan performa gaming yang sangat mumpuni, tetapi juga sistem pendingin yang sangat efektif, sekaligus desain yang amat sleek.

Performa kencang sekaligus konsisten

Acer Predator Helios 300 mengemas Intel Core i7-11800H, sebuah prosesor dengan 8-core/16-thread dan kecepatan maksimum 4,6 GHz. Dibandingkan generasi sebelumnya, kinerja prosesor ini bisa sampai 20% lebih kencang. Lalu jika dibantu dengan teknologi PredatorSense yang tersematkan pada laptop ini, performanya masih bisa ditingkatkan lagi sampai ±10%.

Prosesor tersebut ditandemkan dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3070 dengan memori GDDR6 8 GB. Kombinasi keduanya merupakan jaminan atas frame rate tinggi yang didapat selama bermain, bahkan dalam game AAA yang paling berat sekalipun. Berkat dukungan teknologi ray tracing dan DLSS, perangkat pun mampu menemukan ekuilibrium antara kualitas visual dan performa.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 16 GB dan SSD PCIe NVMe berkapasitas 512 GB. Namun semua itu tidak akan ada artinya kalau perangkat tidak bisa mempertahankan kinerjanya secara konsisten, dan di sinilah sistem pendingin memegang peran besar.

Predator Helios 300 menggunakan kipas AeroBlade 3D generasi kelima, dengan bilah logam yang lebih tipis (0,08 mm) sehingga jumlahnya pun bisa bertambah menjadi 89 bilah per kipas. Di saat yang sama, Acer pun tak lupa mengambil langkah ekstra guna meminimalkan tingkat kebisingan yang dihasilkan.

Kombinasi kipas, ventilasi, dan penempatan thermal foam secara strategis pada akhirnya mampu mewujudkan sirkulasi udara yang 55% lebih baik, dan itu menjadi kunci atas stabilitas performa yang dihasilkan oleh perangkat.

Layar QHD, desain stylish dan fitur melimpah

Predator Helios 300 mengusung layar IPS 15,6 inci dengan resolusi QHD (2560 x 1440) dan refresh rate 165 Hz. Ini sekali lagi membuatnya mampu menawarkan keseimbangan antara kualitas visual dan performa, belum lagi ditambah reproduksi warna yang akurat dengan color gamut 100% DCI-P3.

Perihal kelengkapan fitur, Predator Helios 300 juga tidak pelit sama sekali. Di sektor audio, ia datang membawa speaker dengan sertifikasi DTS:X Ultra. Lalu terkait konektivitas, ia dilengkapi chip Intel Killer Wi-Fi 6 AX1650i dan ethernet controller Intel Killer E2600 untuk menekan latensi sampai serendah mungkin, sangat krusial buat konteks kompetitif dan esport.

Port yang tertanam pun juga melimpah, mulai dari USB 3.2 Gen 2, Thunderbolt 4, sampai HDMI 2.1 dan Ethernet. Semua itu selagi masih mempertahankan desain serba logam yang stylish, dan dengan tebal cuma 2,55 cm beserta bobot 2,5 kg, ia masih tergolong cukup ringkas, terutama jika melihat performa yang ditawarkan.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Acer Predator Hellios 300 pantas menjadi salah satu rekomendasi laptop gaming terbaik tahun ini.

Untuk yang tertarik mendapatkan Predator Helios 300 (PH315-54) bisa menuju ke Acer e-Store atau Acer Official Store di e-commerce pilihan.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Acer.

8 Laptop Gaming dengan Harga 10-15 Jutaan Rupiah Edisi Tahun 2021

Apa yang membedakan laptop gaming dari laptop biasa? Pertanyaan ini tentu sudah sangat umum kita dengar, dan sering kali jawabannya sesederhana “laptop gaming dibekali kartu grafis diskret, laptop biasa tidak.”

Jawaban tersebut tidak salah, tapi sebenarnya masih bisa dielaborasi lebih jauh lagi, sebab tidak semua kartu grafis diskret diciptakan sama. Contohnya, Nvidia GeForce MX450 dan GTX 1650 sama-sama merupakan kartu grafis diskret, tapi salah satunya lebih diperuntukkan kebutuhan harian ketimbang gaming, dan selisih performa di antara keduanya pun cukup jauh saat dipakai untuk menjalankan game.

Terlepas dari itu, kehadiran kartu grafis yang terpisah dari komponen prosesor memang adalah syarat utama agar laptop bisa masuk kategori gaming, dan itu yang sering kali menjadi alasan mengapa harganya bisa mahal.

Kabar baiknya, di tahun 2021 ini pun kita masih bisa mendapatkan laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah. Bukan sekadar laptop yang bisa dipakai untuk bermain game, tapi yang benar-benar produsennya ciptakan untuk keperluan gaming.

Mengacu pada kriteria tersebut, di artikel ini saya sengaja tidak mencantumkan laptop-laptop yang dibekali kartu grafis mainstream seperti GeForce MX350 atau MX450 tadi. Malahan, sebagian di antaranya justru mengusung seri kartu grafis terbaru Nvidia, yakni RTX 30 Series.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 8 laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah edisi tahun 2021 yang dapat dibeli di Indonesia.

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Acer

1. Acer Nitro AN515-57-56ER

Dibanderol Rp14.999.000, Acer Nitro AN515-57-56ER adalah pilihan tepat bagi yang memerlukan laptop gaming dengan spesifikasi terkini. Perangkat ditenagai prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), dan yang lebih penting lagi, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 4 GB. Artinya, laptop ini sepenuhnya mendukung teknologi ray-tracing sekaligus DLSS besutan Nvidia.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB yang semuanya user-upgradeable. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD (1080p) dan refresh rate 144 Hz. Masih tidak percaya ini merupakan laptop gaming? Perhatikan saja tarian lampu RGB-nya.

Link pembelian: Acer Nitro AN515-57-56ER

2. Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Jangan tertipu oleh penampilannya yang tidak terkesan gaming sama sekali, sebab spesifikasinya tidak kalah mumpuni dibanding saudaranya yang serba RGB tadi. Yang paling utama, ia juga dibekali GPU RTX 3050 4 GB, sedangkan untuk prosesornya, ia mengandalkan AMD Ryzen 5 5500U (6-core, 12-thread).

Perangkat dibekali RAM 16 GB (tidak upgradeable) dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya menggunakan panel IPS 14 inci beresolusi FHD, tapi refresh rate-nya cuma 60 Hz. Secara keseluruhan, perangkat ini cocok bagi yang memerlukan laptop untuk bekerja, dan yang sesekali juga ingin memainkan game-game AAA. Harganya? Rp14.999.000.

Link pembelian: Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Asus

3. Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

Kalau tidak mementingkan ray-tracing ataupun DLSS, Anda bisa menghemat hampir dua juta rupiah dengan meminang laptop yang satu ini. Meski harga laptop ini cuma Rp13.099.000, spesifikasinya tetap mumpuni untuk gaming: prosesor Intel Core i5-10300H (4-core, 8-thread), GPU GeForce GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Ia dibekali layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080. Refresh rate-nya juga sudah 144 Hz, membuatnya layak untuk dipakai dalam konteks gaming kompetitif. Buat bekerja pun juga oke, sebab seperti dua laptop sebelumnya dari Acer, paket penjualannya turut disertai software Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

4. Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

Lagi-lagi Anda tak perlu menghabiskan dana lebih dari 15 juta rupiah untuk mendapatkan laptop gaming dengan kartu grafis RTX generasi kedua. Selain GPU RTX 3050 4 GB, laptop seharga Rp14.999.000 ini juga mengemas prosesor AMD Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread) yang cukup powerful.

Spesifikasi lengkapnya meliputi RAM 8 GB, SSD NVMe 512 GB, dan layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz. Anda butuh laptop gaming dengan harga bersahabat yang juga bisa dipakai untuk video editing? Laptop ini bisa jadi salah satu kandidat kuat.

Link pembelian: Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

5. Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Bisakah Anda mendapat laptop gaming dari lini Asus ROG dengan modal 15 jutaan? Rupanya bisa, buktinya adalah laptop seharga Rp15.799.000 ini. Sebagai bagian dari keluarga ROG, otomatis styling-nya jauh lebih menarik ketimbang seri TUF Gaming, dan pencahayaan RGB pun tentu sudah menjadi fitur standar di sini.

Untuk spesifikasinya, perangkat dibekali prosesor Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080 dan refresh rate 144 Hz. Paket penjualannya sudah mencakup Office Home & Student 2019, plus sebuah tas ransel ROG.

Link pembelian: Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari MSI

6. MSI GF63 Thin 11SC-080ID

Sekali lagi, seandainya Anda tidak masalah bermain tanpa ray-tracing dan DLSS, maka Anda bakal punya sisa bujet untuk dibelanjakan produk lain, semisal mouse gaming wireless atau headset gaming. Buat yang punya rencana demikian, laptop seharga Rp12.999.000 dari MSI ini pantas Anda pertimbangkan.

Sesuai kriteria, spesifikasinya sepenuhnya layak untuk gaming: prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Perangkat mengemas layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD dan refresh rate 144 Hz.

Link pembelian: MSI GF63 Thin 11SC-080ID

7. MSI Katana GF66 11UC-447ID

Kombinasi prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread) dan GPU RTX 3050 4 GB adalah tandem yang pas untuk gaming dengan lancar di resolusi FHD, dan laptop ini sekali lagi membuktikan bahwa itu sudah bisa didapat di harga Rp14.999.000 saja.

Penggemar game kompetitif pun juga akan dimanjakan oleh layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz yang dimilikinya. Sebuah laptop gaming modern juga tidak akan lengkap tanpa RAM dan storage yang bisa di-upgrade. Namun untuk opsi default-nya, konsumen bakal mendapat RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB.

Link pembelian: MSI GF66 11UC-447ID

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari HP

8. HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Terakhir, ada laptop gaming besutan HP yang dibanderol Rp15.999.000 ini. Desainnya memang belum sekeren seri Victus maupun Omen, tapi yang penting spesifikasinya sudah kapabel untuk menjalankan deretan game AAA: prosesor Ryzen 5 5600H (6-core, 12-thread), GPU RTX 3050 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Tak hanya game AAA, game esport pun juga siap disajikan dengan baik berkat layarnya yang mendukung refresh rate 144 Hz. Panel yang digunakan sendiri adalah panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p.

Link pembelian: HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Pandemi Atau Tidak, Pasar PC dan Monitor Gaming Akan Terus Menguat Selama Beberapa Tahun ke Depan

Pandemi COVID-19 dan tuntutan untuk terus berdiam diri di rumah berdampak langsung pada pesatnya pertumbuhan pasar perangkat gaming. Lalu saat semuanya nanti sudah kembali normal, apakah itu berarti pasar gaming bakal mengalami penurunan?

Tidak. Menurut para analis IDC, pasar gaming sebenarnya sudah menguat sejak beberapa tahun sebelum pandemi, dan pandemi sejatinya hanya semakin mengakselerasi pertumbuhannya. Itulah mengapa IDC juga optimistis bahwa pasar gaming, khususnya PC dan monitor gaming, akan terus bertumbuh selama beberapa tahun ke depan.

Laju pertumbuhannya bahkan diprediksi lebih cepat daripada pasar PC dan monitor secara menyeluruh. Untuk pasar PC gaming, yang mencakup desktop sekaligus laptop, IDC mengestimasikan peningkatan jumlah pengapalan barang dari 41,3 juta di tahun 2020 menjadi 52,3 juta di tahun 2025.

Untuk pasar monitor gaming, jumlahnya akan naik dari 14,2 juta unit menjadi 26,4 juta unit dalam rentang periode yang sama. Dari situ kita pun tidak perlu heran kenapa produsen seperti Corsair akhirnya memutuskan untuk ikut terjun ke segmen ini dengan mengumumkan monitor gaming perdananya, Xeneon 32QHD165. Potensi pasarnya memang amat menjanjikan.

Pasar PC gaming belum lama ini juga dimeriahkan oleh kolaborasi IKEA dan ROG dalam menyediakan koleksi furnitur gaming. Lalu di pasar lokal, kita sudah melihat bagaimana tingginya permintaan pasar gaming pada akhirnya berhasil meyakinkan Alienware untuk kembali menjejakkan kakinya secara resmi di Indonesia setelah sempat menghilang selama sekitar lima tahun.

Menariknya, semua ini terjadi selagi krisis kelangkaan chip global terus berkelanjutan. Jadi di saat permintaan akan hardware gaming terus meningkat, stok barang-barangnya justru menipis, atau bahkan tidak ada sama sekali. Kalaupun ada, harganya sering kali melambung jauh di atas harga aslinya.

Laporan terbaru IDC juga memprediksi kenaikan harga jual rata-rata PC gaming dari $925 di tahun 2020 menjadi $1.007 di tahun 2025. Untuk monitor gaming, harga jual rata-ratanya malah diprediksi bakal turun dari $339 menjadi $309 di tahun 2025. Kalau digabung, nilai pasar PC gaming dan monitor gaming diperkirakan bakal menembus angka $60 miliar di tahun 2025.

Sumber: IDC dan PC Gamer. Gambar header: Resul Kaya via Unsplash.

Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Alienware Kembali Menapakkan Kaki di Indonesia, Luncurkan Dua Laptop Gaming Baru

Alienware resmi menjejakkan kakinya kembali di pasar tanah air setelah sempat hengkang di tahun 2016. Melalui sebuah acara virtual, Dell mengumumkan ketersediaan laptop-laptop terbaru dari sub-brand khusus gaming-nya tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Untuk pasar Indonesia, dua laptop Alienware yang akan hadir adalah Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5. Di saat yang sama, Dell juga bakal menghadirkan laptop Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition yang menyasar segmen konsumen yang berbeda.

Dalam presentasinya, Leonard Kee selaku Regional Product Manager Dell menjelaskan bahwa pandemi dan meningkatnya permintaan di pasar gaming menjadi alasan kuat bagi mereka untuk merambah konsumen di lebih banyak negara.

Sebagai informasi, alasan Alienware hengkang dari Indonesia lima tahun lalu adalah karena rendahnya permintaan pasar. Sekarang, situasinya jadi berbanding terbalik. Jumlah gamer terus meningkat semenjak pandemi COVID-19 merebak, dan Dell maupun Alienware tentu tidak mau melewatkan momentum tersebut.

Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5

Tipikal Alienware, desain yang keren serta performa tanpa kompromi selalu menjadi suguhan utama, dan prinsip tersebut juga mereka terapkan di kedua laptop ini. Tidak seperti laptop-laptop Alienware dari beberapa tahun silam, penampilan duo m15 ini tampak jauh lebih dewasa dan tidak kelewat norak. Di mata saya, desainnya terkesan industrial, tapi di saat yang sama masih menyiratkan nuansa gaming yang kental.

Urusan performa, m15 R6 mengandalkan prosesor Intel Core i7-11800H, sementara m15 Ryzen Edition R5 menawarkan dua opsi, yakni Ryzen 7 5800H dan Ryzen 9 5900HX. Kedua laptop sama-sama bakal hadir dalam varian yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3060 6 GB atau RTX 3070 8 GB.

Istimewanya, Alienware tidak menggunakan kartu grafis versi Max-Q yang mengorbankan kinerja demi mengedepankan efisiensi. Sebaliknya, duo m15 ini justru hadir mengusung versi standar dari RTX 3060 dan RTX 3070 untuk laptop yang lebih bertenaga.

Menurut Leonard, rahasianya terletak pada sistem pendingin mutakhir Cryotech 2.0 yang Alienware implementasikan pada kedua laptop tersebut. Sistem ini mengemas komponen heatpipe dengan ukuran 40% lebih besar, serta yang melibatkan 22% lebih banyak material tembaga. Dengan begitu, sistem jadi bisa mentransfer panas dari komponen GPU dan CPU secara lebih efektif.

Sepasang kipas besar kemudian menyalurkan hawa panas tersebut ke luar melalui empat ventilasi di sisi kiri, kanan, dan belakang, sekaligus menghirup udara segar dari lubang ventilasi di atas dan bawah. Berkat sistem pendingin yang efektif ini, Alienware pun tidak ragu menyematkan kartu grafis dengan TGP (total graphics power) maksimum sebesar 125 W, lebih tinggi daripada di mayoritas laptop gaming lain.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz berkapasitas 16 GB atau 32 GB, serta SSD NVMe sebesar 512 GB atau 1 TB. Varian manapun yang konsumen pilih, memory beserta storage-nya bisa ditambah sewaktu-waktu, sebuah nilai plus yang dulunya kerap absen dan menjadi salah satu keluhan terbesar pengguna laptop Alienware.

Duo Alienware m15 anyar ini datang mengusung layar 15,6 inci dengan dua opsi resolusi yang berbeda: 1080p 165 Hz, atau 1440p 240 Hz. Pada varian termahalnya, m15 mengemas keyboard dengan mechanical switch Cherry MX Low Profile. Leonard juga sempat menyinggung mengenai charger model baru yang sekitar 30% lebih kecil daripada milik generasi-generasi sebelumnya.

Di Indonesia, Dell bakal memasarkan kedua laptop ini mulai bulan Oktober 2021. Alienware m15 R6 akan dijual dengan harga mulai Rp40.099.000, sedangkan m15 Ryzen Edition R5 dibanderol mulai Rp38.099.000. Kenapa m15 R6 lebih mahal? Karena ia punya sejumlah fitur eksklusif besutan Intel yang tak dimiliki saudaranya.

Fitur yang dimaksud antara lain adalah port Thunderbolt 4, Intel Killer DoubleShot Pro untuk semakin mengoptimalkan koneksi internet, dan Temperature Cruise Control (TCC) untuk mengatur agar suhu CPU tidak pernah melewati batas yang telah pengguna tentukan.

Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition

Sebelum membahas lebih jauh, saya tahu sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Kenapa harus ada laptop gaming Dell kalau sekarang sudah ada Alienware?” Jawabannya sederhana saja; karena segmen konsumen yang dituju berbeda.

“Dell G15 ditujukan untuk orang-orang yang ingin menceburkan kakinya (ke ranah gaming). Ibaratnya ini mobil pertama mereka,” ucap Leonard saat ditanya mengenai hal ini.

Kalau Anda tanya saya, saya bakal menjawab bahwa Dell G15 ditujukan untuk gamer dengan bujet terbatas, sementara Alienware m15 disiapkan untuk kalangan gamer sultan. Dari harganya saja sudah kelihatan: Dell G15 dihargai mulai Rp21.499.000, sementara Dell G15 Ryzen Edition mulai Rp16.599.000, semuanya cuma sekitar separuh harga Alienware m15.

Menengok dapur pacunya, kita bisa menemukan prosesor Intel Core i5-11400H atau Core i7-11800H pada Dell G15. Untuk Dell G15 Ryzen Edition, pilihan prosesor yang tersedia adalah Ryzen 5 5600H dan Ryzen 7 5800H. Opsi GPU-nya terdiri dari RTX 3050 4 GB dan RTX 3050 Ti 4 GB.

Untuk RAM-nya, duo Dell G15 ini sudah menggunakan modul DDR4 3200 MHz dengan pilihan kapasitas 8 GB atau 16 GB. Lalu untuk storage, keduanya menawarkan SSD NVMe berkapasitas 256 GB atau 512 GB. Kabar baiknya, baik RAM maupun SSD-nya juga user upgradeable seperti Alienware m15.

Kedua laptop ini belum memakai Cryotech, tapi setidaknya sistem pendinginnya memiliki jumlah heatpipe tembaga sekaligus ventilasi yang yang lebih banyak daripada generasi sebelumnya. Saat memerlukan kinerja terbaik, pengguna bisa dengan mudah meningkatkan kinerja sistem pendinginnya dan menggeber kecepatan putaran kipasnya hanya dengan mengaktifkan fitur Game Shift via satu klik tombol.

Dell bilang bahwa desainnya telah dirancang ulang secara total, dan kita bisa melihat beberapa bagian yang terinspirasi langsung dari desain khas Alienware. Laptop ini memiliki panel layar 15,6 inci dengan opsi resolusi 1080p 120 Hz atau 1080p 165 Hz.

Di Indonesia, Dell G15 Ryzen Edition kabarnya sudah tersedia mulai sekarang, sedangkan Dell G15 baru akan menyusul di bulan Oktober mendatang. Untuk penjualan online, Dell memilih untuk bermitra secara eksklusif dengan JD.id. Detail lebih lengkap mengenai pre-order laptop gaming terbaru Dell dan Alienware bisa dilihat di tautan ini.

8 Laptop Gaming di Bawah 10 Juta Rupiah yang Bisa Dibeli di Indonesia

Mencari laptop gaming di bawah 10 juta rupiah itu susah-susah gampang. Susah karena tidak ada laptop yang betul-betul didedikasikan untuk gaming yang harganya semurah itu. Gampang karena laptop zaman sekarang telah dibekali performa yang cukup mumpuni untuk gaming.

Sudah bukan rahasia kalau gaming menuntut kinerja kartu grafis yang tinggi. Itulah mengapa laptop gaming dibekali kartu grafis yang terpisah dari komponen prosesornya, dan itu juga yang menyebabkan harganya melambung tinggi di atas laptop standar.

Kabar baiknya, chip grafis yang terintegrasi pada deretan prosesor generasi terbaru sekarang sudah cukup kuat untuk menjalankan berbagai judul game secara lancar. Jadi, beberapa laptop biasa pun sebenarnya juga sudah bisa dipakai untuk gaming. Namun tentu saja, ini harus diimbangi dengan pengaturan setting grafis di dalam game yang masuk akal.

Buat yang memiliki modal 10 juta rupiah dan ingin membeli laptop untuk gaming, berikut adalah 8 opsi yang bisa dijadikan referensi.

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Lenovo

1. Lenovo IdeaPad L340 15

Laptop gaming di bawah 10 juta

Dibanderol Rp8.799.000, laptop gaming 8 jutaan ini mengandalkan prosesor AMD Ryzen 7 3700U (4-core, 8-thread) dengan chip grafis Radeon RX Vega 10 yang kapabel. Performanya kian disempurnakan berkat penggunaan SSD berkapasitas 256 GB, serta RAM sebesar 8 GB yang upgradeable.

Lenovo IdeaPad L340 15 mengemas layar 15,6 inci beresolusi 1080p. Paket penjualannya sudah termasuk sistem operasi Windows 10.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad L340 15

2. Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 5)

Laptop gaming di bawah 10 juta

Ryzen 5 5500U menjadi pilihan yang populer di antara para produsen laptop berkat keseimbangan antara performa dan efisiensi yang ditawarkan. Prosesor ini juga chip grafis bawaan yang cukup lumayan, sanggup menjalankan game macam GTA V di rata-rata 40-an fps pada resolusi 1080p dengan setting grafis normal.

Salah satu laptop Ryzen 5 5500U yang patut dipertimbangkan adalah Lenovo IdeaPad Slim 3, yang dijual dengan harga resmi Rp9.999.000. Perangkat ditenagai RAM 8 GB beserta SSD NVMe 512 GB, dan semuanya bisa ditambah lagi sewaktu-waktu. Layar 14 incinya sudah menggunakan panel IPS beresolusi FHD.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 5)

3. Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 3)

Laptop gaming di bawah 10 juta

Kalau 10 juta masih dirasa terlalu mahal, Anda bisa melirik varian lain Lenovo IdeaPad Slim 3 yang ditenagai prosesor Ryzen 3 5300U (4-core, 8-thread), yang dijual seharga Rp8.999.000. Berhubung lebih murah, kinerjanya jelas lebih inferior, tapi setidaknya masih sanggup menjalankan Valorant di rata-rata 60-an fps pada resolusi 1080p dengan setting Medium.

Di luar prosesornya, spesifikasinya mirip seperti varian yang dibekali prosesor Ryzen 5 tadi, dengan RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB yang semuanya upgradeable, plus layar 14 inci beresolusi 1080p.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3 (Ryzen 3)

4. Lenovo IdeaPad Slim 3i

Laptop gaming di bawah 10 juta

Opsi terakhir laptop terjangkau yang ditenagai prosesor Core i5-1135G7 adalah Lenovo IdeaPad Slim 3i. Spesifikasi lengkapnya meliputi RAM 8 GB serta SSD 256 GB, dan kombinasi ini sudah cukup kuat untuk menjalankan, misalnya, Doom Eternal di rata-rata 40 fps pada resolusi 720p dengan setting Low.

Laptop dengan layar 14 inci beresolusi FHD ini sudah bisa dibeli dengan harga Rp9.599.000, juga sudah termasuk Windows dan Office.

Link pembelian: Lenovo IdeaPad Slim 3i

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Acer

5. Acer Aspire 5 A515-45

Laptop gaming di bawah 10 juta

Dengan dana Rp9.999.000, Anda sudah bisa membawa pulang laptop yang dibekali prosesor AMD Ryzen 5 5500U. Prosesor tersebut memiliki 6-core dan 12-thread, serta mengemas chip grafis dengan 7-core dan clock speed 1.800 MHz. Melengkapi spesifikasi laptop-nya adalah RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB.

Acer Aspire 5 A515-45 dibekali layar 15,6 inci FHD. Selain OS Windows 10, paket penjualannya juga sudah termasuk Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Acer Aspire 5 A515-45

6. Acer Aspire 5 Slim A514-54

Laptop gaming di bawah 10 juta

Beralih ke kubu Intel, mereka juga punya prosesor kelas menengah dengan chip grafis bawaan yang mumpuni, yakni Core i5-1135G7 (4-core, 8-thread). Untuk game super-berat macam Red Dead Redemption 2 misalnya, chip Iris XE milik mampu menjalankannya di rata-rata 30-an fps pada resolusi 720p dengan setting Low.

Salah satu laptop dengan harga di bawah 10 juta rupiah yang ditenagai prosesor tersebut adalah Acer Aspire 5 Slim A514-54. Spesifikasinya mencakup RAM 8 GB (upgradeable) dan SSD NVMe 512 GB, serta layar 14 inci beresolusi 1366 x 768. Laptop ini dijual seharga Rp9.999.000, sudah termasuk Windows dan Office.

Link pembelian: Acer Aspire 5 Slim A514-54

Laptop gaming di bawah 10 juta dari HP

7. HP 14s-fq1004AU

Laptop gaming di bawah 10 juta

Bagaimana dengan game kompetitif? Sebagus apa performa chip grafis bawaan Ryzen 5 5500U? Cukup kuat untuk menjalankan Valorant di rata-rata 70-an fps pada resolusi 1080p dengan setting High. Maka dari itu, jika Anda cuma punya modal tidak lebih dari 10 juta rupiah, Anda bisa mencari laptop yang dibekali prosesor ini untuk keperluan gaming, seperti misalnya HP 14s-fq1004AU ini.

Laptop ini dibekali RAM 8 GB beserta SSD NVMe 512 GB. Layarnya juga telah menggunakan panel IPS 14 inci dengan resolusi 1920 x 1080. Seperti laptop Ryzen 5 5500U lain yang ada di artikel ini, paket penjualan laptop seharga Rp9.999.000 ini sudah mencakup OS Windows 10 Home dan Office Home & Student 2019.

Link pembelian: HP 14s-fq1004AU

Laptop gaming di bawah 10 juta dari Asus

8. Asus Vivobook A416EA

Laptop gaming di bawah 10 juta

Laptop lain yang dibekali prosesor Intel Core i5-1135G7 dan chip grafis Iris XE adalah Asus Vivobook A416EA, yang dijual seharga Rp8.999.000. Perangkat dibekali RAM 4 GB dan SSD 256 GB, lengkap beserta layar 14 inci beresolusi FHD.

Tipikal lini Asus Vivobook, fisiknya tergolong ringkas dengan bobot cuma sekitar 1,6 kg. Seperti biasa, paket penjualannya sudah mencakup OS Windows 10 Home dan software Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Asus Vivobook A416EA

Itu tadi daftar atau listicle laptop di bawah 10 juta di tahun 2021 yang bisa Anda pilih. Ikuti terus informasi gadget gaming di Hybrid.co.id. Jangan lupa follow akun media sosial kami di Instagram, Facebook dan Twitter.

Xiaomi Umumkan Redmi G 2021, Laptop Gaming Murah dengan GPU RTX 30 Series

Pasar laptop tanah air belum lama ini dibuat geger oleh RedmiBook 15. Tipikal Xiaomi, perangkat tersebut menawarkan spesifikasi lebih tinggi ketimbang pesaing-pesaingnya di rentang harga yang sepadan. Di Tiongkok, Xiaomi bahkan sudah menerapkan strategi yang sama untuk segmen laptop gaming.

Yang terbaru, Xiaomi belum lama ini memperkenalkan Redmi G 2021. Laptop gaming ini hadir dalam dua versi; satu dengan prosesor Intel, satu dengan prosesor AMD. Versi Intel-nya ditenagai prosesor Core i5-11260H (6-core, 12-thread), sementara versi AMD-nya dibekali prosesor Ryzen 7 5800H (8-core, 16-thread).

Terkait kinerja grafisnya, Redmi G 2021 versi Intel mengandalkan GPU Nvidia GeForce RTX 3050, sedangkan versi AMD-nya lebih superior berkat RTX 3060 dengan TDP 130 W. Perbedaan selanjutnya terletak di sistem pendinginnya. Meski sama-sama mengusung sistem cooling generasi baru, cuma versi AMD-nya saja yang turut dilengkapi heat pipe tembaga.

Ini wajar mengingat versi AMD-nya memang menawarkan performa yang lebih gahar daripada versi Intel-nya. Bahkan charger yang Xiaomi sertakan pun berbeda: 180 W untuk versi Intel, 230 W untuk versi AMD.

Selebihnya, duo Redmi G 2021 ini cukup identik. Keduanya sama-sama dibekali RAM 16 GB dan SSD berkapasitas 512 GB. Layarnya pun sama persis, dengan panel 16,1 inci FHD 144 Hz. Melengkapi fitur-fiturnya adalah konektivitas Wi-Fi 6, sistem audio DTS: X Ultra 3D, serta backlit keyboard.

Di Tiongkok, Redmi G 2021 versi Intel dijual seharga 5.700 yuan (± 12,6 jutaan rupiah), sementara versi AMD-nya dibanderol 7.000 yuan (± 15,5 jutaan rupiah). Semoga saja Xiaomi punya rencana untuk mengusik pasar laptop gaming tanah air dengan mendatangkan setidaknya salah satu varian Redmi G 2021 ke sini. Semoga…

Sumber: GSM Arena dan GizmoChina.