Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Paling Aman?

Investasi saham mungkin sudah menjadi investasi yang cukup populer saat ini. Sedangkan, investasi obligasi dipilih karena menjadi investasi yang paling aman. Namun, apakah kamu tahu perbedaan saham dan obligasi, selain konsep investasinya?

Kira-kira investasi mana yang paling untung, saham atau obligasi? Daripada bingung, yuk, cari tahu perbedaan saham dan obligasi serta keuntungan dari kedua investasi berikut!

Definisi Investasi Saham dan Obligasi

Investasi saham adalah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Tujuan dari investasi saham adalah untuk mencari keuntungan atau investasi jangka panjang. Umumnya investasi saham akan dikelola oleh perusahaan yaitu mengelola aset atau modal yang akan kamu setorkan dan biasanya investasi saham juga memiliki tujuan untuk di masa yang akan datang.

Jika kamu melakukan investasi saham, maka kamu memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sementara, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan baik pemerintah dan perusahaan sejenis  kepada pemegang saham. Umumnya obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (SBN).

Definisi obligasi juga tertuang dalam Undang-Undang No.24 tahun 2022, obligasi atau surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Secara umum, investasi saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai bentuk investasi untuk mendapatkan modal atau keuntungan. Perbedaan saham dan obligasi terletak dalam kepemilikannya, biasanya saham dimiliki oleh perusahaan dan pemegang saham akan mendapatkan keuntungan perusahaan atau sering disebut sebagai dividen.

Sementara obligasi adalah surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah dengan konsep sebagai bentuk peminjaman uang yang nantinya akan dibayarkan kembali sebagai harga pokok utang dengan bunga yang biasanya disebut kupon.

Pemilik obligasi juga hanya memiliki status sebagai pemberi hutang. Sedangkan, pemegang saham akan memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan juga hak suara.

Yang terakhir adalah perusahaan penerbit saham hanya menerbitkan surat utang yang bisa dibeli, sedangkan perusahaan yang menerbitkan saham bisa menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lainnya. 

Keuntungan Investasi Saham

Setelah mengetahui perbedaan saham dan obligasi, berikut keuntungan saham yang perlu kamu ketahui.

1. Capital Gain

Kelebihan investasi saham yang pertama adalah capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli. Capital gain juga biasanya berasal dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2. Dividen

Investasi saham juga memiliki kelebihan dalam berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk jumlah rupiah. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.

3. Fleksibel

Melakukan investasi saham bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online dimulai dari penjualan hingga pembeliannya. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kamu.

Keuntungan Investasi Obligasi

Agar semakin yakin untuk memilih investasi saham atau obligasi, berikut keuntungan atau dari investasi obligasi yang bisa menjadi pertimbangan.

1. Memperoleh Bunga (Kupon) Secara Berkala

Pemilik obligasi akan mendapatkan kupon secara berkala sesuai dengan kurun waktu yang telah disepakati. Nilai kupon atau bunga yang diterima pemilik obligasi atau investasi juga akan berbeda-beda, tergantung dengan kesepakatannya.

2. Memiliki Keuntungan Lebih Tinggi Dibanding Bunga Deposito

Nilai kupon atau bunga yang didapatkan dari obligasi biasanya akan lebih tinggi dari rata-rata bunga hasil deposito. Sehingga, keuntungan didapatkan juga akan semakin maksimal.

3. Bisa Dijadikan Jaminan

Obligasi bisa dijadikan jaminan atau agunan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Tidak hanya itu, surat utang ini juga bisa dijadikan jaminan apabila kamu ingin membeli saham ke bursa efek.

Nah, itulah perbedaan saham dan obligasi dari definisi, kepemilikan, hingga keuntungan atau manfaat yang akan kamu peroleh. Kamu bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan keuangan atau tujuan investasi kamu. Pilihlah jenis investasi yang aman dan paling bisa kamu coba.

Tips Menghindari Fomo Saham, Bikin Investasi Buntung

Populernya investasi saham saat ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk melakukan investasi saham atau trading saham tanpa memahami konsepnya secara benar. Alhasil hanya ikut-ikutan atau FOMO saham yang akhirnya bukannya untung malah buntung.

Nah, siapa, sih yang mau buntung dalam investasi apalagi jika melakukan investasi dengan modal besar, kamu perlu hati-hati!

Tapi, sebenarnya FOMO saham itu apa, sih? Dan kenapa bisa membuat investasi kita anjlok?

Apa itu fomo saham?

FOMO sebenarnya singkatan dari fear of missing out yaitu takut ketinggian. Dalam dunia investasi  FOMO ini sering diartikan dengan trader atau investor yang takut ketinggalan harga saham yang terus naik. 

Fenomena  FOMO saham ini membuat trader secara implisit membeli saham dengan harga tinggi, hal ini dilakukan karena takut harga saham akan terus naik.

Para investor yang terkena  FOMO saham ini akan secara gegabah membeli tanpa analisis panjang. Untuk itu kamu perlu tahu cara menghindari FOMO saham, terutama bagi investor dan trader pemula.

Tips Menghindari FOMO Saham

1. Membuat Rencana Investasi

Tips menghindari FOMO saham yang pertama adalah kamu harus tahu rencana investasi apa yang akan kamu ambil. Sehingga, dengan adanya rencana investasi, kamu bisa membuat rencana keuangan juga. 

Membuat rencana investasi ini akan membuat kamu lebih fokus dengan investasi yang kamu jalani. Sehingga, tidak akan merasa tertinggal.

2. Pelajari Investasi dengan Benar

Beberapa orang yang mengalami FOMO saham biasanya pengetahuan tentang investasinya belum cukup memadai. Sehingga, untuk menghindari FOMO saham kamu harus paham dengan istilah atau kondisi investasi agar lebih mudah untuk mengambil keputusan.

3. Tidak Gegabah

Jangan pernah mengambil keputusan tanpa landasan pemikiran yang jelas dan terburu-buru atau gegabah karena kamu biasanya kamu akan menyesali hasil keputusan tersebut, apalagi dalam masalah investasi yang melibatkan uang.

4. Rehat dari Media Sosial

FOMO saham biasanya akan terjadi saat kita terlalu sering mengakses media sosial, hal ini akan membuat kamu menjadi panik dengan info investasi atau info saham yang di media sosial. Sehingga, lebih baik kamu melakukan rehat media sosial selama beberapa pekan.

5. Lihat Keuangan Terlebih Dahulu

Investasi atau trader saham wajib dilakukan menggunakan uang dingin atau uang yang tidak akan dipakai untuk keperluan sehari-hari. Jangan sampai karena takut harga saham naik terus membuat kamu gelap mata dna menggunakan dana sehari-sehari sebagai investasi.

6. Ingat  Harga Saham akan Naik Turun

Salah satu peraturan tidak tertulis dalam investasi saham adalah, harga saham selalu naik dan turun. Hal ini juga sebenarnya sulit diprediksi. Sehingga, hal yang kamu harus lakukan adalah untuk tidak melakukan secara terburu-buru.

7. Lakukan Analisa Secara Tepat

Tips menghindari FOMO saham adalah kamu harus bisa melakukan analisa harga saham yang tepat untuk mendapatkan harga beli saham yang cukup menguntungkan. Perlu diingat harga saham yang rendah juga tetap bisa menguntungkan, loh!

8. Lihat Perkembangan Perusahaan

Tips menghindari FOMO saham yang terakhir adalah kamu harus melihat perkembangan perusahaan dari saham yang akan kamu beli. Jadi, kamu bisa mengetahui apakah melakukan investasi saham di perusahaan tersebut aman dan ini juga berpengaruh bagi kamu yang ingin melakukan investasi jangka panjang.

Tips menghindari FOMO saham ini harus kamu perhatikan dan diterapkan secara serius, karena FOMO saham ini bisa membuat investasi menjadi buntung karena kehabisan uang akibat membeli saham secara konsumtif sampai dengan hutang yang bertambah.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

12 Daftar Saham Properti untuk Investasi Jangka Panjang

Setelah saham syariah, dalam investasi juga ada yang disebut saham properti. Di Indonesia daftar saham properti juga cukup banyak. Namun, apa itu saham properti?

Saham properti adalah salah satu jenis saham di sektor properti seperti perumahan, real estate, atau apartemen dengan menanamkan modalnya di sana. Investasi di bidang properti juga menjadi salah satu investasi yang sering dicari oleh investor karena bisnis properti di Indonesia juga cukup tinggi.

Namun, tentunya agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar kamu harus menanamkan modal yang tidak sedikit dan mendaftarkannya di daftar saham properti terbaik Indonesia.

Apa saja daftar saham properti di Indonesia? Simak langsung penjelasannya ya!

Daftar Saham Properti di Indonesia

Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak daftar saham properti yang bisa kamu pilih untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek.

1. Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Daftar saham properti yang pertama adalah Summarecon Agung Tbk yang merupakan pencetus pembangunan Jakarta, perusahaan properti ini adalah salah satu perusahaan pembangunan yang mengembangkan kawasan Kelapa gading. Beberapa tahun terakhir juga SMRA memiliki pertumbuhan yang cukup naik secara perlahan.

2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

PT Alam Sutera Realty Tbk adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan juga pengelolaan pembangunan perumahan, perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1999. Harga jual beli saham ASRI juga mengalami naik turun.

3. PT Pollux Property Indonesia Tbk (POLL)

Saham properti di Indonesia juga bisa berasal dari perusahaan properti internasional seperti PT Pollux Property Indonesia yang merupakan perusahaan pengembang seperti hote, pusat perbelanjaan,l dan apartemen komersial yang ada di kota besar.

4. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Daftar saham properti selanjutnya datang dari perusahaan pengembangan properti yang sudah cukup terkenal seperti pengembangan mall, apartemen, rumah sakit, dan hotel yaitu Lippo Karawaci TBK.

5. Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Tidak semua saham properti itu bergerak di pembangunan Kota Jakarta saja, Pakuwon Jati Tbk, bergerak dalam perusahaan properti khususnya pembangunan mal retail di Surabaya. Saham properti ini merupakan salah satu saham properti berbasis syariah yang bisa kamu pilih.

6. Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)

Daftar saham properti selanjutnya adalah Plaza Indonesia Realty yang bergerak di pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, dan perkantoran. Pergerakan harga saham PLIN di tahun 2022 juga tidak mengalami penurunan yang cukup jauh, cenderung stabil di beberapa waktu.

7. Ciputra Development Tbk (CTRA)

Perusahaan properti yang berdiri sejak tahun 1981 ini mengurusi penjualan dan pengembangan berbagai pembangunan seperti perkantoran, perumahan, apartemen, ruang perkantoran, dan pusat perbelanjaan di berbagai kota besar. Di tahun 2022, harga saham juga mengalami peningkatan.

8. Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 

Daftar saham properti selanjutnya adalah Agung Podomoro Land Tbk, yang bergerak dalam pembangunan perumahan, hotel, apartemen, mal, dan juga gedung perkantoran. Saat ini sudah ada lebih 50 properti di bawah naungan Agung Podomoro Land Tbk.

9. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)

Salah satu perusahaan properti yang menaungi perumahan elit di kawasan Jakarta Selatan yaitu Rumah Pondok Indah dan Pondok Indah Mall. Perusahaan yang bergerak sejak tahun 1972 ini juga mengembangkan aset properti lainnya. Sejak 30 November 2021. Harga saham MKPI adalah 24.950 per lembar.

10. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)

Menurut IDX Sector Property & Real Estate, PT Maha Properti indonesia menjadi sebuah perusahaan properti yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar ke-6. Perusahaan ini masuk daftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018.

11. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Perusahaan properti asal Jepang, Puradelta Lestari Tbk adalah perusahaan kolaborasi dari Sojitz Corporation dan PT Sinarmas Land. Perusahaan ini mengembangkan perumahan, perkantoran, dan pembangunan industri di Kota Deltamas khususnya Cikarang, Bekasi. Pada tahun 2022, harga saham DMAS juga cukup berjalan stabil walaupun naik turun.

12. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Daftar saham properti yang terakhir adalah Bumi Serpong Damai Tbk yaitu sebuah perusahaan properti yang mengembangkan perkantoran, perumahan, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri. Di tahun 2021, pertumbuhan saham BSDE juga cukup stabil.

Nah, itulah dua belas daftar saham properti yang ada di Indonesia, memang semenjak adanya COVID-19 saham properti mengalami naik turun. Namun, kamu bisa berinvestasi di saham properti yang memiliki portofolio cukup baik dan sesuai dengan modal keuanganmu.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

10 Cara Trading Saham Bagi Pemula Biar Cepat Cuan

Saham saat ini menjadi salah satu produk pasar modal yang cukup sering berseliweran. Banyak orang yang melakukan investasi dan trading saham karena memang hasilnya sangat menguntungkan. Akan, tetapi kamu perlu tahu cara trading saham dan cara investasi saham agar bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat.

Trading saham banyak dipilih oleh orang-orang karena dengan jangka waktu yang singkat kamu bisa mendapatkan keuntungan. Orang yang melakukan trading saham biasanya disebut sebagai trader.

Sebelum menjadi trader, kamu perlu tahu cara trading saham yang benar. 

Cara trading saham

Berikut cara trading saham bagi trader pemula:

1. Mempelajari saham

Mempelajari jenis-jenis, risiko, dan keuntungan saham adalah hal yang paling pertama dan utama sebelum masuk ke dalam cara trading saham. Kamu harus perlu tahu terlebih dahulu tentang singkatan-singkatan dalam saham juga. 

Namun, jangan khawatir sudah banyak artikel di DailySocial yang membahas tentang saham atau kamu bisa menonton berbagai konten saham yang ada di media sosial seperti Youtube.

2. Memilih perusahaan sekuritas

Sebelum melakukan trading saham, kamu harus memilih perusahaan sekuritas atau yang sering disebut sebagai broker saham untuk perantara jual beli saham. Kamu harus memilih perusahaan sekuritas yang menyediakan trading saham dan juga yang memiliki persentase harga yang rendah.

3. Membuka rekening efek

Setelah memilih perusahaan sekurita, kamu dapat membuka rekening efek dengan cara mengisi formulir secara online di perusahaan sekuritas atau datang langsung ke cabangnya.

4. Memilih periode trading saham

Cara trading saham selanjutnya adalah kamu memilih periode trading saham. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal kamu bisa memilih trading saham jangka pendek, akan tetapi risiko kerugiannya juga cukup besar.

5. Menentukan indeks saham yang tepat

Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 22 jenis indeks saham yang berbeda. Kamu perlu memilih jenis indeks saham yang bisa digunakan untuk trading dan juga yang memiliki kualitas terbaik seperti IDX30 yang berisi 30 saham dengan kualitas tinggi dan juga dimiliki oleh perusahaan profesional.

6. Pelajari aplikasi online trading

Cara trading saham selanjutnya adalah kamu harus mempelajari fitur-fitur di aplikasi trading saham yang akan kamu gunakan. Kamu harus mengerti apa itu analysis, stock screener, top stock, atau berbagai istilah lainnya.

7. Mulai dengan modal kecil

Memang trading saham itu akan lebih menguntungkan apabila menginvestasikan dengan modal besar. Namun, untuk kamu yang pemula dan baru coba-coba trading saham lebih baik mulai dengan modal yang kecil, agar saat terjadi kerugian, modal kamu tidak habis besar. Hal ini juga meminimalisir kesalahan dalam cara trading saham. 

8. Membeli saham saat harga rendah

Kamu bisa mencoba untuk membeli saham di harga yang rendah atau saat menyentuh titik support. Namun, saham yang rendah bukan berarti saham yang buruk, bisa jadi hari ini kamu membelinya dengan harga rendah, besok harga saham tersebut sudah naik.

9. Lakukan analisis saham

Langkah selanjutnya adalah kamu harus melakukan analisis saham, memahami indikator atau segala hal tentang trading saham. Sehingga, ketika kamu sudah bisa menganalisis saham dengan benar, kamu juga bisa memiliki strategi yang tepat kapan membeli atau menjual saham.

10. Rutin melihat perkembangan saham

Cara trading saham yang terakhir adalah kamu wajib rutin dan aktif melihat perkembangan saham di bursa efek, karena ini lah yang membedakan trading dan investasi saham. Dengan rutin melihat perkembangan saham, kamu bisa menemukan saham yang dijual dengan harga rendah.

Nah, itulah 10 cara trading saham yang wajib kamu ketahui sebagai trader pemula. Perlu diingat trading saham memang memiliki keuntungan yang besar, tetapi juga ada risiko besar yang harus kamu hadapi.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Panduan Mudah Investasi Reksa Dana untuk Pemula dalam 5 Langkah

Investasi reksa dana adalah alternatif paling menjanjikan bagi kamu yang ingin investasi tapi hanya punya modal minim. Sebelumnya, kita sudah membahas perkenalan dengan reksa dana.

Sekarang waktunya kamu belajar untuk memulai investasi dengan reksa dana. Kamu bingung cara memulainya? Tenang, kami sudah membuat cara mudah investasi reksa dana bagi pemula. Yuk, jangan lewatkan infonya!

Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi

Mungkin banyak orang yang menjadikan kebebasan finansial sebagai tujuannya berinvestasi. Akan tetapi, mengingat adanya kebutuhan hidup, tagihan, target pencapaian, kamu harus bisa menentukan prioritas.  Dalam hal ini, tentukan tujuan yang ingin kamu capai dan berapa lama melakukan investasi reksa dana.

Misalnya, dalam 5 tahun, kamu ingin menggunakan hasil investasi reksa dana tersebut untuk modal membangun rumah sebesar Rp 50 juta. Cara mudah untuk menentukan tujuan adalah dengan menjawab unsur “berapa nominalnya”, “dalam berapa lama”, dan “untuk apa”.

Pilih Jenis Reksa Dana yang Sesuai dengan Tujuan

Setelah menentukan tujuan, pilih jenis reksa dana mana yang sekiranya cocok dan memungkinkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Jika target kamu adalah jangka pendek, maka pilih reksa dana dengan risiko yang rendah seperti reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

Tetapi, jika kamu ingin menuai hasilnya dalam jangka panjang, seperti contoh di atas, maka lebih baik pilih reksa dana dengan return tinggi seperti reksa dana saham dan campuran. Jika kamu seorang muslim, sebaiknya kamu juga mempelajari unsur syariah dan tata cara investasi reksa dana syariah bagi pemula.

Lakukan Riset dan Pilih Platform/Aplikasi Reksa Dana Terbaik

Setelah menentukan jenisnya, lakukan riset terhadap pihak yang akan kamu gunakan jasanya untuk mengatur uang reksa dana. Pilihlah tempat yang dapat menawarkan investasi reksa dana terbaik. Kamu bisa memilih antara bank partner, manajer investasi, atau marketplace reksa dana.

Jika menggunakan jasa manajer investasi, biasanya kamu akan mendapat privilege untuk dapat melihat market untuk menambah pengetahuan. Kalau dengan bank partner, kamu akan ditawari program dari bank terkait, misalnya untuk mendorong agar konsisten berinvestasi. Kalau kamu ingin lebih mandiri, kamu bisa menggunakan marketplace reksa dana.

Pahami Prospektus Produk Reksa Dana

Prospektus dapat dikatakan sebagai manual book untuk memulai investasi reksa dana. Kamu bisa mengakses informasi mengenai perizinan, manajer investasi, kebijakan investasi, biaya-biaya investasi, sampai dengan tata cara penjualan/pembelian investasi reksa dana secara online.

Intinya, semua mekanisme investasi bisa kamu dapatkan dari prospektus. Setelah memilih produk reksa dana terbaik, kamu perlu mengecek prospektusnya sebagai perbandingan. Misalnya, pada produk A minimal pembelian adalah Rp 100.000, minimal top up Rp 100.000, dan dikenai biaya pembelian 1%.

Sedangkan, minimal pembelian di produk B adalah Rp 200.000, minimal top up Rp 50.000, tetapi tidak dikenai biaya pembelian. Nah, perbedaan-perbedaan seperti itu tentunya menjadi pertimbangan sendiri untuk membeli produk mana yang masuk budget.

Beli dan Pantau Produk Reksa Dana

Setelah melakukan keempat tahapan tersebut, tahapan selanjutnya yaitu membeli produk yang sudah kamu pilih. Ikuti cara pendaftaran di platform/aplikasi yang kamu pilih. Biasanya dengan menyertakan KTP atau NPWP.

Jangan lupa untuk memantau produk reksa dana yang sudah kamu beli selama minimal 2 minggu setelah pembelian. Jangan khawatir terhadap nilainya karena reksa dana termasuk instrumen investasi yang tidak terlalu fluktuatif.

 

Begitulah cara mudah memulai investasi reksa dana. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.