Tokopedia Meluncurkan Produk Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Tokopedia resmi meluncurkan produk investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Platform marketplace ini menggandeng PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) untuk produk konvensional dan PT Bahama TCW Investment Management untuk produk syariah.

Sebelum ini, Tokopedia telah menyediakan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang terdiri dari 100% instrumen pasar uang. Tokopedia bekerja sama dengan PT Syailendra Capital untuk produk konvensional dan PT Mandiri Manajemen Investasi untuk produk syariah.

Berdasarkan pantauan DailySocial.id di aplikasi Tokopedia, pihaknya juga akan segera menghadirkan produk Reksa Dana Saham. Adapun, Tokopedia didukung oleh Bareksa sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sejak hadir pada Mei hingga Juni 2022, kami melihat transaksi RDPT naik di sejumlah wilayah, seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Cirebon. Kami akan terus berkolaborasi dengan mitra strategis untuk mendorong inklusi keuangan dalam negeri,” ungkap Head of Investment and Insurance Tokopedia Ruth Afrita dalam keterangan resminya.

Di samping itu, lanjutnya, masyarakat dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan semakin banyaknya opsi di Tokopedia. Masyarakat dapat mengenali profil risiko investasi dan membangun disiplin untuk berinvestasi setiap bulan.

Berdasarkan data perusahaan, jumlah pengguna Tokopedia Reksa Dana naik hampir 1,5 kali lipat pada Juni 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dengan pencapaian ini, perusahaan melihat adanya peningkatan minat masyarakat terhadap instrumen investasi digital.

“Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan memiliki diversifikasi portofolio produk investasi cukup luas, kami menyambut baik kemitraan strategis dengan Tokopedia untuk memperluas distribusi produk investasi dan menjawab tingginya minat investasi iIndonesia di berbagai efek dan instrumen pasar keuangan melalui kanal digital,” tambah Direktur Bahana TCW Investment Management Danica Adhitama.

Pasar reksa dana

Sebagai informasi, RDPT adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan minimum pengelolaan dana sebesar 80% pada obligasi. RDPT dinilai cocok bagi investor yang punya tujuan investasi jangka pendek-menengah dengan periode optimal investasi 1-3 tahun.

Selain itu, level risikonya terbilang rendah-sedang dan cocok bagi investor yang memiliki profil risiko dengan toleransi moderat. Sementara, RDPU dinilai menjadi instrumen investasi tepat bagi investor pemula yang memiliki tujuan jangka pendek karena memiliki level risiko rendah.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor reksa dana di Indonesia per Mei 2022 mencapai 8,18 juta atau naik 19,47% dibandingkan periode akhir 2021 yang jumlahnya 6,84 juta investor.

Selain Tokopedia, platform marketplace lain yang menawarkan produk investasi reksa dana adalah Bukalapak. Produk ini hadir lewat aplikasi BMoney yang diluncurkan Bukalapak melalui anak usaha PT Buka Investasi Bersama (BIB), bersama PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.

Sekadar informasi, Ashmore mengakuisisi 20% saham Buka Investasi Bersama pada 2020. Perusahaan berupaya membidik kalangan underserved dan UMKM yang tercermin dari sebagian besar pengguna Bukalapak. Adapun, Buka Investasi Bersama telah mengantongi izin APERD yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Application Information Will Show Up Here

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat

Istilah emiten mungkin sudah sangat sering ditemui oleh investor, baik itu investor saham, obligasi, reksa dana, dan lain sebagainya. Walaupun begitu, kata emiten ini mungkin belum cukup dikenal bagi seseorang yang kurang familier dengan kegiatan investasi. Emiten merupakan salah satu istilah yang sangat penting dalam dunia investasi.

Hal ini terjadi karena jika tidak ada emiten, maka kegiatan investasi tidak akan berjalan. Untuk itu, bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam mengenai dunia investasi, wajib banget nih untuk tahu apa itu emiten! Berikut ini adalah pembahasan mengenai apa itu emiten, peranan atau fungsi emiten, tujuan perusahaan menjadi emiten, produk, serta syarat-syarat menjadi emiten.

Apa Itu Emiten?

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan dari emiten | Pexels

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emiten adalah suatu badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk kemudian diperjualbelikan. Jika melihat pada laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emiten adalah pihak yang melakukan penawaran efek yang kemudian akan dijual kepada masyarakat berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari kedua definisi ini, emiten dapat diartikan sebagai pihak (baik itu perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi maupun kelompok) yang menawarkan efek (surat berharga) untuk diperjualbelikan pada masyarakat.

Emiten dapat menawarkan efek berupa saham, obligasi, sukuk, aset derivatif, dan lain sebagainya. Suatu emiten pun dapat menerbitkan aset syariah seperti obligasi syariah atau sukuk. Pada umumnya, emiten akan melakukan penawaran efek melalui pasar modal. Emiten seringkali disamakan artinya dengan perusahaan publik. Padahal, baik emiten maupun perusahaan publik memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan publik diartikan sebagai perusahaan dengan saham sekurang-kurangnya telah dimiliki oleh 300 pemegang saham serta memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000 (tiga miliar rupiah).

Perbedaan utama dari emiten dan perusahaan publik adalah emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum (penerbitan efek) baik itu berupa saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya. Suatu emiten dapat hanya menjual saham saja ada juga yang hanya menjual obligasi saja, semua pihak yang melakukan penawaran umum surat berharga termasuk sebagai emiten. Sementara itu, perusahaan publik haruslah merupakan perusahaan terbuka yang sahamnya diperjualbelikan kepada masyarakat umum. Emiten pun memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendaftaran untuk melakukan penawaran umum. Sedangkan, perusahaan publik wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagai perusahaan publik.

Peran dan Fungsi Emiten 

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten sebagai penerbit efek memiliki peran penting dalam pasar modal serta dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah peran emiten dalam pasar modal dan bagi kehidupan masyarakat.

Bagi Emiten atau Perusahaan Sendiri

Fungsi kegiatan emisi atau proses penerbitan efek bagi emiten adalah perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menambah modal terlebih dari segi pendanaan eksternal. Dana eksternal yang perusahaan dapatkan bisa berasal dari penawaran saham, obligasi, dan instrumen efek lain kepada publik.

Bagi Masyarakat

Peran emiten yang paling terlihat bagi masyarakat adalah emiten dapat menyelenggarakan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan aspek finansialnya melalui investasi. 

Bagi Pasar Modal

Dalam pasar modal, emiten memiliki peranan penting sebagai pihak yang menerbitkan efek. Walaupun biasanya transaksi jual beli surat berharga difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan berarti emiten hanya akan berpangku tangan mengawasi jalan trading. Emiten perlu untuk mengelola dana dari publik sebaik mungkin. Selain itu, emiten memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada investor dan publik melalui laporan keuangan yang dirilis setiap kuartal.

Tujuan Perusahaan menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Pexels

Emiten –perusahaan penerbit efek– pasti memiliki tujuan tertentu mengapa mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan emisi (penawaran efek), biasanya perusahaan akan menyatakan tujuannya untuk melakukan pendanaan eksternal pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berikut ini adalah beberapa tujuan perusahaan menjadi suatu emiten.

Meningkatkan Nilai dan Citra Perusahaan

Perusahaan yang menjadi emiten dan menawarkan surat berharga ke publik biasanya memiliki citra yang baik. Hal ini terjadi karena syarat untuk menjadi suatu emiten tidaklah mudah. Perusahaan harus melaporkan kegiatan dan keadaan keuangannya secara lengkap dengan audit oleh akuntan publik yang tidak dapat dianggap sepele. 

Memperluas Usaha

Modal yang didapatkan oleh emiten melalui kegiatan penawaran saham, obligasi, dan surat berharga lainnya dapat perusahaan gunakan untuk melakukan ekspansi yang lebih besar terhadap bisnisnya. Dana publik tersebut dapat digunakan untuk memperluas bidang usaha, memperluas target pasar, meningkatkan kapasitas produksi, dan lain sebagainya.

Memperbaiki Struktur Modal

Untuk melakukan ekspansi bisnis, pendanaan internal saja rasanya tidak akan cukup untuk membiayai semua kebutuhan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memutuskan untuk melakukan pendanaan eksternal salah satunya dengan melakukan penerbitan efek atau dengan menjadi emiten. Perusahaan pun dapat melakukan perbaikan atas struktur modal sehingga perusahaan memperoleh biaya modal rata-rata tertembang yang minimal dan profitabilitas yang optimal.

Lebih Menjamin Keberlangsungan Usaha Perusahaan

Tujuan perusahaan menjadi emiten selanjutnya adalah untuk lebih menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. Modal dan dana yang diperoleh perusahaan dapat digunakan untuk membiayai segala kebutuhan yang diperlukan perusahaan, sehingga nantinya perusahaan akan dapat memperoleh penghasilan dan mampu memberikan imbal hasil kepada investor.

Mendapatkan Insentif Pajak

Keuntungan perusahaan dengan menjadi emiten salah satunya adalah perusahaan dapat memperoleh potongan tarif pajak atau yang dapat disebut dengan insentif pajak. Insentif pajak tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka.

Melakukan pengalihan pemegang saham

Tujuan dari perusahaan menjadi suatu emiten lainnya adalah perusahaan dapat melakukan pengalihan pemegang saham dari yang lama ke pemegang saham baru.

Produk yang Diterbitkan oleh Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, peranan, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten dapat melakukan emisi atau penerbitan efek dengan jenis produk yang bermacam-macam. Jenis produk yang emiten tawarkan kepada masyarakat dapat berupa saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen investasi lainnya. Berikut ini adalah jenis produk investasi yang dapat diperjualbelikan oleh emiten.

Saham

Salah satu produk Saham merupakan suatu produk investasi yang merupakan bukti kepemilikan investor terhadap suatu perusahaan. Penghasilan yang diperoleh investor melalui investasi ini adalah berupa dividen dan capital gain. Dividen adalah sebagian keuntungan dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu, capital gain adalah penghasilan yang dapat diperoleh oleh investor saham melalui selisih harga jual dan beli dari saham yang dibeli investor.

Obligasi

Obligasi merupakan suatu bentuk instrumen investasi berbentuk surat utang. Masyarakat yang berinvestasi dalam aset ini akan memperoleh penghasilan yakni bunga yang dibagikan secara rutin. Nilai pokok utang dari obligasi akan dibayarkan ketika obligasi jatuh tempo. Obligasi memiliki banyak jenis, salah satunya terdapat obligasi syariah atau yang sering disebut sebagai sukuk.

Reksa Dana

Reksa dana adalah merupakan suatu wadah investasi yang diorganisasikan oleh manajer investasi di mana investasi dilakukan dengan menyetorkan dana kepada berbagai macam efek pada misalnya saham, obligasi, dan instrumen efek lain. Instrumen efek ini seringkali menjadi pilihan investasi bagi investor, terlebih bagi investor yang memiliki dana kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko investasi. 

Aset Derivatif

Selain produk investasi yang telah disebutkan tadi. Emiten juga dapat menawarkan berbagai macam aset derivatif seperti opsi, kontrak berjangka, dan aset lainnya. Instrumen derivatif diartikan sebagai suatu aset surat berharga yang berisi perjanjian jual/beli komoditas atau aset dengan harga, jumlah, dan tanggal yang telah ditentukan tergantung jenis aset derivatif.

Exchange Traded Fund (ETF)

ETF merupakan mutual funds dengan bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang mana ia diperjualbelikan di bursa efek. ETF ini memiliki bentuk produk yang mirip dengan reksa dana akan tetapi pengelolaan dan mekanisme jual-beli produk ini mirip dengan trading saham. 

Syarat Perusahaan dapat Menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan emiten | Pexels

Untuk dapat melakukan penerbitan aset surat berharga, ternyata perusahaan perlu untuk memenuhi syarat tertentu. Berikut ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar perusahaan dapat menjadi emiten.

  • Telah memperhitungkan dan menyiapkan efek apa yang ingin ditawarkan kepada investor
  • Sudah memastikan bahwa efek yang ingin diterbitkan telah sesuai dan sah secara hukum
  • Perusahaan bersedia untuk memberikan informasi dengan lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan

Selain syarat berupa kesiapan perusahaan dalam melakukan penerbitan efek, perusahaan juga perlu menyiapkan dokumen-dokumen penting untuk dapat menjadi emiten. Berikut ini syarat dokumen yang harus disiapkan oleh emiten.

  • Catatan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik
  • Catatan terkait dengan riwayat hidup dari dewan komisaris, direksi, serta posisi manajemen lain yang setara
  • Perjanjian dengan Penjamin Emisi Efek
  • Surat pernyataan berisi komitmen dari emiten
  • Pernyataan dari profesi penunjang pasar modal
  • Pendapat dari segi hukum yang sedang berlaku
  • Dokumen dengan informasi lain yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Emiten merupakan perusahaan yang melaksanakan kegiatan emisi di mana perusahaan menerbitkan efek atau surat berharga kepada masyarakat sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Perusahaan emiten ini sangat penting kehadirannya dalam masyarakat terlebih untuk memacu semangat investasi publik. Itu tadi adalah pembahasan seputar emiten. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mempelajari topik seputar emiten ya!

Sumber gambar header: Pexels

10 Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi merupakan suatu hal yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Melalui investasi, kita dapat mempersiapkan tabungan untuk kehidupan di masa mendatang. Banyak produk dan aset investasi yang dapat menjadi pilihan bagi kamu loh. Kamu dapat memilih investasi pada produk reksa dana, emas, saham, maupun obligasi, tergantung pada preferensi pribadi kamu.

Bagi seorang pemula, memulai investasi mungkin menjadi suatu hal yang membingungkan. Banyak juga mungkin pertanyaan yang sekiranya berkecamuk dan membuat urung untuk memulai investasi. Padahal investasi akan semakin bagus apabila dimulai sedini mungkin.

Apa saja ya cara untuk memulai investasi bagi pemula? Kira-kira bagaimana ya tips untuk memilih investasi yang menguntungkan, aman, dan minim risiko? Berikut ini adalah cara dan tips memulai investasi bagi pemula agar kamu tidak bertemu dengan instrumen investasi zonk nan bodong yang seringkali berkeliaran akhir-akhir ini.

Cara Investasi untuk Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi adalah suatu komitmen yang dimiliki oleh seseorang terhadap sejumlah harta pada masa saat ini, yang diharapkan mampu memberikan keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2017). Apakah kamu merupakan seseorang yang baru ingin memulai investasi? Jangan takut untuk mencoba-coba dan mempelajari seluk beluk investasi ya.

Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi bukan? Artikel ini akan sangat cocok untuk kamu yang ingin memulai investasi terlebih untuk yang memiliki modal kecil dan mengharapkan keuntungan yang optimum. Simak 10 cara investasi untuk pemula dengan modal kecil dan menguntungkan ini ya!

1. Mulai Investasi Sedini Mungkin

Dewasa ini, modal untuk memulai investasi tidak perlu menggunakan cuan yang besar. Bahkan, saat ini mungkin kamu hanya perlu uang Rp100.000,- untuk mengantongi satu lot saham perusahaan. Kenapa sih sebenarnya kita harus mulai investasi sedini mungkin? Berikut ini beberapa alasannya.

Menciptakan Sumber Penghasilan Baru

Investasi pada dasarnya hampir sama dengan tabungan. Ada suatu keuntungan –baik itu bunga maupun imbal hasil bagi produk syariah– yang didapatkan ketika menyimpan dana melalui aset tertentu. Walaupun begitu, jika dibandingkan dengan menabung, tentunya sumber penghasilan dari investasi (yang tepat) akan memiliki keuntungan yang lebih tinggi.

Pada misalnya, saat berinvestasi pada saham, investor dapat memperoleh penghasilan dari capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Investor dapat memperoleh keuntungan dari capital gain ketika investor menjual saham miliknya dengan harga yang lebih besar dibanding dengan harga beli.

Sementara itu, investor juga memperoleh penghasilan dari dividen (laba yang dibagikan oleh perusahaan pada pemegang saham). Besaran penghasilan itu akan berbeda jauh jika dibandingkan dengan penghasilan menabung yang hanya akan memperoleh beberapa persen dari tabungan selama satu tahun penuh.

Menyiapkan Modal untuk Bisnis Impian

Melalui berbagai penghasilan dari investasi, kamu dapat mengumpulkan cuan untuk kebutuhan bisnis impian kamu loh. Semakin dini kamu memulai investasi, semakin banyak juga aliran kas yang akan masuk ke dalam rekening kamu sehingga semakin cepat kamu memutuskan untuk berinvestasi, maka akan semakin banyak juga penghasilan kamu.

Menyiapkan Tabungan Masa Tua

Selain untuk modal bisnis, penghasilan yang kamu dapatkan dalam berinvestasi dapat digunakan juga untuk keperluan di masa mendatang. Pada dasarnya semua jenis investasi akan membuahkan hasil berupa keuntungan di masa mendatang. 

2. Pelajari Beragam Jenis Aset Investasi

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan Salah Satunya Emas | Pexels

Investor sangat disarankan untuk berinvestasi pada aset investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka. Profil risiko dapat diartikan sebagai kadar atau tingkatan seberapa seorang investor berani mengambil risiko. Dengan mempelajari berbagai macam jenis aset investasi, investor dapat menentukan mana produk investasi yang paling cocok untuknya.

Pada misalnya investor tidak masalah dengan risiko dan menginginkan laba yang menguntungkan. Ia dapat memilih investasi saham sebagai alternatif solusi investasinya. Investasi saham seringkali mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, oleh karena itu investor disarankan untuk bersiap dengan risiko yang mungkin muncul ketika berinvestasi saham. 

3. Tentukan Jenis Aset Investasi

Setelah mempelajari berbagai macam instrumen aset yang dapat dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Investor tentunya perlu menentukan kemanakah kira-kira dana yang mereka miliki akan mereka salurkan. Investor dapat mempertimbangkan berbagai macam hal dalam memilih jenis aset yang akan menjadi ladang investasinya pada misalnya risiko, modal, prospek masa depan aset, dan lain sebagainya.

Aset investasi yang dapat dipilih oleh investor pun sangat bervariasi, ada investasi saham, investasi obligasi, investasi reksa dana, investasi emas, investasi properti dan masih banyak lagi instrumen atau efek lain. Beberapa aset investasi yang mungkin dapat kamu lirik sebagai pilihan berinvestasi dengan risiko yang minimum adalah reksa dana, emas, serta obligasi. Apabila kamu mencari instrumen investasi dengan modal yang minim, saham mungkin dapat menjadi pilihan.

Saat ini, harga untuk membeli satu lot saham –satuan dalam transaksi jual beli saham, biasanya setara dengan 100 lembar saham– sangat terjangkau. Walaupun begitu, tetap perhatikan berbagai faktor lainnya ketika berinvestasi ya! Jangan lupa untuk mempersiapkan segala kebutuhan dalam memulai investasi ketika sudah menentukan jenis investasi yang dipilih juga ya. Pada misalnya jika akan berinvestasi saham kamu akan membutuhkan berbagai macam dokumen untuk membuka akun khusus jual beli saham.

4. Tentukan Jangka Waktu dan Modal Pertama Investasi

Penentuan jangka waktu investasi serta modal investasi akan berpengaruh terhadap instrumen saham yang investor pilih. Ketika investor ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama mungkin investor dapat memilih pada aset minim risiko pada misalnya obligasi, emas, serta properti. Penentuan jangka waktu investasi juga akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seorang investor.

Pada misalnya, jika investor ingin berinvestasi pada jangka panjang pada pasar modal, investor akan memilih saham dari perusahaan-perusahaan besar atau bahkan perusahaan yang terjamin (perusahaan di bidang finansial biasanya akan diawasi keberlangsungannya oleh pemerintah). Selain itu investor saham yang berinvestasi dalam jangka panjang akan cenderung menggunakan analisis fundamental dalam pemilihan saham mereka. Analisis fundamental adalah analisis keamanan saham perusahaan berdasarkan kondisi perusahaan, industri, dan ekonomi makro negara tempat perusahaan beroperasi.

5. Jangan Berinvestasi Hanya pada Satu Instrumen Aset Saja

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Kamu mungkin sering mendengar kata pepatah, “Jangan taruh telur dalam satu keranjang yang sama”. Frasa tersebut seringkali dirapalkan oleh kalangan investor baik itu yang sudah sangat berpengalaman maupun investor yang baru saja menginjakkan kaki di kancah investasi. Ungkapan tersebut sebenarnya adalah anjuran di mana investor tidak seharusnya menyetorkan seluruh dananya kepada satu macam investasi saja.

Hal ini disebut sebagai diversifikasi. Diversifikasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diartikan sebagai tindakan untuk menempatkan dana investasi di beberapa instrumen investasi dengan karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, ketika salah satu aset mengalami tren penurunan, aset lainnya setidaknya dapat memberikan kompensasi dengan tidak ikut mengalami tren penurunan.

Pada misalnya kamu berinvestasi pada saham perusahaan yang bergerak pada bidang perhotelan dan perusahaan yang bergerak pada pengadaan tower. Semasa pandemi Covid-19 kinerja perusahaan yang bergerak pada industri perhotelan mengalami penurunan karena adanya kebijakan social distancing. Dengan begitu, perusahaan perhotelan tempat kamu berinvestasi terkena imbasnya dan mengalami tren harga saham yang turun.

Walaupun begitu, perusahaan dengan industri yang bergerak di bidang infrastruktur khususnya pengadaan tower meningkat karena pesatnya penggunaan internet dengan kebijakan sekolah daring. Perusahaan infrastruktur tersebut akhirnya memiliki tren harga saham yang naik. Berdasarkan fenomena ini, kamu telah melakukan diversifikasi aset investasi dan merasakan bahwa kerugian yang terjadi pada satu aset dapat dikompensasi dengan kenaikan di aset lain.

Selain melakukan diversifikasi melalui perusahaan dengan industri yang berbeda, investor pun dapat melakukan diversifikasi melalui perbedaan mata uang, perbedaan jenis investasi (misalnya obligasi dengan emas), dan lain sebagainya.

6. Banyak Belajar Terkait dengan Literasi Keuangan dan Investasi

Pembelajaran terkait dengan literasi keuangan sangat-sangat penting bagi investor. Selain untuk mendapatkan keuntungan yang besar, informasi terkait dengan dunia investasi dan finansial akan membuat investor senantiasa terhindar dari modus penipuan berkedok investasi yang saat ini marak terjadi. Banyak mungkin istilah-istilah terkait investasi yang begitu penting namun kurang familier diperbincangkan seperti skema ponzi, saham ARB, dan lain sebagainya yang perlu kamu eksplorasi.

Sumber ilmu yang dapat digunakan sebagai bekal dalam berinvestasi dapat diperoleh melalui buku, e-book, pengalaman dari berbagai expertise, atau mungkin kamu dapat sering singgah di laman Dailysocial.id untuk mendapat informasi dan beragam artikel terkait investasi dan informasi seputar startup terbaru.

7. Sisihkan Dana untuk Investasi secara Rutin

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi akan semakin banyak memberikan keuntungan apabila dilakukan secara konsisten dan teratur. Setiap bulan usahakan untuk mengalokasikan beberapa persen dari penghasilan kamu untuk berinvestasi. Niscaya di masa mendatang besar investasi kamu akan sangat mencukupi untuk bekal kehidupan kamu.

8. Pilih Produk Investasi yang Diawasi oleh OJK

Dalam berinvestasi, sangat penting untuk memilih aset investasi yang aman. Selalu ingat bahwa suatu investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko itu adalah suatu hal yang dirasa sangat tidak mungkin terjadi. Suatu keuntungan yang tinggi dalam investasi biasanya akan selalu dengan risiko yang tinggi juga. Pastikan bahwa investasi yang kamu pilih untuk kamu kucuri dana merupakan investasi yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas kegiatan yang bersinggungan dengan dunia finansial di Indonesia. 

9. Manfaatkan Momentum untuk Memperoleh Keuntungan lebih Besar

Untuk investor yang lebih suka untuk berinvestasi pada jangka yang pendek, suatu momentum akan sangat berpengaruh rasanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Investor dapat memanfaatkan momentum untuk membeli aset ketika aset tersebut sedang murah. Kemudian, investor yang oportunis ini juga dapat memanfaatkan momentum untuk menjual aset ketika harga aset tersebut sedang naik di pasaran.

10. Selalu Update dengan Berita Investasi dan Prospek Masa Depan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Selalu mengikuti berita terkini terkait dengan dunia investasi maupun perusahaan yang telah kita kucuri sedikit dana kita rasanya tidak akan salah. Dengan mengikuti informasi terbaru perusahaan, kita dapat menentukan keputusan investasi seperti untuk membeli, menjual, atau melakukan hold terhadap suatu investasi. Melalui riset terhadap prospek industri tertentu di masa mendatang, kamu juga jadi tahu sekiranya perusahaan mana yang layak untuk mendapatkan pendanaan dari kamu. 

Kira-kira itulah 10 cara investasi khususnya bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan aman dan mendapatkan hasil yang menguntungkan. Apakah kira-kira kamu telah mantap untuk mencoba berinvestasi? Produk investasi apa nih yang menarik perhatian kamu?

Sumber gambar header: Pexels

Mengenal Apa Itu Investasi Digital, Beserta Pilihan dan Tips Amannya

Era digital memudahkan kita dalam melakukan banyak hal, salah satunya  investasi, dengan adanya investasi digital. Investasi adalah suatu hal yang dianjurkan bagi mereka yang memiliki tujuan keuangan di masa depan, termasuk pelaku usaha yang ingin mengumpulkan modal untuk mengembangkan usaha di masa yang akan datang.

Jika Anda tertarik untuk memulai investasi digital, Anda bisa mendapatkan informasi terkait investasi ini, seperti pilihan-pilihannya, kelebihan, kekurangan, dan tips aman berinvestasi secara online pada artikel ini. Jadi, stay tuned!

Apa Itu Investasi Digital?

Investasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan menanamkan modal atau bertransaksi pada suatu instrumen.

Dari pengertian investasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa investasi digital atau investasi online adalah kegiatan penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan yang dilakukan melalui platform online.

Biasanya, platform online untuk melakukan investasi digital bisa berupa sebuah situs web ataupun aplikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Digital

Setiap jenis investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Investasi Digital

Dibandingkan investasi secara offline, investasi online memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Hemat waktu.
  • Dapat mulai berinvestasi dengan jumlah kecil.
  • Proses transaksi mudah karena bisa dilakukan di mana saja.
  • Bisa menjadi tabungan jangka panjang.
  • Mudah dipantau.

Kekurangan Investasi Digital

Dibalik beberapa kelebihan di atas, ternyata investasi online juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  • Rentan penipuan.
  • Terkadang aplikasi dan sistem mengalami error.

Pilihan Investasi Digital

Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan keuntungan dengan investasi digital, banyak jenis investasi digital yang bisa Anda pilih, seperti investasi emas, reksa dana, P2P lending, investasi saham, dan obligasi ritel.

Investasi Emas

Sejak dulu, emas memang selalu menjadi barang yang digunakan untuk investasi. Cara berinvestasi dengan emas adalah dengan membelinya saat harga beli turun dan menjualnya saat harga jual tinggi.

Selain mudah, investasi emas juga merupakan jenis investasi online dengan resiko kerugian rendah. Jika tertarik, Anda bisa menggunakan beberapa aplikasi investasi emas yang sebelumnya pernah dibahas di sini.

Reksa dana

Reksa dana adalah jenis investasi yang memungkinkan Anda untuk menanamkan modal di berbagai efek pasar modal dengan dana kecil. Anda juga akan didampingi oleh manajer investasi agar proses investasi lebih aman karena reksa dana memiliki resiko rendah hingga tinggi.

P2P Lending

P2P lending merupakan investasi dalam bentuk pendanaan yang umumnya diberikan kepada pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman modal usaha. Kemudian, sebagai investor, nantinya Anda akan mendapatkan profit dari sistem bagi hasil pembayaran pinjaman UMKM tersebut.

P2P lending juga menjadi salah satu jenis investasi online yang bisa dilakukan dengan dana kecil.

Investasi Saham

Saham adalah sebuah bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal pada suatu perusahaan. Biasanya bukti tersebut berbentuk surat berharga. Dengan memiliki surat tersebut, Anda sebagai penanam modal pada suatu perusahaan juga dianggap sebagai pemilik dari perusahaan tersebut.

Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang dapat dibeli dan pembelinya akan mendapatkan keuntungan berupa bunga. Dalam surat obligasi biasanya terdapat tanggal jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya.

Tips Aman dalam Berinvestasi Digital

Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa kekurangan dalam investasi online, salah satunya adalah rentan penipuan. Untuk mengurangi dan meminimalisir resiko tersebut dan juga resiko kerugian, berikut beberapa tips aman dalam berinvestasi digital yang perlu Anda ketahui:

  • Pilih aplikasi yang legal dan dipantau langsung oleh OJK. Untuk memeriksa apa saja aplikasi yang dipantau oleh OJK, Anda bisa mengakses situs OJK di sini.
  • Jangan berikan data-data penting (KTP, password, OTP, dll) kepada orang lain.
  • Ganti PIN dan kata sandi secara berkala.
  • Gunakan jaringan seluler yang aman. Jangan menggunakan WiFi publik karena rentan diretas.
  • Memahami rencana investasi online.
  • Memilih jenis investasi online yang tepat sesuai kebutuhan.
  • Memahami risiko investasi online.

Itu dia informasi mengenai investasi digital, mulai dari definisi, kelebihan, kekurangan, jenis-jenisnya, hingga tips aman berinvestasi secara online. Meskipun banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan, pastikan Anda tetap memikirkan dengan matang-matang sebelum berinvestasi.

Header by Pixabay.

Rekomendasi Reksa Dana Terbaik 2022, Pilihan Tepat bagi Pemula

Kamu ingin mulai investasi reksa dana tapi bingung menentukan produk mana yang paling oke? Tenang, kami telah merangkum rekomendasi produk reksa dana terbaik di Indonesia dari beberapa marketplace.

Namun, kamu juga harus membekali diri untuk menghitung return yang kamu dapat. Ini agar kamu bisa menentukan keuntungan dari produk reksa dana yang telah kamu pilih. Berikut caranya.

Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana

Untuk menghitung return yang akan kamu dapat, kamu bisa melihat 3 aspek berikut ini sebagai pertimbangan.

  1. Lihat jenis reksa dana. Setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko dan return yang berbeda. Jenis reksa dana tertentu akan mempengaruhi return yang didapat. Misalnya reksa dana saham cenderung memiliki return lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang.
  2. Tentukan komposisi efek dalam reksa dana. Dari jenis reksa dana tersebut, kamu juga harus menentukan efek yang menjanjikan. Misalnya, dalam reksa dana bersifat ekuitas, terdapat banyak pilihan saham. Saham dengan fundamental yang baik tentu akan memberika return yang baik pula.
  3. Biaya yang dikenakan. Selain harga, investor juga terkadang dikenakan biaya tambahan seperti biaya penjualan, biaya pembelian, biaya jasa pihak pengelola dana dll. Biaya ini tak tentu karena tergantung masing-masing produk.
  4. Kinerja reksa dana. Ini adalah faktor paling penting untuk menentukan keuntungan. Dalam kinerja reksa dana, biasanya terdapat persentase return dan jumlah dana kelolaan dari produk tersebut. Pastikan kamu memilih produk reksa dana dengan return yang stabil dari tahun ke tahun, minimal dalam lima tahun terakhir.

Reksa Dana Pasar Uang Terbaik Versi Bibit

Tidak ada yang namanya produk reksa dana terbaik, karena masing-masing produk disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko investor. Maka dari itu, rekomendasi reksa dana terbaik akan diklasifikasikan sesuai jenisnya.

Melalui branding yang kuat, Bibit berhasil mendorong anak muda untuk berinvestasi dan dianggap sebagai aplikasi reksa dana terbaik saat ini. Bibit memiliki fitur robo advisor untuk memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan risiko investor. Berikut daftar reksa dana pasar uang terbaik selama 2021 versi Bibit.

  1. Sucorinvest Sharia Market Money Fund. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 792 miliar dengan rata-rata return 6,84% setiap tahunnya. Adapun minimal pembelian adalah Rp 100.000.
  2. Sucorinvest Money Market Fund. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 8,9 triliun dengan rata-rata return 6,77% setiap tahunnya. Adapun minimal pembelian adalah Rp 100.000.
  3. Reksa Dana Mega Dana Kas. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 300 miliar dengan rata-rata return 6,65% setiap tahunnya. Adapun minimal pembelian adalah Rp 100.000.

Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik Versi Bareksa

Bareksa merupakan salah satu aplikasi reksa dana terbaik saat ini yang berdiri sejak 2013. Memiliki ratusan produk, kamu dapat dengan leluasa memilih produk reksa dana yang kamu inginkan. Berikut daftar reksa dana pendapatan tetap terbaik selama 2021 versi Bareksa.

  1. Syailendra Pendapatan Tetap Premium. Produk ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 456 miliar. Sementara return yang didapat adalah 6,66% per tahun dan 32,76% per 3 tahun.
  2. TRIM Dana Tetap 2. Produk ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 279 miliar. Sementara return yang didapat adalah 5,60% per tahun dan 23,21% per 3 tahun.
  3. Sucorinvest Dana Bond Fund. Produk ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 779 miliar. Sementara return yang didapat adalah 4,52% per tahun dan 39,60% per 3 tahun.

Reksa Dana Saham Terbaik Versi Tanamduit

Tanamduit juga merupakan aplikasi reksa dana terbaik saat ini. Memiliki target pasar yang sama dengan Bibit, yaitu anak muda, Tanamduit memiliki fitur One View Portfolio untuk membandingkan kinerja 3 produk reksa dana sekaligus sebelum membelinya.

Berikut reksa dana saham terbaik versi Tanamduit selama 2021.

  1. Sucorinvest Sharia Equity Fund. Memiliki total dana kelolaan Rp 665 miliar dengan rata-rata return per tahunnya sebesar 83,69 persen. Minimal pembelian Rp 100.000.
  2. Sucorinvest Maxi Fund. Memiliki total dana kelolaan Rp 260 miliar dengan rata-rata return per tahunnya sebesar 68,82 persen. Minimal pembelian Rp 100.000.
  3. Sucorinvest Equity Fund. Memiliki total dana kelolaan Rp 2, 15 triliun dengan rata-rata return per tahunnya sebesar 52,79 persen. Minimal pembelian Rp 100.000.
  4. Manulife Saham Andalan. Memiliki total dana kelolaan Rp 3,13 triliun dengan rata-rata return per tahunnya sebesar 36,39 persen. Minimal pembelian Rp 100.000.
  5. Estpring Investments Value Discovery. Memiliki total dana kelolaan Rp 2,97 triliun dengan rata-rata return per tahunnya sebesar 21,25 persen. Minimal pembelian Rp 10.000.

Itu tadi daftar rekomendasi produk reksa dana terbaik dari berbagai marketplace. Ada satu rahasia yang perlu kamu tahu, bahwa reksa dana syariah juga cukup menjanjikan loh. Pasti kamu juga menemukan salah satu produk syariah di daftar tersebut.

Sekarang, giliran kamu mulai investasi biar cepat cuan!

Sumber gambar header: Freepik

Investasi Reksa Dana: Pengertian, Cara Kerja, dan Tips untuk Pemula

Tahun 2022 sudah masuk bulan keempat, bagaimana hasil tabunganmu sejauh ini? Kalau kamu masih kesulitan untuk menabung, sepertinya investasi dengan reksa dana bisa kamu coba. Keuntungan dari investasi reksa dana bisa jadi motivasimu untuk rajin menabung.

Terlebih, dengan reksa dana, kamu bisa mendapat keuntungan yang lebih baik daripada menaruh deposito di bank. Ingin tahu cara kerjanya? Simak terus informasi berikut ini.

Pengertian Reksa Dana

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 27, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana bagi masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.

Gampangnya, reksa dana adalah urun dana masyarakat untuk membeli portfolio efek yang cenderung mahal. Reksa dana memang menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin investasi tetapi masih memiliki modal dan pengetahuan terbatas.

Contoh efek dalam reksa dana adalah deposito, obligasi, saham, hingga campuran dari beberapa efek. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi pemula karena minimnya risiko dan jaminan return yang cenderung stabil.

Cara Kerja Reksa Dana

Secara umum, alur kerja reksa dana sangat sederhana yaitu sebagai berikut.

  1. Masyarakat pemodal membeli unit penyertaan (UP) reksa dana.
  2. Manajer investasi menginvestasikan kumpulan dana yang sudah dibeli investor ke jenis reksa dana yang sudah dipilih.
  3. Manajer investasi memantau pasar sekaligus membuat laporan secara berkala dalam Fund Fact Sheet (FFS).
  4. Investor dapat mencairkan dana sesuai keinginan maksimal 7 hari bursa.

Keamanan Transaksi

Kamu tak perlu khawatir dengan skema reksa dana di mana pihak ketiga yang harus mengelola danamu. Ini karena reksa dana memang merupakan produk investasi resmi yang diawasi pelaksanaannya oleh Otoritas Jasa Kesehatan (OJK).

Mulai dari aturan produk reksa dana sendiri hingga pihak-pihak yang mengelola dana investasi seperti manajer investasi dan bank kustodian. Nah, sebelum menyediakan jasa, pihak-pihak tersebut harus memiliki izin resmi dari OJK terlebih dahulu.

Makanya, untuk memastikan kredibilitas pihak ketiga, pastikan manajer investasi yang akan kamu pilih telah terdaftar di OJK agar kamu terhindar dari penipuan.

Keuntungan Reksa Dana

  1. Biaya terjangkau. Kamu bisa memulai investasi reksa dana mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
  2. Diversifikasi investasi. Reksa dana memiliki banyak jenis, kamu bisa memilihnya sesuai tujuan dan profil risiko yang telah kamu buat. Mengingat biaya yang terjangkau, kamu bisa mengalokasikan investasimu ke berbagai jenis reksa dana tersebut.
  3. Dikelola oleh profesional. Kamu tak perlu khawatir jika tak bisa memantau potensi pasar karena hal tersebut adalah tugas manajer investasi. Selain itu, manajer investasi juga bertugas melaporkan kinerja portfolio secara berkala dalam FFS.
  4. Adanya laporan berkala terhadap kinerja portfolio mengindikasikan model reksa dana yang transparan. Kinerja reksa dana juga rutin diinformasikan di media setiap harinya.
  5. Proses pendaftaran dan pencarian mudah. Kamu cukup menyiapkan KTP atau NPWP untuk mendaftar dan mulai investasi. Selain itu, proses pencairan dana juga sangat mudah. Tinggal menghubungi manajer investasi kemudian tunggu uangmu di rekening.

Tips Investasi untuk Pemula

Setelah mengetahui keuntungan reksa dana, pastikan kamu belajar cara investasi yang benar. Selain itu, sebelum memulai investasi, pastikan kamu juga melakukan riset menyeluruh untuk memilih produk reksa dana terbaik.

Ada reksa dana dari bermacam bank seperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BSI, dan sejenisnya bagi investor yang memiliki profil konservatif. Sebaliknya, kalau kamu lebih ingin lebih mandiri menentukan produk dan profil risikomu, kamu bisa menggunakan marketplace reksa dana seperti Bibit, Bareksa, Tanamduit, dan Ajaib.

Nah, kami punya tips bagi pemula untuk memulai investasi dengan reksa dana.

  1. Tentukan tujuan. Bisa jangka pendek maupun jangka panjang. Kamu bisa menyatakan tujuan investasi dengan memasukkan unsur “berapa nominalnya”, “berapa lama”, dan “untuk apa”.
  2. Tentukan profil risiko. Secara umum, ada tiga jenis profil risiko investor yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Konservatif tidak suka risiko yang besar sehingga ia bersedia menerima return kecil tetapi tetap stabil dan minim risiko. Moderat bersedia menerjang fluktuasi jangka pendek dan menginginkan keuntungan yang lumayan. Agresif adalah yang berani mengambil risiko tinggi tetapi juga menginginkan return yang sepadan.
  3. Pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Jenis reksa dana yang tepat akan membantumu meraih tujuan sesuai dengan perencanaan.
  4. Lakukan riset terhadap produk reksa dana terbaik dengan melihat prospektus. Selalu baca prospektus untuk melihat kinerja reksa dana. Analisis juga FFS reksa dana untuk melihat rekam jejaknya di masa lalu.
  5. Pilih manajer investasi. Paling utama, pastikan manajer investasi sudah terdaftar di OJK. Lalu pastikan bagaimana kinerjanya di masa lalu selama mengelola dana investasi.
  6. Rutin investasi. Tak perlu banyak-banyak, asal kamu rutin melakukan investasi karena yang “sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”.

Demikian bahasan singkat hari ini tentang investasi reksa dana. Sebelum mulai investasi, pastikan kamu telah membekali diri dengan informasi dasar mengenai reksa dana, misalnya tentang jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat!

Sumber gambar header: Freepik

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Panduan Mudah Investasi Reksa Dana untuk Pemula dalam 5 Langkah

Investasi reksa dana adalah alternatif paling menjanjikan bagi kamu yang ingin investasi tapi hanya punya modal minim. Sebelumnya, kita sudah membahas perkenalan dengan reksa dana.

Sekarang waktunya kamu belajar untuk memulai investasi dengan reksa dana. Kamu bingung cara memulainya? Tenang, kami sudah membuat cara mudah investasi reksa dana bagi pemula. Yuk, jangan lewatkan infonya!

Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi

Mungkin banyak orang yang menjadikan kebebasan finansial sebagai tujuannya berinvestasi. Akan tetapi, mengingat adanya kebutuhan hidup, tagihan, target pencapaian, kamu harus bisa menentukan prioritas.  Dalam hal ini, tentukan tujuan yang ingin kamu capai dan berapa lama melakukan investasi reksa dana.

Misalnya, dalam 5 tahun, kamu ingin menggunakan hasil investasi reksa dana tersebut untuk modal membangun rumah sebesar Rp 50 juta. Cara mudah untuk menentukan tujuan adalah dengan menjawab unsur “berapa nominalnya”, “dalam berapa lama”, dan “untuk apa”.

Pilih Jenis Reksa Dana yang Sesuai dengan Tujuan

Setelah menentukan tujuan, pilih jenis reksa dana mana yang sekiranya cocok dan memungkinkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Jika target kamu adalah jangka pendek, maka pilih reksa dana dengan risiko yang rendah seperti reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

Tetapi, jika kamu ingin menuai hasilnya dalam jangka panjang, seperti contoh di atas, maka lebih baik pilih reksa dana dengan return tinggi seperti reksa dana saham dan campuran. Jika kamu seorang muslim, sebaiknya kamu juga mempelajari unsur syariah dan tata cara investasi reksa dana syariah bagi pemula.

Lakukan Riset dan Pilih Platform/Aplikasi Reksa Dana Terbaik

Setelah menentukan jenisnya, lakukan riset terhadap pihak yang akan kamu gunakan jasanya untuk mengatur uang reksa dana. Pilihlah tempat yang dapat menawarkan investasi reksa dana terbaik. Kamu bisa memilih antara bank partner, manajer investasi, atau marketplace reksa dana.

Jika menggunakan jasa manajer investasi, biasanya kamu akan mendapat privilege untuk dapat melihat market untuk menambah pengetahuan. Kalau dengan bank partner, kamu akan ditawari program dari bank terkait, misalnya untuk mendorong agar konsisten berinvestasi. Kalau kamu ingin lebih mandiri, kamu bisa menggunakan marketplace reksa dana.

Pahami Prospektus Produk Reksa Dana

Prospektus dapat dikatakan sebagai manual book untuk memulai investasi reksa dana. Kamu bisa mengakses informasi mengenai perizinan, manajer investasi, kebijakan investasi, biaya-biaya investasi, sampai dengan tata cara penjualan/pembelian investasi reksa dana secara online.

Intinya, semua mekanisme investasi bisa kamu dapatkan dari prospektus. Setelah memilih produk reksa dana terbaik, kamu perlu mengecek prospektusnya sebagai perbandingan. Misalnya, pada produk A minimal pembelian adalah Rp 100.000, minimal top up Rp 100.000, dan dikenai biaya pembelian 1%.

Sedangkan, minimal pembelian di produk B adalah Rp 200.000, minimal top up Rp 50.000, tetapi tidak dikenai biaya pembelian. Nah, perbedaan-perbedaan seperti itu tentunya menjadi pertimbangan sendiri untuk membeli produk mana yang masuk budget.

Beli dan Pantau Produk Reksa Dana

Setelah melakukan keempat tahapan tersebut, tahapan selanjutnya yaitu membeli produk yang sudah kamu pilih. Ikuti cara pendaftaran di platform/aplikasi yang kamu pilih. Biasanya dengan menyertakan KTP atau NPWP.

Jangan lupa untuk memantau produk reksa dana yang sudah kamu beli selama minimal 2 minggu setelah pembelian. Jangan khawatir terhadap nilainya karena reksa dana termasuk instrumen investasi yang tidak terlalu fluktuatif.

 

Begitulah cara mudah memulai investasi reksa dana. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

5 Keuntungan Investasi dengan Reksa Dana

Kamu ingin investasi tapi modal pas-pasan? Kalau iya, kamu perlu mencoba investasi dengan reksa dana.

Reksa dana cukup memiliki pamor karena kemudahan prosesnya, sifatnya yang transparan, serta return yang menarik. Dengan banyaknya jenis reksa dana, kamu juga bebas memilih mana yang paling sesuai dengan tujuanmu.

Reksa dana memang memiliki risiko seperti investasi lain, namun kamu juga harus mempertimbangkan kelebihannya, seperti 5 keuntungan reksa dana yang akan dibahas setelah ini. Yuk, simak terus informasinya!

Sangat Terjangkau

Bisa dibilang, reksa dana adalah instrumen investasi paling murah karena kamu tak perlu modal besar untuk memulainya. Saat ini, kamu bisa memulai dari angka Rp 10.000 – Rp 100.000. Sangat terjangkau bukan?

Murahnya modal ini juga memungkinkanmu melakukan investasi ke surat berharga yang sulit didapatkan dengan modal kecil. Skema reksa dana adalah urun dana sehingga dengan modal kecil, kamu bisa membeli surat berharga mahal seperti obligasi atau saham.

Diversifikasi Investasi

Meski dengan modal kecil, kamu sudah bisa melakukan diversifikasi aset ke berbagai surat berharga. Ini merupakan keunggulan tersendiri dari reksa dana. Misalnya, kamu memiliki modal Rp 500.000 untuk reksa dana. Kemudian, kamu mengalokasikannya ke lima aset berbeda dengan modal Rp 100.000.

Lima aset yang dipilih adalah saham di sektor perbankan dan FMCG, Surat Utang Negara (SUN), deposito berjangka, dan reksa dana campuran. Diversifikasi ini akan memberi peluang lebih baik terhadap pertumbuhan uang dan mengurangi risiko penurunan nilai.

Ditangani Profesional

Kamu tak perlu khawatir menggunakan reksa dana kalau belum memiliki pengetahuan yang mumpuni soal investasi. Kamu hanya perlu menyetor modal, memeriksa hasil laporan, dan menjual reksa dana. Yang bertugas mengamati potensi pasar dan memberikan laporan portfolio adalah manajer investasi.

Ia adalah pihak yang telah mendapat izin untuk menangani investasi, misalnya lisensi Wakil Manajer Investasi dan/atau lisensi internasional certified financial analyst (CFA). Di Indonesia sendiri, terdapat 97 manajer investasi yang telah mendapat izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Efisiensi Waktu dan Transparan

Karena sebagian besar proses investasi ditangani oleh manajer investasi, kamu tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memantau portfolio. Kamu juga tak perlu khawatir ditipu manajer investasi karena ia wajib melampirkan laporan portfolio secara berkala dalam fund fact sheet (FFS).

Selain itu, nilai aktiva bersih/unit penyertaan (NAB/UP) atau sama dengan harga reksa dana selalu diinformasikan secara terbuka melalui media. NAB/UP juga menandakan kinerja atau sebuah reksa dana.

Kemudahan Proses dan Pencairan

Selain diversifikasi investasi, hal menguntungkan lainnya dari reksa dana adalah proses keluar dan masuk yang tak sulit. Cukup dengan memiliki rekening bank dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kamu sudah bisa memulai investasi dengan reksa dana. Jangan khawatir, investasi ini tidak akan dipungut biaya pajak, kok!

Kemudian, proses pencairan dana juga sangat mudah. Kamu tinggal menjual UP milikmu lalu menunggu dana tersebut dikirimkan ke rekening maksimal 7 hari bursa (Sabtu, Minggu, dan hari libur tidak dihitung). Praktis sekali bukan?

Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana

Kamu masih ragu investasi dengan reksa dana? Coba hitung keuntungan atau return yang akan kamu dapat. Dengan ini, kamu bisa mengira-ngira keuntungan reksa dana setiap bulan, bahkan setiap tahunnya.

Namun, keuntungan yang didapat selain dapat dilihat dalam prospektus, juga akan tergantung pada:

  1. Jenis reksa dana. Masing-masing reksa dana memiliki tingkat risiko dan return yang beragam. Keuntungan reksa dana yang kamu dapat akan sangat dipengaruhi oleh faktor ini.
  2. Komposisi efek dalam reksa dana. Dalam satu jenis reksa dana terdapat berbagai contoh efek. Misalnya di reksa dana pasar uang, pilihan efek yang ada adalah deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dll.
  3. Biaya yang dikenakan. Biasanya terdapat biaya penjualan, biaya pembelian, biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, dll. Pengenaan dan persentase tergantung dari produk reksa dana.

 

Demikian lima keuntungan investasi dengan reksa dana serta cara menghitung keuntungannya. Jadi bagaimana, kamu tertarik untuk memulainya? Lebih cepat lebih cuan bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Serba-Serbi Reksa Dana Syariah yang Perlu Kamu Tahu

Kamu ingin investasi tapi ragu apakah investasi termasuk riba atau bukan? Kalau iya, kamu bisa mencoba alternatif satu ini, yaitu reksa dana syariah. Reksa dana syariah ini cocok bagi kamu yang mempertimbangkan unsur halal dan keberkahan.

Faktanya, reksa dana syariah ini memiliki rata-rata pertumbuhan market cap paling tinggi, loh! Lalu, apa pengertian reksa dana syariah dan apa bedanya dengan reksa dana konvensional? Baca terus artikel ini dan temukan jawabannya!

Apa Itu Reksa Dana Syariah?

Reksa dana syariah pertama kali diprakarsai oleh PT Danareksa Investment Management pada 1997. Reksa dana syariah kemudian mendapat sambutan hangat dari masyarakat hingga pada akhirnya, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang mengatur pelaksanaan reksa dana syariah.

Hampir mirip dengan definisi umum, reksa dana syariah adalah wadah untuk menghimpun dana yang dikelola manajer investasi, kemudian diinvestasikan ke surat berharga yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Prinsip syariah sendiri ditekankan pada pemilihan efek oleh manajer investasi yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). DES sendiri diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara periodik yaitu efektif setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Contoh efek dalam reksa dana syariah adalah saham syariah, sukuk, dan efek syariah lainnya.

Perbedaan Cara Kerja Reksa Dana Syariah dan Konvensional

Penerapan Prinsip Syariah

Perbedaan ini sudah pasti sangat kentara di mana reksa dana mengadopsi prinsip syariah dalam pelaksanaan investasi. Prinsip syariah tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut.

  1. Pemilihan efek berdasarkan DES terbaru yang telah efektif dan menghindari efek non-halal seperti rokok, minuman alkohol, makanan non-halal, jual beli yang berpotensi pada perjudian, dll.
  2. Terdapat proses penyerahan kuasa wakalah bin ujrah dari investor kepada manajer investasi dan bank kustodian untuk mengelola investasi. Manajer investasi dan bank kustodian akan mendapat imbalan atau ujrah dari jasa pengelolaan investasi tersebut.
  3. Terdapat proses cleansing oleh manajer investasi. Menurut OJK, cleansing artinya pembersihan kekayaan dari pendapatan non-halal atau hal-hal yang dapat menggangu kehalalan uang selama melakukan investasi.
  4. Terdapat banyak pilihan produk dan berbasis efek syariah luar negeri pertama di Indonesia.
  5. Seluruh unit yang bertugas mengelola dan mengawasi investasi menganut prinsip syariah.

Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Seluruh pelaksanaan reksa dana syariah harus diawasi oleh DPS tempat investor menaruh investasi. Penunjukkan DPS sendiri harus melalui beberapa persyaratan yang ditentukan DSN-MUI, misalnya dengan memiliki surat rekomendasi dari MUI setempat dan lolos kompetensi sebagai pengawas syariah.

Tugas DPS adalah untuk menjamin produk investasi menjalankan prinsip syariah. DPS juga bisa turun langsung untuk memberikan rekomendasi produk investasi halal kepada manajer investasi.

Manfaat Reksa Dana Syariah

Risiko Lebih Rendah

Menurut aturan OJK, perusahaan yang masuk dalam DES hanyalah mereka yang memiliki utang berbasis bunga kurang dari 45 persen dari total aset keseluruhan.

Ini artinya, perusahaan-perusahaan yang masuk dianggap memiliki keuangan yang sehat. Hal ini juga menandakan bahwa peluang return saham cukup tinggi dan risiko utang tak dibayar menjadi kecil.

Dapat Menjadi Sarana Amal

Sebelumnya telah disebutkan bahwa dalam reksa dana syariah terdapat proses cleansing atau pembersihan kekayaan dari unsur non-halal. Umumnya, proses cleansing ini dilakukan untuk memisahkan bunga dari dana yang mengendap dan kenaikan harga saham efek.

Hasil pemisahan tersebut kemudian akan disalurkan pada kegiatan yang bersifat amal. Secara tidak langsung, menggunakan reksa dana syariah juga berpotensi sebagai sarana investor berbuat amal kepada masyarakat. Sangat menarik bukan?

Rekomendasi Reksa Dana Syariah Terbaik

Setelah belajar keunggulan reksa dana, sekarang waktunya kamu berinvestasi. Untuk memulainya, jangan lupa juga untuk memahami cara investasi dengan reksa dana, ya! Selain itu, kamu juga harus bisa menentukan produk reksa dana terbaik.

Saat ini, sudah banyak produk reksa dana syariah yang bisa kamu gunakan, misalnya reksa dana syariah yang dikeluarkan bank nasional seperti Bank Mandiri, Bank BSI, dll. Namun, kamu tentunya ingin memilih produk terbaik, bukan?

Simak daftar 5 reksa dana terbaik menurut Qoala selama 2020-2021 di bawah ini.

  1. Reksa Dana Syariah Mandiri
  2. Reksa Dana Syariah BNI
  3. Reksa Dana CIMB Niaga
  4. MNC Dana Syariah
  5. Simas Syariah Unggulan

 

Demikian pembahasan singkat tentang reksa dana syariah. Bagaimana menurutmu informasi ini? Kami berharap artikel ini bisa membantu menggugah hatimu untuk berinvestasi secara syariah. Sampai jumpa di bahasan lainnya!

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Mengenal Reksa Dana, Investasi Minim Risiko bagi Pemula

Pernah dengar istilah reksa dana? Atau, setidaknya pernah sekilas baca tentang reksa dana tapi belum paham apa itu, bagaimana cara kerja dan juga keuntungannya?

Instrumen investasi reksa dana ini bisa dibilang yang paling murah, minim risiko, dan sangat cocok bagi pemula. Melalui artikel ini, kamu dapat memahami apa itu reksa dana, apa keuntungan dan risikonya, jenis-jenis reksa dana, hingga cara investasinya.

Simak terus informasinya ya!

Apa itu Reksa Dana?

Reksa dana dalam Bahasa Inggris disebut sebagai mutual funds. Jika diartikan, mutual funds artinya urun dana bersama. Tak jauh beda, pengertian reksa dana dalam Bahasa Indonesia juga diartikan sebagai penghimpunan dana menurut Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995, pasal 1 ayat 27.

Secara lengkap, definisi reksa dana menurut Undang-Undang adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Sederhananya, dengan reksa dana, kamu bisa membeli surat berharga tertentu tanpa mengeluarkan modal besar.

Reksa dana adalah pilihan terbaik bagi orang-orang yang ragu melakukan investasi karena kurangnya modal dan pengetahuan. Namun, dengan skema yang mudah, reksa dana memungkinkan siapapun bisa berinvestasi tanpa kekhawatiran dan keraguan.

Reksa dana sendiri berbentuk hukum sebagai Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang ditandatangani oleh manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi sebagai pihak yang mengelola portfolio investasi, sedangkan bank kustodian sebagai pihak yang menyediakan penitipan dana kolektif.

Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Skema reksa dana ini cocok buat kamu yang ingin investasi tapi hanya memiliki modal, waktu, dan pengetahuan investasi yang pas-pasan. Mulai dari Rp 10.000 saja, kamu sudah bisa mulai investasi dan tak perlu memantau progressnya karena peran tersebut sudah dipercayakan kepada manajer investasi.

Selengkapnya, berikut keuntungan menggunakan reksa dana.

Sangat Terjangkau

Dengan skema urun dana, reksa dana bisa dilakukan dengan modal yang tidak besar. Kamu bahkan bisa memulainya dengan angka kecil seperti Rp 10.000 sampai dengan Rp 100.000. Dengan modal yang kecil, kamu masih bisa membeli portfolio dalam efek yang biasanya butuh modal besar seperti obligasi atau saham.

Efisiensi Waktu, Minim Risiko, dan Transparan

Dana yang sudah diinvestasikan akan dikelola dan dipantau kinerjanya oleh manajer investasi. Dia jugalah yang akan menawarkan efek mana yang menguntungkan bagi masyarakat pemodal. Dengan ini, kamu tak perlu lagi menyediakan waktu untuk memantau pergerakan uangmu.

Selain itu, kamu juga bebas memilih diversifikasi investasi yang disediakan manajer investasi. Ini menunjukkan bahwa reksa dana cenderung minim risiko untuk dijalankan. Secara garis besar, tugas manajer investasi ada dua.

Pertama, ia akan menentukan efek apa yang menguntungkan bagi dana yang sudah terkumpul, misalnya saham, obligasi, deposito berjangka, dll. Kedua, manajer investasi juga bertugas memantau kinerja portfolio dan melaporkannya secara berkala kepada masyarakat pemodal.

Bisa Dilakukan Semua Orang

Menentukan efek atau surat berharga yang menguntungkan bukanlah pekerjaan mudah, melainkan butuh pengetahuan dan keahlian tersendiri. Kamu tidak bisa berspekulasi bebas tanpa memiliki ilmunya. Bisa-bisa kamu rugi dan uang yang sudah diinvestasikan hangus begitu saja.

Dengan reksa dana, kamu tak perlu khawatir jika belum memiliki pengetahuan mumpuni soal efek atau investasi secara keseluruhan. Inilah mengapa reksa dana sangat cocok bagi pemula karena menyortir efek dan memantau portfolio adalah tugas manajer investasi. Kamu hanya menyetor jumlah urun dana yang kamu inginkan, lalu tinggal menariknya dalam periode tertentu.

 

Meski memiliki banyak keuntungan, reksa dana juga memiliki beberapa risiko, di antaranya sebagai berikut.

Risiko Penurunan Nilai

Risiko pertama yaitu penurunan nilai. Nilai sebuah reksa dana dilihat dari harga reksadana yang diambil dari nilai aktiva bersih per unit penyertaan. (NAB/UP). Pergerakan NAB/UP memperlihatkan kinerja reksa dana.

NAB adalah total aset reksa dana setelah dikurangi seluruh kewajiban yang harus dipenuhi. Sementara UP adalah satuan yang menunjukkan bagian kepemilikan investor. Harga yang didapat dari NAB/UP tersebut dihitung setiap hari bursa dan akan terdampak market risk dari efek, sehingga nilainya bisa naik turun.

Kamu bisa meminimalisir risiko ini dengan berinvestasi reksa dana ke efek yang berisiko rendah seperti deposito atau obligasi karena jatuh temponya kurang dari setahun. Penurunan nilai akan lebih berisiko ke reksa dana efek berisiko tinggi seperti saham yang cenderung fluktuatif.

Risiko Likuiditas

Meminjam istilah Inggris liquid yang berarti cair, likuiditas berkaitan erat dengan pencairan dana dan manajer investasi. Ini terjadi ketika sebagian besar investor ingin menjual kembali UP yang dimiliki (redemption), tetapi manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Kemudian, akan terjadi keterlambatan pencairan oleh manajer investasi. Dalam reksa dana sendiri, hasil penjualan UP harus sudah dikirim manajer investasi ke rekening investor selambat-lambatnya 7 hari bursa (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional tidak dihitung).

Risiko Wanprestasi

Risiko terakhir adalah wanprestasi, kegagalan mencapai kesepakatan atau dalam konteks reksa dana adalah gagal bayar. Ini terjadi ketika salah satu atau beberapa rekan usaha manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan.

Rekan usaha tersebut seperti emiten, pialang, bank kustodian, agen penjuak efek reksa dana, dll. yang sebelumnya sudah ditunjuk manajer investasi. Sementara itu, kegagalan memenuhi kewajiban seperti tidak memberi kupon hasil pembelian obligasi, terlambat memberi ganti rugi atau membayar lebih rendah saat terjadi bencana alam, dsb.

Jenis-Jenis Reksa Dana

Saat ini, sudah banyak pihak-pihak yang menawarkan jasa untuk menitipkan reksa dana seperti Bank Mandiri, reksa dana Bank BCA, reksa dana Bank BRI, dan bank nasional lainnya. Selain bank, terdapat pula merek yang menyediakan jasa khusus reksa dana seperti Bareksa, Bibit, Danareksa, dll.

Kamu bebas memilih pihak mana yang paling terpercaya untuk mengelola uang investasimu. Jangan lupa untuk melakukan riset terhadap bentuk jasa yang ditawarkan, terutama untuk mengecek apakah pihak tersebut sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sejauh ini, terdapat 97 manajer investasi yang dapat izin resmi dari OJK. Selain memilih manajer investasi yang terpercaya, pastikan juga kamu memilih jenis reksa dana yang tepat. Pahami jenis-jenis reksa dana di bawah ini.

Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana pasar uang menaruh investasi pada efek yang bersifat utang dan memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Alasan pendeknya jatuh tempo tersebut adalah untuk memperlancar likuiditas dan pemeliharaan modal.

Beberapa contoh efek yang bisa dipilih untuk reksa dana pasar uang adalah deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dll. Reksa dana jenis ini dianggap paling minim risiko. Namun, karena jatuh tempo terlalu singkat, maka return yang didapat juga terhitung kecil.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Sama dengan reksa dana pasar uang, reksa dana jenis ini juga menaruh investasi dalam bentuk efek yang bersifat utang. Hanya saja, reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko lebih besar dari reksa dana pasar uang, tetapi memiliki tujuan untuk mendapat pengembalian yang stabil.

Biasanya, jenis reksa dana pendapatan tetap akan menaruh investasi ke surat utang jangka panjang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan swasta yang memiliki pergerakan stabil. Misalnya, Surat Utang Negara (SUN), sukuk, dan obligasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya.

Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Seperti sifat saham, reksa dana jenis ini terkenal memiliki high risk high return atau risiko dan pengembalian lebih besar dari dua jenis reksa dana sebelumnya. Reksa dana saham sendiri akan menaruh investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

Sesuai namanya, reksa dana campuran akan menaruh investasi dalam bentuk efek yang bersifat utang dan ekuitas. Karena jenis reksa dana ini campuran, maka risiko investasi disandarkan pada aset utama yang dipilih.

Misalnya, aset utamanya adalah reksa dana bersifat ekuitas atau saham. Maka investasi yang dilakukan cenderung berisiko tinggi. Akan tetapi, jika aset utamanya bersifat utang, maka reksa dana tersebut lebih berisiko rendah.

Untuk lebih memahami perbedaan jenis-jenis reksa dana, perhatikan gambar berikut.

jenis-jenis reksa dana
Sumber: OVO

Cara Mudah Investasi Reksa Dana

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan reksa dana, sekarang waktunya kamu mengetahui cara berinvestasi dengan reksa dana. Sebelum itu, kamu harus perhatikan dulu sifat reksa dana yang akan kamu investasikan.

Sifat ini merujuk kepada reksa dana konvensional atau syariah. Bagi kamu yang muslim, biasanya akan mempertimbangkan reksa dana bersifat syariah tersebut. Intinya, pelaksanaan reksa dana syariah akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah dan terdapat mekanisme pembersihan kekayaan non-halal.

Selengkapnya, lihat perbedaan reksa dana konvensional dan syariah oleh Bareksa berikut ini.

perbedaan reksa dana konvensional dan syariah
Sumber: Bareksa

Di samping sifatnya yang memiliki beberapa perbedaan, secara umum, cara kerja investasi reksa dana adalah sebagai berikut.

  1. Masyarakat pemodal atau investor memilih produk reksa dana lalu membelinya dengan besaran tertentu (UP).
  2. Dana yang sudah terkumpul akan dialokasikan manajer investasi ke berbagai produk efek sesuai pilihan reksa dana masing-masing investor.
  3. Manajer investasi akan memantau kinerja dan melaporkan portfolio masing-masing reksa dana dalam periode tertentu berupa fund fact sheet (FFS).
  4. Investor dapat mencairkan dana kapan saja, kadang berlaku juga biaya penjualan. Secara aturan, investor bisa mendapatkan hasil penjualan maksimal 7 hari bursa.

Alur kerjanya sangat mudah bukan? Nah, sebelum terjun ke investasi reksa dana, kamu perlu mengetahui 5 tips untuk melakukan tahap di nomor 1 yaitu memilih produk reksa dana yang tepat.

  1. Pertama dan paling utama, pelajari dan pahami apa itu reksa dana beserta istilah-istilahnya.
  2. Tentukan tujuan, biaya, dan tenggat waktu investasi. Tujuanmu akan bergantung pada produk reksa dana yang akan kamu pilih.
  3. Lakukan riset terhadap produk reksa dana di berbagai platform atau aplikasi.
  4. Pilih aplikasi atau platform reksa dana terbaik berdasarkan risetmu.
  5. Sesuaikan produk yang akan kamu pilih dengan tujuanmu.

 

Sampai di sini bahasan kita untuk mengenal reksa dana. Pastikan kamu benar-benar mempelajarinya sebelum berinvestasi dengan reksa dana ya! Selain melakukan riset mandiri, kamu juga bisa bertanya kepada teman yang lebih paham atau bergabung dalam komunitas.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.