EBITDA: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Dalam bidang akuntansi atau keuangan ada yang dikenal dengan EBITDA. Apakah kamu sudah tahu apa itu EBITDA? Memang, penggunaan istilah ini jarang sekali terdengar, apalagi jika kamu  bukan bagian keuangan perusahaan.

Agar lebih paham tentang EBITDA, simak informasi berikut!

Apa itu EBITDA?

Dikutip dari Investopedia, EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. 

EBITDA artinya juga sebuah ukuran atau metrik kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan dan digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa situasi keuangan.

Lalu, EBITDA termasuk rasio apa? EBITDA masuk ke dalam rasio valuasi, yaitu sebuah penilaian kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit dan juga kas operasional.

Apa kepanjangan EBITDA?

EBITDA merupakan singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization.

Selain EBITDA, ada juga yang disebut dengan EBIT yaitu Earning Before and Taxes. Sehingga arti EBIT adalah penghasilan sebelum pajak dan bunga yang menjadi ukuran untuk profit atau kemampuan perusahaan dalam meraih laba.

Lalu, apa perbedaan EBIT dan EBITDA? EBITDA adalah metrik kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan dan digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa situasi keuangan. Sementara EBIT biasanya dipakai untuk menghitung pendapatan yang sudah dikurangi oleh jumlah pengeluaran, tetapi belum dikurangi bunga dan pajak.

Selain itu, arti after before dalam EBITDA adalah formula yang menjadi penghitungnya, EBITDA adalah laba yang dihitung sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Sedangkan, EBIT adalah penghasilan sebelum pajak dan bunga.

Apakah EBITDA sama dengan laba kotor?

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara EBITDA dan juga laba, hanya saja yang membedakan di antara keduanya adalah pada non-cash charge. Jadi, dalam laba bruto, depresiasi dan amortisasi dihitung. Sedangkan, dalam EBITDA bagian keuangan tersebut tidak dimasukkan.

Apa saja yang masuk ke dalam laba kotor? Laba kotor dihitung setelah dikurangi dengan HPP (harga pokok penjualan) atau beban.

4 Elemen EBITDA

Dalam penghitungan EBITDA, ada 4 elemen yang wajib kamu ketahui, yaitu:

1. Beban bunga atau interest

Beban bunga adalah salah satu pengeluaran bisnis yang biasanya berasal dari pinjaman atau hutang yang belum terbayar lunas. Namun, terkadang beban bunga jarang dimasukkan dalam perhitungan EBITDA, karena setiap perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda begitu juga dengan beban bunga yang didapatkan.

2. Depreciation (depresiasi)

Depresiasi adalah biaya penyusutan terhadap seluruh aset perusahaan selama aset tersebut masih bisa dimanfaatkan atau memiliki umur ekonomis.

Biasanya biaya depresiasi juga berdasarkan aset yang memiliki wujud fisik, tetapi tidak memungkiri jika aset yang tidak berwujud seperti halnya hak paten.

3. Pajak

Elemen ketiga pada EBITDA adalah pajak yang merupakan biaya wajib yang dibayarkan oleh perorangan atau perusahaan kepada negara. Besaran pajak juga akan berbeda tergantung wilayah berdirinya perusahaan.

4. Amortisasi (Amortisation)

Amortisasi sebenarnya memiliki kemiripan dengan depresi yaitu penurunan nilai penyusutan dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. Namun, amortisasi lebih menekankan pada aset tidak berwujud seperti hak paten. Amortisasi dan depresiasi dipengaruhi oleh manfaat atau nilai ekonomis suatu aset, nilai sisa, dan juga metode penyusutan apa yang dipakai.

Bagaimana cara menghitung amortisasi?

Sebelumnya kamu perlu menghitung jumlah angsuran dahulu, rumus jumlah angsuran adalah Pokok Pinjaman x (Suku bunga : 12 bulan) / 1 – (1 + (suku bunga /12 bulan) – jangka waktu peminjaman).

Setelah itu kamu bisa membuat lembar kerja dalam spreadsheet, menghitung jumlah angsuran dan bunganya.

Langkah selanjutnya adalah menghitung angsuran pokok, Angsuran Pokok = Total Angsuran – Angsuran Bunga.

Hitungan terakhir adalah menghitung saldo pinjaman, Saldo Pinjaman= Saldo Pinjaman Bulan Sebelumya – Angsuran Pokok.

Cara menghitung EBITDA

Rumus EBITDA atau EBITDA formula dapat digunakan dalam dua cara, cara yang pertama adalah:

EBITDA = Laba Operasional + Biaya Amortisasi + Biaya Depresiasi

Contohnya adalah perusahaan ABC memiliki biaya amortisasi Rp30 juta, laba operasional Rp300jt, dan biaya depresiasinya adalah Rp20 juta. Maka berapa EBITDA perusahaan ABC?

EBITDA = Rp300 juta + Rp30 juta + Rp20 juta = Rp350 juta.

Selain rumus di atas, kamu juga bisa menghitung EBITDA menggunakan rumus di bawah ini:

EBITDA = Laba bersih + bunga + pajak + amortisasi + depresiasi.

Apa itu margin EBITDA?

Setelah mengetahui elemen dan rumus EBITDA, kamu juga perlu tahu apa itu EBITDA margin.

EBITDA margin adalah sebuah rasio yang mencerminkan profit perusahaan setelah mendapatkan penghasilan usaha yang sudah dikurangi dengan biaya produksi atau juga biaya operasional. Akan tetapi, biaya depresiasi dan amortisasi tidak dimasukkan ke dalam margin EBITDA.

Rumus EBITDA margin adalah hasil perhitungan EBITDA dibagi dengan pendapatan usaha, dan nantinya ditulis dalam satuan persen (%).

Manfaat EBITDA

Nah, mungkin kamu masih bertanya-tanya sebenarnya apa sih fungsi dan manfaat dari EBITDA dalam keuangan ini? Berikut adalah manfaat yang bisa kamu temui dari perhitungan EBITDA.

1. Sebagai pembanding nilai profit

Dengan adanya perhitungan EBITDA, kamu bisa menganalisis dan membandingkan nilai profit dari perusahaan dan industri.

2. Evaluasi Perusahaan

Perhitungan EBITDA juga bisa digunakan untuk melihat dan mengevaluasi profit atau keuntungan dari perusahaan. Akan tetapi, EBITDA tidak masuk ke dalam perhitungan cash flow.

Jadi, itu adalah ringkasan terkait definisi, elemen, rumus, dan juga manfaat dari EBITDA. Memang perhitungan ini tidak masuk ke dalam cash flow, tetapi tidak ada salahnya sebuah perusahaan memiliki perhitungan EBITDA.

***

Pengertian Laporan Keuangan, Isi, Manfaat, dan Contoh

Sebuah perusahaan atau sebuah bisnis biasanya akan menerbitkan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini berguna untuk mengetahui transaksi yang dilakukan dalam perusahaan.

Tentunya laporan keuangan tidak hanya berkutat pada catatan keuangan saja. Ada banyak hal yang harus kamu ketahui tentang laporan keuangan. Seperti pengertian, manfaat, contoh, fungsi, hingga laporan laba rugi.

Apalagi, jika kamu memiliki usaha atau bisnis, memiliki laporan keuangan adalah yang wajib. Di artikel ini kamu akan mengetahui serba-serbi laporan keuangan. 

Pengertian Laporan Keuangan

Secara garis besar, laporan keuangan adalah catatan transaksi sebuah perusahaan, baik transaksi dalam bisnis seperti penjualan, atau juga transaksi luar bisnis seperti pembelian saham, investasi, dan pajak.

Laporan keuangan ini juga sangat penting untuk disusun secara rapi agar investor atau stakeholder bisa melihat bahwa keuangan bisnis yang kamu jalani stabil, terencana dengan baik, dan berkembang.

Tidak hanya memiliki peran penting untuk mendapatkan investor, dengan adanya laporan keuangan juga bisa memiliki manfaat lain dalam bisnis yang kamu jalani.

Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan ini tidak hanya berlaku pada bisnis besar, tetapi laporan keuangan juga berlaku pada bisnis kecil dan UMKM. Fungsi laporan keuangan untuk bisnis adalah mengetahui bagaimana jalannya keuangan perusahaan. Sehingga, bisa melihat kedepannya apakah perusahaan bisa tetap berjalan atau memiliki dana yang sesuai.

1. Mengetahui terkait pendanaan UMKM

Sebuah usaha kecil atau apapun usaha yang besar itu harus mengetahui dana yang dimiliki oleh bisnisnya. Tidak hanya dana yang dimiliki, tetapi tahu berapa banyak uang yang masuk setelah produk atau jasa laku di pasaran, berapa harga sewa tempat atau alat, berapa hutang yang harus dibayarkan perusahaan setiap bulannya, dan berapa banyak aset yang dimiliki oleh bisnis kamu.

Laporan keuangan untuk UMKM juga akan berguna bagi calon investor jika bisnismu berkembang pesat, karena laporan keuangan akan memiliki rincian terkait aset, sewa, dan ekuitas. Sehingga, kamu bisa tahu seberapa cepat konsumen membayar tagihan kamu atau berapa banyak uang harus dibayarkan untuk hutang. Hal seperti ini akan berguna dalam jangka panjang.

2. Memberikan owner gambaran terkait profitabilitas 

Dalam laporan keuangan tentunya akan ada yang disebut sebagai laporan laba rugi yang terpisah dari laporan pendapatan, beban, penjualan, harga pokok penjualan, operasional, dan laba bersih.

Sehingga, hal ini dengan mudah memberikan gambaran terkait penghasilan bersih yang UMKM kamu hasilkan. Laporan untuk UMKM juga akan berisi laba rugi yang sangat berguna jika seandainya bisnis yang kamu jalani membutuhkan pinjaman dana.

3. Menampilkan aktivitas uang tunai

Sama seperti laporan arus kas, laporan keuangan untuk UMKM juga akan memberikan perincian terkait uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis yang kamu kelola. Hal ini sangat penting untuk mengetahui rincian uang kas agar bisnis juga bisa berjalan secara lancar, karena keuntungan bisnis berasal dari uang tunai.

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Jenis atau isi dari laporan keuangan dibagi menjadi empat yaitu laporan keuangan laba rugi, laporan cash flow, laporan perubahan modal, dan laporan neraca. Berikut pembahasan isi laporan keuangan:

1. Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laporan keuangan laba rugi, laporan keuang ini biasanya akan berisi pendapatan dan beban yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Laporan laba rugi biasanya akan dirancang di akhir periode yaitu akhir bulan atau akhir tahun.

Laporan laba rugi juga akan memperlihatkan keuntungan, kerugian, dan pajak sebuah perusahaan.

2. Laporan Cash Flow

Cash flow adalah laporan masuk dan keluarnya uang tunai sebuah perusahaan atau pribadi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pengertian cash flow juga sering diartikan dengan nama lain yaitu arus kas. Sehingga, arti cash flow juga didefinisikan sebagai aliran keluar dan masuknya kas.

Cash flow atau arus kas akan mencatat pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu, biasanya laporan cash flow dibuat dalam periode bulanan. Sesuai namanya, cash flow hanya mencatat pendapatan yang sifatnya tunai atau dibayar secara langsung. 

Tujuan utama dari laporan cash flow adalah sebagai bentuk gambaran keuangan dan juga sebagai proyeksi finansial. Dengan adanya laporan cash flow bisa menentukan apakah keuangan pribadi atau personal ini akan menghasilkan arus kas yang negatif atau positif.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah sebuah laporan untuk menggambarkan kenaikan dan penurunan dari kekayaan atau aktiva bersih perusahaan dalam periode tertentu dengan menggunakan pengukuran tertentu.

Laporan ini juga biasanya akan memberikan informasi terkait perubahan modal kerja dari investasi dan dana yang dihasilkan sebuah perusahaan pada satu periode.

 4 Laporan neraca

Laporan keuangan yang terakhir adalah laporan neraca, laporan neraca akan memberikan informasi mengenai akun-akun aktiva dan juga merupakan salah satu laporan yang wajib dimiliki oleh perusahaan. Laporan neraca biasanya akan dibuat satu tahun sekali.

3 Hal Analisis Laporan Keuangan yang Tidak Boleh dilupakan

Setelah membuat laporan keuangan, tentu langka selanjutnya adalah menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan ini berguna untuk melihat apakah keuangan perusahaan kamu memiliki kenaikan atau penurunan.

1. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan

Menganalisis laporan keuangan artinya kamu meninjau kembali laporan keuangan bisnis atau perusahaan yangs sudah dirancang, saat meninjau kamu harus menyamaratakannya dengan standar akuntansi perdagangan yang relevan.

Jangan lupa untuk mengevaluasi neraca saldo, untuk menilai apakah neraca saldo sudah lengkap semua. Kemudian, saat menganalisis laporan laba rugi, kamu harus melihat apakah kualitas laba sebagai representasi lengkap dari kinerja ekonomi perusahaan.

Dengan melakukan evaluasi terhadap semua komponen laporan keuangan juga untuk memahami dampak posisi likuiditas perusahaan  dari dana aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan pada periode tertentu.

2. Menganalisis profitabilitas dan risiko keuangan

Langkah selanjutnya dan tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terkait likuiditas, manajemen aset, profitabilitas, dan risiko keuangan.

Kamu juga perlu menganalisis seberapa menguntungkan operasi bisnis terhadap aset, dan bagaimana perusahaan dapat membayar asetnya tersebut. Yang terakhir adalah seberapa menguntungkannya perusahaan dari perspektif pemegang saham ekuitas.

3. Menyusun proyeksi laporan keuangan

Hal yang tidak boleh luput dari analisis laporan keuangan adalah membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode selanjutnya. Tahap ini sangat penting dilakukan agar kamu bisa membuat asumsi terkait perusahaan kedepannya karena akan berdampak pada arus kas dan pendanaan. Sehingga, kamu bisa mengetahui terkait keuangan yang nantinya akan terpakai atau didapatkan.

Contoh Laporan Keuangan

Untuk membuat laporan keuangan sebenarnya bisa disesuaikan dengan perusahaan yang kamu jalani. Kamu bisa membuat laporan keuangan dengan contoh laporan keuangan yang tersebar di internet atau juga menggunakan software laporan keuangan.

Namun, saat ini Microsoft Excel sudah memiliki format laporan keuangan yang bisa kamu gunakan secara instan dengan mengganti angka-angka transaksi yang sesuai dengan perusahaan kamu. Format laporan keuangan ini bisa kamu download secara gratis.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Fiskal?

Laporan keuangan adalah catatan transaksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, bisnis, atau pribadi. Laporan keuangan juga memiliki berbagai bagai macam jenis seperti laporan keuangan komersial dan laporan keuangan filsak. Pada artikel ini kamu akan mengetahui apa itu laporan keuangan fiskal dan bagaimana cara membuat laporan keuangan fiskal.

Laporan keuangan fiskal adalah sebuah laporan keuangan yang dirancang sesuai dengan peraturan pajak dan biasanya digunakan untuk menghitung perpajakan dalam sebuah bisnis.

Penyusunan laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan akuntansi juga bisa dilakukan secara terpisah. Dikutip dari laman Chron, laporan keuangan fiskal juga sering disebut laporan keuangan tahunan karena ditulis setahun sekali.

Lalu, bagaimana cara membuat laporan keuangan fiskal? Berikut 7 cara atau susunan yang harus kamu ketahui dalam membuat laporan keuangan fiskal.

Isi dari Laporan Keuangan Fiskal

Sebelum masuk ke dalam cara membuat laporan keuangan fiskal, kamu perlu tahu isi dari laporan fiskal.

  • Neraca fiskal
  • Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan
  • Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal
  • Ikhtisar kewajiban pajak.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Fiskal?

Dalam menyusun laporan keuangan fiskal, ada 7 cara yang harus kamu ikuti. Berikut cara membuat laporan keuangan fiskal dengan mudah.

1. List Semua Dokumen Dasar

Cara membuat laporan keuangan fiskal yang pertama adalah kamu harus melakukan sortir terhadap dokumen dasar yang akan digunakan seperti bukti-bukti perpajakan.

2. Mencatat di Buku Jurnal

Setelah melakukan sortir dan meng-input dokumen dasar, cara membuat laporan keuangan fiskal yang kedua adalah kamu membuat laporan di buku jurnal harian, tentunya harus dibuat di kolom laporan keuangan fiskal.

3. Mengelompokkan Laporan

Cara membuat laporan keuangan fiskal selanjutnya adalah kamu mengelompokkan atau mengklasifikasikan setiap laporan dengan cara menuliskannya di buku besar. Cara ini sangat penting untuk menghindari kesalahan saat menyusun laporan.

4. Membuat Buku Tambahan

Untuk menyusun laporan keuangan fiskal, kamu dapat membuat buku tambahan yang berguna untuk mencatat hutang dan piutang, agar memudahkan mencari data dan tidak tercampur dengan yang lainnya.

5. Membuat Neraca Percobaan

Neraca percobaan biasanya akan disusun di akhir periode akuntansi sebagai penutup catatan.

6. Membuat Laporan Keuangan Komersial

Walaupun, laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial adalah hal yang berbeda, tetapi kamu harus menyusun laporan keuangan komersial setelah membuat neraca percobaan, karena laporan keuangan komersial biasanya akan dibuat berdasarkan neraca percobaan .

7. Rekonsiliasi

Cara membuat laporan keuangan fiskal yang terakhir adalah rekonsiliasi. Laporan keuangan fiskal akan membahas tentang perpajakan. Sehingga, perlu dilakukan rekonsiliasi antara laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial, kemudian ditetapkan sesuai dengan ketentuan pajak.

Itulah cara membuat laporan keuangan fiskal secara manual. Kamu bisa memilih membuat laporan keuangan dengan bantuan software akuntansi atau juga menggunakan format laporan keuangan yang disediakan Microsoft Excel di tautan berikut

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Tetap Lancar

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan perusahaan untuk mengetahui jalannya keuangan. Laporan keuangan biasanya akan dibuat dalam periode tertentu seperti sebulan sekali atau tahunan. Setelah mengetahui cara membuat laporan keuangan, hal selanjutnya yang harus kamu tahu adalah cara analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan ini untuk mengetahui apakah keuangan bisnis yang kamu kelola sehat dan stabil dan tidak mengalami penurunan yang merugikan. 

Untuk itu kamu perlu tahu cara analisis laporan keuangan agar lebih efektif. Di bawah ini ada 5 poin cara analisis laporan keuangan yang baik.

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Keuangan Lancar

Dikutip dari website Association For Financial Professionals ada 5 cara untuk menganalisis laporan keuangan, analisis keuangan untuk memudahkan mengambil keputusan.

1. Mengidentifikasi karakteristik ekonomi industri

Hal pertama dalam menganalisis laporan keuangan adalah kamu menentukan karakteristik nilai industrinya terlebih dahulu, kamu harus membuat rantai ekonomi industri seperti aktivitas produksi, distribusi, dan layanan perusahaan.

Pada tahap ini biasanya juga menggunakan analisis atribut ekonomi.

2. Mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh perusahaan

Cara analisis laporan keuangan selanjutnya adalah kamu harus melihat sifat dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis yang kamu jalani. Kamu juga harus menentukan keunikan, tingkat margin keuntungan  yang ingin dicapai, loyalitas merek, hingga potongan harga yang diinginkan. 

Hal ini bertujuan untuk membentuk strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Selain itu, jangan lupa untuk mengidentifikasi faktor lain seperti industri yang memasok kebutuhan bisnis dan diversifikasi industri.

3. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan

Menganalisis laporan keuangan artinya kamu meninjau kembali laporan keuangan bisnis atau perusahaan yangs sudah dirancang, saat meninjau kamu harus menyamaratakannya dengan standar akuntansi perdagangan yang relevan.

Jangan lupa untuk mengevaluasi neraca saldo, untuk menilai apakah neraca saldo sudah lengkap semua. Kemudian, saat menganalisis laporan laba rugi, kamu harus melihat apakah kualitas laba sebagai representasi lengkap dari kinerja ekonomi perusahaan.

Dengan melakukan evaluasi terhadap semua komponen laporan keuangan juga untuk memahami dampak posisi likuiditas perusahaan dari dana aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan pada periode tertentu.

Dalam bagian ini kamu harus mengetahui terkait datang dan perginya dana perusahaan, dan bagaimana likuiditas perusahaan secara keseluruhan.

4. Menganalisis profitabilitas dan risiko keuangan

Langkah selanjutnya dan tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terkait likuiditas, manajemen aset, profitabilitas, dan risiko keuangan.

Kamu juga perlu menganalisis seberapa menguntungkan operasi bisnis terhadap aset, dan bagaimana perusahaan dapat membayar asetnya tersebut. Yang terakhir adalah seberapa menguntungkannya perusahaan dari perspektif pemegang saham ekuitas.

5. Menyusun proyeksi laporan keuangan

Hal yang tidak boleh luput dari analisis laporan keuangan adalah membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode selanjutnya. Tahap ini sangat penting dilakukan agar kamu bisa membuat asumsi terkait perusahaan kedepannya karena akan berdampak pada arus kas dan pendanaan. Sehingga, kamu bisa mengetahui terkait keuangan yang nantinya akan terpakai atau didapatkan.

Jenis-jenis Analisis Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan juga bisa dilakukan dengan empat jenis analisis yaitu mengutip dari E-Finance Management ada analisis rasio, analisis DuPont yang menggunakan rumus Return on Equity untuk memecah rasio seperti margin laba bersih, manfaat keuangan, dan perputaran aset.

Kemudian ada analisis horizontal untuk membandingkan keuangan satu periode dengan periode tahun-tahun sebelumnya, dan yang terakhir analisis vertikal yang menghitung laporan laba rugi sebagai bentuk dari pendapatan atau penjualan.

Cara analisis laporan keuangan setiap perusahaan mungkin akan berbeda satu sama lain, kamu juga bisa memilih untuk menggunakan software akuntansi jika tidak masih belum paham terkait analisis laporan keuangan bisnis kamu.

Manfaat dan Contoh Laporan Keuangan Untuk UMKM

Laporan keuangan biasanya identik dengan perusahaan atau bisnis besar, hal ini dikarenakan perusahaan yang sehat bisa dilihat dari laporan keuangannya yang stabil. Namun, tidak memungkiri juga jika sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga perlu memiliki laporan keuangan untuk UMKM.

Mengapa ada laporan untuk UMKM? Karena apapun bentuk bisnisnya akan terlihat lebih profesional jika kamu memiliki laporan keuangan, hal ini juga bertujuan untuk melihat apakah bisnis yang kamu jalani ini berkembang dalam segi keuangan.

Yuk, cari tahu tentang laporan keuangan untuk UMKM di artikel berikut!

Mengapa laporan keuangan penting untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)?

Mengutip dari The Blueprint ada banyak alasan mengapa laporan keuangan untuk UMKM itu penting, di antara adalah:

1. Mengetahui terkait pendanaan UMKM 

Sebuah usaha kecil atau apapun usaha yang besar itu harus mengetahui dana yang dimiliki oleh bisnisnya. Tidak hanya dana yang dimiliki, tetapi tahu berapa banyak uang yang masuk setelah produk atau jasa laku di pasaran, berapa harga sewa tempat atau alat, berapa hutang yang harus dibayarkan perusahaan setiap bulannya, dan berapa banyak aset yang dimiliki oleh bisnis kamu.

Laporan keuangan untuk UMKM juga akan berguna bagi calon investor jika bisnismu berkembang pesat, karena laporan keuangan akan memiliki rincian terkait aset, sewa, dan ekuitas. Sehingga, kamu bisa tahu seberapa cepat konsumen membayar tagihan kamu atau berapa banyak uang harus dibayarkan untuk hutang. Hal seperti ini akan berguna dalam jangka panjang.

2. Memberikan owner gambaran terkait profitabilitas

Di dalam laporan keuangan tentunya akan ada yang disebut sebagai laporan laba rugi yang terpisah dari laporan pendapatan, beban, penjualan, harga pokok penjualan, operasional, dan laba bersih.

Sehingga, hal ini dengan mudah memberikan gambaran terkait penghasilan bersih yang UMKM kamu hasilkan. Laporan untuk UMKM juga akan berisi laba rugi yang sangat berguna jika seandainya bisnis yang kamu jalani membutuhkan pinjaman dana.

3. Menampilkan aktivitas uang tunai

Sama seperti laporan arus kas, laporan keuangan untuk UMKM juga akan memberikan perincian terkait uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis yang kamu kelola. Hal ini sangat penting untuk mengetahui rincian uang kas agar bisnis juga bisa berjalan secara lancar, karena keuntungan bisnis berasal dari uang tunai.

4. Menampilkan uang yang tersisa

Tidak hanya menampilkan uang tunai yang masuk saja, laporan keuangan untuk UMKM akan menampilkan berapa jumlah uang tunai yang tersisa. Uang sisa ini akan sangat penting untuk diinvestasikan atau juga juga untuk membayar dividen kepada investor.

Contoh laporan keuangan UMKM

Berikut adalah contoh laporan keuangan untuk UMKM khususnya rumah makan yang bisa kamu jadikan referensi:

Usaha Rumah Makan 

Laporan Keuangan 

Periode Maret 2022

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Operasional

Kas dari pelanggan ₋₋ Rp5.000.000

Pembayaran pada kas beban ₋₋ Rp10.000.000

Kas bersih yang didapat dari aktivitas kas operasional ₋₋ Rp5.000.000

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Investasi

Penjualan/ pembelian dari Aktiva tetap ₋₋ Rp2.000.000

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Pendanaan

Kas sebagai investasi ₋₋ Rp20.000.000

Penarikan dilakukan pemilik ₋₋ Rp4.000.000

Arus kas secara bersih aktivitas kas pendanaan ₋₋ Rp16.000

Kenaikan/ penurunan secara bersih dari kas ₋₋ Rp3.000.000

KAS DI AWAL PERIODE Rp0

KAS DI AKHIR PERIODE Rp3.000.000

Nah, itu alasan dan contoh laporan keuangan untuk UMKM yang wajib kamu ketahui. Kamu bisa membuat laporan keuangan untuk UMKM semenjak bisnis kamu dimulai, agar bisa tercatat dengan secara rapi juga. Kamu dapat membuat laporan keuangan UMKM dengan menggunakan format Microsoft Excel yang sudah tersedia di sini.

7 Metode Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan satu hal penting dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui majunya sebuah bisnis harus dilihat dari hasil transaksi perusahaan. Bagi kamu yang memiliki usaha bisnis juga wajib tahu metode membuat laporan keuangan.

Sehingga, bukan hanya tim finance saja yang mengetahui metode membuat laporan keuangan. Siapapun yang sudah berpenghasilan wajib mengetahuinya apalagi jika kamu memang memiliki usaha dalam bidang apapun.

Yuk, cari tahu metode membuat laporan keuangan di sini!

Bagaimana metode membuat laporan keuangan?

Sebelum masuk ke dalam metode membuat laporan keuangan, kamu harus tahu dahulu dalam laporan keuangan ada beberapa jenis yaitu laporan arus kas atau cash flow, laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan modal.

Berikut, 7 metode membuat laporan keuangan:

1. Mencatat semua transaksi perusahaan

Untuk membuat laporan keuangan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan semua bukti transaksi perusahaan dan mencatatnya dalam laporan keuangan.

Bukti transaksi ini bukan hanya bukti hasil penjualan yang dilakukan perusahaan saja, tetapi juga bisa berupa pembelian atau pembayaran sewa yang dilakukan oleh bisnis kamu. 

Bukti transaksi juga bisa berupa nota, kwitansi, struk, faktur, atau bukti lainnya.Semua transaksi harus dicatat dengan rinci.

2. Menyusun neraca saldo

Metode selanjutnya untuk membuat laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo yaitu untuk mencatat daftar saldo debet dan kredit dari perusahaan. Neraca saldo disusun sebelum penyusunan jurnal penyesuaian.

Sehingga, neraca saldo ini menjadi tahap pertama untuk membuat jurnal penyesuaian. Kemudian, neraca saldo juga berguna untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit.

3. Input ke dalam buku besar

Setelah mencatat dan mengumpulkan bukti transaksi perusahaan kamu dapat meng-input atau mem-postingnya ke buku besar, di mana buku besar ini akan berisi rincian dari setiap akun perusahaan.

4. Membuat jurnal penyesuaian

Setelah mengetahui dan membuat neraca saldo, hal selanjutnya adalah membuat jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian ini akan berisi terkait transaksi di setiap akhir periode perusahaan dan biasanya jurnal penyesuaian juga berisi laporan tentang transaksi yang belum tercatat atau juga transaksi yang terjadi di akhir periode setelah neraca saldo.

5. Menyusun neraca lajur

Neraca lajur atau worksheet adalah laporan yang sudah disesuaikan dari neraca saldo ke jurnal penyesuaian.

Saldo yang sudah disesuaikan nantinya akan terlihat di kolom neraca saldo. Selain itu juga, laporan keuangan ini akan tercatat dalam laporan laba rugi.

6. Menyusun laporan keuangan

Setelah kamu sudah mengerjakan lima poin di atas, kamu bisa langsung mulai menyusun laporan keuangan, melalui neraca lajur juga kamu sebenarnya dapat menyusun laporan keuangan.

7. Membuat jurnal penutupan

Menyusun laporan keuangan bukan akhir dari metode laporan keuangan, kamu harus menutup semua rekening yang ada di dalam buku besar yang telah disesuaikan. Rekening nominal akan dipindahkan ke nominal laba rugi yang nantinya akan dipindahkan ke rekening laba tidak dibagi.

Kamu juga bisa membuat laporan keuangan dengan lebih mudah sekarang, karena sudah banyak software atau aplikasi penunjang akuntansi yang bisa kamu gunakan untuk membuat laporan keuangan bisnis atau pribadi.

Definisi Terminal Cash Flow dan Contohnya

Dalam sistem cash flow, ternyata ada banyak istilah yang harus kamu ketahui seperti free cash flow, net cash flow, dan juga terminal cash flow.

Apakah kamu sudah pernah mendengar ketiga istilah tersebut? Jika, belum kamu bisa membaca pembahasan terkait net cash flow dan free cash flow di artikel DailySocial yang ada di sini. Sedangkan, kamu bisa membaca pembahasan terkait terminal cash flow di artikel berikut.

Yuk, cari tahu definisi dan contoh terminal cash flow!

Apa itu terminal cash flow?

Dikutip dari Wall Street Mojo, terminal cash flow atau sering juga disebut sebagai arus kas terminal adalah arus kas final yang komponennya sudah dikurangi arus kas masuk dan arus kas keluar pada akhir periode. 

Terminal cash flow juga sering disebut sebagai net cash flow, bisa dibilang terminal cash flow juga sebagai bentuk arus kas bersih setelah pajak setelah membayar pajak dan juga modal atau beban kerja.

Arus kas terminal ini juga sangat berpengaruh terhadap pembuatan anggaran modal bisnis yang kamu jalani. Kemudian dikutip dari XPLAIND, terminal cash flow juga memiliki dua komponen yaitu:

  • Hasil dari pelepasan peralatan project
  • Arus kas yang berhubungan dengan pembayaran modal beban kerja ke tingkat yang berlaku sebelum dimulainya project.

Rumus terminal cash flow

Sama seperti net cash flow dan free cash flow, terminal cash flow juga menggunakan rumus untuk menghitunga. Ada dua rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung terminal cash flow.

Arus Kas Terminal = Penerimaan Setelah Pajak dari Pelepasan ± Perubahan Modal Kerja

Arus Kas Terminal = Hasil Penjualan Sebelum Pajak Pajak Pelepasan ± Perubahan Modal Kerja

Contoh terminal cash flow

Contoh penerapan terminal cash flow adalah ketika sebuah perusahaan yang mengerjakan based on project membeli sebuah alat berat atau meminjamnya dengan imbalan biaya dari perusahaan lainnya. Maka, setelah proyek itu selesai, perusahaan tersebut dapat menjual, mengganti, membuang, atau mengembalikannya ke perusahaan asal. Sehingga, pembayaran terakhir untuk menjual atau mengembalikan adalah bagian dari terminal cash flow.

Biasanya terminal cash flow ini juga digunakan dalam perusahaan konstruksi. Contoh dan cara menghitung terminal cash flow untuk perusahaan konstruksi sebagai berikut:

Sebuah perusahaan konstruksi sedang mempertimbangkan untuk memulai proyek baru, karena harus membeli alat excavator seharga Rp600 juta dan memiliki nilai sisa seharga Rp400 juta. Penggantian modal kerja bersih Rp130jt dna pengurangan pajak dari kerugian pelepasan karena sisa kurang dari nilai buku sejumlah Rp5 juta.

Maka, arus kas terminal perusahaan tersebut adalah Rp130 juta + Rp400 juta + Rp5 juta = Rp535 juta.

Nah, itulah penjelasan singkat terkait terminal cash flow yang perlu kamu ketahui dan kamu bisa membaca artikel cash flow lainya di DailySocial.

Apa itu Cash Flow Dari Operating Activities?

Jika, kamu memiliki sebuah usaha bisnis tentunya sudah tidak asing lagi dengan cash flow. Kamu juga pasti sudah tau dengan beberapa komponen dalam cash flow yaitu cash flow dari operating activities, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi.

Di artikel ini kamu akan mengetahui penjelasan terkait cash flow dari operating activities, karena aktivitas operasional ini sangat penting untuk menganalisis cash flow.

Simak, artikel berikut untuk mengetahui cash flow dari operating activities!

Apa itu cash flow dari operating activities?

Cash flow adalah laporan masuk dan keluarnya uang tunai sebuah perusahaan atau pribadi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang disebutkan di atas, bila salah satu komponen cash flow adalah cash flow dari operating activities atau cash flow aktivitas operasional.

Cash flow aktivitas operasional adalah keuangan yang mencatat sejumlah uang tunai yang didapatkan oleh perusahaan. Rumus arus kas aktivitas operasional ini bisa dilakukan dengan dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Kamu juga perlu tahu untuk menghitung cash flow aktivitas operasional itu ada dua cara yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Metode cash flow aktivitas operasional

Dilansir dari Gocardless, penghitungan metode langsung dan metode tidak langsung cash flow aktivitas operasional adalah sebagai berikut:

Metode Langsung: Dengan metode langsung, kamu akan mencatat semua transaksi dari perusahaan kamu dan juga harus menampilkan informasi arus keluar dan arus masuk yang sebenarnya.

Rumusnya metode langsung:  Total pendapatan – HPP – Beban Operasional

Metode tidak langsung: Dengan metode tidak langsung, kamu harus mulai dengan laba bersih dan juga menyesuaikan dengan amortisasi dan depresiasi (yaitu item komponen non-kas).

Rumus metode tidak langsung: Laba Bersih + Penyusutan – Pajak – Perubahan Modal Kerja.

Rumus untuk menghitung laba bersih adalah = Laba Kotor – Beban Usaha. 

Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan.

Cara menghitung cash flow dari operating activities

Arus kas operasional berasal dari hasil penjualan yaitu sejumlah uang tunai yang didapatkan, gaji karyawan, beban sewa, depresiasi, atau pelunasan piutang.

Rumusnya adalah Biaya operasional + bunga yang didapatkan/ arus kas masuk – pajak + beban modal kerja

Contoh penghitungan cash flow aktivitas operasional adalah sebagai berikut:

Perusahaan ABCD pada periode Januari 2022 mendapatkan penjualan produk sebesar Rp28.000.000, kemudian mendapatkan bunga dari piutang Rp2.000.000, Kemudian, membayar pajak sewa Rp3.000.000 dan membayar gaji karyawan Rp6.000.000.-

Maka angka-angka tersebut bisa dimasukkan ke dalam rumus seperti berikut:

(28.000.000 + 2.000.000) – (3.000.000 + 6.000.000) = 30.000.000 – 9.000.000 = 21.000.000.-

Arus kas aktivitas operasional Perusahaan ABC  pada periode Januari 2022 adalah Rp21.000.000.-

Nah, itu tadi pembahasan singkat terkait cash flow dari operating activities atau cash flow aktivitas operasional. Kamu bisa menghitung secara manual atau menggunakan jasa atau software akuntansi online seperti Jurnal by Meraki.

Cara Menghitung Cash Flow dan Contohnya

Sebagai pengusaha atau kamu yang akan terjun ke dunia bisnis, tentunya keuangan atau hal finansial adalah hal yang paling penting untuk kamu perhatikan. Saat membuka artikel ini juga kamu berharap mendapatkan pembahasan cara menghitung cash flow untuk usahamu.

Arus kas atau cash flow ini adalah satu hal yang penting untuk proyeksi perusahaan. Melalui artikel ini kamu akan tahu cara menghitung cash flow dengan mudah dan sekaligus contohnya.

Cara menghitung cash flow

Sebelumnya mungkin kamu sudah tahu apa itu cash flow. Beberapa artikel DailySocial sudah membahas tentang cash flow. Cash flow adalah laporan terkait keluar masuknya uang sebuah perusahaan atau uang personal.

Untuk menghitung net cash flow adalah menggunakan rumus berikut:

Net Cash Flow = Arus Kas Operasi + Arus Kas Investasi + Arus Kas Pendanaan

Rumus tersebut adalah rumus untuk menghitung kas bersih dengan cara menambahkan tiga komponen cash flow. Sedangkan, tiga komponen tersebut juga harus melakukan perhitungan terlebih dahulu dengan rumus-rumus yang sudah tersedia.

1. Menghitung arus kas aktivitas operasional

Arus kas operasional berasal dari hasil penjualan yaitu sejumlah uang tunai yang didapatkan, gaji karyawan, beban sewa, depresiasi, atau pelunasan piutang.

Rumusnya adalah Biaya operasional + bunga yang didapatkan/ arus kas masuk – pajak + beban modal kerja

Sebagai contoh, Perusahaan Gerak pada periode Januari 2022 mendapatkan penjualan produk sebesar Rp8.000.000, kemudian mendapatkan bunga dari piutang Rp2.000.000, Kemudian, membayar pajak sewa Rp1.000.000 dan membayar gaji karyawan Rp3.000.000.-

Maka angka-angka tersebut bisa dimasukkan ke dalam rumus seperti berikut:

(8.000.000 + 2.000.000) – (1.000.000 + 3.000.000) = 10.000.000 – 4.000.000 = 6.000.000.-

Arus kas aktivitas operasional Perusahaan Gerak  pada periode Januari 2022 adalah Rp6.000.000.-

2. Menghitung arus kas aktivitas investasi 

Kas aktivitas biaya investasi umumnya berasal dari pendapatan dan pengeluaran dari investasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Rumus kas investasi juga hanya menambahkan pendapatan dari semua investasi dan menguranginya dari pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Contohnya Perusahaan gerak mendapatkan dana dari penjualan obligasi sebesar Rp4.500.00 dan dana dari penjualan aset sebesar Rp6.000.000. Kemudian perusahaan tersebut juga membeli properti investasi sebesar Rp2.000.000.-

Dana tersebut bisa dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini,

Arus kas aktivitas investasi =  pendapatan investasi – pengeluaran investasi

Untuk kasus Perusahaan Gerak, perhitungannya sebagai berikut, (6.000.000 + 4.500.000) – 2.000.000 = 10.500.000 – 2.000.000 = 8.500.000.- 

Arus kas aktivitas investasi Perusahaan Gerak adalah Rp8.500.000.-

3. Menghitung arus kas aktivitas pendanaan

Menghitung arus kas aktivitas pendanaan adalah dengan menambahkan arus kas masuk dari dana investor, penjualan saham dikurangi arus kas keluar seperti pelunasan hutang ke bank dan pembelian dividen.

Menggunakan contoh Perusahaan Gerak yang mendapatkan dana dari investor sebesar Rp15.000.000 dan penjualan saham mencapai angka Rp10.000.000. Kemudian, pelunasan hutang ke bank sejumlah Rp20.000.000.- 

Cara menghitungnya adalah (10.000.000 + 15.000.000) – 20.000.000 = 25.000.000 – 20.000.000 = 5.000.000.-

Arus kas aktivitas pendanaan Perusahaan Gerak adalah Rp5.000.000. Setelah mengetahui jumlah biaya dari ketiga komponen cash flow, maka kamu bisa langsung masuk ke perhitungan net cash flow atau arus kas bersih.

Dari contoh Perusahaan Gerak di atas, net cash flow periode Januari 2022 adalah sebagai berikut:

  • Arus kas aktivitas operasional Rp6.000.000
  • Arus kas aktivitas investasi Rp8.500.000
  • Arus kas aktivitas pendanaan Rp5.000.000

Kamu bisa langsung menjumlahkannya untuk dimasukkan ke dalam rumus

Net Cash Flow = Arus Kas Operasi + Arus Kas Investasi + Arus Kas Pendanaan

6.000.000 + 8.500.000 + 5.000.000 = 19.500.000.-

Net cash flow Perusahaan Gerak periode Januari 2022 adalah Rp19.500.-

Nah, itu adalah cara menghitung cash flow khususnya net cash flow. Jadi, sebelum kamu menghitung arus kas bersih perusahaan, kamu harus menyusun tiga komponen utama cash flow.

Kamu bisa menghitung cash flow dengan bantuan Excell atau bisa juga menggunakan jasa software finansial agar praktis. Ada banyak software dan aplikasi finansial cash flow yang bisa kamu unduh di smartphone atau PC dan tentunya cara menghitung cash flow-nya akan jauh lebih mudah. 

Contoh Cash Flow Perusahaan Dagang dan Rumah Makan

Saat ini usaha kuliner seperti rumah makan, cafe, atau sekedar gerai makanan kaki lima sudah banyak menjamur, karena usaha di bidang ini akan terus tetap ada. Bagi kamu yang ingin membuat usaha kuliner juga wajib membuat laporan arus kas atau cash flow.

Apa itu laporan cash flow dan bagaimana contoh cash flow rumah makan atau perusahaan dagang lainnya? Yuk, simak artikel berikut!

Apa itu cash flow perusahaan dagang?

Cash flow atau arus kas adalah laporan keuangan yang mengatur masuk dan keluarnya kas perusahaan.

Dalam perusahaan dagang bahkan rumah makan sekalipun, laporan cash flow ini sangat penting karena berguna untuk mengetahui perkembangan usaha yang sedang kamu jalani.

Cash flow dalam perusahaan dagang juga hanya mencatat transaksi yang dilakukan secara langsung atau tunai. Hal ini bertujuan karena pendapatan tunai adalah laba bersih dari laporan cash flow. Maka dari itu disebut cash flow.

Untuk membuat laporan cash flow, ada beberapa komponen yang harus kamu masukkan yaitu:

1. Arus kas operasional

Kas ini berasal dari transaksi usaha kamu yang juga nantinya bisa disebut sebagai laba bersih perusahaan. Kas operasional bisa berbentuk pendapatan dan pengeluaran usaha seperti hasil penjualan, pelunasan piutang, beban gaji, beban sewa, beban listrik dan air.

2. Arus kas investasi

Kas ini berasal dari pembelian, penjualan, dan keuntungan investasi.

3. Arus Kas pendanaan

Komponen kas ini berasal dari biaya pengurangan dan penambahan modal usaha, seperti pembelian saham, dana dari investor, pembelian dividen, pelunasan dan pinjaman utang di Bank.

Contoh cash flow perusahaan dagang dan rumah makan

Berikut adalah contoh cash flow untuk perusahaan dagang dan rumah makan yang bisa kamu jadikan referensi:

Contoh 1

Usaha Rumah Makan Minum

Cash Flow

Periode Januari 2022

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Operasional

Kas dari pelanggan ₋₋ Rp4.000.000

Pembayaran pada kas beban ₋₋ Rp10.000.000

Kas bersih yang didapat dari aktivitas kas operasional ₋₋ Rp6.000.000

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Investasi

Penjualan/ pembelian dari Aktiva tetap ₋₋ Rp2.000.000

 

Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Kas Pendanaan

Kas sebagai investasi ₋₋ Rp20.000.000

Penarikan dilakukan pemilik ₋₋ Rp2.000.000

Arus kas secara bersih aktivitas kas pendanaan ₋₋ Rp18.000

Kenaikan/ penurunan secara bersih dari kas ₋₋ Rp4.000.000

KAS DI AWAL PERIODE 0

KAS DI AKHIR PERIODE Rp4.000.000

 

Contoh 2

Manfaat cash flow bagi perusahaan dagang

Dengan adanya cash flow kamu bisa tahu berapa jumlah uang tunai yang dimiliki oleh usahamu. Selain itu juga ada beberapa manfaat penting dari laporan cash flow ini, di antaranya:

1. Mengidentifikasi kerugian

Laporan arus kas bisa digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada usahamu. Sehingga kamu bisa mengetahui potensi apa yang menyebabkan kerugian atau minus pada kas. Kerugian juga bisa datang dari komponen pembelian bahan baku yang terlalu mahal dan tidak sesuai dengan harga jual produk.

2. Sebagai bentuk evaluasi keuntungan

Mengatur laporan cash flow dengan baik selain bisa mengidentifikasi kerugian juga kamu bisa melihat peluang keuntungan dari usaha yang kamu jalani, karena cash flow akan mencatat berbagai komponen yang mendukung usaha untuk berkembang. Sehingga, kamu bisa menaikkan anggaran untuk pemasaran.

3. Sebagai perencanaan keuangan jangka panjang atau pendek

Melalui laporan arus kas juga kamu bisa memproyeksikan bagaimana usaha kamu akan berkembang, kamu bisa melihat apa saja yang harus diprioritaskan. Bahkan, dengan laporan yang baik dan terstruktur juga bisa membantu kamu untuk meminjam uang di bank agar usaha kamu bisa lebih meningkat dalam hal operasional.

Nah, itu adalah contoh cash flow usaha dagang atau rumah makan yang bisa kamu terapkan ke usahamu. Kamu juga bisa menggunakan Microsoft Excel untuk membuat sheet laporan cash flow atau menggunakan aplikasi manajemen keuangan seperti Cash Book yang dapat diunduh di Play Store.

Jangan lupa untuk mencatatnya secara baik agar semua pengeluaran dan pendapatan bisa sesuai dengan jumlah uang tunai yang didapatkan.

Sumber: https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/contoh-cash-flow-usaha-makanan/