Kebutuhan, Masalah, dan Kebebasan Finansial yang Harus Kamu Tahu

Finansial atau keuangan adalah satu hal yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baik orang tua atau anak muda mengetahui dasar finansial adalah sebuah keharusan, karena keuangan menjadi modal dasar untuk hidup. 

Namun, berbicara finansial tidak hanya tentang uang saja ada yang namanya dengan kebutuhan finansial, aspek finansial, bisnis finansial, hingga kebebasan finansial.

Semua aspek finansial ini harus kamu ketahui secara lengkap. Untuk itu, yuk, cari tahu serba-serbi finansial yang wajib kamu ketahui!

Kebutuhan Finansial

Kebutuhan finansial adalah segala kebutuhan keuangan yang digunakan untuk biaya hidup, ada banyak jenis kebutuhan finansial yang biasanya dimiliki oleh setiap orang, tergantung dengan jenis kebutuhannya. Kebutuhan finansial juga sama dengan jenis-jenis finansial.

Biasanya kebutuhan finansial terbagi menjadi:

1. Kebutuhan hidup sehari-hari

Kebutuhan hidup sehari-hari menjadi salah satu kebutuhan finansial yang harus dimiliki oleh setiap orang, kebutuhan sehari-hari bisa berupa untuk uang makan, uang transportasi, dan juga biaya belanja untuk kebutuhan hidup.

2. Kebutuhan pendidikan

Kebutuhan finansial pendidikan biasanya dimiliki oleh orang tua yang memiliki anak dan sedang atau ingin menempuh pendidikan, tetapi tidak jarang juga bagi kamu yang belum memiliki anak dan sedang menempuh pendidikan lanjutan membutuhkan kebutuhan pendidikan ini.

Biasanya kebutuhan pendidikan juga akan berjangka panjang.

3. Kebutuhan dana darurat

Tidak dipungkiri dalam hidup pasti akan mengalami kejadian yang tidak terduga seperti sakit, kecelakaan, atau musibah. Nah, untuk itu dana darurat menjadi sebuah kebutuhan finansial paling penting harus kamu miliki.

Kebutuhan dana pensiun

Kebutuhan finansial yang terakhir adalah dana pensiun, untuk menikmati hari tua dengan finansial yang stabil, kamu harus merencanakan kebutuhan dana pensiun saat sedang masa bekerja.

Masalah Finansial

Selain kebutuhan finansial, pasti kamu juga pernah mengalami masalah finansial. Masalah finansial adalah sebuah masalah yang terjadi ketika mengelola keuangan. Jadi, apa saja, sih, masalah finansial yang biasanya terjadi.

Tidak bisa menabung

Salah satu masalah finansial yang sering dijumpai adalah tidak bisa menabung, biasanya hal ini juga terjadi ketika kamu baru memulai sebuah pekerjaan dan mendapatkan gaji, kemudian bingung bagaimana cara mengelola gaji kamu tersebut.

Namun, kamu jangan khawatir saat ini banyak aplikasi yang bisa mengelola keuangan juga. Sehingga kamu bisa belajar menabung untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Menjadi investor dadakan

Investasi menjadi hal yang cukup ramai saat ini karena dengan adanya kemajuan teknologi membuat investasi digital, salah satunya dengan trading saham yang diburu oleh banyak orang termasuk kalangan muda yang tergiur dengan keuntungan yang cukup tinggi. Padahal untuk menjadi investor kamu harus mengetahui dasar investasi dan tidak gegabah.

Investasi juga memiliki risiko yang beragam, biasanya investasi yang memiliki keuntungan tinggi bisa juga dibarengi dengan risiko yang tinggi. Untuk melakukan investasi kamu harus menggunakan uang dingin atau uang yang tidak dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Gaji meningkat, gaya hidup juga naik

Biasanya masalah finansial ini membuat orang terlilit hutang jika tidak dikelola dengan baik, karena dengan merasakan gaji meningkat cenderung akan membuat kamu untuk membeli aset-aset dengan harga yang tinggi. Nyatanya, ini menjadi sebuah petaka masalah finansial apabila finansial yang kamu miliki tidak bisa menutup gaya hidup yang tinggi.

Tidak bisa mengelola finansial

Selain tidak bisa menabung, tidak bisa mengelola finansial juga merupakan masalah finansial yang yang cukup krusial, biasanya masalah tidak bisa menabung itu datang ketika kamu tidak bisa mengelola finansial dengan benar.

Untuk mengelola finansial, kamu perlu mengatur berapa budget yang dibutuhkan untuk kebutuhan selama sehari, seminggu, atau per bulan. Contohnya adalah dengan menetapkan berapa banyak uang makan yang harus dikeluarkan setiap harinya. Untuk itu kamu perlu mencatat keuangan di aplikasi financial planner agar lebih mudah.

7 Cara Mencapai Kebebasan finansial

Jika kamu bisa terhindar dari masalah finansial, maka kamu akan menyentuh apa yang disebut sebagai kebebasan finansial. Apa itu kebebasan finansial? Dikutip dari Orbello, kebebasan finansial adalah mengambil alih kepemilikan terhadap keuangan yang kita miliki. Artinya kamu bisa memiliki keuangan yang cukup stabil dan dapat diandalkan untuk  bertahan hidup. Nah, untuk mencapai kebebasan finansial juga ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.

1. Mengetahui keadaan finansial kamu sendiri

Langkah pertama untuk menuju kebebasan finansial adalah kamu harus tahu keadaan finansial kamu saat ini. Contohnya adalah kamu bisa membuat assignment tentang keadaan finansial kamu sendiri.

Seperti mengetahui jumlah pendapatan dan perkiraan pendapatan di waktu yang akan datang, mengetahui apakah kamu memiliki hutang, dan mengidentifikasi apa yang kurang dari keadaan finansial kamu saat ini contohnya dana asuransi dan juga dana darurat apabila belum memiliki.

2. Membuat anggaran

Setelah mengetahui keadaan finansial kamu saat ini, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran setiap periode bisa per minggu, per dua minggu, atau perbulan. Dengan membuat anggaran ini kamu bisa mencegah pengeluaran yang tidak dibutuhkan.

3. Membuat laporan keuangan

Setelah menentukan anggaran, kamu juga harus membuat laporan keuangan sendiri hal ini berguna untuk melihat kemana saja uang kamu masuk atau keluar. Sehingga, bisa dijadikan sebuah evaluasi untuk di bulan selanjutnya.

Ada banyak template laporan keuangan keluarga atau pribadi yang bisa kamu gunakan secara gratis di Microsoft Excel dengan mengunduhnya di sini.

4. Menghindari hutang

Salah satu penghambat kebebasan finansial adalah hutang. Maka dari itu, coba untuk membiasakan diri menghindari hutang dan segera bayar hutang agar tidak menambah beban finansial. Namun, apabila harus menghadapi kondisi untuk melakukan pinjaman dana, sebaiknya pilih pinjaman dengan bunga yang rendah.

5. Memisahkan dana darurat dan dana masa depan

Dana masa depan atau bisa juga dana pensiun harus dipisahkan agar kamu juga bisa mengelola keuangan dengan baik. Kamu bisa mulai dengan membuat rekening yang berbeda untuk setiap kebutuhan agar tidak tercampur.

6. Hidup hemat

Salah satu cara untuk menuju kebebasan finansial adalah dengan hidup hemat sesuai dengan pendapatan yang kamu miliki saat ini, dengan hidup hemat kamu juga memenuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi, hidup hemat bukan berarti harus hidup menderita, kamu hanya perlu mengeluarkan dana untuk sesuatu yang memang kamu butuhkan.

7. Investasi

Langkah terakhir untuk mencapai kebebasan finansial adalah dengan melakukan investasi, saat ini ada banyak pilihan investasi yang bisa kamu lakukan seperti investasi saham, investasi properti, investasi emas, investasi kripto, hingga investasi reksadana.

Dengan melakukan investasi, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang, tetapi perlu diingat untuk selalu memilih investasi yang minim risiko dan sesuai dengan keadaan finansial kamu saat ini. Kamu juga bisa memilih investasi jangka panjang yang minim risiko untuk menuju kebebasan finansial.

Apa Tugas Akuntan dan Etika yang Harus Dimilikinya?

Untuk mengelola dan mengurus keuangan sebuah perusahaan tentunya ada yang namanya profesi akuntan atau staf akuntan. 

Mungkin bagi kamu yang belum familiar dengan tugas akuntan berasumsi bahwa profesi ini hanya mencatat laporan keuangan saja, tetapi ada banyak tugas akuntan yang wajib kamu ketahui.

Apa saja fungsi, skill, dan tugas akuntan dalam sebuah perusahaan? Cari tahu ringkasannya di sini!

Definisi akuntan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) profesi akuntan adalah ahli akuntansi yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi pemerintah.

Dikutip dari Corporate Finance Institute, Staff accounting akan bertanggung untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan dimasukkan dengan benar ke dalam buku besar dan laporan keuangan. 

Namun, apakah staf akuntan dan keuangan sama? Secara umum finance dan accounting adalah profesi yang mengurus keperluan keuangan perusahaan. Kedua profesi ini memiliki fokus dan tugas yang berbeda.

Pengertian akuntansi menurut para ahli

Soemarsono S.R (2004)
Definisi akuntansi atau accounting adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang memakai informasi tersebut.

Warren dkk (2005:10)
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Sofyan Harahap (2005)
Accounting adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil sebuah kesimpulan oleh para pemakainya.

Winarno (2006)
Akuntansi adalah suatu proses mencatat transaksi keuangan dan mengolah data transaksi dan menyajikan sebuah informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.

Tugas akuntan

Membuat laporan keuangan

Tugas dan tanggung jawab utama seorang akuntan adala membuat dan mengelola laporan keuangan setiap periode perusahaan.

Menilai kontribusi sumber dana

Staf akuntan juga akan menilai seberapa besar kontribusi dana yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, nantinya accounting staff juga akan diperintahkan untuk memutuskan dan mengalokasikan dana agar keuangan perusahaan bisa tetap stabil.

Memastikan tagihan terbayar on time

Walaupun, yang membayar tagihan perusahaan adalah staf keuangan, tetapi yang memastikan semua tagihan dibayar sebelum jangka waktu yang ditetapkan adalah tugas seorang akuntan. Hal ini bertujuan agar perusahaan terhindar dari kerugian akibat membayar denda.

Mengatur kontrak terkait keuangan

Sebuah perusahaan tentunya akan melakukan pinjaman atau kerjasama dengan klien, kreditur, atau konsumen. Maka dari itu tugas staf akuntansi adalah mengatur dan memastikan kontrak apakah sudah sesuai atau belum.

Tugas akuntan berdasarkan bidangnya

Seorang akuntan juga ternyata memiliki tugas yang berbeda sesuai bidangnya yaitu akuntan pendidik, akuntan publik, dan akuntan manajemen. Berikut ringkasan tugasnya:

Tugas akuntan pendidik

  • Membuat dan mengembangkan penelitian terkait akuntansi
  • Membagikan ilmu akuntansi kepada anak didiknya.
  • Membuat kurikulum terkait bidang ilmu akuntansi.

Tugas akuntan publik

  • Melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan yang sudah dibuat oleh akuntan perusahaan terkait.
  • Membantu perusahaan untuk membuat laporan pajak.
  • Melakukan pemeriksaan laporan kepemilikan aset perusahaan.
  • Menyampaikan informasi keuangan perusahaan kepada publik secara transparan.
  • Memberikan solusi atau konsultasi terkait keuangan perusahaan.

Tugas akuntan manajemen

  • Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk merencanakan, menyusun, dan berkontribusi dalam tahap pengembangan sistem perencanaan akuntansi atau keuangan yang diharapkan.
  • Menyajikan laporan keuangan yang lebih detail dan sistematis sesuai karakteristik laporan keuangan.
  • Menyusun laporan keuangan untuk kreditur, pemegang saham, dan otoritas pajak.
  • Melakukan laporan keuangan untuk kebutuhan eksternal.

Berapa gaji seorang akuntan?

Mungkin dengan membaca artikel terkait tugas akuntan kamu juga bertanya-tanya sebenarnya berapa, sih gaji akuntan di Indonesia? Dikutip dari portal job Indeed, rata-rata gaji akuntan di Indonesia adalah Rp3.8 juta per bulannya.

Namun, tentunya besaran gaji ini juga disesuaikan lagi dengan UMK atau UMR kantor kamu berada nantinya. Jika, kamu bekerja sebagai akuntan di Jakarta gaji yang diperoleh sekitar Rp4,4 juta dan untuk gaji akuntan di Bandung adalah Rp3,5 juta.

Keterampilan yang harus dimiliki seorang akuntan

Untuk menjalankan tugas sebagai akuntan tentunya kamu harus memiliki skill atau keterampilan sebagai berikut:

  1. Menguasai software akuntansi.
  2. Memiliki dasar dan kemampuan akuntansi.
  3. Dapat melakukan entry data.
  4. Memiliki kemampuan analisis yang baik.
  5. Menguasai Microsoft Excel atau spreadsheet.
  6. Peka terhadap detail.
  7. Memiliki kemampuan matematika terutama berhitung dan persamaan.

Etika seorang akuntan

Selain memiliki kemampuan di atas untuk menjadi akuntan juga kamu harus memiliki sikap seorang akuntan yang profesional. Sikap atau etika seorang akuntan ini tertuang dalam kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang di antaranya adalah:

  1. Menjaga kerahasian perusahaan, sebagai seorang akuntan yang juga mengelola atau mengurus administrasi keuangan kamu wajib menghormati informasi perusahaan.
  2. Membuat laporan sesuai standar, dalam menjalankan tugasnya kamu harus menjalankan sesuai atau mengaudit sesuai standar teknis perusahaan.
  3. Objektif artinya kamu harus netral dari kepentingan pihak pribadi atau pihak tertentu ketika menjalankan profesi.
  4. Kepentingan publik artinya bertindak dalam kerangka pelayanan publik, menunjukkan komitmen atas profesionalisme, dan menghormati kepercayaan publik.
  5. Tanggung jawab terhadap profesi, menggunakan pertimbangan moral dan profesional untuk menjalankan tugas dan fungsi akuntan.

Jadi apakah kamu sudah siap menjadi seorang akuntan setelah mengetahui kemampuan, etika, dan tugas akuntan? Jangan lupa profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang sering ditawarkan oleh perusahaan, loh!

Untuk itu tidak ada salahnya untuk membuka dan mempelajari software akuntansi dari sekarang. Selamat mencoba!

Ini Perbedaan Tugas Staff Accounting dan Staff Finance

Dalam sebuah perusahaan ada posisi yang mengurus keuangan yaitu staff accounting dan staff finance. Namun, apa perbedaan staff accounting dan staff finance?

Walaupun, kedua posisi ini sama-sama mengisi atau mengurus hal keuangan, ternyata keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Sehingga, kedua posisi ini wajibnya diisi oleh orang yang berbeda.

Apa, sih perbedaan staff accounting dan staff finance dalam perusahaan? Di bawah ini DailySocial sudah memberikan rangkuman terkait persamaan dan perbedaan staff accounting dan staff finance. Yuk, simak penjelasannya!

Perbedaan staff accounting dan staff finance

Finance

Finance staff adalah sebuah posisi yang mengisi untuk mengelola uang dan investasi untuk individu, perusahaan, dan pemerintah. Jadi, keuangan atau finance akan berhubungan dengan uang, kredit, aset, perbankan untuk bisa mendapatkan dana agar bisa mengelola perusahaan.

Staff finance akan bertanggung jawab untuk memastikan adanya pendanaan atau modal yang cukup kebutuhan perusahaan dan mengalokasikan dana seoptimal mungkin.

Accounting

Staff accounting adalah sebuah profesi yang bertugas untuk mencatat, memelihara, dna melaporkan catatan keuangan perusahaan. Dikutip dari Corporate Finance Institute, Staff accounting akan bertanggung untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan dimasukkan dengan benar ke dalam buku besar dan laporan keuangan. Namun, secara umum finance dan accounting adalah profesi yang mengurus keperluan keuangan perusahaan.

Tugas finance staff dan accounting staff

Finance staff

Tugas finance staff adalah mengelola administrasi keuangan perusahaan seperti eksekusi pembayaran pajak, gaji, hingga tagihan. Staff finance juga nantinya akan mengurus laporan keuangan, hanya saja staf keuangan akan melakukan analisis laporan keuangan untuk memprediksi keuangan perusahaan di periode yang berikutnya.

Lebih jelasnya, berikut tugas dan tanggung jawab finance staff dalam sebuah perusahan:

Menghimpun dan mendistribusikan dana

Staf keuangan akan memiliki tugas menghimpun dan mendistribusikan dana untuk aktivitas operasional seperti yang disebutkan di atas yaitu membayar tagihan, gaji, dan pajak. 

Namun, keuangan juga perlu mengelola pengeluaran perusahaan setiap hari seperti pembelian bahan baku dan cost produksi. Distribusi keuangan tidak hanya dalam mengelola keuangan perusahaan saja, tetapi finance staff juga harus mengelola keuangan dengan melakukan investasi yang dapat menguntungkan.

Mengelola keuntungan 

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan dikelola oleh staf keuangan, sehingga staf keuangan harus tahu apakah keuntungan yang dihasilkan bisa dibagi ke pemegang saham atau didistribusikan untuk keperluan investasi bisnis.

Membuat perencanaan keuangan kepada pemimpin

Tugas terakhir seorang finance staff adalah membuat perencanaan atau juga meyakinkan CEO atau direktur untuk melakukan investasi, mengelola keuntungan, hingga membuat anggaran modal. Sehingga, staf keuangan harus memiliki skill komunikasi yang cukup baik terutama dengan direktur perusahaan.

Accounting staff

Seperti yang sudah diketahui jika staf akuntansi akan membuat dan mengelola laporan keuangan perusahaan, berikut tugas dan tanggung jawab accounting staff:

Menilai kontribusi sumber dana

Staf akuntansi akan menilai seberapa besar kontribusi dana yang bisa berkaitan dengan keuntungan perusahaan, nantinya accounting staff juga akan memutuskan dan mengalokasikan dana agar keuangan perusahaan bisa tetap stabil.

Memastikan tagihan terbayar on time

Walaupun, yang membayar tagihan perusahaan adalah staf keuangan, tetapi yang memastikan semua tagihan dibayarkan sebelum jangka waktu yang ditetapkan adalah tugas accounting staff. Hal ini bertujuan agar perusahaan tidak merugi untuk membayar denda.

Mengatur kontrak terkait keuangan

Sebuah perusahaan tentunya akan melakukan pinjaman atau kerjasama dengan klien, kreditur, atau konsumen. Maka dari itu tugas staf akuntansi adalah mengatur dan memastikan kontrak apakah sudah sesuai atau belum.

Jadi, itu adalah perbedaan staff accounting dan staff administrasi keuangan dalam tugas dan tanggung jawabnya. Walaupun, tugasnya berbeda tetapi mereka akan saling bersisian dan melengkapi perihal keuangan.

Fungsi finance staff dan accounting staff

Selain ada tugas, finance staff dan accounting staff juga memiliki fungsi yang berbeda yaitu:

 Finance staff

  • Mendanai bisnis
  • Meningkatkan modal (utang dan ekuitas)
  • Mengoptimalkan biaya modal rata-rata perusahaan
  • Mencari keuntungan terbaik yang disesuaikan dengan risiko
  • Membuat strategi keuangan perusahaan
  • Membuat anggaran dan prakiraan keuangan
  • Melakukan merger atau akuisisi

Accounting staff

  • Membuat pembukuan
  • Melakukan pelacakan terhadap pendapatan dan pengeluaran
  • Melakukan audit
  • Mengelola laporan keuangan

Skill yang harus dimiliki oleh finance staff dan accounting staff

Skill yang dimiliki oleh finance staff dan accounting staff juga berbeda. Untuk kamu yang ingin menjadi finance staff dan accounting staff coba untuk mengasah kemampuan berikut:

 Finance staff

  1. Analisis
  2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
  3. Detail
  4. Memiliki penyelesaian masalah yang baik
  5. Memiliki keterampilan dalam mengembangkan bisnis.

Accounting staff

  1. Memiliki dasar akuntansi
  2. Berorientasi terhadap detail
  3. Menguasai matematika.
  4. Menguasai software akuntansi.
  5. Dapat melakukan entry data.

Persamaan finance staff dan accounting staff

Selain memiliki kesamaan dalam mengelola keuangan perusahaan, kedua profesi ini juga harus dikerjakan oleh orang yang memiliki skill detail karena akan berkaitan dengan laporan keuangan.

Nah, itu adalah perbedaan staff accounting dan staff finance yang wajib kamu ketahui. Untuk memilih profesi ini jangan lupa untuk mengasah skill analisis dan matematika kamu ya!

Ini Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil Laporan Keuangan

Setelah mengenal cash flow, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah kas besar dan kas kecil. Untuk mengatur keuangan pribadi atau perusahaan juga perlu melalui kas besar dan kas kecil. Namun, apakah kamu sudah mengenal perbedaan kas besar dan kas kecil?

Jika, belum tahu apa perbedaan kas besar dan kas kecil, kamu tidak perlu khawatir. Sebab sekarang kamu akan diajak memahami apa itu perbedaan kas besar dan kas kecil bahkan fungsinya. seperti juga cash flow dan sebelumnya sudah mempelajari rumus cash flow, sekarang mari memahami perbedaan laporan keuangan kas besar dan kas kecil.

Yuk, simak penjelasan terkait perbedaan kas besar dan kas kecil!

Pengertian Kas Besar dan Kas Kecil

Cash at bank atau kas besar adalah sejumlah dana yang sudah disiapkan oleh perusahaan kamu untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya cukup besar. Biasanya kas jenis ini juga tidak diberikan secara tunai dalam kegiatan operasional yang rutin, karena jumlahnya yang pengeluarannya akan terlalu besar.

Kas besar juga biasanya akan menggunakan prosedur rekonsiliasi bank yaitu pencatatan periodik yang dilakukan oleh pihak bank dan juga pihak perusahaan.

Smentara kas kecil disebut juga petty cash adalah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan secara rutin dengan jumlah yang kecil.

Kas kecil ini akan pasti dimiliki oleh perusahaan besar dan juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM), petty cash ini juga akan selalu digunakan untuk mengelola keuangan. Pemegang dana kas kecil disebut juga biro kesekretariatan atau biasanya adalah petugas keuangan tingkat pemula.

Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil

Setelah mengetahui definisi dari kas besar dan kecil, sebenarnya kamu bisa mendapatkan clue terkait perbedaan di antara keduanya. Secara umum kas besar mengeluarkan uang untuk aktivitas operasional yang cukup besar. Sedangkan kas kecil digunakan untuk membayar pengeluaran yang relatif lebih kecil, dana kas kecil biasanya diambil dari aktivitas harian atau rutin yang jumlahnya kecil.

Kemudian dalam metode fungsionalnya, kas kecil memiliki dua metode pencatatan yaitu metode pencatatan tidak tetap atau fluctuation fund system dan metode pencatatan dana tetap atau imprest fund system,

Contoh aplikasi kas kecil dalam perusahaan bisa berupa biaya transportasi, biaya perjalanan,atau biaya perlengkapan kantor. Contoh pengeluaran kas kecil lainnya bisa berupa pembayaran listrik, internet, atau biaya hiburan.  Sedangkan pembayaran kas besar digunakan untuk biaya sewa tempat, pembelian aset, dan juga pembayaran hutang. Pembayaran kas besar membutuhkan dana di atas Rp1 juta.

Tujuan Kas Kecil

Dengan adanya kas kecil ini, ternyata cukup membantu dalam mengelola keuangan perusahaan karena tujuan dibentuknya kas kecil adalah sebagai berikut:

1. Menangani masalah perlengkapan perusahaan

Ciri-ciri kas kecil adalah untuk membayar perlengkapan perusahaan seperti alat tulis kantor atau apapun yang dibutuhkan oleh perusahaan dan biasanya biaya perlengkapan perusahaan akan memiliki biaya yang lebih kecil jadi lebih cocok menggunakan petty cash.

 2. Menghindari terjadinya alokasi pembayaran yang tidak ekonomis

Dengan menggunakan kas kecil atau petty cash bisa membantu perusahaan untuk menghindari terjadinya alokasi pembayaran yang besar, karena dalam kas kecil perusahaan tidak akan membayar mahal untuk transaksi yang kecil.

3. Meringankan pekerjaan karyawan

Pembuatan buku kas memang bisa meringankan pekerjaan karyawan, karena dengan adanya kas kecil membuat pencatatan akan tercatat secara rapi.

4. Mempercepat aktivitas pendanaan

Fungsi kas kecil dalam perusahaan bisa digunakan untuk mempercepat aktivitas pendanaan apabila ada kebijakan perusahaan yang cukup mendadak.

Tujuan Kas Besar

Sementara tujuan atau fungsi dari kas besar adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pembayaran dengan jumlah yang cukup besar karena seperti yang disebutkan di atas, ciri-ciri aks besar besar adalah untuk mengeluarkan biaya nontunai untuk pengeluaran di atas Rp1 juta.
  2. Dengan adanya kas besar juga bisa membantu untuk mempercepat kegiatan operasional yang biasanya akan membutuhkan biaya yang cukup besar.
  3. Kas besar juga digunakan untuk menghindari metode pembayaran yang tidak praktis atau tidak ekonomis bagi perusahaan.
  4. Yang terakhir kas besar berguna sebagai dana langsung atau tidak langsung untuk membayar biaya yang mahal dengan pemberian cek.

Metode Kas Kecil

Untuk mencatat metode kas kecil ada dua cara yaitu metode tetap dan metode fluktuasi

Metode Tetap

Metode tetap atau imprest fund system digunakan untuk mencatat pengeluaran yang jumlah nominalnya akan selalu sama, biasanya hal ini terjadi karena dana yang keluar dan dana masuk juga sama. Sehingga, saldo kas kecil jumlahnya akan selalu tetap.

Metode Tidak Tetap

Metode tidak tetap juga sering disebut sebagai metode fluktuasi yaitu metode pencatatan untuk nominal yang selalu berubah berbeda dengan metode tetap. Biasanya metode fluktuasi terjadi karena adanya ketidaksamaan antara pemasukan dan pengeluaran.

Jadi bisa dibilang perbedaan kas besar dan kas kecil itu berada di pencatatan, tujuan, fungsi, dan juga jenisnya. Namun, kas besar atau kas kecil merupakan dua hal yang berbeda dan wajib dimiliki oleh perusahaan, karena berguna untuk memantau pergerakan dana perusahaan. Untuk membuat kas besar dan kas kecil juga bisa melalui software akuntansi yang bisa kamu temukan di internet.

Metode Kas Besar

Kas besar biasanya akan menggunakan metode pencatatan rekonsiliasi bank, yaitu catatan secara periodik yang dilakukan pihak bank dan pihak perusahaan.

Jadi perbedaan kas besar dan kas kecil tentunya berbeda dalam hal fungsional, manfaat, metode, dan juga jenisnya. Namun, kedua kas ini tetap harus ada dalam laporan keuangan perusahaan. Kamu bisa menggunakan software akuntansi untuk membuat jurnal kas besar dan kas kecil.

Revaluasi Aset: Manfaat, Jurnal, dan Kekurangannya

Berbicara tentang aset mungkin yang sering terpikirkan adalah barang berharga yang dimiliki oleh perseorangan atau juga perusahaan seperti bangunan, rumah, atau juga peralatan.

Bukan sekadar barang, aset juga sering digunakan untuk perhitungan keuangan perusahaan contohnya dalam perhitungan leverage ratio. 

Namun, apakah kamu tahu jika aset juga bisa mengalami penyusutan dan revaluasi? Bahkan ada metode untuk mengukur revaluasi tersebut, loh! Hal ini dinamakan revaluasi aset. 

Bagi kamu yang belum familiar dengan istilah ini tidak perlu khawatir, karena di sini kamu akan mengetahui pembahasan revaluasi aset dari definisi, rumus, dan juga kekurangannya.

Apa Itu Revaluasi Aset?

Revaluasi aset adalah sebuah penilaian kembali atas aset tetap sebuah perusahaan karena adanya kenaikan atau penurunan nilai aset di pasaran, atau juga nilai aset yang terlalu rendah dalam laporan keuangan.

Tujuan revaluasi aset tetap ini adalah untuk memperbaharui nilai aset jangka panjang agar sesuai dengan nilai pasarnya dan juga membuat bagian keuangan perusahaan bisa melakukan perhitungan dan analisis penghasilan secara tepat. Revaluasi aset juga akan berhubungan dengan materi aset tetap dan aset tetap tidak berwujud sebuah perusahaan.

Harga sebuah aset bisa berubah itu tergantung berbagai faktor seperti inflasi, pasokan di pasaran renda, permintaan yang banyak atau sedikit, dan juga devaluasi. Apa itu devaluasi? Kebijakan pemerintah dalam menurunkan nilai mata uang sebuah negara.

Aset tetap juga sering disebut sebagai aktiva tetap yaitu aktiva sebuah perusahaan yang sifatnya permanen yang digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan. Contoh aktiva tetap adalah gedung dan juga kendaraan.

Dasar Hukum yang Mengatur Revaluasi Aset

Revaluasi aset tentunya sudah diatur perintah dalam undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1993 mengenai pajak penghasilan. Dalam PPh Pasal 19 Ayat UU 36/2008 berisi:

  1. Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aktiva dan faktor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga.
  2. Atas selisih penilaian kembali aktiva sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterapkan tarif pajak tersendiri dengan Peraturan Menteri Keuangan sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi.

Selain itu penilaian revaluasi aset juga tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan 9 PMK) Nomor 191/PMK.10/2015 mengenai penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun 2016.

Melalui peraturan ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan melakukan pengurangan tarif PPh Pasal 19 bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset.

Apa Saja Aset yang Dapat Direvaluasi?

Dikutip dari berbagai sumber, ternyata tidak semua aset perusahaan bisa dilakukan penilaian kembali atau revaluasi. Hanya aset tetap berwujud yang berada di indonesia saja yang bisa direvaluasi.

Contoh revaluasi aset tetap adalah aset properti seperti bangunan karena berwujud dan keberadaannya bisa diketahui secara pasti. Revaluasi aset ini juga bisa dilakukan oleh semua badan usaha tetap yang sudah memiliki kewajiban pajak badan dalam negeri.

Manfaat Revaluasi Aset

Revaluasi aset ini memiliki manfaat dalam bisnis perusahaan sebagai berikut:

1. Sebagai bentuk kekayaan perusahaan

Tujuan revaluasi aset adalah untuk memberikan penilaian terhadap aset tetap perusahaan, dengan begitu aset ini akan tercantum dalam laporan keuangan dan apabila sebuah perusahaan akan melakukan go public dapat dipakai untuk menyusun laporan aset dengan harga yang realistis.

2. Sebagai pengontrol modal

Revaluasi aset juga dapat menurunkan debt to equity ratio dalam leverage ratio perusahaan. Hal ini apabila perusahaan akan melakukan peminjaman modal di bank akan bisa diproses dengan mudah, karena apabila modal meningkat capital adequacy ratio akan mengikuti.

3. Menarik investor

Dengan adanya revaluasi aset maka kinerja keuangan perusahaan juga akan meningkat dan bisa menjadi poin plus untuk menarik investor. Kamu bisa mulai dengan melakukan peluncuran saham perusahaan atau juga obligasi.

4. Mengurangi kewajiban pajak

Nilai aset perusahaan yang mengalami perubahan juga bisa berpengaruh terhadap nilai penyusutan, apabila nilai penyusutan naik laba yang dihasilkan juga akan menurun. Sehingga kewajiban pajak akan berkurang.

5. Membantu perusahaan untuk merger

Revaluasi aset akan berguna bagi perusahaan yang akan merger, karena perusahaan tersebut harus melakukan penilaian ulang terhadap aset tetapnya. Sehingga pada saat itu nilai aset yang sesungguhnya dapat diketahui.

Contoh Jurnal Revaluasi Aset Tetap

Cadangan revaluasi aset ke atas

Perusahaan A melakukan revaluasi aset bangunan dan menemukan nilai pasar harus Rp600 juta. Nilai tercatat pada neraca di tanggal 1 juni 2022 adalah Rp400 juta, artinya perusahaan tersebut kehilangan nilai aset sebesar Rp200 juta.

Maka entri jurnal revaluasi aset ke atas:

ParticularsDebitCredit
Building AccountRp200 juta 
Revaluation Reserve Rp200 juta

Kenaikan nilai aset tetap nantinya tidak akan dicatat di dalam laporan laba rugi.

Cadangan revaluasi nilai ke bawah

Perusahaan  A melakukan revaluasi aset bangunan dan menemukan nilai pasar harus Rp500 juta. Nilai tercatat pada neraca di tanggal 1 juni 2022 adalah Rp350 juta.

Entri jurnal revaluasi nilai ke bawah:

ParticularsDebitCredit
Revaluation ReserveRp150 juta 
Building Account Rp1500 juta

Saat harga aset tetap menurun dan perusahaan tidak memiliki saldo kredit yang sama dengan penurunan harga. Sehingga penurunan nilai aset akan masuk debit dalam laporan laba rugi sebesar selisih jumlah cadangan penilaian kembali yang dikurangi penurunan di pasar harga aset tetap.

Kekurangan Revaluasi Aset

Selain memiliki manfaat, revaluasi aset juga memiliki kekurangan yang perlu kamu ketahui:

  1. Jumlah penyusutan atas revaluasi aset sering tidak menunjukkan pola yang abstrak atau tidak teratur.
  2. Perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya dalam melakukan revaluasi aset, karena revaluasi aset harus dilakukan oleh yang profesional dan mungkin saja tidak semua bagian keuangan perusahaan tersebut bisa melakukannya.
  3. Perusahaan kamu tidak dapat melakukan revaluasi aset tiap tahun, karena terkadang biaya aset tetap juga tidak mengalami penurunan.

Nah, demikian pembahasan mengenai revaluasi aset yang merupakan penilaian kembali terhadap aset tetap sebuah perusahaan. Untuk melakukan revaluasi kamu harus selalu mengkonfirmasi dna mengecek nilai pasar saat ini.

EBITDA: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Dalam bidang akuntansi atau keuangan ada yang dikenal dengan EBITDA. Apakah kamu sudah tahu apa itu EBITDA? Memang, penggunaan istilah ini jarang sekali terdengar, apalagi jika kamu  bukan bagian keuangan perusahaan.

Agar lebih paham tentang EBITDA, simak informasi berikut!

Apa itu EBITDA?

Dikutip dari Investopedia, EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. 

EBITDA artinya juga sebuah ukuran atau metrik kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan dan digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa situasi keuangan.

Lalu, EBITDA termasuk rasio apa? EBITDA masuk ke dalam rasio valuasi, yaitu sebuah penilaian kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit dan juga kas operasional.

Apa kepanjangan EBITDA?

EBITDA merupakan singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization.

Selain EBITDA, ada juga yang disebut dengan EBIT yaitu Earning Before and Taxes. Sehingga arti EBIT adalah penghasilan sebelum pajak dan bunga yang menjadi ukuran untuk profit atau kemampuan perusahaan dalam meraih laba.

Lalu, apa perbedaan EBIT dan EBITDA? EBITDA adalah metrik kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan dan digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa situasi keuangan. Sementara EBIT biasanya dipakai untuk menghitung pendapatan yang sudah dikurangi oleh jumlah pengeluaran, tetapi belum dikurangi bunga dan pajak.

Selain itu, arti after before dalam EBITDA adalah formula yang menjadi penghitungnya, EBITDA adalah laba yang dihitung sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Sedangkan, EBIT adalah penghasilan sebelum pajak dan bunga.

Apakah EBITDA sama dengan laba kotor?

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara EBITDA dan juga laba, hanya saja yang membedakan di antara keduanya adalah pada non-cash charge. Jadi, dalam laba bruto, depresiasi dan amortisasi dihitung. Sedangkan, dalam EBITDA bagian keuangan tersebut tidak dimasukkan.

Apa saja yang masuk ke dalam laba kotor? Laba kotor dihitung setelah dikurangi dengan HPP (harga pokok penjualan) atau beban.

4 Elemen EBITDA

Dalam penghitungan EBITDA, ada 4 elemen yang wajib kamu ketahui, yaitu:

1. Beban bunga atau interest

Beban bunga adalah salah satu pengeluaran bisnis yang biasanya berasal dari pinjaman atau hutang yang belum terbayar lunas. Namun, terkadang beban bunga jarang dimasukkan dalam perhitungan EBITDA, karena setiap perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda begitu juga dengan beban bunga yang didapatkan.

2. Depreciation (depresiasi)

Depresiasi adalah biaya penyusutan terhadap seluruh aset perusahaan selama aset tersebut masih bisa dimanfaatkan atau memiliki umur ekonomis.

Biasanya biaya depresiasi juga berdasarkan aset yang memiliki wujud fisik, tetapi tidak memungkiri jika aset yang tidak berwujud seperti halnya hak paten.

3. Pajak

Elemen ketiga pada EBITDA adalah pajak yang merupakan biaya wajib yang dibayarkan oleh perorangan atau perusahaan kepada negara. Besaran pajak juga akan berbeda tergantung wilayah berdirinya perusahaan.

4. Amortisasi (Amortisation)

Amortisasi sebenarnya memiliki kemiripan dengan depresi yaitu penurunan nilai penyusutan dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. Namun, amortisasi lebih menekankan pada aset tidak berwujud seperti hak paten. Amortisasi dan depresiasi dipengaruhi oleh manfaat atau nilai ekonomis suatu aset, nilai sisa, dan juga metode penyusutan apa yang dipakai.

Bagaimana cara menghitung amortisasi?

Sebelumnya kamu perlu menghitung jumlah angsuran dahulu, rumus jumlah angsuran adalah Pokok Pinjaman x (Suku bunga : 12 bulan) / 1 – (1 + (suku bunga /12 bulan) – jangka waktu peminjaman).

Setelah itu kamu bisa membuat lembar kerja dalam spreadsheet, menghitung jumlah angsuran dan bunganya.

Langkah selanjutnya adalah menghitung angsuran pokok, Angsuran Pokok = Total Angsuran – Angsuran Bunga.

Hitungan terakhir adalah menghitung saldo pinjaman, Saldo Pinjaman= Saldo Pinjaman Bulan Sebelumya – Angsuran Pokok.

Cara menghitung EBITDA

Rumus EBITDA atau EBITDA formula dapat digunakan dalam dua cara, cara yang pertama adalah:

EBITDA = Laba Operasional + Biaya Amortisasi + Biaya Depresiasi

Contohnya adalah perusahaan ABC memiliki biaya amortisasi Rp30 juta, laba operasional Rp300jt, dan biaya depresiasinya adalah Rp20 juta. Maka berapa EBITDA perusahaan ABC?

EBITDA = Rp300 juta + Rp30 juta + Rp20 juta = Rp350 juta.

Selain rumus di atas, kamu juga bisa menghitung EBITDA menggunakan rumus di bawah ini:

EBITDA = Laba bersih + bunga + pajak + amortisasi + depresiasi.

Apa itu margin EBITDA?

Setelah mengetahui elemen dan rumus EBITDA, kamu juga perlu tahu apa itu EBITDA margin.

EBITDA margin adalah sebuah rasio yang mencerminkan profit perusahaan setelah mendapatkan penghasilan usaha yang sudah dikurangi dengan biaya produksi atau juga biaya operasional. Akan tetapi, biaya depresiasi dan amortisasi tidak dimasukkan ke dalam margin EBITDA.

Rumus EBITDA margin adalah hasil perhitungan EBITDA dibagi dengan pendapatan usaha, dan nantinya ditulis dalam satuan persen (%).

Manfaat EBITDA

Nah, mungkin kamu masih bertanya-tanya sebenarnya apa sih fungsi dan manfaat dari EBITDA dalam keuangan ini? Berikut adalah manfaat yang bisa kamu temui dari perhitungan EBITDA.

1. Sebagai pembanding nilai profit

Dengan adanya perhitungan EBITDA, kamu bisa menganalisis dan membandingkan nilai profit dari perusahaan dan industri.

2. Evaluasi Perusahaan

Perhitungan EBITDA juga bisa digunakan untuk melihat dan mengevaluasi profit atau keuntungan dari perusahaan. Akan tetapi, EBITDA tidak masuk ke dalam perhitungan cash flow.

Jadi, itu adalah ringkasan terkait definisi, elemen, rumus, dan juga manfaat dari EBITDA. Memang perhitungan ini tidak masuk ke dalam cash flow, tetapi tidak ada salahnya sebuah perusahaan memiliki perhitungan EBITDA.

***

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Fiskal?

Laporan keuangan adalah catatan transaksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, bisnis, atau pribadi. Laporan keuangan juga memiliki berbagai bagai macam jenis seperti laporan keuangan komersial dan laporan keuangan filsak. Pada artikel ini kamu akan mengetahui apa itu laporan keuangan fiskal dan bagaimana cara membuat laporan keuangan fiskal.

Laporan keuangan fiskal adalah sebuah laporan keuangan yang dirancang sesuai dengan peraturan pajak dan biasanya digunakan untuk menghitung perpajakan dalam sebuah bisnis.

Penyusunan laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan akuntansi juga bisa dilakukan secara terpisah. Dikutip dari laman Chron, laporan keuangan fiskal juga sering disebut laporan keuangan tahunan karena ditulis setahun sekali.

Lalu, bagaimana cara membuat laporan keuangan fiskal? Berikut 7 cara atau susunan yang harus kamu ketahui dalam membuat laporan keuangan fiskal.

Isi dari Laporan Keuangan Fiskal

Sebelum masuk ke dalam cara membuat laporan keuangan fiskal, kamu perlu tahu isi dari laporan fiskal.

  • Neraca fiskal
  • Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan
  • Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal
  • Ikhtisar kewajiban pajak.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Fiskal?

Dalam menyusun laporan keuangan fiskal, ada 7 cara yang harus kamu ikuti. Berikut cara membuat laporan keuangan fiskal dengan mudah.

1. List Semua Dokumen Dasar

Cara membuat laporan keuangan fiskal yang pertama adalah kamu harus melakukan sortir terhadap dokumen dasar yang akan digunakan seperti bukti-bukti perpajakan.

2. Mencatat di Buku Jurnal

Setelah melakukan sortir dan meng-input dokumen dasar, cara membuat laporan keuangan fiskal yang kedua adalah kamu membuat laporan di buku jurnal harian, tentunya harus dibuat di kolom laporan keuangan fiskal.

3. Mengelompokkan Laporan

Cara membuat laporan keuangan fiskal selanjutnya adalah kamu mengelompokkan atau mengklasifikasikan setiap laporan dengan cara menuliskannya di buku besar. Cara ini sangat penting untuk menghindari kesalahan saat menyusun laporan.

4. Membuat Buku Tambahan

Untuk menyusun laporan keuangan fiskal, kamu dapat membuat buku tambahan yang berguna untuk mencatat hutang dan piutang, agar memudahkan mencari data dan tidak tercampur dengan yang lainnya.

5. Membuat Neraca Percobaan

Neraca percobaan biasanya akan disusun di akhir periode akuntansi sebagai penutup catatan.

6. Membuat Laporan Keuangan Komersial

Walaupun, laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial adalah hal yang berbeda, tetapi kamu harus menyusun laporan keuangan komersial setelah membuat neraca percobaan, karena laporan keuangan komersial biasanya akan dibuat berdasarkan neraca percobaan .

7. Rekonsiliasi

Cara membuat laporan keuangan fiskal yang terakhir adalah rekonsiliasi. Laporan keuangan fiskal akan membahas tentang perpajakan. Sehingga, perlu dilakukan rekonsiliasi antara laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial, kemudian ditetapkan sesuai dengan ketentuan pajak.

Itulah cara membuat laporan keuangan fiskal secara manual. Kamu bisa memilih membuat laporan keuangan dengan bantuan software akuntansi atau juga menggunakan format laporan keuangan yang disediakan Microsoft Excel di tautan berikut

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Tetap Lancar

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan perusahaan untuk mengetahui jalannya keuangan. Laporan keuangan biasanya akan dibuat dalam periode tertentu seperti sebulan sekali atau tahunan. Setelah mengetahui cara membuat laporan keuangan, hal selanjutnya yang harus kamu tahu adalah cara analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan ini untuk mengetahui apakah keuangan bisnis yang kamu kelola sehat dan stabil dan tidak mengalami penurunan yang merugikan. 

Untuk itu kamu perlu tahu cara analisis laporan keuangan agar lebih efektif. Di bawah ini ada 5 poin cara analisis laporan keuangan yang baik.

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Keuangan Lancar

Dikutip dari website Association For Financial Professionals ada 5 cara untuk menganalisis laporan keuangan, analisis keuangan untuk memudahkan mengambil keputusan.

1. Mengidentifikasi karakteristik ekonomi industri

Hal pertama dalam menganalisis laporan keuangan adalah kamu menentukan karakteristik nilai industrinya terlebih dahulu, kamu harus membuat rantai ekonomi industri seperti aktivitas produksi, distribusi, dan layanan perusahaan.

Pada tahap ini biasanya juga menggunakan analisis atribut ekonomi.

2. Mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh perusahaan

Cara analisis laporan keuangan selanjutnya adalah kamu harus melihat sifat dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis yang kamu jalani. Kamu juga harus menentukan keunikan, tingkat margin keuntungan  yang ingin dicapai, loyalitas merek, hingga potongan harga yang diinginkan. 

Hal ini bertujuan untuk membentuk strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Selain itu, jangan lupa untuk mengidentifikasi faktor lain seperti industri yang memasok kebutuhan bisnis dan diversifikasi industri.

3. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan

Menganalisis laporan keuangan artinya kamu meninjau kembali laporan keuangan bisnis atau perusahaan yangs sudah dirancang, saat meninjau kamu harus menyamaratakannya dengan standar akuntansi perdagangan yang relevan.

Jangan lupa untuk mengevaluasi neraca saldo, untuk menilai apakah neraca saldo sudah lengkap semua. Kemudian, saat menganalisis laporan laba rugi, kamu harus melihat apakah kualitas laba sebagai representasi lengkap dari kinerja ekonomi perusahaan.

Dengan melakukan evaluasi terhadap semua komponen laporan keuangan juga untuk memahami dampak posisi likuiditas perusahaan dari dana aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan pada periode tertentu.

Dalam bagian ini kamu harus mengetahui terkait datang dan perginya dana perusahaan, dan bagaimana likuiditas perusahaan secara keseluruhan.

4. Menganalisis profitabilitas dan risiko keuangan

Langkah selanjutnya dan tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terkait likuiditas, manajemen aset, profitabilitas, dan risiko keuangan.

Kamu juga perlu menganalisis seberapa menguntungkan operasi bisnis terhadap aset, dan bagaimana perusahaan dapat membayar asetnya tersebut. Yang terakhir adalah seberapa menguntungkannya perusahaan dari perspektif pemegang saham ekuitas.

5. Menyusun proyeksi laporan keuangan

Hal yang tidak boleh luput dari analisis laporan keuangan adalah membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode selanjutnya. Tahap ini sangat penting dilakukan agar kamu bisa membuat asumsi terkait perusahaan kedepannya karena akan berdampak pada arus kas dan pendanaan. Sehingga, kamu bisa mengetahui terkait keuangan yang nantinya akan terpakai atau didapatkan.

Jenis-jenis Analisis Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan juga bisa dilakukan dengan empat jenis analisis yaitu mengutip dari E-Finance Management ada analisis rasio, analisis DuPont yang menggunakan rumus Return on Equity untuk memecah rasio seperti margin laba bersih, manfaat keuangan, dan perputaran aset.

Kemudian ada analisis horizontal untuk membandingkan keuangan satu periode dengan periode tahun-tahun sebelumnya, dan yang terakhir analisis vertikal yang menghitung laporan laba rugi sebagai bentuk dari pendapatan atau penjualan.

Cara analisis laporan keuangan setiap perusahaan mungkin akan berbeda satu sama lain, kamu juga bisa memilih untuk menggunakan software akuntansi jika tidak masih belum paham terkait analisis laporan keuangan bisnis kamu.