Plasa CEO Iriana Muadz Resigns

We just received news that Plasa CEO, Iriana Muadz has officially resigned today. Iriana officially took the CEO hat since March 2011 together with COO Widi Nugroho. Previously Iriana spend a long time working in FMCG industry and held  marketing director role at Heinz ABC and Bintang Toedjoe.

Under her leadership, Plasa tried to strengthen their position in online retail with rebranding effort that includes a significant redesign and the omission of the entity Mojopia, previously the brain executing  Plasa’s transition from online portal to ecommerce. Plasa also try their luck in media, working together with Microsoft to build MSN news portal dubbed PlasaMSN and in direct competition with current incumbent Yahoo! Indonesia. PlasaMSN replaces the long-time abandoned MSN Indonesia and they hired Wicaksono (popular local blogger and journalist popularly known as Ndorokakung).

Continue reading Plasa CEO Iriana Muadz Resigns

Google: Larry Page Akan Gantikan Eric Schmidt Sebagai CEO Google

Google mengumumkan lewat blog resmi mereka bahwa Eric Schmidt akan digantikan oleh Larry Page sebagai CEO Google.

Blog post yang ditulis oleh Eric Schmidt sendiri ini menjelaskan bahwa Larry Page akan mulai menjabat sebagai CEO Google dan bertanggung jawab atas operasional sehari-hari Google mulai tanggal 4 April tahun ini. Larry akan memimpin pengembangan produk serta strategi teknologi Google.

Continue reading Google: Larry Page Akan Gantikan Eric Schmidt Sebagai CEO Google

Inilah Pemenang Best Local Startup dan CEO/Founder Of The Year 2010

Dari daftar nominasi yang DailySocial umumkan sebagai Nominasi Best Local Startup 2010 serta Startup Founder/CEO of The Year 2010, kini tiba waktunya bagi DailySocial untuk mengumumkan startup serta founder/CEO terbaik versi DailySocial.

Daftar nominasi untuk Best Local Startup 2010 adalah: Nulisbuku.com, PriceArea.com, GantiBaju.com, idblogNetwork, serta AdaDiskon.com, sedangkan untuk nominasi untuk Startup CEO/Founder of The Year 2010 adalah Kukuh TW (idblogNetwork), Aria Rajasa (GantiBaju), Aswin Utomo (Ada Diskon), Selina Limman (Urbanesia) serta William Tanuwijaya (Tokopedia).

Continue reading Inilah Pemenang Best Local Startup dan CEO/Founder Of The Year 2010

Nominasi Best Local Startup 2010 & Startup Founder/CEO of The Year 2010

Setelah menerima input dari pembaca sekalian akhirnya tim DailySocial telah merangkum 5 nominasi untuk tiap kategori Best Local Startup 2010 dan Startup Founder/CEO of The Year 2010. Kami telah menerima lebih dari 60 masukan dari teman-teman pembaca untuk menominasikan startup dan founder favorit mereka masing-masing dan kami telah menentukan nominasi untuk tiap-tiap kategori :

Berikut nominasi untuk kategori Best Local Startup 2010 :

Continue reading Nominasi Best Local Startup 2010 & Startup Founder/CEO of The Year 2010

Plasa.com CEO resigned, Ariadi Anaya steps in as interim CEO

This morning, a big announcement comes from a company who claims to be Indonesia’s biggest e-commerce website,Plasa.com. Plasa’s CEO Shinta Dhanuwardoyo is officially confirming the rumor about her resignation from the government-funded company as per Dec 1st 2010. Shinta has been responsible for growing Plasa.com from scratch into a e-commerce platform with 400.000 users on November 2010, together with Andi S Boediman who acts as Chief Innovation at Mojopia -the legal company behind Plasa.com

Before her official statement, rumor has been spreading about her departure and the dispute that happened almost exactly a year ago between Plasa.com management with their Board advisors. Although it seems unlikely for the board to oust Shinta only, that move should be applied to the whole executive team and not only her.

Continue reading Plasa.com CEO resigned, Ariadi Anaya steps in as interim CEO

Hi5 dan MySpace Dapat CEO Baru

MySpace, situs jejaring sosial nomor dua terbesar setelah Facebook akhirnya mengakhiri spekulasi mengenai CEO baru yang ditunjuk untuk memimpin anak perusahaan News Corp tersebut. Dan benar saja, rumor mengenai Owen Van Natta, mantan executive Amazon dan COO Facebook yang dikabarkan akan menjadi pengganti DeWolfe di posisi CEO MySpace ternyata benar adanya. Dalam sebuah pers release di situs NewsCorp, Van Natta akan segera bertugas dan berada di bawah pengawasan Jonathan Miller ( CEO Of Digital Media dan Chief Digital Officer News Corp). Sebelum menjadi COO di Facebook, Van Natta merupakan co-founder dari mesin pencari A9 di Amazon.

Setelah MySpace, kini giliran Hi5 mendapat penyegaran dengan ditunjuknya seorang CEO baru. Bill Gossman ditunjuk sebagai CEO dari situs jejaring sosial yang berbasis di San Fransisco, AS tersebut. Gossman adalah seorang executive di Mohr Davidow Ventures, salah satu investor terbesar di Hi5 dan sebelumnya menjabat sebagai CEO di AudienceScience yang akhirnya digantikan oleh Jeff Hirsch.

Dengan adanya suntikan semangat baru dari pemimpin baru, diharapkan MySpace dan Hi5 bisa ikut bersaing untuk mengejar ketertinggalan (jauh) dari Facebook.

DeWolfe Turun Dari Jabatan CEO MySpace

MySpace telah mengkonfirmasi rumor yang bertebaran bahwa Chris DeWolfe (CEO) akan turun dari jabatan CEO-nya dalam waktu dekat dan akan menjadi executive advisor untuk MySpace China bersama dengan Wendi Deng (Istri Rupert Murdoch – News Corp). Rumor baru-pun menyebar mengenai calon pengganti DeWolfe, antara lain Owen Van Natta (mantan COO Facebook) dan Jason Calacanis (Mahalo). Tom Anderson, co-founder sekaligus Presiden MySpace dan juga sebagai pengganti sementara DeWolfe juga memiliki kemungkinan besar untuk mengambil jabatan CEO MySpace. Hal ini sedang dalam perbincangan dengan eksekutif News Corp lainnya, termasuk Rupert Murdoch.

DeWolfe pun sudah mulai merencanakan  proyek besar lainnya menyusul langkahnya turun dari jabatan CEO dan kabarnya juga DeWolfe memiliki beberapa proyek, bukan hanya satu.

Sedikit Cerita Dari Revver.com

Semalam saya menghadiri undangan makan malam dari US Embassy (via Ong Hock Chuan) di Samarra Cafe, Kebon Sirih. Yang menarik adalah tamu undangan yang dihadirkan di acara tersebut, yaitu Steven Starr. Steven adalah seorang businessman/entrepreneur, Founder dan Former CEO of Revver.com, sebuah online video publishing platform. Steven sebenarnya sedang dalam sebuah perjalanan ke Bali dalam rangka program kampanye non-profit untuk sebuah film dokumenter berjudul Flow. Namun ditengah perjalanannya itu, Kedubes AS di Jakarta memutuskan untuk mengundang Steven untuk makan malam bersama dengan para blogger dari Indonesia, mengingat Kedubes AS merupakan salah satu sponsor di acara tahunan Pesta Blogger.

Steven yang hobi diving ini bercerita banyak mengenai pengalamannya membangun Revver, dan dia memiliki ide yang solid ketika membangun revver, he knows exactly what he’s going to do with Revver. Pengalaman 10 tahun bekerja dengan video publisher membuat Steven yakin benar bahwa online video akan maju pesat dan bahwa memfokuskan Revver kepada entitas publisher, karena Steven yakin Publisher harus diberi reward untuk karya-karyanya. Ketika Steven menjadi CEO dan mulai membangun Revver di tahun 2005, teknologi online video sendiri belum terlalu bagus dan teknologi terbaik saat itu adalah teknologi milik Quicktime (sebelum akhirnya disempurnakan oleh Macromedia Flash di tahun 2006) dan akhirnya Revver mengimplementasikan teknologi video streaming milik Quicktime di Revver dengan biaya investasi yang cukup besar, sebuah strategi yang akhirnya disesali oleh Steven. Strike 1.

Namun 2 bulan sebelum Revver di-launch, muncul sebuah startup lain yang ternyata juga mengusung konsep online video streaming, startup itu bernama YouTube. Disinilah kesalahan yang dilakukan oleh Revver, dimana momentum untuk menjadi pemimpin (early adopter) di bidang online video stream sudah direnggut oleh YouTube. Strike 2.

Tak ingin mengalah begitu saja, Revver terus berinovasi dan menjaring partners dari kalangan televisi seperti CBS dan juga mampu menggalang dana dari Venture Capital. Meskipun berada di bawah bayang-bayang YouTube yang lebih dulu launch, Revver tetap optimis karena merasa bahwa YouTube dan Revver mengincar pasar yang berbeda. YouTube mengincar pasar komunitas (bulk upload) dan Revver mengincar para publisher yang memang membuat video mereka sendiri untuk dimonetize. Ya, Revver adalah pelopor untuk layanan publishing video dimana para pencipta video bisa mengupload video buatan mereka dan mendapatkan sponsor dari para partner Revver, bahkan Revver juga mampu menerbitkan para video publisher ini ke layar kaca dengan bekerjasama dengan CBS. They’re the first company to pay video publisher for their video content! Pioneer!

Revver juga mengadopsi teknologi FreeNet, sebuah platform P2P network yang dikembangkan di Inggris untuk mengatasi permasalahan bandwith video streaming yang sangat besar. Metode ini sangat efektif mengatasi permasalah bandwith, dan benar-benar mengurangi cost operasional untuk Revver. Namun pada saat itu juga isu pembajakan dan copyright infringement sedang panas dan para pengembang aplikasi P2P mulai bergidik oleh tuntutan dari para copyright owner. Salah satu alasan mengapa Revver dibawah pimpinan Steven menolak bulk upload, adalah karena isu ini, dan para investor dan board of director menganjurkan Steven untuk tetap berada di jalur publisher.

Kira-kira setahun setelah “perang” dengan YouTube, akhirnya pada Oktober 2006 Steven menerima kabar bahwa Google membeli YouTube senilai 1.65 Miliar dollar AS. Strike 3, You’re out! Skakmat untuk Steven. Kenapa? Karena Steven langsung mengerti bahwa YouTube telah mampu mengatasi masalah copyright infringement yang selama ini menghambat peerkembangan Revver dan pastinya YouTube akan menjadi lebih besar dan lebih cepat berinovasi dibawah komando Google. Steven menyerah dan akhirnya meninggalkan Revver, begitu pula dengan beberapa rekannya. Namun untungnya pada awal tahun 2008 kemarin, LiveUniverse tertarik untuk membeli Revver seharga 5 Juta dollar AS. Sebuah angka yang tidak besar, namun setidaknya mampu mengembalikan dana para investor. Not exactly a win-win solution, but it’s enough.

Ada beberapa hal yang disesali oleh Steven, adalah ketika dia memutuskan untuk meninggalkan Revver, para investornya membujuk Steven untuk berinvestasi ke sebuah perusahaan kecil di Inggris bernama Skype. Steven sudah pernah mendengar mengenai para founder Skype yang sebelumnya juga founder dari aplikasi P2P Kazaa. Namun (sayangnya) Steven menolak. Bayangkan kalau dia berinvestasi di Skype, sudah betapa kaya dirinya sekarang.

Dari pembicaraan sambil makan malam itu Steven juga berbagi sedikit tips membangun sebuah startup, dan dia masih agak bingung dengan kondisi tech-startup di Indonesia yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah pengguna internet. Trust me Steven, i am as confused as you are. Tapi satu hal yang pasti, jumlah tech-startup di Indonesia makin banyak dan bertumbuh dengan ide-ide yang segar dan unik.

Steven berkata dia optimis dengan pasar internet di Indonesia, pertumbuhannya sangat cepat dan sudah mulai banyak vendor luar yang melirik Indonesia sebagai pasar potensial. Tentunya kita tidak akan membuang-buang kesempatan ini bukan?

another post from Toni on the same subject ( Great summary )

Thanks the guys at US Embassy for inviting me to this event, thank you very much. And of course to Steven for sharing a lot to us, valuable knowlegde straight from the CEO himself. Hope you’re enjoying Indonesia and i hope i can see you at pestaBlogger 09.

Yahoo Tunjuk Carol Bartz Sebagai CEO

Setelah cukup lama dinanti-nanti, akhirnya pengumuman itu keluar juga. Yahoo yang sedang mencari pengganti Jerry Yang sebagai CEO akhirnya mengumumkan Carol Bartz sebagai CEO baru di Yahoo. Carol Bartz yang berumur 60 tahun ini sebelumnya adalah CEO Autodesk dan telah bekerja disana selama 14 tahun, dan naik menjadi chairman (chairwoman??) pada tahun 2006. Jerry Yang memuji Carol sebagai wanita yang tegas, cerdas, dan perfeksionis, penuh energi. Sepertinya Carol harus mulai membuktikan kualitas sejak hari ini, karena hari ini adalah  hari pertamanya bekerja di Yahoo.

Yahoo juga mengumumkan bahwa Sue Decker akan mengundurkan diri sebagai President setelah berkecimpung di Yahoo 9 tahun berkontribusi untuk Yahoo. Sedangkan Jerry Yang yang mengundurkan diri dari posisi CEO akan menjadi Chief Yahoo.

DICARI : CEO Untuk Yahoo!

Jerry Yang, co-founder dan CEO Yahoo! sejak Juni 2007 akan turun dari jabatannya segera setelah Yahoo! mengumumkan nama pengganti Jerry Yang. Jerry akan tetap berada di BOD (board of directors) Yahoo! sebagai “Chief Yahoo”.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tadi malam, Chairman Yahoo! Roy Bostock mengatakan “Jerry dan BOD sudah mengadakan diskusi mengenai saat yang tepat untuk hal ini, dan kami semua setuju bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan transisi dengan merekrut CEO yang mampu membawa Yahoo! bangkit kembali”. Berita ini tentu saja tidak mengejutkan bagi banyak pihak yang sudah memperkirakan hal ini akan segera terjadi. Apalagi, setelah menolak tawaran akusisi dari Microsoft, Yahoo! mengalami kejatuhan finansial dimana sahamnya turun dari $31 menjadi $10 saja.

Untuk calon pengganti Jerry Yang menempati posisi CEO Yahoo! kemungkinan yang terkuat adalah Meg Whitman (mantan CEO eBay).

(sumber:mashable)