Access Ventures Shares the Big Picture After Closing Its Second Fund

Hong Kong-based venture capital firm Access Ventures has completed a second fundraising campaign in early December worth of $30 million. Next year they plan to continue fundraising targeting around $50 million.

Charles Rim, General & Founding Partner of Access Ventures, told DailySocial, the company expects to launch some additional plans, especially after securing funding from Korea Venture Investment Corp. As the situation may improve and make it possible, it is expected that the plan will be finalized by the next quarter.

“We have invested in two startups in Indonesia this year (one of those is Andalin), and we’re so close to finalizing the ongoing fundraising process,” said Charles.

Aside from Vietnam, Indonesia is one of Southeast Asia’s countries Access Ventures focuses on. It is a venture capital company focusing on early-stage startup funding. Apart from Andalin, they also invested in Akseleran, Kata.ai, RevivalTV, and Volantis.

Pandemic and Indonesia’s startup ecosystem

About the pandemic effect on the growth of Access Ventures’ startup portfolio business, Charles said, many startups are having problems running their business, not only those listed in the Access Ventures portfolio. On the other hand, he sees that this pandemic has created an acceleration in digitization which followed by good investment opportunities.

“Indeed, our portfolios will also benefit from this situation, and we have seen that. Investments in online education, esports, digital logistics, and lending are just a few examples,” said Charles.

As the investor’s most preferred Southeast Asia country, Indonesia has its own advantages. From the investor’s perspective, Charles said the government has put bigger efforts and support by providing clarity of regulations to support the ecosystem. This has certainly had delivered quite a few bigger startups.

“However, the negative fact is that it has created competition and a ring for digital talent, this will result in the lack of talent that is necessary for most startups. It would be wise for the government and the education sector to promote studies in engineering and science,” Charles said.

 


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Rencana Access Ventures di Indonesia Setelah Rampungkan Pendanaan Kedua

Perusahaan modal ventura asal Hong Kong Access Ventures telah merampungkan penggalangan dana kedua awal bulan Desember lalu senilai $30 juta. Tahun depan mereka masih memiliki rencana untuk melanjutkan kegiatan penggalangan dana dengan target bisa mengantongi sekitar $50 juta.

Kepada DailySocial, General & Founding Partner Access Ventures Charles Rim mengungkapkan, ada beberapa rencana tambahan yang ingin dilancarkan perusahaan, terutama setelah mendapatkan pendanaan dari Korea Venture Investment Corp. Jika kondisi membaik dan memungkinkan, diharapkan rencana tersebut bisa segera final di kuartal mendatang.

“Kami telah memberikan investasi kepada dua startup di Indonesia tahun ini (salah satunya Andalin), dan dalam waktu dekat kami akan merampungkan proses penggalangan dana yang saat ini masih dieksekusi,” kata Charles.

Selain Vietnam, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang menjadi fokus dari Access Ventures. Mereka merupakan perusahaan modal ventura yang selama ini fokus kepada pendanaan startup tahap awal. Selain Andalin, mereka juga berinvestasi ke Akseleran, Kata.ai, RevivalTV, dan Volantis.

Pandemi dan ekosistem startup Indonesia

Disinggung seberapa besar pandemi mempengaruhi pertumbuhan bisnis portofolio startup dari Access Ventures, Charles menyebutkan, banyak startup yang mengalami kendala menjalankan bisnis, bukan hanya mereka yang masuk dalam portofolio Access Ventures. Namun di sisi lain dirinya melihat hal tersebut telah menciptakan percepatan digitalisasi yang akan menciptakan peluang investasi yang baik.

“Tentunya perusahaan yang masuk dalam portofolio kami akan mendapatkan manfaat dari kondisi ini, dan kami telah melihat hal tersebut. Investasi dalam pendidikan online, esports, logistik digital, dan peminjaman adalah beberapa contohnya,” kata Charles.

Sebagai negara yang menjadi pilihan kebanyakan investor asing di Asia Tenggara, Indonesia memiliki keuntungan tersendiri. Menurut Charles, dari sisi investor upaya dan dukungan dari pemerintah juga makin besar dengan menyediakan kejelasan peraturan untuk mendukung ekosistem. Hal tersebut tentunya telah melahirkan beberapa startup yang cukup besar jumlahnya.

“Tetapi fakta negatifnya adalah bahwa hal itu telah menciptakan persaingan dan perebutan talenta digital, hal ini akan berimbas kepada masih kurangnya talenta tersebut yang dibutuhkan oleh kebanyakan startup. Akan menjadi bijaksana bagi pemerintah dan sektor pendidikan untuk mempromosikan studi di bidang teknik dan sains,” kata Charles.