Supercell Mau Kembangkan Esports Clash of Clans

Nova Esports keluar sebagai pemenang dari Clash of Clans World Championship, yang diadakan sebagai bagian dari ESL One Hamburg. Keberadaan turnamen dengan total hadiah sebesar US$1 juta itu pertama kali diumumkan pada Februari 2019. Ketika itu, banyak orang yang terkejut karena meski Clash of Clans dirilis pada 2012, Supercell tampak tak tertarik untuk mengembangkan esports dari game buatannya itu.

Menurut Marika Appel, Clash of Clans Community Manager, Supercell, alasan mereka mengadakan turnamen dunia Clash of Clans adalah karena mereka ingin mengembangkan competitive scene yang telah dibangun komunitas pemain pada tingkat akar rumput. “Kami banyak berdiskusi dan saling berbagi informasi,” kata Appel pada The Esports Observer. “Apa yang kami lakukan sebenarnya hanyalah mengembangkan apa yang telah dibuat oleh komunitas. Kami merasa, inilah strategi yang tepat, bereksperimen dan mengembangkan apa yang telah komunitas buat dan membawanya ke level berikutnya.”

Sumber: Talk Esports
Nova Esports yang menjadi juara World Championship | Sumber: Talk Esports

Pada 2016, Clash of Clans mendapatkan fitur “Friendly War”, memungkinkan klan untuk saling bertanding dengan satu sama lain. Ini mendorong fans untuk membuat liga sendiri, yang diikuti oleh ratusan tim. Tahun lalu, Supercell menambahkan mode “Clan War Leagues”. Dengan fitur tersebut, semua klan dari seluruh dunia dapat bertanding dengan satu sama lain. Fitur ini juga membuat para pemain Clash of Clans semakin tertarik untuk menjadi pemain profesional. Untuk mengadakan Clash of Clans World Championship, Supercell bekerja sama dengan ESL. Terkait hal ini, Appel mengatakan, kerja sama Supercell dengan ESL adalah “kebetulan”. Sebelum bekerja sama untuk membuat Clash of Clans World Championship, Supercell telah menjalin hubungan dengan ESL dalam pembuatan video live stream untuk update Clash of Clans pada Juni 2018. Saat itu, obrolan antara pihak Supercell dan produser ESL menunjukkan bahwa kedua perusahaan memiliki ketertarikan untuk membesarkan esports mobile.

“Kita mulai membahas tentang apa yang akan terjadi jika kita punya turnamen dan kompetisi Clash of Clans resmi. Dan kami merasa cocok dengan satu sama lain,” kata Appel. “Kami memiliki mimpi dan visi yang sama, yaitu memberikan pengalaman turnamen esports terbaik untuk para pemain. Alasan lain yang membuat kami cocok adalah ESL ketertarikan mereka untuk bereksperimen dalam mengembangkan industri esports mobile di masa depan. Bisakah kami jadi bagian dari itu?”

Clash of Clans World Championship diumumkan pada Februari 2019. Babak pra-kualifikasi, yang diadakan secara online, dimulai pada 1 Maret 2019. Dari sini, dipilih empat tim yang menggunakan Android dan empat tim yang bermain di iOS. Delapan tim itu kemudian akan masuk ke babak kualifikasi offline di Katowice, Polandia. Sebanyak enam tim akan lolos untuk bertanding di World Championship Final. Selain enam tim tersebut, dua tim lain akan dipilih langsung oleh Supercell dan komunitas Clash of Clans.

Sumber: The Esports Observer
Penonton di World Championship | Sumber: The Esports Observer

Appel mengaku, momen upara pembukaan World Championship meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Dia hampir menangis ketika dia berdiri di arena dan melihat fans Clash of Clans yang berkumpul untuk menonton World Championship. “Saya telah mengembangkan Clash of Clans hampir sejak ia diluncurkan. Saya telah mengembangkan komunitas sejak hari pertama — dari fans pertama sampai jumlah fans mencapai jutaan seperti sekarang,” katanya. Ke depan, tampaknya Supercell akan mengembangkan esports Clash of Clans dengan mengadakan turnamen lain. Appel berkata, timnya memiliki rencana tentang masa depan esports Clash of Clans, meski dia belum dapat memberikan detail dari rencana yang tengah dia buat.

“Kami masih dalam tahap mengembangkan rencana ke depan, jadi saya belum bisa mengatakan rencana yang konkret. Tapi, kami jelas mau mempertahankan Clash of Clans World Championship,” kata Appel. “Tahun depan, kami akan menyelenggarakan turnamen ini dengan lebih baik dan lebih fokus pada turnamen lokal dan regional — jalan menuju dunia profesional. Saya pikir, ini sesuatu yang bisa jadi fokus kami pada tahun depan, tapi kami tengah memikirkan hal itu.” Clash of Clans World Championship bukan satu-satunya turnamen esports yang diadakan oleh Supercell. Mereka juga akan mengadakan Brawl Stars World Championship yang akan diadakan pada bulan depan di Korea Selatan dan Clash Royale League World Finals. Di Indonesia, Supercell menggandeng LINE untuk mengadakan Supercell Gamers’ Day dan mengembangkan komunitas para pemain game-game buatannya.

ESL Gelar Kejuaraan Dunia Clash of Clans Berhadiah 1 Juta Dolar

Nama Clash of Clans di Indonesia belakangan ini memang sudah meredup, kalah oleh berbagai game baru yang populer seperti Mobile Legends: Bang Bang atau Arena of Valor. Tapi itu bukan berarti Clash of Clans sudah mati. Setidaknya Supercell sang penerbit masih peduli akan ekosistem esports di sekitar game ini. Buktinya mereka baru saja menjalin kerja sama dengan ESL untuk menggelar kompetisi Clash of Clans World Championship.

Pengumuman tentang Clash of Clans World Championship sudah diungkap oleh Supercell lewat video teaser pada Desember 2018 lalu. Namun saat itu masih belum ada info detail tentang kompetisi ini, selain bahwa penyelenggaranya adalah ESL dan hadiah yang diusung sebesar US$1.000.000 (sekitar Rp14,1 miliar). Kini Supercell telah merilis info lebih lanjut, termasuk jadwal pertandingan dan sistem kualifikasi yang digunakan.

Clash of Clans World Championship dibagi ke dalam enam jalur kualifikasi yang disebut sebagai “Cup”. Mulai bulan Maret hingga Agustus 2019, akan ada satu Cup setiap bulannya yang dapat diikuti oleh Clan dari seluruh dunia. Namun ada satu syarat penting yang harus dipenuhi peserta, yaitu kepemilikan dokumen perjalanan (paspor dan visa) untuk pergi ke Polandia dan Jerman.

Dokumen ini perlu dimilliki karena setiap Cup terbagi menjadi dua tahapan, online dan offline. Di sisi online, para clan akan saling bertempur dalam Clan War League atau ESL Play, dan dari sini akan dihasilkan delapan clan terbaik. Delapan clan tersebut kemudian harus hadir di kota Katowice, Polandia, untuk menjalani pertandingan kualifikasi offline.

Setiap juara dari masing-masing Cup berhak maju ke babak final Clash of Clans World Championship nanti, dalam acara ESL One di Jerman. Mereka ditemani oleh dua clan tambahan yang berasal dari pilihan komunitas (peserta jalur wildcard). Artinya babak final akan diikuti oleh total delapan clan. Clash of Clans World Championship kali ini menggunakan format baru yaitu pertandingan 5v5.

ESL One
Final Clash of Clans World Championship akan diadakan di acara ESL One | Sumber: ESL

Clash of Clans memang muncul lebih dulu daripada Clash Royale, tapi di dunia esports, game ini tertinggal cukup jauh dari “adiknya” itu. Menurut laporan dari Esports Earnings, hingga saat ini total hadiah di dunia Clash of Clans kompetitif hanya bernilai US$1.576,87 (sekitar Rp22,3 juta). Kecil sekali dibandingkan Clash Royale yang tahun lalu sudah memiliki liga global berhadiah 1 juta dolar sendiri.

Clash Royale juga telah tampil di Asian Games 2018 sebagai salah satu cabang esports uji coba, meningkatkan penyebaran game tersebut ke khalayak ramai. Mungkin Supercell ingin agar Clash of Clans meraih kesuksesan esports serupa, apalagi game ini sudah memiliki format Clan War 5v5 yang ditambahkan sejak akhir 2017 lalu. Akankah misi tersebut berhasil?

Sumber: ESL via Esports Observer, SupercellEsports Earnings