Misi Founda Hadirkan “Kelas Pelatihan” untuk Calon Entrepreneur Muda

Perkembangan industri bisnis saat ini yang mulai didominasi kalangan milenial menjadi salah satu alasan mengapa FOUNDA didirikan. Kepada DailySocial, Founder FOUNDA Albert Palit mengungkapkan, dengan membuat suatu wadah yang bisa dimanfaatkan talenta muda belajar langsung dari pakarnya, hal ini diharapkan bisa menambah lebih banyak entrepreneur baru dari kalangan milenial.

Bersama dengan Christian Marpaung (Co-Founder) dan Vito Waris (Business Development Director), FOUNDA ingin meningkatkan kemampuan dan wawasan calon entrepreneur muda melalui kelas dan pelatihan.

“Misi kami memberikan ruang lebih kepada para kalangan millenial dalam menginspirasi orang melalui pesan yang ingin mereka sampaikan. Tidak hanya menginspirasi tetapi FOUNDA juga akan mengedukasi mereka dalam cara berbisnis,” kata Albert.

Jalin kemitraan strategis dengan partner

Melalui “Founda Day of Innovation”, FOUNDA mengajak para influencer, offline
influencer, community leader, dan inspirator mudah untuk bergabung sebagai partner Founda. Nantinya mereka bisa berbagi pengalaman dan wawasan kepada calon entrepreneur muda dengan memberikan coaching clinics / kelas untuk soft skill dan hard skill yang diharapkan bermanfaat untuk FOUNDA partner serta komunitas mereka.

Melihat banyaknya potensi anak muda yang ingin memiliki bisnis sendiri, FOUNDA menawarkan wadah untuk membuat bisnis tersebut ke dalam bentuk produk, mulai dari desain, produksi hingga pengiriman ke customer.

Salah satu fokus Founda adalah pemanfaatan media sosial dan bagaimana platform tersebut bisa membantu talenta muda mengembangkan bisnis. Melihat perkembangan ini, FOUNDA ingin memberikan inovasi lebih yang dapat meningkatkan aktualisasi para influencer, offline influencer, dan community leader.

Saat ini FOUNDA telah memiliki 15 partner dan masih mengembangkan bisnis secara bootstrap. Sebagai School of Founders untuk menghasilkan para entrepreneur yang kompeten, FOUNDA ingin menjadi platform yang dimanfaatkan oleh calon entrepreneur untuk belajar dan mengembangkan skill yang dimiliki.

“Tidak hanya kalangan milenial, FOUNDA juga memberikan wadah untuk para inspirator dan community leader, karena FOUNDA memiliki misi bahwa semua orang memiliki value-nya masing-masing yang bisa menginspirasi orang banyak,” kata Albert.

Rangkuman Coaching Clinic Overwatch Bersama NXA Ladies

Overwatch ialah satu dari sedikit game yang secara konsisten menghimpun banyak pemain berbulan-bulan setelah ia dirilis. Dan mendekati hari ulang tahun pertamanya di bulan Mei kemarin, jumlah pemain terhitung melampaui 30 juta orang. Overwatch juga dikenal gamer sebagai permainan eSport. Blizzard sering mengadakan turnamen serta tak segan mengucurkan banyak dana.

Coaching Clinic Overwatch 1

Ada banyak panduan bermain Overwatch bertebaran di internet, dan DailySocial sendiri sudah memublikasikan sejumlah tutorial, dari mulai panduan pemula hingga pedoman bermain jadi hero  support, offense dan defense. Namun tentu saja masukan langsung dari para pakar jauh lebih menarik dan manjur. Bermaksud untuk berbagi ilmu dan pengalaman pada sesama pemain, tim NXA Ladies melangsungkan coaching clinic Overwatch di akhir bulan Juni kemarin.

Coaching Clinic Overwatch 3

Dalam sesi yang dilaksanakan di tengah-tengah acara Intel Game Time with Nvidia itu, perwakilan NXA Ladies – Nixia, Sylvia dan Aimeii – memberikan banyak masukan tentang bagaimana cara mereka tetap unggul di pertandingan kompetitif Overwatch. Kebetulan, manajemen tim meminta bantuan perwakilan dari DailySocial untuk menjadi moderator di event tersebut.

Coaching Clinic Overwatch 4

Acara coaching clinic selama kurang lebih satu setengah jam itu berisi talk show dan live demo dari tiga anggota NXA Ladies. Beberapa hal penting yang berhasil saya tangkap dari pemaparan Nixia dan kawan-kawan saat menjawab pertanyaan mengenai pembagian peran anggota tim adalah, meskipun pemain disarankan untuk fokus pada spesialisasi tertentu, kita juga direkomendasikan buat melakukan eksperimen – terutama saat latihan (atau quick play).

Coaching Clinic Overwatch 5

Alasannya cukup sederhana. Pertandingan kompetitif bisa dilakukan di tipe map manapun – Assault, Escort, Control atau Assasult/Escort. Sangat penting bagi kita untuk beradaptasi sesuai kebutuhan tim, apalagi Overwatch memungkinkan gamer buat mengganti hero kapanpun diperlukan. Nixia bilang, mencoba-coba karakter berbeda di map akan mengekspos jalan pintas serta rute rahasia untuk mengendap-endap ke posisi musuh.

Coaching Clinic Overwatch 7

Satu contohnya ada di Volskaya Industries. Hero-hero seperti Genji, Pharah, Reaper, Tracer, dan D.Va di tim menyerang bisa melesat melewati gap panjang yang memisahkan pekarangan di zona awal dengan area capture point. Lalu, tim bertahan dapat menangkalnya dengan memasang turret (khusus Torbjörn dan Symmetra), serta menghalangi jalan mereka dengan Ice Wall punya Mei.

Coaching Clinic Overwatch 8

Tentu saja, di match kompetitif, sering kali kita tidak bisa bermain jadi karakter favorit. Tidak baik bagi kita untuk bersikeras dengan pola pikir ‘saya hanya bermain sebagai sniper‘ (atau bermain Genji tanpa koordinasi dan men-spam ‘I need healing!’). Jika menginginkan kemenangan, komposisi tim harus selalu diperhatikan. Tak jarang Anda harus siap memainkan hero yang kurang disukai – misalnya tank seperti Reinhardt atau Mercy yang dapat mengobati teman-temannya secara langsung.

Coaching Clinic Overwatch 2

Menariknya, NXA Ladies tidak mengharamkan gagasan ‘main-inghero – atau hampir secara eksklusif memilih satu karakter sewaktu bermain. Pharah adalah karakter favorit Nixia, dan di sesi live demo, ia menggunakannya buat flanking dan kemudian menyerang dari arah yang tidak disadari lawan. Satu trik menarik dari Nixia ialah penggunaan Concussive Blast. Selain untuk mendorong lawan jatuh ke luar arena, Concussive Blast dapat dipakai buat menambah dorongan Pharah saat terbang atau melarikan diri dari sergapan lawan.

Coaching Clinic Overwatch 11

Bertolak belakang dari Nixia, Sylivia lebih fleksibel dalam pemilihan hero. Sylvia bilang ia tak ragu mencoba semuanya, tapi melihat langsung bagaimana Sylvia bermain, saya merasa ia sangat mahir jadi penembak jitu. Aimeii sendiri merupakan spesialis tank sekaligus offense. Hero kesukaannya adalah Winston, dan ia akan beralih jadi Tracer ketika NXA Ladies membutuhkan dukungan sewaktu menyerang.

Coaching Clinic Overwatch 6

NXA Ladies pernah berkesempatan mengikuti babak kualifikasi online ESL Overwatch tahun lalu. Sayang sekali, perjalanan mereka terhenti di awal karena harus berhadapan dengan salah satu tim terbaik di turnamen sebelumnya. Di talk show, saya bertanya, apa yang NXA Ladies lakukan ketika mereka tahu akan berduel melawan tim veteran? Apakah NXA Ladies akan tetap berpegang pada rencana atau mencoba strategi radikal?

Coaching Clinic Overwatch 9

Ternyata, para gadis tetap setia berpedoman pada taktik yang mereka tentukan sebelumnya, dengan sejumlah modifikasi jika betul-betul diperlukan. Sylvia bilang, NXA Ladies perlu berkoordinasi sebelum mereka mengganti karakter, karena perubahan satu hero akan berdampak pada formasi, kadang juga diikuti pergantian karakter anggota tim lain agar barisan NXA Ladies tetap efektif.

Coaching Clinic Overwatch 12

Di Overwatch, komunikasi adalah salah satu kunci kemenangan, dan bagi mayoritas anggota NXA Ladies, headphone ialah perangkat wajib saat mereka bertanding. Dan jika Anda berniat menyeriusi ranah kompetitif dari permainan Overwatch, tidak ada salahnya melakukan investasi dengan membeli gaming gear yang andal.

Foto-foto diambil dari album NXA Ladies Team di Facebook. DailySocial telah mendapatkan izin dari manajemen tim.