Eternal Grace Project on Wujudkan Missed Funding Target

Eternal Grace, the first crowdfunded game project on Wujudkan failed to be funded. Up unitl the deadline of 9 August the game only received Rp 6 million out of the Rp 50 million required to launch the project.

Continue reading Eternal Grace Project on Wujudkan Missed Funding Target

Proyek Eternal Grace di Wujudkan Gagal Didanai

Eternal Grace, proyek crowdfunding game pertama di Wujudkan, gagal mendapatkan pendanaan. Sampai dengan batas akhir pendaaan 9 Agustus yang lalu, Eternal Grace hanya dapat mengumpulkan sekitar enam juta Rupiah dari total 50 juta Rupiah yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek tersebut. Continue reading Proyek Eternal Grace di Wujudkan Gagal Didanai

The Crowdfunding Success Stories of Navicula in Patungan and Kickstarter

Remember my report on a crowdfunding project by Navicula, a band from Bali? In that report, I predicted that Navicula would succeed in collecting the funding through crowdfunding in Patungan and would need extra promotional effort for the crowdfunding in Kickstarter to meet the deadline. It turns out, both crowdfunding effort finally succeeded.

At Kickstarter, until Wednesday night when this article is written or 10 days before the deadline, Navicula managed to collect USD3.127 from the targeted USD3,000. At Patungan, which deadline was last Tuesday, Navicula was supported by 19 donors and collected IDR5,130,000 from the targeted IDR5,000,000.

Thus, Navicula will be able to realize their Borneo tour and organize a concert to raise people’s awareness of Orang Utan directly in the habitat of Orang Utan. According to Robi, Navicula’s vocalist, the tour will be held until mid September.

Initially, the idea to fund Navicula’s Borneo tour project came from Alfred Pasifico, Navicula’s publicist. Crowdfunding concept becomes the solution of the funding difficulties experienced by Navicula as a band which promotes environmental issues to do a tour to Borneo. The crowdfunding concept is prepared with close observation to Kickstarter’s provisions; among them is that a project must have certain goal such as creating an album and not a social project (charity).

Continue reading The Crowdfunding Success Stories of Navicula in Patungan and Kickstarter

Cerita Sukses Crowdfunding Navicula di Patungan dan Kickstarter

Ingat tulisan saya tentang proyek crowdfunding yang dilakukan Navicula, band asal Bali kemarin? Pada tulisan tersebut saya memprediksikan bahwa Navicula akan berhasil memperoleh pendanaan yang diinginkan melalui crowdfunding di Patungan dan membutuhkan usaha promosi keras agar crowdfunding melalui Kickstarter berhasil. Dan ternyata, kedua usaha crowdfunding Navicula akhirnya berhasil.

Di Kickstarter, sampai Rabu malam saat tulisan ini ditulis, 10 hari dari batas waktu pengumpulan dana, Navicula telah berhasil mengumpulkan 3.127 dollar Amerika dari 3.000 dollar target mereka. Di Patungan, yang batas waktu pengumpulan adalah hari Selasa kemarin, dari target 5 juta Rupiah, Navicula telah didukung 19 orang donatur dengan jumlah dana terkumpul mencapai Rp 5.310.000.

Dengan demikian, Navicula akan bisa mewujudkan proyek mereka untuk melakukan tur ke Kalimantan dan mengadakan konser untuk menggungah kesadaran masyarakat tentang Orang Utan langsung di tanah tempat tinggal Orang Utan tersebut. Menurut Robi, vokalis Navicula, tur ini akan diadakan pada pertengahan hingga akhir September mendatang.

Awalnya, ide untuk mendanai proyek tur Navicula ke Kalimatan berasal dari Alfred Pasifico, publicist Navicula. Konsep crowdfunding menjadi solusi atas kesulitan dana yang dialami Navicula sebagai band pengusung tema-tema lingkungan untuk melakukan tur ke Kalimantan. Konsep crowdfunding disusun dengan memperhatikan ketentuan Kickstarter yang diantaranya menyebutkan bahwa proyek harus mempunyai tujuan tertentu, seperti membuat album dan bukan merupakan proyek sosial (charity).

Continue reading Cerita Sukses Crowdfunding Navicula di Patungan dan Kickstarter

Crowdfunding, Wujudkan and Their Future in Indonesia

Collective fund raising for a project – be it for creative or social related, can take a lot of time to do in Indonesia. Bringing it online is a whole different matter. Crowdfunding, as it commonly known as, is a new way to collect fund to meet the goal. The fund needed for a project can be announced on this kind of website along with the deadline of the fundraising. As a reward, donator is promised something from the product of the project after it’s finished or something related to the project’s result.

Crowdfunding scheme in the United States is already legal. Crowdfunding Act is realized in this era of Barack Obama to allow businessmen raising fund up to USD1 million each year through crowdfunding portal registered on the SEC (U.S Securities and Exchange Commission). How about crowdfunding and its future in Indonesia?

We talk to Mandy Marahimin, co-founder of Wujudkan which is one of Jakarta Founder Institute’s alumni, via email. Wujudkan is one of the leading crowdfunding sites, widely known because of its success in raising fund for “Atambua 39° Celsius” movie project which required more than IDR300 million. The movie is a project of famous movie makers, Riri Riza and Mira Lesmana. 102 donators were needed to achieve this goal.

Continue reading Crowdfunding, Wujudkan and Their Future in Indonesia

Will Navicula Crowdfunding Effort be Successful?

Navicula, a band from Bali, is raising fund through Kickstarter. Through a project named “Golden Green Grunge for Rare Red Apes: Navicula Borneo Tour”, this band is hoping to get funding in the amount of USD3,000. When raised, the money will be used to fund their tour project to Borneo.

Navicula is what they call psychedelic grudge band. They made a lot of songs with environment theme such river pollution (Kali Mati), pollution in Jakarta (Metropolutan), and a song about Orang Utan (Orang Utan). By holding a tour to Borneo, Navicula hopes to raise the public’s awareness about environment issue especially Orang Utan, directly to the Orang Utan’s habitat.

Until today, 25 days to the deadline of the fundraising, Navicula could only raise support from 30 people with total fund of USD 1,096. For those supporters, Navicula offers reward in the form of their songs, Navicula CD album, Orang Utan shirt until private concert.

Continue reading Will Navicula Crowdfunding Effort be Successful?

Crowdfunding, Wujudkan dan Masa Depannya di Indonesia

Penggalangan dana bersama untuk suatu proyek, apakah itu berhubungan dengan hal kreatif maupun sosial, bisa jadi cukup lama dilakukan di Indonesia. Membawanya ke ranah online adalah hal yang berbeda. Crowdfunding, begitu istilah populernya, merupakan cara baru untuk menggalang dana untuk mencapai tujuan. Melalui situs-situs tertentu, suatu proyek bisa diumumkan kebutuhannya dan jangka waktu penggalangan dananya. Sebagai imbalannya, pihak donatur dijanjikan sejumlah imbalan, dari mendapat produk setelah selesai ataupun iming-iming lain terkait hasil proyek.

Skema crowdfunding di Amerika Serikat sendiri bahkan sudah legal. Undang-undang Crowdfunding (Crowdfunding Act) digolkan di jaman Barack Obama untuk membolehkan pengusaha menggalang dana hingga $1 juta per tahun melalui portal crowdfunding yang terdaftar di SEC (semacam Bappepam LK-nya Amerika Serikat). Bagaimana dengan crowdfunding dan masa depannya di Indonesia?

Continue reading Crowdfunding, Wujudkan dan Masa Depannya di Indonesia

Akankah Usaha Crowdfunding Navicula Berhasil?

Navicula, band asal Bali, sedang mengumpulkan dana melalui Kickstarter. Lewat proyek bernama “Golden Green Grunge for Rare Red Apes: Navicula Borneo Tour”, band ini berharap mendapatkan dana sebesar 3.000 dollar Amerika. Jika terkumpul, uang tersebut akan dipakai untuk mendanai proyek tur mereka ke Kalimantan.

Navicula merupakan sebuah band beraliran yang mereka sebut psychedelic grunge. Mereka banyak membuat lagu yang bertemakan lingkungan seperti tentang pencemaran sungai (Kali Mati), polusi di Jakarta (Metropolutan), serta lagu tentang Orang Utan (Orang Utan). Dengan mengadakan tur ke Kalimantan, Navicula berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah lingkungan terutama Orang Utan, langsung ke lingkungan tempat tinggal Orang Utan itu sendiri.

Continue reading Akankah Usaha Crowdfunding Navicula Berhasil?

Mira Lesmana’s Project Became the Second Project Realized at Wujudkan

Aulia, through a post on Dailylicious sometime ago, asked about the formula of crowdfunding project that could be successful in Indonesia. I have two clues for that: social project and a project that can make someone looks cool to be involved in the project.

Last evening, Mira Lesmana’s Atambua 39o Celcius project managed to break funding target through Wujudkan.com. Until this article was written, on the last day of fund raising, the project managed to raise IDR311.837.000 or around 104% of the IDR300.000.000 target. When I checked on the project yesterday morning, the project still lacked IDR8.000.000 to meet the target. A couple hours after that, the project nailed it.

This project becomes the second project that managed to meet funding target on Wujudkan. Prior, the first project that met its target is the Papan untuk Semua: Atap untuk Rumah Uay – Board for All: A Roof for Uay’s House project. This project gained 192% or around IDR4.780.000 from the intended IDR2.500.000. The project is a social prokect by the architect Yu Sing to make a house for ojek rider named Uay and his family.

Continue reading Mira Lesmana’s Project Became the Second Project Realized at Wujudkan

Proyek Mira Lesmana Menjadi Proyek Kedua yang Terwujud di Wujudkan

Aulia, melalui posting di Dailylicious beberapa waktu yang lalu, menanyakan tentang formula proyek crowdfunding yang bisa sukses di Indonesia. Saya punya dua clue untuk itu, proyek sosial atau proyek yang membuat orang tampak keren untuk terlibat dalam proyek tersebut.

Kemarin sore, proyek Atambua 39o Celcius milik Mira Lesmana berhasil menembus target pendanaan yang diharapkan lewat layanan Wujudkan.com. Sampai saat artikel ini ditulis, pada hari terakhir pengumpulan dana, proyek tersebut mengumpulkan Rp 311.837.000 atau sekitar 104% dari target Rp 300.000.000. Padahal, saat saya mengecek proyek tersebut pada kemarin pagi, proyek tersebut masih kurang sekitar 8 juta Rupiah untuk memenuhi target. Beberapa jam setelah itu, proyek tersebut telah melampaui target pendanaannya.  Continue reading Proyek Mira Lesmana Menjadi Proyek Kedua yang Terwujud di Wujudkan