Crysis Remastered Trilogy Akhirnya Dapatkan Tanggal Rilis

Seri Crysis mungkin menjadi salah satu seri game single player terbaik yang pernah dirilis EA sekaligus dari sang developer Crytek. Ketika EA akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan membawa seri yang telah tertidur selama kurang lebih 7 tahun hidup kembali lewat Remasterd, para gamer di seluruh dunia langsung menyambut antusias untuk bertempur kembali menggunakan Nanosuit.

Instalasi pertamanya memang telah dirilis pada bulan September tahun lalu yang mendapat sambutan lumayan positif meskipun tidak setinggi game originalnya 13 tahun lalu. Bagi para gamer yang ingin memainkan dua sekuel tersisa dari triloginya akhirnya bisa bergembira karena akhirnya Crytek mengumumkan tanggal rilis resminya.

Lewat akun resminya di Twitter, Crytek mengumumkan bahwa mereka akan merilis edisi penuh dengan nama Crysis Remastered Trilogy pada tanggal 15 Oktober 21 mendatang. Game ini akan dirilis untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S, Nintendo Switch, dan juga PC secara ekslusif di Epic Games Store.

Kabar baiknya meskipun diumumkan sebagai bundle, para pemain yang telah memiliki game remastered pertamanya dapat membeli Crysis 2 Remastered atau Crysis 3 Remastered secara terpisah. Kedua game ini nantinya juga akan mendapatkan peningkatan berupa dukungan untuk resolusi 4K dan juga framerate yang tak terbatas untuk PC.

Sama seperti game pertamanya, kedua game ini akan mendapatkan peningkatan tekstur, pencahayaan, dan juga peningkatan visual lainnya. Selain itu Crytek juga menjanjikan peningkatan performa yang cukup signifikan ketimbang seri originalnya yang terkenal berat.

Khusus untuk pemain PC, Crytek juga mengatakan bahwa kedua game Crysis ini nantinya akan mendukung Ray Tracing. Teknologi ini digunakan guna menyempurnakan refleksi yang ada di dalam game-nya.

Sayangnya tidak ada detail lain mengenai kedua seri ini, dengan kemungkinan Crytek akan merilis trailer gameplay beberapa hari sebelum atau bahkan bertepatan dengan perilisan game-nya nanti pada Oktober mendatang.

Bagi para pemain PC yang menunggu game ini dirilis di Steam kelihatannya juga harus ekstra bersabar. Karena, hingga titik ini, baik Crytek maupun EA masih belum memberikan tanggal rilis di Steam meskipun laman resmi game-nya telah tersedia.

Crysis Remastered Resmi Dirilis 18 September 2020

Saya masih ingat bagaimana PC tua saya di tahun 2007 megap-megap menjalankan Crysis. Berbekal prosesor Intel Dual Core dan GPU Nvidia GeForce 8600 GT, PC saya bahkan kesulitan mencapai 30 fps di resolusi 720p kala itu, padahal di game lain performanya lancar-lancar saja.

13 tahun berselang, kejadian tersebut sepertinya bakal terulang lagi. Setelah tersedia lebih dulu di Nintendo Switch, Crysis Remastered kini telah mendapatkan jadwal rilis di PC dan console lainnya: 18 September 2020. Di PC, ia bakal tersedia secara eksklusif lewat Epic Games Store.

Trailer singkat yang Crytek unggah ke YouTube baru-baru ini bisa menggambarkan sedrastis apa perubahan grafik yang Crysis Remastered tawarkan. Dari yang sederhana seperti tekstur baru dengan dukungan resolusi 8K, sampai yang lebih kompleks seperti penerapan ray tracing pada refleksi cahaya.

Crysis boleh dibilang merupakan game dengan grafik terindah pada masanya, dan Crysis Remastered sepertinya bakal mengulang kembali fenomena tersebut. Kebetulan Crysis juga merupakan game terberat bahkan sampai beberapa tahun semenjak ia dirilis, dan di sini saya bertanya-tanya bagaimana jadinya Crysis Remastered nanti.

Jujur saya sangsi game ini bisa berjalan lancar di PC mainstream saya yang cuma bersenjatakan prosesor AMD Ryzen 5 3500X dan GPU GeForce GTX 1660 Super. Mungkin bisa 60 fps, tapi hanya di preset Medium atau bahkan Low di monitor 1080p. Namun semestinya itu bukan masalah besar, sebab sejumlah game modern seperti Red Dead Redemption 2 telah membuktikan kalau setting grafik rendah pun bisa tetap kelihatan cukup manis di mata.

Lebih lanjut, Crysis yang pertama juga tetap merupakan Crysis yang terbaik menurut saya. Bukan dari segi plot cerita saja, tapi juga fakta bahwa elemen sandboxing-nya justru lebih luas ketimbang Crysis 2 maupun Crysis 3. Sederhananya, Crysis pertama terkesan lebih open-world ketimbang dua sekuelnya – jujur saya tidak sabar mengulang hobi jelek saya dulu, yakni melempar seekor ayam ke arah musuh selagi Nanosuit sedang dalam mode Strength.

Berhubung ini merupakan remaster, jalan ceritanya bisa dipastikan sama. Namun ini juga sama sekali bukan masalah, toh memang ceritanya bagus dan sudah pasti bisa memunculkan kenangan manis bagi mereka yang sempat memainkan dan menamatkan versi aslinya dulu. Nomad, Prophet, dan Psycho, sampai jumpa bulan depan.

Via: PC Gamer.

Crysis Remastered Diumumkan, Bakal Tersedia di PC, PS4, Xbox One, dan Nintendo Switch

Gamer PC lawas semestinya tahu, salah satu game paling berat yang pernah PC mereka jalankan adalah Crysis. Bukan yang kedua atau ketiga, melainkan Crysis yang pertama, yang dirilis di tahun 2007.

Begitu menuntutnya Crysis, GPU paling top kala itu, Radeon HD 3870 dan GeForce 8800 GTX, bahkan tidak mampu menjalankannya dengan pengaturan grafis mentok kanan. Beberapa tahun sejak dirilis, Crysis bahkan masih cukup sering dipakai untuk menguji performa suatu GPU, dan tentu saja kita tak boleh lupa dengan meme “But Can It Run Crysis?”

Hampir 13 tahun berselang, game first-person shooter bertema sci-fi itu rupanya sedang bersiap untuk menyapa kembali para gamer. Lewat sebuah video teaser, Crytek selaku developer-nya mengumumkan Crysis Remastered. Platform yang dituju kali ini bukan cuma PC saja, tapi juga PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch.

Ya, Nintendo Switch, meski saya yakin kualitas grafiknya tidak akan sebagus di platform lainnya, seperti kasusnya pada game seperti The Witcher 3. Terlepas dari itu, Crysis Remastered menjanjikan peningkatan kualitas grafik yang signifikan dibanding versi orisinalnya; mencakup tekstur beresolusi tinggi, temporal anti-aliasing, parallax occlusion mapping, dan masih banyak lagi istilah teknis lain.

Sesuai dugaan, Crysis Remastered juga bakal menawarkan ray tracing, tapi menariknya, ray tracing di sini adalah yang berbasis software (API). Apakah ini berarti pemain tidak wajib menggunakan GPU Nvidia seri RTX untuk bisa menikmati pencahayaan yang lebih realistis? Bisa jadi begitu, tapi kita tunggu saja penjelasan lebih mendetail dari Crytek menjelang perilisannya.

Kapan? Belum tahu, Crytek cuma bilang “coming soon“. Video teaser-nya pun belum menunjukkan kualitas grafiknya secara lengkap. Semoga saja benar-benar segera.

Sumber: Eurogamer.

Daftar dan Jadilah Orang Pertama yang Mencicipi Game Terbaru Crytek

Hampir setiap karya digital yang dirilis Crytek menjadi standar teknologi grafis. Crysis masih terlihat mengagumkan 11 tahun setelah ia dirilis, lalu Ryse: Son of Rome merupakan salah satu game console generasi kedelapan dengan visual paling indah. Itu mengapa para gamer veteran tidak melepaskan perhatian mereka dari Hunt: Showdown meski game mengalami beberapa kali penundaan.

Awalnya dikembangkan oleh Crytek USA di bawah judul Hunt: Horrors of the Gilded Age sebagai penerus spiritual dari Darksiders, proses pengembangan game ini terhenti karena penutupan Crytek USA akibat masalah finansial. Permainan akhirnya diumumkan kembali oleh Crytek di bulan Mei 2017 dengan mengusung nama baru, Hunt: Showdown. Belum diketahui kapan tepatnya ia akan dirilis, tapi dalam waktu dekat, beberapa orang terpilih bisa mencicipinya.

Lewat situs resmi, Crytek mengumumkan agenda untuk memberikan kesempatan bagi sejumlah gamer di PC untuk mencoba Hunt: Showdown dalam sesi tes closed alpha via Steam di akhir Januari nanti. Lewat program ini, developer ingin menguji aspek gameplay, keseimbangan, dan fungsi-fungsi backend secara lebih intensif. Mereka juga bermaksud mengumpulkan masukan dari para tester.

Hunt Showdown 1

Hunt: Showdown adalah permainan multiplayer yang mencampur formula player versus player dengan player versus environment. Game di-setting di jagat alternatif era abad ke-19. Di sana, Anda bermain sebagai pemburu monster dan iblis. Pemain lain bisa membantu atau malah menimbulkan masalah baru buat Anda karena mereka punya kesempatan buat mencuri hasil buruan.

Hunt Showdown 2

Ada banyak elemen yang Hunt: Showdown adopsi dari Darksiders, contohnya seperti penyajian beragam jenis musuh dan formula boss fight. Struktur peta dan misinya sendiri mengusung sistem procedurally generated, sehingga pengalaman bermain tidak pernah sama. Latar belakang game juga mirip seperti The Order: 1886, namun lead studio David L. Adams berargumen bahwa Hunt: Showdown mengusung tema yang lebih serius.

Hunt Showdown 3

Berpegang pada informasi sebelumnya, Hunt: Showdown akan menjadi permainan free-to-play berkualitas AAA dengan sistem monetisasi dari penjualan item-item kosmetik. Rencananya, game akan dilepas lebih dulu di Steam Early Access selama kurang lebih 12 bulan sebelum diluncurkan di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Anda bisa mencoba mendaftarkan diri ke program closed beta dengan memasukkan alamat email di laman ini.

Pemanfaatan formula free-to-play disebutkan dalam artikel di tahun 2014 sebelum sub judul Horrors of the Gilded Age diganti jadi Showdown. Dengan begitu, ada kemungkinan formula F2P diubah ke penyajian pay-to-play standar. Tapi jika hal tersebut memastikan tidak ada penundaan lagi, saya sama sekali tidak keberatan.

Crytek Umumkan Kolaborasinya dengan AMD untuk Mengusung Mantle

Dengan diumumkannya Microsoft DirectX 12 bertema ‘optimalisasi hardware‘ yang sama, AMD sadar bahwa mereka harus bermain lebih agresif. Untungnya perilisan DirectX 12 masih cukup lama sedangkan API AMD Mantle sudah hampir matang. Hal tersebut memberikan waktu tambahan bagi AMD untuk merangkul para developer lebih banyak. Continue reading Crytek Umumkan Kolaborasinya dengan AMD untuk Mengusung Mantle