3 Laptop Dell Inspiron 5000 dan 7000 Series Hadir di Indonesia dengan Banyak Pilihan Konfigurasi

Bagi Anda yang sering bekerja secara mobile, perangkat yang dibawa tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya penggunaan laptop 2-in-1 yang dinilai tepat dengan tuntutan tersebut.

Bicara mengenai laptop 2-in-1, Dell telah memperkenalkan laptop Inspiron 5000 dan 7000 series terbaru mereka di Indonesia. Ada tiga model yang diluncurkan, yakni Inspiron 14 5000 (5482) yang mengusung desain 2-in-1 dan Inspiron 14 5000 (5480) menggunakan desain mainstream. Satu lagi, Inspiron 13 7000 (7386) menggunakan desain 2-in-1. Lalu, apa bedanya Inspiron 5000 dan 7000 series?

3-laptop-dell-inspiron-5000-dan-7000-series-hadir-di-indonesia-1

Dari segi tampilan, Inspiron 13 7000 mengusung layar 13,3 inci dengan bezel samping layar yang lebih tipis yakni 6,95mm. Dell menyebutnya sebagai Narrow Border Display, sementara Inspiron 14 5000 mengusung layar 14 inci dengan ketebalan bezel 7,45mm.

Untuk kemampuan komputasinya, Inspiron 13 7000 terdiri dari tiga konfigurasi. Pertama yang menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U, RAM 8GB DDR4, storage SSD 256GB yang dibanderol Rp16.499.000.

3-laptop-dell-inspiron-5000-dan-7000-series-hadir-di-indonesia-1

Kedua menggunakan prosesor Intel Core i7-8565U, besaran RAM dan storage-nya sama seperti yang pertama yang dibanderol Rp18.299.000. Lalu, yang ketiga menggunakan Intel Core i7-8565U dengan RAM 16GB dan dibanderol Rp21.999.000.

Beralih ke Inspiron 14 5000 (5482), laptop convertible ini total ada tujuh konfigurasi. Paling dasar menggunakan prosesor Intel Core i3-8145U dengan RAM 4GB, dan storage 1TB yang dibanderol Rp9.099.000. Sementara, konfigurasi kedua menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U graphic card Intel UHD 520, RAM 8GB, dan storage 1TB dijual Rp12.599.000. Lalu, yang ketiga menggunakan graphic card NVIDIA GeForce MX130 2GB dijual Rp13.299.000. Sedangkan yang keempat menggunakan SSD 256GB, namun belum dibeberkan harganya.

Lanjut ke konfigurasi kelima sampai ketujuh, sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-8565U, RAM 8GB, dan SSD 256GB. Bedanya, yang masih menggunakan graphic card Intel UHD 620 dibanderol Rp15.999.000. Sedangkan, yang sudah dilengkapi NVIDIA GeForce MX130 2GB dibanderol Rp16.799.000. Lalu yang terakhir punya besaran RAM 16GB, tetapi belum diungkap harganya.

Berikutnya Inspiron 14 5000 (5480), laptop Dell ini mengusung desain seperti kebanyakan laptop. Total ada empat konfigurasi yang disediakan, paling dasar mulai dari prosesor Intel Core i5-8265U dengan RAM 4GB, dan storage 1TB HDD yang dibanderol Rp10.999.000 untuk warna platinum silver dan Rp10.849.000 untuk warna burgundy.

Varian kedua menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U dengan graphic card NVIDIA GeForce MX150 2GB, RAM 4GB, dan storage SSD 128GB dengan harga Rp12.999.000 untuk warna platinum silver dan Rp12.849.000 untuk warna burgundy. Sementara, yang ketiga RAM-nya 8GB dengan SSD 256GB dan dibanderol Rp13.299.000 atau Rp13.149.000. Terakhir sudah dilengkapi prosesor Intel Core i7-8565U dengan RAM 8GB, dan storage SSD 128GB plus 1TB HDD.

Kesibukan memang bisa mengubah kebutuhan, agar bisa bekerja secara fleksibel dibutuhkan laptop yang tidak hanya kencang tapi juga tipis dan ringan. Ketiga model laptop ini punya dimensi yang cukup ringkas dan banyaknya konfigurasi yang disediakan oleh Dell membuat kita bisa memilih yang sesuai dengan kemampuan kita.

Selain spesifikasi di atas, sejumlah fitur juga melengkapi ketiga Inspiron 5000 dan 7000 series. Seperti fingerprint reader, port USB Type-C, dan yang paling menarik Dell Mobile Connect. Di mana Anda bisa mengintegrasikan smartphone ke laptop, bisa menerima panggilan masuk, screen mirroring, akses notifikasi, akses contact, hingga mengirim SMS dari laptop Dell.

Dell UltraSharp 49 Curved Monitor Ibarat Monster Berkepala Dua

Monitor ultra-wide pada umumnya lebih banyak ditujukan kepada para gamer. Kombinasi layar yang begitu lebar dan wujud melengkung dipercaya mampu menyuguhkan pengalaman bermain yang lebih immersive. Namun Dell berkata lain.

Menurut mereka, monitor ultra-wide juga harus bisa menggantikan setup dual-monitor yang biasa terdapat pada meja kerja para pialang saham maupun kalangan profesional lainnya. Kira-kira demikian premis yang ditawarkan Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW).

Ya, monitor ini memiliki bentang diagonal layar 49 inci, akan tetapi aspect ratio 32:9 membuatnya tampak seperti monster berkepala dua, maksud saya seperti sepasang monitor 27 inci yang didempetkan, dengan panel IPS melengkung beresolusi total 5120 x 1440 pixel.

Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW)

Ini berarti dua aplikasi bisa disajikan dalam tampilan penuh secara bersamaan, sehingga produktivitas pun bisa semakin dimaksimalkan. Kalau perlu, monitor ini juga bisa disambungkan ke dua PC yang berbeda, sehingga dua orang bisa bekerja bersama-sama di depan satu layar.

Absennya dukungan Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync pasti bakal membuatnya kurang menarik di mata gamer. Memang bukan itu target pasar yang diincar. Oleh karena itu, dukungan 99% spektrum warna sRGB dan fitur Comfort View untuk meminimalkan pancaran sinar biru jadi lebih diutamakan.

Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW)

Terkait konektivitas, U4919DW hanya perlu menyambung ke laptop atau komputer via satu sambungan USB-C. Power supply berkapasitas 90 watt berarti laptop yang tersambung juga akan terisi baterainya. Di samping itu, masih ada lagi sepasang port HDMI, satu DisplayPort, dan total tujuh port USB 3.0 standar.

Rencananya, Dell bakal memasarkannya mulai tanggal 26 Oktober mendatang, dengan harga mulai $1.700.

Sumber: Ars Technica dan Dell.

Dell Inspiron 7000 Generasi Baru Warisi Desain Cantik Seri XPS

Tidak bisa dipungkiri, Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop paling menawan yang ada saat ini. Desain cantiknya itu turut dikawinkan dengan performa yang mumpuni. Sayang harganya kelewat premium untuk mayoritas konsumen.

Kabar baiknya, Dell telah menyiapkan alternatif yang lebih terjangkau selagi masih menawarkan sejumlah keunggulan seri XPS. Laptop tersebut adalah generasi baru seri Inspiron 7000 yang diperkenalkan belum lama ini di ajang IFA 2018.

Dell Inspiron 7000

Dell Inspiron 7000 masih tersedia dalam tiga varian ukuran (13, 15 dan 17 inci), serta masih mengadopsi desain 2-in–1 alias convertible. Kendati demikian, material plastik kini sudah dilupakan, diganti oleh sasis aluminium yang lebih kokoh sekaligus lebih premium. Kalau tidak diberi tahu, mungkin saya bakal mengira laptop ini merupakan seri XPS.

Selain bahan baku yang lebih premium, Inspiron 7000 juga mewarisi bahasa desain khas XPS dengan bezel tipisnya. Memang belum setipis XPS 13, akan tetapi perbedaannya cukup mencolok jika dibandingkan laptop sekelasnya. Menariknya, webcam milik Inspiron 7000 masih diposisikan di atas layar seperti pada umumnya, dan ini dimungkinkan berkat penggunaan modul webcam baru yang berukuran cuma 2,7 mm.

Soal spesifikasi, ada banyak konfigurasi yang ditawarkan Dell. Khusus varian 13 inci dan 15 inci, ada opsi layar beresolusi 4K. Prosesor yang digunakan adalah garapan teranyar Intel (generasi ke–8, dengan kode Whiskey Lake). RAM-nya tersedia dalam kapasitas 8 atau 16 GB, sedangkan kartu grafisnya mengandalkan Nvidia GeForce MX150 (opsional untuk varian 15 dan 17 inci).

Konektivitas Inspiron 7000 terbilang minim, tapi masih mencakup semua yang esensial: satu port USB standar, satu port USB-C yang mendukung standar Power Delivery dan DisplayPort, satu port HDMI, dan slot SD card. Inspiron 7000 juga menjadi laptop pertama Dell yang mengusung integrasi voice assistant Amazon Alexa.

Di Amerika Serikat, Dell Inspiron 7000 generasi baru ini akan dipasarkan mulai awal bulan Oktober. Harganya dimulai di angka $880 untuk varian 13 inci dengan spesifikasi terendah – bukan yang paling murah, tapi tetap terpaut cukup jauh dari seri XPS.

Sumber: The Verge.

Meluncur di Indonesia, Dua Laptop Dell XPS Baru Disiapkan Untuk Para Kreator Konten

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia tumbuh 5,06 persen di triwulan pertama tahun 2018, dibanding PDB di periode yang sama tahun lalu. Di sana, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,44 persen – dengan nilai mencapai lebih dari Rp 920 triliun. Inilah latar belakang yang menyemangati Dell untuk terus menyediakan perangkat penunjang kreasi di Indonesia.

Di tanggal 4 September kemarin, perusahaan komputer asal Texas itu meluncurkan dua notebook premium baru yang mereka siapkan untuk para power user: XPS 15 9570 dan XPS 15 2-in-1 9575. Dell menjelaskan bahwa power user adalah para pengguna komputer berpengalaman yang telah memahami seluk beluk PC dan familier dengan segala fitur di sana. Para profesional di ranah kreatif masuk dalam kategori ini.

XPS 013

Sebagai produk flagship Dell, dua XPS anyar tersebut menjanjikan segala yang terbaik dari sisi desain, performa, display dan daya tahan baterai. Laptop menawarkan kinerja hardware tinggi untuk menciptakan konten serta siap jadi perangkat kerja ataupun hiburan sehari-hari. XPS 15 dan XPS 15 2-in-1 juga sudah ditunjang oleh Premium Support – terdiri dari servis di tempat, dukungan teknisi 24 jam selama seminggu penuh, hingga perbaikan buat kerusakan tak disengaja.

XPS 015

 

XPS 15 2-in-1 (9575)

Model yang meraih beragam penghargaan di CES 2018 dan Computex 2018 ini diklaim Dell sebagai PC convertibel berlayar 15,6-inci paling kecil dan paling ramping, dengan performa hardware tertinggi di kelasnya. XPS 15 9575 dibekali sepasang engsel putar 360 derajat, memungkinkannya menyajikan empat mode pemakaian: laptop, tent, ‘reverse ‘ dan tablet.

XPS 010

XPS 07

Tubuh serta bagian engsel dibuat dari bahan aluminium yang dipotong secara presisi. Selanjutnya, Dell memanfaatkan material serat karbon di bagian dalam demi memastikan konstruksinya tangguh sembari meminimalkan bobot. Produsen juga paham, penggunaan layar sentuh menuntut mereka untuk turut memerhatikan daya tahan panelnya. Buat memenuhinya, display laptop ini diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 4.

XPS 08

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7-8705G, kartu grafis Radeon RX Vega M GL, RAM DDR4-2400 16GB, serta baterai built-in 75W yang memungkinkan notebook 2-in-1  ini menyala sampai 15 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Pemilihan GPU AMD Vega cukup menarik, mengingat Nvidia sebetulnya sudah menyediakan kartu grafis berdesain Max-Q untuk laptop ultra-thin.

XPS 09

Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Dell memanfaatkan teknologi insulasi thermal GORE dan mengandalkan sepasang kipas lebar berbahan liquid crystal polymer. Via gyroscope dan accelerometer, laptop akan mengetahui mode pemakaian yang sedang Anda gunakan (misalnya tablet atau tent), dan menyesuaikan sistem pembuangan panasnya.

XPS 06

Aspek paling unik dari XPS 15 2-in-1 9575 terletak pada keyboard-nya. Dell menggati bagian kubah membran karet di papan ketik dengan sitem magnetic levitation plus konstruksi mirip sayap kupu-kupu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketebalan keyboard tanpa mengorbankan kenyamanan. Di XPS 15 2-in-1, Dell berhasil memangkas ketebalan sebesar 24 persen.

XPS 012

XPS 15 9575 turut dibundel bersama Dell Premium Active Pen. Kombinasi stylus dan layar laptop memungkinkannya mendeteksi 4.096 tingkatan tekanan, sehingga sensasi menulis ataupun menggambar menggunakan ‘pena aktif’ tersebut hampir menyerupai menggoreskan pinsil/pulpen di atas kertas.

 

XPS 15 (9570)

Varian XPS 9570 menyuguhkan konstruksi clamshell tradisional, merupakan laptop berlayar 15,6-inci dengan form factor 14-inci. Hal ini tecapai berkat pemanfaatan desain InfinityEdge dengan bingkai layar seluas 5,7mm. Selain itu, Dell XPS 15 juga mempunyai tubuh sangat ramping. Ketebalannya hanya 11- sampai 18-mm, dengan bobot 2-kilogram. Dan seperti saudari 2-in-1-nya, body  XPS 9570 terbuat dari aluminium dan serat karbon.

XPS 05

XPS 02

Model yang Dell bawa ke Indonesia ini ialah XPS 15 dengan layar sentuh beresolusi 4K (3840×2160). Display IPS di sana  kabarnya mampu menyajikan color gamut 100 persen Adobe RGB, didukung tingkat kecerahan 400-nit serta menggunakan layar berpermukaan glossy plus coating anti-glare. Panel ini memang belum menggunakan teknologi HDR seperti pada ThinkPad X1 Extreme, namun memiliki rasio kontras cukup tinggi di 1500:1 dan viewing angle konsisten.

XPS 03

Komposisi hardware XPS 9570 juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core i7-8750, RAM DDR4-2666 16/32GB, dan penyimpanan berbasis SSD NVMe 512GB. Untuk mengolah grafis, laptop mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1050 Ti. Kehadiran kartu grafis discrete ini memberikan notebook kemampuan buat menghidangkan game-game blockbuster terbaru (saya belum bisa memastikan apakah GPU tersebut merupakan versi standar atau Max-Q).

XPS 04

Tentu saja, XPS 15 baru ini siap menunjang beragam aktivitas produktif. Ia menyimpan konektivitas wireless Killer 1535, dipersenjatai baterai yang mampu menjaganya tetap menyala sampai 20,5 jam, serta dilengkapi touchpad super-presisi dan keyboard ber-backlight LED. Terdapat pula sensor sidik jari yang diintegrasikan di tombol power sebagai sarana pengamanan akses.

XPS 01

 

Harga dan ketersediaan

XPS 15 serta XPS 15 2-in-1 kabarnya sudah tersedia di Indonesia. Masing-masing produk dijajakan seharga Rp 36 juta (9570) dan Rp 38 juta (9575).

XPS 011

Duet Laptop Gaming Dell G Series Serbu Indonesia

Sebelum nama-nama seperti MSI, Acer Predator dan Republic of Gamers jadi pilihan populer, Dell dengan Alienware-nya merupakan raja di segmen gaming portable. Alienware masih diperjual-belikan di luar sana, tapi perjalanannya di Indonesia sudah terhenti. Meski begitu, tidak berarti sang perusahaan komputer asal Texas itu tak menyiapkan apa-apa buat gamer di tanah air.

Di awal 2016, Dell resmi memperkenalkan seri Inspiron Gaming di nusantara. Namun berbeda dari rivalnya yang menyediakan pilihan produk di beragam kelas, Inspiron Gaming diracik sebagai perangkat gaming entry-level. Dan kira-kira dua tahun setelahnya, produsen berupaya mempertegas branding gaming mereka dengan meluncurkan Dell G Series, yang untuk sekarang, terdiri dari G7 15 dan G3 15.

G Series 2

Langkah mentransformasi Inspiron Gaming menjadi S Series mungkin berkaitan dengan laporan State of Gaming berdasarkan survei yang dilakukan Dell terhadap 5.763 gamer di 11 negara. Informasi di sana memaparkan bahwa pandangan publik terhadap komunitas gaming, atau bahkan citra gamer terhadap mereka sendiri, sudah berubah jauh lebih baik. Gamer telah menjadi istilah positif yang memiliki kesan ‘menyenangkan’, ‘keren’ dan ‘bersemangat’.

G Series 7

Minat gaming bisa muncul dari beragam jenis kalangan: pekerja kantoran, seniman, pemusik, bahkan mungkin tetangga Anda yang merupakan ibu dari dua anak. Komunitas gaming juga tak lagi didominasi oleh kaum Adam. Mayoritas gamer kini tidak peduli siapa rekan ataupun lawan mainnya. Yang jadi takaran merka sekarang adalah kemampuan bermain.

 

G Series

Dell belum menjelaskan lebih jauh alasan dibentuknya keluarga G Series, namun saya menerka hal ini ada hubungannya dengan kesan yang ditimbulkan oleh branding Inspiron. Inspiron ialah lineup produk mainstream terjangkau yang Dell siapkan untuk berkompetisi dengan Acer Aspire hingga Lenovo IdeaPad. Nama G Series membuatnya terasa lebih dispesialisasikan dan mudah diingat.

G Series 8

Ada sejumlah modifikasi yang Dell terapkan terhadap brand. Pertama, produsen mengubah warna badge Dell dari merah ke biru ‘chroma‘. Lalu di tubuhnya, mereka mencantumkan kode G3 atau G7 (ada pula G5, tapi belum Dell luncurkan di Indonesia) buat menandai tingkat performa. Kian tinggi angkanya, semakin kuat tenaganya. Selanjutnya, Dell memberikan kita opsi warna berbeda di tiap-tiap produk. Favorit saya adalah G7 ber-body putih.

G Series 4

G Series 5

Dell G7 15 dan G3 15 menyuguhkan ukuran layar serupa, tapi mereka mempunyai penampilan berbeda. G7 lebih berani dalam mengedepankan tema gaming dengan lubang pembuangan panas mirip grille supercar, sedangkan desain G3 yang sederhana membuatnya lebih fleksibel buat jadi perangkat pilihan para profesional yang juga gemar ber-gaming. Masing-masing varian menawarkan empat konfigurasi hardware, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

 

G7 15 (7588)

Tanpa menyertai Alienware, G7 15 boleh dibilang merupakan laptop gaming berspesifikasi tertinggi dari Dell. Sekali lagi, desainnya sangat sporty. Saya menyukai kombinasi antara area keyboard hitam, area-area silver, dan badge Dell biru yang terlihat kontras dengan warna lid-nya. Warna biru tersebut juga serasi dengan pencahayaan keyboard backlight. Lalu untuk membuat tubuhnya lebih kokoh, Dell memanfaatkan chassis yang diperkuat magnesium.

G Series 10

G Series 16

G7 15 menyajikan layar IPS anti-glare seluas 15,6-inci FHD, dan walaupun tak masuk ke kategori ultra-thin, Dell memastikan ketebalan laptop tak melewati 1-inci (tepatnya 24,9mm) serta memberikannya konektivitas fisik yang luas. Kemudian buat mendukung penyajian konten dari aspek suara, produsen tak lupa menyematkan teknologi Waves MaxxAudio Pro.

G Series 12

G Series 13

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core (i5-8300H atau i7-8750), kartu grafis Nvidia GeForce GTX (1050, 1050 Ti hingga 1060 Max-Q), RAM DDR4 2666MHz (8GB sampai 16GB) dan unit penyimpanan berbasis hybrid hard drive 1TB (ada tambahan SSD 256GB di model tertingginya). Panas yang dihasilkan oleh hardware-hardware tersebut didinginkan oleh sistem coolingpro-grade‘ dua kipas.

G Series 15

G Series 14

 

G3 15 (3579)

G3 15 bisa jadi pilihan jika Anda memprioritaskan mobilitas tanpa mau berkompromi soal kinerja. Spesifikasi layar varian ini menyerupai saudarinya, tetapi Dell merampingkan tubuhnya lebih jauh hingga cuma berketebalan 22,7mm. Pencahayaan LED turut diimplementasikan pada keyboard, kali ini berwarna putih. Di sisi desain, G3 tentu tetap mempunyai karakteristik laptop gaming, yakni berupa font biru pada huruf WASD serta kehadiran ‘race stripe metalik’ di zona palm rest.

G Series 16

G Series 21

Model G3 diotaki oleh prosesor serupa G7, yaitu Intel Core i5-8300H hingga i7-8750H; namun pilihan GPU-nya lebih sedikit: Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti. Jumlah memori RAM DDR4-nya juga lebih kecil, berkisar antara 4GB sampai 8GB. Tebakan saya, kita masih bisa menambahnya lagi jumlahnya (game blockbuster saat ini umumnya menuntut RAM minimal 8GB). Satu varian yang menarik perhatian saya ialah unit G3 15 yang dibekali RAM 4GB plus memori Intel Optane.

G Series 18

G Series 19

G Series 22

G Series 23

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan corporate communcations Dell Indonesia Elizabeth R. Pabunag, G3 15 serta G7 15 sebetulnya telah mulai dipasarkan di Indonesia kira-kira sejak dua minggu silam, dan saat ini Anda sudah bisa membelinya.

Varian G3 15 dibanderol mulai dari Rp 12 juta sampai Rp 15,9 juta, sedangkan Dell G7 15 dijajakan seharga mulai Rp 15,5 juta hingga Rp 23,3 juta. Penawaran -cukup atraktif.

Alienware Luncurkan Headset Gaming Wireless Pertamanya Beserta Mouse Gaming Baru

Mungkin tidak banyak dari yang kita tahu, akan tetapi Alienware sebenarnya sempat punya headset gaming-nya sendiri di tahun 2009 lalu. Usai vakum begitu lama di segmen ini, Alienware memutuskan untuk bersaing kembali lewat sebuah headset gaming wireless perdananya, yang diberi nama sesimpel Alienware Wireless Headset.

Seperti halnya mayoritas headset gaming lain di pasaran, virtual surround 7.1 menjadi salah satu fitur unggulan Alienware, plus dentuman bass yang mantap katanya. Kinerjanya dalam mereproduksi suara ini ditunjang oleh driver Neodymium berdiameter 40 mm yang tertanam di masing-masing earcup.

Alienware Wireless Headset

Soal desain, ia tampak sangat, well, sangat Alienware. Bantalan telinganya terbuat dari bahan fabric, yang diyakini lebih efektif menjaga telinga tidak terlalu panas dalam durasi yang lama. Sebuah mikrofon noise cancelling telah tersedia, dan bisa disingkirkan saat tidak diperlukan.

Sebagai produk gaming yang keluar di tahun 2018, mustahil perangkat ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan warna-warni, dan headset ini pun kompatibel dengan sistem pencahayaan AlienFX. Rencananya Alienware Wireless Headset bakal dipasarkan secara global mulai 11 Juni, dengan banderol harga $229.

Alienware Elite Gaming Mouse / Alienware
Alienware Elite Gaming Mouse / Alienware

Di samping headset, Alienware juga menyingkap versi baru dari Elite Gaming Mouse. Kustomisasi masih menjadi fitur unggulan, dan versi barunya bahkan lebih lengkap lagi, dengan total empat ‘sayap’ yang bisa dilepas-pasang sesuai kebutuhan.

Dari keempat side wing itu, dua mengemas dua tombol ekstra, sedangkan dua lainnya mengemas empat tombol ekstra, jadi pengguna tinggal menyesuaikan dengan gaya bermainnya. Selain itu, pengguna juga dibebaskan mengadaptasikan bentuknya lewat kombinasi side wing ini; bisa ambidextrous atau ergonomis.

Alienware Elite Gaming Mouse

Untuk menyesuaikan bobot mouse, tersedia empat pemberat yang masing-masing berbobot 5 gram. Sistem pencahayaan AlienFX pastinya tidak ketinggalan, demikian pula tombol pengaturan DPI sampai lima tingkatan. Di Amerika Serikat, mouse ini akan dijual seharga $90 mulai akhir Juli mendatang.

Sumber: Engadget dan Wccftech.

Apa Saja Terobosan yang Ditawarkan oleh Ultrabook Cantik ‘New’ Dell XPS 13?

Diperkenalkan Dell pada tahun 1990, XPS adalah kependekan dari Xtreme Performance System, yaitu lineup PC yang terdiri dari perangkan berkinerja tinggi hingga gaming. Selama beberapa puluh tahun berkiprah, sub-brand ini terus mengalami evolusi. Kini, performa dan desain menjadi dua aspek kebanggaan sang produsen PC asal Amerika itu di seri XPS terbaru.

Varian baru Dell XPS 13 dengan model 9370 disingkap di CES 2018 awal tahun ini, dan di sana, produk berhasil membawa pulang titel 2018 Honoree serta Best of Innovation. Empat bulan setelah momen itu, Dell resmi meluncurkan ‘New’ XPS 13 di Indonesia. Sang produsen mendeskripsikannya sebagai perangkat yang membawa banyak terobosan, disiapkan sebagai notebook pendukung kerja sekaligus pusat hiburan portable.

XPS 2

Konsep perancangan XPS 13 9370 memang menarik dan Dell bersungguh-sungguh dalam realisasinya. Ultrabook mungil ini menyimpan beragam teknologi istimewa, dimanfaatkan untuk menunjang performa serta memastikan desainnya tampil memukau. Dell juga mempersonalisasi rancangan New XPS 13 lebih jauh lagi agar penampilannya atraktif bagi kaum Adam maupun Hawa.

 

Penampilan

XPS 13 9370 diklaim sebagai laptop 13-inci paling kecil di planet Bumi saat ini. Dell berhasil kembali menyusutkan volumenya, sehingga lebih kecil 20 persen dibanding XPS 13 9360. Laptop ini mempunyai dimensi 302x199mm dan berketebalan antara 7,8 sampai 11,6mm. Bobotnya hanya 1,21kg, dengan rasio layar ke tubuh mencapai 80,7 persen berkat pemangkasan bingkai InfinityEdge dari 5,2mm ke 4mm.

XPS 18

XPS 22

Tubuh New XPS 13 tersusun dari konstruksi logam yang dikombinasikan bersama material premium. Di model berwarna hitam dengan punggung perak, Dell meneruskan tradisi mereka untuk membubuhkan lapisan serat karbon. Khusus buat varian bertubuh putih dan rose gold-nya, produsen memanfaatkan tenunan glass fiber. Bahan ini katanya efektif dalam menahan panas demi menjaga palm rest tetap sejuk.

XPS 7

XPS 17

Banyak orang enggan memilih laptop berwarna putih dengan alasan cepat kotor dan menguning. Namun Dell menjamin Anda tidak perlu mencemaskan hal ini saat membeli versi ‘alpine white‘ XPS 13 9370. Produsen telah memberikan lapisan khusus di permukaan glass fiber-nya agar tahan terhadap sinar ultraviolet serta partikel-partikel kotoran yang berpotensi membuatnya terlihat dekil.

XPS 13

XPS 21

New XPS 13 memiliki luas tubuh yang ideal untuk digunakan di ruang sempit – satu contohnya adalah meja pesawat terbang. Meski begitu, mereka tidak memangkas bagian input-nya. Anda tetap disuguhkan keyboard chiclet  tenkeyless yang lapang dan empuk, serta touchpad lebar di tengah-tengah wrist rest. Lalu buat memudahkan unlock Windows 10, Dell mencantumkan sensor pemindai sidik jari tepat di tombol power.

XPS 19

XPS 14

 

Display & pengalaman audio visual

Bagian layar merupakan realisasi komitmen Dell terhadap dukungan terhadap faktor hiburan. XPS sudah lama memanfaatkan InfinityEdge, dan di atas, saya sempat membahas upgrade yang diterapkan pada model 9370. Namun kali ini, XPS 13 menghidangkan panel 13,3-inci beresolusi sampai ‘4K’ 3840×2160. Tersedia opsi layar sentuh, tapi apapun yang Anda pilih, laptop sudah dilindungi oleh Corning Gorilla Glass.

XPS 11

Tanpa kehadiran GPU discrete, layar UHD di 9370 belum optimal buat ber-gaming, tapi ia jelas sudah disiapkan untuk menangani film beresolusi tinggi. Selanjutnya, produsen membekali XPS 13 9370 dengan Dell Cinema, yaitu rangkaian teknologi yang bisa mendongkrak pengalaman menonton, terdiri dari CinemaColor, CinemaStream serta CinemaAudio.

XPS 6

CinemaColor bertugas buat mengurai warna HD dan menampilkan high-dynamic range sehingga output warna lebih menyerupai aslinya, sembari mengekspos detail lebih banyak pada area-area terang maupun gelap. Saat menikmati konten Netflix, New Dell XPS 13 siap menghidangkan HDR.

XPS 8

CinemaStream ialah solusi berbasis software yang dikembangkan Dell bersama Rivet Networks. Fitur ini berguna untuk mengoptimalkan proses streaming video dengan memperluas bandwidth, sehingga waktu yang dibutuhkan buat buffering jadi lebih singkat dan video dapat segera menampilkan konten di resolusi tinggi.

XPS 24

CinemaSound sendiri difokuskan pada aspek audio, didukung oleh teknologi Waves MaxxAudio Pro. Dengannya, XPS 13 9370 sanggup menyajikan audio bertenaga dan bass menendang meski tubuh ultrabook ini sangat tipis.

 

Susunan hardware dan layanan purna jual

Seperti penawaran Dell sebelumnya, produsen menyediakan New XPS 13 dalam pilihan konfigurasi hardware berbeda, tapi semuanya sudah diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan. Saya belum bisa memastikan seperti apa susunan komponen di versi paling dasar, namun ada pilihan RAM LPDDR3 hingga 2133MHz 16GB, display FHD opsional, serta SSD sampai 1-terabyte.

XPS 1

Daya tahan baterai juga menjadi faktor unggulan XPS 13 9370. Unit baterai internalnya mampu menjaga varian 4K tetap menyala hingga 11 jam, atau 20 jam buat tipe FHD.

XPS 15

XPS 16

Dell juga menyertai perangkat bersama layanan Premium Support, berisi fitur-fitur penghapusan virus, perbaikan kerusakan tak disengaja, sampai prosedur pemindaian otomatis buat mengecek kesehatan sistem. Di sana terdapat teknologi pengelolaan PC SupportAssist, lalu para teknisi Dell siap memberikan bantuan 24/7 secara langsung jika Anda menghadapi masalah hardware dan software.

XPS 20

XPS 9

 

Ketersediaan dan harga

Dell XPS 13 9370 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 23 juta.

Dell Tengah Mengembangkan Laptop Berlayar Ganda

Laptop telah berevolusi begitu jauh dari saat Epson HX-20 pertama kali diperkenalkan hingga kehadiran perangkat-perangkat ultra-tipis berperforma tinggi. Namun meski saat ini notebook tersaji dalam beragam pilihan rupa, bahkan rancangan convertible pun masih berkiblat pada desain clamshell dengan membagi device jadi dua elemen: layar dan input.

Eksperimen untuk memadukan pemakaian laptop tradisional dengan metode interaksi khas perangkat berlayar sentuh sempat dilakukan oleh Lenovo lewat Yoga Book. Melaluinya, Lenovo mengganti keyboard fisik dengan keyboard virtual yang juga dapat berperan sebagai tablet gambar. Tapi jika proses riset dan pengembangannya berjalan lancar, ada kemungkinan kreasi baru Dell nanti akan menjadi laptop paling radikal.

Informasi ini muncul dari pengajuan paten (di tanggal 20 Desember 2017) yang dipublikasikan Patent and Trademark Office Amerika Serikat. Dokumen tersebut menunjukkan niatan sang perusahaan komputer Texas itu untuk menciptakan notebook dengan dua layar – mirip rancangan Apple MacBook berlayar ganda yang belum lama terungkap. Menariknya, desain ini juga digarap buat mendukung penyajian sistem digital rights management.

Kedua panel di laptop punya fungsi sebagai display utama dan sekunder, tersambung via engsel putar 360 derajat, sehingga memungkinkan pengguna memanfaatkannya dalam mode berbeda: laptop, tablet, tenda dan ‘stand‘. Rangkaian sensor di sana dapat mengetahui mode apa yang sedang digunakan serta orientasinya, dan selanjutnya akan memicu sistem buat menyesuaikannya.

Di mode laptop/clamshell, layar kedua akan berfungsi sebagai keyboard virtual, di mana Anda bisa mengakses konten secara ‘tradisional’. Lalu di mode tablet atau stand (berarti salah satu display-nya menghadap ke bawah), notebook otomatis akan menonaktifkan panel sekunder.

Laptop ini kabarnya juga disiapkan agar lebih kompatibel dengan sistem DRM. Ia dapat mengenal tipe DRM, kemudian mengaplikasikannya melalui mode berbeda; ada mode extended, clone serta single. Jika developer mengizinkannya, konten dapat ditampilkan secara masif via kedua layar. Alternatifnya, konten bisa disuguhkan bersamaan di masing-masing layar (clone) atau di satu panel saja.

Agar bisa melakukan hal itu, display utama tersambung ke bagian motherboard via eDP (embedded DisplayPort), sedangkan layar sekunder memanfaatkan DisplayPort standar. Berdasarkan info di paten, eDP mempunyai sirkuit khusus yang bisa memecahkan enkripsi di konten.

Belum bisa ditebak kapan laptop dua layar Dell akan tiba di tangan konsumen. Pertanyaan saya sederhana dan diajukan buat sesama pengguna: berkenankah Anda menukarkan kenyamanan mengetik di keyboard fisik dengan layar tambahan?

Via DigitalTrends.

Alienware Sulap Kamar di Hotel Hilton Panama Menjadi Surganya para Gamer

Saya bukan gamer hardcore, tapi setiap hari saya selalu menghabiskan setidaknya satu sampai dua jam untuk bermain game. Satu-satunya saat di mana saya tidak bermain game sama sekali dalam sehari adalah ketika masa liburan tiba, dan saya bertamasya bersama keluarga.

Namun di luar sana, rupanya ada banyak orang yang benar-benar tidak bisa lepas dari jeratan game, bahkan selagi mereka melancong. Hal ini bisa dibuktikan dari kerja sama antara jaringan hotel Hilton dan Alienware (Dell): mereka menyulap satu kamar di Hilton Panama menjadi surganya para gamer.

Alienware Room Hilton Panama

Sederet perangkat gaming kelas sultan telah dijejalkan ke dalam kamar 2425 di hotel tersebut, ditata dengan rapi di satu zona khusus di samping sepasang ranjang besar. Bintang utamanya adalah desktop PC Alienware Aurora, dengan spesifikasi meliputi prosesor Intel Core i7-8700, GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti dan RAM DDR4 32 GB.

PC tersebut menyambung ke TV OLED 4K berukuran 65 inci, serta sistem audio surround 5.1. Penggemar virtual reality pun tidak dilupakan, mengingat ada headset Oculus Rift yang juga menyambung ke PC tersebut. Kendati demikian, yang paling mengundang decak kagum adalah ‘singgasana’ yang berada tepat di depan setup ini.

Alienware Room Hilton Panama

Tentu saja ini bukan sembarang kursi, melainkan kursi simulator yang dirancang untuk memberikan sensasi immersive di sepanjang sesi gaming, terutama ketika bermain game VR. Bahannya terbuat dari perpaduan aluminium dan serat karbon, plus teknologi Outlast besutan NASA, yang pada dasarnya berfungsi untuk menyerap panas sehingga gamer bisa tetap duduk dengan nyaman di atasnya.

Di belakang kursi tersebut, ada setup lain yang terdiri dari laptop Alienware 15 dengan prosesor Core i7-7700HQ, GPU GTX 1070 dan RAM DDR4 32 GB, yang menyambung ke monitor curved 34 inci. Periferal pendukungnya tentu juga disuplai oleh Alienware, plus sepasang controller Xbox Elite.

Alienware Room Hilton Panama

Bagi yang berencana berkunjung ke Panama, kamar hotel kelas gamer hardcore ini sudah bisa dipesan sejak tanggal 19 April kemarin dengan tarif $349 per malam. Dari perspektif lain, ini merupakan salah satu contoh pemanfaatan gaming sebagai objek wisata – sekaligus materi promosi yang bombastis tentunya.

Sumber: HomeCrux dan Xataka.

Status Pengapalan PC Global ‘Flat’, HP Tetap Jadi Nomor Satu

Setelah mengalami penurunan secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir, momentum pengapalan perangkat komputer personal akhirnya mulai stabil. Angkanya memang belum memperlihatkan adanya kenaikan signifikan, tapi berdasarkan laporan terbaru dari International Data Corporation, volume distribusi juga tidak menunjukkan kemerosotan.

Berdasarkan kalkulasi IDC terkait pertumbuhan year-on-year (tahun per tahun) di periode kuartal pertama 2017 ke 2018, pengapalan PC tidak menunjukkan peningkatan ataupun penurunan. Momentumnya flat di 0,0 persen. Hasil perhitungan ini jauh lebih baik dibanding perkiraan mereka sebelumnya, yang mengestimasi adanya penyusutan sebesar 1,5 persen.

Walaupun perhitungan ini bisa dibilang masih cukup dini, menurut IDC, stabilnya pengapalan PC merupakan akibat dari aktivitas di ranah komersial. Distribusi sistem spesialis bisnis racikan dengan Windows 10 racikan OEM-OEM ternama seperti HP, Dell dan Lenovo terlihat naik. Lalu kabarnya terdapat pula peningkatan permintaan dan ketertarikan terhadap produk notebook premium, baik di segmen konsumen maupun komersial.

Ranah gaming ternyata turut memberikan andil di sana. Produk di kelas inilah yang membuat PC tetap atraktif di mata konsumen. Saat ini, komunitas gaming  bertambah subur, sehingga mampu menjaga kepercayaan diri para produsen hardware. Laporan IDC ini juga mengindikasikan bahwa kawasan EMEA-lah yang paling antusias terhadap perangkat spesialis hiburan tersebut.

Ini dia rincian momentum pengapalan PC di wilayah berbeda:

Di Amerika, hampir seluruh vendor PC merasakan peningkatan penjualan notebook dengan total 13,5 juta unit di kuartal pertama 2018.

Lalu di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, pasar PC tradisional menunjukkan pertumbuhan positif di berbagai kategori produk. Di sana, semakin banyak konsumen tertarik pada notebook-notebook premium.

Di Asia Pasifik (tak termasuk Jepang), pengapalan sedikit lebih rendah dari ekspektasi, kecuali di beberapa negara seperti Indonesia dan India. Di Tiongkok sendiri, momentumnya mengendur karena lemahnya promosi di segmen end-user dan sedikitnya permintaan di kelas komersial.

Pengapalan PC di Jepang juga tidak setinggi perkiraan sebelumnya namun tetap memperlihatkan kenaikan di triwulan pertama tahun ini.

Dilihat dari segi brand, HP masih berada di posisi pertama market share, kali ini persentasenya meningkat jadi 22,6 persen dengan pertumbuhan year-on-year 4,3 persen. Lenovo tetap berada di tempat kedua, tapi stagnan di 20,4 persen. Dell merupakan merek dengan kenaikan year-on-year tertinggi di 6,4 persen, saat ini menempati urutan ketiga.

Daftar dan kurva lengkapnya bisa Anda lihat di bawah.

IDC1

IDC2