Direct Selling: Pengertian, Jenis, dan Tips Efektif Untuk Mengaplikasikannya

Sesuai namanya, direct selling memiliki arti penjualan secara langsung kepada pembeli. Biasanya, direct selling akan lebih efektif karena sifatnya yang fleksibel dan tidak memerlukan biaya banyak.

Lantas, apa sebenarnya pengertian direct selling dan apa saja jenis dan tips untuk mengaplikasikannya?

Pengertian Direct Selling

Direct selling merupakan teknik penjualan yang menunjukkan kontak langsung antara penjual dan pembeli tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, direct selling merupakan jenis penjualan tanpa perantara, seperti pedagang grosir atau toko retail lainnya.

Sistemnya, penjual akan mengirimkan produk secara langsung kepada konsumen melalui distributor, karena produk yang dijual melalui direct selling tidak akan ditemukan di toko-toko retail tradisional. Oleh sebab itu, penjualan jenis ini sangat bergantung pada tim penjualan yang menawarkan produk secara langsung kepada konsumen.

Jenis-Jenis Direct Selling

Dilansir dari The Balance SMB, ada tiga jenis direct selling dilihat dari eksklusivitasnya. Ketiga jenis direct selling tersebut, antara lain:

1. Penjualan Satu Tingkat (Single-Level Direct Sales)

Jenis penjualan satu tingkat biasanya dilakukan secara tatap muka, dengan menggunakan metode pintu ke pintu (door-to-door) atau orang ke orang (one-to-one). Namun, kini penjualan jenis ini juga dapat dilakukan secara online.

Metodenya, tim penjualan akan memperoleh pendapatan dari hasil komisi penjualan dan bonus dari perusahaan tempat mereka mendapat produk. Mereka juga tidak mendapat komisi tambaha dari hasil merekrut anggota baru.

2. Pemasaran Berjenjang (Multi-Level Marketing)

Berbeda dengan jenis penjualan satu tingkat, dalam pemasaran berjenjang, tim penjualan akan mendapat komisi tidak hanya dari keuntungan menjual produk, tetapi juga hasil merekrut anggota baru.

Penjualan jenis ini umumnya diminati oleh para ibu rumah tangga yang ingin bekerja dari rumah. Sayangnya, pemasaran berjenjang memiliki reputasi yang kurang baik karena pendapatan tergantung pada hasi perekrutan anggota baru.

3. Mengadakan Acara Penjualan (Party-Plan Sales)

Metode utama yang digunakan dalam penjualan jenis ini adalah dengan menyelenggarakan acara sosial sambil menawarkan produk untuk dijual. Biasanya, tim penjualan akan menggunakan metode ini untuk menawari konsumen apakah mereka juga ingin mengadakan pesta serupa.

Tips Mengaplikasikan Direct Selling

Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk mengaplikasikan direct selling secara efektif.

1. Fokus Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Pada dasarnya, direct selling berarti menjual produk langsung ke pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan memegang peranan penting agar keberlanjutan usaha bisa terjaga. Oleh sebab itu, hubungan baik dengan pelanggan perlu dibangun.

2. Membangun dan Menjaga Relasi

Salah satu kunci sukses dalam direct selling adalah dengan menjaga relasi dengan kolega. Untuk memiliki hubungan yang saling menguntungkan ini, kamu perlu sering berkomunikasi agar bisa mendapat berbagai tips penjualan dari mereka sebagai referensi.

3. Konsisten Menyimpan Data Pelanggan Secara Berkala

Data pelanggan sangat penting dalam direct selling, sebab data pelanggan berfungsi untuk melacak dan membangun jaringan. Oleh sebab itu, data pelanggan harus dijaga dan disimpan dengan baik.

4. Memahami Produkmu dengan Baik

Tentunya, penjualan akan sukses apabila kamu telah memahami produkmu dengan baik. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa produkmu sudah memiliki kualitas yang telah ditetapkan agar kamu tidak kehilangan pelanggan yang merasa kecewa.

5. Meningkatkan Skill Penjualan

Penjualan sangat berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, baik dengan klien maupun pelanggan. Oleh sebab itu, agar penjualanmu berjalan efektif, kamu perlu meningkatkan skill ini dengan cara belajar dari kolega lain maupun mengikuti seminar yang terkait.

Nah, itulah penjelasan mengenai direct selling. Meski direct selling terlihat memiliki banyak keuntungan, namun perlu diperhatikan juga bahwa direct selling harus membutuhkan banyak anggota untuk melakukannya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk melakukan penjualan jenis ini?

Banting Setir ke Platform Digital, Sophie Paris Tetap Andalkan Strategi “Social Selling”

Sophie Paris, sebuah bisnis ritel dengan konsep direct selling (atau social selling), mulai banting setir ke dunia digital. Meskipun demikian, mereka mengungkapkan akan tetap mengandalkan strategi pemasaran yang sama karena dinilai mendorong orang untuk menjadi pengusaha digital.

VP of E-Commerce Sophie Paris Alice Destandau menuturkan kendati sudah sepenuhnya digital, Sophie Paris akan tetap menganut strategi pemasaran lama lantaran fokus perusahaan yang ingin menawarkan peluang bisnis kepada anggotanya. Platform digital hanya sebatas amunisi perusahaan untuk mempercepat perluasan jaringan anggota.

“Agar bisa membeli barang di situs, sebelumnya harus mendaftar jadi anggota Sophie Paris. Mereka akan mendapat diskon hingga 30% dan bonus bulanan. Jadi bisnis inti kami masih menawarkan peluang bisnis kepada anggota,” terangnya kepada DailySocial.

Destandau melanjutkan strategi yang dipilih ini untungnya belum dilakukan pesaing Sophie Paris yang sama-sama bergerak di bisnis direct selling. Penawarannya tersebut diklaim lebih atraktif bagi perempuan yang ingin menjadi pengusaha digital.

Di sisi lain, sistem keagenan yang dipilih platform e-commerce semisal Bukalapak ataupun Sale Stock, hanya menawarkan peluang bisnis sangat terbatas. Ini dinilai tidak cukup bagi perempuan untuk mencari tambahan penghasilan.

“Jadi kami sangat yakin dengan daya tarik dari tawaran bisnis kami di lanskap digital. Dan saat ini kami jadi satu-satunya merek fesyen yang memiliki penawaran bisnis seperti itu.”

Dalam konsep social selling, anggota Sophie Paris dapat bergabung dan saling bertukar link referral untuk permudah proses bergabung ke komunitas. Mereka dapat memilih dan berbelanja berbagai produk tanpa harus lewat katalog setebal 240 halaman.

Setiap penjualan yang sukses, anggota akan mendapat bonus hingga 20% dan ditransfer langsung ke rekening bank masing-masing. Diklaim penghasilan tambahan yang diterima anggota rata-rata mencapai Rp7 juta per bulan dari setiap bonus yang diterima.

Rencananya dalam waktu dekat, Sophie Paris akan menyediakan dompet digital untuk mempermudah anggota memeriksa bonus dan menarik uang hasil bonus ke rekening bank.

Diungkapkan saat ini perusahaan telah memiliki 250 ribu member aktif dengan 1500 leader untuk memasarkan produk. Setiap bulannya terdapat sekitar 200 ribu pengiriman paket ke seluruh Indonesia.

Saat ini Sophie Paris belum memiliki aplikasi. Properti digitalnya baru tersedia dalam bentuk desktop dan mobile site. Diklaim kontribusi transaksi dan traffic dari mobile mencapai 90% dibandingkan desktop.

Disebutkan setiap bulannya situs Sophie Paris menghasilkan 1,5 juta kunjungan, durasi kunjungan rata-rata melebihi 10 menit, 15 tampilan halaman per kunjungan, dan tingkat bounce rate di bawah 35%.

Bangun pabrik sendiri

Dalam hal produksi barang dalam platform, CEO dan Founder Sophie Paris Bruno Hasson menuturkan sepenuhnya dirancang  tim desainer perusahaan asal Perancis ini. Kemudian hasil rancangan akan diproduksi secara lokal di Indonesia. Seluruh produk tersebut akan hadir secara eksklusif di situs dengan 200 stok baru yang ditambahkan setiap bulannya.

Sementara untuk distribusi produk, perusahaan bekerja sama dengan 400 pusat bisnis di seluruh Indonesia. Pusat bisnis ini dikelola oleh para anggota tanpa ada investasi dari Sophie Paris.

Dalam model bisnisnya, perusahaan akan mengirim produk dalam jumlah besar dan anggota yang menjadi pemilik pusat bisnis tersebut akan mengirimkan barang ke pelanggan di wilayah mereka. Sebagai alternatif, pelanggan juga bisa mengambil sendiri.

“Kami ingin membangun social shopping company dan tidak ada pihak lain di Indonesia yang bisa melakukannya karena kami memiliki aset sosial. Brand kami kuat dan basis pelanggan kami sangat loyal. Kami adalah perusahaan kreatif yang nyata dan memiliki portofolio produk yang menarik. Inilah yang membuat kami beda,” tutur Hasson dalam keterangan resmi.

Secara terpisah, dikutip dari Kontan, Sophie Paris telah menggelontorkan investasi sebesar $2 juta untuk banting setir ke platform digital sejak dua tahun terakhir. Anggaran tersebut sebagian akan dipakai untuk bangun pabrik berlokasi di Sentul, Bogor dengan luas satu hektar.

“Tanah satu hektar itu investasinya sekitar $1 juta. Kami sedang urus izinnya untuk bikin plant baru dan sebagainya.”

Saat ini perusahaan baru memiliki satu pabrik di Ciamis, Jawa Barat, namun sifatnya masih sewa lahan. Pabrik tersebut akan digunakan untuk produksi kosmetik, parfum, krim, masker, dan produk kecantikan lainnya. Sedangkan untuk produk fesyen belum akan ada di pabrik karena sejauh ini telah bekerja sama dengan produsen lokal.

“Saat ini utilisasi pabrik kami hampir 100% dan memang itu masih sewa, sehingga kecil [kapasitasnya].”