DJI Siapkan Drone yang Lebih Kecil Lagi dari Mavic Pro

DJI Mavic Pro adalah salah satu drone berukuran mini terbaik yang bisa Anda beli di pasaran sekarang. Ia memang bukan yang paling kecil, akan tetapi DJI tampaknya sedang mempersiapkan model lain yang lebih mungil lagi berdasarkan sejumlah bocoran gambar yang beredar di jagat maya.

Drone super-mungil itu kabarnya bakal dinamai Spark, dan DJI sudah mendaftarkan trademark-nya. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, ukurannya jauh lebih kecil dari Mavic, yang notabene sudah sangat ringkas jika dibandingkan lini Phantom.

Desainnya semakin menunjukkan kalau ini benar merupakan produk DJI. Bentuk baterainya pun mirip, bahkan penutup rotornya persis seperti yang terdapat pada Mavic. Yang agak berbeda adalah gimbal tempat kameranya menancap.

Gimbal milik Spark ini kelihatannya cuma bisa bergerak ke atas atau bawah, seperti yang bisa Anda lihat pada bocoran video di bawah ini, sehingga untuk melakukan aksi panning pengguna perlu menggerakkan drone secara menyeluruh. Spesifikasi kameranya sendiri belum diketahui.

Sejauh ini belum ada kejelasan apakah DJI menempatkannya dalam kategori selfie drone atau racing drone. Informasi yang beredar baru sebatas spekulasi. Saya pribadi lebih sreg dengan ide bahwa Spark ini merupakan selfie drone karena saya kira DJI bisa menjangkau pasar yang lebih luas ketimbang racing drone.

Faktor lain yang mendukung identitas DJI Spark sebagai selfie drone adalah absennya controller dalam seluruh bocoran foto yang beredar. Bisa jadi controller-nya memang tidak sampai di tangan sang pembocor info, tapi bisa juga Spark memang tidak didampingi controller khusus dan bisa dikendalikan menggunakan smartphone.

Foto selengkapnya bisa Anda lihat langsung di situs TechCrunch di bawah ini.

Sumber: TechCrunch.

Drone HexH20 Pro v2 Bisa Terbang Saat Hujan dan Mendarat di Air

Performa videography mumpuni, kemudahan penggunaan dan desain yang ringkas merupakan fokus produsen dalam merancang drone kelas konsumen. Masing-masing brand turut menawarkan fitur unggulan, contohnya ialah struktur foldable. Namun umumnya mereka semua masih menyimpan kekurangan serupa: drone belum siap jika harus berhadapan dengan hujan.

Memusatkan perhatiannya pada aspek itu, tim QuadH20 asal Inggris memperkenalkan drone kedap air paling canggih kreasi mereka: HexH20 Pro v2. Unmanned aerial vehicle ini tak hanya bisa bermanuver di udara saat hujan, tapi juga sanggup merekan dan mendarat di air. Selain konstruksi waterproof, ia dapat terbang sejauh 3,5-kilometer dan merekam video 4K.

HexH20 Pro V2 3

HexH20 Pro v2 mengusung sistem propulsi enam-rotor (atau hexa-copter). Lengannya itu bisa dilipat sehingga mudah di bawa-bawa, lalu tubuhnya disegel sempurna sehingga Anda tak perlu khawatir saat hujan mulai turun atau ketika menerbangkannya tak jauh dari permukaan air. Daya angkatnya tentu saja lebih besar dari UAV quad-copter, HexH20 Pro V2 mampu membopong beban hingga 2-kilogram.

HexH20 Pro V2 4

Dalam meramu HexH20 Pro v2, QuadH2O bilang bahwa mereka memanfaatkan teknologi-teknologi tercanggih di industri drone. Dan melihat secara lebih seksama, ternyata sang produsen bersandar pada beragam solusi kreasi DJI, dari mulai flight controller, sistem baling-baling, software, sampai elemen kamera dan gimbal.

HexH20 Pro V2 2

Sebagai jantung dari HexH20 Pro v2, sang produsen menggunakan flight controller DJI N3. Ia menyimpan algoritma canggih yang mampu memastikan drone terbang stabil, dan bisa membaca kerusakan IMU saat beroperasi dan segera mengalihkannya ke unit cadangan. Untuk bergerak, HexH20 Pro v2 ditenagai motor DJI E800; dan Anda dipersilakan memasang lima device lain dan mengendalikannya dari jarak jauh – termasuk sistem payload (buat membawa muatan).

HexH20 Pro V2 1

Lalu untuk mengendalikannya, Anda disuguhkan DJI Lightbridge 2. Controller ini dapat menjangkau jarak sangat jauh (5km) dan menerima stream video full-HD rendah latency. Berkat fitur ini, pengguna bisa menerbangkan drone dari sudut pandang first-person – seolah-olah ikut terbang bersama HexH20 Pro v2.

HexH20 Pro v2 mengandalkan gimbal beserta kamera dengan sensor CMOS 1/2.3-inci DJI Zenmuse X3, memungkinkannya merekam video di resolusi 4K di 30FPS atau resolusi full-HD di 60FPS, serta memotret foto 12-megapixel.

QuadH2O rencananya akan meluncurkan HexH20 Pro v2 di tanggal 31 Maret nanti, dan membanderolnya di harga yang tidak murah: US$ 6.450.

Sumber: QuadH20.

DJI Matrice 200 Adalah Drone Tahan Pukul untuk Keperluan Komersial dan Industrial

Tidak bisa dipungkiri, DJI merupakan pemimpin di segmen consumer drone. Namun hal itu tidak membuat mereka lupa dengan segmen commercial atau industrial drone, yakni drone yang biasanya dipakai untuk melakukan inspeksi infrastruktur maupun pemetaan lahan konstruksi.

Di hadapan pengunjung MWC 2017 di Barcelona, DJI mengungkap lini drone Matrice 200. Lini ini terdiri dari tiga model yang berbeda, yakni M200, M210 dan M210 RTK. Perbedaannya terletak pada jumlah gimbal-nya: M200 hanya punya satu gimbal menghadap ke bawah, M210 punya dua plus satu lagi yang menghadap ke atas, sedangkan M210 RTK sama persis tapi telah dibekali dengan modul navigasi yang presisi sampai hitungan sentimeter.

Gimbal-nya ini kompatibel dengan hampir semua lini kamera Zenmuse yang DJI kembangkan sendiri. Selagi menggotong satu kamera, Matrice 200 diperkirakan dapat mengudara selama 35 menit nonstop berkat sepasang unit baterainya. Lebih lanjut, Matrice 200 telah mengantongi sertifikasi IP43, yang berarti ia sanggup mengudara di cuaca yang kurang ideal.

DJI Matrice 200 tersedia dalam tiga model: M200, M210 dan M210 RTK / DJI
DJI Matrice 200 tersedia dalam tiga model: M200, M210 dan M210 RTK / DJI

Hampir semua teknologi terkini DJI ada pada lini Matrice 200. Yang paling utama adalah DJI Flightsense, yang pada dasarnya memungkinkan Matrice 200 untuk mendeteksi sekaligus menghindari rintangan dengan sendirinya, baik ketika bergerak maju, mundur, menyamping dan atas-bawah, persis seperti Inspire 2.

Masih seputar navigasi, lini Matrice 200 turut mengusung teknologi DJI AirSense. Teknologi ini sejatinya mengandalkan komponen ADS-B receiver yang berfungsi untuk memberikan informasi real-time mengenai posisi, tingkat ketinggian dan kecepatan drone lain atau pesawat yang dilengkapi ADS-B transmitter yang ada di sekitarnya, sehingga sang pilot bisa terus siaga.

DJI Matrice 200 dapat mengudara dalam kondisi cuaca yang kurang ideal, seperti misalnya ketika hujan gerimis / DJI
DJI Matrice 200 dapat mengudara dalam kondisi cuaca yang kurang ideal, seperti misalnya ketika hujan gerimis / DJI

DJI tidak lupa membekali Matrice 200 dengan sistem Lightbridge 2, dimana drone dapat dikendalikan hingga jarak sejauh 7 kilometer selagi meneruskan video hasil tangkapan kameranya secara langsung dalam resolusi 1080p. Fitur ActiveTrack yang berfungsi untuk mendeteksi, mengikuti dan menempatkan objek dalam pandangan kamera secara konstan turut tersedia.

Sekali lagi, DJI Matrice 200 ini bukan diperuntukkan konsumen umum, melainkan untuk keperluan komersial dan industrial. Banderol harganya belum diumumkan, tapi rencananya pemasaran akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini juga.

Sumber: Engadget dan DJI.

DJI Buka DJI Authorized Retail Store di Indonesia, Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Dà-Jiāng Innovations Science and Technology memulai bisnis penyediaan UAV, aksesori helikopter, dan unit kendali penerbangan sejak tahun 2006. Namanya jadi kian terkenal di tengah maraknya penggunaan drone oleh konsumen umum. Dan tak mau kalah dari kompetitornya yang sudah hadir di Indonesia lebih dulu, DJI berniat memantapkan cengkeramannya di pasar yang penuh potensi ini.

DJI Store Indonesia 1

Terhitung di tanggal 23 Februari 2017 kemarin, DJI melangsungkan acara pembukaan DJI Authorized Retail Store di Indonesia, dan kabarnya juga menjadi toko retail terbesar di kawasan Asia Tenggara. Inaugurasi tersebut dilakukan secara kolaboratif bersama Hasco MagicSky, agen yang diberi kepercayaan oleh sang produsen asal Shenzhen itu untuk mendistribusikan produk mereka di tanah air.

DJI Store Indonesia 7

DJI Authorized Retail Store Indonesia berlokasi di area pelataran Mall Alam Sutera, terpisah dari bangunan utama, didirikan di area seluas lebih dari 200-meter persegi. Desainnya berkiblat pada DJI Authorized Retail Store yang berada di lokasi-lokasi lain, dengan jendela-jendela kaca memenuhi tiga sisi toko untuk memberikan pencahayaan natural dan sensasi ruang terbuka bagi pelanggan. Di tengah-tengahnya terdapat ‘kandang penerbangan’, yaitu tempat pelanggan melihat langsung bagaimana drone DJI beraksi.

DJI Store Indonesia 6

Kabarnya, semua produk yang dipajang di sana siap untuk Anda pinang. Koleksinya sangat banyak, dari mulai perangkat konsumen, profesional, produk solusi imaging, hingga drone kelas enterprise dan agrikultur. Anda bisa menemukan keluarga Inspire, kamera Zenmuse, platform udara Matrice, hingga deretan stabilisator kamera Ronin. Buat end-user sendiri, ada tiga kategori device yang jadi andalan DJI di Indonesia: Osmo ( termasuk + dan Mobile), Phantom 4 (Pro dan Pro +), dan Mavic Pro.

DJI Store Indonesia 8

DJI Store Indonesia 9

Osmo adalah kamera handheld portable yang mengombinasikan gimbal tiga poros Zenmuse dan unit handle ergonomis, memungkinkan Anda merekam video beresolusi (4K) tinggi tanpa dinodai blur akibat kurang stabilnya pegangan tangan. Perbedaan antara tipe Osmo biasa dengan Osmo+ terletak pada jenis gimbalnya. Osmo+ menyimpan Zenmuse X3 Zoom, memungkinkannya melakukan zoom hingga tujuh kali. Osmo Mobile sendiri tidak memiliki kamera, mengandalkan smartphone Anda untuk merekam, dibantu oleh gimbal Zenmuse M1 buat menstabilkannya.

DJI Store Indonesia 10

DJI Store Indonesia 12

Keluarga Phantom 4 terdiri dari versi biasa, 4 Pro serta 4 Pro+, dan mereka merupakan pilihan populer di kalangan pecinta drone. Phantom 4 memperoleh banyak upgrade dari generasi ketiga, terutama pada kemampuan menghindar serta melacak pergerakan berkat dukungan sensor – sonar, lima kamera terpisah, gyroscope, GPS, GLONASS dan lain-lain. Versi 4 Pro sendiri dipersenjatai kamera 20-Mp sebesar 1-inci, plus kapabilitas deteksi penghalang ‘lima-arah’, lalu 4 Pro+ dilengkapi unit remote control dengan layar built-in, dirancang khusus buat pemakaian outdoor.

DJI Store Indonesia 13

DJI Store Indonesia 14

DJI Mavic Pro sendiri boleh jadi adalah tipe drone yang paling menarik bagi user pemula. Mengusung kemampuan yang tidak kalah canggih dari Phantom (memanfaatkan spesifikasi kamera serupa Phantom 4), keunggulan utama dari Mavic Pro ialah desain portable dengan struktur foldable. Saat dilipat, drone hanya memakan tempat 83x83x198mm, sehingga bisa mudah dimasukkan dalam tas serta dibawa-bawa.

DJI Store Indonesia 4

DJI Store Indonesia 15

DJI Store Indonesia 16

Di bawah ini adalah beberapa produk yang telah dikonfirmasi harganya:

  • Osmo – mulai Rp 4,32 juta
  • Phantom 4 – mulai 18,14 juta
  • Phantom 4 Pro – Rp 21 juta
  • Phantom 4 Pro+ – Rp 25 juta
  • Mavic Pro – mulai Rp 14 juta

“Entah apakah Anda seorang profesional yang tertarik pada teknologi aerial imaging terkini atau konsumen biasa yang mencari drone pertama, penting sekali untuk mendapatkan pengalaman buat memahami mudahnya menerbangkan UAV atau menemukan sudut sinematik,” tutur Associate Director of Communication DJI Kevon On di lembar rilis pers. “Kami sangat bersemangat melakukan ekspansi retail di Indonesia dan menyediakan tempat di mana orang bisa belajar serta menemukan platform aerial DJI.”

DJI Store Indonesia 2

DJI Store Indonesia 20

Meski kalangan media sudah diperkenankan mengunjungi DJI Authorized Retail Store terlebih dulu, toko baru dibuka bagi pelanggan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari besok, tepatnya pada pukul 10:00.

Khusus untuk 20 pembeli pertama, Anda berhak mendapatkan diskon hingga 15 persen buat produk Inspire 1. Lalu para konsumen Phantom 4 Pro serta Osmo Mobile juga akan memperoleh aksesori gratis selama persediaan masih ada.

DJI Store Indonesia 17

DJI Store Indonesia 18

DJI Authorized Retail Store berlokasi di Mall Alam Sutera, unit G-ISO-02, jalan Jalur Sutera Barat Kav. 16, kecamatan Serpong Utara Pakulonan, Tangerang, Indonesia; dibuka dari jam 10:00 sampai 22:00.

DJI Store Indonesia 3

DJI Umumkan Drone Phantom 4 Pro dan Inspire 2

DJI rupanya sedang di atas angin tahun ini. Baru 8 bulan setelah meluncurkan Phantom 4 dan belum lama ini Mavic Pro, pabrikan asal Tiongkok tersebut sudah kembali mencuri perhatian dengan sepasang drone baru, yaitu Phantom 4 Pro dan Inspire 2. Keduanya sama-sama ditujukan buat fotografer dan videografer profesional.

DJI Phantom 4 Pro

Sebelum ini, Phantom 4 sempat membuat gebrakan berkat kemampuannya menghindari rintangan dengan sendirinya. Phantom 4 Pro malah membawa bakat tersebut ke level yang lebih tinggi dengan tambahan sepasang kamera stereoscopic di sisi belakang dan sepasang sensor infra-merah di kiri-kanannya. Alhasil, Phantom 4 Pro dapat mendeteksi rintangan saat bergerak maju, mundur serta menyamping.

Kepintarannya tidak berhenti sampai di situ saja. Saat sinyal GPS tiba-tiba hilang, Phantom 4 Pro akan terbang menuju ke titik terakhir dimana koneksi tersedia dan menunggu di situ sampai sang pilot kembali memegang kendali. Lebih lanjut, saat Phantom 4 Pro diminta untuk pulang dengan sendirinya, pendeteksian rintangan masih akan terus aktif.

DJI Phantom 4 Pro / DJI
DJI Phantom 4 Pro / DJI

DJI tidak lupa membekali Phantom 4 Pro dengan kamera baru yang mengemas sensor 1 inci beresolusi 20 megapixel. Tidak hanya menawarkan dynamic range seluas 12 stop, kamera ini juga sanggup merekam video 4K 60 fps dalam bitrate 100 Mbps. Tidak kalah menarik adalah penggunaan shutter mekanik yang bakal mengeliminasi problem rolling shutter ketika drone digunakan untuk mengabadikan aksi-aksi cepat.

Performanya pun turut disempurnakan. Phantom 4 Pro kini dapat melesat dalam kecepatan 50 km/jam meski selagi pendeteksian rintangannya aktif, atau 72 km/jam dalam mode sport. Daya tahan baterainya juga ikut naik menjadi 30 menit dalam satu kali cas.

Controller DJI Phantom 4 Pro yang dilengkapi layar sentuh 5,5 inci / DJI
Controller DJI Phantom 4 Pro yang dilengkapi layar sentuh 5,5 inci / DJI

Phantom 4 Pro datang bersama controller baru yang dilengkapi layar sentuh terintegrasi, sehingga pengguna sama sekali tidak perlu menyambungkan ponsel atau tablet-nya mengingat aplikasi DJI GO pun sudah tertanam di dalamnya. Layar 5,5 inci beresolusi 1080p ini mempunyai tingkat kecerahan amat tinggi (1000 nit), sangat efektif ketika drone dipakai di siang bolong.

Pre-order Phantom 4 Pro saat ini sudah dibuka. Harganya dipatok $1.499 dengan controller standar, atau $1.799 dengan controller baru yang memiliki layar terintegrasi.

DJI Inspire 2

Inspire 2 meneruskan jejak Inspire 1 sebagai salah satu drone favorit studio-studio Hollywood. Desainnya secara garis besar tidak berubah, akan tetapi konstruksinya kini terbuat dari perpaduan mangesium dan aluminium; lebih berisi tapi di saat yang sama juga lebih ringan.

Kecepatan maksimumnya mencapai angka 107 km/jam, dengan akselerasi hingga 80 km/jam dalam waktu 4 detik saja. Dengan performa seperti ini, Inspire 2 bisa lebih cekatan mengabadikan aksi mobil kebut-kebutan, apalagi didukung sistem baterai ganda yang memberikan daya tahan selama 27 menit.

DJI Inspire 2 / DJI
DJI Inspire 2 / DJI

Sama seperti Phantom 4 Pro, Inspire 2 juga bisa menghindari rintangan ketika bergerak maju, mundur maupun menyamping. DJI bahkan telah menyematkan sensor infra-merah di bagian atas Inspire 2 supaya ia tidak akan terbang menerjang kabel atau apapun yang berada di atasnya. Inspire 2 turut dibekali kamera ekstra di sisi depannya, yang berguna untuk memberikan pandangan kepada sang pilot selagi kameranya tengah membidik ke arah lain.

Inspire 2 datang bersama kamera baru Zenmuse X5S yang mengusung sensor Micro Four Thirds dengan resolusi 20,8 megapixel dan dynamic range seluas 12,8 stop. Video bisa ia rekam dalam resolusi 5,2K dengan format RAW dan bitrate 4,2 Gbps – yang bisa disimpan langsung ke dalam SSD yang menyambung via konektor PCI-express – memberikan keleluasaan yang lebih bagi para videografer dalam proses penyuntingan.

DJI Inspire 2 dibekali sistem baterai ganda dan slot PCI-express untuk SSD / DJI
DJI Inspire 2 dibekali sistem baterai ganda dan slot PCI-express untuk SSD / DJI

DJI telah membuka pre-order Inspire 2. Harga ‘batangannya’ dipatok $2.999, namun tersedia pula bundel bersama kamera Zenmuse X5S dan license key Adobe CinemaDNG plus Apple ProRes seharga $6.200.

Sumber: DJI.

Usung Elemen Dota, RoboMasters Hadir Sebagai Lawan Tangguh Buat Robot Wars

Upaya menghidupkan kembali game show teknologi populer BBC bertajuk Robot Wars disambut meriah oleh para pemirsa. Dengan arena, robot dan presenter baru, episode perdananya ditonton jutaan orang dan menjadi trending topic di jejaring sosial. Namun tim produksi Robot Wars tidak boleh terlena, karena ada pesaing yang tidak kalah menarik datang dari Tiongkok.

Diadakan oleh produsen spesialis drone dan videography udara DJI, RoboMasters ialah turnamen pertempuran robot tahunan pertama di China, berhasil memikat perhatian ratusan universitas, hampir 1.000 perusahaan teknologi, serta menghimpun puluhan ribu fans. Misi DJI adalah menyediakan sebuah wadah bagi para pelajar dalam menuangkan kreativitas dan kemampuan mereka.

Robomasters 1

Ada sejumlah alasan mengapa DJI RoboMasters berpotensi menyingkirkan Robot Wars ke posisi kedua sebagai acara turnamen robot terpopuler. Faktor terpentingnya adalah dari segi penyajian program. Memang sangat seru menyaksikan robot-robot saling menghancurkan, namun DJI punya twist unik dalam menghidangkan RoboMasters. Mereka membumbuinya dengan salah satu tema kegemaran penduduk Tiongkok: video game, atau lebih spesifiknya, formula MOBA.

Robomasters 2

RoboMasters menyuguhkan medan tempur mirip League of Legends atau Dota 2. Di sana ada dua tim berisi empat robot rover yang berupaya saling menghancurkan base lawan. Layaknya video game, arena menyediakan pilihan power-up – memberikan bonus serangan, pertahanan atau health. Ketika di Robot Wars, robot-robot di sana betul-betul saling melumat ala gladiator, RoboMasters mengusung arahan yang lebih ‘beradab’.

Tiap robot dilengkapi senjata proyektil dengan amunisi karet dan pelat yang bisa mendeteksi tekanan. Cara kerjanya mungkin sudah dapat Anda bayangkan: tembakan ke area tersebut akan mengurangi health lawan, dan jika health habis, maka robot jadi non-aktif. Power-up bisa diperoleh di area-area tertentu dalam arena atau menyelesaikan tantangan – contohnya ‘computer vision‘, menantang pemain buat menembak sasaran bergerak. Menariknya lagi, semuanya disuguhkan lewat perspektif orang pertama, mirip game shooter.

Robomasters 3

Buat mempertahankan base, tiap tim mempunyai tipe robot berbeda, terdiri dari infantri, hero, drone (UAV) dan stasiun pengisian amunisi. Infantri hanya bisa menembakkan amunisi karet, sedangkan hero dipersenjatai bola golf. Bola golf lebih susah diperoleh dan dapat menghasilkan damage lebih besar. Untuk mendapatkannya, tim harus mendesain sistem mekanik yang tepat dan efisien, misalnya memanfaatkan drone buat mengumpulkan bola golf.

Pendekatan distingtif ini sudah pasti memberikan RoboMasters keunggulan dibanding Robot Wars serta meningkatkan peluang bagi DJI dalam merangkul khalayak lebih luas – terutama kalangan gamer.

Update: Anda bisa saksikan ringkasan mengenai RoboMasters lewat video persembahan The Verge di sini:

Masih penasaran? Simak juga video-video RoboMasters di bawah:

Sumber: The Verge & RoboMasters. Gambar: RoboMasters.

DJI Mavic Pro Adalah Drone Terkecil yang Pernah DJI Buat

Seperti yang sudah dirumorkan, DJI baru-baru ini meresmikan sebuah drone anyar bernama Mavic Pro. Ini merupakan drone terkecil yang pernah DJI buat; keempat lengannya bisa dilipat sehingga perangkat jadi tampak sangat ringkas, bahkan lebih ringkas dari GoPro Karma yang mengusung konsep desain serupa.

Namun jangan sesekali tertipu dengan wujudnya yang mini, DJI telah menambatkan deretan teknologi canggih ke Mavic Pro. Secara garis besar, drone ini punya spesifikasi dan fitur setara Phantom 4, bahkan melampauinya di beberapa aspek.

Kamera 4K milik DJI Mavic Pro menancap pada gimbal 3-axis untuk hasil perekaman yang stabil / DJI
Kamera 4K milik DJI Mavic Pro menancap pada gimbal 3-axis untuk hasil perekaman yang stabil / DJI

Pertama-tama, ada kamera 4K yang menancap pada gimbal 3-axis. Kamera ini pada dasarnya sama persis seperti yang dimiliki Phantom 4, hanya saja sudut pandang lensanya sedikit lebih sempit di angka 78 derajat. Foto bisa ia ambil dalam resolusi 12 megapixel, termasuk dalam format RAW sekalipun.

Performanya juga tidak kalah dibanding Phantom 4, dengan kecepatan maksimum 65 km/jam dalam mode Sport dan baterai 3.830 mAh yang sanggup beroperasi selama 27 menit nonstop. Yang sangat menarik, drone ini bisa dikendalikan dari jarak 7 km jauhnya. Sebagai pembanding, jarak maksimum Phantom 4 ‘hanya’ 5 km.

Perihal stabilitas selama mengudara, Mavic Pro telah dilengkapi seabrek sensor yang meliputi 5 kamera, sepasang sensor ultrasonik, sistem GPS dan GLONASS, serta chipset pengolah dengan total 24-core. Ia bahkan bisa mendarat dengan sendirinya di titik lepas landas tanpa meleset lebih dari satu inci.

DJI Mavic Pro dalam kondisi terlipat bersama controller-nya / DJI
DJI Mavic Pro dalam kondisi terlipat bersama controller-nya / DJI

Mavic Pro datang bersama sebuah controller yang ringkas pula, kira-kira seukuran controller NES kalau menurut The Verge yang sudah mencobanya. Terdapat layar kecil di bagian tengah controller untuk memonitor data telemetri, namun pengguna juga bisa menjepitkan smartphone di bawahnya untuk memantau pandangan drone secara real-time.

Tidak seperti Phantom 4, pengguna diberi sejumlah cara untuk mengendalikan Mavic Pro; bisa menggunakan controller-nya saja, controller + smartphone, atau smartphone saja. Saat dikendalikan menggunakan ponsel saja, Mavic Pro masih bisa mengaktifkan fitur TapFly seperti milik Phantom 4, dimana pengguna cuma perlu menyentuh layar ponsel dan drone pun akan terbang menuju ke arah yang ditunjuk.

Computer vision memungkinkan DJI Mavic Pro untuk mengikuti objek secara presisi dan menghindari rintangan secara otomatis / DJI
Computer vision memungkinkan DJI Mavic Pro untuk mengikuti objek secara presisi dan menghindari rintangan secara otomatis / DJI

Ya, Mavic Pro memang telah dibekali teknologi computer vision seperti kakaknya yang berbodi lebih bongsor tersebut. Ia dapat menghindari rintangan yang berada di rutenya tanpa perlu campur tangan Anda, dan ia juga bisa diinstruksikan untuk selalu mengikuti objek tertentu dan menempatkannya di tengah-tengah frame kamera.

Yang baru dan sejauh ini eksklusif untuk Mavic Pro adalah fitur pengenalan gesture yang memungkinkan pengendalian tanpa controller. Pengguna bisa melambaikan tangannya untuk memanggil drone, lalu membentuk bingkai di depan wajah dengan tangannya guna menginstruksikan drone untuk siap-siap mengambil selfie.

DJI Goggles / DJI
DJI Goggles / DJI

Bersamaan dengan Mavic Pro, DJI juga mengumumkan aksesori baru bernama DJI Goggles yang pada dasarnya merupakan VR headset untuk melihat tampilan kamera drone dalam sudut pandang pertama seluas 85 derajat dan resolusi 1080p. Menariknya, Goggles menerima data langsung dari Mavic Pro, bukan dijembatani controller sehingga lag diyakini sangat minim.

Soal ketersediaan, DJI Mavic Pro akan dipasarkan mulai 15 Oktober seharga $999, atau $749 tanpa controller. Untuk DJI Goggles, sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai harganya.

Sumber: The Verge dan DJI.

Drone DJI Bakal Dapat Dikendalikan dengan Kacamata AR Buatan Epson

DJI baru-baru ini mengumumkan kerja sama yang cukup menarik dengan Epson. Bukan, buah kemitraan ini bukannya kemampuan Phantom 4 untuk mengirim hasil foto ke printer Epson secara wireless, melainkan kemampuannya dikendalikan dengan kacamata AR Epson Moverio BT-300 yang akan dipasarkan tidak lama lagi.

DJI pada dasarnya akan mengoptimalkan aplikasi DJI GO agar bisa digunakan pada Moverio BT-300. Perpaduan keduanya memungkinkan pengguna untuk melihat hasil rekaman drone secara real-time dalam sudut pandang pertama sekaligus memperhatikan keberadaan drone itu sendiri di depan matanya.

Kolaborasi ini didasari oleh keputusan FAA (Federal Aviation Administration) yang mengharuskan drone untuk tetap berada dalam jarak pandang pengguna selagi mengudara. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi bukti lain terkait pengaplikasian perangkat kacamata AR dalam praktek sehari-hari.

DJI nantinya juga akan memperbarui SDK-nya supaya developer bisa ikut berpartisipasi dalam mengembangkan aplikasi yang relevan untuk Moverio BT-300. Kacamata AR ini sendiri nantinya akan dipasarkan sebagai aksesori yang kompatibel dengan drone milik DJI, dan aplikasi DJI GO akan tersedia pada Moverio Apps Market.

Sumber: PR Newswire.

[Rumor] DJI Akan Luncurkan Drone Berwujud Ringkas dengan Desain Unik yang Bisa Dilipat

DJI Phantom bakal punya adik kecil, benarkah? Berdasarkan rumor yang beredar, sepertinya begitu. Kabar ini semakin diperkuat dengan laporan dari situs Heliguy yang menyertakan bocoran gambar dari drone misterius ini.

Seandainya benar, drone ini nantinya akan diberi nama Mavic. Meski ini baru sebatas spekulasi, tapi yang pasti DJI sempat mendaftarkan nama tersebut sebagai trademark pada bulan Agustus kemarin. DJI Mavic, kedengarannya cukup masuk akal.

Bocoran gambarnya menunjukkan bahwa Mavic punya desain yang tidak umum untuk sebuah quadcopter; lengan dan baling-balingnya bisa dilipat ke dalam sehingga perangkat jadi menyerupai balok. Bentuk seperti ini tentunya bakal lebih mudah disimpan dan dibawa-bawa ketimbang quadcopter model konvensional, apalagi mengingat bobot Mavic dikabarkan hanya berkisar 650 gram saja.

Rumor yang beredar juga menyebutkan bahwa Mavic akan dilengkapi dengan kamera 4K yang menancap pada gimbal 2-axis, seperti terlihat dari bagian membulat pada gambarnya. Controller-nya dikabarkan dibekali LCD dan menjalankan OS Android, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 3.830 mAh; menjadi indikasi lebih lanjut bahwa Mavic punya ukuran yang jauh lebih ringkas ketimbang lini Phantom.

Kapan pastinya Mavic akan diungkap? Rumor menyebutkan tanggal 15 September, tapi bisa juga pada tanggal 20 September, tepatnya di ajang Photokina 2016. Meski baru sebatas rumor, kehadiran Mavic akan terasa wajar mengingat salah satu rival DJI baru-baru ini juga merilis drone berwujud ringkas, yaitu Yuneec Breeze.

Sumber: Digital Trends dan Heliguy.

DJI Osmo Mobile Siap Muluskan Hasil Rekaman Video Smartphone Apa Saja

Belum lama setelah mengumumkan Osmo+, DJI rupanya sudah tancap gas dan memperkenalkan Osmo Mobile. Meneruskan jejak Osmo yang sukses di pasaran, Osmo Mobile ditujukan untuk para videografer maupun vlogger yang menggunakan smartphone sebagai senjata andalannya.

Osmo Mobile pada dasarnya tidak jauh berbeda dibanding Osmo, hanya saja di sini konsumen tidak mendapatkan kamera pada paket pembeliannya. Sebagai gantinya, smartphone Anda-lah yang menjadi kamera dengan dipasangkan pada gimbal 3-axis-nya, yang akan meredam guncangan maupun getaran ketika perekaman video atau pemotretan sedang berlangsung.

Sederhananya, hasil rekaman video akan tampak stabil meskipun pengguna tengah berlari-lari dalam prosesnya. Efeknya jauh lebih terasa dibanding teknologi OIS bawaan milik sejumlah smartphone, menjadikan hasil rekaman tampak jauh lebih sinematik daripada sebelumnya.

DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI
DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI

Kehadiran Osmo Mobile ini sangat pas mengingat tren live streaming sedang booming. Osmo Mobile mengandalkan koneksi Bluetooth untuk menyambung ke smartphone, sehingga smartphone masih bisa tersambung ke Wi-Fi untuk mengunggah hasil rekaman secara real-time ke media sosial seperti Periscope atau Facebook.

Lebih menarik lagi, Osmo Mobile turut dilengkapi dengan teknologi computer vision yang bisa mengenali wajah secara akurat dan presisi. Fitur ini sangat ideal digunakan dalam skenario vlogging, dimana pengguna tinggal menandai bagian wajahnya di layar, dan Osmo Mobile akan terus bergerak mengikuti sehingga wajah pengguna tetap terpusat di bagian tengah.

Fitur Motion Time Lapse seperti yang ditawarkan Osmo+ juga tersedia pada Osmo Mobile, demikian pula dengan fitur pengambilan foto panorama secara otomatis, dimana gimbal dan smartphone akan bergerak dengan sendirinya untuk mengabadikan pemandangan alam di sekitar.

Fitur lain yang juga sangat menarik adalah colokan headphone 3,5 mm yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya selagi Osmo Mobile sedang digunakan. Cukup gunakan kabel yang benar, maka Osmo Mobile bisa tersambung ke power bank selagi perekaman sedang berlangsung, dan pengguna pun tak perlu khawatir perangkat mati di tengah jalan.

DJI Osmo Mobile saat ini sudah dipasarkan seharga $299, jauh lebih murah daripada Osmo+ mengingat tidak ada kamera dalam paket penjualannya. Perangkat ini kompatibel dengan smartphone dalam berbagai ukuran, mulai dari iPhone 5 sampai iPhone 6S Plus atau Huawei Mate 8.

Sumber: DJI.