Lazada Boyong UKM Lokal Berjualan di Malaysia dan Singapura

Lazada Indonesia segera memboyong sekitar 150 UKM lokal untuk go global dengan memanfaatkan platform Lazada di luar negeri. Rencana ini akan direalisasikan pada Mei 2018, dimulai dengan Malaysia dan Singapura melalui platform Lazada yang tersedia di negara tersebut.

Go global adalah pilar ketiga kami dalam program Upgrade UKM. Yang pertama ada dorong UKM dari offline ke online, berikutnya dari UKM kecil ke skala besar. Terakhir dorong UKM lokal ke global,” terang CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri, Rabu (11/4).

Pihaknya menginginkan program ini berlanjut untuk jangka waktu panjang. Perusahaan akan mengkurasi UKM mana saja yang bisa diikutkan dalam program tersebut. Salah satunya adalah dilihat dari kapasitas produksi yang besar dan mampu menjaga kontinuitasnya. Kemudian, kurasi juga dilakukan di negara tujuan, barang-barang apa saja yang laku di sana, bagaimana demand-nya, dan sebagainya.

“Intinya kami pilah pilih seller-nya karena ini proses yang paling sulit. Nah, untuk batch pertama ini kami lihat mereka sudah punya kapabilitas untuk produksi dalam jumlah banyak. Secara paralel kami akan bina untuk batch berikutnya. Kami inginnya volumenya bisa terus bertambah.”

Untuk batch pertama nantinya akan ada sekitar 150 UKM lokal yang kebanyakan bergerak di bidang fesyen dan kerajinan tangan. Kemudian, Lazada Malaysia dan Singapura akan memajangnya di laman khusus yang dinamai Indonesia Corner.

UKM tersebut bakal memasukkan produknya ke dalam gudang Lazada yang ada di Malaysia dan Singapura. Proses pengiriman ke gudang dari Indonesia akan rutin dilakukan dalam setiap minggunya.

Achmad tidak menutup kemungkinan untuk membawa program ini untuk negara lainnya tempat Lazada beroperasi. Akan tetapi dia enggan membeberkan negara berikutnya yang akan dituju.

Pipeline-nya dalam tahun ini akan ada negara lain yang akan kami tuju [untuk Indonesia Corner]. Kami pilih Malaysia dan Singapura karena itu negara terdekat, ada banyak orang Indonesia di sana, dan [ada] free trade.”

Untuk dukung program Upgrade UKM ini, Lazada juga bakal menghadirkan profesor dari Taobao University untuk memberikan seminar dan workshop seputar tips scale up bisnis.

Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia

Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia
Perjalanan enam tahun Lazada Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol membeberkan perjalanan enam tahun Lazada di Indonesia. Menurutnya, perusahaan terus menghadirkan beragam terobosan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan situs dan aplikasi belanjanya.

Mulai dari menghadirkan fasilitas FBL (Fullfiment by Lazada), meluncurkan aplikasi Seller Center untuk permudah seller marketplace, memfasilitasi promosi seller melalui kampanye khusus, hingga program pengembangan kapasitas bagi seller dalam program Upgrade UKM.

Aplikasi Lazada untuk konsumen, tuturnya, mengalami banyak perubahan baik dari sisi UI/UX mengedepankan display barang sesuai kebutuhan tiap individu. Untuk dorong interaksi dengan konsumen, Lazada menghadirkan fitur gamification Shake Shake. Dalam fitur ini, konsumen bisa berburu diskon untuk periode tertentu.

Sejauh ini Lazada Indonesia memiliki sekitar 50 ribu seller UKM, enam gudang yang tersebar di lima kota, diantaranya Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Untuk gudang Lazada di Cimanggis luasnya mencapai 30 ribu meter persegi, dengan kapasitas 400 ribu parcel per hari dan diklaim ramah lingkungan.

Secara global, Lazada telah hadir di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Terdapat lebih dari 135 ribu seller lokal dan internasional yang telah bergabung dengan perusahaan, tiga ribu brand untuk melayani 560 juta konsumen di Asia Tenggara.

Dengan lebih dari 260 juta SKU produk, perusahaan menawarkan variasi produk dalam berbagai kategori mulai dari barang elektronik hingga barang keperluan rumah tangga, fesyen, hingga kebutuhan sehari-hari.

Application Information Will Show Up Here

Perkuat Logistik, Lazada Indonesia Siap Bangun Sekitar Lima Gudang Baru untuk Tahun 2018

Lazada Indonesia mengungkapkan akan menambah sekitar lima gudang baru (warehouse) untuk mengakomodir isu logistik yang kini masih menjadi masalah di Indonesia. Dua di antaranya akan berada di Balikpapan dan Makassar.

“Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami, tahun depan akan menambah sekitar lima gudang baru, di Balikpapan dan Makassar. Untuk Balikpapan, sudah lakukan pilot project,” terang Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol kepada DailySocial, Senin (11/12).

Sayangnya, terkait hal ini Granziol enggan membeberkan lebih detil biaya investasi yang dikucurkan. Untuk gudang Lazada di Balikpapan dan Makassar, perusahaan menggandeng pihak ketiga sebagai pengelola.

Granziol beralasan dengan menggandeng pihak ketiga, pihaknya akan merasa lebih terbantu karena pemain lokal dinilai lebih paham dengan kondisi daerah tersebut. Tiga gudang Lazada sebelumnya yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Medan dibangun dan dikelola sendiri oleh Lazada. Di Jakarta, Lazada mengelola gudang seluas 40 ribu meter persegi.

Kehadiran gudang, menurutnya, akan sangat membantu Lazada dalam mengatasi isu logistik di Indonesia. Sekaligus membantu para penjual di Lazada, termasuk UMKM karena mereka hanya perlu menaruh barangnya di gudang, tidak perlu membungkus, dan mengirim pesanan. Dengan demikian, waktu pengiriman jadi lebih singkat dan pengalaman konsumen berbelanja di Lazada juga semakin baik.

Granziol melanjutkan, selain isu logistik, Lazada juga mengaku masih berupaya mengatasi isu kepercayaan masyarakat untuk berbelanja online. Menurutnya, isu ini menjadi salah satu alasan Lazada dalam membangun program kemitraan dengan brand resmi untuk menghadirkan produk-produk original.

Untuk menjaring lebih banyak penjual dari kalangan UMKM, Granziol mengaku akan terus melakukan edukasi lewat komunitas yang sudah dibangun dan tersebar di 11 kota di seluruh Indonesia. Di sana, penjual akan diajarkan bagaimana cara berjualan online, apa saja yang harus dipersiapkan, cara memasarkan produk, dan sebagainya.

Tak hanya itu, Lazada tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi terpisah untuk memudahkan penjual UMKM berjualan di Lazada. Menurut Granziol, nantinya hanya dengan aplikasi di smartphone para penjual UKM bisa langsung mengunggah foto produk tanpa harus melalui desktop.

“Aplikasinya masih dipersiapkan, akan segera keluar dalam waktu dekat khusus untuk penjual UMKM.”

Saat ini penjual UMKM yang sudah tergabung di platform Lazada mencapai 50 ribu usaha tersebar di seluruh Indonesia. Adapun secara keseluruhan, kini Lazada sudah menghimpun jutaan penjual terdiri dari brand, UMKM, dan penjual dari luar negeri (dari Taobao).

Secara regional, kontribusi bisnis Lazada di Indonesia menempati posisi tiga besar, mendampingi Lazada Thailand dan Filipina. Namun bila dilihat dari jumlah konsumen, Lazada Indonesia menempati posisi pertama dibandingkan lima negara lainnya.

Rencana berikutnya dengan Alibaba

Sebagai salah satu portofolio perusahaan dari e-commerce raksasa Alibaba, Lazada akan terus melakukan berbagai kerja sama strategis dengan anak-anak usaha Alibaba lainnya di Indonesia.

Meski tidak dijelaskan secara spesifik, namun menurut gambaran Granziol, fokus yang tengah dilakukan Alibaba (lewat Taobao) dengan Lazada adalah meningkatkan akses pemasaran bagi penjual UMKM agar dapat menembus pasar internasional.

“Dengan jaringan internasional yang dimiliki Alibaba, kini penjual UMKM lokal bisa menembus pasar hingga luar negeri. Tentunya ada kolaborasi kami lainnya dengan anak usaha Alibaba, misalnya dengan UCWeb.”

Terkait integrasi metode pembayaran dengan Alipay (sistem pembayaran milik Alibaba), menurut Granziol, dia belum bisa berkomentar banyak. Layanan pembayaran online yang dimiliki Lazada, yakni HelloPay juga telah ditutup dan dialihkan untuk merger dengan Ant Financial pada awal tahun ini.

Sementara ini, Lazada masih mengandalkan kemitraan dengan penyedia jasa keuangan lokal untuk mengakomodir sistem pembayaran. Menurutnya, dengan banyak memberikan opsi pembayaran secara tidak langsung mendorong orang untuk nyaman berbelanja online dan upaya membangun unsur “trust“.

Sejauh ini dua opsi yang dominan digunakan konsumen Lazada adalah bank transfer dan cash on delivery (COD).

“Meski sudah menggandeng banyak mitra untuk pembayaran, berdampak pada pemilihan opsi COD yang mulai mengecil. Akan tetapi secara persentase masih menempati posisi dua besar setelah bank transfer. Kami akan terus perbanyak opsi pembayaran, agar konsumen semakin nyaman saat berbelanja online,” pungkas Granziol.

Rayakan HUT Kelima, Lazada Jabarkan Capaian dan Rencananya di Tahun 2017

Memasuki usia ke-5, layanan e-commerce Lazada menyampaikan beberapa data dan hasil riset internal kepada media hari ini (15/03). Penjabaran riset dan survei tersebut termasuk pilihan pembayaran Cash on Delivery (COD) yang diklaim merupakan pilihan pembayaran pertama dan paling popular di Lazada, hingga suntikan dana segar sebesar $1 miliar dari Alibaba pada tahun 2016.

Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm menyebutkan, di tahun kelimanya Lazada masih terus mempromosikan produk lokal secara global dan memastikan proses fulfillment center kepada penjual berjalan dengan baik.

“Lazada memiliki jumlah SKU paling banyak saat ini, untuk itu kami ingin memastikan di tahun 2017 ini semua produk yang dibeli secara offline telah tersedia di Lazada.”

Akuisisi dari Alibaba ternyata tidak terlalu berpengaruh kepada jalannya operasional dan bisnis sehari-hari dari Lazada, hal tersebut yang ditegaskan oleh Florian kepada media.

“Saya banyak mendapatkan pertanyaan apakah Alibaba ikut campur dengan jalannya bisnis Lazada saat ini, bisa saya pastikan Lazada tetap menjalankan bisnis secara independen tanpa campur tangan dari Alibaba,” kata Florian.

Pencapaian Lazada hingga awal tahun 2017

Dalam presentasinya Florian menyampaikan beberapa prestasi menarik yang telah dicapai oleh Lazada selama 3 tahun terakhir. Di antaranya adalah saat ini terdapat 7 juta produk yang tersedia di Lazada, kenaikan yang cukup signifikan sejak tahun 2015.

Kemudian Lazada juga mencatat pemesanan hingga pembelian produk banyak dilakukan melalui aplikasi mobile dengan persentase hingga 86% di tahun 2017. Kenaikan tersebut dicatat cukup pesat dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mencapai 34%, tahun 2015 sebanyak 43% dan tahun 2016 sebanyak 69%.

Hal menarik lainnya yang juga dicatat oleh Lazada adalah ulasan atau testimoni yang diberikan oleh pengguna setelah pembelian, cukup membantu pengguna lain untuk mengerti kemudian membeli produk yang ada. Dari data yang dikumpulkan sekitar 2 juta produk telah di-review oleh pengguna sejak bulan Januari 2017.

“Testimoni dan ulasan yang diberikan oleh pengguna usai produk dibeli cukup membantu kami menjual produk dengan cepat, dengan jaminan hingga rekomendasi pengguna terhadap produk hingga penjual,” kata Florian.

Terkait dengan customer retention, Lazada turut mencatat kebanyakan pengguna yang merasa puas dengan layanan dan produk yang terdapat di Lazada, bersedia untuk kembali lagi dan membeli produk yang berbeda di Lazada. Pertumbuhan tersebut mencapai hingga dua kali lipat sejak tahun 2015 hingga tahun 2017.

“Kami juga mencatat Lazada telah menjual power bank dengan jumlah yang cukup tinggi sejak tahun 2014 dengan jumlah 1,2 juta, sementara 2 juta produk diapers atau popok bayi telah terjual di Lazada,” kata Florian.

Meningkatkan kerja sama dengan mitra terkait

Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari mitra yang sejak awal telah melakukan kerja sama dengan Lazada, di antaranya adalah perwakilan dari bank Mandiri, JNE dan Telkomsel. Selanjutnya Lazada memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan para mitra terpilih.

“Sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia, kami menyadari pentingnya membina kemitraan strategis dengan penyedia layanan telekomunikasi, logistik dan sistem pembayaran. Agar Lazada bisa terus memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan untuk konsumen,” kata Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol.

Merayakan HUT-nya yang kelima, Lazada bakal menghadirkan berbelanja online interaktif melalui online shopping Lazada TV. Fitur tersebut dihadirkan oleh Lazada untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen melalui live streaming Lazada TV yang bisa dinikmati oleh pengguna pada tanggal 21-23 Maret 2017. Selain Lazada TV, secara khusus Lazada juga bakal memberikan flash sale setiap 2 jam, 800 ribu penawaran menarik dan kejutan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Komitmen Bantu UKM Go-Online, Lazada Indonesia Tak Lagi Kenakan Biaya Komisi

Lazada Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya kini tidak lagi mengenakan komisi untuk mitra penjual. Menurut Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol, inisiatif ini dihadirkan untuk memberikan tambahan manfaat bagi para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia yang ingin berjualan secara online. Dari data di rilis yang kami terima, saat ini di platform Lazada Indonesia telah terhimpun sekurangnya 15.000 penjual yang telah bergabung pada platform marketplace.

“Kami percaya bahwa para penjual kami, termasuk pelaku UKM di Indonesia, akan menyambut baik penawaran bebas komisi ini karena dapat membantu mereka memberikan harga terbaik bagi konsumen dan meningkatkan penjualan mereka,” ujar Duri.

Skema bebas komisi ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif Lazada dengan memberikan gratis biaya pengiriman kepada konsumen di lebih dari 30 kota di Indonesia dan inisiatif untuk menghadirkan pilihan bayar di tempat (COD) untuk lebih banyak produk sebagai metode pembayaran pilihan konsumen belanja online di Indonesia.

Baru-baru ini Lazada juga meluncurkan proyek percobaan untuk membantu UKM di Indonesia berjualan ke pasar Malaysia, mendukung perkembangan bisnis dan kualitas produk Indonesia. Tujuan jangka panjang dari kedua inisiatif ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dengan jaringan ritel online yang dimiliki Lazada.

Inisiatif ini mengawali kuartal terakhir di tahun 2016 yang akan dipersiapkan sebagai momen belanja online terbesar, yaitu Online Revolution yang akan diselenggarakan selama satu bulan penuh. Selama Online Revolution tahun lalu jumlah kunjungan meningkat hingga 13 juta kunjungan dan mencapai jumlah pesanan hingga 600.000 pada tiga hari terakhirnya