RHA Luncurkan Versi Bluetooth dari Earphone Terpopulernya, T20 Wireless

Hingga kini nama RHA Audio mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Padahal, pabrikan asal dataran Inggris ini sudah termasuk cukup dipandang di kalangan audiophile.

Tahun 2019 ini, RHA memutuskan untuk memperbarui salah satu earphone terpopulernya, yaitu RHA T20. Suksesornya yang bernama RHA T20 Wireless berikut ini masih mempertahankan segala keunggulan pendahulunya, selagi di saat yang sama menawarkan kepraktisan konektivitas wireless.

Keunggulan yang dimaksud mencakup driver DualCoil yang lebih superior ketimbang driver konvensional berkat kemampuannya menghasilkan frekuensi tinggi dan rendah secara terpisah. Juga sangat unik dan masih dipertahankan adalah trio filter yang bisa dilepas-pasang, sehingga pengguna dapat menyesuaikan karakteristik suara yang dihasilkan antara balanced, condong ke bass, atau condong ke treble.

RHA T20 Wireless

Semua ini masih dikemas dalam housing berbahan stainless steel yang kokoh nan elegan. Kabel yang menyambung ke masing-masing earpiece-nya dapat dilepas sehingga pengguna dapat menyambungkan neckband fleksibel yang mengemas konektivitas Bluetooth 4.1 (aptX) beserta baterai dengan klaim daya tahan hingga 12 jam pemakaian.

10 pasang eartip dengan beragam bentuk dan ukuran tetap dibundel seperti sebelumnya, dan ini juga salah satu faktor yang menjadikan produk-produk RHA memiliki daya tarik tersendiri. Andai pengguna kurang cocok dengan eartip berbahan silikon, mereka dapat memakai eartip yang terbuat dari memory foam.

Di Amerika Serikat, RHA T20 Wireless saat ini telah dipasarkan seharga $250, hanya $40 lebih mahal dari varian non-wireless yang dirilis empat tahun silam.

Sumber: TechRadar.

Earphone Nirkabel OnePlus Bullets Wireless 2 Bawa Sederet Pembaruan yang Signifikan

Bersamaan dengan OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro, OnePlus turut memperkenalkan generasi kedua dari earphone nirkabelnya. Mengusung nama Bullets Wireless 2, ia membawa sejumlah perubahan yang cukup signifikan jika dibandingkan generasi pertamanya yang dirilis baru setahun lalu.

Yang paling utama adalah desainnya. Dilihat dari sudut manapun, masing-masing earpiece Bullets Wireless 2 kelihatan jauh lebih membulat ketimbang pendahulunya. Bukan sebatas kelihatan lebih manis di mata, desain baru ini semestinya juga berpengaruh terhadap ergonomi sehingga perangkat bisa lebih nyaman dipakai dalam waktu yang lama.

Meski begitu, Bullets Wireless 2 masih mengadopsi model neckbud, dengan ‘tangkai’ fleksibel berisikan baterai yang menggantung di leher. Sisi belakang kedua earpiece-nya juga masih rata seperti sebelumnya, sengaja agar keduanya dapat ditempelkan secara magnetis ketika sedang tidak digunakan. Dalam posisi ini, musik akan otomatis di-pause, dan perangkat siap beralih fungsi menjadi kalung pemanis tampilan.

OnePlus Bullets Wireless 2

Secara teknis, Bullets Wireless 2 menjanjikan performa audio yang mumpuni berkat kombinasi sepasang driver balanced armature dan dynamic driver berdiameter 10 mm di tiap earpiece-nya. Dua balanced armature-nya bertugas mengolah frekuensi mid dan high, sedangkan dynamic driver-nya secara khusus menangani frekuensi low alias bass.

Performanya turut didukung pula oleh konektivitas Bluetooth 5 serta kompatibilitas aptX HD. Juga menarik adalah fitur fast pairing ala Google Pixel Buds, akan tetapi ini hanya berlaku jika perangkat hendak disambungkan dengan ponsel-ponsel bikinan OnePlus saja (minimal OnePlus 5).

OnePlus Bullets Wireless 2

Soal baterai, Bullets Wireless 2 diklaim dapat digunakan sampai 14 jam pemakaian dalam satu kali charge. Menariknya, bukan cuma ponsel OnePlus yang mendukung fast charging, earphone ini pun juga; pengisian selama 10 menit saja sudah cukup untuk menyuplai daya pemakaian sampai 10 jam.

Sayang sekali semua pembaruan ini juga harus berarti harganya semakin mahal dibanding pendahulunya. OnePlus mematok harga $99 untuk Bullets Wireless 2, lebih mahal $30 dari generasi sebelumnya.

Sumber: The Verge.

Focal Luncurkan Earphone Nirkabel dengan Harga Cukup Terjangkau

Sebagai pemain lama di dunia audio, kiprah Focal di segmen headphone sebenarnya belum terlalu panjang. Selain portofolio produknya terbatas, kebanyakan juga disasarkan ke kategori premium. Untungnya, seiring waktu Focal terus menambahkan produk baru, termasuk yang harganya lebih bersahabat.

Salah satunya adalah earphone bernama Focal Sphear, dan baru-baru ini, Focal telah meluncurkan versi nirkabelnya. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, Focal Sphear Wireless merupakan earphone nirkabel konvensional; kedua earpiece-nya masih tersambung dengan kabel, bukan model true wireless seperti yang sedang ngetren belakangan ini.

Focal Sphear Wireless

Ini menunjukkan bahwa sang pabrikan asal Perancis tidak asal ikut-ikutan tren yang ada. Toh model wireless konvensional seperti ini masih menawarkan sejumlah kelebihan, utamanya koneksi yang lebih stabil, dan perangkat juga dapat dengan mudah dikalungkan ke leher ketika sedang tidak digunakan.

Rekam jejak Focal sejatinya sudah bisa menggambarkan kualitas suara yang ditawarkan Sphear Wireless. Namun setidaknya masih ada fitur-fitur pemanis seperti bass-reflex system, serta equalizer dua mode (standar dan Loudness). Konektivitasnya memang masih mengandalkan Bluetooth 4.1, tapi paling tidak ada dukungan terhadap codec aptX.

Focal Sphear Wireless

Remote tiga tombol menghiasi bagian tengah kabel penyambung earpiece, diikuti pula oleh unit baterai yang diklaim tahan hingga 8 jam pemakaian. Kalau melihat foto produknya, sangat disayangkan kabel yang digunakan bukan tipe braided, dan kelihatannya terlalu tipis untuk bisa bertahan lama (terlebih di tangan pengguna yang asal-asalan).

Terlepas dari itu, banderol $129 merupakan harga yang sangat menarik untuk sebuah produk yang mengusung label brand Focal. Selain hitam, Sphear Wireless juga tersedia dalam warna ungu, biru dan hijau.

Sumber: Engadget.

Earphone Wireless Skullcandy Vert Diciptakan Khusus untuk Penggemar Olahraga Ekstrem

Menjelang pergantian tahun kemarin, Skullcandy merilis true wireless earphone perdananya, Push. Tanpa harus menunggu lama, pabrikan asal Amerika Serikat itu sudah meluncurkan produk baru yang tak kalah menarik. Namanya Vert, dan ia merupakan earphone Bluetooth yang didedikasikan bagi para penggemar olahraga ekstrem.

Desain merupakan nilai jual utama Vert. Kalau melihat gambar di atas, earphone-nya sama sekali tidak kelihatan, sebab Skullcandy sengaja merancangnya agar bisa tetap nyaman digunakan di balik sebuah helm. Pun begitu, yang paling menarik untuk disoroti adalah bundaran kecil berwarna hitam yang ada di bagian telinga sang model.

Komponen tersebut merupakan remote control untuk Vert, dirancang agar dapat dipasangkan ke ke helm maupun perlengkapan lainnya dengan mudah demi memberikan akses pengoperasian yang instan setiap saat. Tombol yang terdapat pada remote ini cukup besar sehingga tetap mudah diklik meski pengguna sedang mengenakan sarung tangan yang tebal.

Skullcandy Vert

Kenop putar untuk menyesuaikan volume maupun mengatur playback juga tersedia pada remote cerdas ini. Lebih lanjut, pengguna juga dapat memanggil Siri maupun Google Assistant di ponselnya menggunakan remote ini.

Selebihnya, Vert tidak terlalu jauh berbeda dari earphone kategori sport yang ada di pasaran. Sebagai pendamping penggemar olahraga ekstrem, fisiknya sudah pasti tahan air maupun keringat dengan sertifikasi IPX4.

Dalam satu kali pengisian, baterainya diklaim dapat tahan hingga 12 jam nonstop. Skullcandy rencananya baru akan memasarkan Vert mulai September mendatang seharga $79. Di rentang harga itu, penawaran menarik dari pabrikan lain sebenarnya ada banyak, akan tetapi sulit mencari yang dilengkapi metode pengoperasian seintuitif Vert.

Sumber: Digital Trends.

Skullcandy Push Ikut Ramaikan Tren True Wireless Earphone

2018 belum berakhir, demikian pula tren true wireless earphone. Salah satu brand ternama yang baru memulai debutnya di segmen ini adalah Skullcandy. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2003 itu baru saja memperkenalkan pesaing AirPods bernama Skullcandy Push.

Bentuknya cukup standar, seperti kapsul pipih, tapi dengan sebuah tombol yang berukuran cukup besar di sisi luar masing-masing earpiece. Fungsi tombol ini beragam; mulai dari mengontrol volume, menerima dan menolak panggilan telepon, sampai memanggil voice assistant di ponsel. Buat saya, tombol jelas lebih mudah dioperasikan ketimbang panel sentuh.

Masih seputar desain, eartip-nya dibarengi oleh semacam sirip berbahan gel yang berfungsi untuk ‘mengunci’ posisi perangkat selagi terpasang pada telinga. Spesifikasinya sendiri mencakup driver berdiameter 9,2 mm, tapi sayang konektivitasnya masih Bluetooth 4.2, belum Bluetooth 5.0.

Skullcandy Push

Terkait baterai, Push diklaim dapat beroperasi selama 6 jam nonstop dalam satu kali pengisian. Tentu saja ia datang bersama sebuah charging case, dan ini siap menyuplai 6 jam daya baterai ekstra, memberikan total waktu penggunaan selama 12 jam. Sayang sekali charging case-nya masih mengandalkan micro USB, bukan USB-C.

Skullcandy Push saat ini sudah resmi dipasarkan seharga $130. Pilihan warna yang tersedia hanya satu, tapi tetap unik khas produk besutan Skullcandy.

Sumber: SlashGear.

V-MODA Luncurkan BassFit, Earphone Wireless untuk Penggila Olahraga

V-MODA bukanlah nama yang pertama kali muncul dalam benak sebagian besar konsumen ketika membicarakan tentang earphone wireless untuk menemani hobi berolahraga. Namun V-MODA sudah siap untuk mengubah anggapan tersebut lewat produk terbarunya yang bernama BassFit.

Dibandingkan Forza Metallo Wireless yang dirilis tahun lalu, kelihatan jelas bahwa BassFit lebih dioptimalkan untuk menjadi pendamping aktivitas fisik yang intensif. Di samping semacam sirip kecil di atas eartip, terdapat pula sebuah ear hook untuk memastikan earphone tidak akan terlepas seheboh apapun penggunanya bergerak.

Menariknya, BassFit tidak memaksakan kombinasi sirip dan ear hook ini untuk digunakan secara bersamaan. Pengguna bebas memilih untuk memasang siripnya saja, ear hook-nya saja, atau dua-duanya sekaligus untuk kestabilan yang paling maksimal.

V-MODA BassFit

BassFit juga tidak mengadopsi gaya neckband seperti Forza Metallo, sehingga semestinya ia bisa lebih nyaman digunakan. Ini juga berdampak pada minimnya bobot perangkat secara keseluruhan di angka 17 gram.

Kendati demikian, V-MODA mengklaim BassFit bisa beroperasi hingga 11 jam nonstop dalam satu kali pengisian. Fast charging pun turut menjadi fitur unggulan; 15 menit pengisian cukup untuk pemakaian selama sekitar 2,5 jam.

Terkait kualitas suara, fokus pada frekuensi rendah alias bass sudah pasti menjadi suguhan utama BassFit kalau melihat namanya, dengan bekal driver 10 mm dan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Headphone besutan V-MODA selama ini memang juga terkenal akan karakter suaranya yang begitu mantap dentuman bass-nya.

V-MODA BassFit

Secara fisik, BassFit turut mempertahankan tradisi V-MODA yang dikenal tahan banting. Teknologi nanocoating dipercaya mampu meningkatkan ketahanannya terhadap keringat, dan ketika sedang tidak digunakan, kedua eartip bisa ditempelkan secara magnetis.

V-MODA BassFit saat ini sudah dipasarkan seharga $130. Pilihan warnanya ada dua: kombinasi hitam-oranye dan putih-abu-abu.

Sumber: Digital Trends.

Shinola Bluetooth In-Ear Monitors Ramaikan Pasar Earphone Wireless

2017 merupakan tahun penting bagi Shinola, perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi jam tangan, sepeda beserta produk lain yang masuk segmen luxury goods. Mereka memperkenalkan headphone dan earphone perdananya kala itu, setelah di tahun sebelumnya memulai dengan sebuah turntable.

Komitmen Shinola terhadap barang berkualitas premium membuatnya langsung cukup terpandang di ranah audio. Namun lagi-lagi mereka rupanya masih belum puas. Sekarang, giliran kategori earphone wireless yang mereka cicipi lewat Shinola Bluetooth In-Ear Monitors, yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Campfire Audio.

Pemilihan material premium sudah menjadi tradisi Shinola, dan itu terus dipertahankan di sini. Sasis earpiece-nya terbuat dari bahan stainless steel, dengan finish glossy baik pada warna silver maupun hitam. Di dalamnya, bernaung driver berdiameter 8,5 mm yang terbuat dari beryllium.

Shinola Bluetooth In-Ear Monitors

Shinola bilang respon frekuensinya berkisar antara 10 – 20.000 Hz, dengan tingkat distorsi di bawah 1%. Konektivitasnya memang masih Bluetooth 4.2, tapi setidaknya ada dukungan codec aptX HD untuk mengolah file audio beresolusi tinggi (24-bit).

Dalam satu kali pengisian, baterainya diklaim bisa bertahan sampai 12 jam. Charging-nya sudah mengandalkan USB-C, dan fast charging pun turut melengkapi modernitas yang ditawarkannya.

Harganya masih cukup terjangkau untuk standar Shinola: $250, dan sudah dipasarkan sekarang juga. Paket penjualannya mencakup sederet eartip cadangan berbahan silikon dan memory foam, kabel USB-C, serta travel case berbahan fabric.

Sumber: Sound & Vision.

Earphone Wireless Jaybird Tarah Pro Ringkas Namun Usung Daya Tahan Baterai 14 Jam

September lalu, Jaybird merilis Tarah, earphone wireless termurahnya yang menawarkan fitur cukup lengkap. Belum ada dua bulan, Jaybird sudah memperkenalkan produk yang lebih baru lagi. Namanya Jaybird Tarah Pro, dan ia merupakan anggota pertama dalam lini baru Jaybird Pro Series.

Secara estetika, desain Tarah Pro sangat mirip seperti Tarah standar. Ketangguhannya pun sama persis, dengan sertifikasi IPX7 yang berarti ia boleh direndam sampai kedalaman 1 meter selama 30 menit.

Saya juga tidak melihat ada perubahan di sektor spesifikasi. Namun yang membuatnya layak mengusung label “Pro” adalah daya tahan baterainya. Dalam satu kali pengisian, Tarah Pro bisa digunakan sampai 14 jam nonstop. Bandingkan dengan Tarah standar yang cuma 6 jam.

Jaybird Tarah Pro

Bukan cuma itu, teknologi fast charging yang Jaybird sematkan juga lebih efektif pada Tarah Pro. Lima menit charging diklaim sanggup memberikan daya yang cukup untuk digunakan selama 2 jam. Sekali lagi bandingkan dengan Tarah biasa yang cuma bisa memberikan daya penggunaan 1 jam setelah di-charge selama 10 menit.

Selebihnya, Tarah Pro identik dengan Tarah. Jaybird tidak lupa memperbarui aplikasi pendampingnya, yang sekarang akan menyuguhkan semacam pengujian sederhana supaya pengguna bisa mendapatkan pengaturan equalizer yang paling pas dengan seleranya masing-masing.

Lalu apakah mereka yang sudah terlanjur membeli Tarah harus menyesal atau malah marah? Tidak juga, sebab Tarah Pro dibanderol lebih mahal di angka $160. Apakah selisih $60 pantas untuk sebatas daya tahan baterai dua kali lebih awet? Menurut saya semuanya tergantung kebiasaan penggunaan tiap-tiap konsumen.

Sumber: Logitech.

Earphone Marshall Minor II Bluetooth Kawinkan Desain Retro dengan Bluetooth 5.0 dan Baterai 12 Jam

Marshall memperkenalkan headphone noise cancelling pertamanya bulan Maret lalu, dan tidak lama kemudian merilis Major III Bluetooth. Sang produsen amplifier baru saja kembali merilis produk anyar, kali ini penerus dari earphone Marshall Minor yang diluncurkan di tahun 2011.

Dijuluki Minor II Bluetooth, ia mengusung desain baru yang lebih simpel, tapi masih terkesan retro seperti produk Marshall lainnya. Bentuknya mengingatkan saya pada Google Pixel Buds, dengan eartip non-fleksibel ala earphone bawaan iPhone. Secara keseluruhan, bobotnya tidak lebih dari 22,5 gram.

Marshall Minor II Bluetooth

Juga mirip adalah mekanisme pengaturan panjang kabelnya, sehingga konsumen dapat menyesuaikan posisinya dengan sangat pas. Emblem logo Marshall di sisi luar yang terbuat dari bahan kuningan rupanya magnetis, memungkinkannya untuk ditempelkan satu sama lain saat sedang tidak dipakai. Dalam posisi ini, musik akan otomatis di-pause, dan perangkat masuk dalam mode standby.

Minor II dibekali driver 14,2 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Konektivitas yang digunakan sudah Bluetooth 5.0, serta mendukung codec aptX. Unit remote sekaligus mikrofon tidak lupa disematkan, dan kenop multi-fungsi berwarna emas yang sudah menjadi ciri khas lini headphone wireless Marshall rupanya tetap eksis di sini.

Marshall Minor II Bluetooth

Dalam satu kali pengisian, Minor II bisa digunakan sampai 12 jam nonstop. Proses charging-nya membutuhkan waktu sekitar 2 jam, akan tetapi perangkat rupanya juga telah mendukung fitur fast charging; pengisian selama 20 menit dapat memberikan daya yang cukup untuk digunakan selama 2 jam.

Sayang sekali charging-nya masih menggunakan kabel micro USB. Terlepas dari itu, Marshall Minor II Bluetooth saat ini telah dipasarkan seharga $130. Pilihan warnanya ada tiga: hitam, cokelat, dan putih, semuanya dengan aksen warna emas.

Sumber: SlashGear.

RHA TrueConnect Ramaikan Pasar True Wireless Earphone

Baru Agustus kemarin, RHA Audio membuat gebrakan lewat earphone wireless berteknologi planar magnetic pertama di dunia. Sekarang, giliran mereka merespon tren terkini di industri audio. Apa lagi kalau bukan true wireless earphone?

Perusahaan asal Skotlandia itu baru saja mengungkap RHA TrueConnect. Wujudnya sepintas mirip Apple AirPods, tapi dengan tangkai yang lebih pendek, serta eartip berbahan silikon yang tersedia dalam beragam ukuran (plus sejumlah lain besutan Comply yang berbahan memory foam).

RHA TrueConnect

Juga berbeda adalah finish berbahan logam pada bodi hitamnya. Sertifikasi IPX5 tidak lupa dijadikan sorotan, yang berarti perangkat tahan terhadap guyuran hujan maupun keringat, menjadikannya cocok untuk dipakai sembari berolahraga.

Di dalamnya bernaung driver 6 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Konektivitasnya sudah menggunakan Bluetooth 5, dan pengoperasiannya mengandalkan panel sentuh di sisi luar earphone; baik untuk mengatur playback, mengatur volume, menerima/menolak panggilan telepon, maupun memanggil voice assistant.

RHA TrueConnect

Beralih ke bagian yang paling penting, yaitu daya tahan baterai, TrueConnect bisa digunakan sampai 5 jam dalam satu kali pengisian, sedangkan charging case-nya yang sudah memakai sambungan USB-C bisa menyuplai 20 jam daya ekstra. TrueConnect juga mendukung fast charging; 15 menit charging cukup untuk mengisi separuh kapasitas baterainya.

RHA berniat memasarkan TrueConnect mulai 18 Oktober seharga $170. Cukup terjangkau bila dibandingkan dengan penawaran serupa dari Master & Dynamic maupun Sennheiser yang dibanderol $299.

Sumber: Digital Trends dan RHA Audio.