Q4 2019, League of Legends Punya Dampak Terbesar ke Ekosistem Esports

League of Legends menjadi game esports di PC yang memiliki dampak paling besar pada ekosistem esports pada Q4 2019, menurut The Esports Observer. Satu-satunya game esports yang bisa menyaingi League of Legends adalah Counter-Strike: Global Offensive. Ada beberapa hal yang diperhatikan untuk menentukan besar dampak game esports pada ekosistem, seperti jumlah pemain aktif bulanan, total hadiah kemenangan, total jam video ditonton, dan jumlah turnamen yang diselenggarakan. Anda bisa melihat persentase hal-hal yang dihitung pada gambar di bawah.

Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer
Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer

Salah satu alasan mengapa League of Legends menjadi game dengan dampak paling besar adalah karena game buatan Riot Games itu masih memiliki jumlah pemain aktif paling besar jika dibandingkan dengan game lain. Tak hanya itu, pada Q4 2019, game ini juga menjadi game yang paling banyak ditonton di Twitch dengan total jam ditonton sebesar 271 juta jam.

Mengingat Riot Games mengadakan 2019 World Championship pada akhir tahun, itu tidak aneh. Di hadapan lebih dari 20 ribu penonton live, tim Tiongkok, FunPlus Phoenix berhasil meraih gelar juara. Sebagai juara, mereka mendapatkan 37,5 persen dari total hadiah US$2,3 juta, yaitu US$834 ribu. Pada babak final, concurrent viewers di channel Twitch Riot Games mencapai 674 ribu orang. Selain itu, ada juga penonton yang memilih untuk menonton di channel lain, seperti YouTube. Dilaporkan, Average Minute Audience (AMA) dari pertandingan final LWC mencapai 21,8 juta, dengan concurrent viewers mencapai 44 juta.

CS:GO duduk di posisi kedua dalam daftar game yang memberikan dampak paling besar. Salah satu hal yang membuat CS:GO bisa menyaingi League of Legends adalah karena banyaknya turnamen yang diadakan sepanjang Q4 2019 lalu. Ada 181 turnamen CS:GO yang diadakan, sekitar 22,7 persen dari total turnamen esports yang ada. Selain itu, pada Q4, ada tiga turnamen CS:GO dengan format panjang yang berakhir, yaitu StarSeries & i-League CS:GO Season 8, 2019 BLAST Pro Series: Global Final 2019, dan ESL Pro League Season 10 – Finals.

Total jam video ditonton dari ESL Pro League Finals mencapai 4,47 juta jam dengan 197 ribu concurrent viewers. Sementara AMA turnamen tersebut mencapai 52 ribu orang, naik 38,94 persen dari Season 9. Selain itu, juga ada beberapa turnamen CS:GO lain yang digelar, seperti DreamHack Masters Malmö. Dua channel di Twitch yang menyiarkan kompetisi itu mendapatkan total jam video ditonton sebesar 3,88 juta jam dan 1,17 juta jam.

Posisi ketiga diisi oleh Dota 2. Memang, turnamen Dota 2 paling bergengsi, The International, telah diadakan pada Q3 2019. Namun, ada sejumlah turnamen major yang membuat Dota 2 tetap memiliki impact pada ekosistem. Salah satunya adalah DOTA Summit 11 yang diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, pada tiga bulan terakhir dari 2019, juga digelar MDL CHengdu Major, yang dimenangkan oleh tim asal Filipina, TNC Predator. Channel yang menyiarkan MDL CHengdu Major dalam bahasa Inggris mendapatkan total jam ditonton sebanyak 3,04 juta jam sementara channel dalam bahasa Rusia mendapatkan 2,34 juta jam.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Player Unknown’s Battleground menjadi game battle royale yang memiliki dampak paling besar. Sepanjang Q4 2019, total hadiah dari semua turnamen PUBG yang mencapai US$7,1 juta. Turnamen dengan total hadiah paling besar adalah PUBG Global CHampionship 2019 dengan total hadiah US$4 juta, yang dimenangkan oleh Gen.G. Sementara itu, pengaruh Fortnite pada ekosistem esports mulai memudar. Tidak heran, selama Q4, Epic hanya menyelenggarakan satu turnamen major.

Rocket League ada di posisi kelima dalam daftar game dengan dampak paling besar pada ekosistem esports. Disusul oleh Hearthstone, Rainbow Six Siege, dan World of Warcraft. Dalam BlizzCon 2019, untuk pertama kalinya, Hearthstone GrandMasters 2019 Global Finals dimenangkan oleh gamer perempuan, Xiaomeg “VKLiooon” Li. Sementara turnamen terbesar dari Rainbox Six Siegediadakan di Tokoname, Jepang. Turnamen Pro League Season 10 – Finals diselenggarakan oleh ESL dengan total hadiah US$290 ribu. Turnamen itu dimenangkan oleh tim asal Ukrania, Natus Vincere. Posisi ke sembilan diduduki oleh World of Warcraft. Alasan game tersebut bisa naik tiga peringkat adalah karena game itu memiliki jumlah penonton setia yang cukup banyak. Arena World Championship 2019, yang merupakan turnamen World of Warcraft, memiliki total hadiah US$330 ribu juga diadakan di BlizzCon 2019.

Peringkat 10 sampai 15 diisi oleh Overwatch, StarCraft II, FIFA 20, Call of Duty: Modern Warfare, Magic: The Gathering Arena, and Tekken 7. Pada Q4, liga Overwatch memang sudah berakhir. Karena itu, tidak heran jika posisi game Activision Blizzard itu turun hingga lima peringkat. Sementara turnamen StarCraft II, 2019 WCS Global Finals diadakan pada BlizzCon 2019. Turnamen itu dimenangkan oleh Park “Dark” Dyung Woo yang membawa pulang US$700 ribu.

Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer
Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer

FIFA 20, yang duduk di peringkat 12, memiliki jumlah penonton yang cukup banyak di Twitch. Karena itulah, posisi game ini cukup tinggi meski ia baru dirilis pada September 2019. Selain itu, FIFA 20 juga diuntungkan karena turnamen game sepak bola ini sering dipadankan dengan liga sepak bola, seperti eSuperliga Season 3 di Denmark yang diselenggarakan oleh DreamHack. Sepanjang Q4 2019, tidak ada turnamen major untuk Call of Duty: Modern Warfare, yang baru dirilis pada Oktober 2019. Namun, viewership game tersebut sangat tinggi. Dalam dua minggu sejak game itu dirilis, total jam video Modern Warfare ditonton mencapai 12 juta jam.

Secara keseluruhan, turnamen esports dari Magic: The Gathering Arena memiliki total hadiah sebesar US$2 juta sepanjang Q4 2019. Kompetisi terakhirnya, Mythic Championship, adalah salah satu turnamen Magic: The Gathering Arena dengan jumlah penonton paling banyak. Total video ditonton dari turnamen itu mencapai 1,37 juta jam. dengan concurrent viewers mencapai 100 ribu orang. Tekken 7 ada di posisi 15 dan menjadi game fighting pertama yang masuk dalam peringkat 15 besar. Salah satu alasan Tekken 7 bisa naik dua peringkat adalah karena total hadiah Tekken World Tour Finals 2019 yang mencapai US$250 ribu.

Sumber header: Dexerto

Tencent Umumkan PUBG Mobile Club Open, Jadikan Vivo Sebagai Sponsor Utama

Belakangan salah satu penerbit dan pengembang game ternama asal Tiongkok, Tencent, sedang getol kembangkan esports. Salah satu yang terlihat adalah lewat game Battle Royale yang mereka besut, PUBG Mobile. Setelah PUBG Mobile Campus Championship yang dimenangkan oleh Universitas Amikom Yogyakarta, gelaran esports berikutnya adalah PUBG Mobile Club Open (PMCO).

Kompetisi PMCO merupakan sebuah kompetisi PUBG yang akan berjalan sepanjang tahun 2019 ini. Dibagi menjadi dua fase, Spring Split (Maret – Juli) dan Fall Split (Agustus – Desember), PMCO mempertandingkan pemain semi-pro/pro terbaik dari 10 regional di dunia. Menariknya, siapapun Anda bisa mengikuti kompetisi yang satu ini. Tapi tetap saja, Anda harus jadi yang terbaik jika ingin memenangkan total hadiah US$2,5 juta (Rp35 milyar).

Sumber: Esports Insider
Sumber: Esports Insider

Awalnya kompetisi ini diumumkan dengan total hadiah US$2 juta, namun hadiah tersebut ditingkatkan setelah Vivo masuk sebagai sponsor utama. Selain memberikan hadiah, Vivo juga akan menyediakan smartphone bagi para peserta selama pertandingan PMCO.

Terkait rekanan ini, Vincent Wang selaku General Manager of Global Publishing Departement Tencent Games turut memberikan komentarnya. “Kami sangat gembira atas rekanan kami dengan Vivo, mengingat reputasi Vivo yang selalu inovatif dan mendahulukan kebutuhan para penggunanya. Juga karena Tencent yang selalu mengutamakan inovasi, rekanan ini menunjukkan dedikasi kami untuk memberikan pengalaman bermain terbaik bagi para pemain dan fans kami dari berbagai belahan dunia.” kata Vincent Wang mengutip dari Esports Insider.

PUBG dan PUBG Mobile memang sedang berusaha mendorong program esports kepada khalayak. Mengingat ada perbedaan manajemen antara PUBG dengan PUBG Mobile, jadi wajar jika keduanya punya program esports yang berbeda. PUBG yang diurus oleh PUBG Corporation memiliki program esports mereka tersendiri, salah satunya mereka umumkan lewat roadmap 2019 Asia Tenggara.

Sumber: Twitter @PUBGMOBILE
Sumber: Twitter @PUBGMOBILE

Sementara itu, PUBG Mobile punya program yang terpisah dari PUBG versi PC. Beberapa program esports yang sudah diselenggarakan Tencent untuk PUBG Mobile termasuk, PUBG Mobile Star Challenge yang berhasil dimenangkan oleh RRQ Athena. Lalu secara lokal Indonesia, ada kompetisi PUBG Mobile Indonesia National Championship yang dimenangkan oleh Bigetron, dan PUBG Mobile Campus Challenge yang dimenangkan oleh Universitas Amikom Yogyakarta.

Pekan ini PMCO Spring Split sudah memasuki fase kualifikasi, lewat event Crew Challenge di dalam game. Fase berikutnya adalah Regional Group Round yang diselenggarakan secara online, dimulai pada 26 April sampai 5 Mei 2019.