PBESI Incar 5 Emas di SEA Games 2022, Evil Geniuses Punya Kepala Pelatih Baru

PBESI mengungkap bahwa mereka berharap, atlet esports Indonesia akan bisa membawa pulang 5 medali emas di SEA Games 2022. Sementara itu, Evil Geniuses mengumumkan, Damien “maLeK” Marcel akan menjadi kepala pelatih baru. Pada minggu lalu, ESL Gaming membuat turnamen CS:GO baru, yang ditujukan untuk pemain perempuan. Selain itu, mereka juga memperpanjang kontrak mereka dengan Maincast.

PBESI Harap Esports Bisa Menangkan 5 Medali Emas di SEA Games

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengungkap target mereka untuk para atlet esports yang bertanding di SEA Games 2022. Target mereka adalah untuk mendapatkan lima medali emas. Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong mengatakan, untuk mencapai target mereka, mereka telah bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Indonesia eSports Association (IESPA).

“Kami sudah bekerja sama dengan KOI dan IESPA,” kata Frengky, dikutip dari Antara. “Kita akan membentuk satu badan tim nasional. Dan untuk kuota, kita punya beberapa target. Salah satu target kita, kita ingin setinggi-tingginya. Kita targetkan lima emas untuk SEA Games.” Setelah badan tim nasional dibentuk, PBESI akan menyelenggarakan program penyaringan. Kegiatan itu lalu diikuti dengan pelatihan nasional (Pelatnas) pada Januari 2022.

ESL Umumkan Seri Turnamen CS:GO Baru untuk Pemain Perempuan

Minggu lalu, ESL Gaming mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan sirkuti turnamen CS:GO baru, yang ditujukan khusus untuk pemain perempuan. Total hadiah dari turnamen itu mencapai US$500 ribu. Melalui turnamen ini, ESL ingin memberikan kesempatan bagi pemain perempuan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu inklusivitas di esports. Turnamen itu akan menampilkan delapan tim dari Amerika Utara dan Eropa.

ESL Gaming punya program untuk membuat komunitas game dan esports menjadi lebih inklusif. | Sumber: Esports Insider

Selain turnamen CS:GO baru, ESL Gaming juga mengumumkan keberadaan dewan untuk pemain perempuan serta program pengembangan talenta perempuan. Semua ini merupakan bagian dari program inklusivitas ESL yang baru, yaitu disebut #GGFORALL. Melalui program itu, ESL ingin membuat industri game dan esports menjadi lebih inklusif, lapor Esports Insider.

Evil Geniuses Tunjuk Damien “maLeK” Marcel Sebagai Kepala Pelatih Baru

Evil Geniuses mengonfirmasi bahwa Damien “maLeK” Marcel akan menggantikan Damian “daps” Steele sebagai kepala pelatih. Dengan begitu, Marcel akan bertanggung jawab untuk menentukan roster baru dari tim CS:GO EG setelah mereka berpisah dengan Owen “oBo” Schlatter, Peter “stanislaw” Jarguz, dan Michal “MICHU” Muller, menurut laporan dari HLTV.

Sejauh ini, EG belum mengungkap tim CS:GO merkea. Namun, menurut laporan 1pv.fr, kemungkinan, EG akan mengajak Jake “Stewie2K” Yip, mantan pemain Liquid dan Timothy “autimatic” Ta, yang berencana untuk kembali ke CS:GO setelah menjadi pemain VALORANT di T1.

EVO Tunjuk Rick “TheHadou” Thiner Sebagai General Manager

Penyelenggara turnamen fighting game, EVO (Evolution Championship Series) menunjuk Rick “TheHadou” Thiner sebagai General Manager. Dengan ini, Thier akan bertanggung jawab atas operasi sehari-hari perusahaan. Selain itu, dia juga akan menentukan visi dan arah perusahaan di masa depan. Meski telah ditunjuk sebagai general manager, Thiher akan tetap menduduki posisinya sebagai Event Director untuk Combo Breaker.

Rick “TheHadou” Thiher kini jadi General Manager dari EVO. | Sumber: Esports Insider

Thiher telah membangun karir di dunia esports selama lebih dari 10 tahun. Sebelum ini, dia pernah menjabat sebagai Product Manager untuk Twitch. Ketika itu, tugasnya adalah untuk bekerja sama dengan pelaku esports lain, seperti yang disebutkan oleh Esports Insider. Dia juga menangani Twitch Rivals selama empat tahun. Tak hanya itu, dia juga memimpin The Hadou, perusahaan konsultasi kreatif.

ESL Gaming Perpanjang Kontrak dengan Maincast

Penyelenggara turnamen esports, ESL Gaming, mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang kontrak kerja sama dengan perusahaan broadcast, Maincast. Keduanya pertama kali bekerja sama pada 2020. Ketika itu, kontrak mereka hanya akan berlaku hingga 2023. Sekarang, kontrak tersebut akan diperpanjang hingga 2027.

Melalui kontrak ini, Maincast akan mendapatkan hak eksklusif untuk menayangkan turnamen-turnamen ESL dalam bahasa Rusia atau Commonwealth of Independent States (CIS). Kompetisi esports yang akan ditayangkan oleh Maincast mencakup seluruh turnamen yang ESL adakan, mulai dari ESL Pro Tour untuk CS:GO dan Starcraft, ESL Mobile, sampai ESL Dota 2, menurut laporan Esports Insider.

Sumber header: AFK Gaming

Kompetisi Esports Candy Crush Digelar, Mineski Philippines Adakan Turnamen Dota 2 dan PUBG Mobile

Kebanyakan, game esports adalah game kompetitif dengan genre MOBA, FPS, atau battle royale. Namun, belakangan, mulai muncul kompetisi yang mengadu game kasual. Candy Crush menjadi game kasual terbaru yang memiliki turnamen esports. Selain itu, pada minggu lalu, Mineski Global mengungkap keberadaan Mineski Masters, seri turnamen yang mengadu Dota 2 dan PUBG Mobile. Sementara itu, LG Electronics bekerja sama dengan Evil Geniuses untuk mengadakan kompetisi esports bagi mahasiswa.

Mari Takahashi Jadi Salah Satu Pemilik Spacestation Gaming

Mari “AtomicMari” Takahashi resmi menjadi co-owner dari Spacestation Gaming (SSG). Bersama rekan bisnisnya, Peter Kitch, Takahashi akan bekerja sama dengan pendiri Spacestation, Shaun “Shonduras” McBride dan Spacestation Integrations Co-founder, Sean Holladay untuk mengembangkan SSG sebagai tim esports. Selain mendorong SSG untuk memenangkan lebih banyak kompetisi esports, Takahashi akan berkolaborasi dengan McBride untuk mengembangkan bagian komunitas dan kreator konten dari SSG.

Mari “AtomicMari” Takahashi. | Sumber: Spacestation Gaming

Takahashi dikenal sebagai salah satu pendiri SMOSH Games. Dia juga pernah masuk dalam daftar “Top Influencers in Gaming” versi Forbes pada 2017. Dia punya pengalaman lebih dari 10 tahun di berbagai bidang hiburan dan konten gaming. Dia bahkan pernah masuk dalam seri Survivor dari CBS. Sepanjang karirnya, dia pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti Ericsson, Microsoft, dan Samsung, lapor Esports Insider.

Kompetisi Candy Crush Saga Bakal Digelar di Amerika Serikat

Setelah Stardew Valley, sekarang giliran Candy Crush yang dibawa ke ranah esports. Candy Crush memang merupakan game kasual. Namun, fakta itu tidak menghentikan Candy Crush All Stars U.S. untuk diselenggarakan. Sesuai namanya, Candy Crush All Stars U.S. bakal mempertemukan para pemain Candy Crush Saga terbaik di Amerika Serikat.

Candy Crush All Stars U.S. telah dimulai pada 23 September 2021 dan bisa diikuti oleh semua pemain Candy Crush di AS yang memiliki level setidaknya 25 di Candy Crush Saga. Pemain yang menang akan mendapatkan suplai Gold Bars selama satu tahun, menurut laporan Polygon. Khloé Kardashian akan menjadi host dari Candy Crush All Stars U.S. Dia akan memberikan komentar selama pertandingan berlangsung.

Mineski Philippines Adakan Kompetisi PUBG Mobile dan Dota 2

Minggu lalu, Mineski Global mengumumkan keberadaan seri turnamen esports baru yang akan berlangsung selama dua bulan. Diselenggarakan oleh Mineski Philippines, Mineski Masters merupakan seri turnamen yang terdiri dari kompetisi invitational untuk Dota 2 dan turnamen nasional untuk PUBG Mobile. Mineski Masters diadakan dengan dukungan perusahaan telekomunikasi Converge.

Kompetisi PUBG Mobile di Mineski Masters dinamai Battle of Ages: Forging New Realms. Turnamen itu bisa diikuti oleh 256 tim. Total hadiah yang ditawarkan adalah P500 ribu (sekitar Rp141 juta). Kompetisi tersebut akan dimulai dengan group stages, yang bakal digelar setiap akhir pekan pada Oktober 2021. Tim yang lolos dari group stage bakal maju ke babak Playoffs, yang diadakan pada 6-7 November dan 13-14 November 2021.

Mineski Masters bakal adakan kompetisi untuk Dota 2 dan PUBG Mobile. | Sumber: AFK Gaming

Sementara itu, Dota 2 Regional Invitational menawarkan total hadiah sebesar P1 juta (sekitar Rp281 juta). Turnamen ini akan diikuti oleh delapan tim profesional dari Asia Tenggara, empat di antaranya akan diisi oleh tim Filipina. Babak kualifikasi dari kompetisi regional itu akan digelar pada 21 dan 28 November 2021. Sementara sesi Playoff akan diadakan pada 2-5 Desember 2021, lapor ABS CBN.

Balapan Pertama Le Mans Virtual Series Diadakan di Sirkuit Monza

Daftar peserta untuk Le Mans Virtual Series, 4 Hours of Monza, telah diumumkan. Kompetisi sim racing itu akan diikuti oleh pembalap dan juga sim racer. Beberapa peserta yang akan ikut serta dalam balapan virtual tersebut antara lain pemenang 24 Hours of Le Mans Virtual tahun lalu, Louis Deletraz, pembalap Formula E, Sergio Sette Camara, mantan pemenang DTM Bruno Spengler, dan lain sebagainya. Balapan 4 Hours of Monza telah digelar pada pekan lalu, menggunakan platform rFactor 2.

Secara total, ada 38 pembalap yang beradu di 4 Hours of Monza. Sebanyak 21 pembalap bertanding di Le Mans Prototype 2 (LMP2). Sementara 17 pembalap lainnya akan bertanding di Le Mans Grand Touring Endurance (LMGTE), menurut laporan Motor1.

LG Electronics Gandeng Evil Geniuses untuk Adakan Kompetisi Tingkat Universitas

LG Electronics dan Evil Geniuses akan bekerja sama untuk menggelar Collegiate Showcase Series Invitational. Kompetisi itu ditujukan untuk universitas-universitas terbaik di bidang esports. Turnamen tersebut telah digelar pada 25-26 September 2021 dan disiarkan secara langsung di channel Twitch Evil Geniuses. Total hadiah dari turnamen Invitational ini adalah US$10 ribu (sekitar Rp143 juta).

Evil Geniuses dan LG Electonics gelar kompetisi di tingkat mahasiswa. | Sumber: LG Electronics

“Evil Geniuses percaya, kompetisi esports di tingkat mahasiswa punya peran penting dalam menyokong ekosistem esports,” kata Sabrina Wong, Culture Programme Specialist and Lead of the Genius League Collegiate Program, seperti dikutip dari Esports Insider, “Dengan Collegiate Showcase Series Invitational, kami dan LG berkomitmen untuk memberikan produk terbaik pada atlet esports di tingkat perkuliahan agar mereka bisa memberikan performa terbaik mereka di kompetisi.”

Sumber header: Polygon

Stardew Valley Bakal Jadi Kompetisi Esports, T1 Buat Akademi Khusus Esports

Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Salah satunya adalah Stardew Valley Cup pertama akan diadakan pada awal September 2021. Selain itu, T1 juga mengumumkan bahwa mereka akan membuat akademi esports, yang dinamai T1 Esports Academy. Sementara Evil Geniuses membuat program baru, yaitu Creator Collective.

Stardew Valley Cup Pertama Bakal Digelar di Awal September 2021

Kreator Stardew Valley, Eric “ConcernedApe” Barone, baru saja mengumumkan keberadaan kompetisi esports pertama dari game farming sim-nya, Stardew Valley Cup. Dalam kompetisi itu, empat tim yang terdiri dari konten kreator dan speedrunner Stardew Valley akan bertanding dengan satu sama lain untuk menyelesaikan 100 tugas yang diberikan pada mereka. Stardew Valley Cup akan mengadu kemampuan, pengetahuan, dan kerja sama para pemain. Total hadiah dari kompetisi itu mencapai US$40 ribu.

Untuk menggelar Stardew Valley Cup, Barone bekerja sama dengan Zach “Unsurpassable Z” Hartman. Keduanya akan memikirkan tantangan yang harus dihadapi oleh para tim peserta. Setiap tim yang berhasil menyelesaikan sebuah tantangan akan mendapatkan poin. Besar poin yang didapatkan akan tergantung pada tingkat kesulitan dari tantangan itu sendiri, ujar GameRant. Tim yang mendapatkan poin terbanyak akan keluar sebagai juara.

ESIC Bakal Mulai Program Transparansi

Esports Integrity Commussion (ESIC) mengumumkan bahwa mereka akan membuat “inisiatif transparansi”. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi terpercaya terkait langkah yang ESIC ambil untuk menyelesaikan kasus yang tengah mereka selidiki. Inisiatif ini akan terdiri dari empat fase. Fase pertama adalah “Matters Register”, yang akan menampilkan informasi terbaru tentang penyelidikan ESIC. Informasi yang masuk dalam segmen ini hanyalah informasi yang telah diberitakan oleh jurnalis atau pihak ketiga.

Fase kedua adalah pembuatan “Public Sanctions Registry”, yang akan mencatat hukuman yang telah ESIC berikan. Informasi di segmen ini mencakup status, lama hukuman, jenis hukuman, dan tautan ke press release. Selain itu, ESIC juga akan membuat Public Appeals Registry, yang akan menampilkan informasi akan semua banding yang diajukan pada ESIC. Baik segmen Public Sanctions maupun Public Appeals diperkirakan akan bisa diakses oleh masyarakat pada Oktober 2021, lapor HLTV.

Sementara pada November 2021, ESIC berencana untuk merilis Public Appeals Library, yang merupakan fase terakhir dari inisiatif transparansi mereka. Segmen ini akan memberikan akses ke keputusan tertulis dari hasil banding.

T1 Buat Akademi Pelatihan Esports

Organisasi esports asal Korea Selatan, T1 Entertainment and Sport memperkenalkan akademi esports baru mereka, yaitu T1 Esports Academy (TEA). Akademi tersebut akan resmi dibuka di Seoul, Korea Selatan pada awal September 2021. Pada awalnya, T1 hanya akan mengadakan pelatihan untuk League of Legends. Nantinya, mereka berencana untuk mengadakan pelatihan untuk game-game esports lain.

T1 Esports Academy hanya akan dibuka untuk gamers Korea Selatan. | Sumber: Esports Insider

TEA berencana untuk menawarkan dua jenis pelatihan. Pertama adalah Path to Pro (PTP), program intensif yang didesain untuk melatih seseorang menjadi pemain profesional, lapor Esports Insider. Kedua adalah Path to Improvement. Berdasarkan laporan Inven Global, Path to Improvement ditujukan untuk para pemain kasual yang ingin bisa bermain dengan lebih baik. Satu hal yang pasti, semua kelas pelatihan dari TEA hanya tersedia untuk pemain yang tinggal di Korea Selatan.

SK Gaming Tanda Tangani Kontrak Kerja Sama dengan Motorola

SK Gaming telah menandatangani kontrak dengan Motorola pada awal Agustus 2021. Kontrak kerja sama ini berlangsung selama 1,5 tahun. Dengan ini, Motorola akan mendukung tim mobile game SK Gaming yang berlaga di Clash Royale dan Brawl Stars. Dan jika memungkinkan, SK dan Motorola akan menggelar sejumlah turnamen mobile, termasuk live events di Saturn XPERION Arena di Cologne, Jerman. SK memulai kerja sama dengan Motorola dengan menghadiri Hellomoto Cup 2021 yang digelar di Berlin. Ketika itu, mereka menyertakan sejumlah tim mereka untuk bertanding di kompetisi mobile tersebut, lapor Sports Business Journal.

Evil Geniuses Buat Creator Collective, Dipimpin Oleh Taylor Heitzig-Rhodes

Organisasi esports asal Amerika Utara, Evil Geniuses, mengumumkan peluncuran The Creator Collective, proyek yang melibatkan sejumlah kreator konten dan streamers esports. Program ini dipimpin oleh Taylor Heitzig-Rhodes, yang kini menjabat sebagai Director of Talent Management di Evil Geniuses, lapor Esports Insider.

Evil Geniuses buat program baru, yaitu Creator Collective. | Sumber: Esports Insider

Sebelum masuk ke EG, Heitzig-Rhodes menjabat sebagai Head of Talent di Queens Gaming Collective dan sebagai Esports Agent untuk Evolved. Sebelum masuk ke esports, dia pernah menduduki berbagai jabatan di Headspace dan menjadi pelatih catur profesional di STAR Education.

FaZe Clan Dapat Kucuran Dana Segar dari Cox Enterprises

FaZe Clan baru saja mendapatkan investasi dari Cox Enterprises. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari investasi tersebut. Kerja sama antara FaZe dan Cox Enterprises dimulai pada 2019. Ketika itu, FaZe mengungkap bahwa mereka akan bertanding di Call of Duty League menggunakan nama Atlanta FaZe. Tim itu merupakan hasil kerja sama antara FaZe Clan dan Atlanta Esports Ventures (AEV), organisasi yang dijalankan oleh Cox Enterprises dan Province Inc., lapor GameReactor. Selain investasi, CEO AEV, Pete Hamilton juga akan menduduki jabatan sebagai penasehat strategis di dewan FaZe.

TSM FTX Buat Tim PUBG Mobile Baru di India, Viewership Twitch dan Facebook Gaming Masih Naik

Stream Lab baru saja meluncurkan laporan terkait viewership dari platform-platform streaming game pada Q2 2021. Dari laporan itu, diketahui bahwa viewership dari Twitch dan Facebook Gaming masih naik. Sementara itu, TSM FTX mengungkap roster PUBG Mobile baru mereka di India. Dan Singapura mengadakan program esports khusus untuk anak muda.

Q2 2021, Viewership Twith dan Facebook Gaming Masih Naik

Industri streaming game terus berkembang dalam satu tahun belakangan. Twitch masih menjadi platform streaming game nomor satu. Selama tiga kuartal berturut-turut, platform streaming game dari Amazon itu memecahkan rekor hours watched dan hours streamed. Pada Q2 2021, total hours watched pada semua platform naik 2,5%, dari 8,77 miliar jam pada Q1 2021 menjadi 8,99 miliar jam, menurut laporan Streamlab dan Stream Hatchet. Selama Q2 2021, para penonton menghabiskan lebih dari 3 miliar jam per bulan untuk menonton konten live. Angka ini naik 16% dari 2,5 miliar jam pada periode yang sama tahun lalu.

Total hours watched di tiga platform streaming besar. | Sumber: Stream Lab

Sementara itu, total hours watched di Twitch mencapai 6,51 miliar jam, naik dari 6,3 miliar jam pada kuartal sebelumnya. Untuk YouTube Gaming, total hours watched dari platform itu hanya mencapai 1,2 juta jam, sama seperti Q1 2020. Sayangnya, total hours streamed di YouTube Gaming justru turun 7,9%, dari 9,68 juta jam di Q1 2021 menjadi 8,92 juta jam di Q2 2021.

Di sisi lain, Facebook Gaming berhasil mempertahankan momentum yang mereka dapatkan pada Q1 2021 ke Q2, lapor Dot Esports. Tak hanya itu, Facebook Gaming juga memecahkan rekor. Pada Q2 2021, untuk pertama kalinya, total hours watched dari platform itu menembus 1 miliar jam. Dalam waktu 3 bulan, total hours watched dari Facebook Gaming naik 12%, menjadi 1,1 miliar jam.

Team Vitality Kerja Sama dengan Kia Prancis

Organisasi esports Prancis, Team Vitality, mengumumkan kerja sama mereka dengan Kia Prancis. Melalui kampanye digital ini, Kia akan fokus untuk mempromosikan mobil listrik mereka. Bersama, Team Vitality dan Kia akan membuat konten video yang menampilkan pemain esports profesional bersama dengan mobil listrik Kia. Konten yang keduanya hasilkan akan disiarkan dalam waktu tiga bulan sejak akhir Juli 2021.

“Kami senang karena bisa bekerja sama dengan Kia Prancis. Mereka tak hanya punya reputasi yang baik di industri mobil listrik, mereka juga merupakan perusahaan yang inovatif,” kata Fabian Devide, President Team Vitality, seperti dikutip dari Esports Insider. Team Vitality bukan organisasi esports pertama yang Kia gandeng. Sebelum ini, mereka juga pernah bekerja sama dengan organisasi esports DAMWON Gaming yang menjadi juara League of Legends World Championship 2020.

TSM FTX Punya Tim PUBG Mobile Baru di India

TSM FTX telah menandatangani kontrak dengan tim PUBG Mobile baru di India. PUBG Mobile memang telah dilarang di negara itu. Namun, game tersebut lalu diluncurkan kembali dengan nama lain, yaitu Battlegrounds Mobile India (BGMI). Roster TSM terdiri dari Harsh “AquaNox” Rao, Shubham “Ninja” Sahoo, Hamza “Blaze” Hyderabwala, dan Arjun “Shadow” Mandhalkar.

Tim PUBG Mobile baru dari TSM FTX. | Sumber: Instagram

Dot Esports menyebutkan, jika dibandingkan dengan roster PUBG Mobile lama dari TSM, roster baru mereka kurang populer. TSM sendiri pertama kali masuk ke India pada awal 2020. Ketka itu, mereka bekerja sama dengan organisasi esports lokal, Entity Gaming. Tampaknya, kerja sama TSM dengan organisasi itu telah berakhir. Pasalnya, tim baru TSM jadi satu-satunya tim PUBG Mobile yang mewakili organisasi tersebut.

Singapura Adakan Program Esports untuk Anak Muda

Ekosistem esports di Singapura semakin maju. Setelah sukses dengan ONE Esports Dota 2 Major Singapore, negara itu kini kembali menggelar event esports baru. Ialah NEXUS Your Playgroind, acara esports yang diadakan oleh Event Midas dengan bantuan dari Somerset Belt dan Kementerian Budaya, Komunikasi, dan Pemuda (MCCY) serta Dewan Pemuda Nasional (NYC). Diklaim sebagai inisiatif esports untuk anak muda terbesar, NEXUS Your Playground akan digelar selama enam bulan. Program itu mencakup banyak kegiatan, mulai dari workshop digital, podcast, turnamen, dan showcase esports.

NEXUS Your Playground bertujuan untuk memperluas wawasan generasi muda akan industri esports, menurut laporan IGN. Selain itu, program ini juga diadakan dengan tujuan untuk membangun komunitas esports sehingga orang-orang yang tertarik untuk masuk ke industri competitive gaming bisa mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan.

Evil Geniuses Jalin Kerja sama dengan Klub Sepakbola Wolverhampton Wanderers

Organisasi esports raksasa asal Amerika Serikat, Evil Geniuses baru saja mengumumkan kerja sama terbarunya dengan klub sepakbola Inggris Wolverhampton Wanderers, atau yang lebih sering dikenal dengan julukan Wolves.

Kerja sama ini bermula setelah perusahaan konglomerat asal Tiongkok Fosun Sports Group, yang juga adalah pemilik mayoritas dari Wolves, sepakat untuk investasi di Evil Geniuses dengan nilai sebesar US$255 juta, atau sekitar Rp3,6 triliun.

Kerja sama antara kedua belah pihak ini sudah mulai terlihat dari pembaharuan jersey milik Evil Geniuses yang sekarang memiliki branding Wolves. Untuk itu, Evil Geniuses juga akan mendapatkan akses dalam rencana ekspansinya ke ranah esports Asia dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki Wolves.

Kerja sama ini juga akan membuahkan konten-konten berbahasa Mandarin serta Inggris, serta penyediaan fasilitas latihan untuk Evil Geniuses di Tiongkok.

“Kemitraan ini sangat menarik bagi Wolves dan Wolves Esports. Kami memiliki ambisi yang sangat tinggi dalam esports dan kemitraan ini memungkinkan kami untuk belajar dari yang terbaik,” sebut Russell Jones, General Manager of Marketing and Commercial Growth dari Wolves.

“Kami akan mengumpulkan sumber daya di seluruh analisis dan kinerja serta pemasaran dan komersial untuk melayani dan menumbuhkan kedua belah pihak. Kami berharap dapat bekerja sama dalam inisiatif-inisiatif fan engagement selama beberapa bulan ke depan dan, ketika rute perjalanan internasional sudah memungkinkan, kami dengan senang hati akan memberikan kesempatan tim kami untuk mengunjungi dan belajar dari rekan mereka masing-masing.”

Nicole LaPointe Jameson, Chief Executive dari Evil Geniuses, menambahkan, “Kami sangat senang dapat bermitra dengan Wolves, klub sepak bola bersejarah dan merek olahraga dan hiburan yang sejalan dengan nilai-nilai kami.

“Kesepakatan ini akan membantu memperkuat ekspansi Evil Geniuses ke pasar Asia dan juga memberikan modal baru untuk merekrut lebih banyak pemain kelas dunia dan ekspansi ke titel esports lain.”

Evil Geniuses merupakan salah satu organisasi esports tertua di dunia. Diresmikan pada tahun 1999 silam, Evil Geniuses kini telah menjadi salah satu organisasi esports terbesar dan berkompetisi di berbagai macam titel, mulai dari LoL, Dota 2, CS:GO, dan VALORANT. Mereka memiliki personil di berbagai penjuru dunia, dari benua Amerika, Eropa, hingga Asia.

Kerja sama ini memungkinkan ekspansi EG ke Asia lebih mudah. Apakah Indonesia bisa menjadi salah satu opsi ekspansi Evil Geniuses?

Jumlah Penonton WePlay AniMajor Pecahkan Rekor Baru

WePlay Esports sukses menjadikan turnamen AniMajor sebagai kompetisi Dota 2 non-The International yang paling banyak ditonton. Turnamen WePlay AniMajor merupakan kompetisi terakhir dari Dota Pro Circuit 2020-21. Sejak awal, WePlay memang sudah memasang sejumlah target. Salah satunya, mereka ingin mengalahkan Kiev Major 2017 dalam hal jumlah penonton terbanyak. Berikut data audiens dari turnamen WePlay AniMajor berdasarkan Esports Charts.

Tim Asia Mendominasi Juara Empat Besar

Turnamen WePlay AniMajor diadakan pada 2-13 Juni 2021 di Kiev, Ukraina. Secara total, ada 18 tim Dota 2 dari seluruh dunia yang berlaga di turnamen tersebut. Di kompetisi itu, tim-tim Asia mendominasi. Buktinya, tiga dari empat tim yang juara berasal dari Asia. Gelar juara dimenangkan oleh PSG.LGD, yang berasal Tiongkok. PSG.LGD berhasil menjadi juara setelah menang dari tim asal Amerrika Utara, Evil Geniuses, di babak final. Juara ketiga dimenangkan oleh T1, yang mewakili Asia Tenggara dan posisi keempat diduduki oleh Vici Gaming, yang juga merupakan tim asal Tiongkok.

Sebagai juara AniMajor, PSG.LGD mendapatkan US$200 ribu dan 500 DPC poin.  Perjalanan PSG.LGD untuk menjadi juara AniMajor berjalan dengan mulus. Di group stage, mereka berhasil menduduk posisi nomor satu setelah mendapatkan 4 kemenangan dan 3 seri. Dalam fase playoff,  PSG.LGD masuk dalam upper bracket. Mereka dapat mempertahankan posisi mereka di upper bracket dengan mengalahkan Alliance, Nigma, dan T1. Sementara itu, Evil Geniuses memulai fase playoff di lower bracket. Mereka harus bertanding melawan NoPing e-sports, TNC Predator, Team Nigma, dan Vici Gaming sebelum mereka bertemu dengan T1 di babak final lower bracket. Setelah menang 2-1 dari T1, mereka melaju ke babak final untuk melawan PSG.LGD. Di babak final, PSG.LGD berhasil menang 3-0 dari EG.

Informasi penonton dari turnamen WePlay AniMajor. | Sumber: Esports Charts

Pertandingan antara PSG.LGD dan EG bukan pertandingan yang paling banyak ditonton. Pada puncaknya, babak final dari turnamen AniMajor tersebut hanya ditonton oleh 445,8 ribu orang. Gelar babak terpopuler justru jatuh pada pertandingan antara EG dengan T1 di semifina, yang mendapatkan peak viewers sebanyak 645,1 ribu orang. Pertandingan terpopuler kedua adalah pertandingan antara EG dan TNC Predator di babak playoff. Pertandingan tersebut memiliki peak viewers sebanyak 581,4 ribu orang.

Menariknya, performa tim tidak memengaruhi jumlah penonton. Buktinya, Virtus.pro menjadi tim dengan jumlah penonton rata-rata paling banyak, sebanyak 317,7 orang. Padahal, tim asal CIS (Commonwealth of Independent States) tersebut tidak pernah memenangkan satu pertandingan pun. Sementara tim terpopuler kedua adalah Alliance, yang punya average viewers sebanyak 309,6 ribu orang. Tim itu hanya pernah menang satu kali, yaitu ketika mereka bertemu dengan Team Spirit di lower bracket pada babak playoff. T1 menjadi tim terpopuler ke-3 dengan jumlah penonton rata rata sebanyak 294,2 ribu orang, dan EG di posisi ke-4 dengan jumlah penonton rata-rata 269,8 ribu orang.

Tim-tim yang populer berdasarkan average viewers. | Sumber: Esports Charts

AniMajor Pecahkan Rekor Total Hours Watched

WePlay Esports adalah penyelenggara turnamen esports asal Ukraina. Selama ini, mereka dikenal dengan siaran mereka yang unik. Dalam turnamen AniMajor, mereka memilih tema utama berupa anime. Karena itu, WePlay menghias studio untuk siaran bahasa Inggris dengan segala sesuatu berbau anime dan Jepang. Namun, siaran berbahasa Rusia dari turnamen WePlay AniMajor punya tema yang berbeda. Pasalnya, siaran dalam bahasa Rusia tidak ditangani oleh WePlay, tapi oleh Maincast.

Ketika mengadakan AniMajor, WePlay punya ambisi untuk menjadi turnamen tersebut sebagai turnamen Major dengan peak viewers terbanyak. Untuk itu, AniMajor harus mengalahkan turnamen Kiev Major 2017, yang memiliki peak viewers sebanyak 842 ribu orang. Demi merealisasikan ambisinya, WePlay memberikan hadiah pada para penonton setiap mereka berhasil mencapai milestone tertentu. Hadiah yang WePlay berikan beragam, mulai dari router gaming, kursi gaming, langganan Dota 2 Plus selama setahun, sampai tiket untuk menonton The International secara offline.

Durasi siaran turnamen WePlay AniMajor mencapai 137 jam. Sementara total hours watched dari turnamen tersebut mencapai 37 juta jam dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 272,8 ribu orang. Pada puncaknya, AniMajor ditonton oleh 645 ribu orang. Dengan begitu, AniMajor sukses menjadi turnamen Major Dota 2 dengan jumlah hours watched terbanyak. Sayangnya, dari segi jumlah peak viewers, AniMajor masih kalah dari Kiev Major 2017. Meskipun begitu, AniMajor tetap merupakan turnamen Major Dota 2 dengan jumlah peak viewers terbanyak kedua, mengalahkan One Esports Singapore Major.

WePlay bertanggung jawab atas siaran AniMajor dalam bahasa Inggris dan Ukraina. Sementara Maincast bertanggung jawab untuk membuat siaran dalam bahasa Rusia. Namun, WePlay juga mengizinkan para streamers untuk menyiarkan AniMajor di channel mereka masing-masing. Dengan begitu, para penonton bisa menonton AniMajor bersama dengan streamer favorit mereka. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa penonton AniMajor sangat beragam. Sekitar 50% dari total hours watched AniMajor berasal dari penonton berbahasa Inggris dan 31% lainnya berasal dari audiens berbahasa Rusia. Fans berbahasa Spanyol memberikan kontribusi terbesar ketiga dalam hal hours watched, diikuti oleh fans berbahasa Filipina dan Thailand.

Pada siaran berbahasa Inggris, community streamers hanya memberikan kontribusi sebesar 5% dari total hours watched. Namun, kontribusi community streamers jauh lebih besar pada siaran berbahasa Rusia, mencapai 20% dari total hours watched. Hal ini menunjukkan, audiens berbahasa Inggris lebih suka untuk menonton siaran dari penyelenggara resmi.

Dari semua community casters yang menyiarkan turnamen WePlay AniMajor, Alexander “Nix” Levin merupakan caster yang paling populer, dengan satu juta hours watched. Caster terpopuler kedua berasal dari kawasan CIS, yaitu Yaroslav “NS” Kuznetsov, yang mendapatkan 537 ribu hours watched.

8 Berita Bisnis Esports dan Investasinya Selama Maret 2021

The show must go on. Memang, dunia belum sepenuhnya pulih dari pandemi virus corona. Namun, hal itu bukan berarti segala kegiatan di industri game dan esports harus terhenti. Tak bisa dipungkiri, beberapa turnamen esports dan game events masih harus diadakan secara online. Meskipun begitu, perjanjian bisnis, baik berupa kontrak kerja sama, akuisisi, atau investasi, masih berjalan. Berikut 8 kontrak bisnis yang ditandantangani sepanjang Maret 2021.

 

1. Motorsport Games Akuisisi Developer rFactor 2, Studio 397

Pada awal Maret 2021, Motorsport Games mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Studio 397 dari Luminis International. Meskipun begitu, Studio397, developer dari rFactor 2, akan tetap menggunakan nama dan merek mereka. Tak hanya itu, mereka juga perlu mengganti tim manajemen mereka. Akuisisi ini bernilai US$16 juta. Motorsport Games akan membayar US$12,8 juta saat proses akuisisi disetujui. Sementara US$3,2 juta sisanya akan dibayar satu tahun setelahnya.

Studio397 dan Motorsports Games bekerja sama dalam 24 Hours of Le Mans.
Studio397 dan Motorsports Games bekerja sama dalam 24 Hours of Le Mans.

Sebelum ini, Studio397 dan Motorsport Games telah bekerja sama untuk mengadakan berbagai events, termasuk balapan virtual 24 Hours of Le Mans dan Formula E Race at Home Challenge. Berdasarkan laporan The Esports Observer, Studio397 akan tetap mengembangkan rFactor 2. Namun, mereka juga akan bertanggung jawab atas proyek-proyek Motorsport Games di masa depan.

 

2. Enthusiast Gaming Kerja Sama dengan TikTok

Enthusiast Gaming, perusahaan induk dari Luminosity Gaming, mengumumkan bahwa mereka telah menjalin bekerja sama dengan TikTok. Melalui kolaborasi ini, TikTok berharap, platform video pendek mereka akan semakin dikenal di industri game dan esports.

“Comscore mengakui kami sebagai entitas mobile terbesar untuk kategori Gaming Information di Amerika Serikat. Pengakuan ini merupakan validasi akan riset mendalam yang telah kami lakukan pada pasar gaming, yang mencakup generasi Milenial dan Gen Z,” kata Adrian Montgomery, CEO Enthusiast Gaming, lapor Esports Insider. “Kami tidak sabar untuk bekerja sama dengan TikTok.”

 

3. Developer PUBG Investasi di Perusahaan Esports India, Nodwin

Nodwin Gaming, perusahaan game dan esports asal India, mendapatkan investasi sebesar US$22,5 juta dari perusahaan game Korea Selatan, Krafton. Inc. Kepada The Esports Observer, Co-founder dan Managing Director, Nodwin Gaming Akshat Rathee mengungkap, investasi ini akan mereka gunakan untuk melebarkan sayap mereka di India dan Asia Selatan serta Afrika dan Timur Tengah. Selain itu, mereka juga akan menggunakan dana itu untuk membangun infrastruktur mereka yang telah ada serta mendukung para talenta yang mereka naungi.

Rathee mengatakan, dengan kucuran dana tersebut, Nodwin Gaming juga akan mempertimbangkan untuk membuat turnamen esports dengan sistem franchise. Tak hanya itu, mereka juga tertarik untuk mengembangkan ekosistem esports dari game olahraga, seperti sepak bola atau cricket. Sayangnya, dia enggan untuk mengungkap berapa persen saham yang dipegang oleh Krafton setelah menanamkan investasi di Nodwin.

 

4. Sony Akuisisi Evo

Bersama RTS, Sony Interactive Entertainment membuat joint venture partnership untuk mengakuisisi Evo, turnamen yang punya andil besar dalam mengembangkan ekosistem esports game fighting. Sony meyakinkan, setelah akuisisi ini, dua pendiri Evo, Tom dan Tony Cannon akan tetap menjadi penasehat di Evo. Dengan begitu, keduanya akan bisa memastikan bahwa visi dan misi Evo — yaitu untuk mendukung komunitas esports game fighting — tidak berubah.

Bulan lalu, Evo menjadi bagian dari keluarga PlayStatoin.
Bulan lalu, Evo menjadi bagian dari keluarga PlayStatoin.

Salah satu alasan mengapa Sony mengakuisisi Evo adalah karena mereka sadar, game fighting populer di konsol mereka. Pada 2020, total waktu yang dihabiskan oleh pemain PlayStation untuk memainkan game fighting mencapai 1,1 miliar jam. Meskipun begitu, kebanyakan game fighting yang populer bukanlah buatan Sony, seperti Street Fighter yang dibuat oleh Capcom atau Dragon Ball Fighterz dari Arc System Works.

Sementara itu, bagi Evo, salah satu alasan mengapa mereka tidak keberatan diakuisisi oleh Sony adalah karena skandal yang menerpa mereka pada tahun lalu. Pada 2020, Joey Cuellar — yang ketika itu menjabat sebagai CEO Evo — dituduh dalam beberapa kasus pelecehan seksual. Dewan Evo lalu memecat Cuellar, yang berujung pada dibatalkannya turnamen Evo. Bersamaan dengan pengumuman akuisisi oleh Sony, Evo juga menjanjikan bahwa mereka akan meningkatkan keamanan event yang mereka adakan di masa depan.

 

5. Subway Sponsori Guild Esports

Organisasi esports asal Inggris, Guild Esports, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak sponsorship dengan franchise sandwich, Subway. Melalui sponsorship ini, Subway akan mendukung para gamers muda yang masuk di akademi buatan Guild. Sebagai franchise sandwich, Subway akan fokus untuk memberikan konten edukasi terkait nutrisi.

Kontrak ini berlaku selama dua tahun dan mencakup 55 negara di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA). Selain itu, merek Subway juga akan disematkan pada jersey dari para pemain Guild dan di markas Guild, yang terletak di London. Tak hanya itu, merek Subway juga akan tampil dalam konten buatan Guild. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kerja sama ini.

“Kami punya prinsip-prinsip yang sama. Dan hal inilah yang akan menjadi pondasi dari kerja sama antara Subway dan Academy kami. Dengan begitu, kami akan dapat memberikan kesempatan bekerja dan edukasi kesehatan pada generasi muda,” kata Executive Chairman, Guild Esports, Carleton Curtis pada Esports Insider.

 

6. VSPN Akuisisi Famulei

Versus Programming Network (VSPN) baru saja mengakuisisi perusahaan manajemen streamers, Famulei. Meskipun begitu, Famulei masih akan beroperasi secara mandiri. Kepada The Esports Observer, CEO VSPN, Dino Ying mengungkap bahwa VSPN akan bekerja sama dengan Famulei untuk membuat konten esports yang lebih beragam. Dia menjelaskan, mereka ingin membuat konten esports yang bermacam-macam demi bisa memenuhi permintaan para fans berat esports.Tak hanya itu, mereka juga akan mencoba untuk mencari cara monetisasi baru bagi para influencers.

 

7. Evil Geniuses Kolaborasi dengan POINT3, Elysian, dan Bud Light

Bulan lalu, Evil Geniuses, organisasi esports asal Amerika Utara, berhasil mendapatkan kontrak kerja sama dengan tiga perusahaan, yaitu Bud Light, Elysian Brewing, dan POINT3. Dengan Bud Light, Evil Geniuses akan membuat berbagai konten yang akan ditayangkan di channel mereka sendiri dan channel Bud Light. Salah satu serial konten yang mereka buat, Evil Intercepts, menunjukkan komunikasi antar pemain EG ketika mereka bertanding di liga League of Legends Amerika Serikat dan Kanada.

Hasil kerja sama antara Evil Geniuses dengan POINT3. | Sumber: Esports Insider
Hasil kerja sama antara Evil Geniuses dengan POINT3. | Sumber: Esports Insider

Sementara dengan Elysian Brewing, kerja sama Evil Geniuses mencakup pembuatan konten di media sosial serta platform Live Proud. Mereka juga berencana untuk membuat serial konten berjudul Open Space. Terakhir, EG bekerja sama dengan POINT3, perusahaan apparel asal Georgia, Amerika Serikat. Belum lama ini, POINT3 meluncurkan gaming apparel yang menggunakan  “DRYV”, teknologi paten POINT3 yang berfungsi untuk menjaga tangan tetap kering.

 

8. Envy Gaming Dapat Investasi Seri C Sebesar US$40 Juta

Envy Gaming tengah mengumpulkan investasi Seri C senilai US$40 juta. Ronde investasi itu dipimpin oleh Gray Television, perusahaan broadcasting yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). Sebagai investor utama, Gray Television menanamkan US$28,5 juta. Dengan itu, mereka berhak untuk menunjuk dua orang dalam dewan direksi Envy Gaming. Selain itu, Gray Television juga akan menjadi salah satu pemilik dari Envy Gaming.

Didirikan pada 2007, Envy Gaming memiliki beberapa tim yang berlaga di berbagai game, termasuk Valorant, Halo, dan Rocket League. Selain itu, mereka juga punya tim yang berlaga di dua liga franchise, yaitu Dallas Fuel di Overwatch League dan Dallas Empire di Call of Duty League.

Evil Geniuses Umumkan Tim Valorant, HyperX Jadi Sponsor dari Guild Esports

Minggu lalu, ada beberapa organisasi esports yang mengumumkan kontrak kerja sama serta sponsorship, seperti Talon Esports, Guild Esports, dan EXCEL Esports. Sementara itu, Mobile Premier League berhasil mengumpulkan US$500 ribu setelah mengadakan program investasi pegawai.

Mobile Premier League Dapat US$500 Ribu dari Program Investasi Pegawai

Platform mobile gaming dan esports asal India, Mobile Premier League (MPL) mengumumkan, mereka berhasil mengumpulkan US$500 ribu dari program Employee Investment Plan. MPL memperkenalkan program investasi itu pada Desember 2020, lapor Esports Insider. Seperti namanya, program ini memungkinkan para karyawan MPL untuk membeli saham perusahaan. Para karyawan MPL bisa membeli saham mulai dari US$2,3 ribu sampai US$23 ribu. Menurut rilis dari MPL, lebih dari 10% karyawan mereka ikut serta dalam program ini.

Talon Esports Kerja Sama dengan KFC Thailnd

Talon Esports, organisasi esports asal Hong Kong, mengumumkan kerja sama mereka dengan KFC Thailand. Kerja sama ini hanya mencakup tim Arena of Valor dari Talon, yaitu dtac Talon. Sebagai bagian dari kolaborasi ini, logo KFC akan disematkan pada jersey pemain Talon saat mereka bertanding di ROV Pro League 2021. Selain itu, kerja sama antara Talon dan KFC juga mencakup pembuatan konten dan kegiatan yang melibatkan fans, lapor Esports Insider.

KFC Thailand jadi sponsor dari tim AOV Talon.
KFC Thailand jadi sponsor dari tim AOV Talon.

HyperX Jadi Sponsor dari Guild Esports

Guild Esports, organisasi esports asal Inggris, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak sponsorship dengan HyperX, merek aksesori gaming. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kontrak ini. Pihak Guild menyebutkan, nilai kontrak tersebut sesuai dengan perkiraan mereka setelah mereka melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Oktober 2020.

Guild akan mendapatkan 75% dari total nilai kontrak dalam bentuk uang. Sementara 25% lainnya akan diterima dalam bentuk hardware gaming, yang bisa digunakan oleh pemain profesional, kreator konten, dan murid akademi dari Guild, lapor Esports Insider. Selain itu, HyperX juga akan menyiapkan perangkat gaming untuk kantor Guild di London, Inggris.

Evil Geniuses Umumkan Roster Valorant

Evil Geniuses mengumumkan bahwa mereka telah membentuk tim Valorant. Tim ini akan langsung turun di VCT Open Qualifiers. Menariknya, EG memutuskan untuk mencampur tiga pemain pria dan dua pemain perempuan dalam tim Valorant mereka.

Berikut daftar pemain Valorant di EG:

  • Aleksandar “aleksandar” Hinojosa
  • Claudia “Clawdia” Che
  • Christine “potter” Chi
  • Nolan “Temperature” Pepper
  • Ronan “Osias” Javelona

Chi pernah menjadi juara dunia Counter-Strike: Global Offensive sebanyak tujuh kali. Sebelum ini, dia juga pernah menjadi bagian dari CLG Red dan Res Gaming, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer. Sementara Javelona adalah pemain asal Filipina. Sebelum bergabung dengan EG, dia berhasil memenangkan sejumlah turnamen kelas menengah bersama Mamba Mode Gaming. Baik Hinojosa dan Pepper merupakan manatn pemain Moon Raccoons.

EXCEL Esports Gandeng Perusahaan Peralatan Fitness

EXCEL Esports telah menandatangani kerja sama dengan Eleiko, perusahaan peralatan fitness. Hanya saja, mereka tidak mengungkap nilai dari kerja sama ini. Satu hal yang pasti, Eleiko sekarang menjadi “penyedia peralatan fitness resmi” untuk tim League of Legends Eropa dari EXCEL. Selain itu, Eleiko juga akan menyediakan sejumlah peralatan fitness di markas EXCEL di Berlin, Jerman, lapor The Esports Observer.

Eleiko akan menyiapkan peralatan fitness untuk EXCEL.
Eleiko akan menyiapkan peralatan fitness untuk EXCEL.

Lebih dari 3.000 Tim Ikut Babak Kualifikasi MPL-PH Season 7

Mobile Legends: Bang Bang Professional League di Filipina akan diadakan dalam waktu dekat. Season 7 ini akan mengadu 8 tim. Hal itu berarti, ada 2 tim Mobile Legends baru yang akan bisa ikut serta dalam liga ini, menurut laporan VP Esports. Karena itu, diadakan babak kualifikasi untuk menentukan 2 tim baru yang akan bergabung dalam MPL-PH Season 7. Sejauh ini, ada lebih dari 3 ribu tim yang mendaftarkan dalam babak kualifikasi tersebut. Sebagai perbandingan, pada babak kualifikasi MPL-PH Season 6, jumlah tim yang mendaftar hanya mencapai seribu tim.

Evil Geniuses Mendapatkan LG UltraGear Sebagai Official Display Partner

Kalau Korea Selatan punya T1 yang bisa dibilang sebagai salah satu wajah esports Korea Selatan, Amerika Serikat punya Evil Geniuses. Berdiri sejak tahun 1999, Evil Geniuses menjadi salah satu organisasi esports besar di Amerika Serikat, yang sejajar dengan tim layaknya Cloud9 atau Team Liquid.

Sebagai organisasi esports kasta satu, tak heran jika Evil Geniuses menjadi magnet bagi para sponsor. Setelah bulan lalu melakukan pergantian logo, kini EG mendapatkan LG Electronic sebagai sponsor, dengan branding LG UltraGear sebagai official gaming monitor untuk tim dengan jargon #BleedBlue tersebut.

Layaknya kerja sama antara Samsung Odyssey dengan T1, dalam kerja sama ini pemain dan staf Evil Geniuses akan menggunakan LG UltraGear sebagai monitor di fasilitas gaming house Seattle dan Los Angeles. Lewat kerja sama ini LG UltraGear juga akan menampilkan konten digital, livestreaming eksklusif dari para pemain Evil Geniuses, serta menampilkan logo LG pada jersey EG yang merupakan bagian dari proses rebranding yang dilakukan oleh tim tersebut.

https://twitter.com/EvilGeniuses/status/1265704704685871104

Mengutip dari Esports Insider, Nicole LaPointe Jameson, CEO Evil Geniuses mengatakan. “Sudah sejak lama, kami di Evil Geniuses memiliki strategi untuk membuat hubungan yang bertahan lama dengan para rekan kami, dan memberikan aktivasi yang unik yang bisa memenuhi kebutuhan para partner.”

“Kami bangga dengan rekam jejak kami dalam membawa rekan baru ke dalam esports dan memastikan akses yang mudah untuk masuk ke dalam ranah ini. Para fans juga sangat mendukung rekan-rekan kami, entah itu Monster Energy yang sudah bersama kami sejak tahun 2011 ataupun AMD sejak tahun 2016. Hal ini memberikan kepercayaan diri kepada para brand untuk menjadi rekan kami. Ketika LG bergabung sebagai rekan terbaru EG, kami melihat bahwa kami bisa membangun kolaborasi jangka panjang dengan brand ini.” tambah Nicole.

Masih dari Esports Insider, Michelle Fernandez, Head of Home Entertainment Marketing untuk LG Electronics USA menambahkan. “Sebagai brand bertaraf global, LG UltraGear menargetkan untuk meningkatkan standar gaming kompetitif dan mendemonstrasikan inovasi yang melampaui batas. Saya sadar bahwa masing-masing pasar memiliki sponsorship serta partner yang unik kepada para pemain serta lingkungannya. Namun misi dari brand kami tetaplah untuk memberikan para gamers hardware yang mereka butuhkan untuk bisa mendapatkan performa terbaik dan menjadi juara. Untuk semenara waktu ini, partnership dengan EG akan fokus untuk pasar Amerika Serikat.”

Partnership ini, menunjukkan bahwa rebranding yang dilakukan EG tak hanya memberi wajah baru yang segar, tapi juga sekaligus jadi babak baru bagi perjalan mereka. Dengan LG sebagai rekan terbaru mereka, semoga saja perjalanan EG di masa depan semakin melesat, sebagai bisnis ataupun sebagai tim yang mengejar pencapaian di berbagai lini game esports.

PPD Putuskan Pensiun Dari Dunia Kompetitif Dota 2

Melalui sebuah twit, Peter Dager (PPD) mengumumkan bahwa dirinya pensiun dari dunia kompetitif Dota. Terakhir kali bermain untuk tim Ninja in Pyjamas, sosok Peter Dager dikenal sebagai sosok pemimpin yang membawa Sumail dan kawan-kawan Evil Geniuses menjuarai The International 2015.

Twit tersebut menyertakan sebuah tulisan singkat yang berisikan alasan dirinya pensiun dari dunia kompetitif Dota. Usia jadi faktor terbesar. Bukan berarti reflek Peter sudah menurun atau kebugaran fisiknya menurun karena usia, tetapi soal kedewasaan dan pencarian jati diri.

“Saya telah menghabiskan sepanjang usia 20an berkompetisi di dalam turnamen video game. Pada titik kehidupan ini saat saya berusia 29 tahun, saya sedang mencari mimpi lain yang ingin saya gapai, yang saya rasa tidak bisa saya dapatkan di dunia kompettiif Dota.” ucapnya dalam tulisan tersebut.

“Kini saya ingin fokus kepada perkembangan personal, daripada kompetisi melawan orang lain. Karena terlalu fokus dalam kompetisi game, membuat saya merasa seperti kehilangan semangat dan ambisi untuk berkompetisi di dalam kehidupan sesungguhnya. Saya tidak merasa apa yang telah saya alami itu buruk, tapi saya percaya perubahan itu sehat bagi kehidupan, dan saya merasa bersemangat untuk melakukan sesuatu yang baru dan hebat di awal usia 30an saya.” Lanjut Peter.

Peter Dager sudah berkarir di dunia kompetitif game sejak dari tahun 2012. Ia memulai petualangannya dari game Heroes of Newerth. Pada masanya, ia sempat mendapat peringkat 2 dalam turnamen DreamHoN WInter 2012 dan DreamHoN Summer 2013.

Masuk tahun 2013, dia pindah ke Dota 2, karena game tersebut yang baru rilis pada 9 Juli 2013. PPD mengawali perjuangannya di Dota dari tim kecil. Satu yang paling banyak diingat penonton esports Dota mungkin adalah tim S A D B O Y S. Merupakan cikal bakal roster Evil Geniuses 2014, momen itu juga menjadi debut PPD menunjukkan kemampuan sebagai drafter yang memimpin Zai, Fear, Universe, dan Arteezy.

Kejayaan tertinggi yang didapatkan PPD saat berkompetisi Dota 2 adalah tahun 2015. PPD membawa Fear, Sumail, Universe, dan Aui_2000, tampil dominan pada kompetisi Dota 2 terakbar, The International. Mendominasi sejak fase grup, jalannya juga mulus pada fase bracket. Menghadapi CDEC Gaming di babak Grand Final, pertandingan ini juga menciptakan momen legendaris yang kerap diceritakan oleh komunitas, yaitu Echo Slam Enam Juta Dollar.

Setelah momen tersebut, PPD memang terlihat seperti kebingungan mencari jati diri. Sempat dipercayakan menjadi CEO Evil Geniuses, ia akhirnya tidak betah dan kembali ke dunia kompetitif. Mencoba rintis tim, pindah-pindah dari OpTic Gaming sampai Ninja in Pyjamas, PPD sepertinya sudah tidak menemukan semangat kompetitifnya lagi, dan kesulitan untuk mendapatkan prestasi terbaik setelah masa kejayaannya di EG.

“Saya akan seterusnya bersyukur kepada orang-orang yang percaya dengan kemampuan dan potensi saya, terlepas dari keadaan-keadaan buruk yang terjadi pada beberapa momen. Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar dan semua pemain Dota. Entah kalian menyukai saya atau tidak, saya tetap berterima kasih karena telah menciptakan dan memperkenankan saya hadir di dunia yang kalian ciptakan.”

Tetap berkarya dan semoga bisa mendapatkan apa yang ingin engkau capai di awal usia 30. Terima kasih PPD! Atas permainan terbaik yang engkau berikan kepada dunia kompetitif Dota 2.