Facebook Ijinkan Pengguna Customize Tampilan

Setelah lagi-lagi menuai gelombang protes dari para penggunanya, sekarang Facebook sudah mulai melunak dan merilis beberapa updates berkenaan dengan design tampilannya yang baru itu. Mark Zuckerberg (CEO) menyatakan kepada karyawan bahwa Facebook akan mendengarkan para penggunanya, padahal karyawan Facebook saja juga ada yang ikut protes melawan design terbaru ini.

Melalui sebuah posting di blog, Facebook menjabarkan mengenai proses design dan menggambarkan bagaimana mereka akhirnya memutuskan untuk menggunakan design yang sekarang diprotes banyak pihak. Dan pada akhirnya Facebook-pun menyerah kepada permintaan user dan menyesuaikan pada customization design yang sekarang agar lebih fleksibel.

Meskipun begitu, tidak semua orang senang dengan keputusan Facebook ini. Michael Arrington misalnya, mengganggap bahwa Facebook seharusnya lebih otoriter dan tidak menyerah begitu saja kepada pengguna, analogi Apple yang dipaparkan-pun sangat masuk akal.

Saya yakin Facebook sedang kelimpungan menghadapi arus perlawanan yang terpecah jadi pro dan kontra, namun itulah salah satu resiko (dan indikator) Facebook sebagai layanan yang sudah merasuk ke jiwa para penggunanya, dan tentu saja sebagian pengguna memang belum siap berubah.

Pendapat saya pribadi? Saya lebih kontra ke revert-design, setuju dengan Mike Arrington bahwa Facebook seharusnya bisa lebih tegas kepada pengguna namun bukan dengan mengabaikan suara pengguna. Setidaknya teliti dulu dengan seksama resiko yang mungkin terjadi sebelum melakukan sesuatu yang signifikan terhadap pengguna, karena pengguna adalah raja namun Facebook-lah kerajaannya. Agak disayangkan jika para ahli design dan usability di Facebook yang sudah brainstorming cukup lama untuk menghasilkan design yang terbaik untuk penggun, namun harus gugur hanya karena pengguna yang “belum mengerti” maksud dari design terbaru tersebut.

Bagaimana dengan anda? Apakah menurut anda Facebook harus tegas atau menyerah kepada pengguna?

Facebook Connect Untuk iPhone dan Desktop

Facebook beberapa hari lalu mengumumkan akan membawa Facebook Connect ke iPhone anda pada event South by Southwest Interactive Festival di Texas. David Morin, perwakiland dari Facebook mengumumkan kepada penggunanya bahwa sekarang mereka dapat menggunakan permainan atau menghubungkan aplikasi iPhone mereka dengan teman-teman Facebooknya dengan menggunakan Facecook Connect untuk iPhone dan komputer desktop. Selain itu Facebook juga mengumumkan meningkatnya pendanaan di fbFund untuk para pengembang yang ingin mengembangkan aplikasi Facebook.

Pada hari yang bersamaan pula beberapa vendor aplikasi meluncurkan atau mengupdate aplikasi mereka yang telah terintegrasi dengan Facebook seperti Seesmic. Aplikasi-aplikasi games di iPhone juga telah mengkoneksikan gameplay mereka agar pemain bisa bermain melawan teman-teman Facebooknya, dan tentunya merupakan sebuah pengalaman tersendiri untuk para penggunanya.

Facebook Re-design

Facebook kemarin mengumumkan akan adanya perubahan tampilan pada homepage, profile page, dan stream activity. Dari screenshot yang dirilis Facebook, bisa langsung terlihat layout activity stream vertikal yang mirip seperti Twitter atau Friendfeed. Interpretasi inilah yang kemudian menarik banyak pihak menarik kesimpulan bahwa Facebook ingin membawa Twitter-experience ke Facebook. Sistem lifestream Twitter yang berputar sangat cepat dalam hitungan detik ini rupanya menarik perhatian Facebook dan ingin mengimplementasikan hal yang serupa di Facebook. Kalau di Twitter ada tag question “What are you doing?“, di Koprol ada “What’s happening over there?“, maka sekarang di Facebook digunakan “What’s on your mind?“. Saya bukan ahli design, tapi tak bisa disangkal ada banyak sekali kemiripan antara design Facebook yang baru dengan Twitter, dan Friendfeed.

Banyak pihak juga yang meng-highlight kegagalan Facebook mengakuisisi Twitter dan keputusasaan itu tertuang jelas di design Facebook yang baru. Message Broadcasting yang sangat diunggulkan di Twitter sekarang akan diujicobakan di Facebook, apakah kira-kira bisa terimplementasi dengan baik? Karena sejauh pengamatan saya, pengguna Facebook banyak yang tidak tertarik menggunakan Twitter karena hanya terbatas di fitur status updates saja. Apa yang terjadi ketika Facebook mulai memfokuskan pada konten feed dan lifestream? Satu ha yang pasti, mengubah kebiasaan pengguna merupakan hal yang hampir mustahil. Pengguna ada ujung tombok yang akan mengubah penyedia layanan, bukan sebaliknya.

Diluar dari sisi design, Facebook juga dikabarkan akan menghapus batasan 5000 teman untuk tiap anggota meskipun terdengar rumor bahwa batasan itu tetap ada namun bertambah menjadi 25.000 orang. Meskipun begitu, rumor ini belum dapat dikonfirmasi.

NgeShout Luncurkan Facebook Apps dan Groups

Tidak mau ketinggalan inovasi, Ngeshout terus membuka jalan kepada penggunanya untuk mempermudah Ngeshout. Setelah merilis plugin WordPress dan NgeShout Air, kini Ngeshout sudah merilis Facebook Apps untuk anda para pengguna Facebook. Dengan Facebook Apps ini, sekarang anda bisa ngeshout langsung dari akun Facebook anda tentunya setelah anda login menggunakan kredensial NgeShout anda.

Fitur lain yang juga dirilis NgeShout adalah fitur Grouping, sebuah fitur yang sudah diminta oleh para pengguna Twitter namun belum juga dirilis oleh Tim Twitter. Layanan microblogging ini memang terbilang sangat produktif, banyak sekali fitur baru yang diminta oleh pengguna langsung dibuat dan dirilis oleh founder Sanny Gaddafi. Sayangnya Facebook sendiri cenderung masih sangat tertutup dan bertolak belakang dengan OpenID meskipun nampaknya sudah ada langkah-langkah dari Facebook untuk lebih membuka diri. Namun satu hal yang saya harapkan dari Ngeshout adalah agar bisa langsung terintegrasi dengan Facebook sehingga pengguna Facebook bisa langsung NgeShout dari Facebook Apps tanpa perlu register terlebih dahulu.

Yahoo Rampingkan Exec dan Luncurkan FB Profile

Yahoo dibawah pimpinan Carol Bartz kini memulai langkah baru untuk mengangkat kembali Yahoo sebagai pimpinan di bidang web. Salah satunya strategi yang ditempuh adalah dengan merampingkan staff strategisnya. Chief Financial officer Blake Jorgensen kini tidak lagi bekerja di Yahoo, dan juga head of Yahoo Mobile, Marco Boerries termasuk yang akan digantikan oleh David Ko.

Disamping merampingkan posisi manajemen yang tidak penting, Bartz juga menyatakan bahwa Yahoo akan memfokuskan diri untuk customernya dan demikian dapat mengangkat brand dari Yahoo. Alasan ini pula lah yang mendasari dibentuknya “Customer Advocacy”, sebuah grup yang ditugaskan untuk “berbicara” dengan para pelanggan Yahoo.

Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai alasan pemecatan Blake Jorgensen yang kinerjanya dinilai cukup baik. Spekulasi bermunculan menyatakan bahwa Jorgensen dipecat lantaran komentarnya di sebuah rapat yang menyatakan keinginannya untuk menggabungkan Yahoo dengan Microsoft, dengan mengabaikan rentetan kegagalan yang sebelumnya terjadi. Dan alasan lainnya adalah Jorgensen dinilai kurang kompeten di bidang keuangan, dan manajemen teknologi. Di Autodesk, Bartz bekerja sama dengan CFO Alfred Castino yang sudah mapan pengalaman mengelola keuangan di HP dan Sun.

Di hari yang sama, Yahoo juga mengumumkan fitur baru untuk produk Search Monkey. Kini hasil pencarian Yahoo sudah meng-include halaman profil dari Facebook. Tak hanya itu, dari halaman pencarian yang menampilkan profile Facebook tersebut anda langsung disuguhi menu standard Facebook seperti “Add as friend”, “Poke”, “Send Message”, dan “View Friends”. Google mungkin bisa mengalahkan Yahoo Search dari sisi jumlah pengguna, namun dengan aplikasi seperti Search Monkey dan BOSS, Yahoo akan terus berinovasi di jagad mesin pencari dan sebaiknya Google pun mulai melakukan hal yang sama.

sumber:techcrunch, readwriteweb

AOL Classifieds – Powered by Oodle

Kalau baca nama dari layanan ini memang agak lucu ya? Oodle. Tapi jangan salah, meskipun namanya “unik” namun Oodle berhasil memperkuat classifieds di Facebook dan juga MySpace. Keunggulan Oodle di bidang classifieds sudah tidak diragukan lagi, bahkan makin diperkuat dengan suksesnya kerjasama Oodle dengan AOL untuk memperkuat platform Classifieds di AOL Classifieds.

Setelah mendapat suntikan dana sebesar $5.6 Juta dari VC awal Februari ini, Oodle menjadi salah satu startup yang patut diperhitungkan di tahun 2009 ini mengingat nama -nama besar klien mereka (Facebook, MySpace, AOL). Saat ini total dana yang diterima oleh Oodle menjadi $21.6 Juta sebagai investasi dari para VC dibelakangnya.

Tentu saja para VC tidak akan segan-segan menginvestasikan uang dalam jumlah besar mengingat Oodle memilki model bisnis yang jelas dan sangat menguntungkan. Dan akan sangat menyenangkan melihat Oodle bisa terus sukses tanpa akuisisi dari kompetitornya.

Facebook Lakukan Percobaan Untuk Iklan

Facebook sedang melalukan uji coba program pengiklanan (advertising) miliknya kepada para developer aplikasi. Di sebuah post blog, Facebook menyatakan bahwa telah bekerjasama dengan beberapa pengembang aplikasi yang telah menggunakan iklan di aplikasi mereka. Facebook akan “membantu” pengembang tersebut dalam memaksimalkan iklan di aplikasi mereka dan tentu saja membantu mendongkrak revenue mereka melalui iklan dan juga membantu mempromosikan aplikasi mereka untuk menarik pengguna baru.

Uji coba ini nantinya akan menentukan strategi Facebook ke depan dalam proses revenue sharing dengan pengembang aplikasi tersebut, meskipun begitu Facebook tidak menyatakan apapun yang berhubungan dengan revenue sharing. Beberapa perusahaan pengembang yang terlibat di uji coba ini seperti VideoEgg dan RockYou yang sudah memiliki basis pengguna yang sangat banyak, akan didukung dengan scalability dan juga data demografi pengguna aplikasi dalam pengembangan program advertising mereka.

Terlihat disini bahwa Facebook mulai memanfaatkan para pengembang yang selama ini mendapat revenue dari Facebook (dimana Facebook sendiri masih kesulitan) dan mencoba terjun kedalamnya dengan demikian membantu pengembang aplikasi, pengguna, dan juga membantu mendatangkan revenue untuk dirinya sendiri.

Agak aneh memang untuk melihat para pengembang yang menuai uang dari Facebook, padahal Facebook sendiri masih berkutat dengan Facebook Ads yang dinilai gagal mendatangkan revenue yang signifikan bagi Facebook sendiri. Walaupun dana berkucuran dari mana-mana, namun Zuckerberg tetap mencari celah untuk mengubah traffic dan user-base yang sangat besar menjadi revenue. Sebuah kesulitan klasik yang dihadapi tidak hanya oleh Facebook, tetapi juga banyak situs jejaring lainnya seperti Twitter, dll.

Hampir bisa dipastikan Facebook akan mengambil jalur revenue sharing dengan para pengembang, dan kelihatannya langkah ini tidak akan terlalu banyak mempengaruhi aplikasi Facebook yang bersifat gratis tanpa iklan. Namun pengembang aplikasi menengah ke bawah yang menggunakan iklan bisa jadi terusir dari Facebook atau mungkin juga bisa bangkrut karenanya. Jadi, sebuah paradoks yang terkuak disini : banyak aplikasi dari pengembang besar dengan menggunakan iklan yang berbagi uang dengan Facebook, atau aplikasi gratis dengan tanpa menggunakan iklan. Pertanyaan selanjutnya adalah, seberapa efektif kah iklan tersebut bagi para pengembang aplikasi? Nampaknya tidak terlalu, dan meskipun Facebook App mampu mendatangkan revenue bagi pengembang, hal itu tidak akan bertahan lama.

Apapun alasannya, Facebook tetap mengambil resiko mengambil jalur ini dan pastinya sudah diperhitungkan dengan baik. Penasaran dengan hasilnya? Menurut anda, apakah strategi yang akan diambil Facebook ini cukup efektif? Ataukah ada strategi lain yang menurut anda lebih baik?

Mengenai TOS Facebook

Setelah merilis Terms of Service yang baru kemarin, Facebook menghadapi gelombang kritik melalui Twitter, blog, dan media lainnya. Salah satu isi TOS yang baru menyatakan bahwa pengguna tidak dapat menghapus data-nya di Facebook ketika meninggalkan Facebook. Di sebuah posting blog, Zuckerberg (CEO) mencoba menjelaskan kepada pengguna alasan dibalik keputusannya meng-approve TOS yang baru ini.

Zuckerberg menyatakan bahwa ketika anda memutuskan untuk berbagi data dengan rekan-rekan pengguna di Facebook, data tersebut secara otomatis juga menjadi milik rekan-rekan anda sehingga mereka tetap berhak untuk mengakses data tersebut meskipun kita sudah tidak menjadi pengguna Facebook. Konsep information-sharing yang ditekankan di Facebook ini harus terus dipertahankan meskipun pengguna sudah tidak ada. Meskipun begitu, tetap banyak pengguna yang protes dengan TOS yang baru ini, hal ini mungkin disebabkan pemikiran bahwa data mereka akan digunakan oleh Facebook. Memang hal ini tidak sepenuhnya salah, data anda memang akan tetap digunakan oleh Facebook dan pihak Facebook mengklaim bahwa data anda akan digunakan menurut kaidah etika yang juga tercantum di TOS yang (tidak banyak berubah).

Di kasus ini, rupanya pengguna tetap menuntut full-control atas data mereka, termasuk menghapusnya ketika mereka memutuskan untuk keluar dari Facebook.Data-data seperti foto, konten, status, email memang sangat penting untuk dipertahankan oleh pengguna dan bukan menjadi milik Facebook untuk alasan apapun.

Kata-kata kunci dari Zuckerberg, “Trust Us” seperti dikutip dari posting blog di Facebook. Namun pada kenyataannya tidaklah mudah untuk mempercayai begitu saja walaupun selama ini Facebook belum pernah mengecewakan penggunanya dari sisi etika penggunaan informasi.

Pertanyaan yang muncul dari beberapa orang berkaitan juga dengan metode revenue dari Facebook, DATA! Di Facebook -menurut rumor tsb- data anda menjadi komoditas yang sangat berharga dan bisa menjadi salah satu sumber pemasukan dari Facebook. Apakah ini alasan yang cukup kuat untuk tetap mempertahankan data anda di Facebook.. apapun caranya?

Jadi sekarang, ketika anda memutuskan untuk mendaftarkan diri anda di Facebook anda harus ingat bahwa apapun yang anda upload/tulis di Facebook bukanlah sepenuhnya milik anda, melainkan milik rekan-rekan anda yang anda bagi (share). Apakah termasuk milik Facebook? Sepertinya ya.

sumber
http://www.facebook.com/terms.php
http://www.readwriteweb.com/archives/facebook_sells_your_data.php
http://blog.facebook.com/blog.php?post=54434097130

Facebook Incar Pasar Mobile

Facebook, situs jejaring sosial terbesar di dunia ini sedang berusaha mengembangkan layanan mobile-nya untuk mendukung handset seperti Nokia, Apple, dan tentunya BlackBerry dengan menjaring beberapa rekanan penyedia layanan wireless dan produsen telepon genggam. Mengingat fakta bahwa 13% pengunjung Facebook masuk menggunakan perangkat mobile, maka hal ini merupakan strategi yang sangat masuk akal.

Sampai saat ini Facebook sudah mengembangkan aplikasi Facebook untuk iPhone dan Blackberry, yang memungkinkan pengguna mengirimkan update status dan pesan ke rekan2 mereka di Facebook. Dan sekarang Facebook berusaha untuk membawa penggunanya “lebih dekat” via perangkat mobile dengan mengijinkan penggunanya untuk menggabungkan nomor telepon di daftar kontak dengan rekan-rekannya di Facebook.

Tidak hanya Facebook, namun para pengembang perangkat juga mendukung, misalnya perangkat INQ1 (UK only) yang sudah menampilkan foto profile facebook ketika seorang kontak menelpon tentunya jika sudah disesuaikan dengan daftar kontak.

Facebook saat ini juga sedang berdiskusi dengan Nokia untuk memasukkan aplikasi Facebook secara default ke dalam handphone besutan produsen telepon genggam terbesar di dunia itu. Jejaring terbesar di dunia bekerja sama dengan produsen handphone terbesar di dunia, kombinasi yang mantap dan mematikan! Tentu saja strategi ideal ini dijalankan Facebook untuk menarik lebih banyak pengguna, dan hal ini tentu saja menguak pertanyaan lama yang masih menyelimuti Facebook dan beberapa situs jejaring sosial lainnya : How do you convert traffic and community into revenue?

Gosip yang tersebar di Twitter dan beberapa situs berita lainnya adalah Twitter dan Facebook akan men-charge account atas nama organisasi terutama organisasi komersil. Twitter mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan menerapkan strategi ini karena sudah banyak perusahaan komersil seperti Dell, Zappos, dan Yahoo yang sudah menggunakan Twitter secara gratis. Namun Facebook kemungkinan tidak akan mendapat banyak masalah menerapkan strategi ini karena pada terms & condition miliknya, organisasi/perusahaan/komersil tidak boleh mendaftar di Facebook dan Facebook hanya menerima pendaftaran untuk individual.

sumber : bloomberg

Info tidak penting

Ngomong2 soal mobile, DailySocial juga sudah memiliki versi mobile lho, anda sudah mencobanya? 😀

Silahkan coba akses dailysocial.net melalui perangkat/browser mobile anda 🙂