EA Gelar Turnamen FIFA 20 Stay and Play Cup, Diikuti oleh 20 Atlet Sepak Bola

EA bakal menyelenggarakan turnamen FIFA 20 berjudul Stay and Play Cup. Turnamen tersebut akan diikuti oleh 20 klub Eropa yang diwakili oleh para pesepak bola ternama. Diselenggarakan secara online, Stay and Play Cup akan dimulai pada 15 April 2020. Setiap harinya, akan ada empat pertandingan yang diselenggarakan. Sementara babak semifinal dan final akan diadakan pada hari Minggu, 19 April 2020, menurut laporan Dot Esports.

CEO EA, Andrew Wilson mengatakan bahwa melalui turnamen online ini, EA berharap, mereka akan dapat menyatukan para fans sepak bola. “Kami mengadakan EA Sports FIFA 20 Stay and Play Cup dengan tujuan agar para penggemar sepak bola bisa bersatu. Kami berharap, jutaan fans sepak bola akan bisa kembali menonton dan mendukung klub serta atlet sepak bola favorit dalam turnamen,” kaat Wilson, seperti dikutip dari Inside the Games. “Masing-masing klub akan diwakili oleh pemain yang dipilih.”

Pertandingan Stay and Play Cup akan disiarkan di channel Twitch dan YouTube FIFA milik EA Sports. Selain itu, turnamen tersebut juga akan ditayangkan di sejumlah channel televisi. Di Amerika Serikat, turnamen itu akan disiarkan di ESPN, sementara di Italia, hak siar dipegang oleh Sky Sports, dan di Prancis, ES1 akan menyiarkan turnamen FIFA 20 ini. Selain mengadakan turnamen, EA juga akan memberikan donasi sebesar US$1 juta untuk Coronavirus Relief Fund.

Kebanyakan kegiatan olahraga harus dibatalkan karena pandemik virus corona, termasuk liga sepak bola. Namun, pertandingan esports masih bisa diselenggarakan secara online. Major League Soccer melihat hal ini sebagai kesempatan untuk mengadakan turnamen esports sendiri. Selain itu, juga ada beberapa turnamen FIFA 20 yang diadakan. Keberadaan turnamen esports sepak bola ini diharapkan akan bisa menjadi pengganti pertandingan sepak bola bagi para fans.

Inilah daftar pemain dan klub yang akan ikut serat dalam Stay and Play Cup.

AIK: Nabil Bahoui
Ajax: Sergiño Dest
Atlético Madrid: João Félix
Brondby: Jesper Lindström
Chelsea: Cesar Azpilicueta
Borussia Dortmund: Achraf Hakimi
Djurgården: Jesper Karlström
FC Copenhagen: Mo Daramy
HJK Helsinki: Nikolai Alho
Liverpool: Trent Alexander Arnold
Lyon: Bruno Guimarães
Manchester City: Phil Foden
Olympique de Marseille: Saif Khaoui
Paris Saint-Germain: Juan Bernat
PSV: Mohamed Ihattaren
Real Madrid: Vinicius Jr
Roma: Justin Kluivert
Tottenham: Serge Aurier
Porto: Fábio Silva
Valencia: Manu Vallejo

Saat Karantina, Bisakah Esports Gantikan Pertandingan Sepak Bola?

Pandemik virus corona menyebabkan berbagai kegiatan olahraga, termasuk liga sepak bola, dibatalkan. Pertandingan esports bisa menjadi alternatif untuk mengisi kekosongan yang ada. Salah satu turnamen esports sepak bola pertama yang diselenggarakan setelah virus corona mewabah adalah turnamen Ultimate Quaran-Team yang diadakan oleh klub sepak bola Leyton Orient. Turnamen tersebut mengadu 128 klub sepak bola profesional dari 16 negara dalam game FIFA 20.

Media Manager, Leyton Orient, Luke Lambourne merupakan otak di belakang penyelenggaraan turnamen tersebut. Meskipun begitu, dia mengaku terkejut melihat hangatnya sambutan masyarakat. Salah satu tujuan turnamen ini adalah untuk mengumpulkan dana bantuan bagi klub yang mengalami masalah finansial akibat virus corona.

“Ada beberapa tim besar asal Eropa yang ikut dalam turnamen kami. Manchester City dari Inggris diwakili oleh pemain esports mereka. Selain itu, juga ada beberapa klub Premier League yang turut serta, seperti Watford, Burnley, dan Norwich,” kata Lambourne, seperti dikutip dari Sky Sports. “Dari Eropa, PSV dan AS Roma juga ikut bertanding dalam turnamen ini, bersama dengan beberapa klub dari Prancis. Turnamen FIFA ini bahkan diikuti oleh klub-klub dari Major League Soccer (liga sepak bola Amerika Utara), seperti Orlando City dan DC United.” Pada akhirnya, turnamen Quaran-Team dimenangkan oleh Wolves.

Sepanjang turnamen, Orient menerima sumbangan untuk klub-klub EFL (English Football League) yang mengalami masalah finansial akibat virus corona. Selain itu, mereka juga memberikan donasi pada dua badan amal lainnya. Terkait donasi yang mereka dapatkan, Lambourne berkata, “Kami mendapatkan sumbangan hingga £55,000 (sekitar Rp1,1 miliar). Sebanyak 75 persen dari total donasi kami berikan untuk klub-klub EFL yang mengalami masalah keuangan. Tanpa pertandingan, ada banyak klub sepak bola yang kesulitan untuk bertahan karena tidak mendapatkan pemasukan. Sementara 25 persen dari total donasi diberikan untuk badan amal kesehatan mental dan World Health Organization.”

Turnamen Quaran-Team bukanlah satu-satunya turnamen esports sepak bola yang diadakan. Faktanya, belum lama ini, EA meluncurkan kompetisi bernama “Stay Home, Play Together”. Turnamen tersebut akan mengadu 16 pesepak bola profesoinal dari klub-klub Eropa, seperti Liverpool, Tottenham, dan Real Madrid. Pada kesempatan kali ini, EA juga akan memberikan donasi sebesar US$1 juta (sekitar Rp15,7 miliar) untuk Coronavirus Relief Fund.

Selain turnamen esports FIFA, para fans sepak bola juga bisa menonton pertandingan antara streamer atau pemain profesional melawan atlet sepak bola. Belum lama ini, Ryan Pessoa, yang mewakili Manchester City dalam pertandingan esports, menyiarkan pertandingannya dengan pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold di Twitch.

“Saya tahu Trent sering bermain FIFA di waktu luangnya. Dia memberitahu saya bahwa di Liverpool, dialah yang paling sering bermain game,” ujar Pessoa. Pada akhirnya, Pessoa memang berhasil mengalahkan Trent. Meskipun begitu, Pessoa mengatakan, permainan Trent sangat baik.

esports sepak bola
Marcus Rashford, Trent Alexander-Arnold, dan Lucy Bronze akan ikut serta dalam turnamen FIFA 20. | Sumber: Sky Sports

Apakah Esports Bisa Menggantikan Pertandingan Sepak Bola?

FIFA adalah salah satu game sepak bola yang paling realistik saat ini. Selain itu, di FIFA, Anda juga bisa menemukan klub dan pesepak bola di dunia nyata. “Di esports, kita punya e-Premier League. Jadi, seorang fans klub sepak bola bisa tetap mendukung tim favorit mereka dalam pertandingan esports,” ungkap Pessoa. Dia bercerita, banyak teman-temannya yang kini mulai menyadari betapa menyenangkannya bermain online. “Anda tidak harus bermain dengan orang yang Anda kenal. Anda bisa bermain dengan siapa saja di seluruh dunia dan menjalin pertemanan dengan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Spencer “Huge Gorilla” Ealing, juara FIFA World Championship 2017 yang kini menjadi kreator konten, berkata bahwa game FIFA bisa menjadi hiburan alternatif bagi fans sepak bola yang rindu untuk bermain atau menonton pertandingan sepak bola. Dalam game buatan EA tersebut, seseorang bisa bertanding melawan teman mereka, membangun tim impian di mode Pro Clubs, atau menonton konten buatan para streamer.

Pertandingan esports memang masih bisa diselenggarakan bahkan di tengah pandemik. Meskipun begitu, kompetisi esports sebenarnya juga terkena dampak dari virus corona. Pessoa berkata, kompetisi FIFA musim ini harus ditunda. “Ini sangat mengecewakan karena kebanyakan kompetisi esports sepak bola merupakan acara offline. Kami tidak punya banyak kompetisi yang diadakan secara online. Saya harap, EA akan menemukan cara untuk bisa mengadakan turnamen online,” aku Pessoa.

Sumber header: Goal.com

Musim Ditunda, Liga Sepak Bola Amerika Utara Adakan eMLS Tournament Special

Setelah mengadakan tiga pertandingan dalam musim ini, Major League Soccer harus ditunda karena pandemik virus corona. Alhasil, MLS memutuskan untuk mengadakan turnamen esports. Turnamen yang dinamai eMLS Tournament Special ini akan mengadu 16 tim yang menjadi perwakilan dari klub sepak bola di kawasan Amerika Utara. Masing-masing tim terdiri dari satu atlet sepak bola dan satu pemain FIFA profesional. Beberapa pesepak bola yang ikut serta dalam turnamen ini antara lain Francisco Calvo, Sean Johnson, Aaron Long, Diego Fagundez, dan Nani. Sementara itu, sejumlah pemain esports yang turun dalam turnamen FIFA ini adalah Fiddle, Godfather, Alekzandur, dan FIFA Abe.

eMLS Tournament Special akan dimulai pada 19 April 2020 dan akan berlangsung selama 1 bulan. Setiap minggu, akan ada lima pertandingan yang diselenggarakan. Format turnamen yang digunakan adalah single-elimination. Pertandingan dari turnamen FIFA ini akan diadakan secara online. Dengan begitu, para peserta dapat ikut serta dalam pertandingan dari tempat tinggal mereka masing-masing, menurut laporan Polygon.

Pada hari pertama turnamen, 19 April 2020, Chicago Fire akan bertemu dengan FC Cincinnati sementara Los Angeles FC akan melawan LA Galaxy. Anda bisa melihat jadwal pertandingan eMLS Tournament Special pada gambar di bawah ini.

eMLS Tournament Special
Jadwal pertandingan eMLS Tournament Special. | Sumber: Polygon

Pertandingan dari eMLS Tournament Special akan disiarkan di Fox Sports 1 dan Fox Deportes. Stu Holden, Rachel Bonnetta, dan Rodolfo Landeros akan menjadi komentator pertandingan sementara Mike LaBelle akan menyajikan analisa. Coca-Cola dan PlayStation menjadi presenting partner dari turnamen FIFA ini. Pada akhir pekan, setelah pertandingan disiarkan, MLS WORKS dan Fox Sports akan membuat donasi atas nama klub yang menang untuk Feeding America dan Food Banks Canada, lapor ESPN.

MLS bukanlah liga olahraga pertama yang beralih ke pertandingan esports setelah kompetisi ditunda atau dibatalkan. Major League Baseball juga memutuskan untuk mengadakan kompetisi esports, mengadu perwakilan dari 30 klub baseball dalam game MLB The Show 20. Formula 1 juga memilih untuk menyelenggarakan balapan virtual sebagai pengganti Grand Prix yang dibatalkan. NASCAR juga melakukan hal yang sama. Bekerja sama dengan iRacing, mereka mengadakan eNASCAR Pro Invitational Series, yang juga disiarkan di Fox Sports.

Real Madrid Menangkan Pertandingan FIFA 20 Antar Klub Spanyol

Liga Spanyol adalah salah satu liga olahraga yang harus dibatalkan karena pandemik virus Corona. Meskipun begitu, ini tidak memadamkan semangat kompetitif para atlet sepak bola yang memutuskan untuk saling mengadu kemampuan mereka di FIFA 20.

Komentator esports asal Spanyol, Ibai Llanos, sempat mengadakan pertandingan virtual antara bek Sevilla Sergio Reguilon dan striker Real Betis, Borja Igelisias. Saat disiarkan di channel Twitch Llanos, pertandingan itu ditonton oleh 62 ribu orang. Dia kemudian mengusulkan pertandingan virtual antara klub-klub Spanyol. Tawaran Llanos mendapatkan sambutan hangat, tidak hanya oleh para fans tapi juga para pemain di klub Spanyol.

“Saya hanya mengajukan ide itu di Twitter tanpa rencana apapun,” kata Llanos pada koran El Pais, menurut laporan Reuters. “Saya tidak membuat perjanjian dengan siapapun, pelaku bisnis atau klub Spanyol. Saya sangat kaget ketika usulan saya disambut dengan hangat. Dalam waktu satu jam, lebih dari setengah klub Spanyol telah ikut serta. Awalnya, saya hanya berharap akan ada 12 atau 14 klub yang ikut.”

la liga fifa 20
Klub Spanyol melakukan pertandingan virtual untuk menggantikan La Liga. | Sumber: EA Official Media

Dalam pertandingan virtual ini, klub sepak bola diwakili oleh para atletnya, seperti Marcos Llorente yang mewakili Atletico dan Carlos Soler yang mewakili Valencia. Sementara di Real Madrid, ada beberapa pesepak bola yang ingin maju. Karena itu, mereka harus mengadakan kualifikasi untuk menentukan siapa yang akan mewakili klub yang memiliki julukan Los Blancos itu. Marco Asensio ditunjuk sebagai perwakilan Real Madrid setelah mengalahkan Thibaut Courtois dan Dani Carvajal. Sayangnya, Barcelona dan Real Mallorca tidak diizinkan untuk ikut serta karena kedua klub tersebut disponsori oleh Konami, kreator dari Pro Evolution Soccer, yang merupakan saingan game FIFA 20.

“Semakin banyak atlet sepak bola yang bermain FIFA sekarang. Mereka selalu ingin menang, yang memang ada dalam gen mereka,” kata Llanos. “Mereka tahu turnamen ini akan sangat berarti. Para fans mereka akan menonton pertandingan itu dan mereka tentunya tidak akan mau kalah.” Turnamen ini diadakan pada akhir pekan lalu dan akan disiarkan di channel Twitch Llanos. Uang yang didapatkan dari siaran ini akan didonasikan untuk membantu tenaga kerja kesehatan yang berjuang melawan virus Corona.

Pada hari Minggu, 22 Maret 2020, Asensio keluar sebagai juara dari turnamen FIFA 20 ini. Di babak final, Asensio harus bertanding melawan Aitor Ruibal yang mewakili Leganés. Asensio berhasil menang dengan skor 4-1. Pertandingan final itu ditonotn oleh lebih dari 170 ribu. Turnamen ini, yang juga disiarkan oleh televisi Spanyol, berhasil mengumpulkan dana sebesar €140 ribu, lapor The Guardian.

Komentator La Liga, Miguel Ángel Román, juga bergabung dengan Llanos untuk mengomentari pertandingan yang berlangsung. Untuk membuat turnamen FIFA 20 ini menjadi semakin menyerupai pertandingan sepak bola sebenarnya, para pemain juga diwawancara setelah pertandingan berlangsung.

Lain halnya dengan pertandingan olahraga tradisional, pertandingan esports bisa diadakan secara online. Dengan begitu, seseorang bisa ikut dalam pertandingan itu tanpa harus keluar dari rumahnya. Beberapa penyelenggara acara olahraga tradisional telah memutuskan untuk mengganti pertandingan dengan pertandingan virtual. Dua di antaranya adalah NASCAR yang mengadakan eNASCAR iRacing Pro Invitational Series dan Formula 1.

Inter Milan Gandeng Team QLASH Bentuk Divisi Esports

Masuknya esports ke mainstream, membuat para klub bola tertarik untuk memiliki tim esports. Memang secara demografi, penggemar bola dan esports memiliki kesamaan usia yaitu generasi millenial. Karena alasan itu, klub bola berani untuk terjun lebih dalam ke industri esports. Inter telah bekerja sama dengan tim esports asal Italia yaitu Team QLASH untuk membentuk Inter | QLASH. Berfokus pada FIFA 20 dan PES 2020, mereka akan bersiap untuk turnamen eSerie A.

Melalui video pengumumannya, Inter tampak menyorot Alessandro Bastoni sebagai bintangnya. Inter menyebutkan bahwa Alessandro Bastoni memiliki kesamaan dengan para pemain dari Inter | QLASH, yaitu muda, bertalenta, keturunan Italia dan dikenal di kancah internasional. Inter | Qlash berisikan Diego “Crazy_Fat_Gamer” Campagnani dan Luigi “Kirito_Yuuki_00” Loffredo. Crazy_Fat_Gamer juga mewakili Team QLASH saat FIFA eClub World Cup 2020 kemarin. Walaupun hanya berakhir di groupstage saat FIFA eClub World Cup 2020, Crazy_Fat_Gamer memang salah satu pemain FIFA 20 yang diperhitungkan di Italia. Kirito_Yuuki_00 sendiri belum memiliki pengalaman di ranah kompetitif internasional.

Alessanddro Antonello selaku CEO dari FC Internazionale Milano Corporate berkata “Masuk ke dalam industri esports merupakan langkah penting bagi brand development Inter. Pembuatan tim esports ini membuktikan bahwa kami selalu menghidupkan semangat kompetitif, dengan fokus pada ketertarikan generasi baru. Fenomena esports terus berkembang di penjuru dunia, di Italia sendiri ada 1.2 juta penggemar esports. Dan kami senang untuk bekerja sama dengan QLASH untuk memulai petualangan baru ini.”

Sumber: Instagram Island of Gods
Sumber: Instagram Island of Gods

Inter sepertinya hanya berfokus pada genre game sepak bola. Memang hal tersebut yang paling dekat dengan klub sepak bola itu sendiri dan kesamaan ini yang mempermudah strategi pemasaran bagi Inter. Inter bisa mengasosiasikan berita mengenai Inter | QLASH kepada para penggemarnya.

Hal ini juga bisa terlihat di klub bola nasional Indonesia yaitu Bali United yang membentuk divisi esports, Island of Gods. Dalam beberapa kesempatan, terlihat Irfan Bachdim sebagai bintang dari tim sepak bola Bali United muncul di beberapa video milik Island of Gods di media sosial. Upaya tersebut berguna untuk menarik massa penggemar Bali United ke Island of Gods dan menggabungkan keduanya.

Q4 2019, League of Legends Punya Dampak Terbesar ke Ekosistem Esports

League of Legends menjadi game esports di PC yang memiliki dampak paling besar pada ekosistem esports pada Q4 2019, menurut The Esports Observer. Satu-satunya game esports yang bisa menyaingi League of Legends adalah Counter-Strike: Global Offensive. Ada beberapa hal yang diperhatikan untuk menentukan besar dampak game esports pada ekosistem, seperti jumlah pemain aktif bulanan, total hadiah kemenangan, total jam video ditonton, dan jumlah turnamen yang diselenggarakan. Anda bisa melihat persentase hal-hal yang dihitung pada gambar di bawah.

Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer
Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer

Salah satu alasan mengapa League of Legends menjadi game dengan dampak paling besar adalah karena game buatan Riot Games itu masih memiliki jumlah pemain aktif paling besar jika dibandingkan dengan game lain. Tak hanya itu, pada Q4 2019, game ini juga menjadi game yang paling banyak ditonton di Twitch dengan total jam ditonton sebesar 271 juta jam.

Mengingat Riot Games mengadakan 2019 World Championship pada akhir tahun, itu tidak aneh. Di hadapan lebih dari 20 ribu penonton live, tim Tiongkok, FunPlus Phoenix berhasil meraih gelar juara. Sebagai juara, mereka mendapatkan 37,5 persen dari total hadiah US$2,3 juta, yaitu US$834 ribu. Pada babak final, concurrent viewers di channel Twitch Riot Games mencapai 674 ribu orang. Selain itu, ada juga penonton yang memilih untuk menonton di channel lain, seperti YouTube. Dilaporkan, Average Minute Audience (AMA) dari pertandingan final LWC mencapai 21,8 juta, dengan concurrent viewers mencapai 44 juta.

CS:GO duduk di posisi kedua dalam daftar game yang memberikan dampak paling besar. Salah satu hal yang membuat CS:GO bisa menyaingi League of Legends adalah karena banyaknya turnamen yang diadakan sepanjang Q4 2019 lalu. Ada 181 turnamen CS:GO yang diadakan, sekitar 22,7 persen dari total turnamen esports yang ada. Selain itu, pada Q4, ada tiga turnamen CS:GO dengan format panjang yang berakhir, yaitu StarSeries & i-League CS:GO Season 8, 2019 BLAST Pro Series: Global Final 2019, dan ESL Pro League Season 10 – Finals.

Total jam video ditonton dari ESL Pro League Finals mencapai 4,47 juta jam dengan 197 ribu concurrent viewers. Sementara AMA turnamen tersebut mencapai 52 ribu orang, naik 38,94 persen dari Season 9. Selain itu, juga ada beberapa turnamen CS:GO lain yang digelar, seperti DreamHack Masters Malmö. Dua channel di Twitch yang menyiarkan kompetisi itu mendapatkan total jam video ditonton sebesar 3,88 juta jam dan 1,17 juta jam.

Posisi ketiga diisi oleh Dota 2. Memang, turnamen Dota 2 paling bergengsi, The International, telah diadakan pada Q3 2019. Namun, ada sejumlah turnamen major yang membuat Dota 2 tetap memiliki impact pada ekosistem. Salah satunya adalah DOTA Summit 11 yang diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, pada tiga bulan terakhir dari 2019, juga digelar MDL CHengdu Major, yang dimenangkan oleh tim asal Filipina, TNC Predator. Channel yang menyiarkan MDL CHengdu Major dalam bahasa Inggris mendapatkan total jam ditonton sebanyak 3,04 juta jam sementara channel dalam bahasa Rusia mendapatkan 2,34 juta jam.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Player Unknown’s Battleground menjadi game battle royale yang memiliki dampak paling besar. Sepanjang Q4 2019, total hadiah dari semua turnamen PUBG yang mencapai US$7,1 juta. Turnamen dengan total hadiah paling besar adalah PUBG Global CHampionship 2019 dengan total hadiah US$4 juta, yang dimenangkan oleh Gen.G. Sementara itu, pengaruh Fortnite pada ekosistem esports mulai memudar. Tidak heran, selama Q4, Epic hanya menyelenggarakan satu turnamen major.

Rocket League ada di posisi kelima dalam daftar game dengan dampak paling besar pada ekosistem esports. Disusul oleh Hearthstone, Rainbow Six Siege, dan World of Warcraft. Dalam BlizzCon 2019, untuk pertama kalinya, Hearthstone GrandMasters 2019 Global Finals dimenangkan oleh gamer perempuan, Xiaomeg “VKLiooon” Li. Sementara turnamen terbesar dari Rainbox Six Siegediadakan di Tokoname, Jepang. Turnamen Pro League Season 10 – Finals diselenggarakan oleh ESL dengan total hadiah US$290 ribu. Turnamen itu dimenangkan oleh tim asal Ukrania, Natus Vincere. Posisi ke sembilan diduduki oleh World of Warcraft. Alasan game tersebut bisa naik tiga peringkat adalah karena game itu memiliki jumlah penonton setia yang cukup banyak. Arena World Championship 2019, yang merupakan turnamen World of Warcraft, memiliki total hadiah US$330 ribu juga diadakan di BlizzCon 2019.

Peringkat 10 sampai 15 diisi oleh Overwatch, StarCraft II, FIFA 20, Call of Duty: Modern Warfare, Magic: The Gathering Arena, and Tekken 7. Pada Q4, liga Overwatch memang sudah berakhir. Karena itu, tidak heran jika posisi game Activision Blizzard itu turun hingga lima peringkat. Sementara turnamen StarCraft II, 2019 WCS Global Finals diadakan pada BlizzCon 2019. Turnamen itu dimenangkan oleh Park “Dark” Dyung Woo yang membawa pulang US$700 ribu.

Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer
Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer

FIFA 20, yang duduk di peringkat 12, memiliki jumlah penonton yang cukup banyak di Twitch. Karena itulah, posisi game ini cukup tinggi meski ia baru dirilis pada September 2019. Selain itu, FIFA 20 juga diuntungkan karena turnamen game sepak bola ini sering dipadankan dengan liga sepak bola, seperti eSuperliga Season 3 di Denmark yang diselenggarakan oleh DreamHack. Sepanjang Q4 2019, tidak ada turnamen major untuk Call of Duty: Modern Warfare, yang baru dirilis pada Oktober 2019. Namun, viewership game tersebut sangat tinggi. Dalam dua minggu sejak game itu dirilis, total jam video Modern Warfare ditonton mencapai 12 juta jam.

Secara keseluruhan, turnamen esports dari Magic: The Gathering Arena memiliki total hadiah sebesar US$2 juta sepanjang Q4 2019. Kompetisi terakhirnya, Mythic Championship, adalah salah satu turnamen Magic: The Gathering Arena dengan jumlah penonton paling banyak. Total video ditonton dari turnamen itu mencapai 1,37 juta jam. dengan concurrent viewers mencapai 100 ribu orang. Tekken 7 ada di posisi 15 dan menjadi game fighting pertama yang masuk dalam peringkat 15 besar. Salah satu alasan Tekken 7 bisa naik dua peringkat adalah karena total hadiah Tekken World Tour Finals 2019 yang mencapai US$250 ribu.

Sumber header: Dexerto

Liga Italia Serie A Bakal Adakan Turnamen Esports FIFA 20

Liga sepak bola Italia, Serie A hendak masuk ke ranah esports. CEO Luigi De Siervo mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen esports FIFA 20. Turnamen online tersebut akan mengadu sekitar 4.000 pemain PlayStation 4 yang telah berumur setidaknya 16 tahun. Pendaftaran untuk turnamen tersebut telah dibuka dan tampaknya cukup diminati.

Turnamen yang dinamai eSerie A TIM ini akan memulai babak kualifikasi pada 10 dan 11 Februari 2020. Setelah babak kualifikasi, para peserta akan bertanding dalam group stage, kemudian mereka akan bermain dalam babak playoff sebelum berlaga dalam babak final yang akan disiarkan pada Mei. Selain itu, juga akan digelar acara khusus untuk menobatkan pemenang pertama dari eSerie A TIM.

“Saya bangga bisa menyelenggarakan eSerie A TIM,” kata De Siervo pada Sky Italia dalan konferensi pers, seperti dikutip dari Forbes. “Esports adalah fenomena yang terus berkembang dan merupakan salah satu bagian penting dari bisnis kami di olahraga. Kami memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam komunitas yang luas dan beragam, yang memungkinkan kami untuk mendekatkan diri dengan generasi muda. Semua fans kini bisa ikut serta dalam turnamen esports dan pemain terbaik akan bisa mewakili tim favorit mereka.”

Di tengah popularitas esports yang terus meroket, semakin banyak pihak di luar esports yang tertarik untuk masuk. Tahun lalu, FIFA eWorld Cup ditonton sebanyak 47 juta kali. Ini menunjukkan potensi akan scene esports FIFA. Sebelum ini, ada sejumlah klub dan pemain sepak bola yang masuk ke dunia esports. Misalnya, Arsenal dan Gareth Bale yang membuat tim esports. Ada juga klub sepak bola yang memilih untuk bekerja sama dengan organisasi esports besar, seperti Juventus yang memilih Astralis.

Inter Milan juga dikabarkan tertarik untuk masuk ke dunia esports. Menurut laporan situs esports Italia esportsmag, klub asal Italia tersebut akan bekerja sama dengan tim Qlash untuk mewakili mereka dalam turnamen FIFA 20 dan PES 20. Daily Esports menyebutkan, saat ini, Inter Milan memang belum mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Namun, tidak aneh jika mereka memutuskan untuk turut serta dalam esports. Tim Italia lain, Atalanta juga baru saja mengumumkan rencana mereka untuk membuat akademi esports, yang bertujuan untuk mencari pemain terbaik.

Keputusan liga dan klub sepak bola Italia untuk ikut serta dalam esports, industri yang dipenuhi dengan generasi muda, menunjukkan keinginan mereka untuk mengikuti tren yang muncul di kalangan anak-anak muda.

Sumber header: FIFA

FIFA eClub World Cup 2020 akan Diadakan Bulan Depan di Milan

FIFA mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan eClub World Cup di Milan, Italia pada 7-9 Februari 2020. Turnamen tersebut akan diikuti oleh 24 tim yang telah lolos babak kualifikasi berupa lima pertandingan online. Total hadiah dari turnamen tersebut mencapai US$100 ribu (sekitar Rp1,4 miliar). Selain hadiah uang, pemenang turnamen juga akan mendapatkan poin Global Series Rankings, yang akan digunakan untuk menentukan pemain yang masuk dalam FIFA eWorld Cup yang akan diadakan pada Juli 2020.

“Kami bangga karena ada lebih dari 190 tim dari seluruh dunia yang ikut serta dalam babak kualifikasi musim ini,” kata Adrian Rolli, Head of eFootball di FIFA, menurut laporan Reuters. “Diadakannya format pertandingan baru 2v2 menunjukkan tingginya ketertarikan akan turnamen pada musim lalu. Dan saya percaya, turnamen tahun ini juga akan menarik perhatian banyak orang.” Memang, dalam eClub World Cup kali ini, tim-tim FIFA 20 terbaik tidak hanya akan bertanding dalam format 1v1 tapi juga 2v2.

Dari 24 tim yang ikut serta, 3 di antaranya merupakan tim asal Italia, yaitu Mkers, AS Roma, dan Team QLASH. Sebagai tim asal tuan rumah, ketiganya akan mendapatkan dukungan dari para fans lokal mereka. Sementara itu, sebagian dari 21 tim lainnya merupakan representasi dari klub sepak bola besar, seperti Olympique Lyonnais dari Prancis, Manchester City dari Inggris, Austria Wien dari Austria, Borussia Monchengladbach dari Jerman dan FC Basel dari Swiss.

Sumber: EA Official Media
Sumber: EA Official Media

Dalam situs resminya, FIFA mengatakan bahwa turnamen kali ini juga akan diikuti oleh beberapa pemain terbaik, seperti Donovan “Tekkz” Hunt dari Fnatic, Diego “Crazy” Campagnani dari Team QLASH, serta pemenang 2017 World Champion Spencer “Gorilla” Ealing dari NEO.

Tahun lalu, FIFA eWorld Cup dimenangkan oleh Mohammed “MoAuba” Harkous setelah mengalahkan Mosaad “Msdossary” Aldossary. Itu menjadikan MoAuba sebagai pemain Jerman pertama yang memenangkan eWorld Cup. Setelah turnamen selesai pada bulan Agustus, EA mengungkap data tentang penonton dari turnamen tersebut. Mereka mengatakan, turnamen itu ditonton sebanyak 47 juta kali, naik 30 persen dari tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa turnamen FIFA telah dianggap sebagai salah satu cabang esports papan atas.

Mantan Atlet American Football Jay Ajayi Jadi Pemain FIFA Profesional

Jay Ajayi menjadi pemain american football pertama yang memutuskan untuk menjadi atlet esports. Dia memulai karirnya sebagai atlet american football bersama Miami Dolphins pada 2016. Pada 2017, dia mulai dipindahkan ke Philadelphia Eagles. Satu tahun setelah itu, dia membantu Eagles untuk memenangkan Super Bowl pertama mereka. Sayangnya, pada tahun lalu, Eagles memutuskan untuk melepas Ajayi setelah dia bermain dalam tiga pertandingan. Daripada mencari tim american football baru, Ajayi memutuskan untuk banting setir dan menjadi atlet esports.

Ajayi akan mewakili Philadelphia Unions dalam eMLS Cup, kompetisi esports FIFA di Amerika Utara. Dalam turnamen tersebut, akan ada 25 pemain FIFA 20 terbaik yang akan saling bertanding mewakili organisasi esports untuk memperebutkan hadiah sebesar US$7.500. Ajayi mengatakan, dia telah mempertimbangkan opsinya dengan matang sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Philadelphia Unions. Salah satu alasannya untuk menjadi atlet esports adalah karena dia ingin tetap mewakili Philadelphia.

“Philadelphia akan selalu memiliki tempat khusus di hati saya… Saya beruntung saya bisa mewakili kota ini dalam turnamen esports ke depan,” kata Ajayi pada Reuters. “Mewakili Philadelphia Union di eMLS menggabungkan dua minat saya di luar american football, yaitu sepak bola dan bermain game. Saya adalah seorang penantang, jadi saya akan memberikan usaha terbaik saya untuk Union di eMLS pada tahun ini.”

Meskipun pria berumur 26 tahun ini telah terbukti sukses sebagai atlet american football, tampaknya dia masih harus mengasah kemampuannya dalam bermain game. Pada Juni tahun lalu, dia bermain dengan streamer FIFA, Donovan ‘DhTekKz’ Hunt. Walau mereka tidak memainkan game FIFA terbaru, ketika itu, Ajayi dikalahkan 6-0 oleh Hunt. Namun, Philadelphia Union adalah tim yang sangat kuat. Tahun lalu, mereka mendominasi liga eMLS, memenangkan eMLS Cup 2019 serta eMLS League 2019 Series One dan Series Two.

Pertandingan perdana Ajayi akan diadakan di Philadelphia pada 10 Januari 2020. Mengingat dia tak memiliki rekam jejak sebagai pemain esports, menarik untuk melihat bagaimana dia akan beradaptasi.

Turtle Beach Kerja Sama dengan Mossad “MSdossary” Aldossary

Perusahaan aksesori dan perangkat audio gaming, Turtle Beach mengumumkan kerja samanya dengan Mossad “MSdossary” Aldossary pada minggu lalu. Melalui kerja sama ini, Aldossary akan menggunakan headset gaming buatan Turtle Beach. Selain itu, dia juga akan ikut serta dalam sejumlah proyek bersama dengan rekan dan brand ambassador Turtle Beach yang lain.

“Mossad adalah pemain FIFA yang ternama dan telah menjadi penasehat Turtle Beach sejak lama. Kami senang dia memutuskan untuk bergabung dengan rekan gamer dan influencer terbaik kami,” kata CEO Turtle Beach, Juergen Stark, menurut laporan The Esports Observer. “Dia adalah salah satu pemain dengan follower dan penonton paling banyak dan karirnya di FIFA masih panjang. Kami tak sabar untuk membantunya menjadi lebih sukses lagi.”

Aldossary adalah pemain FIFA profesional asal Arab Saudi yang telah memenangkan sejumlah kejuaraan. Dia menjadi juara FIFA eWorld Cup pada tahun 2018 dan memenangkan Xbox World Championship dua kali berturut-turut. Tahun ini, Mossad juga ikut berpartisipasi dalam FIFA eWorld Cup. Dia bahkan bisa melaju ke babak final. Sayangnya, dia harus mengaku kalah dari Mohammed “MoAuba” Harkous dengan nilai 2-3.

MSdossary saat memenangkan eWorld Cup tahun lalu. | Sumber: EA
MSdossary saat memenangkan eWorld Cup tahun lalu. | Sumber: EA

Menurut Esports Earnings, sepanjang karirnya, Aldossary telah memenangkan total hadiah turnamen sebesar US$520 juta. Sepanjang sejarah esports scene FIFA 19, dia duduk di peringkat empat dalam daftar pemain dengan total hadiah terbesar. Dalam membuat kerja sama ini, Aldossary diwakili oleh Roc Nation Sports International. Ini bukan pertama kalinya Turtle Beach mendukung pelaku esports. Sebelum ini, mereka juga telah bekerja sama dengan sejumlah entitas seperti BLAST Pro Series, DreamHack, dan Houston Outlaws.

FIFA kini telah menjadi game esports yang populer. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah penonton yang menonton dari FIFA eWorld Cup 19. Berlangsung selama tiga hari, turnamen tersebut ditonton sebanyak 47 juta kali di berbagai platform online. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah viewership eWorld Cup tahun ini naik 60 persen. Salah satu alasan mengapa jumlah penonton turnamen FIFA naik drastis adalah karena turnamen tersebut untuk pertama kalinya disiarkan dalam enam bahasa, yaitu Arab, Tiongkok, Inggris, Jerman, Portugal, dan Spanyol.