Kerja Sama dengan Scroll, Mozilla Ingin Lebih Memahami Reaksi Konsumen Terhadap Layanan Berlangganan Bebas Iklan

Pernah merasa dibuntuti oleh suatu iklan tertentu selagi berpindah dari satu situs ke lainnya? Itu dikarenakan banyak perusahaan periklanan digital yang menerapkan ‘taktik kotor’ dengan melacak pengunjung situs secara agresif.

Yang dibuat frustrasi rupanya bukan cuma konsumen, tapi juga Mozilla, yang selama ini banyak berkontribusi terhadap perkembangan teknologi internet terlepas dari statusnya sebagai organisasi nirlaba. Berbagai upaya telah mereka lancarkan, termasuk mengintegrasikan fitur pemblokir iklan pada browser bikinannya.

Merasa itu belum cukup, Mozilla memutuskan untuk bekerja sama dengan Scroll. Bagi yang tidak tahu, Scroll adalah startup yang selama setahun terakhir ini bekerja keras membangun layanan berlangganan dengan tujuan utama menciptakan pengalaman browsing yang menyenangkan (bebas iklan), selagi masih memberikan kesempatan bagi perusahaan media digital untuk tetap memperoleh keuntungan.

Scroll sejauh ini masih belum meluncurkan layanannya secara resmi. Mereka masih sibuk menggandeng banyak mitra media sehingga layanannya bisa bekerja secara maksimal saat sudah diresmikan nanti. Siapa yang menyangka ternyata Scroll bisa mendapat mitra sebesar dan seberpengaruh Mozilla.

Kerja sama ini sejatinya memungkinkan Mozilla untuk menguji fitur dan gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh Scroll. Nantinya sejumlah pengguna Firefox akan diberi kesempatan secara acak untuk menguji fiturnya sekaligus memberikan masukan.

Tujuan akhir yang hendak dicapai Mozilla pada dasarnya adalah supaya mereka bisa lebih memahami bagaimana reaksi konsumen terhadap pengalaman browsing bebas iklan dan model bisnis berlangganan (yang disediakan oleh Scroll). Scroll sendiri berniat mematok biaya berlangganan sebesar $5 per bulan, namun jadwal peluncurannya masih belum diketahui.

Kalau menurut pemahaman saya pribadi, kemitraan ini merupakan kesempatan buat Scroll untuk semacam melakukan tahap beta testing atas layanan besutannya. Lebih lanjut, ini boleh saja kita artikan bahwa realisasi layanan Scroll sudah semakin dekat dengan kenyataan.

Sumber: VentureBeat dan Scroll.

Mozilla Berencana Hadirkan Fitur Pemblokir Iklan yang Lebih Kuat di Firefox Focus 9.0

Iklan kerap menjadi dilema di kalangan penerbit, pengembang browser dan juga vendor iklan. Di satu sisi, iklan bisa mendatangkan benefit bagi pencari informasi, tetapi di sisi lain ketika praktiknya dijalankan secara berlebihan, iklan menjadi perusak pengalaman jejalah internet sehingga kemudian muncullah aplikasi ad-blocker dalam berbagai bentuk dan cara kerja.

Bahkan, kini semakin banyak browser yang menyematkan kemampuan serupa sehingga pengguna tidak harus memasang aplikasi dari pihak ketiga. Seperti yang dilakukan oleh Mozilla yang tengah mempersiapkan Firefox Focus 9.0 build terbaru yang hadir dengan pemblokir iklan bawaan untuk menjauhkan iklan-iklan mengganggu itu.

Sebagai pengingat bagi Anda yang belum pernah mendengar Firefox Focus, ini adalah versi ringan dari browser Firefox standar untuk Android dan iOS, lebih bersahabat untuk sumber daya perangkat dan lebih berfokus pada fitur privasi pengguna.

firefox-focus

Di browser Firefox Focus, kata sandi pengguna tidak disimpan oleh aplikasi, dan aktivitas penelusuran juga tidak dilacak apalagi dicatat oleh Mozilla. Di versi sebelumnya, sejumlah tipe iklan sudah diblokir. Tetapi Mozilla ingin membawanya ke level yang lebih intens, sehingga perbaikan diharapkan dapat memastikan semua iklan diblokir oleh browser. Menurut tiket bug Mozilla baru, fitur pemblokir iklan di Firefox Focus 9.0 dijadwalkan rilis pada 12 Februari 2019.

Untuk memastikan segalanya berjalan baik, Mozilla bakal menjalankan percobaan A/B di mana 50% pengguna akan mengaktifkan semua fitur pemblokiran iklan, sedangkan 50% lainnya akan menonaktifkan pemblokir iklan dan pengaturannya disembunyikan dari antarmuka. Eksperimen ini dirancang untuk melihat apakah fitur pemblokir iklan secara signifikan meningkatkan intensitas dan durasi penggunaan aplikasi.

Sayangnya Mozilla belum bersedia memberikan informasi untuk menjawab berita yang beredar. Jadi, satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan menunggu hingga fitur tersebut diluncurkan.

Sumber XDA.

Firefox Kedatangan Dua Fitur Eksperimental Baru: Price Wise dan Email Tabs

Mozilla belakangan ini cukup rajin bereksperimen dengan fitur-fitur baru untuk Firefox. Sebelumnya sudah ada password manager dan extension penyaji konten terkait. Sekarang, bertepatan dengan akan datangnya musim liburan, Mozilla bereksperimen dengan fitur untuk memudahkan proses belanja online.

Hasil pemikiran mereka adalah extension bernama Price Wise. Sementara baru tersedia untuk konsumen di AS, fitur ini memungkinkan pengguna untuk memonitor harga barang yang dijual di peritel besar seperti Amazon, Walmart, Best Buy, eBay atau The Home Depot.

Caranya sangat mudah. Pengguna hanya perlu menambahkan produk yang diincar ke Price Wise. Setelahnya, setiap kali harganya turun, mereka bakal mendapatkan notifikasi. Dari situ pengguna bisa langsung membeli barangnya tanpa perlu repot-repot mencarinya lagi di salah satu situs peritel.

Lebih jelasnya Anda bisa langsung tonton video di bawah ini.

Di samping Price Wise, Mozilla juga meluncurkan extension bernama Email Tabs. Extension ini dimaksudkan untuk mempermudah pengguna mengirim konten pada suatu situs via email. Kontennya bisa berupa sebatas tautan saja, screenshot, atau satu halaman penuh, lengkap dengan teksnya.

Prosesnya sama sekali tidak memerlukan metode copy-paste. Cukup buka tab situs yang hendak dikirim, lalu klik tombol extension Email Tabs. Simpel dan sepele memang, tapi bakal sangat membantu ketika jumlah tab yang dibuka sudah mencapai puluhan.

Firefox Email Tabs

Kedua extension ini sekarang sudah bisa dicoba oleh para beta tester Firefox Test Pilot.

Sumber: Mozilla.

[Review App] Firefox Rocket, Cukupkah Hanya Bermodal Cepat dan Ringan?

Bersama Chrome dan Microsoft Edge, Mozilla Firefox menjadi salah satu browser paling populer di dunia. Kecepatan, keamanan dan luasnya dukungan menjadi faktor penting yang melatar-belakangi keputusan seseorang memilih browser. Mozilla juga meluncurkan berbagai versi dengan peruntukan yang berbeda, dua yang cukup unik adalah Firefox Focus dan Firefox Rocket.

Firefox Focus punya keistimewaan dalam menjaga privasi pengguna dan handal menghalau iklan-iklan yang agresif. Sedangkan Firefox Rocket lebih fokus pada kecepatan.

Saya menggunakan Firefox Rocket sejak akhir pekan lalu untuk mengenal lebih dekat dan juga merasakan sendiri performa yang digembar-gemborkan oleh Mozilla. Bahwa, Rocket diklaim mampu bekerja lebih cepat dan juga ringan untuk perangkat dengan spesifikasi minimalis. Nanti saya akan jabarkan pengalaman selama menggunakan Firefox Rocket.

Browser ini diluncurkan perdana pada bulan November 2017 dan eksklusif hanya tersedia di Indonesia. Rocket memang dirancang untuk mampu bekerja secara optimal di wilayah dengan kualitas jaringan yang rendah. Dengan demikian, Anda juga boleh berekspektasi akan kinerja Firefox Rocket di perangkat dengan spesifikasi rendah. Ukuran berkasnya saja kurang dari 3MB.

Sekarang, mari kita masuk ke bahasan utama, review Firefox Rocket.

Interface

Sejalan dengan peruntukannya, Firefox Rocket menampilkan antarmuka super sederhana tapi dengan performa yang memang sangat ringan. Di bagian terdepan, saya hanya jumpai adress bar yang sekaligus berfungsi sebagai kolom pencarian dan delapan shortcut ke situs-situs popuper seperti TribunNews, YouTube, Detik, Tokopedia, BukaLapak, dan lain-lain.

Screenshot_2018-10-24-11-08-16-865_org.mozilla.rocket

Di bagian atas tak dihuni shortcut atau tombol apapun, polos dan lugu. Kemudian di bagian bawah ada dua buah tombol salah satunya dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan tombol tiga titik vertikal merupakan tombol panel utama yang akan menampilkan menu utama browser seperti Bookmarks, downloads, history, my shots, turbo mode, block images, clear cache, settings dan Exit.

Antarmuka sederhana tapi menarik juga ditampilkan Firefox Rocket ketika saya mengetikkan alamat situs atau kata kunci pencarian. Address bar ditonjolkan ke depan yang kemudian diapit oleh tuts keyboard dan saran kata kunci atau situs di bagian atas. Rekomendasi kata kunci yang ditampilkan muncul seiring dengan huruf yang saya ketikkan, dan menurut saya rekomendasi ini sangat membantu dan bisa jadi salah satu tambahan yang membuat Rocket terasa unik.

Screenshot_2018-10-24-11-08-34-233_org.mozilla.rocket

 

Antarmuka situs-situs yang dikunjungi melalui Firefox Rocket tak banyak berbeda dengan browser lainnya, ia mengikuti script yang digunakan oleh situs bersangkutan. Jadi, tak banyak yang akan saya bahas di bagian ini. Kita langsung masuk saja ke fitur-fitur unggulannya.

Fitur-fitur Firefox Rocket

Bookmark

Fitur ini sudah barang tentu tidak boleh absen dari sebuah browser, dan Firefox Rocket tak mau melanggar hukum wajib itu. Fitur bookmark di Firefox diletakkan di panel utama di mana untuk menambahkan bookmark, pengguna cukup menyentuh ikon bintang ketika mengakses situs tertentu.

Screenshot_2018-10-24-11-10-29-065_org.mozilla.rocket

 

History

Fitur history atau riwayat juga tersedia di Firefox Rocket. Daftar riwayat diletakkan di tempat yang berdekatan dengan bookmarks dan dihapus tanpa harus membuka panel lain, semua tersedia di satu pintu.

Screenshot_2018-10-24-11-09-29-528_org.mozilla.rocket

Screenshot

Ini jadi salah satu fitur unik yang ada di Firefox Rocket, di mana di dalam peramban Anda dapat menemukan alat untuk menangkap tampilan layar secara penuh dari atas hingga bawah.

Screenshot_2018-10-24-11-09-46-669_org.mozilla.rocket

My Shots

Berkas screenshot yang diambil tentu butuh rumah, nah Firefox membuatkan panel My Shots untuk menampung semua foto screenshot yang diambil oleh pengguna. Kumpulan screenshot ini tempatnya juga berdekatan dengan Bookmark dan history.

Turbo Mode

Meskipun Firefox Rocket sudah menjanjikan performa yang relatif lebih ringan dan cepat, mereka masih saja mencoba lebih dari itu dengan menambahkan fitur bernama Turbo Mode. Fitur ini secara agresif akan menahan konten-konten dari pihak ketiga yang barangkali lolos dari pemblokir iklan default di dalam mesin Firefox Rocket.

Screenshot_2018-10-24-11-08-27-769_org.mozilla.rocket

Fitur Turbo Mode secara default dalam kondisi mati, jadi harus diaktifkan dahulu dengan cara membuka panel utama kemudian tap Turbo Mode untuk mengaktifkannya.

Block Images

Jika masih kurang ngebut, Firefox Rocket masih punya alat bantu lain untuk Anda yaitu fitur block images. Dari namanya tak sulit untuk menangkap apa kegunaannya. Jika diakfitkan, fitur block images akan menghilangkan semua konten berjenis gambar sehingga pemuatan data di browser akan terpangkas secara signifikan.

Clear Cache

Semua smartphone berbasis Android sudah dibekali fitur pembersih cache, dan beberapa pengguna juga menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk melakukan tugas itu. Tetapi hal itu tak menghentikan Firefox untuk membenamkan fitur clear cache yang secara khusus dirancang untuk membersihkan cache di internal Rocket.

Screenshot_2018-10-24-11-10-52-084_org.mozilla.rocket

 

Dukungan 3 Mesin Pencari

Google memang masih jadi terfavorit, tapi Firefox Rocket punya dua opsi lain yang sayangnya tak cukup seimbang dengan Google, misalnya DuckDuckGo dan Yahoo. Saya berharap ada opsi Bing atau Amazon yang relatif lebih populer ketimbang dua opsi di atas.

Incognito

Fitur penting lainnya adalah Incognito atau mode private, memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet tanpa terdeteksi. Uniknya, ketika saya berada di mode incognito, semua panel pengaturan dan alat bantu yang saya jelaskan di atas seketika hilang, digantikan oleh tombol cari, stop dan hapus.

Screenshot_2018-10-24-11-11-55-874_org.mozilla.rocket

Pengaturan

Perambang Firefox Rocket juga mempunyai panel pengaturan atau settings yang menampung beberapa penyesuaian lanjutan, seperti pemilihan bahasa, mesin pencari default, menghapus data-data rambahan, mode turbo, opsi pengiriman data penggunaan ke pengembang, feedback, berbagi ke teman dan profil Rocket.

Kesimpulan

Sebagai peramban yang dirancang khusus untuk Indonesia, Firefox Rocket saya rasa merupakan opsi yang paling tepat bagi Anda yang mempunyai perangkat dengan resource terbatas. Kapasitasnya kurang dari 3MB dan performanya super mulus di banyak situs dengan platform yang berbeda. Dan karena ia tidak menjalankan aktivitas di belakang layar yang agresif, Rocket juga akan menghemat konsumsi data dan baterai, jauh berbeda dengan peramban lainnya. Sayang, Firefox Rocket tidak mempunyai fitur penyimpanan offline yang sangat berguna untuk pengguna yang ingin menghemat konsumsi data.

Hanya saja, kebutuhan pengguna akan browser yang lengkap dan serba bisa juga terus meningkat. Sehingga tuntutan ini akan menjadi tantangan yang berat bagi Firefox Rocket, bagaimana mereka dapat memuaskan banyak kepala dengan beragam keinginan.

Sparks

  • Super ringan, kurang dari 3MB
  • Performa sangat mulus
  • Fiturnya unik
  • Tampilan iklan jauh berkurang

Slack

  • Pilihan mesin pencari terlalu sedikit dan kurang populer
  • Tidak bisa mengedit shortcut di layar home atau menambahkan shortcut baru
  • Tidak ada fitur pencarian teks di laman situs.
  • Tidak ada fitur offline

Firefox Mulai Eksperimen Ekstensi Advance yang Hadirkan Rekomendasi Konten Terkait

Kabar bahwa Mozilla sedang mempersiapkan sesuatu yang istimewa di pembaruan Firefox 63 sudah jadi rahasia umum. Meski tak banyak yang tahu detail lengkapnya seperti apa. Tapi, kabar teranyar melaporkan bahwa Firefox bisa jadi bakal membenamkan sebuah ekstensi khusus bernama Advance yang masih dalam tahap pengujian. Ekstensi ini dikatakan bakal menjadi tulang punggung Firefox dalam menyuguhkan konten berdasarkan aktivitas terkini penggunanya.

Tool baru ini dikatakan menjadi salah satu proyek yang diuji dalam program Test Pilot. Artinya, beberapa pengguna terpilih berkesempatan untuk menjajalnya sembari terus dimatangkan oleh tim pengembang. Lebih jauh dikatakan pula bahwa ekstensi Advance sudah bisa dijumpai dan mulai bekerja menganalisa konten di laman-laman web yang aktif untuk kemudian merekomendasikan konten terkait yang diambil dari laman lainnya. Barisan rekomendasi tersebut akan dipajang di sebuah panel yang dipersiapkan untuk Anda.

detail1.b4611d62

Dalam praktiknya, pengguna tidak harus melakukan hal berbeda dari biasanya. Mereka cukup mengunjungi situs favorit, kemudian peramban akan menampilkan sebuah panel kecil berlabel “Read Next” dan “For You” di bagian sisi laman di mana terdapat rekomendasi konten-konten terkait yang mungkin menarik untuk dibaca.

Rekomendasi konten terkait ini semestinya bekerja dengan lebih baik seiring waktu. Namun, sekarang ini masih terlalu dini untuk memberikan penilaian karena masih dalam fase pengujian. Versi finalnya mungkin akan jauh lebih baik, paling tidak akan ada pertimbangan bagaimana agar kemunculan panel rekomendasi tidak mengganggu aktivitas pengguna. Apalagi, sekarang ini mayoritas website juga sudah memberikan rekomendasi konten terkait kendati masih di dalam satu situs yang sama.

detail2.8a3ee293

Untuk melakukan eksperimen ini, Mozilla menggandeng Laserlike, sebuah startup yang ditugaskan untuk mengembangkan platform rekomendasi dan memikirkan bagaimana data-data pengguna dikumpulkan.

Dilansir oleh Ghacks, ada tiga data penting yang dianalisa oleh LaserLike untuk memungkinkan bekerjanya ekstensi Advance.

  • Riwayat penelurusan.
  • Alamat IP, tanggal dan jam, dan berapa lama waktu yang dihabiskan dalam menelusuri situs.
  • CTR, durasi penelurusan dari panel rekomendasi, data interaksi dengan sidebar, dan sistem operasi.

Untungnya, pengguna diberi opsi lain jika merasa ingin menghentikan rekomendasi konten dari ekstensi Advance.

Sumber berita Ubergizmo, dan Firefox.

Susul Chrome, Firefox Godok Fitur Pemblokir Audio dan Video AutoPlay

Internet menghadirkan banyak hiburan berupa bacaan dan tontonan. Tapi, kesenangan itu agak terganggu jika web dengan sengaja memasang konten video atau audio yang berputar secara otomatis (autoplay). Sialnya, tak jarang video yang diputar mengeluarkan suara yang tak enak didengar, tak senonoh atau mengagetkan.

Untuk meminimalisir gangguan seperti di atas, pengembang Mozilla dilaporkan sedang menggodok fitur yang memungkinkan pengguna membungkam (mute) audio atau video yang berputar secara otomatis. Dale Harvey, seorang pengembang di Mozilla memposting cuitan yang mengonfirmasi bahwa fitur ini sudah diluncurkan di versi nightly build. Artinya, kita bisa berharap ia akan digulirkan ke versi publik dalam waktu dekat.

Fitur baru ini mencakup berbagai opsi untuk mengonfigurasi video yang diputar secara otomatis di web, termasuk kemampuan untuk memilih situs mana yang dapat memutar audio secara otomatis dan kapan harus mengizinkan sumber untuk memicu pemutaran otomatis.

Di versi awalnya, pengguna dapat melakukan satu dari tiga opsi di atas dengan mengakses menu Option – Permission – Privacy and Security. Selanjutnya, dengan memilih opsi ” Don’t Autoplay” dapat menghindarkan pengguna dari kejadian memalukan ketika menonton film horor atau animasi di perpustakaan.

Firefox terbilang lelet memperhatikan kebutuhan pengguna akan fitur ini. Karena tahun lalu, fitur serupa sudah ditambahkan ke Google Chrome 64 yang disebut dengan Unified Autoplay dan secara khusus menyasar iklan audio. Fitur itu berfungsi untuk memblokir pemutaran video yang disertai audio secara otomatis, dengan beberapa pengecualian berdasarkan kriteria tertentu.

Sumber berita Ubergizmo dan gambar header Pixabay.

Mozilla Luncurkan Password Manager untuk iOS dan Aplikasi Pembuat Catatan untuk Android

Mozilla memulai program Firefox Test Pilot di tahun 2016 untuk bereksperimen dengan beragam fitur demi menyempurnakan browser besutannya. Berhubung Mozilla kini juga semakin serius mengerjakan Firefox versi mobile, cakupan program ini pun akhirnya juga diperluas, dan sekarang konsumen sudah bisa menikmati dua buah eksperimen perdananya untuk perangkat mobile.

Yang pertama adalah aplikasi iOS bernama Firefox Lockbox. Seperti bisa diduga dari namanya, ia merupakan sebuah aplikasi password manager macam LastPass maupun 1Password. Bedanya, Lockbox yang terkesan simpel ini dikhususkan bagi pengguna setia Firefox versi desktop yang menyimpan deretan kata sandi berbagai akunnya pada browser tersebut.

Memanfaatkan akun Firefox, deretan kata sandi yang tersimpan di Firefox desktop dapat dibawa dan diteruskan secara otomatis ke Lockbox. Enkripsi 256-bit diterapkan demi menjaga keamanan, dan aplikasi Lockbox sendiri dapat diproteksi menggunakan Touch ID maupun Face ID.

Notes by Firefox / Mozilla
Notes by Firefox / Mozilla

Eksperimen yang kedua adalah aplikasi bernama Notes untuk perangkat Android. Ya, ini tak lebih dari sebatas aplikasi untuk membuat dan menyimpan catatan-catatan kecil, tapi sekali lagi, faedahnya bisa terasa berlipat ganda jika Anda menggunakan browser Firefox di laptop atau komputer.

Pasalnya, semua konten dalam Notes akan tersinkronisasi antar perangkat, selamanya semuanya terhubung dengan satu akun Firefox yang sama. Catat di ponsel, lalu buka kembali di laptop, demikian pula sebaliknya. Sekali lagi, ini semua bukanlah ide baru yang orisinil, tapi setidaknya bisa menarik perhatian mereka yang betul-betul setia terhadap ekosistem Firefox.

Sumber: Mozilla.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

Di peramban Chrome, ada fitur penerjemah yang kerap disuguhkan ketika kita mengunjungi web atau blog berbahasa asing. Alat ini sejatinya adalah alat bantu yang dirancang untuk memudahkan pembaca memahami isi dari halaman web tersebut. Walaupun pada praktiknya beberapa pengguna memutuskan untuk tidak menggunakannya.

Berbeda dengan Chrome, Firefox tidak “terbiasa” menawarkan bantuan semacam itu. Bukan karena tak punya. Tapi karena alasan lain, Firefox memutuskan untuk secara default, menyembunyikannya. Jika Anda bersikeras ingin mempunyai fitur penerjemah seperi halnya Google Chrome, tak jadi soal. Anda bisa mengikuti tutorial ini untuk mengaktifkannya.

  • Buka browser Mozilla Firefox, kemudian ketikan about:config dan enter.
  • Ketika muncul halaman ini, klik I Accept the risk!

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Di kolom search, ketikkan atau copy-paste kode berikut: browser.translation.ui.show
  • Jika ketemu, klik kanan dan klik Toggle.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Apabila sudah berubah seperti ini isian status, type dan value-nya, berarti tugas Anda sudah selesai.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Sekarang, tutup Firefox dan buka kembali.
  • Setelah berjalan kembali, klik tombol Settings – Options.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Di menu General, cari dan temukan opsi Language dan beri tanda centang pada opsi Translate web content.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

Selesai. Sekarang coba buka satu situs berbahasa asing, kemudian lihat popup pesan di bagian atas browser Anda. Sistem akan menawarkan alat penerjemah ke bahasa pilihan Anda.

Catatan Penting

  • Fitur ini tidak serta merta bekerja di browser Anda setelah semua langkah dilakukan. Jika Anda mendapati masalah serupa, coba tutup browser dan jalankan kembali.
  • Firefox menggunakan tool dari Microsoft Translate, kualitas terjemahannya berbeda dengan Google Translate. Jadi, jika Anda terbiasa dengan layanan Google tersebut, jangan kaget dengan perbedaan hasilnya.
  • Fitur ini hanya akan muncul di situs berbahasa asing selain dari bahasa dasar yang Anda tentukan di pengaturan bahasa. Jika pemilihan bahasa dasar yang Anda pilih adalah bahasa Inggris, maka tool tidak akan muncul kecuali Anda membuka situs selain bahasa Inggris.

Firefox Quantum Sudah Bisa Diunduh, 2X Lebih Ngebut dan Lebih Rapi

Mozilla membayar lunas janjinya beberapa bulan yang lalu untuk menghadirkan versi baru yang jauh lebih cepat, ringan dan aman. Yap, Firefox 57 alias Quantum kini sudah resmi keluar dari fase beta, yang artinya publik sekarang sudah bisa mengunduh browser lengkap dengan sederet fitur dan tampilan barunya.

Jika Anda sudah mengunduh Firefox Quantum, hal pertama yang akan Anda jumpai adalah tampilan browser yang jauh lebih sederhana, bersih dan rapi yang disebut dengan Photon UI. Beberapa perubahan yang dihadirkan antara lain logo yang lebih segar, tab yang diubah dari bundar ke kotak, ikon pengaturan, history dan bookmark baru, tombol home, back, forward yang lebih besar dan mudah terlihat, layar utama yang menampilkan dua bagian dengan ukuran pratinjau yang berbeda dan layout pengaturan yang dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan.

Di samping itu, Firefox Quantum juga menghadirkan tiga variasi untuk tema bawaan, tergantung preferensi masing-masing pengguna. Dalam kondisi tertentu, misalnya di malam hari, pengguna bahkan bisa mengatur sendiri tampilan browser sehingga terasa lebih adem di mata. Oh ya, Firefox Quantum sekarang sudah punya fitur screenshot, sehingga Anda tak perlu lagi memasang ekstensi untuk kebutuhan menangkap layar saat menjelajah internet.

firefox quantum screenshot

Berdasarkan benchmark yang dilakukan oleh Mozilla, Firefox Quantum diklaim berjalan 2x lebih cepat ketimbang Firefox 52. Peningkatan performa ini merupakan hasil dari peningkatan arsitektur yang menurut Firefox menggunakan memori 30% lebih sedikit ketimbang Google Chrome. Quantum dibangun dengan mesin render grafis baru “WebRender” dan CSS engine “Stylo” yang secara teknis memroses rendering jauh lebih cepat dan menggunakan multiple CPU secara paralel, kemampuan yang diklaim oleh Firefox tidak akan ditemukan di peramban lainnya.

Penasaran ingin mencoba? Unduh langsung Firefox Quantum dari situs resminya.

Sumber berita Mozilla.

Tahun Depan, Firefox Tak Lagi Dukung Windows XP dan Vista

Setiap generasi sistem operasi ada masanya untuk redup dan ditinggalkan, tak terkecuali Windows XP yang merupakan sistem operasi paling sukses sepanjang sejarah Microsoft. Setelah tak lagi mendapatkan dukungan penuh dari Microsoft, pengguna Windows XP dan Vista harus siap ditinggalkan pula oleh Mozilla Firefox yang telah mengumumkan penghentian dukungan pada bulan Juni tahun 2018 mendatang.

Jadi, menjelang tanggal itu pengguna yang masih menggunakan dua OS tersebut masih bisa mengharapkan perlindungan optimal dari Mozilla. Tapi harus segera bersiap melakukan upgrade ke sistem operasi yang lebih baru jika masih ingin tetap menggunakan Firefox dengan aman.

Penghentian dukungan untuk Windows XP dan Windows Vista sejatinya bukan sesuatu yang mengherankan. Microsoft saja sebagai pemilik OS tak mau menghabiskan fokus dan tenaga untuk mendukung sistem operasi lawas meskipun masih banyak pengguna yang bertahan di Windows XP. Mozilla sendiri mulai meninggalkan keduanya sejak merilis Firefox 35 bulan April lalu. Peramban versi ini sudah tidak mendukung secara penuh Windows XP dan Vista. Sebagai antisipasinya, pengguna diarahkan ke Firefox Extended Support Relase atau ESR yang dirancang untuk organisasi nirlaba. Namun kala itu Mozilla tidak membeberkan secara gamblang kapan dukungannya akan benar-benar berakhir. Baru sekarang, terungkap sudah semuanya.

Dalam pengumumannya, Mozilla mengatakan bahwa sistem operasi yang tidak lagi didukung tidak akan menerima pembaruan keamanan, sehingga lebih rentan terhadap serangan. Mereka sangat merekomendasikan pengguna untuk melakukan upgrade ke OS yang lebih baru yang masih didukung oleh Microsoft.

Ini berarti mulai tahun depan, Windows XP dan Windows Vista nyaris kehilangan dukungan dari aplikasi-aplikasi penting. Windows XP sudah tidak memperbarui Internet Explorer ke versi baru, maksimal hanya sampai IE8. Sedangkan Vista lebih beruntung karena bisa memasang IE9. Sekarang, pilihannya mereka bersedia upgrade ke OS, membeli perangkat baru atau lebih memilih untuk menggunakan peramban lain yang masih memberikan dukungan update.

Sumber berita Mozilla dan gambar header Pixabay.