ASUS Zenbook 17 Fold OLED Adalah Laptop Foldable OLED 17 Inci Pertama Di Dunia

Dalam acara virtual terpisah bertajuk ‘Incredible Unfolds‘ di CES 2022, ASUS mengumumkan jajaran laptop Zenbook model 2022. Termasuk Zenbook 14 OLED, Zenbook 14X OLED Space Edition, dan Zenbook 17 Fold OLED yang akan saya bahas lebih rinci.

ASUS menyebut Zenbook 17 Fold OLED sebagai laptop foldable dengan layar OLED 17,3 inci pertama di dunia, buah hasil kerja sama antara ASUS dan BOE Technology Group. Ya, panel ASUS OLED 17,3 inci yang disokong resolusi 2,5K dalam aspek rasio 4:3 tersebut bisa dilipat ke dalam dan bertransformasi menjadi dua layar 12,5 inci beresolusi 1920×1280 piksel (3:2).

Dikombinasikan dengan aksesori keyboard dengan touchpad ASUS ErgoSense, Zenbook 17 Fold OLED tampil fleksibel dan menawarkan berbagai mode penggunaan mulai dari mode PC, laptop, tablet, on-screen keyboard, book, dan extend.

Karena sudah menggunakan teknologi ASUS OLED, layarnya memiliki color gamut 100% DCI-P3, mendukung teknologi Dolby Vision HDR, dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display untuk akurasi warna serta eye-care dari TÜV Rheinland.

Menemani layar ASUS OLED juga terdapat sistem audio khusus dengan konfigurasi quad-speaker tersertifikasi Harman Kardon dan mendukung teknologi Dolby Atmos.

Untuk sistem kameranya, Zenbook 17 Fold OLED dibekali 3D IR camera 5 MP yang memungkinkan sistem untuk mendeteksi keberadaan pengguna sekaligus sarana keamanan yang terintegrasi dengan Windows Hello.

Ia juga dilengkapi teknologi ASUS 3D Noise Cancelling untuk hasil video conference yang lebih jernih bahkan saat kondisi minim cahaya. ASUS juga menyematkan sensor khusus untuk membaca kondisi warna dan temperatur di sekitar pengguna.

Meski mengusung layar besar mencapai 17 inci, Zenbook 17 Fold OLED tetap didesain dengan mengedepankan portabilitas dan kenyamanan penggunaan. Dimensi bodinya 37.85×28.76×0.87 ~ 1.17 cm dan bobotnya 1,65 kg.

Koneksi kabelnya meliputi dua port USB Type-C Thunderbolt 4 yang mendukung fitur USB power delivery hingga 75W. Serta, WiFi 6E(802.11ax) dan Bluetooth 5.2 untuk konektivitas nirkabelnya.

Terkait performa, laptop Windows 11 ini ditenagai prosesor Intel Core i7-1250U generasi ke-12 dan GPU terintegrasi Intel Iris Xe. Didukung RAM 16GB LPDDR5 dan penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 4.0 Performance SSD. Karena sudah berlabel Intel EVO Platfrom, artinya performa, portabilitas, daya tahan baterai, dan pengalaman penggunaannya telah teruji.

Sumber: ASUS

Fold AR Adalah Game Mirip Pokemon Go, Tapi yang Isinya Bitcoin Ketimbang Monster

Apa jadinya kalau deretan monster di Pokémon Go kita ganti dengan bitcoin? Jadi ketimbang mengelilingi komplek di sekitar rumah untuk berburu Pokémon anyar, yang diburu justru adalah pecahan-pecahan mata uang crypto. Kedengarannya mungkin kelewat utopis, tapi inilah visi yang tengah diwujudkan oleh sebuah startup asal Amerika Serikat bernama Fold.

Tidak tanggung-tanggung, Fold memutuskan untuk langsung bekerja sama dengan pengembang Pokémon Go itu sendiri, Niantic, dalam mewujudkan visinya. Hasil kolaborasinya adalah Fold AR, sebuah game augmented reality sederhana yang banyak terinspirasi oleh Pokémon Go.

Cara bermainnya sangat sederhana: setiap 10 menit, pemain bisa menemukan sebuah blok yang muncul secara acak di sekitarnya dalam radius 15 meter. Hampiri dan buka blok tersebut, maka pemain bakal menerima hadiah. Hadiahnya bisa bervariasi, tapi yang paling utama adalah satoshi — satuan terkecil bitcoin, dengan nilai 1 satoshi setara 0,00000001 BTC.

Premisnya sepintas terdengar seperti mining, tapi yang dapat dilakukan hanya dengan bermodalkan sebuah smartphone. CEO Fold, Will Reeves, percaya bahwa ini bisa menjadi cara termudah bagi banyak orang untuk mendapatkan bitcoin pertamanya.

“Siapapun bisa menggunakan aplikasi kami untuk mendapatkan Bitcoin dan hadiah-hadiah lain dengan menjelajahi dunia di sekitarnya. Bagi kami, sangatlah penting untuk memberikan kemudahan berpartisipasi dalam ekonomi Bitcoin bagi siapapun, terlepas dari latar belakang pendidikan atau pehamahan teknisnya,” terang Will seperti dikutip oleh VentureBeat.

Dalam sebuah posting blog, Will juga sempat menyinggung soal “bitcoin metaverse” dan bagaimana mereka tertarik dengan konsep real-world metaverse yang digagaskan oleh Niantic. Apapun itu, yang pasti bentuk gamification semacam ini memang berpeluang untuk menggaet partisipasi dari banyak orang sekaligus.

Terlepas dari betapa simpel permainannya, Fold AR terus memperkuat tren game play-to-earn (P2E) yang sedang marak belakangan ini, dengan Axie Infinity dan berbagai judul game P2E lain yang terus menjadi topik perbincangan publik.

Sumber: The Verge.

Spesifikasi Samsung Galaxy Fold, Smartphone Lipat Futuristik yang Harganya Selangit

Samsung telah merilis seri terbarunya yang bernama Samsung Galaxy Fold. Smartphone ini diusung dengan layar yang dapat dilipat dengan baik saat digunakan. Ini merupakan smartphone pertama dengan teknologi layar lipatnya. Lantas seperti apa spesifikasinya lebih lengkap? Simak di bawah ini.

Continue reading Spesifikasi Samsung Galaxy Fold, Smartphone Lipat Futuristik yang Harganya Selangit