Bukalapak Acquires itemku, a Synergy to Boost Digital Asset Sales in the Game Industry

Bukalapak is acquiring itemku, an online platform marketplace for game-related digital products. This news was first confirmed by Khailee Ng, Managing Partner of 500 Startups, through uploads on his personal LinkedIn – it is known that 500 Startups are investing in both Bukalapak and itemku. Not long afterm, itemku team has also confirmed directly.

Previously, on May 11, 2021, Bukalapak also announced its strategic partnership with itemku, with a mission to facilitate access to the video game industry in Indonesia. Bukalapak’s COO, Willix Halim said, “I realize that the need for home entertainment has increased during the pandemic, and itemku are doing a great job of understanding those needs. I hope that with our shared strength, we can help catalyze the need for digital gaming in Indonesia.”

Meanwhile, itemku’s Founder & CEO Denis Kim said, “Millions of Indonesians have used itemku for years. However, we want to go beyond just making digital entertainment inclusive. I fully agree with Bukalapak’s vision to build an economy that is fair for all, and that’s why we decided to collaborate with them. We want to have a big impact on hundreds of millions of Indonesians, just as they have done. Along with the social impact, I hope this collaboration can bring rapid development in this industry.”

In this partnership, both itemku and Bukalapak will have a strong strategic collaboration commitment, including:

  • Synergize the team: Bukalapak and itemku work together as a team.
  • Reach more users throughout Indonesia: itemku products are widely distributed through the Bukalapak network including in rural areas.
  • Doing new project development together: many types of new projects will be developed together.

itemku representative said, for now and in the future itemku will still stand as a separate entity. There is no plan to merge with the Bukalapak’s marketplace. In a general note, itemku provides a marketplace service that allows users to buy and sell digital game assets. They also sell various vouchers for premium access to a game.

itemku is part of Five Jack, founded in 2014. In addition to 500 Startups, they also received funding from Bon Angels Venture Partners.

In our previous interview, itemku’s CPO, Virdienash Haqmal said, the company’s GMV per month had increased by 15-20%, as well as revenue during 2020. Customer growth also increased by 60% from January to June 2020. Meanwhile, for marketing activities, the company reduced its budget by 80%.

Game industry market landscape

According to a report from Verizon, mobile game usage rose 75% during the first phase of lockdown in 2020, compared to the pre-pandemic period, and there were more than 2.3 billion mobile game downloads between March 5 and April 5, up 60% at the same time the previous year. Based on data presented by Nielsen, spending on video games increased by 11% in March 2020.

IDC analysts predict that there will be a 20% increase in global video game revenue in 2020 to $179.7 billion, higher than the film sector. The data shows that a large number of people were acquainted with and tried video games for the first time during the pandemic and that many of them will continue to play games in the future. This prediction is reinforced by a survey conducted by Google and Savanta in May 2020 of 7,611 people, the fact is that 40% of new players will tend to continue playing when this pandemic situation is over, and as many as 65% say they will play the game longer each session than previous.

Another study released in November 2020, conducted by NPD, found that people between the ages of 45 and 54 saw a 59% increase in spending their time playing games over the past year, while the amount of money they spent on or playing games games increased by 76%. For those between the ages of 55 and 64, the time spent playing games increased by 48%, while the amount of money they spent playing games increased by 73%.

Also, another fact shows that out of 5,000 people surveyed, 79% said they had played video games in the previous six months, up 6% from the previous year. These studies and research show that video games are not only attractive to children and adolescents, but for those who are older, video games are a solution for them in distracting boredom during the Covid-19 pandemic.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Akuisisi itemku, Sinergi Perkuat Lini Penjualan Aset Digital di Industri Game

Bukalapak mengakuisisi itemku, sebuah platform online marketplace produk digital terkait game. Kabar ini pertama kali disampaikan Managing Partner 500 Startups Khailee Ng melalui unggahan di LinkedIn pribadinya –diketahui 500 Startups berinvestasi baik di Bukalapak maupun itemku. Kemudian juga dikonfirmasi langsung oleh pihak itemku.

Sebelumnya pada 11 Mei 2021 lalu, Bukalapak juga mengumumkan kerja sama strategisnya dengan itemku, dengan misi untuk mempermudah akses industri video game di Indonesia. COO Bukalapak Willix Halim menyampaikan, “Saya menyadari bahwa kebutuhan akan home entertainment semakin meningkat selama pandemi, dan itemku sedang melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam memahami kebutuhan tersebut. Saya berharap dengan kekuatan bersama, kita dapat membantu mengkatalisasi kebutuhan akan digital gaming di Indonesia.”

Sementara itu Founder & CEO Denis Kim itemku mengatakan, “Jutaan orang Indonesia telah menggunakan itemku selama bertahun-tahun. Namun, kami ingin lebih dari sekadar menjadikan hiburan digital inklusif. Saya setuju sepenuhnya dengan visi Bukalapak yakni untuk membangun ekonomi yang adil bagi semua, dan itulah mengapa kami memutuskan untuk berkolaborasi bersama mereka. Kami ingin memberikan dampak yang besar bagi ratusan juta rakyat Indonesia, seperti yang telah mereka lakukan. Seiring dengan dampak sosial, saya berharap kolaborasi ini dapat membawa perkembangan pesat di industri ini.”

Dengan komitmen kemitraan ini, baik itemku maupun Bukalapak akan memiliki komitmen kolaborasi strategis yang kuat, antara lain:

  • Melakukan sinergi tim: Bukalapak dan itemku bekerja sama sebagai satu tim.
  • Menjangkau akses ke lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia: produk itemku didistribusikan secara luas melalui jaringan Bukalapak termasuk di pedesaan.
  • Melakukan pengembangan proyek baru bersama: banyak jenis proyek baru yang akan dikembangkan bersama.

Tim itemku mengatakan, untuk saat ini dan di waktu mendatang itemku masih akan tetap berdiri sebagai entitas terpisah. Belum ada rencana dilebur dengan marketplace Bukalapak. Seperti diketahui, itemku menyediakan layanan marketplace yang memungkinkan pengguna untuk melakukan jual-beli aset permainan digital. Mereka juga menjual berbagai voucher untuk akses premium ke sebuah game.

itemku merupakan bagian dari Five Jack, didirikan pada tahun 2014. Selain 500 Startups, mereka juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Bon Angels Venture Partners.

Dalam wawancara kami sebelumnya, CPO itemku Virdienash Haqmal menyebutkan, selama tahun 2020, GMV per bulan perusahaan mengalami kenaikan hingga 15-20%, demikian juga dengan revenue. Pertumbuhan pelanggan juga mengalami peningkatan sebanyak 60% sejak Januari hingga Juni 2020. Sementara untuk pengeluaran kegiatan pemasaran, perusahaan menurunkan budget hingga 80%.

Gambaran pasar industri game

Menurut laporan dari Verizon, penggunaan game seluler naik 75% selama lockdown fase pertama di tahun 2020, dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, dan ada lebih dari 2,3 miliar unduhan game seluler antara 5 Maret dan 5 April, naik 60% pada waktu yang sama periode tahun sebelumnya. Data lain yang disampaikan Nielsen, pengeluaran untuk video game naik 11% pada Maret 2020 saja.

Analis IDC memperkirakan bahwa akan terdapat peningkatan sebesar 20% dari pendapatan video game global pada tahun 2020 menjadi $179,7 miliar, hal ini lebih tinggi dari sektor film. Data tersebut menunjukkan bahwa sejumlah besar orang mengenal dan mencoba video game untuk pertama kalinya pada saat pandemi berlangsung dan akan banyak dari mereka ke depannya akan tetap bermain game. Prediksi tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan Google dan Savanta pada bulan Mei 2020 terhadap 7.611 orang, bahwa faktanya terdapat 40% pemain baru akan cenderung terus bermain ketika situasi pandemi ini telah selesai, dan sebanyak 65% mengatakan mereka akan bermain game lebih lama setiap sesinya daripada sebelumnya.

Studi lain yang dirilis pada November 2020, yang dilakukan oleh NPD, menemukan bahwa orang yang berusia antara 45 dan 54 tahun, terdapat peningkatan dalam menghabiskan waktu mereka untuk bermain game sebesar 59% selama tahun lalu, sementara jumlah uang yang mereka habiskan untuk atau dalam bermain game meningkat sebesar 76%. Bagi mereka yang berusia antara 55 dan 64 tahun, waktu yang dihabiskan untuk bermain game meningkat sebesar 48%, sementara jumlah uang yang mereka habiskan untuk bermain game meningkat sebesar 73%.

Dan fakta lain menunjukkan bahwa dari 5.000 orang yang disurvei, 79% mengatakan mereka telah memainkan video game dalam enam bulan sebelumnya, hal tersebut naik 6% dari tahun sebelumnya. Studi dan riset tersebut menunjukkan bahwa video game tidak hanya menarik bagi kalangan anak dan remaja, namun bagi mereka yang berumur, video game merupakan suatu solusi untuk mereka dalam menghilangkan kejenuhan selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here