5 Game Keluaran Tahun 2021 dengan Jumlah Pemain/Unduhan Terbanyak

Sudah bukan rahasia apabila game free-to-play (F2P) selalu juara dalam hal banyak-banyakan pemain. Namun pada kenyataannya, game premium pun juga bisa memiliki jumlah pemain yang masif, terutama jika dibarengi dengan strategi pemasaran yang apik, seperti misalnya mengikutkan game-nya ke dalam sebuah layanan subscription.

Di artikel ini, saya telah merangkum 5 game keluaran tahun 2021 dengan jumlah pemain/unduhan terbanyak. Berhubung yang masuk hitungan hanyalah game yang dirilis di tahun 2021, Anda jelas tidak akan menemukan game-game yang sudah lama eksis dan masih sangat populer seperti Fortnite atau Apex Legends di sini. Namun seperti yang saya bilang, game yang tercantum tidak semuanya F2P.

Pokémon Unite – 50 juta unduhan

Diluncurkan lebih dulu di Nintendo Switch pada bulan Juli 2021, Pokémon Unite merupakan salah satu fenomena industri video game tahun ini. Per Desember 2021 ini, game tersebut sudah diunduh sebanyak 50 juta kali. Cukup mengesankan mengingat versi Android dan iOS-nya baru dirilis pada bulan September.

Selain sangat populer, Pokémon Unite juga berhasil menyabet gelar prestisius game Android terbaik 2021 versi Google Play. Demam MOBA memang masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda, dan game ini hanya semakin memopulerkan tren tersebut, sekaligus menginspirasi franchise besar lain untuk ikut berpartisipasi.

PUBG: New State – 45 juta unduhan

Game anyar lain yang luar biasa populer tahun ini adalah PUBG: New State. Hanya sekitar satu bulan lebih sejak peluncurannya di tanggal 11 November 2021, game ini rupanya telah menerima lebih dari 45 juta unduhan. Hype seputar game ini memang sudah dibangun sejak pertengahan tahun, jadi tidak heran apabila popularitasnya langsung meledak dalam waktu yang singkat.

Menjelang pergantian tahun, PUBG: New State juga baru kedatangan update besar pertamanya. Salah satu fitur baru yang paling menarik adalah Merit Point System, yang dirancang untuk mengurangi kebiasaan toxic para pemain.

Forza Horizon 5 – 10 juta pemain

Seperti yang saya bilang di awal, menawarkan game premium via layanan subscription merupakan cara yang sangat efektif dalam membangun userbase yang besar, dan Forza Horizon 5 adalah contoh terbaiknya. Game ini dirilis pada tanggal 9 November 2021 lalu di PC, Xbox Series X/S, Xbox One, dan layanan subscription Xbox Game Pass sekaligus. Dalam kurun waktu hanya 10 hari, game ini rupanya berhasil menggaet lebih dari 10 juta pemain.

Forza Horizon 5 merupakan sukses besar bagi Xbox Game Studios. Di ajang The Game Awards 2021, game ini membawa pulang tiga penghargaan sekaligus: Best Sports/Racing Game, Best Audio Design, dan Innovation in Accessibility. Menariknya, seri game balap yang amat sukses ini sebenarnya berawal dari sebuah spin-off.

Back 4 Blood – 6 juta pemain

Contoh lain game premium dengan userbase yang besar berkat keterlibatan layanan subscription adalah Back 4 Blood. Seperti Forza, penerus tak resmi seri Left 4 Dead ini juga dirilis di Xbox Game Pass di hari pertama peluncurannya pada 12 Oktober 2021 kemarin. Sekitar dua minggu kemudian, Back 4 Blood dikabarkan telah dimainkan oleh lebih dari 6 juta pemain.

Kesuksesan Forza Horizon 5 dan Back 4 Blood ini semestinya bisa memicu ketertarikan developer dan publisher lain untuk mempertimbangkan layanan subscription dalam strategi pemasarannya, khususnya buat game-game premium yang memiliki elemen multiplayer. Pasalnya, seperti yang kita tahu, userbase yang besar memang merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu game multiplayer.

FIFA 22 – 9,1 juta pemain

2021 punya dua game sepak bola baru, yakni FIFA 22 dan eFootball 2022, akan tetapi yang bernasib mujur cuma satu. Di saat eFootball 2022 banyak dianggap sebagai salah satu game tergagal tahun ini, FIFA 22 justru bisa dibilang cukup berhasil. Dalam kurun waktu cuma seminggu sejak dirilis pada 1 Oktober kemarin, FIFA 22 diklaim sudah memiliki 9,1 juta pemain.

Ketersediaannya di beberapa platform sekaligus tentu menjadi salah satu alasan di balik kesuksesannya — FIFA 22 bahkan juga tersedia di layanan cloud gaming Google Stadia. Namun menariknya, FIFA 22 sebenarnya mempunyai perbedaan yang cukup drastis antara versi konsol last-gen dan next-gen, utamanya terkait pergerakan dan animasi pemain, yang terkesan lebih realistis di konsol next-gen berkat pemanfaatan teknologi Hypermotion.

Tahun Depan, PUBG: Battlegrounds Jadi Game Free-to-Play

Sebagian besar orang mungkin mengenal PUBG sebagai game free-to-play (F2P). Mereka tidak salah, kalau yang dimaksud adalah PUBG Mobile. Lain cerita untuk PUBG: Battlegrounds yang tersedia di PC, PlayStation dan Xbox, sebab versi ini dari awal dan hingga sekarang masih merupakan game premium.

Semua itu bakal berubah mulai tahun depan. Lewat acara The Game Awards 2021, PUBG Studios mengumumkan bahwa PUBG: Battlegrounds bakal bertransisi menjadi game F2P mulai 12 Januari 2022. Versi F2P-nya ini bakal tersedia di PC via Steam, PS5, PS4, Xbox Series X/S, dan Xbox One.

Pasca transisinya menjadi game F2P, PUBG: Battlegrounds bakal menawarkan upgrade akun bersifat opsional yang diberi nama Battlegrounds Plus. Upgrade ini wajib dimiliki apabila pemain ingin berpartisipasi dalam Ranked Mode maupun Custom Match. Kabar baiknya, Battlegrounds Plus hanya perlu dibeli satu kali seharga $13, dan para pembelinya juga bakal mendapat bonus sejumlah in-game item.

Bagaimana nasib mereka yang sudah membeli PUBG: Battlegrounds dari jauh-jauh hari? Well, mereka secara otomatis bakal mendapatkan PUBG – Special Commemorative Pack yang mencakup sejumlah item kosmetik, plus upgrade Battleground Plus itu tadi. Jadi tidak perlu menyesal seandainya Anda baru membeli game-nya kemarin.

PUBG Studios memang tidak menyebutkan alasan mereka mengubah karya pertamanya ini menjadi game F2P. Namun kalau kita amati, sebagian besar game di kategori battle royale memang banyak yang berstatus F2P, mulai dari Fortnite, Apex Legends, sampai Call of Duty: Warzone. Jadi wajar kalau PUBG sekarang ingin ikut menyesuaikan.l

Perubahan PUBG: Battlegrounds menjadi game F2P secara langsung bakal mendatangkan banyak pemain baru, dan itu berarti peluang adanya cheater pun semakin besar. Tim PUBG Studios sadar betul akan hal itu, dan mereka sudah punya rencana besar untuk mengantisipasinya.

Yang paling utama adalah dengan menyempurnakan solusi anti-cheat rancangan mereka sendiri, Zakynthos. Mulai tahun depan, Zakynthos bakal menerima sejumlah fungsionalitas baru, di antaranya analisis otomatis berbasis machine learning, serta monitoring selama 24 jam untuk Ranked match di kalangan upper rank.

Zakynthos juga bakal menerapkan algoritma hardware ban baru yang lebih efektif dan mampu mencegah celah-celah yang sebelumnya masih bisa dibobol. Singkat cerita, tim PUBG Studios bakal lebih serius lagi memerangi cheater pasca transisi ini.

Sumber: PUBG Studios.

Susul Nickelodeon, Warner Bros. Umumkan Crossover Fighting Game Berjudul MultiVersus

Warner Bros. Games baru saja mengumumkan MultiVersus, sebuah crossover fighting game anyar dengan deretan karakter yang berasal dari koleksi IP milik mereka, mulai dari Looney Tunes, DC Comics, Scooby Doo, bahkan sampai Game of Thrones.

Tentu saja ini bukan pertama kalinya sebuah franchise besar mencoba meniru formula sukses yang dipopulerkan oleh Nintendo lewat seri Super Smash Bros., sebab ada Nickelodeon All-Star Brawl yang baru saja dirilis bulan lalu. Namun tidak seperti kedua game tersebut, MultiVersus merupakan sebuah game free-to-play (F2P).

Selain mode 1v1, MultiVersus juga menawarkan mode 2v2 dan 4-Player Free For All. Dalam mode 2v2, para pemain dituntut untuk menerapkan strategi kerja sama yang efektif, sebab karakter-karakter dalam MultiVersus memang dirancang untuk melengkapi satu sama lain secara dinamis.

Salah satu contohnya, ketika Bugs Bunny menggunakan skill untuk menggali terowongan di bawah tanah, rekan setimnya juga bisa ikut masuk ke lubang tersebut dan melancarkan serangan kejutan dari titik keluar di sisi yang berlawanan.

Sejauh ini MultiVersus memiliki 13 karakter, masing-masing dengan pengisi suara aslinya, namun jumlahnya dipastikan bakal bertambah seiring berjalannya waktu. Selain dari IP yang sudah terkenal, WB turut merancang karakter baru untuk MultiVersus.

Sebagai game F2P, sudah sewajarnya MultiVersus menawarkan konten in-app purchase, semisal skin untuk tiap karakter — Superman dengan skin Black Lantern kelihatan sangat keren — dan WB Games berniat menghadirkannya dalam format season-based. Cuplikan di trailer-nya juga sempat memperlihatkan elemen dari sistem battle pass.

Cross-play dan cross-progression merupakan fitur standar untuk MultiVersus, dan pengembangnya berjanji untuk menyediakan dedicated server dari hari pertama peluncuran guna meminimalkan problem seputar koneksi. Selain online, MultiVersus juga mendukung local multiplayer.

MultiVersus dikembangkan oleh studio baru bernama Player First Games. Permainan rencananya akan dirilis di tahun 2022 di PC, PlayStation, dan Xbox. Entah kenapa alasannya, WB Games tampaknya tidak punya rencana untuk menghadirkan game ini di Nintendo Switch.

Bagi yang sudah tidak sabar, pengembang MultiVersus berencana menggelar sesi playtest dalam waktu dekat. Kalau tertarik, silakan mendaftarkan diri melalui situs resminya.

Sumber: IGN.

Square Enix Montreal Berhenti Kerjakan Seri Game GO

Suka atau tidak, free-to-play (F2P) adalah masa depan industri gaming, terutama di ranah mobile. Model bisnis seperti ini sejatinya merupakan win-win solution bagi konsumen dan developer: konsumen senang karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk bisa bermain, sedangkan developer senang karena bisa meraup untung lebih banyak dari pemain yang bersedia mengucurkan dana.

Memangnya seberapa besar untung yang bisa didapat dari game F2P? Coba tanya ke Epic Games selaku developer Fortnite Battle Royale. Hanya sebulan setelah versi mobile-nya dirilis, nilai pemasukannya sudah mencapai angka $15 juta. Yang lebih mengejutkan lagi, itu baru di iOS saja, sebab versi Android-nya masih belum siap.

Oke, angka sefantastis ini mungkin hanya berlaku ketika model bisnis F2P dikawinkan dengan genre battle royale, tapi intinya F2P merupakan bisnis yang sangat menggiurkan bagi developer game. Jadi jangan salahkan kalau ke depannya populasi game mobile premium makin menipis.

Lara Croft GO / Square Enix Montreal
Lara Croft GO / Square Enix Montreal

Salah satu yang terkena dampaknya adalah seri game “GO” besutan Square Enix Montreal. Berbicara kepada PC Games Insider, Patrick Naud selaku pimpinan studionya mengungkapkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan seri ini ke depannya. Atau dengan kata lain, tidak akan ada lagi game GO untuk franchise lain selain tiga yang sudah ada, yaitu Hitman, Tomb Raider dan Deus Ex.

Tiga game tersebut, Hitman GO, Lara Croft GO dan Deus Ex GO, terbukti berhasil menuai pujian dari banyak pihak, baik dari segi gameplay maupun visualnya yang unik. Pemasukannya pun tergolong lumayan kalau kata Patrick. Akan tetapi jumlah pemainnya terbilang sedikit, dan penyebabnya tidak lain dari harga yang harus dibayar saat hendak mengunduh game, meski mungkin hanya sekitar $5 saja.

Deus Ex GO / Square Enix Montreal
Deus Ex GO / Square Enix Montreal

Patrick lanjut menjelaskan bahwa konsumen sekarang memiliki banyak pilihan game bagus yang bisa dimainkan secara cuma-cuma. Sederhananya, kenapa harus membayar ketika ada yang gratis? Mindset seperti ini mungkin terkesan negatif, tapi pada kenyataannya tidak sedikit game F2P yang benar-benar bagus, seperti salah satunya Fortnite itu tadi.

Kendati demikian, ini bukan berarti Square Enix Montreal sudah benar-benar menyerah di ranah game mobile. Mereka masih akan terus berkarya, hanya saja seri GO tidak akan dilanjutkan. Jujur saya sedikit sedih, sebab Hitman GO dan Lara Croft GO terbukti sangat adiktif sampai-sampai Square Enix Montreal memutuskan untuk menggarap versi console dan PC-nya.

Sumber: Pocket Gamer via Variety.