GENIEE Jalin Kerja Sama dengan Penyedia Konten Android Lokal OOMPH

GENIEE Inc penyedia layanan online advertising asal Jepang hari ini mengumumkan pihaknya telah menandatangani perjanjian investasi dengan Galactic Multimedia yang dikenal dengan produknya yang bernama OOMPH, perusahaan penyedia layanan konten dan platform Android di Indonesia.

Hingga saat ini, OOMPH dikenal sebagai produk sekaligus brand dari Galactic Multimedia yang mengoperasikan aplikasi toko konten Android di Indonesia. OOMPH menampilkan berbagai aplikasi Android seperti app, game, wallpaper, video dan berita harian.

Arthur Chua selaku Chief Executive Officer Galactic Multimedia menyambut baik penanaman investasi dari GENIEE. Dalam sambutannya ia mengatakan:

“Investasi ini sangat positif bagi pertumbuhan bisnis kami ke depan sebagai penyedia konten dan platform Android di tengah perkembangan pasar internet mobile yang terus berlangsung cepat. Kami berharap, penanaman investasi ini dapat menciptakan sistem kerja sama yang mampu mempercepat pertumbuhan bisnis GENIEE maupun OOMPH.”

GENIEE yang telah dikenal sebagai pengembang dan penyaji “Geniee SSP”, hingga saat ini telah memiliki sekitar 60 juta premium impression di Jepang melalui platform optimasi profit periklanan media internet SSP dan penyediaan layanan dukungan pemasaran bagi para pengiklan dan perwakilan mereka.

Geniee SSP, yang ditawarkan oleh GENIEE, merupakan sebuah platform distribusi periklanan yang mengimplementasikan peningkatan profit iklan bagi media dan optimasi manajemen pengoperasian iklan. Di Jepang sendiri, “Genie SSP” bekerja sama dengan “Geniee DMP”, yang merupakan satu-satunya perusahaan penyedia aplikasi smartphone. Geniee SSP mengembangkan layanan perencanaan total yang tidak hanya meningkatkan profit media namun juga dapat mendukung arsitektur produk iklan yang baru.

“Galactic Multimedia telah meraih lebih dari 8 juta pengguna di Indonesia dan telah menguasai lebih dari 15 persen pangsa pasar. Ke depannya menargetkan tidak hanya menyajikan layanan iklan namun juga menyediakan sebuah platform solusi total bagi perangkat Android. Kerja sama bisnis dengan GENIEE dan penanaman investasinya semakin memperkuat optimisme kami terhadap pertumbuhan bisnis yang kian tinggi di masa depan,” ujar Arthur.

Terkait dengan pengembangan perusahaan di luar Jepang, sejak pendirian Geniee International Pte Ltd pada 2012, GENIEE telah membentuk anak perusahaan dan joint ventures di Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand dan Malaysia. Geniee menyediakan dukungan untuk optimasi profit media bagi sekitar 2500 perusahaan di Asia Tenggara.

Receiving Series A Funding, Adskom Focuses on Market and Mobile Expansion

Digital advertising platform Adskom announced Series A funding secured from Geniee, Convergence Ventures and East Ventures today (8/7). Previously, the platform sealed an investment from Beenos Plaza, Skystar Capital, Rebright Partners and Digital Garage. Continue reading Receiving Series A Funding, Adskom Focuses on Market and Mobile Expansion

Adskom Dapatkan Pendanaan Seri A, Fokus ke Ekspansi Pasar dan Mobile

Daniel Armanto dan Italo Gani / Adskom

Platform pengiklanan Adskom hari ini  mengumumkan seri pendanaan seri A terbaru yang didapatkan dari Geniee, Convergence Ventures dan juga investor lama East Ventures yang kembali berpartisipasi di ronde pendanaan ini. Sebelumnya Adskom sudah mendapatkan pendanaan dari Beenos Plaza, Skystar Capital, Rebright Partners dan Digital Garage.

Sejak didirikan pada tahun 2014 silam, Adskom kini telah mengelola 150 juta data pengguna unik untuk pasar dan Indonesia dan telah terintegrasi dengan 200 mitra supply, data dan demand.  Pasar periklanan di Indonesia sendiri, menurut Adskom, akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019 hingga mencapai angka US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun). Pasar dan market cap inilah yang membuat Adskom begitu diminati oleh klien dan juga barisan investor.

Ekspansi ASEAN

Meski potensi di Indonesia terbilang besar, Adskom tidak mau hanya fokus 100% di Indonesia. Italo Gani, founder dan CEO Adskom melalui wawancara dengan DailySocial, mengaku pihaknya sedari awal sudah mempersiapkan diri untuk membidik pasar internasional dalam 3-5 tahun ke depan.

Setelah membuka kantor di Silicon Valley akhir tahun lalu, Adskom mengaku akan menggunakan pendanaan baru ini untuk masuk ke pasar Malaysia dan Thailand. Dua pasar ini dipilih karena kesamaannya dengan pasar Indonesia baik dari sisi ekosistem maupun potensi pasar periklanan yang sedang bertumbuh.

Italo mengaku bahwa memasuki kedua pasar di luar Indonesia datang bersama dengan tantangan tersendiri namun pihaknya merasa percaya diri bahwa produknya bisa diterima dengan baik di kedua pasar tersebut setelah melalui proses kustomisasi yang diperlukan sebagai bagian dari proses adaptasi pasar lokal. Kultur bisnis yang tidak jauh berbeda juga menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat Adskom begitu percaya diri memasuki kedua pasar tersebut.

Fokus ke Mobile

Meskipun bisa dibilang sebagai pemimpin untuk teknologi pengiklanan di Indonesia, Adskom melihat adanya beberapa kompetitor asing yang harus diperhatikan. Beberapa pemain lokal dan kompetitor asing sudah beroperasi dengan baik di Malaysia dan Thailand, sebuah hal yang juga menjadi perhatian khusus untuk Adskom ketika memasuki kedua pasar tersebut. Italo sendiri merasa teknologi yang diusung Adskom jauh lebih unggul ketimbang pemain-pemain lokal, memberikan Adskom kesempatan yang cukup baik untuk bisa masuk dan mendominasi kedua pasar asing tersebut.

Namun, Italo mengakui, bahwa teknologi yang dimilikinya masih belum teroptimasi untuk mobile. “Saat ini teknologi kami baru mendukung website mobile (mobile site), namun belum terintegrasi dengan aplikasi mobile”, kata Daniel Armanto, founder dan CTO Adskom yang juga merupakan pendiri situs jejaring sosial Koprol.

Melihat fenomena mobile yang makin mendominasi, posisi pimpinan untuk industri teknologi pengiklanan kini bisa ditentukan dari platform teknologi mana yang bisa mendukung mobile baik website maupun aplikasi dengan seamless dan terintegrasi secara penuh. Saat ini, integrasi mobile menjadi salah satu fokus Adskom untuk bisa meninggalkan kompetitor mereka lebih jauh lagi.

Exit strategy

Sebagai CEO, Italo sendiri mengakui bahwa dirinya harus memikirkan tentang Exit Strategy bagi Adskom, apalagi didukung fakta bahwa Adskom merupakan salah satu startup Indonesia yang memiliki lebih dari 5 investor yang pastinya akan terhibur dengan return yang baik.

Menyoal exit strategy, Italo tidak ingin berfikir terlalu jauh dan delusional. “IPO sepertinya masih sangat jauh untuk diraih untuk startup teknologi di Indonesia”, sahut pria lulusan Teknik Industri ITB itu. Akuisisi, menurut Italo, adalah exit strategy yang lebih masuk akal untuk perusahaan seperti Adskom, yang memiliki pemain-pemain raksasa global yang sudah lama memimpin industri seperti Google, comScore, Rubicon Project dan lain-lain.