DJI Ungkap Osmo+, Suksesor Kamera Handheld-nya yang Dilengkapi Lensa Zoom

DJI baru-baru ini mengungkap Osmo+, suksesor dari kamera handheld perdanananya yang diperkenalkan tahun lalu. Kehadiran Osmo+ ini semakin memperkuat posisi DJI sebagai salah satu pemimpin di bidang videografi dan fotografi, bukan cuma drone saja.

Secara desain Osmo+ sangat mirip seperti pendahulunya. Perangkat masih terdiri dari sebuah handle, gimbal dan kamera. Dimensinya kurang lebih sama, dengan tinggi sekitar 16 cm dan bobot 201 gram. Kemampuannya menstabilkan gambar juga terus dipertahankan, malahan DJI telah mengoptimalkan Osmo+ supaya jauh lebih stabil ketika mengambil foto still.

Video dapat direkam dalam resolusi 4K 30 fps atau 1080p 100 fps, sedangkan foto still dalam resolusi 12 megapixel dan bisa juga dalam format RAW. Lantas apa yang membedakan Osmo+ dari pendahulunya? Jawabannya adalah lensa.

Berbekal optical zoom, DJI Osmo+ bisa menjangkau jarak yang lebih jauh tanpa penurunan kualitas gambar / DJI
Berbekal optical zoom, DJI Osmo+ bisa menjangkau jarak yang lebih jauh tanpa penurunan kualitas gambar / DJI

Tidak seperti Osmo yang memakai lensa fixed, kamera milik Osmo+ didampingi oleh lensa zoom, dengan jangkauan terjauh sebanyak 7x – 3,5x optical dan 2x digital “lossless” (hanya tersedia untuk mode perekaman 1080p saja). Panjang focal-nya sendiri berkisar 22 – 77 mm. Meski sepintas terdengar sangat mirip dengan kamera Zenmuse Z3, DJI menegaskan bahwa keduanya bukan merupakan kamera yang sama.

Fitur lain yang cukup menarik dari Osmo+ adalah kemudahan untuk menciptakan video timelapse bergerak. Tanpa memerlukan peralatan tambahan seperti slider, pengguna hanya perlu menetapkan ke mana arah kamera bergerak dari awal hingga akhir sebelum memulai perekaman.

$650 adalah banderol harga resmi untuk DJI Osmo+. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 100 menit perekaman, dan ia juga kompatibel dengan aplikasi DJI GO di smartphone dan tablet.

Sumber: DJI.

MarSoar Bermisi Menstabilkan Hasil Rekaman Video Smartphone Sekaligus GoPro

Meskipun kebanyakan smartphone terkini sudah dibekali dengan optical image stabilization (OIS), belum ada yang bisa mengalahkan gimbal fisik macam DJI Osmo. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab sudah ada gimbal serupa yang dirancang secara khusus untuk smartphone.

Bernama MarSoar, ia merupakan gimbal 3-axis yang memanfaatkan motor elektrik dan prosesor terintegrasi untuk menstabilkan perekaman video secara real-time, sehingga bagaimanapun Anda menggoyangkan tongkatnya, posisi ponsel masih akan terus seperti semula.

Bodinya sendiri terbuat dari bahan aluminium guna menjaga komponen-komponen canggih di dalamnya. Grip-nya dirancang supaya tetap nyaman di genggaman meski dipakai agak lama, apalagi mengingat baterainya bisa bertahan selama 2 jam pemakaian nonstop.

MarSoar kompatibel dengan smartphone berlayar 4 – 6 inci, Android maupun iOS. Pengguna juga bisa menggunakannya bersama action cam GoPro dengan bantuan bracket tambahan. Usai perangkat dipasangkan, pengguna tak perlu pusing-pusing melakukan kalibrasi; MarSoar akan mendeteksi bobot perangkat secara otomatis dan menyeimbangkannya.

Untuk sekarang, MarSoar ditawarkan lewat situs crowdfunding Indiegogo seharga $249 selama masa early bird. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $449, cukup mahal untuk ukuran sebuah gimbal smartphone.

Berbekal Teknologi Robotik, Kamera Idolcam Janjikan Hasil Selfie Terbaik

Meskipun self-portrait sudah dilakukan lebih dari seabad silam, kepopularitasan ‘seflie‘ baru meroket dengan kehadiran kamera di smartphone. Dan di era modern ini, kemampuan selfie seringkali menjadi salah satu faktor pertimbangan calon konsumen saat ingin membeli handset baru. Bagi produsen, kegemaran ini turut menyumbang angka penjualan yang signifikan.

Sudah ada berbagai macam device selfie dengan beragam rentang harga, namun tim AeriCam dari San Francisco mencoba menuangkan keahlian mereka dalam menggarap produk unik. Developer drone dan stabilizer kamera yang biasa berkerja buat Hollywood itu memperkenalkan Idolcam, kamera saku robotik, menjanjikan hasil foto pribadi istimewa, seolah-olah Anda memiliki kru fotografer/videographer sendiri.

Tak seperti produk-produk AeriCam sebelumnya, Idolcam lebih diorientasikan ke konsumen umum. Developer mendeskripsikannya sebagai ‘kamera kecil ber-steroid’. Di gambar render 3D, Idolcam memiliki wujud yang tidak biasa, namun ukurannya tetap mungil sehingga bisa dimasukkan dalam saku. Perangkat tersebut juga dapat menjadi ekstensi smartphone Anda dengan menyambungkannya secara wireless, bekerja hingga jarak 12 meter.

Idolcam 2
Anda bisa mengustomisasi pencahayaan Idolcam.

Idolcam dibekali gimbal stabilizer tiga-poros, dipadu keleluasan gonta-ganti lensa layaknya kamera profesional, ditambah lagi sistem pencahayaan mandiri. Lalu di mana kemampuan robotiknya? Sistem gyro 3-axis di sana ditenagai komputer yang didukung gyroscope 6-axis and accelerometer 6-axis, sehingga kamera bisa bergerak sangat cepat. Dengan begini, tidak ada lagi hasil blur ataupun terdistorsi.

Sejauh ini, detail mengenai Idolcam masih terbilang minim. AeriCam hanya bilang bahwa kreasi mereka sudah meliputi segala fitur di action cam GoPro 4 Silver plus gimbal 3X . Idolcam mampu merekam video di resolusi 4K dengan 24fps dan mengabadikan foto still sebesar 12-megapixel. Menariknya lagi, perangkat bisa dipasangkan ke beragam jenis lighting untuk menangani skenario berbeda, contohnya: buat foto grup, self-portrait, hingga lighting ring.

AeriCam paham kegiatan pengambilan foto dan video tidak hanya dilakukan di lokasi-lokasi aman. Mereka merancang Idolcam agar bisa menemani Anda di berbagai aktivitas outdoor, bahkan dapat dipasangkan ke mainan mobil remote control serta drone quad-copter. Pastikan saja Anda menggunakan tipe lensa yang tepat, ada opsi 20mm (bundel standar), 24mm dan 35mm. Di waktu ke depan, developer menjanjikan lebih banyak pilihan lensa.

Rencananya, AeriCam akan memulai kampanye crowdfunding Idolcam di Indie Gogo tidak lama lagi. Saya duga, info rinci mengenai spesifikasi dan harga juga akan diungkap di sana.

Sumber: AeriCam.

Zhiyun Z1-Evolution Pastikan Rekaman GoPro Anda Mulus dan Tidak Goyang

Salah satu kelebihan GoPro dibanding action cam lain adalah begitu melimpahnya aksesori yang tersedia untuknya. Mulai dari mount standar untuk diikatkan di kepala, di setang sepeda, sampai sebuah monopod istimewa yang dilengkapi sistem stabilization 3-axis macam perangkat yang satu ini.

Bernama Zhiyun Z1-Evolution, ia kompatibel dengan GoPro Hero4 Silver dan Black. Fungsinya adalah menjaga agar video yang direkam tetap mulus dan tidak terguncang-guncang, bahkan ketika Anda membawanya berlari atau duduk di atas ayunan sekalipun.

Terbuat dari aluminium, proses kalibrasinya diklaim sangat mudah dan tidak membingungkan. Selesai dikalibrasi, pengguna bisa melihat bahwa kamera GoPro yang digendong akan tetap menghadap ke depan meski monopod-nya Anda belok-belokkan atau malah Anda putar-putar.

Lalu bagaimana jika Anda hendak mengarahkan kamera ke titik lain? Jangan khawatir, Z1-Evolution dilengkapi dengan sebuah joystick empat arah sehingga Anda bebas menggerakkan pandangannya ke kiri-kanan maupun atas-bawah, dengan sudut maksimal 330 derajat.

Zhiyun Z1-Evolution

Sistem stabilization yang efektif dan navigasi berbasis joystick ini pada dasarnya bisa menyulap kamera GoPro Hero4 menjadi seperti DJI Osmo. Lebih lanjut, Z1-Evolution masih bisa di-mount ke berbagai perlengkapan fotografi yang memakai ukuran sekrup standar 1/4 inci. Tersedia pula jack 3,5 mm yang dapat mengirimkan output video dan audio.

Perangkat ini ditenagai oleh baterai rechargeable, dengan estimasi daya tahan berkisar 12 jam. Istimewanya, ia bisa menyumbangkan daya ke kamera GoPro yang terpasang, memberinya tenaga ekstra untuk terus merekam video lebih lama lagi.

Secara keseluruhan, Zhiyun Z1-Evolution bisa menjadi salah satu aksesori andalan yang wajib dibawa bersama kamera GoPro. Sayang harganya agak mahal; Tokocamzone menjualnya seharga Rp 4,7 juta per unit. Kalau ditambah GoPro Hero4 Black yang harganya sekitar Rp 7 juta, totalnya sudah hampir Rp 12 juta.

Di sisi lain, DJI Osmo yang sama-sama bisa merekam video 4K seperti kombinasi di atas dihargai sekitar Rp 9 juta saja. Kendati demikian, kalau Anda memang sudah punya GoPro Hero4 Silver atau Black, tidak ada salahnya menggaet Zhiyun Z1-Evolution.

Sumber: Zhiyun Tech.

DJI Osmo Adalah Kamera 4K Handheld Perdana dari Sang Raja Drone

Nama DJI mungkin selalu identik dengan drone, tapi siapa yang menyangka pabrikan asal Tiongkok tersebut bakal menjadi pemain serius di kancah fotografi dan videografi. Baru-baru ini mereka merilis kamera perdanananya, DJI Osmo, yang ditujukan buat penggunaan handheld, tanpa melibatkan drone sedikitpun. Continue reading DJI Osmo Adalah Kamera 4K Handheld Perdana dari Sang Raja Drone

Ditenagai 6 Rotor, Drone Ini Tidak Memerlukan Image Stabilizer

Minggu lalu, kita sudah melihat drone aneh bernama Sprite yang hanya dilengkapi dua baling-baling. Kali ini, masih terkait jumlah baling-baling, sebuah perusahaan ahli ilmu robotik bernama CyPhy memperkenalkan drone dengan enam baling-baling. Continue reading Ditenagai 6 Rotor, Drone Ini Tidak Memerlukan Image Stabilizer

Drone 3D Robotics ‘Solo’ Dilengkapi Fitur Autopilot dan Kontrol Penuh Atas GoPro

Wahai para penggemar drone besutan DJI, bersiaplah menyambut idola baru di dunia aerial photography dan videography. Drone terbaru dari 3D Robotics ini membawa sejumlah fitur yang sebelumnya tak pernah terbayangkan bisa disematkan ke sebuah quadcopter. Continue reading Drone 3D Robotics ‘Solo’ Dilengkapi Fitur Autopilot dan Kontrol Penuh Atas GoPro

Splash Drone Ialah Drone Yang Tidak Takut Air

Drone spesialis videography olahraga outdoor biasanya telah dibekali kemampuan tahan air dan debu, atau mungkin dapat tetap beroperasi meskipun terbang di cuaca buruk. Namun sejauh ini, permukaan air yang luas seperti lautan atau danau masih menjadi penghalang terbesar jangkauan jelajah mereka. Splash Drone diracik demi mengatasi keterbatasan tersebut. Continue reading Splash Drone Ialah Drone Yang Tidak Takut Air