Sayurbox Announces Series B Funding Led by Astra Digital

Sayurbox online grocery startup, today (28/4) announced its series B funding round with an undisclosed amount. PT Astra Digital International as a subsidiary of PT Astra International Tbk, was leading the investment round with participation of Syngenta Group Ventures, Global Brain Corporation, Ondine Capital, Strategic Year Holdings Ltd., and some others that did not specifically mentioned.

It is said that Sayurbox had closed its previous round of funding [series A] one year ago. However, the details were not implied, and based on our observation, the funding was not publicly announced.

Previously, one of Astra group’s executives mentioned that the company has poured around 72 billion Rupiah funding to Sayurbox this year. The hypothesis is that the startup founded by Amanda Susanti, Rama Notowidigdo, and Metha Trisnawati held an interesting “business case” that is relevant to today’s market needs.

This investment will help accelerate the growth of Sayurbox’s food supply chain infrastructure in the Greater Jakarta, Surabaya and Bali areas, as well as for expansion to new areas in Indonesia due to the strong demand for Sayurbox services.

Sayurbox Co-Founder & CEO Amanda Susanti said, “We are very pleased with the high demand for Sayurbox services in Java and other regions in Indonesia as well as consumer confidence in products from our farmer partners, producers and suppliers. With investors who share the same thoughts and vision, we can’t wait to take advantage of this great opportunity to continue to work for all; provide freshness in one box and comfort for Indonesian consumers.”

Since the launching in 2017, Sayurbox is currently serving online grocery product order. Products are including vegetables, fruits, various meats, seafood, and other products that are sourced directly from local farmers, producers and suppliers.

Through its vision, Sayurbox is committed to solving key problems such as the need for better logistics, aggregation and distribution for farmers. By creating a more efficient food supply chain using technology, Sayurbox is not only able to provide better prices for farmers and consumers, but also reduce agricultural waste caused by the complexity of the food supply chain.

Apart from Sayurbox, there are also other online grocery services operating in Indonesia. Some of those are Happyfresh, which also continues to expand its market, GetMyStore as an update of Kesupermarket, to the unicorns that present similar sub-features such as GoMart (Gojek), Tokomart (Tokopedia), to Bliblimart (Blibli). There are also new players with a hyperlocal approach, for example Segari, Dropezy, Chilimart, Tumbas, and many more platforms.

Investors are increasingly looking for startups in this field, Segari has recently received seed funding from Beenext, AC Ventures, Saison Capital, and several angel investors. Dropezy also secured funding from the Taurus Ventures and Kopi Kenangan Fund this March.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Sayurbox Umumkan Pendanaan Seri B, Dipimpin Astra Digital

Startup online grocery Sayurbox hari ini (28/4) mengumumkan telah menutup putaran pendanaan seri B dengan nilai yang dirahasiakan. PT Astra Digital International selaku anak perusahaan PT Astra International Tbk., bertindak memimpin putaran investasi dengan dukungan Syngenta Group Ventures, Global Brain Corporation, Ondine Capital, Strategic Year Holdings Ltd., dan beberapa nama lain yang tidak disebut spesifik.

Disebutkan juga bahwa Sayurbox sebenarnya sudah menutup pendanaan putaran sebelumnya [seri A] satu tahun yang lalu. Namun tidak disebutkan detailnya, pun berdasarkan catatan kami pendanaan tersebut tidak diumumkan secara publik.

Sebelumnya diketahui, menurut pemaparan salah satu eksekutif grup Astra, perusahaannya menggelontorkan dana sekitar 72 miliar Rupiah ke Sayurbox tahun ini. Hipotesis mereka, startup yang didirikan Amanda Susanti, Rama Notowidigdo, dan Metha Trisnawati ini memiliki “business case” yang menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.

Investasi ini akan membantu mempercepat pertumbuhan infrastruktur rantai pasokan pangan Sayurbox di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan Bali, serta untuk ekspansi ke wilayah baru di Indonesia karena permintaan yang kuat terhadap layanan Sayurbox.

Co-Founder & CEO Sayurbox Amanda Susanti mengatakan, “Kami sangat senang dengan tingginya permintaan terhadap layanan Sayurbox di pulau Jawa, dan wilayah lainnya di Indonesia serta kepercayaan konsumen atas produk dari mitra petani, produsen, dan pemasok kami. Dengan para investor yang mempunyai pemikiran dan visi yang sama, kami tidak sabar memanfaatkan peluang besar ini untuk terus membawa kebaikan untuk semua; memberikan kesegaran dalam satu boks dan kenyamanan untuk konsumen Indonesia.”

Sejak diluncurkan tahun 2017, Sayurbox saat ini melayani pembelian produk segar secara online. Ragam produk yang dijajakan mulai dari sayur-mayur, buah-buahan, aneka daging, boga bahari, dan produk lainnya yang bersumber langsung dari petani, produsen, dan pemasok lokal.

Melalui visinya, Sayurbox berkomitmen untuk menyelesaikan masalah utama seperti kebutuhan logistik, agregasi, dan distribusi yang lebih baik bagi petani. Dengan menciptakan rantai pasokan pangan yang lebih efisien menggunakan teknologi, Sayurbox tidak hanya mampu memberikan harga yang lebih baik bagi petani dan konsumen, tetapi juga mengurangi limbah pertanian yang disebabkan kompleksitas rantai pasokan pangan.

Selain Sayurbox, saat ini di Indonesia juga beroperasi layanan online grocery lainnya. Mulai dari Happyfresh yang juga terus lakukan ekspansi pasar, kemudian GetMyStore yang merupakan pembaruan dari pemain lama Kesupermarket, hingga para unicorn yang menghadirkan sub-fitur serupa seperti GoMart (Gojek), Tokomart (Tokopedia), hingga Bliblimart (Blibli). Pemain baru juga bermunculan dengan pendekatan hyperlocal, misalnya platform Segari, Dropezy, Chilimart, Tumbas, dan masih banyak lagi.

Investor juga makin melirik startup di bidang tersebut, terbaru Segari dapatkan pendanaan awal dari Beenext, AC Ventures, Saison Capital, dan beberapa angel investor. Dropezy juga bukukan pendanaan dari Taurus Ventures dan Kopi Kenangan Fund bulan Maret ini.

Application Information Will Show Up Here

Pricebook Announced Funding from Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, and Hiro Mashita

Pricebook price comparison service has just sealed an undisclosed funding from three investors, namely Japan-based Global Brain Corporation, Singapore-based IMJ Investment Partners, and Singapore-based m&s’ Founder and Director Hiro Mashita. The funding is aimed to accelerate Pricebook’s business growth on becoming top price comparison service in Indonesia. Continue reading Pricebook Announced Funding from Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, and Hiro Mashita

Pricebook Umumkan Perolehan Pendanaan dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Hiro Mashita

Anggota Tim Pricebook / Pricebook

Layanan pembanding harga Pricebook mengumumkan perolehan pendanaan, dengan jumlah yang tidak disebutkan, dari tiga investor, yaitu Global Brain Corporation (berbasis di Jepang), IMJ Investment Partners (berbasis di Singapura), dan Hiro Mashita (Pendiri dan Direktur m&s partners yang berbasis di Singapura). Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat usaha Pricebook menjadi yang terdepan untuk urusan layanan pembanding harga di Indonesia.

Continue reading Pricebook Umumkan Perolehan Pendanaan dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Hiro Mashita