Sarinah Releases “Sarinah Online” E-Commerce Service

Sarinah’s, red-plate retail company, holds soft launching for “Sarinah Online” e-commerce, result of the partnership with telkom as infrastructure provider. The site is planned to be officially launched in March 2018.

Sarinah Online provides high quality products in various category. Food and beverages, fashion, accessory, muslim’s collection, handicraft of various material and ethnic fashions such as batik, weaving products or songket.

“Sarinah Online is expected to help user in getting high quality SME’s products easily, to make Sarinah stay in loop with customers.” said GNP Sugiarta Yasa, Sarinah’s President Director, as quoted from Indotelko.

Sarinah Online becomes Sarinah’s focus in entering technology era, following trends and customer demands. On the other hand, this site is an opportunity for Sarinah to invite other SME’s joining their online platform in order to make its products well-known throughout Indonesia.

Sarinah’s step in entering e-commerce is a bit later than other big retail company as Matahari Department Store which already launched Matahari Mall providing all Matahari’s products. Slightly different step is taken by Ramayana, choosing to present as official store in Lazada’s platform.

Change of Strategy

Online channel strategy attracts many conventional retail, due to high internet penetration in big cities. As a result, offline store’s visitors is dropped drastically, causing retailers to shut down. As happened to several retailers this year such as 7-Eleven, Lotus, Debenhams and few Ramayana and Matahari outlets.

Therefore, retailers need to change their strategy by closing its outlets in big cities and move to the second or third tier cities. In those cities with low internet penetration, there will be many business opportunities.

It is visible as Matahari closed four outlets in Jakarta. However, there are two new outlets in Baturaja and Lahat, South Sumatra, also a Nevada store in Surabaya.

As for Sarinah, although not specifically targeting second and third tier cities, the company will open two new outlets abroad.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sarinah Rilis Layanan E-Commerce “Sarinah Online”

Perusahaan ritel pelat merah Sarinah melakukan soft launching untuk layanan e-commerce “Sarinah Online”, hasil kerja sama dengan Telkom sebagai penyedia infrastrukturnya. Situs ini sendiri rencananya akan diresmikan secara penuh pada Maret 2018.

Di dalam situsnya, Sarinah Online menyajikan produk unggulan dengan beragam kategori. Mulai dari makanan dan minuman, fesyen, aksesoris, koleksi busana muslim, kerajinan tangan dari berbagai material, serta produk fesyen etnik seperti batik, tenun, dan songket.

“Diharapkan Sarinah Online dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan produk unggulan UMKM Indonesia, sehingga Sarinah tetap dekat dengan pelanggan,” ucap Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa seperti dikutip dari Indotelko.

Sarinah Online menjadi keseriusan Sarinah untuk terjun ke era teknologi, mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan pelanggan. Selain itu, situs e-commerce ini menjadi peluang bagi Sarinah untuk mengajak UMKM berjualan di platform online agar produknya semakin dikenal di seluruh Indonesia.

Langkah Sarinah untuk terjun ke dunia e-commerce sedikit terlambat dibandingkan peritel besar lainnya seperti Matahari Departement Store yang sudah meluncurkan Matahari Mall, menyediakan produk yang dijual di gerai Matahari. Langkah sedikit berbeda ditunjukkan oleh Ramayana yang lebih memilih hadir sebagai toko resmi di platform Lazada.

Ubah strategi

Strategi memilih kanal online kian dilirik peritel konvensional, lantaran penetrasi internet di kota besar sudah tinggi. Alhasil, jumlah kunjungan pembeli ke gerai offline menurun drastis sehingga menyebabkan peritel harus tutup gerai. Seperti yang terjadi dalam sepanjang tahun ini, pengumuman penutupan gerai oleh 7-Eleven, Lotus, Debenhams, beberapa gerai Ramayana, dan Matahari.

Oleh karenanya, peritel mau tak mau harus ubah strategi dengan menutup gerai di kota besar dan memindahkannya ke kota tier dua atau tiga. Di kota tersebut di yakini penetrasi internet belum tinggi, sehingga ada peluang bisnis di sana.

Hal ini terlihat dari strategi Matahari yang menutup empat gerainya di Jakarta. Mesti demikian, Matahari tetap membuka dua gerai baru di Baturaja dan Lahat, Sumatera Selatan. Ditambah satu gerai specialty store Nevada di Surabaya.

Begitu pula dengan Sarinah, meski tidak menyasar kota tier dua atau tiga, perusahaan akan membuka dua gerai baru di luar negeri pada tahun ini. Negara yang dipilih adalah Arab Saudi dan Jepang.