Google Developers Launchpad and Kibar Introduce “Digitaraya” Acceleration Program

Google Developers Launchpad and Kibar on Monday (5/14), launches an accelerator program called Digitaraya. It is expected to boost the startup ecosystem growth in Indonesia. Yansen Kamto, CEO of Kibar, said to the media that the world-class accelerator program is focusing on the new local startup development.

“We want to work and learn from the best. Google believes in Indonesia [startups] and intend to help.”

This program, supported by Google Indonesia, will present local and global mentors with Google’s study material and opportunity for networking with Google.

Through partnership with Google Developers Launchpad, Digitaraya and Indonesia will join the best independent accelerator network in South America, Africa, Europe, and Asia.

“Partnership with Kibar is Google’s effort to connect the accelerator programs in all countries. In addition, Google wants to give an opportunity for select startups to meet Silicon Valley’s VC and other countries,” Sami Kizilbash, Google SEA’s Ecosystem Developer, said.

Digitaraya acceleration program

Located in Menara Kibar, Digitaraya accelerator program focused on recruiting qualified startups that have reached product/market fit, also to acquire more customers and increasing retention.

Select categories for Digitaraya are agriculture, academic, health, tourism, logistics, and energy. Any startups engaging in one of the six categories can register as a participant in the first batch of Digitaraya accelerator program.

Ensuring the accelerator program run effectively, Digitaraya selects only eight startups to join the program. It will take three months, and there will be two batches every year.

Digitaraya will be supported by global mentors, such as Steven Vanada (VP of CyberAgent Ventures), Yohan Totting (Google’s Developer Advocate), Borrys Hasian (Google Developer Expert), and Eunice Sari (Co-Founder of UXiD)

“Not only training and mentoring with experts, Digitaraya will partner up with corporates and banking. Currently, it’s on the preliminary stage with one of the banks to be Digitaraya’s partner,” Nicole Yap, Digitaraya’s VP Strategy, said.

Digitaraya’s to-be-launched program is Design Sprint to be held in August 2018, followed by Business Model and Go-To-Market in September 2018, and will be finished with Management Skills and Pitch Refinement in October 2018.

“In the end, we’ll be hosting a Demo Day for the startups completing the accelerator program in three months,” Alyssa Maharani, Digitaraya’s Head of Startup Relations, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Google Developers Launchpad dan Kibar Luncurkan Program Akselerasi “Digitaraya”

Google Developers Launchpad dan Kibar pada Senin, (14/05), meluncurkan program akselerator Digitaraya. Diharapkan program akselerasi ini bisa mendorong pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia. Kepada media, CEO Kibar Yansen Kamto mengungkapkan, program akselerator kelas dunia ini, fokus ke pengembangan startup baru di Indonesia.

“Kita ingin bekerja dan belajar dari yang terbaik, karena Google percaya dengan Indonesia dan Google memiliki niat baik untuk membantu.”

Program yang didukung Google Indonesia ini akan menghadirkan mentor lokal dan asing, materi dan pengajaran Google, serta kesempatan networking dengan jaringan Google.

Melalui kolaborasi dengan Google Developers Launchpad, Digitaraya dan Indonesia akan bergabung dengan jaringan akselerator independen terbaik dari Amerika Latin, Afrika, Eropa dan Asia.

“Kemitraan dengan Kibar ini merupakan upaya Google untuk mempertemukan program akselerator dari seluruh negara. Selain itu, Google juga ingin memberikan kesempatan kepada startup terpilih kesempatan bertemu dengan VC dari Silicon Valley dan negara lainnya,” kata Developer Ecosystem Google Asia Tenggara Sami Kizilbash.

Program akselerasi Digitaraya

Berlokasi di Menara Kibar, program akselerasi Digitaraya fokus merekrut startup berkualitas yang telah mencapai product/market fit, sekaligus ingin menjangkau lebih banyak pengguna serta meningkatkan retention.

Kategori startup yang dipilih Digitaraya adalah agriculture, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, dan energi. Startup yang menyasar salah satu dari enam kategori tersebut bisa mendaftar menjadi peserta program akselerasi Digitaraya batch pertama.

Untuk memastikan program akselerasi berjalan efektif, Digitaraya hanya memilih delapan startup untuk masuk ke dalam program. Program akselerasi bakal berjalan selama tiga bulan. Setiap tahunnya Digitaraya bakal menggelar dua batch program akselerasi.

Digitaraya didukung mentor global seperti VP CyberAgent Ventures Steven Vanada, Developer Advocate Google Yohan Totting, Google Developer Expert Borrys Hasian, dan Co-founder UXiD Eunice Sari.

“Selain memberikan pelatihan dan mentoring dari mentor yang memiliki pengalaman, Digitaraya juga akan membina kemitraan dengan korporasi dan sektor perbankan. Saat ini sudah memasuki tahap penjajakan dengan salah satu bank yang bakal menjadi mitra Digitaraya,” kata VP Strategy Digitaraya Nicole Yap.

Program yang akan dilancarkan Digitaraya adalah Design Sprint yang berlangsung bulan Agustus 2018, disusul dengan Business Model dan Go-To-Market pada bulan September 2018, dan diakhiri dengan Management Skills dan Pitch Refinement pada bulan Oktober 2018.

“Di akhir program nantinya akan kami gelar Demo Day bagi startup yang telah melalui program akselerasi selama tiga bulan,” kata Head of Startup Relations Digitaraya Alyssa Maharani.

Indonesia Android Kejar Hackathon 2017 Pilih Tiga Aplikasi Terbaik

Kegiatan khusus untuk menjaring pengembang aplikasi lokal, Indonesia Android Kejar Hackaton kembali digelar untuk kedua kalinya. Google memilih tiga aplikasi terbaik dan berhak mendapatkan paket hadiah dengan total nilai Rp25 juta. Tiga tim tersebut adalah BCC KCU (Juara I), Urban Night (Juara II), dan Skala (Juara III).

Indonesia Android Kejar Hackathon adalah program yang diinisasi Google Developers untuk mengasah kemampuan developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile. Program tersebut merupakan bagian komitmen Google melatih 100 ribu developer Android di Indonesia sampai 2020.

Saat ini Google mengklaim telah melatih 25 ribu orang melalui kursus online dan workshop Indonesia Android Kejar di enam kota. Selain itu, Google juga telah melatih lebih dari 100 fakultas di 80 universitas dan berencana membuka mata kuliah Dasar-Dasar Developer Android tahun depan.

Untuk tahun 2017, Google menggandeng Bekraf dan Kemkominfo sebagai mitra. Adapun tema yang diambil adalah olahraga dan gaya hidup sehat, berkaitan dengan perayaan Hari Olahraga yang jatuh pada tanggal 9 September. Total developer yang bergabung sebanyak 100 orang, terbagi atas 36 tim.

Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho / DailySocial
Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho / DailySocial

“Melihat animo yang cukup baik, kami optimis target melatih 100 ribu developer dapat segera tercapai. Kami berkomitmen menciptakan ekosistem developer yang terus berkesinambungan. Setelah mereka lulus dari program ini, kami terus bantu mereka untuk terus berkembang,” terang Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Shinto Nugroho, Kamis (7/9).

Dalam kesempatan yang sama, Google juga menggelar Android Kejar Career Day. Program ini didesain untuk mempertemukan seluruh developer Android, termasuk lulusan Indonesia Android Kejar, dengan berbagai startup yang sedang mencari developer terbaik.

Para developer berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja, mengeksplorasi keterampilan mereka, dan mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli. Dalam program ini, terdapat 32 perusahaan teknologi yang membuka booth, termasuk Bukalapak, Traveloka, Qlue, PicMix, dan lain sebagainya.

Google Siapkan Tool untuk Mengubah Tampilan Situs Menjadi Material Design

Seperti yang kita ketahui, salah satu fitur unggulan Android 5.0 Lollipop yang dirilis tahun kemarin adalah desain visualnya yang menarik. Begitu menariknya, Google tidak segan mengajak semua developer aplikasi Android untuk turut mengadopsi ide yang mereka juluki Material Design tersebut. Continue reading Google Siapkan Tool untuk Mengubah Tampilan Situs Menjadi Material Design

GDG DevFest 2013 Segera Hadir di Empat Kota di Indonesia

Gooogle Developer Groups (GDG) kembali mengadakan acara GDG DevFest 2013, di mana untuk Indonesia akan diadakan di empat kota besar, yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang mulai tanggal 6 hingga 19 Oktober mendatang. GDG DevFest merupakan ajang kolaborasi para pengembang yang berminat menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Google, termasuk di dalamnya Android, App Engine, platform Google Chrome, Maps API, YouTube API dan Google Calendar API.

Continue reading GDG DevFest 2013 Segera Hadir di Empat Kota di Indonesia