Cara Berbagi Lokasi dari Aplikasi Google Maps

Fitur berbagi lokasi banyak ditemukan di sejumlah aplikasi pesan instan, misalnya di WhatsApp, Facebook Messenger dan Line. Tapi, karena cara pakainya yang cukup rumit, tak sedikit pula penggunanya yang masih bingung cara pakainya.

Pilihan lainnya, Anda tidak harus menggunakan platform pesan instan untuk berbagi lokasi dengan lebih akurat dan mudah. Anda bisa langsung membagikan lokasi menggunakan aplikasi Google Maps lalu meneruskannya ke banyak sekali platform bahkan pesan singkat sekalipun.

  • Buka aplikasi Google Maps kemudian posisikan lokasi Anda secara akurat.
  • Lalu buka menu utama lalu klik menu Location sharing.

cara berbagi lokasi dari Google Map

  • Sebelum dibagikan Anda akan melihat notifkasi seperti ini terlebih dahulu, lanjutkan dengan men-tap tombol Get Started.

cara berbagi lokasi dari Google Map

  • Sekarang di tampilan ini, pilih berapa lama lokasi Anda akan dibagikan, bisa pakai jam atau opsi kedua sampai Anda matikan secara manual. Lalu di bagian bawah akan muncul beberapa kontak yang pernah Anda hubungi, dan di bagian terbawah ada pilihan aplikasi untuk membagikan lokasi Anda.

cara berbagi lokasi dari Google Map

  • Saya mencoba membagikan lokasi ke WhatsApp, maka kemudian pilih nama penerima pesan.

cara berbagi lokasi dari Google Map

  • Ketikkan beberapa kalimat jika diperlukan lalu kirim.

cara berbagi lokasi dari Google Map

  • Selain ke WhatsApp atau aplikasi pesan instan lainnya, Anda juga bisa membagikan lokasi ke media sosial, contohnya Facebook. Maka tinggal pilih ikon Facebook di langkah awal tadi, kemudian ketikkan kalimat tambahan jika diperlukan, dan bagikan seperti biasa.

cara berbagi lokasi dari Google Map (7)

  • Selesai, lokasi Anda sudah dibagikan ke Facebook sehingga semua orang yang berteman dengan Anda bisa mengetahui keberadaan Anda secara real-time.

cara berbagi lokasi dari Google Map

Silahkan dicoba, semoga tutorial ini bermanfaat.

Gambar header Wired.

Google Indonesia Umumkan Telkom Sebagai Mitra Terbaru Untuk Google Station

Google Indonesia memperkenalkan Telkom sebagai mitra terbaru untuk Google Station, sebuah inisiatif untuk memberikan akses Wi-Fi gratis berkualitas tinggi di Indonesia.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan kehadiran Telkom diharapkan dapat membantu ambisinya yang ingin perluas jangkauan internet gratis, cepat, dan aman untuk lebih banyak orang Indonesia.

“Hari ini dengan bangga kami umumkan Telkom sebagai mitra baru untuk perluas cakupan Google Station ke lebih banyak orang. Tapi akses ini hanya langkah pertama, warga Indonesia ingin mengembangkan digital skill mereka,” terang Randy di Google for Indonesia yang keempat, Rabu (20/11).

Google Station bukan barang baru di Google. Sebelumnya sudah diperkenalkan sejak dua tahun lalu, bertepatan dengan perhelatan acara yang sama. Hanya saja pada saat itu, Google menggaet FiberStar dan CBN sebagai penyedia jaringan internet (ISP).

Menggaet Telkom, bisa jadi langkah strategis buat Google untuk perluas cakupan Google Station dalam waktu singkat. Bukan rahasia umum, Telkom merupakan perusahaan pelat merah di bidang telekomunikasi yang punya jaringan internet terbesar dan cover seluruh Indonesia.

Indonesia adalah negara kedua yang mencicipi layanan ini, pertama kali hadir di India. Dalam perkembangannya, meluas ke beberapa kota beberapa kota besar di Jawa, Palembang, Medan, dan Bali.

Selain India dan Indonesia, Google Station juga hadir di Thailand, Filipina, Brazil, Nigeria, Afrika Selatan, dan Meksiko.

Menurt informasi di situsnya, elemen utama Google Station tidak hanya memberikan akses internet gratis, tapi sebagai alat monetisasi jaringan Wi-Fi publik yang dipasang partner di toko mereka.

Google Station mengintegrasikan inventaris iklan premium ke dalam jaringan Wi-Fi publik yang memungkinkan tim penjualan iklan Google menampilkan iklan brand global teratas yang relevan dengan minat pelanggan.

Partner yang ingin memasang Google Station, ditawarkan iklan berbasis brand dan konversi dalam berbagai format digital. Mereka juga disediakan API untuk menampilkan status layanan, analisis cerdas, dan notifikasi agar partner dapat mempertahankan jaringan dengan fitur software yang sudah digunakan.

Di samping itu, partner akan mendapat insight terkait konsumen yang menggunakan jaringan Wi-Fi Google Station. Seperti durasi mereka terhubung, kualitas koneksi, dan banyaknya data yang digunakan.

Juga, laporan untuk setiap lokasi tertentu, seperti berapa banyak pengguna unik yang terhubung ke jaringan tersebut dan pendapatan yang diperoleh partner sebagai hasilnya.

Inovasi Google terbaru lainnya

Pada saat yang bersamaan, Google membuat sejumlah pengembangan baru dari produk-produk mereka yang sudah dirilis. Termasuk juga program yang intinya ingin membantu orang Indonesia untuk “maju sama-sama” dan mengoptimalkan manfaat internet terbuka. Berikut rangkumannya:

Google Shopping
Homepage dari Google Shopping kini dilengkapi fitur penelusuran prediktif (queryless) untuk mendukung aktivitas browsing. Halaman ini menjadi destinasi bagi pengguna untuk menelusuri berbagai kategori produk dan menemukannya di ribuan toko online dan offline.

Untuk toko yang ingin memasarkan produknya di sini, mereka hanya perlu membuat profil lewat aplikasi Google Bisnisku dan mengunggah produk mereka. Peluang ini diberikan secara cuma-cuma.

Pilihan bahasa juga diperkaya, bakal disediakan Bahasa Jawa dalam beberapa bulan ke depan.

Google Assistant

Google Assistant Program & NBU Lead Google Nimesh Ranjan / Google Indonesia
Google Assistant Program & NBU Lead Google Nimesh Ranjan / Google Indonesia

Google mengumumkan rekan perusahaan yang kini sudah terhubung dengan Google Assistant. Mereka ialah BCA, Gojek, JNE, Grab, Mobile Legends, Joox, BPJS Ketenagakerjaan, Kaskus, KlikDokter, Mitra Keluarga, dan Al Qolam.

Dengan Gojek, pengguna bisa mengakses GoFood untuk memesan makanan dan memeriksa status pesanan cukup dengan mengucapkan perintah seperti “Pesan martabak dari Gojek.” Perintah ini akan langsung memunculkan daftar penjual martabak terdekat dan melacak pesanannya juga.

Berikutnya, tersedia akses Google Assistant tanpa koneksi data dan pulsa, hasil kerja sama dengan Indosat Ooredoo. Pengguna cukup mengakses nomor 696, bebas pulsa dan koneksi internet. Layanan ini sudah diuji coba oleh ribuan orang di Kediri, Jombang, Medan, Karawang, dan Sukabumi.

Terakhir, pengguna dapat menghapus seluruh aktivitas data lewat perintah suara. Cukup katakan, “Ok Google, lupakan apa yang baru saja aku bilang ke kamu” atau “Ok Google, aku mau hapus percakapan minggu lalu.”

Google Search

Group Product Managet Google Search Bibo Xu / Google Indonesia
Group Product Managet Google Search Bibo Xu / Google Indonesia

Google Go kini bisa mengakomodir perintah terjemah di halaman web dengan sekali ketuk dan meminta dibacakan dalam beragam bahasa, termasuk bahasa Sunda dan Jawa. Fitur ini diluncurkan karena banyak orang yang lebih suka mendengarkan atau menonton konten daripada membaca.

Dihadirkan juga fitur Key Moments untuk menemukan momen penting dalam video tertentu, menyediakan link untuk membuka momen penting dalam video tersebut berdasarkan stempel waktu yang diberikan kreator konten.

Fitur Google Lens diperkaya untuk metode pencarian gambar di Google Image Search. Lens dapat membantu pengguna mencari gambar dengan cara baru. Misal ingin cari motif batik, dapat ditelusuri lebih lanjut lewat gambar tersebut. Bahkan dapat dibantu pula untuk situs e-commerce yang menjual barang-barang tersebut.

Google Maps

Engineering Director Google Maps Chandu Thota / Google Indonesia
Engineering Director Google Maps Chandu Thota / Google Indonesia

Di dalam Google Maps terdapat Local Guide, kini dibuat seperti media sosial. Pengguna bisa klik tombol follow untuk mengikuti berbagai rekomendasi tempat dari Local Guide favorit secara up to date. Ide sebenarnya datang dari Indonesia dan sedang dicoba di beberapa kota di seluruh dunia, termasuk Jakarta.

Inovasi lainnya adalah menemukan promo restoran terdekat, hasil kerja sama dengan Eatigo. Ke depannya, pengguna bisa reservasi restoran yang ingin mereka kunjungi dengan mudah.

Tidak hanya itu, Google bermitra dengan Pemerintah Jakarta (JakEvo) untuk permudah permohonan izin usaha jika mengajukannya melalui JakEvo, bisnis akan otomatis didaftarkan dan diverifikasi di Google Bisnisku.

Google Maps kini juga dilengkapi dengan fitur “Stay Safer” untuk memberi notifikasi kepada penumpang apabila ada peringatan jika pengemudinya melenceng dari rute sejauh lebih dari 0,5 km. Pengguna juga bisa berbagi lokasi secara real-time untuk teman dan keluarga.

Grow with Google
Ini adalah program terbaru Google secara global untuk menciptakan lebih banyak peluang bisnis lewat berinternet. Terdiri dari berbagai tools gratis untuk mengakses kursus, alat, produk, dan pelatihan tatap muka untuk meningkatkan kemampuan diri.

Di dalam inisiasi ini, ada Gapura Digital, Women Will, Google Bisnisku, Google Premier, Kormo, Bangkit, Google Developer Groups, Developer Student Clubs, Google for Education, dan Google News Initiative.

Bangkit adalah program pelatihan terbaru selama enam bulan untuk membangun SDM developer andal. Program ini didesain bersama empat unicorn Indonesia untuk melatih 300 developer terpilih dengan keahlian machine learning hingga musim panas 2020.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

Informasi peta kini sudah jadi hal yang lumrah ada di dalam sebuah website. Informasi ini akan memudahkan pengunjung atau calon pelanggan untuk menemukan lokasi tepat kantor Anda, atau tempat Anda membuka usaha.

Untuk blog WordPress, ada dua opsi yang bisa Anda gunakan dalam menambahkan Google Maps ke dalamnya.

Cara pertama, Embed Maps

Cara yang pertama, Anda tidak membutuhkan bantuan plugin apapun. Karena secara default, Google Maps sudah menyediakan fitur embed yang memudahkan pemilik website untuk menampilkan peta secara real-time.

  • Pertama, kunjungi website resmi Google Maps di sini, kemudian di kolom pencarian silahkan ketikkan alamat Anda atau nama usaha Anda jika sudah terdaftar.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Jika ketemu, sekarang klik tombol Share. Maka, akan muncul jendela popup baru, klik opsi Embed a map lalu salinlah barisan kode yang ditampilkan di sana.
  • Sekarang, kembali ke dashboard blog WordPress Anda, lalu buatlah halaman baru atau buka halaman yang hendak ditambahkan Google Maps.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Ubah ke mode HTML, lalu salin kode embed tadi, dan terakhir klik Simpan atau terbitkan halaman. Selesai

Cara Kedua, Menggunakan Plugin

Cara kedua, Anda bisa juga menggunakan plugin untuk menambahkan Google Maps ke dalam blog.

  • Buka dashboard seperti biasa, kemudian tambahkan plugin baru.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Cari plugin MapPress, install plugin tersebut kemudian aktifkan.
  • Setelah aktif, sekarang buka halaman yang hendak ditambahkan Google Maps atau buat halaman baru.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Geser ke bawah, temukan bilah MapPress, lalu klik New Map.
  • Ketikkan nama, dan gunakan fitur pencarian untuk menemukan posisi usaha Anda. Jika ketemu, tap dan biarkan sistem menampilkan dahulu preview peta lokasi Anda.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Setelah preview-nya kelihatan, tap Insert into Post, kemudian simpan atau terbitkan halaman baru Anda.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

  • Sekarang, lihat hasilnya seperti ini.

Cara Menambahkan Google Maps ke Blog WordPress

Sangat mudah dan saya yakin Anda akan dengan mulus memraktikkan tutorial ini.

Alamat.com Telah Bantu 35 Ribu Pemilik Bisnis Offline Adopsi Teknologi

Setelah resmi diperkenalkan bulan April 2019 lalu, platform online yang membantu para konsumen menemukan toko-toko jasa dan gaya hidup yaitu Alamat.com, mengklaim telah membantu sekitar 35 ribu pemilik bisnis offline mengadopsi teknologi online.

Startup yang didirikan oleh Daniel Cahyadi dan Michael Dihardja ini tidak hanya sekadar menampilkan direktori bisnis saja. Versi terkini aplikasi juga mengakomodasi berbagai macam informasi yang aktual mengenai tempat ibadah, ATM, kantor pelayanan umum, taman publik, dan lainnya. Konsep serupa sebenarnya juga ditawarkan oleh Google My Business.

“Sebagai sebuah perusahaan, kami memiliki misi untuk membantu pertumbuhan bisnis UKM yang bergerak di sektor jasa dan gaya hidup agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, melalui kecanggihan teknologi,” kata CEO Alamat.com Daniel Cahyadi.

Platform tersebut juga memberikan pelayanan terpadu untuk semua kebutuhan promosi digital bagi UKM. Yakni dengan memungkinkan pemilik bisnis untuk mengatur tampilan online, mempublikasikan penawaran online, dan melihat performa bisnis online dalam menjangkau target pasar bisnis mereka.

Bagi pelaku bisnis yang tidak memiliki konten promosi berupa gambar atau video yang menarik, Alamat.com juga memberikan pelayanan profesional pembuatan konten. Dengan platform yang ditawarkan, bisa membantu pemilik bisnis meningkatkan usaha mereka, bukan hanya sebagai mitra, tapi juga bisa mempermudah bisnis offline mengadopsi teknologi.

“Saat ini, lebih dari 3000 pengguna mengandalkan Alamat.com untuk mencari rekomendasi tempat untuk dikunjungi tiap harinya,” kata CTO Alamat.com Michael Dihardja.

Penggunaan aplikasi

Aplikasi Alamat.com sudah bisa diunduh untuk ponsel Android, bisa juga diakses melalui mobile web. Pengguna akan dibantu dalam membuat keputusan terbaik sebelum mengunjungi sebuah layanan gaya hidup melalui informasi yang lengkap, seperti fasilitas yang tersedia, alternatif pembayaran online seperti kartu kredit, GO-PAY, dan layanan e-wallet lainnya, rating & review yang selalu ditinjau, serta promosi yang sedang berlangsung.

Bagi bisnis, Alamat.com didesain untuk meningkatkan visibilitas agar dapat ditemukan konsumen, sekaligus membantu pemilik bisnis gaya hidup dalam mengelola iklan digital melalui berbagai media.

“Singkatnya, kami akan menjadi partner yang tepat untuk toko-toko offline agar mereka bisa go digital dengan mudah, serta menjangkau konsumen yang tepat,” kata Daniel.

Ke depan, untuk merangkul lebih banyak konsumen baru, Alamat.com akan mengembangkan program reward dan point.

Bermitra dengan Gojek

Beberapa waktu yang lalu Alamat.com menggandeng Gojek menghadirkan Go-Ngaso, posko yang menyediakan layanan terpadu dan informasi lengkap untuk melancarkan perjalanan mudik lebaran.

Bentuk kolaborasinya dengan menyediakan platform direktori real time yang bisa digunakan para pemudik untuk menemukan rangkaian informasi terkait rest area dan fasilitas yang bisa dinikmati selama perjalanan. Daniel mengungkapkan bakal ada rencana integrasi selanjutnya bersama Gojek.

“Alamat.com diciptakan untuk memajukan Indonesia lewat aktivitas pemasaran digital dengan pendekatan hyperlocal, sehingga visibilitas bisnis offline Anda akan lebih tinggi di mata pengunjung sekitarnya,” tutup Daniel.

Application Information Will Show Up Here

Google Maps Suguhkan Mini Game Snake ala Ponsel Nokia Jadul

Sudah menjadi tradisi bagi Google untuk menyajikan beragam bentuk hiburan di kala April Mop tiba. Tahun ini pun tidak luput dari tradisi itu, dan kita dapat menjumpai mereka lewat sebuah mini game yang diselipkan ke Google Maps.

Kalau melihat gambar di atas, kita dapat langsung menebak bahwa Google Maps Snake ini terinspirasi oleh game berjudul sama yang menjadi andalan ponsel-ponsel Nokia di masa kejayaannya. Tentu saja Google sudah menambahkan bumbu ekstra agar sesuai dengan tema Google Maps.

Di sini kita diajak memainkan Snake di berbagai lokasi yang tersebar di Bumi tercinta, mulai dari London sampai Tokyo. Ketimbang menjalankan seekor ular, kita justru bakal menjalankan berbagai moda transportasi umum yang sudah menjadi icon di kota-kota tersebut, semisal bus double decker di London.

Google Maps Snake

Selagi mengangkut penumpang demi penumpang, sesekali akan muncul landmark yang menjadi kebanggaan masing-masing kota, contohnya menara Big Ben di kota London. Satu mekanik gameplay yang berbeda adalah, di sini ‘ularnya’ tidak bisa menerobos ujung layar dan muncul dari sisi sebaliknya.

Snake sudah bisa kita mainkan melalui aplikasi Google Maps di Android maupun iOS, tapi Google bilang ini hanya akan tersedia selama sekitar seminggu saja. Setelahnya, Anda yang bosan masih bisa memainkannya lewat situs terpisah yang dapat diakses melalui browser perangkat desktop maupun mobile.

Sumber: Google via Engadget.

Google Mulai Uji Coba Fitur Navigasi AR Google Maps

Pada konferensi developer-nya tahun lalu, Google memamerkan satu fitur anyar Maps yang sangat menarik, yaitu navigasi AR. Sesuai namanya, ketimbang menampilkan panduan navigasi pada tampilan peta seperti biasanya, fitur ini akan menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera.

Gambar di atas seharusnya bisa memberikan gambaran yang cukup jelas terkait cara kerja fitur ini. Kalau Anda ingat, fitur ini juga mirip seperti salah satu hal yang diunggulkan Google Glass dulu, namun di sini kita hanya perlu mengangkat ponsel sebentar.

Mengapa hanya sebentar? Sebab Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan cara supaya pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi AR di ponselnya. Jadi ketika pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya, aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.

Kalau masih tidak mempan (pengguna masih ngotot mengarahkan kamera ponselnya sambil berjalan), layar ponsel bakal meredup dengan sendirinya. Ini penting demi keselamatan pengguna (jangan sampai pengguna celaka akibat tidak memperhatikan sekitarnya), sekaligus untuk menghemat konsumsi baterai dan data smartphone.

Sumber: The Wall Street Journal
Sumber: The Wall Street Journal

Menurut penjelasan perwakilan Google kepada jurnalis The Wall Street Journal yang dipersilakan mencoba, fitur ini akan sangat bermanfaat dalam kesempatan-kesempatan seperti misalnya, ketika pengguna turun dari kereta komuter atau MRT. Tanda panah besar yang muncul di layar akan menunjukkan ke mana pengguna harus berjalan sebelum akhirnya mereka keluar dari stasiun.

Fitur ini bekerja dengan memadukan data lokasi GPS sekaligus data Street View guna melacak lokasi pengguna secara lebih akurat. Saya membayangkan fitur ini akan sangat berguna bagi orang-orang yang sering kesulitan membaca arah di peta.

Sayangnya Google masih belum memastikan kapan fitur ini akan dirilis secara luas, sebab mereka ingin fiturnya sudah benar-benar matang ketika diluncurkan. Dalam waktu dekat, mereka baru akan mencobanya bersama sejumlah orang terpilih yang tergabung dalam komunitas Google Maps Local Guides.

Sumber: The Wall Street Journal via Engadget.

Aplikasi Google Maps Kini Bisa Dipakai Chatting dengan Pemilik Bisnis

Tadinya cuma sebatas pengganti peta kertas, Google Maps telah berevolusi menjadi medium untuk menemukan berbagai lokasi menarik yang ada di sekitar kita. Bahkan untuk sekadar mencari warung kopi di kawasan baru yang kurang saya kenal, Google Maps selalu menjadi sumber referensi pertama saya.

Informasi jam buka maupun nomor telepon yang bisa dihubungi dari suatu penyedia barang atau jasa hampir semuanya tercatat di Google Maps. Namun untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai suatu toko atau restoran, kita masih harus menghubungi nomor yang tertera, atau mampir ke situsnya.

Google ingin hal ini juga bisa dilakukan langsung dalam Maps. Untuk itu, mereka menghadirkan fitur chatting pada versi terbaru aplikasi Maps di Android maupun iOS. Chatting-nya bukan antar pengguna tentu saja, melainkan antar konsumen dan pemilik bisnis.

Untuk sementara fitur ini memang baru tersedia di beberapa negara terpilih saja, dan sejauh yang saya coba, Indonesia masih belum kebagian. Saat sudah tersedia nanti, asalkan pemilik bisnisnya sudah mengaktifkan fitur ini, konsumen dapat menghubunginya tanpa perlu meninggalkan Maps sama sekali.

Sejatinya tidak ada yang dirugikan di sini. Saat hendak berkunjung ke toko sepatu misalnya, konsumen bisa langsung menanyakan apakah ukuran buatnya tersedia atau tidak. Sebaliknya, sang pemilik toko pun juga bisa menarik lebih banyak konsumen berkat responsivitasnya.

Sumber: Google.

Panduan Navigasi Google Maps Makin Lengkap, Baik untuk Pengguna Kendaraan Pribadi atau Transportasi Umum

Terakhir Google merombak tampilan Maps adalah di event Google I/O bulan Mei lalu. Kala itu, yang menjadi fokus adalah aspek kurasi demi mempermudah eksplorasi. Baru-baru ini, Google kembali meng-update Maps, dan yang diutamakan kali ini adalah fungsi navigasinya.

Kalau sebelumnya ada tab “Driving” dan “Transit”, sekarang keduanya disatukan menjadi “Commute”. Alasannya sederhana: ada sejumlah konsumen yang memanfaatkan kendaraan pribadi sekaligus transportasi umum (transit) untuk pergi bekerja, dan pembaruan ini diharapkan dapat memudahkan mereka.

Google Maps commute update

Sebelum memulai perjalanan, Maps akan lebih dulu menyajikan informasi kondisi lalu lintas dan transit secara real-time, disesuaikan dengan rutinitas masing-masing pengguna setiap harinya. Kalau ternyata rute biasanya sedang macet, Maps akan memperbarui estimasi waktu ketibaannya, sekaligus menawarkan rute alternatif yang bisa diambil.

Bagi pengguna yang mengandalkan kendaraan pribadi sekaligus layanan transit tadi, mereka dapat mengakses informasi di satu tampilan yang sama, mulai dari kondisi lalu lintas, waktu kedatangan bus, sampai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan ke stasiun kereta terdekat. Semuanya secara otomatis dikalkulasikan ke estimasi waktu ketibaan.

Google Maps commute update

Kelengkapan informasi transit ini sejatinya menjadikan Google Maps makin mirip aplikasi macam Citymapper atau Moovit. Google bilang bahwa informasinya sudah mencakup 80 kawasan di dunia. Di beberapa kawasan, seperti di Sydney misalnya, pengguna malah bisa melihat seberapa penuh bus atau kereta yang bakal dinaikinya.

Terakhir, Google juga menghadirkan integrasi layanan streaming musik ke Maps, spesifiknya Spotify, Apple Music dan Google Play Music. Cara kerjanya mirip-mirip seperti integrasi Spotify di Waze, memudahkan pengguna menikmati alunan musik selagi berkendara.

Sumber: Google.

Fitur Events dan Data Elevasi Perkaya Google Maps untuk iOS

Aplikasi Google Maps untuk iOS kembali menerima pembaruan yang berpotensi bakal memberi manfaat lebih pada penggunanya. Fitur-fitur baru ini termasuk panel Event dan data Elevasi untuk pejalan kaki dan bersepeda. Keduanya dapat dijumpai di Google Maps versi 4.57.

Panel Event baru dapat dijumpai di tab Explore atau Jelajahi, menampilkan semua peristiwa yang terjadi di sekitar lokasi pengguna. Seperti pertunjukan konser, stand-up komedi, demo memasak, atau nonton bareng di taman publik. Hanya saja, dikarenakan cakupannya yang belum merata, tidak semua acara akan tampil di panel baru ini meskipun Anda sudah mengunduh Google Maps versi terbaru.

google-maps-events-section-800x642

Fitur baru lainnya di Google Maps adalah grafik elevasi yang menunjukkan data elevasi rute yang akan dilalui saat di mode bersepeda atau berjalan. Data ini membantu pengguna untuk memilih jalur yang paling nyaman untuk ditempuh. Tentu, tiap-tiap pengguna membutuhkan waktu yang berbeda untuk memahami makna dari setiap angka yang ditampilkan. Fitur ini sudah tersedia di Google Maps versi web sejak beberapa waktu yang lalu, dan kini tersedia di dalam aplikasi mobile.

Kembali ke beberapa bulan yang lalu, Google sudah melakukan pembaruan pada Maps dengan menambahkan tab Explore. Di saat bersamaan, Maps juga menawarkan rekomendasi tempat-tempat untuk makan dan minum mencakup restoran, bar, kafe, tempat-tempat menarik seperti pusat kebugaran, museum, dan perpustakaan, pusat perbelanjaan menurut kategori, dan layanan lain seperti ATM, SPBU dan hotel.

Google masih belum akan berhenti berinovasi. Belum lama ini mereka juga dikabarkan sedang menggodok tab baru berlabel Commute yang disebut-sebut bakal menjadi nama baru bagi Transit dan Driving. Kedua fitur ini akan dilebur dan dirombak ulang sehingga lebih mewakili kebutuhan personal pengguna global.

Sumber berita PhoneArena.

Fitur Location Sharing Google Maps Disempurnakan

Fitur location sharing bukanlah sesuatu yang terlalu istimewa di tahun 2018 ini. Google Maps memperkenalkannya tahun lalu dengan harapan supaya kita bisa saling berbagi lokasi dengan mudah tanpa harus meninggalkan aplikasi peta tersebut. Sekarang, Google punya secuil penyempurnaan untuk fitur tersebut.

Kalau Anda cuma melihat gambar di bawah, Anda mungkin tidak menyadari ada yang berubah. Sepintas memang kelihatan sama tampilannya, akan tetapi sekarang ada indikator baterai beserta persentasenya di bawah nama kontak. Ini merujuk pada sisa baterai ponsel yang digunakan oleh sang pembagi lokasi.

Tampilan location sharing Google Maps yang baru / TechCrunch
Tampilan location sharing Google Maps yang baru / TechCrunch

Meski kesannya sepele, dampaknya sebenarnya cukup besar. Dengan adanya indikator tersebut, kita setidaknya bisa tahu alasan seandainya kontak kita tiba-tiba tidak merespon sama sekali. Kalau ternyata di indikator tercatat baterai ponselnya masih sisa, barulah kita bisa berasumsi alasan yang lainnya, dari yang sesimpel kehilangan sinyal sampai yang ekstrem seperti ponselnya dicuri seseorang.

Bersamaan dengan itu, Google juga menghadirkan sedikit pembaruan untuk Maps di perangkat desktop. Berkat update ini, Maps sejatinya jadi mirip seperti Google Earth, sebab ia kini dilengkapi mode tampilan baru, yakni mode globe tiga dimensi, baik dalam normal view maupun satellite view.

Tampilan globe 3D Google Maps di perangkat desktop / Screenshot
Tampilan globe 3D Google Maps di perangkat desktop / Screenshot

Sebelum ini, kalau Anda mencoba zoom out sampai titik terjauh, tampilan Maps pun hanya akan terlihat seperti di buku atlas. Sekarang, zoom out bisa dilakukan lebih jauh lagi, hingga akhirnya tampilannya berubah jadi seperti globe. Tidak ada tombol khusus yang perlu diklik untuk mengaktifkan mode tampilan ini.

Sayang fitur ini masih terbatas untuk perangkat desktop saja – mobile belum – namun untungnya bisa diakses dari berbagai browser sekaligus: Chrome, Firefox dan Edge. Jadi seumpama ada seseorang yang bingung apakah Bumi itu bulat atau datar, cukup sarankan dia untuk membuka Google Maps di komputer. Biarlah Google yang menjawab.

Sumber: TechCrunch dan VentureBeat. Gambar header: Pexels.