Google Sisipkan Iklan di Homepage

Selain daripada AdSense dan AdWords, Google memang selalu kesulitan mendatangkan revenue untuk perusahaannya itu. AdSense dan AdWords memang saat ini menjadi sumber pemasukan utama untuk Google, dan tentunya beberapa produk lain yang menghasilkan uang namun sepertinya belum cukup untuk menutup pengeluaran Google.

Homepage Google sendiri sejak awal online tahun 1997 memang tidak pernah diisi oleh iklan apapun, namun sepertinya Google akan merubah itu semua. Halaman depan Google adalah tentu saja tidak diragukan lagi trafficnya, jutaan orang mengaksesnya tiap menit dari seluruh penjuru dunia dan pastinya halaman depan ini menjadi incaran para advertiser.

Google-pun sebagai perusahaan yang sedang mencoba pos-pos pemasukan baru kemarin mengumumkan akan menyisipkan sponsored link di halaman depan Google. Namun jangan kaget dulu, karena iklan berupa text link hanya akan tampil di drop-down di search keyword suggestions.

Belum ada rincian mengenai syarat-syarat tambahan untuk bisa masuk ke suggestions halaman depan, namun dari sisi targeted placement dipastikan nilai untuk penempatan iklan di suggestions halaman depan ini sangat berharga untuk advertiser. Jika anda sebagai advertiser, apakah anda tertarik untuk memasang iklan disini? Meskipun harganya lumayan mahal? Kenapa?

Facebook Buka Akses Gmail dan OpenID

Hampir semua website besar seperti Google, Yahoo, WordPress, Microsoft bahkan Fupei sudah mendukung OpenID, yang memudahkan pengguna untuk login menggunakan user/pass dari OpenID tanpa perlu mengingat terlalu banyak user/pass.

Facebook-pun akhirnya ikut menyatakan dukungannya terhadap OpenID dengan mengijinkan pengguna untuk masuk di Facebook menggunakan GMail atau OpenID. Artinya, anda bisa melakukan registrasi di Facebook dengan menggunakan username dan password GMail anda. Fitur ini adalah buah dari langkah Facebook yang mendukung pengembangan OpenID dengan mengutus beberapa eksekutifnya menjadi anggota Board of Directors di OpenID Foundation.

sumber:mashable

Twitter Tajamkan Mesin Pencari

Twitter sepertinya sudah mulai menemukan jalannya di dunia maya. Ketika Evan Williams dkk memutuskan untuk mengakuisisi Summize tahun lalu tim Twitter sudah memprediksi bahwa search engine adalah salah satu fitur yang mampu diunggulkan oleh Twitter. Sampai beberapa bulan lalu, Twitter mulai mengimplementasikan real-time search dan mulai mengarahkan Twitter ke arah yang benar.

Dengan bantuan eksposure yang makin besar dari para selebritis yang menggunakan Twitter makin membuat Twitter menjadi populer dan mainstream, bahkan sepertinya pengguna Twitter di Indonesia juga semakin banyak. Dengan banyaknya pengguna dan ribuan tweet per menit membuat Twitter sebagai gudang data yang sangat-sangat besar, dimana sebuah mesin pencari sangat lah dibutuhkan dan fitur real-time menjadi sangat penting. Akses informasi real-time inilah yang mulai dikembangkan oleh Twitter.

Santosh Jayaram, VP of Operations Twitter (mantan VP Search Quality Google) dalam wawancaranya dengan CNET mengumumkan bahwa Twitter akan menambahkan 2 fitur ke dalam search engine Twitter. Fitur yang ditambahkan antara lain robot crawler dan menambahkan reputasi user ke dalam perhitungan rank search result.

Layaknya crawler milik Google Search, robot crawler milik Twitter ini nantinya akan mengindeks tautan yang dikandung di dalam tweet. Pemutakhiran search engine ini merupakan terobosan besar bagi Twitter yang dengan dirilisnya fitur ini akan mengangkat Twitter ke posisi yang cukup mengancam Google sebagai search engine terbesar di dunia. Kenapa? Karena Google search belum real time, sedangkan kekuatan utama Twitter justru terletak di real-time search. Tapi meskipun belum diimplementasikan, sudah ada beberapa pihak yang skeptis.

Fitur kedua yang ditambahkan adalah peningkatan relevansi dari search result yang ditampilkan dengan menambahkan reputasi dari pengguna yang memberikan tweet. Belum jelas apakah reputasi ini dihitung berdasarkan jumlah follower atau jumlah re-tweet, atau ada faktor lain yang dimasukkan sebagai variabel. Meskipun begitu telah banyak perdebatan mengenai reputasi seorang pengguna Twitter yang dinilai dari banyaknya follower, saya pribadi menilainya sebagai hal yang tidak masuk akal. Kualitas tweet anda tentu tidak ada hubungannya dengan jumlah follower anda, meskipun saya tahu pasti ada beberapa pengguna Twitter yang tidak setuju dengan pendapat saya.

Dari kedua fitur yang ditambahkan ini nampak jelas bahwa Twitter sudah mulai memposisikan dirinya sebagai sumber informasi atau gudang informasi dimana pengguna bisa mencari informasi yang dibutuhkan secara real-time dari sumber yang bisa dipercaya. Dan pesaingnya tentu makin jauh tertinggal, membuat Twitter menjadi sasaran akuisisi yang sangat menarik untuk pemain-pemain besar seperti Microsoft, Google, Apple, dan Amazon.

Untuk anda yang menggunakan Twitter, jangan lupa untuk follow DailySocial di Twitter dan di account Twitter pribadi saya.

Register di YouTube Bonus Account Google

Terhitung mulai hari ini, jika anda melakukan pendaftaran (registrasi) di YouTube maka anda bukan hanya akan mendapatkan account YouTube melainkan sebuah account Google yang terkoneksi ke YouTube. Jadi dengan mendaftar di YouTube, anda langsung diberikan akses ke layanan-layanan Google lainnya seperti iGoogle, Reader, dan Google Docs.

Model ini agak mirip seperti yang sudah diterapkan oleh Yahoo-Flickr yang hanya membutuhkan satu credential (username/password) saja untuk mengakses banyak layanan, namun tidak juga sama seperti OpenID.

Menurut James Phillip (Software Engineer Google), metode ini akan mempermudah pengguna dalam mengingat username password karena dengan menggunakan metode ini anda cukup mengingat username/password di satu account saja. Hal ini juga akan mempermudah pengguna memaksimalkan penggunaan layanan YouTube dan Google karena ke depannya YouTube akan meluncurkan beberapa fitur baru yang diperkuat oleh Google.

Seperti yang anda ketahui Google memang sedang berusaha sekuat tenaga untuk terus menambahkan fitur-fitur baru di YouTube demi menarik minat para advertiser untuk beriklan di konten video di YouTube. Diharapkan juga pengembangan ini akan lebih merata ke semua aplikasi milik Google dan bukan hanya ke YouTube, dan metode seperti ini sepertinya mampu melakukan hal tersebut.

Sayangnya, ketika saya mencoba untuk melakukan registrasi ke YouTube ternyata malah harus logout terlebih dulu dari session Gmail saya. Agak aneh sih, kenapa tidak langsung deteksi account Gmail saya saja sebagai acuan untuk pendaftaran account YouTube?

Google Dan Apple Tersandung Masalah Anti-Trust

Google G1 dan iPhone memang sedang dalam persaingan yang ketat, dan strategi Apple untuk masuk lebih dalam ke dunia web dan internet tentunya makin membuat persaingan makin seru untuk diikuti. Bahkan saking serunya, Google dan Apple sampai-sampai memiliki beberapa eksekutif yang sama, Eric Schmidt (CEO Google), Art Levinson (CEO Genentech), Bill Campbell, dan Al Gore. Eric Schmidt yang bergabung dengan Apple pada tahun 2006, memang belum menimbulkan polemik karena saat itu Apple belum meluncurkan iPhone, namun saat ini tentunya menjadi masalah, khususnya untuk Departemen Kehakiman AS. Bill Campbell dan Al Gore juga sama-sama menjadi board member di Apple dan menjadi Executive Advisor untuk Google, cukup janggal bukan?

Hal ini langsung disikapi oleh Federal Trade Commision untuk mulai menginvestigasi Google dan Apple untuk kemungkinan pelanggaran hukum Anti-Trust yang melarang perusahaan yang bersaing untuk memiliki tim strategis yang sama (Overlapping Board Member).

Namun rupanya masalah Anti-Trust yang dihadapi Google tidak berhenti sampai disini. Google juga dikabarkan akan diinvestigasi untuk kesekian kalinya mengenai masalah Anti-Trust, terutama untuk kasus kampanye Barack Obama yang melibatkan Eric Schmidt, dan akhirnya Schmidt bahkan diangkat mengjadi penasihat kepresidenan Barack Obama. Tak lupa juga kasus dengan para penerbit buku yang mengkritik Google Book Search akan membatasi persaingan antara para penerbit buku.

Gmail Tambahkan Google Web Search

Google sedang sibuk dengan Labs-nya dengan menambahkan banyak sekali fitur-fitur tambahan (dan seringkali tidak penting) ke dalam GMail. Kini satu lagi widget Labs yang bisa anda gunakan adalah Widget Google Web Search Bar. Dengan mengaktifkan widget ini anda bisa melakukan pencarian web langsung dari dalam GMail dan hasil pencarian naninya akan muncul di sebuah kotak kecil di bagian bawah layar anda.

Dari langkah – langkah Google ini seperti Google ingin menjadikan GMail sebagai pusat semua kegiatan Googling, mulai dari Kalender, Chat, Video Chat, dan yang terbaru adalah Web Search. Bahkan Google memiliki sebuah widget untuk melihat preview dari gambar-gambar di Flickr??! Cukup aneh bukan? Sayangnya langkah pengembangan fitur ini terlalu menjadi fokus untuk Google sehingga melupakan sisi bisnis dari produk-produknya yang memang kebanyakan belum menguntungkan seperti YouTube yang terus dihajar oleh YouTube, Picasa yang terus kalah oleh Flickr, dan lain-lain. Belum permasalah trademark kata “Android” yang gagal diambil oleh Google. Aduh, fokus lah Google, Fokus!