GoToko Manfaatkan Ekosistem GoTo untuk Garap Bisnis Warung Kelontong

GoToko, unit bisnis patungan Gojek dengan Unilever Group, melanjutkan ekspansi ke Jabodetabek setelah satu tahun resmi beroperasi. Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan satu sama lain, GoToko percaya diri dapat bersaing dengan perusahaan teknologi lain yang sama-sama mengincar pasar warung.

GoToko pertama kali meluncur pada Agustus 2020. Awalnya, perusahaan tersebut merambah ribuan warung di Tangerang dan Tangerang Selatan untuk didigitalisasi.

“Perusahaan dan para pemegang saham memutuskan untuk memperluas jangkauan operasional berdasarkan imbal balik positif dan minat tinggi yang diterima dari para pengguna,” ucap CEO & Direktur Utama GoToko Gurnoor Dhillon dalam keterangan resmi, kemarin (3/2).

Platform GoToko memungkinkan para pemilik warung dapat mengakses dan memesan ratusan produk sehari-hari dari berbagai macam kategori barang jualan dengan status kesediaan real time dan pengiriman tepat waktu. Selama ini warung kelontong menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan mendapatkan produk dengan harga kompetitif, terbatasnya produk yang ditawarkan, dan kurangnya layanan pengiriman barang yang andal dan hemat biaya.

GoToko ingin hadir sebagai solusi yang menghubungkan produsen barang kemasan ternama dengan para pelaku usaha warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan pasokan barang jualannya dengan menciptakan proses distribusi yang semakin efisien. Saat ini, GoToko menawarkan berbagai macam layanan pasokan produk, mulai dari kategori makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan mandi, kecantikan dan kesehatan, serta kebutuhan bayi.

Sebagai platform, GoToko juga melengkapi jangkauan produsen barang kemasan ternama dengan menargetkan warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan. Produsen barang kemasan ternama seperti Unilever Indonesia, Danone, Coca Cola Europacific Partners Indonesia, Nestle, Mayora, Wings adalah sejumlah mitra brand di GoToko.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh layanan GoToko berjalan dengan baik dari hulu sampai hilir, sehingga tercipta rantai pasok yang lancar dan tanpa hambatan sehingga memudahkan para pengusaha warung kelontong mendapatkan kepastian harga, kepastian pengiriman, dan kepastian barang. Karena GoToko dibangun dengan fondasi kepercayaan dan keandalan, kami akan memastikan bahwa memiliki infrastruktur yang diperlukan dan dapat melayani kebutuhan pengguna,” kata Gurnoor.

Sengaja targetkan warung kelontong

Saat dihubungi secara terpisah oleh DailySocial.id, Gurnoor menegaskan bahwa target pengguna GoToko adalah menyasar warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan (underserved), dalam artian belum dikunjungi oleh sales representatif dari brand principal.

“Produsen barang kemasan ternama (brand principal) ingin menjangkau 2,5 juta pasar dan GoToko akan membantu mereka untuk melebarkan jangkauan di dalam segmen pasar warung kelontong underserved, dengan memastikan keberadaan produk-produk brand principal yang relevan untuk warung sehingga memperlebar daerah jangkauan.”

Bagi para warung kelontong ini, sambungnya, tidak hanya kemudahan mengelola stok, mereka juga dapat meningkatkan efisiensi proses operasional usaha warung kelontong dikarenakan pemilik warung kelontong dapat memesan stok barang jualan dari rumah tanpa harus meninggalkan tokonya. Hanya saja, ia tidak merinci lebih jauh seberapa jauh efisiensi yang dapat diperoleh oleh pemilik warung dalam tolak ukur tertentu.

“Kami meyakini GoToko menjadi platform pilihan bagi para pemilik warung kelontong. Fokus utama kami adalah membangun e-B2B platform hulu ke hilir untuk underserved warung agar dapat mendukung pertumbuhan usaha dan kesejahteraan para pemilik warung,” tutupnya.

Potensi digitalisasi warung

Warung kelontong merupakan bagian dari pelaku UMKM yang menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional. KemenkopUKM mencatat saat ini ada sekitar 3,6 juta warung kelontong yang menyumbang hingga 80% terhadap penjualan ritel di Indonesia. Menurut catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, UMKM juga berkontribusi hingga 61,07% atau setara Rp8.573 triliun lebih terhadap PDB.

Meski memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, masih ada sekitar 2,5 juta warung kelontong yang saat ini belum terlayani dengan baik (underserved retailers) akibat kompleksitas distribusi barang di Indonesia, dan sulit dijangkau produsen barang kemasan ternama (brand principals).

Kompetitor Gojek, Grab sudah lebih dulu masuk ke sektor ini setelah mengakuisisi Kudo dengan merintis GrabKios. Diklaim Grab memiliki lebih dari dua juta mitra GrabKios dan tersedia di 500 kota di Indonesia. Sementara, Bukalapak menjadikan Mitra Bukalapak sebagai bisnis utamanya setelah mencatatkan saham perdananya ke publik pada Agustus tahun lalu.

Lini bisnis tersebut diklaim telah berkontribusi sebanyak 34% terhadap pendapatan Bukalapak secara keseluruhan pada semester I 2021. Mitra Bukalapak juga mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 350% secara tahunan pada periode yang sama.

Selain itu, sejumlah startup juga menyasar pemenuhan kebutuhan warung. Salah satu yang terbesar [dari sisi valuasi] ada Ula, mereka memulai debut dengan mengakomodasi kebutuhan pemilik warung di area Jawa Timur.

Berdasarkan survei Nielsen terhadap 3 ribu warung di 14 kota pada Juni 2021, disebutkan Bukalapak menguasai pangsa pasar dengan persentase 42%. Para perusahaan teknologi dan startup lainnya mengincar digitalisasi warung karena potensinya besar. Hasil riset Euromonitor International 2018 menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina lebih suka berbelanja di warung kelontong.

Perusahaan sekuritas CLSA mencatat, biaya akuisisi konsumen alias customer acquisition cost (CACs) melalui mitra warung sekitar 10%-20%, yakni $2 per pelanggan atau kurang dari Rp30 ribu. Biaya ini lebih murah dibandingkan cara umum.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Introduces GoToko, to Help Small Shops Maintain Stock

In using a network of partners and merchants in the ecosystem, Gojek officially launched GoToko for shop owners or grocery stores to fulfill goods and product inventory. In accordance with the campaign launched, namely #MelajuBersamaGojek, it is hoped that GoToko can become a relevant platform for shop owners.

As prioritizing end-to-end services, Gojek strives to optimize the supply demand of goods by shop owners and grocery stores. Currently, GoToko is only available in South Tangerang. In the future, Gojek plans to gradually expand to other areas.

“The launch of GoToko strengthens Gojek’s mission to provide solutions faced by users and at the same time creates a social and economic impact for more stakeholders. In order to grow, these SMEs need to receive adequate service support, even though the location of the stalls is difficult to reach and small business-coverage,” GoToko’s CEO Gurnoor Singh Dhillon said.

GoToko is also equipped with features such as monitoring order history, tracking the delivery of ordered goods, inventory management, access to sales and financial data, and product recommendations according to market demands. Access to promotional and loyalty programs from product brands is increasingly open through the GoToko platform.

The concept that targets the B2B segment is not much different from that of Mitra Tokopedia and Mitra Bukalapak, which previously offered by the marketplace platform. Meanwhile, platforms such as IDmarco and Warung Pintar also offer similar services for shop owners and grocery stores in Indonesia.

Expand partnerships and optimize logistics

In addition to SME empowerment, GoToko is also open collaborations for consumer goods producers to jointly expand product reach, therefore the visibility of relevant products for grocery store consumers can increase. Next, those who join will get real-time market analysis access to the shop level that covers all product brands.

“GoToko’s services will support producers in increasing the effectiveness and efficiency of sales and marketing of newly launched products, opening up opportunities to utilize marketing channels and digital campaigns, becoming new market research channels; promotion and marketing in accordance with targets, and reduce costs and increase efficiency in the operation of the general trade channel. This end-to-end relationship is expected to increase industrial progress,” Gurnoor said.

GoToko offers various product categories, ranging from food, beverages, household needs, toiletries, beauty, and health, as well as baby needs from various manufacturers. With only a cellphone and minimum specifications as Android 6, grocery store entrepreneurs can access the GoToko application.

“Gojek’s reliable logistics services are here to ensure timely delivery. Through middle mile, warehousing, and last-mile solutions, the product will arrive at the grocery store a maximum of the next day with next day and same-day delivery services,” Gojek Group’s Head of Logistics Junaidi said .

Supported by the cash on delivery payment system from Gojek, shop owners can optimize operational costs. Not only saving costs, time, and complexity issues previously faced when shopping manually can be resolved through the GoToko platform.

Furthermore, GoToko will also enhance technological innovation to be able to increase the opportunities for additional income for shop owners and grocery stores by utilizing products, services, and other Gojek members.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Gojek Luncurkan Aplikasi GoToko, Bantu Warung Penuhi Kebutuhan Barang Dagangan

Memanfaatkan jaringan mitra dan merchant dalam ekosistem, Gojek secara resmi meluncurkan GoToko yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik warung atau toko kelontong untuk memenuhi barang dan produk penjualan. Sesuai dengan kampanye yang dilancarkan yaitu #MelajuBersamaGojek, diharapkan GoToko bisa menjadi platform yang relevan untuk pemilik warung.

Dengan mengedepankan layanan hulu ke hilir, Gojek berupaya untuk memaksimalkan persediaan barang yang dibutuhkan oleh pemilik warung dan toko kelontong. Saat ini GoToko baru tersedia di kawasan Tangerang Selatan saja. Ke depannya Gojek berencana untuk memperluas daerah lainnya secara bertahap.

“Peluncuran GoToko memperkuat misi Gojek untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pengguna dan di saat yang sama menciptakan dampak sosial dan ekonomi bagi lebih banyak pemangku kepentingan. Agar dapat berkembang, para pelaku UKM ini perlu mendapat dukungan layanan yang memadai, meskipun lokasi warung sulit dijangkau dan cakupan usaha kecil,” kata CEO GoToko Gurnoor Singh Dhillon.

GoToko juga dilengkapi dengan fitur-fitur seperti pemantauan riwayat pesanan, pelacakan pengiriman barang pesanan, inventory management, akses data penjualan dan keuangan, serta rekomendasi produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Akses ke program promosi dan loyalty dari merek produk pun semakin terbuka melalui platform GoToko.

Konsep yang menyasar segmen B2B tidak jauh berbeda dengan Mitra Tokopedia dan Mitra Bukalapak, yang sebelumnya sudah ditawarkan oleh platform marketplace tersebut. Sementara platform seperti IDmarco dan Warung Pintar juga menawarkan layanan serupa untuk pemilik warung dan toko kelontong di tanah air.

Perluasan kemitraan dan maksimalkan logistik

Selain mendukung pertumbuhan pelaku UKM, GoToko juga bakal membuka kolaborasi para produsen barang konsumsi untuk bersama-sama memperluas jangkauan produk agar visibilitas produk yang relevan bagi konsumen warung kelontong dapat semakin meningkat. Nantinya produsen yang bergabung akan memperoleh akses analis pasar secara real time hingga ke tingkat warung yang mencakup seluruh merek produk.

“Layanan GoToko akan mendukung para produsen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan dan pemasaran produk yang baru diluncurkan, membuka peluang dalam memanfaatkan saluran pemasaran dan kampanye digital, menjadi saluran riset pasar baru; promosi dan pemasaran yang sesuai dengan sasaran, dan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian saluran general trade. Hubungan hulu ke hilir ini diharapkan dapat meningkatkan kemajuan industri,” kata Gurnoor.

GoToko menawarkan berbagai macam kategori produk, mulai dari makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan mandi, kecantikan dan kesehatan, serta kebutuhan bayi dari berbagai produsen. Hanya menggunakan ponsel dengan spesifikasi minimum seperti Android 6, pelaku usaha warung kelontong dapat mengakses aplikasi GoToko.

“Layanan logistik Gojek yang andal hadir untuk memastikan pengiriman secara tepat waktu. Melalui solusi middle mile, pergudangan, dan last mile, produk akan sampai di warung kelontong maksimal satu hari berikutnya dengan layanan pengiriman next day dan same day,” kata Head of Logistics Gojek Group Junaidi.

Didukung oleh sistem pembayaran cash on delivery dari Gojek, pelaku usaha warung dapat mengoptimalkan biaya operasional. Bukan hanya menghemat biaya, persoalan waktu dan kerumitan yang sebelumnya dihadapi saat berbelanja secara manual bisa teratasi melalui platform GoToko.

Ke depannya, GoToko juga akan menyempurnakan inovasi teknologi untuk dapat meningkatkan peluang pendapatan tambahan pemilik warung dan toko kelontong dengan memanfaatkan produk, layanan, dan anggota Gojek lainnya.

Application Information Will Show Up Here