Nativ Disc Sulap Koleksi CD Musik Menjadi Format Lossless dengan Informasi yang Merinci

April kemarin, kita sudah melihat debut sebuah startup asal Hong Kong dalam menyajikan pemutar audio Hi-Res rumahan bernama Nativ Vita. Misi yang hendak mereka capai sebenarnya cukup ambisius, terbukti dari dua perangkat pelengkap yaitu DAC-amplifier dan power supply khusus untuk menyuplai daya listrik yang ‘bersih’.

Kini startup yang beroperasi di bawah nama Nativ Sound tersebut kembali membuktikan komitmennya lewat perangkat baru yang juga dirancang untuk melengkapi Vita. Dijuluki Nativ Disc, perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah CD ripper yang siap mengonversi musik dari CD menjadi format lossless.

Desainnya sengaja dibuat senada dengan Vita, mengingat pengguna bisa menyambungkan Disc langsung ke Vita lewat USB. Proses konversi dipastikan berjalan semudah dan sesederhana mungkin, hanya melibatkan pengguna untuk menyelipkan koleksi CD musik yang mereka miliki ke dalam Disc satu demi satu.

Pengguna bisa memilih format yang diinginkan, apakah FLAC, WAV atau MP3, untuk disimpan ke dalam unit hard disk milik Nativ Disc sebelum akhirnya dioper ke Vita. Selama proses ripping berlangsung, Disc memastikan kopi file dibuat seidentik mungkin dengan sumber CD-nya.

Tidak kalah menarik adalah bagaimana Nativ telah bekerja sama dengan Gracenote. Kemitraan ini memungkinkan Nativ Disc untuk mengenali CD musik yang hendak di-rip, lalu menyajikan informasi album beserta cover art-nya secara otomatis. Tak hanya itu, Gracenote juga akan meracik playlist berdasarkan aktivitas dari deretan CD yang telah di-rip.

Bagi mereka yang telah menjadi backer dari Nativ Vita, Nativ Disc bisa dibilang sebagai perangkat pendukung yang wajib dibeli. Alasannya simpel saja: mereka yang tertarik dengan Nativ Vita pastinya merupakan audiophile, dan seorang audiophile kemungkinan besar memiliki koleksi CD musik yang cukup banyak – yang perlahan dimakan usia di era serba streaming ini.

[Manic Monday] Memberdayakan Musik Dengan Data

Beberapa tahun lalu, jaman saya masih kuliah, saya memiliki sebuah USB thumb drive. Saat itu masih sangat baru dan belum banyak orang memilikinya, sampai saya perlu membawa CD installer drivernya ke mana-mana. Thumb drive tersebut sanggup memuat data sebesar 64 MB, lebih besar dari satu kotak disket yang dahulu selalu saya bawa ke mana-mana, dan pastinya tidak rentan terhadap jamur. Dan hari ini, sepertinya thumb drive ukuran tersebut bahkan sudah tidak dijual; muatan memori 1GB saja biasanya sudah jadi hadiah bonus dan tidak dijual.

(null)

[Manic Monday] Empowering Music With Data

Several years ago, when I was still in University, I owned a USB thumb drive. It was still relatively new then and not many people owned one, to the point that I had to carry around the installer CD everywhere. That thumb drive was capable of storing a whopping 64 MB, much larger than the box of floppy disks that I carried everywhere, and was most certainly less prone to fungi. Today, a thumb drive with such capacity is probably not for sale anymore; even 1GB drives are usually given away as bonuses.

Continue reading [Manic Monday] Empowering Music With Data