Kabarnya Sony Kesulitan Menekan Harga PlayStation 5

Bagi produsen console game, hanya memperoleh keuntungan kecil atau bahkan merugi dalam memasarkan produk bukanlah hal baru. Anda mungkin sempat mendengar soal ongkos produksi PlayStation 3 yang lebih mahal dari harga unitnya, lalu Sony juga tidak mendapatkan banyak laba dari penjualan PlayStation 4. Biasanya, profit baru perusahaan raih lewat software serta layanan premium seperti PlayStation Plus.

Berdasarkan laporan sejumlah narasumber kepada Bloomberg, kondisi yang Sony hadapi ketika memproduksi PlayStation 3 berpeluang akan terulang lagi di PlayStation 5. Sang console maker Jepang itu kabarnya sedang kesulitan menekan harga console next-gen mereka. Akibatnya, sejumlah fitur terpaksa ditiadakan. Dan boleh jadi inilah penyebab mengapa Sony belum mengumumkan harga PlayStation 5 dan menunggu hingga Microsoft menyingkap harga Xbox Series X.

Dari keterangan informan, biaya produksi PlayStation 5 mencapai US$ 450 per unit. Keadaan tersebut diakibatkan oleh faktor kelangkaan sejumlah komponen pendukung penting seperti DRAM dan memori flash NAND. Seandainya Sony tak mau merugi seperti di era PS3, maka mereka perlu menjual hardware next-gen  itu setidaknya di harga US$ 470. Menurut analis Damian Thong dari Macquarie Capital, angka ini memang terlihat kurang atraktif di mata konsumen.

Alasannya sederhana: konsumen akan membandingkannya PlayStation 5 dengan PS4 serta PS4 Pro. Harga yang lebih mahal dari console current-gen mengisyaratkan mahalnya material-material penyusun produk. Kondisi tersebut berpotensi mengurangi jumlah permintaan, apalagi sejauh ini judul-judul permainan terbesar (misalnya The Last of Us Part II dan Ghost of Tsushima) tetap akan hadir di PlayStation 4. Dan berkat dukungan backward compatibility, saya menduga fans malah tak akan buru-buru beralih ke PS5.

Sebagai perbandingan, PlayStation 4 dibanderol US$ 400 di momen peluncurannya dan kini varian standar bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang US$ 300 saja. Mengacu pada estimasi IHS Market, Sony memerlukan modal US$ 381 untuk menghasilkan satu unit PS4. Itu berarti meski tipis, masih ada keuntungan yang perusahaan dapatkan dari penjualan console.

DRAM dan NAND belakangan jadi sulit diperoleh karena bukan hanya produsen home console yang membutuhkannya. Perusahaan smartphone juga memerlukan komponen-komponen ini dalam memproduksi perangkat 5G, salah satu contohnya ialah Samsung yang baru saja mengungkap keluarga Galaxy S20. Smartphone-smartphone tersebut ditunjang oleh teknologi wireless generasi kelima serta RAM minimal 12GB (di kawasan Amerika Serikat).


Tentu saja bukan cuma Sony yang ‘dipaksa’ untuk memasarkan platform next-gen di harga tinggi. Analis Daniel Ahmad memperkirakan, Xbox generasi keempat akan dipatok di kisaran US$ 500 – mungkin di atas PS5 karena spesifikasi hardware yang lebih canggih dan dengan profit yang lebih tipis lagi.

Via Eurogamer.

Analis: PlayStation 5 Akan Dibanderol $ 500, Dirilis Bulan November 2020

Melihat tanda-tanda yang ada, peralihan dari console current-gen ke generasi selanjutnya akan menjadi momen menarik. Microsoft sudah mulai mengajukan konsep cloud gaming dan ada kemungkinan sistem ini dibubuhkan pada hardware anyar mereka. Sang rival Sony sendiri telah mengungkap sedikit detail spesifikasi dari PlayStation ‘5’ dan rencana buat merangkul fitur backward compatibility.

Namun memang ada banyak pertanyaan yang belum terjawab. Pertama, seperti apa wujud ‘PS5’? Kedua, kapan produk akan resmi disingkap dan diedarkan jika Sony absen di E3 2019? Dan terakhir, detail hardware mengindikasikan harga retail yang lebih mahal dari PlayStation 4, tapi berapa? Analis Hideki Yasuda dari Ace Research Institute mencoba mengajukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Dilaporkan oleh WinFuture, Hideki Yasuda memprediksi bahwa PlayStation 5 akan dibanderol di harga US$ 500. Angka ini lebih tinggi dari PlayStation 4 ketika melakukan debutnya. Sistem gaming current generation itu awalnya dijajakan senilai US$ 400, kemudian dalam perjalanannya, menurun jadi US$ 300, diterapkan baik pada edisi standar maupun spesial. Kini, US$ 400 adalah angka yang dipatok untuk satu unit PlayStation 4 Pro.

Kenaikan harga boleh jadi disebabkan oleh kehadiran komponen-komponen yang lebih canggih. Mengacu pada keterangan lead system architect Mark Cerny di bulan April kemarin, PlayStation 5 akan dibekali penyimpanan berbasis SSD dan kabarnya bisa menjalankan konten di resolusi 4K serta mendukung fitur ray tracing – berkat dukungan prosesor semi-custom AMD Ryzen 3 7nm serta GPU Radeon Navi.

Melihat dari pengalaman sebelumnya, saya menduga bahkan dengan menjual PS5 di harga US$ 500, Sony tidak memperoleh banyak keuntungan atau mungkin malah merugi. Hal ini boleh dikatakan ‘cukup normal’ di ranah penyajian console. Produsen akan balik modal dan mendapatkan pemasukan beberapa saat setelah momen peluncuran berlalu lewat penjualan game serta layanan berlangganan PlayStation Plus.

Untuk waktu ketersediaan PS5, Yasuda mengestimasi akan jatuh pada bulan November 2020. Waktu tersebut cukup masuk akal, karena memang mendekati periode liburan hari raya/akhir tahun. Penuturan Yasuda cukup senada dengan prediksi analis Michael Pachter dari Wedbush Securities sebelumnya, yang menyatakan bahwa PlayStation 5 tidak akan dirilis hingga tahun 2019 berakhir.

Selain itu, Hideki Yasuda memperkirakan akan ada sekitar enam juta unit PS5 terjual di bulan Maret 2021, dan bertambah lagi 15 juta console lagi di tahun berikutnya. Menurutnya, PlayStation 5 akan kembali berkompetisi dengan produk baru Microsoft, sedangkan layanan gaming on demand seperti Google Stadia kemungkinan belum memberikan perlawanan berarti bagi platform konvensional.

Via BGR.