Gandeng HP, HTC Luncurkan Bundel VR Headset Vive Plus Desktop PC

HTC dan HP baru saja melakukan kolaborasi yang cukup menarik. Keduanya mengumumkan bundel headset Vive bersama sebuah desktop PC yang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk bisa memberikan pengalaman VR secara mulus.

Harga adalah faktor yang paling menarik dari bundel ini. Bagaimana tidak, dengan modal $1.500, konsumen bisa langsung menikmati pengalaman virtual reality menggunakan HTC Vive. Kalau membeli secara terpisah, Vive sendiri dibanderol seharga $800, yang berarti sisa $700 adalah untuk PC-nya.

Desktop PC bernama HP Envy 750 ini mengemas spesifikasi yang cukup mumpuni jika mempertimbangkan harganya; mulai dari prosesor Intel Core i5–6400, RAM 8 GB DDR4, GPU AMD Radeon RX 480, SSD 128 GB dan HDD 1 TB. Turut melengkapi adalah sebuah DVD drive, keyboard, mouse, serta OS Windows 10 Home.

HP Envy 750 yang termasuk dalam bundel mengemas spesifikasi yang cukup untuk menjalankan game VR / HTC
HP Envy 750 yang termasuk dalam bundel mengemas spesifikasi yang cukup untuk menjalankan game VR / HTC

Memang masih ada PC lain dengan spesifikasi yang jauh lebih ganas dibanding Envy 750, tapi ini saja sebenarnya sudah memenuhi standar minimum yang ditetapkan untuk bisa mengatasi semua yang dibutuhkan Vive. GPU Radeon RX 480 sendiri dicap sebagai standar paling minim untuk bisa menjalankan game VR.

HTC mengklaim konsumen sebenarnya akan mendapatkan bundel senilai total $1.700. Berdasarkan pengamatan TechSpot, komponen-komponen milik Envy 750 sendiri kalau ditotal nilainya mencapai $800. Jadi pada dasarnya konsumen akan mendapat potongan $100 dengan membeli bundel ini ketimbang merakit PC sendiri.

Ke depannya, HTC akan menawarkan bundel Vive + PC lain, mungkin yang berspesifikasi lebih tinggi ataupun yang merupakan hasil kolaborasi dengan pabrikan lain. Namun untuk sekarang, setidaknya paket “Vive Starter Kit” ini bisa menjadi opsi ideal bagi mereka yang belum memiliki gaming PC dan hendak menikmati virtual reality.

Sumber: TechSpot dan HTC.

Usung Desain Unik, HP Envy AIO 27 Merupakan All-in-One PC Tertipis

Kita semua tahu cara kerja all-in-one (AIO) PC, bukan? Ambil sebuah monitor, buatkan ‘rumah’ baru di bagian belakangnya, lalu isi dengan komponen-komponen esensial macam prosesor, memory dan lain sebagainya. Namun kali ini HP mempunyai ide yang sedikit berbeda untuk AIO terbarunya.

Dijuluki HP Envy AIO 27, ia mengusung gaya desain yang cukup unik, dimana semua komponen pentingnya ditanamkan di bagian dasar monitor. Alhasil, unit monitor itu sendiri bisa tampak lebih tipis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 mm.

Semua port konektivitas HP Envy AIO 27 ditempatkan di bagian samping dan belakang / HP
Semua port konektivitas HP Envy AIO 27 ditempatkan di bagian samping dan belakang / HP

Jangan bayangkan perangkat ini seperti kombinasi monitor yang diletakkan di atas casing PC. HP telah merancang bagian dasarnya seringkas mungkin, berwujud balok tipis yang terbungkus dalam material aluminium. Seandainya saya tidak menyebut istilah “AIO” di sini, Anda mungkin bakal mengiranya sebagai sebuah monitor biasa.

Di dalamnya bernaung spesifikasi yang cukup mumpuni untuk mengakomodasi kegiatan produktivitas maupun multimedia: prosesor quad-core Intel Core i7–6700T, RAM 16 GB DDR4, GPU Nvidia GeForce GTX 950M, dan perpaduan SSD M.2 128 GB serta HDD 1 TB. Layarnya yang merupakan touchscreen sendiri memiliki ukuran 27 inci, dengan resolusi 2560 x 1440 pixel.

HP Envy AIO 27 ditenagai empat speaker buatan Bang & Olufsen / HP
HP Envy AIO 27 ditenagai empat speaker buatan Bang & Olufsen / HP

Tidak kalah menarik adalah sebuah panel sentuh di ujung kanan bagian dasarnya yang berfungsi sebagai kenop volume untuk keempat speaker terintegrasi buatan Bang & Olufsen. HP tak lupa menyertakan sebuah modul webcam yang bisa dilepas-pasang dan kompatibel dengan fitur Windows Hello.

Bagaimana dengan konektivitas? Well, Anda akan menjumpai semuanya di belakang: ada empat port USB 3.0, satu USB-C, HDMI-in dan HDMI-out, serta sebuah card reader. HP Envy AIO 27 rencananya akan dipasarkan mulai bulan ini seharga $1.300.

Sumber: PC World dan HP.

HP Powerup Backpack Siap Menggotong Sekaligus Mengisi Ulang Laptop Anda Hingga Penuh

Apa kriteria utama Anda dalam memilih tas laptop? Terdapat kompartemen khusus untuk smartphone dan tablet? Kompartemen untuk menyimpan charger dan power bank? Bagaimana dengan tas yang bisa menggotong sekaligus mengisi ulang laptop Anda?

Mari berkenalan dengan HP Powerup Backpack. Wujudnya sepintas terlihat seperti tas ransel biasa, akan tetapi ia telah dibekali dengan baterai berdaya 22.400 mAh yang bisa mengisi ulang laptop HP Anda hingga penuh, bahkan yang berukuran 17 inci sekalipun.

Apakah laptop yang di-charge di dalam tas tidak berbahaya? Jawabannya iya, seandainya sirkulasi udara tidak lancar. HP Powerup Backpack mengemas sejumlah kantung ventilasi plus sensor suhu dan regulator untuk mencegah laptop jadi terlampau panas.

Satu tas untuk mengisi ulang tiga gadget sekaligus / Amazon
Satu tas untuk mengisi ulang tiga gadget sekaligus / Amazon

Daya sebesar itu juga berarti ia dapat mengisi ulang smartphone hingga 10 kali berturut-turut. HP juga telah merancangnya agar sesuai dengan standar penerbangan sipil dan diperbolehkan dibawa ke dalam kabin pesawat. Pun demikian, regulasi tiap negara yang berbeda-beda masih bisa menjadi halangan.

Saat baterainya habis, pengguna tinggal menancapkannya ke colokan listrik. Kabelnya sendiri tersimpan dengan rapi di kompartemen samping untuk memudahkan akses. Soal ketahanan, cipratan air saja tidak akan menjadi masalah buat tas ini.

Saat ini pre-order HP Powerup Backpack sudah dibuka di Amazon seharga $200, dan ketersediaan retail-nya sendiri rencananya akan dimulai pada tanggal 1 Oktober mendatang.

Sumber: The Verge.

[Review] HP Spectre x360, Ketika Desain ala MacBook Air Dipadu Fleksibilitas Lenovo Yoga

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap device komputasi yang bisa berperan sebagai laptop sekaligus tablet, Spectre x360 diramu oleh Hewlett-Packard sebagai salah satu produk 2-in-1 flagship mereka. Tipe ini tediri dari beberapa konfigurasi, namun semuanya memiliki kesamaan: HP Spectre x360 disiapkan khusus untuk menyaingi rival-rival sekelasnya.

Meski Anda melihat sebuah sistem dengan branding HP, Spectre x360 merupakan hasil kolaborasi sang produsen PC bersama tim teknisi Microsoft demi mengoptimalkan segala macam aspek dari mulai suara i pendingin sampai color gamut di layar. Hasilnya adalah perangkat convertible berperforma tinggi yang dipadu OS Windows 10 bebas bloatware.

Unit review ini adalah Spectre x360 dengan layar 13-inc FHD, ukuran notebook convertible paling populer, menyimpan chip Intel Core i7. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, saya paham jika banyak orang jatuh hati pada penampilannya, dan HP memang punya pembenaran terhadap harga premium yang mereka tawarkan untuk satu unit device.

Design

Demi meramu Spectre x360, HP seolah-olah mengadopsi elemen terbaik dari Apple MacBook Air dengan struktur seri Lenovo Yoga. Tubuh laptop 2-in-1 ini tersusun dari material aluminium, baik untuk punggung layar, area keyboard dan palm rest, serta sisi bawahnya. Tulisan ‘Hewlett-Packard’ di punggung serta frame berwarna hitam di tubuh abu-abu metaliknya mendukung kesan minimalis dari Spectre x360, membuatnya terlihat sangat cantik.

Review HP Spectre x360 13

Review HP Spectre x360 35

Review HP Spectre x360 21

HP Spectre x360 merupakan laptop yang sangat tipis (meski tak setipis HP Spectre 13), dibekali engsel unik buat mencengkram bagian layar dan tubuh secara mantap, dengan ketebalan hanya 16mm. Rasio panjang dan lebar tubuh, yaitu 324,86×218,44-milimeter, juga disesuaikan agar ia mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas. Engsel tersebut memungkinkan Spectre x360 dapat Anda gunakan dalam empat mode berbeda: notebook, tablet stand, tent dan tablet; hanya tinggal memutar bagian layar.

Review HP Spectre x360 25

Review HP Spectre x360 14

Windows segera mengetahui saat Anda memutar layar, memindahkan sistem ke mode selanjutnya. Keyboard ber-backlight LED putihnya menjadi nonaktif ketika panel sudah melewati batas 180 derajat (ditandai dengan matinya LED). Papan ketik Spectre x360 tidak mempunyai mekanisme untuk menarik masuk tuts, namun tombol-tombol diposisikan di zona yang sedikit menjorok ke dalam sehingga mereka tidak tertekan selama Anda menaruh notebook di permukaan datar.

Review HP Spectre x360 0

Review HP Spectre x360 23

Dengan struktur convertible non-detachable, HP menaruh tombol-tombol tambahan dan konektivitas fisik di sisi samping. Di kiri, Anda bisa menemukan sebuah slot USB 3.0, SD card reader, dan tombol power (plus colokan power); dan di bagian kanan ada port audio 3.5mm combo, sepasang USB 3.0, HDMI, mini DisplayPort, tombol volume dan Windows. HP Spectre x360 versi review belum memiliki port USB type-C.

Review HP Spectre x360 16

Review HP Spectre x360 17

Build quality

Tubuh Spectre x360 tersusun atas aluminium kokoh dengan permukaan anodized. Laptop ini terasa solid bagaimanapun cara Anda menggunakannya. Saya tidak merasakan adanya zona-zona ’empuk’ baik di tubuh maupun monitor. Bagian layar mudah digerakkan tanpa menampilkan kesan ringkih. Tentu saja Anda tetap tidak boleh memperlakukan Spectre x360 secara semena-mena. Ia bukanlah device rugged, dan tekanan berlebihan di area display menyebabkannya distorsi.

Review HP Spectre x360 27

Review HP Spectre x360 20

Display

Sempat dibahas sedikit di pembukaan ulasan ini, HP Spectre x360 dibekali layar berkualitas tinggi, bahkan mampu menandingin sejumlah gaming notebook – sangat menopang konsep 2-in-1 ketika viewing angle menjadi sangat penting. Layar sentuh 13,3-inci 1920×1980-pixel di sana mempunyai level color gamut yang luas, objek-objek terlihat tajam dan cemerlang, lalu tingkat brightness monitor mampu mengalahkan bayangan serta cerahnya sinar matahari meskipun laptop menggunakan lapisan kaca glossy.

Review HP Spectre x360 30

Review HP Spectre x360 29

Kualitas seperti ini sangat jarang ditemukan di produk sekelas, memastikan Spectre x360 dapat dipakai di bermacam-macam skenario. Respons touchscreen-nya juga akurat untuk berteraksi dengan tombol-tombol berukuran kecil walau di-setting di resolusi 1080p. Buat navigasi dalam Windows 10, saya sendiri akhirnya lebih sering menggunakan touchscreen ketimbang touchpad karena lebih ringkas.

Review HP Spectre x360 15

Keyboard, touchpad & palm rest

Tanpa menyertakan numpad, Spectre x360 menghidangkan papan ketik chiclet ber-keycap plastik yang lapang untuk para user. Tombol-tombol utama seperti huruf dan angka mempunyai besar 1,5×1,5-sentimeter, memiliki jarak kurang lebih 3,5mm. Ukuran ini sangat pas dengan jari mungil saya. Keyboard juga cukup nyaman dan presisi buat mengetik sehari-hari.

Review HP Spectre x360 34

Namun seperti di sejumlah laptop HP lain, saya tetap mengeluhkan rancangan tombol kursornya (tombol panah): kursor kiri dan kanan lebih kecil dari tombol lain, kemudian produsen memampatkan tombol atas serta bawah di satu lubang. Bagi user yang kadang menggunakan kursor sebagai alternatif input, rancangan ‘irit tempat’ ini menyebabkan sering salah tekan.

Review HP Spectre x360 33

Ketika umumnya produsen menempatkan touchpad ke sebelah kiri palm rest agar sejajar dengan tombol spasi, touchpad Spectre x360 tepat berada di tengah, memberikan ruang selebar 9cm buat mengistirahatkan telapak tangan Anda. Ukuran touchpad juga tergolong luas, yaitu 14×6,5-sentimeter dengan ujung membundar. Touchpad dapat membaca dua jari, tapi sayang tak merespons input secara akurat sehingga saya lebih sering memakai layar sentuhnya.

Review HP Spectre x360 32

Satu hal yang saya belum (berani) coba adalah seberapa tahan papan ketik dalam menanggulangi tumpahan atau cipratan air.

Hardware

Spesifikasi dan sususan hardware HP Spectre x360 bisa Anda lihat lengkap dari hasil screenshot software Speccy di bawah:

Review HP Spectre x360

Review HP Spectre x360 1

Review HP Spectre x360 2

Review HP Spectre x360 3

Performance

Komposisi hardware Spectre x360 memang disiapkan untuk kebutuhan kerja sehari-hari, olah data level menengah, serta hiburan multimedia. Ia belum optimal buat menangani game-game 3D, terutama kelas blockbuster multiplatform. Walaupun berhasil mencetak skor 2837 di PCMark 8 dengan catatan ‘lebih baik dari 54 persen produk lain’ dan berada di atas rata-rata notebook umumnya, Spectre x360 belum sanggup memuaskan gamer. Hasil benchmark bisa Anda lihat di bawah.

PCMark 8:

Review HP Spectre x360 10

Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, di-setting ‘default’:

Review HP Spectre x360 5

Review HP Spectre x360 7

3D Mark Sky Diver:

Review HP Spectre x360 8

Review HP Spectre x360 9

Monster Hunter Online:

Review HP Spectre x360 12

Final Fantasy XIV Heavensward:

Review HP Spectre x360 11

Using experience

Biasanya, semakin mungil ukuran notebook, semakin sulit bagi produsen untuk meminimalisir suara kipas pendingin. Hebatnya, sejauh ini Spectre x360 sanggup bekerja dengan hening, apapun tugas yang saya berikan padanya; dengan satu kelemahan signifikan: penggunaan di waktu lama menyebabkan suhunya meningkat.

Review HP Spectre x360 24

Hampir semua area terkena dampaknya. Pojok kiri atas keyboard merupakan zona terpanas, merembes ke tuts hingga palm rest. Di ruang tanpa pendingin udara, suhu tinggi tersebut akan memengaruhi faktor kenyamanan.

Review HP Spectre x360 31

Fleksibilitas dan layar bermutu tinggi Spectre x360 memastikan aktivitas menonton video jadi berkualitas, apalagi entah bagaimana HP berhasil memampatkan baterai berkapasitas cukup besar di tubuh notebook tipis ini. Dengan menggunakan setting power ‘HP Recommended’, ia sanggup tetap menyala selama hampir enam jam – saya pakai buat mengetik, download, menyaksikan trailer-trailer di YouTube, dan mendengarkan musik. Di tes baterai PCMark 8, Spectre x360 dapat aktif selama 4 jam 38 menit.

Berbicara soal musik, audio adalah aspek terlemah dari HP Spectre x360. Terlepas dari kehadiran speaker Bang & Olufsen disertai app companion, output suaranya terbilang lemah walaupun preset telah saya utak-atik. Nada-nada tinggi dan mid memang nyaring, tetapi terdengar keruh di sana-sini; kemudian bass hampir tidak terasa sama sekali.

Review HP Spectre x360 28

Review HP Spectre x360 19

Agar pengalaman menonton video jadi maksimal, menambahkan speaker eksternal sangat dianjurkan.

Verdict

Beberapa faktor memang menghambat HP Spectre x360 untuk merebut gelar notebook covertible premium 13-inci terbaik: touchpad bisa digarap lebih baik dan intuitif lagi, device memerlukan speaker yang lebih bermutu, lalu pemakaian material logam juga berpengaruh pada bobot (sekitar 1,48kg), dan menakar lebih kritis, juga menyebabkan ujung palm rest menjadi tajam.

Tapi saya berpendapat, sulit untuk tidak merekomendasikan Specter x360 bagi mereka yang sedang mencari laptop 2-in-1. Di kelasnya, performa device ini tergolong tinggi, layarnya jempolan, baterainya awet, dan yang terpenting buat saya, build-quality-nya istimewa.

HP Spectre x360 dengan chip Intel Core i7 dibanderol mulai dari harga Rp 19 kurang sedikit sampai Rp 21 juta. Anda yang tertarik bisa membeli secara online lewat Blibli.com.

[Review] Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Ada banyak sekali pernak-pernik Star Wars, dan mereka ini menjadi objek incaran para penggemar beratnya mendekati atau bertepatan dengan pelepasan film serta video game terbaru. Dan di tengah-tengah antisipasi The Force Awakens, HP memanfaatkan momen tersebut untuk menghidangkan sebuah produk tie-in unik: notebook Pavilion edisi spesial Star Wars.

Jutaan orang sudah menyaksikan Star Wars Episode VII, dan film ini sudah diturunkan dari sinema-sinema, namun euforia masih belum berakhir. Beberapa bulan setelah pengumuman perdananya, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjajal laptop atraktif ini. Aspek unggulan dari HP Pavilion Star Wars adalah presentasi produknya yang apik tidak menuntut harga terlalu tinggi.

Nama Pavilion sendiri mengindikasikan bahwa unit ini merupakan bagian dari jajaran produk Home dan Home Office. Dengan begitu, ia bukanlah mesin gaming ataupun laptop workstation, terlepas dari wujudnya yang ‘buas’. Di artikel ini, saya akan membantu Anda menjawab satu pertanyaan: apakah The Force memang betul-betul menyertai HP Pavilion Star Wars, atau ia malah menjadi Jar Jar Binks-nya produk bertema Star Wars?

Design

Begitu dikeluarkan dari packaging, saya langsung tahu HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX adalah persembahan manis bagi pecinta franchise sci-fi ciptaan George Lucas itu.

HP mengambil pendekatan sisi gelap dari Force. Notebook didominasi warna hitam, kelabu dan merah. Dengan ilustrasi mirip baretan-baretan, laptop seolah-olah ialah benda peninggalan bekas konflik luar angkasa. Logo HP glossy gelap yang tersemat di lid juga tampak serasi.

Review HP Star Wars 22

Review HP Star Wars 15

Saya sangat menyukai detail yang HP bubuhkan pada notebook: gambar Stormtrooper, Darth Vader, Death Star, potongan logo Galactic Empire, tulisan Aurebesh, serta touchpad bergambar HUD X-Wing ketika Luke Skywalker berusaha meledakkan Death Star. Primadona dari aspek penampilan HP Pavilion Star Wars ialah keyboard ber-backlight LED merah.

Review HP Star Wars 29

Namun sebagai perangkat tie-in The Force Awakens, Hewlett-Packard terlihat ‘bermain aman’ di sisi desain. Satu-satunya keterkaitan antara notebook dan film Star Wars paling baru itu hanyalah background desktop Kylo Ren, sisanya mengacu pada trilogi orisinil. Bahkan ilustrasi Stormtrooper di sana adalah versi lama, bukan First Order.

Review HP Star Wars 27

Review HP Star Wars 26

HP Pavilion Star Wars memiliki dimensi 2,51×38,45×26,11-sentimeter dengan bobot 2,3-kilogram, menyuguhkan layar seluas 15,6-inci. Terdapat ruang lapang bagi HP untuk menyematkan set keyboard lengkap. Saat LED merah dinyalakan, lampu naik ke sisi samping tuts. Sayangnya ada ketidakrataan penyebaran warna di sejumlah area, menyebabkan beberapa tombol terlihat lebih gelap.

Review HP Star Wars 18

Review HP Star Wars 17

Build quality & hardware accessibility

Notebook didominasi material plastik – layar, frame, area papan ketik serta chasis bawah. Dan ini alasannya mengapa HP Pavilion Star Wars tidak terlalu berat. Strukturnya cukup kokoh, tapi sejumlah zona terasa ’empuk’. Untung saja bagian lid sangup menjaga layar dari tekanan eksternal sehingga LCD tidak terdistorsi. Lalu sewaktu membuka layar dari posisi tertutup tanpa memegang bagian bawah, body kadang sedikit terangkat.

Review HP Star Wars 14

Unit baterai bisa dilepas melalui dua switch, dan saya berasumsi hardware juga bisa diakses dengan melepas baut-baut di bawah.

Review HP Star Wars 13

Display

Sebagai portal mengakses konten, Hewlett-Packard menyediakan panel BrightView IPS WLED 15,6-inci dengan resolusi native 1920×1080 – lebih tinggi dari standar laptop HP Pavilion biasa (1366×768). Di kelas produk multimedia, performanya cukup memuaskan. Lapisan matte membantu output mengurangi pantulan, namun akibatnya, warna jadi kurang tersaji sempurna.

Review HP Star Wars 21

Review HP Star Wars 19

Review HP Star Wars 20

Display HP Pavilion Star Wars tampak mati-matian melawan sinar matahari karena tingkat brightness yang rendah. Dan untuk sebuah laptop mid-range, viewing angle-nya tergolong luas.

Keyboard, touchpad & palm rest

Selama kurang lebih 10 hari menjajal unit review ini, secara garis besar notebook ini adalah ‘rekan’ kerja yang handal. Tuts keyboard chiclet 10x10mm-nya diposisikan dengan gap 3-milimeter. Bagi saya, jarak ini terbilang nyaman buat kegiatan mengetik sehari-hari. Terdapat gap lebih luas (4,5mm) untuk memisahkan zona numpad.

Review HP Star Wars 36

Saya menyayangkan tombol kursor arah. HP tampak sangat irit tempat, menyatukan tuts atas dan bawah di satu lubang. Jika sering menggunakan kursor buat menjelajahi laman website atau mengedit dokumen, persentase salah tekan jadi lebih besar. Padahal zona palm rest kanan masih luas dan tidak ada salahnya HP memundurkan posisi kursor.

Review HP Star Wars 31

Touchpad berilustrasi HUD X-wing ditempatkan sedikit ke bagian kiri palm rest, tapi tidak benar-benar sejajar dengan spasi. Ia mempunyai luas sekitar 6,5x11cm. Tidak ada tombol fisik, namun secara naluriah pengguna laptop paling awam pun pasti bisa menebak di mana fungsi klik kanan dan kiri bersembunyi. Saya sendiri beropini, navigasi sebenarnya akan lebih memuaskan andai touchpad diperlebar.

Review HP Star Wars 33

Palm rest memiliki material serupa area di sekitar keyboard. Ia semi-glossy dan mudah dibersihkan. Kemudian, meski laptop pasti akan jadi lebih hangat saat dinyalakan dalam waktu lama, temperatur palm rest tetap terjaga di batasan yang wajar.

Review HP Star Wars 34

Connectivity

Notebook menyajikan konektivitas fisik berupa sepasang port USB 3.0, satu USB 2.0, port HDMI, sebuah port LAN, jack audio combo 3,5mm, multi-format card reader, dan optical drive SuperMulti DVD burner. Kemudian tentu saja ada Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth.

Review HP Star Wars 16

Experience

Dengan memakainya di tempat publik, HP Pavilion Star Wars Special Edition adalah laptop sempurna jika Anda ingin mencuri perhatian orang – sekalipun mereka bukan fans Star Wars; sekali lagi berkat eksekusi apik pada desain. Bagi saya, berat 2,3 kilogram tergolong ringan untuk dibawa-bawa.

Dari perspektif hiburan multimedia, komponen optical drive sangat berguna seandainya Anda masih mempunyai koleksi DVD film. Kualitas layarnya cukup memuaskan buat menonton film (di kamar atau ruang tertutup lain), dan Anda tidak perlu menambahkan speaker eksternal karena HP sudah membekali laptop dengan speaker build-in Bang & Olufsen Play. Bass memang ‘standar notebook‘, namun setidaknya output audio terdengar lantang.

Review HP Star Wars 30

Edisi spesial Star Wars HP Pavilion ini dibundel bersama app Command Center. Di sana Anda bisa mengkustomisasi theme, memilih wallpaper, serta menjelajahi koleksi gambar di bagian galeri.

Hardware & performance

Susunan hardware bisa Anda lihat langsung lewat screenshot Speccy.

Review HP Star Wars 01

Ketiadaan SSD terbukti sangat memengaruhi waktu loading dan booting. Dalam sejumlah skenario, keterlambatan respons cukup terlihat saat Anda membuka aplikasi. Meski demikian, hard drive Hitachi S50GB 5.400rpm berkapasitas 1TB memberikan medium penyimpanan data yang lapang.

GPU Nvidia GeForce 940M membatasi pengguna dalam menikmati permainan-permainan baru di resolusi full-HD. GTX 960M ialah kartu grafis yang dianjurkan buat gamer mainstream. Dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike 1.1, HP Pavilion Star Wars meraih skor 1402 – angkanya di bawah rata-rata notebook modern. Di PCMark, nilai casual gaming mencetak 18,88fps dengan hasil total 2318.

Review HP Star Wars 02

Review HP Star Wars 05

Saya juga memanfaatkan software Unigine Heaven 4.0 dan Valley untuk menguji performa grafis notebook ini. Setup-nya sendiri custom, saya memilih DirectX 11, tingkat quality high, menonaktifkan anti-aliasing, full-screen, dan mengunakan resolusi 1920×1080. Hasil terbaiknya ialah sebagai berikut:

Review HP Star Wars 06

Review HP Star Wars 07

Untuk tes gaming langsung, saya cuma menginstal satu permainan saja: The Witness, sebagai representasi judul casual, dibantu Fraps. Di level high, awalnya The Witness menampilkan 25fps. Seiring bertambahnya objek, frame rate turun perlahan-lahan. Berdasarkan pengamatan saya, frame rate terendah terdeteksi di 14, sedangkan paling tinggi terpantau di 37 – tidak pernah melewati 40. Tapi kendala tersebut tidak menghalangi saya memperoleh screenshot-screenshot cantik ini:

Review HP Star Wars 08

Review HP Star Wars 11

Review HP Star Wars 09

Review HP Star Wars 12

Review HP Star Wars 10

The Force juga sepertinya tidak terlalu kuat pada unit baterai HP Pavilion Star Wars. Untuk menyajikan video offline tanpa henti, bertahan hampir enam jam. Lalu untuk menjalankan streaming video, durasi baterai turun lagi sampai hanya empat jam 40 menitan. Daya tahan yang ideal adalah minimal enam jam.

Verdict

HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX merupakan pemandangan mengesankan bagi mereka yang pertama kali berkenalan dengannya. Tetapi ketika menilik lebih jauh, konsumen yang kritis akan sadar bahwa Hewlett-Packard sebetulnya hanya mengadopsi laptop di keluarga Pavilion, kemudian memberinya kosmetik bertema Star Wars baik pada rancangan di luar serta konten digital di dalam.

Jika HP benar-benar ingin notebook Star Wars itu lebih terasa prestisius dan premium, mengapa tidak sekalian mengusung body logam, desain lebih tipis, serta komposisi harware yang lebih mutakhir? Ingin fans berteriak girang? Bundel saja produk bersama Star Wars Battlefront.

Terlepas dari itu semua, harga (mulai dari) US$ 700 bukanlah jumah uang yang terlalu besar untuk memiliki notebook multimedia unik tersebut. Berpatokan dari website-nya, HP Pavilion Star Wars versi review ini (dengan GPU GeForce 940) sendiri dibanderol US$ 1.000.

Review HP Star Wars 37

Padukan Sistem Analog Dengan Fitur Pintar, Juxt Ialah Smartwatch dari HP dan Titan

Di bulan November lalu, Hewlett-Packard dikabarkan menggandeng Titan, produsen arloji terbesar di India untuk memberikan solusi atas kekurangan smartwatch. Mereka ingin agar konsumen dapat mengenakan jam tangan pintar dengan percaya diri, tanpa harus memilih antara penampilan atau teknologi, dan mengorbankan salah satu aspeknya.

Akhirnya kedua perusahaan mengungkap hasil kolaborasi mereka, sebuah smartwatch bernama Titan Juxt. Ia merupakan perpaduan desain serta ‘craftmanship‘ klasik dengan teknologi modern. Dibanding kompetitor, HP dan Titan memang bukanlah nama besar di ranah wearable device. Terlepas dari hal itu, Juxt adalah smartwatch ketiga yang turut diramu HP, setelah Movado Bold Motion dan Michael Bastian.

Titan Juxt 01

Penampilan Juxt hampir hampir tak berbeda dari arloji timeless, memanfaatkan jarum dan sistem analog. Case terdiri atas tiga komponen, dibuat melengkung agar pas dikenakan di tiap jenis tangan. Tubuhnya terbuat dari material stainless steel, kemudian kacanya menggunakan jenis mineral. Anda disuguhkan strap remborde kulit, dan back cover anti-korosi (hypoallergenic).

Juxt ialah satu dari sedikit smartwatch yang memiliki struktur anti-air 5-atmosphere; sanggup menahan cipratan dan hujan; tetap bekerja ketika dipakai mandi, berenang serta snorkeling. 5-ATM juga berarti mampu tekananan air hingga kedalaman 50-meter.

Titan Juxt 02

Terdapat layar OLED monokromatik kotak di tengah-tengah Juxt. Ia menampilkan jadwal meeting dan kalender; serta memunculkan notifikasi pesan, panggilan masuk atau app sosial media. Agar tidak menghalangi pandangan ke display, jarum penunjuk menit dan jam mengusung desain ‘skeletal’. Juxt turut dibekali fitur activity tracker, melacak jumlah langkah di target harian kita.

Bersama Movado Bold Motion dan Michael Bastian, Titan Juxt merupakan anggota keluarga Engineered by HP. Mereka kompatibel baik ke perangkat ber-platform iOS (8+) maupun Android (4.4+). Sang perusahaan teknologi asal Palo Alto itu juga menjanjikan performa baterai yang awet (situs Titan menyebutkan tujuh hari, sedangkan HP menuliskan lima hari).

Titan Juxt

Titan Juxt memang bukanlah smartwatch pertama dengan kombinasi desain klasik dan konektivitas pintar. Di luar Engineered by HP, ada Tag Heuer Carrera Connected. Namun tak seperti varian itu, Juxt ditawarkan di harga yang sangat menarik: tergantung dari model, Anda bisa membelinya di kisaran harga US$ 235 sampai US$ 240. Dan gerbang pre-order telah dibuka.

Sumber: Titan.co.in & HP.com.

HP Sprout Pro Bermisi Mengubah Ruang Kelas Menjadi Wahana Kolaborasi Digital

Masih ingat dengan HP Sprout, komputer all-in-one unik yang menyatukan kemampuan layar sentuh, kontrol gesture, proyektor dan kamera 3D? Sekitar setahun lebih berselang, HP rupanya siap meluncurkan versi baru dari PC unik tersebut, HP Sprout Pro.

Secara garis besar, Sprout Pro tidak jauh berbeda ketimbang pendahulunya. Iya masih mengemas layar sentuh full-HD 23 inci beserta sebuah proyektor di bagian atas yang dapat menampilkan layar kedua pada komponen Touch Mat di bawahnya, tidak ketinggalan pula sebuah kamera Intel RealSense yang mempunyai kemampuan memindai objek secara tiga dimensi.

Perubahan terbesar Sprout Pro terletak pada jeroannya, yang kini mengusung prosesor Intel Core i7-6700 generasi terbaru beserta RAM DDR4 berkapasitas 8 atau 16 GB dan SSD hybrid 1 TB. Kartu grafis opsionalnya juga telah di-upgrade menjadi Nvidia GeForce GT 945A. Tentu saja, Sprout Pro kini sudah menjalankan sistem operasi Windows 10.

HP Sprout Pro

Kendati demikian, peningkatan spesifikasi saja sepertinya tidak cukup untuk menggambarkan label “Pro” yang melekat di perangkat ini. Kalau sebelumnya Sprout mungkin hanya menarik di mata desainer grafis, Sprout Pro kini lebih diarahkan ke ruang kelas maupun area perkantoran yang mengedepankan aspek kolaborasi. Caranya? Dengan menyematkan sederet software yang dirancang secara spesifik untuk kebutuhan tersebut.

HP telah mengembangkan sederet software untuk Sprout Pro yang diyakini dapat mengubah ruang kelas ataupun ruang rapat menjadi sebuah workspace digital sekaligus fisik. Saat sedang rapat bulanan misalnya, pengguna bisa memindai dokumen dengan kamera Sprout Pro, lalu menampilkannya di layar kedua dan membuat coretan-coretan di atasnya selagi semua itu dibagikan melalui Skype.

HP Sprout Pro

Di ruang kelas, siswa bisa mengasah kreativitasnya dengan memanfaatkan kemampuan memindai 3D Sprout Pro, dimana mereka dapat memanipulasi hasil scan digitalnya sesuka hati, menambahkan elemen-elemen baru jika dibutuhkan.

HP Sprout Pro rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Februari mendatang. Banderol harganya $2.199, cukup mahal mengingat ia memang tidak ditujukan untuk kebutuhan perorangan.

Sumber: Digital Trends.

Setelah Movado, HP Berkolaborasi Dengan Titan Untuk Ramu Smartwatch

Terhitung ada 8,9 juta unit smartwatch terjual di tahun 2014, dan meskipun namanya tidak sepopuler brand rival, Hewlett-Packard dilaporkan mulai berkecimpung di bidang pengembangan produk wearable sejak dua tahun silam. Belum lama, HP diketahui menggandeng Movado. Dan tampaknya, langkah mereka bermanuver di pasar smartwatch tidak berhenti sampai di sana.

Sang perusahaan IT Palo Alto itu mengumumkan bahwa kali ini mereka berkolaborasi dengan Titan untuk menggarap smartwatch. Titan adalah produsen jam terbesar kelima di dunia asal India. Proyek itu merupakan sebuah perluasan dari program Engineered by HP, sebuah prakarsa untuk menyuguhkan device wearable yang produktif dan responsif, namun tidak mengganggu pengguna.

Meskipun kedua perusahaan memublikasi press release masing-masing, mereka belum mengungkap info produk lebih detail. Yang jelas, device akan dipasarkan secara global, tak cuma di India. CEO Titan S. Ravi Kant mengklaim, kreasi mereka ‘akan mengubah pandangan konsumen terhadap seni pembuatan arloji’. Dan Titan yakin, HP akan membantu mereka meraih pencapaian baru sebagai perusahaan lifestyle.

Penuturan Kant selanjutnya memberi gambaran bagaimana smartwatch benar-benar menitikberatkan rancangan, sehingga konsumen tak lagi perlu memilih antara tradisi dan teknologi dengan mengorbankan salah satunya. Sang CEO bilang, “Pengguna dipersilakan mengenakan jam tangan cantik yang dibubuhkan teknologi pintar dalam era kemudahan akses serta konektivitas ini.”

HP berperan untuk mengembangkan modul hardware, software dan user interface, termasuk menyediakan servis cloud – seperti merek smartwatch Engineered by HP lain. Ia kompatibel ke perangkat Android (4.4+) dan iOS (8+), dan turut didukung aksesori-aksesori pelengkap dari HP. Titan sendiri akan fokus pada desain dan penampilan, serta bertanggung jawab dalam proses produksi.

“Engineered by HP ialah upaya menciptakan kembali pengalaman yang konsumen dapatkan dari menggunakan aksesori sehari-hari, dengan membuat objek normal jadi lebih pintar melalui pendekatan desain, material dan teknologi,” kata GM Wearables and Smart Platforms HP, Sridhar Solur. “Hal tersebut dilakukan demi memastikan orang-orang tetap terhubung.”

Titan mengabarkan bahwa peluncuran smartwatch anyar tersebut segera dilakukan di tahun ini juga. Dan kita hanya punya satu bulan lagi sebelum 2015 berakhir.

Sumber: HP & Titanworld.com. Gambar header adalah Titan Edge.

Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional

Walau tidak berpartisipasi langsung dalam pengembangan semikonduktor, Hewlett-Packard dikenal orang sebagai pencetus simbolis dari Silicon Valley. Perjalan HP belakangan berujung pada penyediaan gaming notebook yang sedang naik daun, mereka namai Omen. Tapi jika Anda belum puas dengan kinerjanya, HP telah menyiapkan jelmaan unik dari Omen. Continue reading Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional

Sambut Windows 10, HP Perkenalkan EliteBook 1020 Edisi Terbatas

Bulan Maret kemarin, tidak lama setelah Apple mengumumkan MacBook baru, HP memperkenalkan pesaingnya yang tak kalah anggun, EliteBook 1020. Kini, dalam rangka menyambut kehadiran Windows 10 yang tinggal hitungan belasan hari, HP memperkenalkan edisi terbatas HP EliteBook 1020 Bang & Olufsen. Continue reading Sambut Windows 10, HP Perkenalkan EliteBook 1020 Edisi Terbatas