Philips Luncurkan Motion Sensor untuk Bohlam Pintar Philips Hue

Di antara deretan produk bohlam pintar yang ada di pasaran, Philips Hue merupakan salah satu yang paling populer. Di samping kualitas dan fitur yang ditawarkan, alasan lain di balik populernya Philips Hue adalah tersedianya aksesori penambah fungsionalitas, seperti yang baru-baru ini Philips perkenalkan.

Dinamai Philips Hue Motion Sensor, fungsinya juga sesederhana namanya. Ia bertugas untuk mengendalikan bohlam Philips Hue berdasarkan gerakan yang ia deteksi. Salah satu contohnya, saat Anda masuk ke dalam kamar, lampu akan otomatis menyala tanpa perlu melakukan apa-apa.

Philips mengklaim Hue Motion Sensor sangatlah responsif, sanggup bereaksi dalam waktu setengah detik saja setelah gerakan terdeteksi. Selain sensor gerakan, perangkat ini juga dilengkapi sensor cahaya sehingga lampu hanya akan dinyalakan seperlunya saja di siang hari, membantu pengguna menghemat energi.

Philips Hue Motion Sensor bisa diletakkan di atas meja, rak, atau ditempelkan pada kulkas maupun permukaan logam lainnya / Philips
Philips Hue Motion Sensor bisa diletakkan di atas meja, rak, atau ditempelkan pada kulkas maupun permukaan logam lainnya / Philips

Wujudnya yang ringkas membuat Hue Motion Sensor ideal untuk diberdirikan di atas meja, rak buku atau ditempelkan ke permukaan logam mengingat ia juga dibekali magnet. Perangkat ini ditenagai oleh sepasang baterai AAA yang bisa bertahan selama dua sampai tiga tahun.

Selanjutnya, pengguna tinggal menyambungkannya dengan Philips Hue Bridge – maksimal hingga 12 Motion Sensor. Dari situ pengguna bisa mengatur lampu di ruangan mana saja yang akan dikendalikan oleh Motion Sensor, plus pengaturan lain seperti sensitivitasnya melalui aplikasi pendamping Hue di ponsel.

Philips Hue Motion Sensor rencananya akan dipasarkan mulai akhir bulan Oktober mendatang seharga $40 per unit.

Sumber: CNET dan Philips.

Benci Melipat Baju? Serahkan Saja Pada FoldiMate

Anda benci melipat baju? Saya juga. Melipat adalah tahap yang paling mengesalkan dalam keseluruhan proses mencuci baju. Dan repotnya lagi, hingga kini belum ada mesin khusus yang bisa membantu kita soal ini; mesin cuci dan mesin pengering sudah ada sejak lama, bagaimana dengan mesin pelipat baju?

Well, impian kita ini sebentar lagi akan dikabulkan oleh perangkat unik bernama FoldiMate. Pihak pengembangnya mendefinisikan FoldiMate sebagai “robot pelipat pakaian otomatis”, sehingga ia akan sangat ideal didampingkan dengan mesin cuci dan mesin pengering pakaian.

Ukurannya sendiri cukup besar, tepatnya 71 x 81 x 79 cm, hampir sama seperti mesin cuci. Ia pun dirancang untuk bisa ditumpuk di atas mesin cuci atau mesin pengering, sehingga semuanya bisa ditempatkan di dalam satu ruangan demi kenyamanan pengguna.

Lalu seberapa efektif kinerjanya? Pertama-tama, pengguna diminta untuk menjepitkan 15 – 20 potong pakaian pada bagian depan FoldiMate. Selanjutnya, pakaian-pakaian tersebut akan dibawa ke dalam satu per satu, dimana tangan-tangan robotik milik FoldiMate akan merampungkan tugasnya.

Prosesnya cukup cepat, hanya sekitar 10 detik untuk melipat sepotong pakaian. Hasilnya juga dipastikan akan konsisten dalam ukuran 23 x 28 cm, namun pengguna juga bisa menyesuaikan ukuran ini dengan seleranya.

Pengguna hanya perlu menjepitkan pakaian pada bagian depan, dan serahkan saja sisanya pada FoldiMate / FoldiMate
Pengguna hanya perlu menjepitkan pakaian pada bagian depan, dan serahkan saja sisanya pada FoldiMate / FoldiMate

Satu catatan penting: tidak semua jenis pakaian bisa FoldiMate lipat. Baju, celana, handuk, sarung bantal bisa ia lipat, namun tidak untuk sprei atau malah yang kecil-kecil seperti celana dalam dan kaus kaki.

Setelah melipat pakaian, FoldiMate juga bisa sedikit menghaluskan sekaligus menyemprotkan pewangi dan pelembut pada setiap potong pakaian. Pun begitu, fitur ini memerlukan komponen khusus yang akan dijual terpisah, dan pengguna juga harus ingat bahwa ini tak bisa dijadikan pengganti setrika.

Oke, FoldiMate memang tidak sepenuhnya sempurna, namun ia merupakan solusi terbaik sejauh ini bagi kita yang selalu dibuat frustasi ketika harus melipat pakaian. Sayang masih ada kekecewaan ekstra: FoldiMate baru akan menerima pre-order pada tahun 2017 dengan kisaran harga $700 – $850, dan barangnya baru bisa dikirim paling cepat tahun 2018.

Sumber: Gizmag.

Barisieur Wujudkan Impian Bangun Pagi Minum Kopi Tanpa Repot

Bangun pagi minum kopi, ah nikmat sekali. Yang tidak nikmat adalah kita harus beranjak lebih dulu dari kasur menuju ke dapur dan menyeduhnya sendiri. Yup, saya kira hampir semua peminum kopi pernah merasakannya, namun semua itu tinggal kenangan setelah kita mengenal Barisieur.

Apakah Barisieur itu? Well, ia merupakan perpaduan sebuah jam beker dan coffee maker. Premis yang ditawarkan amat sederhana: saat alarm berbunyi, kopi baru saja selesai diseduh dan siap disantap kesegarannya. Semuanya tanpa perlu bantuan dari Anda, well, kecuali di malam harinya.

Sebelum tidur, Anda perlu menyiapkan air, bubuk kopi – bisa juga teh – dan gula secukupnya. Kalau terbiasa memakai susu atau krim, terdapat botol khusus di bagian tengah yang akan didinginkan semalaman. Setelah semuanya siap, Anda tinggal mengeset alarm serta menentukan waktu kapan tepatnya Barisieur akan mulai menyeduh kopi; apakah sebelum, ketika atau sesudah alarm berbunyi.

Metode penyeduhan Barisieur memastikan kopi yang dihasilkan terasa kesegarannya / Barisieur
Metode penyeduhan Barisieur memastikan kopi yang dihasilkan terasa kesegarannya / Barisieur

Barisieur memanfaatkan teknologi induksi untuk memanaskan air. Ketika air mulai mendidih, uapnya perlahan akan naik dan terus mengalir menuju ke filter berisi bubuk kopi di sebelah kanan, sebelum akhirnya mengucur ke cangkir di bawahnya dalam wujud kopi siap minum. Bicara soal bubuk kopi, Barisieur memiliki laci kecil di sebelah kanan untuk menyimpan bubuk kopi maupun gula.

Ya, secara keseluruhan Barisieur memang terdengar seperti gadget yang amat sederhana. Namun fitur otomatisasi yang ditawarkan tentunya akan sangat menarik perhatian para peminum kopi atau pencinta teh – siapa sih yang tidak mau bangun dengan secangkir kopi atau teh panas di sebelahnya?. Belum lagi desainnya juga sangat menawan dan timeless, sangat pas untuk dijadikan dekorasi kamar tidur yang fungsional.

Buat yang tertarik, Barisieur sekarang sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Harganya cukup mahal, yakni £265 atau sekitar Rp 5,3 juta. Ya anggap saja Anda membeli sebuah furniture multi-fungsi; bisa membangunkan Anda, bisa membuat kopi, sekaligus bisa mengisi ulang baterai smartphone lewat port USB-nya.

Berkat iDevices Socket, Bohlam Biasa Pun Bisa Menjadi Bohlam Pintar

Ingin mencicipi kecanggihan ekosistem smart home? Anda bisa memulainya dengan smart bulb alias bohlam pintar. Namun ketimbang membeli lampu bohlam yang benar-benar baru, mengapa tidak mengubah yang lawas menjadi bohlam pintar saja?

Itulah konsep di balik iDevices Socket, sebuah perangkat unik yang siap mengubah bohlam biasa menjadi bohlam pintar. Ia sebenarnya merupakan sebuah dudukan lampu yang mengemas sejumlah fitur pintar berbasis koneksi Wi-Fi dan Bluetooth, termasuk kompatibilitas dengan platform HomeKit besutan Apple.

Saat bohlam Anda pasangkan ke Socket, seketika itu juga Anda bisa menyala-matikan atau mengatur tingkat kecerahannya lewat smartphone. Anda pun juga bisa memberikan aksen warna yang berbeda guna menciptakan atmosfer ruangan yang kalem dan menenangkan.

Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices
Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices

Dukungan HomeKit berarti Anda bisa mengoperasikannya via perintah suara dengan bantuan Siri. Ia pun bisa dikelompokkan berdasarkan ruangan tertentu, lalu dibuatkan jadwal menyala-mati tersendiri. Ia juga bisa dicakupkan dalam fitur “Scenes” yang pada dasarnya memungkinkan Anda untuk mengontrol sejumlah perangkat sekaligus.

iDevices Socket kompatibel dengan hampir semua bohlam standar. Satu unitnya akan dipasarkan seharga $79, tidak termasuk bohlam tentunya.

Sumber: MacRumors.

Perabot Rumah Tangga yang Tepat Akan Jadikan Hidup Lebih Mudah

Artikel ini merupakan persembahan DailySocial dan AQUA Japan

Setelah lama menabung, akhirnya Anda dapat memiliki rumah idaman Anda. Rumah yang sesuai dengan impian Anda selama ini. Langkah selanjutnya, Anda pasti akan mulai bersiap untuk mengisi rumah itu. Nah, di tahap ini Anda haruslah hati-hati. Sebab berbelanja perabotan rumah tangga kadang membuat Anda tergoda untuk membeli yang ternyata tidak Anda butuhkan atau tak sesuai dengan keinginan Anda.

Agar terhindar dari kekeliruan itu, Anda sebaiknya membuat beberapa pertimbangkan sebelum membeli perabot rumah tangga. Misalnya saja memilih perabotan dapur berdasarkan fungsi, seperti kulkas. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah kapasitas kulkas, kualitas, ukuran dan yang tidak kalah adalah design. Lemari pendingin (kulkas) dengan satu pintu memiliki laci pada freezer nya sehingga dapat menyimpan lebih banyak dan lebih aman dari kemungkinan terjatuh seperti pada freezer biasa. Hal ini terdapat pada Kulkas Slim Beauty 2 dari AQUA Japan.

Apakah Anda pernah mempunyai pengalaman dimana sayuran atau buah-buahan yang disimpan di dalam kulkas lekas kering dan layu? Tahukah Anda bahwa tidak semua sayuran dan buah dapat disimpan di suhu dingin? Suhu dingin di kulkas dapat mengurangi kadar air dari sayuran dan buah yang menjaga nya tetap fresh. Tidak seperti kulkas lainnya, Slim Beauty 2 memiliki tempat penyimpan sayuran dan buah tanpa pendingin di bagian bawah (drybox). Jadi Anda dapat menyimpan sayuran dan buah Anda fresh lebih lama!

Anda juga mungkin memerlukan perkakas yang tidak hanya dapat dipergunakan di rumah saja, tapi dapat di bawa ke mana-mana. Contohnya COTON Handy Washer, pencuci pakaian yang mudah Anda bawa kala bepergian. Masih dilahirkan oleh AQUA Japan, ukuran COTON Handy Washer tidak sebesar mesin pencuci. Malah hanya segenggaman tangan Anda!

Cara penggunaannya pun sangat mudah. Anda cukup melapiskan atau menutup bagian dari pakaian kotor dengan tisu. Lalu tekan COTON Handy Washer secara perlahan di bagian noda. Dalam hitungan detik, noda di pakaian akan berpindah ke kain penutup.

Inovasi yang membuat keseharian Anda menjadi lebih mudah seperti ini memang sudah lama diusung AQUA Japan sejak masih bernama SANYO. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang temuan terbaru AQUA Japan, klik saja di sini.

Dyson Pure Cool Link Gabungkan Pembersih dan Penyejuk Udara dengan Fitur ala Perangkat IoT

Penyejuk udara dan pembersih udara adalah dua perangkat yang sangat berbeda. Namun pabrikan perabot elektronik ternama Dyson rupanya menemukan cara yang tepat untuk menggabungkan keduanya menjadi satu perangkat, ditambah dengan fitur konektivitas yang menjadikannya semakin relevan di era Internet of Things ini.

Didapuk Dyson Pure Cool Link, wujud fisiknya tak jauh berbeda dari lini kipas angin tanpa baling Dyson lainnya. Akan tetapi di bagian bawahnya, tampak komponen penyaring udara yang akan menyedot dan membersihkan hingga hampir 100 persen udara di dalam ruangan, lalu menggelontorkannya kembali menjadi udara sejuk.

Dyson Pure Cool Link

Pure Cool Link sekaligus menjadi debut Dyson dalam ranah Internet of Things. Ia datang bersama sebuah aplikasi Android dan iOS. Lewat aplikasi ini, pengguna tentunya dapat mengontrol perangkat dari kejauhan, sekaligus memantau seberapa efektif kinerja sistem pembersih udaranya sejak dinyalakan.

Seiring digunakan, data yang dikumpulkan oleh aplikasinya ini akan diteruskan kembali menuju perangkat, sehingga sistem pembersih udara milik Pure Cool Link bisa bekerja secara lebih optimal lagi. Dengan kata lain, pengaturan bisa dilakukan secara otomatis, dan pengguna hanya tinggal menikmati udara sejuk nan bersih di dalam kediamannya.

Dyson Pure Cool Link

Dyson tak lupa menyematkan secuil fitur otomatisasi, dimana Pure Cool Link secara otomatis akan bekerja lebih hening di malam hari. Saat mode malam ini aktif, display LED-nya juga akan meredup agar tidak mengganggu ketenteraman pengguna.

Dyson Pure Cool Link saat ini sudah dipasarkan di Amerika Serikat dalam dua varian ukuran, dengan banderol $500 untuk varian tower yang berukuran besar. Sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia, namun semoga saja dengan hadirnya flagship store Dyson di Jakarta, Pure Cool Link juga akan segera menyusul ke tanah air.

Sumber: Independent dan CNET.

Robot Mungil Ini Siap Mengepel Lantai Rumah dengan Sendirinya

Bertahun-tahun merancang vacuum cleaner robotik, reputasi iRobot di bidang robot pembersih sudah tidak perlu diragukan lagi. Kini perusahaan yang berdiri pada tahun 1990 tersebut memperkenalkan kategori sistem pembersih otomatis baru, yakni sebuah robot pengepel lantai bernama Braava Jet.

Braava Jet banyak meminjam teknologi dari lini Roomba yang berjasa melambungkan popularitas iRobot selama ini. Pun begitu, ia ditugaskan secara spesifik untuk mengepel lantai, baik yang terbuat dari bahan kayu, keramik maupun berbagai jenis batu lainnya.

iRobot Braava Jet

Fisik Braava terbilang ringkas, dengan dimensi 17 x 18 x 8 cm dan bobot 1,2 kg. Hal ini membuatnya sanggup mengakses sudut-sudut sempit, seperti misalnya di sekitar meja dapur, kamar mandi, atau di antara kaki meja dan kursi. Braava turut dibekali dengan kemampuan mendeteksi dan menghindari objek penghalang, dan ia dipastikan tidak akan lancang menapaki karpet Anda.

Untuk menggunakannya, pengguna hanya perlu menyelipkan bantalan pembersih ke bagian bawahnya, mengisi tangkinya dengan air dan menekan tombol “Clean” di permukaan atas Braava. Selanjutnya ia akan mulai mengepel lantai ruangan dengan pola yang sistematis, memastikan agar semua sudut terjangkau secara efisien.

iRobot Braava Jet

Bantalan pembersih Braava ada tiga macam: Wet Mopping, Damp Sweeping dan Dry Sweeping, masing-masing ditujukan untuk intensitas noda yang berbeda. Bantalan Wet dan Damp memiliki material pembersih yang akan larut dengan air yang disemprotkan, sedangkan bantalan Dry dimaksudkan untuk menyeka dan membersihkan lantai dari debu atau sekadar bulu hewan peliharaan.

Ketiga macam bantalan pembersih ini bisa langsung dibuang setelah selesai dipakai mengepel. Kalau ingin berhemat, pengguna bisa membeli bantalan pembersih opsional yang bisa dicuci. Braava sendiri akan menyesuaikan mode pengepelan berdasarkan tipe bantalan pembersih yang terpasang.

Meski didesain untuk kebutuhan rumahan, Braava tetap mengedepankan aspek portabilitas lewat baterai rechargeable dan sebuah handle. Perangkat ini sudah dipasarkan di AS dan Kanada seharga $200. Sayang belum ada informasi apakah iRobot juga bakal memasarkannya ke wilayah Asia.

Sumber: iRobot.

Terinspirasi Film, Engineer Google Ciptakan Perangkat Cermin Pintar

Seandainya Anda seorang engineer Google yang sangat berpengalaman, apa yang Anda lakukan ketika melihat gadget canggih di sebuah film fiksi ilmiah? Mungkin hal pertama yang Anda coba adalah berusaha membuatnya sendiri.

Itulah yang dilakukan oleh seorang engineer Google bernama Max Braun. Terinspirasi oleh suatu adegan di film The 6th Day yang dibintangi Arnold Schwarzenegger, beliau membuat sebuah prototipe cermin pintar yang dapat menampilkan berbagai informasi.

Dijelaskan secara cukup merinci pada blog-nya di Medium, cermin pintar ini dibentuk dari sejumlah komponen yang bisa didapat dengan mudah. Utamanya adalah cermin dua arah, panel display, papan controller dan perangkat sejenis Google Chromecast atau Amazon Fire TV Stick.

Smart Mirror by Max Braun

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, informasi yang ditampilkan sejauh ini barulah prakiraan cuaca, waktu dan tanggal, serta sejumlah headline berita terkini. Nantinya, Max berencana menambahkan informasi lain seperti kondisi lalu lintas, reminder, dan sederet info lain yang biasa kita jumpai dalam wujud kartu di Google Now.

Semua informasi ini akan di-update secara otomatis, jadi pengguna sama sekali tak perlu berinteraksi dengan cermin tersebut. Jangan bayangkan cermin pintar ini sebagai layar sentuh raksasa, ia hanyalah sebuah alat bantu berdandan yang mencoba menjadi lebih bermanfaat lagi lewat deretan informasi yang ditampilkannya.

Smart Mirror by Max Braun

Dari luar prototipe cermin pintar ini memang tampak sangat apik. Panel display-nya yang sangat tipis tersembunyi dengan baik di antara panel cermin. Tapi saat Anda buka, Anda bisa melihat sejumlah komponen yang berserakan di bagian belakangnya.

Terlepas dari itu, upaya yang dilakukan Max Braun ini patut mendapat acungan jempol setinggi-tingginya. Dengan modal sejumlah komponen, kreativitas dan ketekunan, ia bisa menyulap sebuah cermin kamar mandi biasa menjadi perangkat terkoneksi yang amat bermanfaat.

Tentunya Max tidak melontarkan rencana untuk menjual cermin pintar ini ke pasaran. Namun paling tidak pabrikan hardware lain bisa terinspirasi dan mencoba mengeksekusi idenya sendiri. Kalau satu orang dengan perlengkapan seadanya saja bisa membuat gadget sekeren ini, bagaimana jadinya satu tim riset dan pengembangan perusahaan.

Sumber: Medium.

Perangkat Ini Bisa Mendeteksi Kebocoran Lalu Mengirim Notifikasi ke Smartphone

Berhadapan dengan mesin cuci yang bocor itu sangatlah menyebalkan. Kalau kita ada di sana saat air mulai menetes, tidak akan jadi masalah. Tapi bagaimana jadinya kalau kebocoran terjadi ketika kita sedang pergi berbelanja dan tidak ada orang sama sekali di rumah? Kemungkinan air bisa meluber ke mana-mana dan merusak berbagai barang yang ada.

Itu masih seputar mesin cuci, padahal masih banyak penyebab kebocoran lainnya. Sederhananya, kita perlu selalu siaga terhadap kebocoran kalau tidak mau menanggung biaya kerusakan yang bisa sangat mahal. Untuk itu, kita perlu perangkat semacam yang diluncurkan Honeywell ini.

Bernama lengkap Honeywell Lyric Water Leak and Freeze Detector, fungsi perangkat ini sudah terpampang jelas pada namanya. Ia merupakan gabungan sejumlah sensor yang dapat mendeteksi ketika ada air meluber tanpa sengaja di suatu ruangan sekaligus memberi peringatan ketika suhu di suatu ruangan mulai turun drastis – kasus yang kedua ini sepertinya mustahil terjadi di Indonesia.

Honeywell Lyric Water Leak and Freeze Detector

Perangkat ini terdiri dari dua komponen. Satu merupakan unit utama yang Anda pasangkan di tembok, sedangkan satu lagi merupakan semacam kabel extension. Unit utamanya mengemas sensor air, kelembaban dan suhu, serta sebuah speaker untuk membunyikan alarm guna memperingatkan pemilik rumah.

Tapi bagaimana jika Anda tidak ada di rumah saat alarmnya berbunyi? Di sinilah konektivitas Wi-Fi mengambil peran. Lyric Water Leak Detector akan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda, menyarankan Anda untuk segera kembali ke rumah guna mengecek dan mencegah kebocoran jadi bertambah parah. Semakin cepat diatasi, tentunya semakin kecil skala kerusakan yang harus ditanggung.

Namun yang tidak kalah menarik adalah bagian kabel extension-nya. Kabel ini pada dasarnya bisa disambung-sambungkan hingga sepanjang 120 meter. Jadi hanya dengan satu unit utama Lyric Water Leak Detector, Anda bisa mendapat peringatan ketika kebocoran terjadi di ruangan yang jauh dari unit utamanya, di garasi misalnya.

Perangkat ini mengambil daya dari tiga baterai AA standar, yang diperkirakan baru akan habis setelah sekitar tiga tahun. Jadi setelah memsangnya, pengguna bisa melupakannya begitu saja. Saat ada air meluber, pengguna akan segera diperingatkan.

Harga yang dipatok Honeywell adalah $80. Kemungkinan besar barangnya tidak dipasarkan di sini. Tapi kalau Anda memang tertarik dan seringkali dibuat frustasi oleh kebocoran, mungkin bisa menitip ke saudara yang tinggal di Amerika Serikat.

Sumber: Reviewed.

Smarter Hadirkan Tiga Perangkat Dapur Berkonektivitas

Tak hanya perangkat wearable atau drone saja yang bisa mengundang perhatian di ajang CES 2016 minggu kemarin, tetapi juga perabot dapur berkonektivitas. Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang ini, Smarter, memperkenalkan tiga perangkat sederhana yang diharapkan bisa meng-upgrade dapur Anda.

Smarter Fridge Cam

Perangkat yang pertama ini merupakan sebuah kamera yang Anda pasangkan di dalam lemari es. Ya, di dalam, karena tugasnya menjadi pengawas dari seluruh bahan makanan yang tersimpan di dalamnya. Bukan mengawasinya dari maling, melainkan dari Anda sendiri.

Smarter Fridge Cam

Smarter beranggapan bahwa, saat kita berbelanja di supermarket misalnya, seringkali kita lupa bahan makanan apa yang stoknya menipis di dalam lemari es. Dengan Smarter Fridge Cam, pengguna tinggal membuka aplikasi di smartphone, lalu melihat keadaan di dalam lemari es secara real-time. Stok buah tinggal sedikit? Waktunya untuk beli lagi.

Smarter Mats

Perangkat yang kedua ini hanya berupa tatakan untuk botol, gelas dan sebagainya. Tentu saja bukan sembarang tatakan, melainkan yang telah ditanami sejumlah sensor untuk mengukur bobot dari botol susu atau botol saus sambal yang Anda letakkan di atasnya.

Smarter Mats

Jadi pada saat isi botol-botol tersebut tinggal sedikit, aplikasinya akan memberikan notifikasi sehingga Anda bisa segera berkunjung ke supermarket terdekat untuk membeli bahan yang baru.

Smarter Detect

Perangkat yang terakhir ini fungsinya lebih luas, merupakan sebuah sensor yang bisa ditambatkan ke berbagai perabot dapur seperti oven, lemari es sampai mesin cuci sekalipun. Fungsinya? Memberi tahu pengguna semisal oven sudah mencapai suhu yang diinginkan, pintu lemari es lupa ditutup, atau ketika mesin cuci sudah selesai bertugas.

Smarter Detect

Konsep yang ditawarkan pada dasarnya mirip seperti LG SmartThinQ Sensor. Intinya, berkat Smarter Detect, perabot elektronik tradisional bisa sedikit menyesuaikan diri dengan era Internet of Things.

Sejauh ini Smarter belum mengungkapkan banderol harga dari masing-masing perangkat baru yang mereka perkenalkan, sedangkan jadwal pemasarannya diperkirakan akan dimulai pada musim panas mendatang. Kalau cuma berupa sensor seperti Smarter Mats dan Detect, mungkin harganya tidak terlalu mahal. Yang kemungkinan bisa sampai ratusan dolar adalah Smarter Fridge Cam.

Sumber: Wareable. Sumber gambar: Smarter.