Huawei Mate 10 Masih Akan Andalkan Leica di Sektor Kamera

Huawei sudah menjadwalkan tanggal 16 Oktober mendatang sebagai hari kelahiran bagi smartphone barunya, Mate 10. Dan jika tak ada halangan, maka Mate 10 akan menjadi salah ponsel pintar andalan Huawei untuk bersaing dengan smartphone flagship dari Apple, iPhone 8.

Seperti biasa, jauh sebelum perangkat direncanakan memulai debut, berbagai spekulasi dan rumor sudah lebih dulu memanaskan pasar. Tapi, di kabar terbaru ini, kita tidak lagi bicara rumor, karena Huawei sendirilah yang merilis sebuah video teaser yang sedikit banyak memberi gambaran salah satu fitur unggulan di Mate 10.

Dalam video teaser yang diunggah ke YouTube tersebut, Huawei memperlihatkan aksi Mate 10 dalam membidik beberapa objek. Tampak jelas Huawei masih mempercayakan sensor kamera ponselnya ke Leica seperti di sejumlah model sebelum ini. Dalam aksinya, Mate 10 memamerkan aksi membidik foto dalam beberapa kondisi dan modus, antara lain dengan colour contrast dan efek bokeh. Penampakan singkat di salah satu bagian juga memperlihatkan sensor monokrom beresolusi 20MP dan sensor RGB 12MP yang secara teori serupa dengan konfigurasi di Mate 9 dan P9. Tapi bagaimana kualitas foto yang dihasilkan, masih perlu dikomparasi dengan seksama nanti.

Dari video ini sekarang kita sedikit mengetahui bagaimana kehebatan kamera di Mate 10. Sebelumnya, ada pula bocoran render yang memperlihatkan desain terluar Mate 10. Dari sana tampak perangkat tampil nyaris tanpa bezel. Penampilan ini dinilai penting karena Mate 10 bakal berada di satu medan laga dengan sejumlah flagship yang juga menawarkan desain mempesona.

Yang cukup menarik perhatian, belum lama ini CEO Huawei sedikit menyinggung soal kehadiran sensor pengenalan wajah di Mate 10, di samping dukungan fitur AR dan 3D. Sedangkan jeroannya masih akan mengandalkan HiSilicon Kirin 970 yang kemudian dibalut layar 6 inci.

Belum ada info harga yang paling bisa jadi rujukan, tapi bulan Agustus sudah di penghujung. Jadi, kita hanya harus menunggu kurang dari empat minggu untuk melihat sosok asli Huawei Mate 10 termasuk soal harganya.

Sumber berita PhoneArena.

Garap Chip AI, Huawei Siap Bikin Gebrakan?

Sejumlah perusahaan perangkat besar di dunia sudah mulai dan bahkan beberapa beberapa di antaranya sudah mengintegrasikan produk buatanya dengan teknologi kecerdasan buatan. Samsung, Google, Facebook, dan bahkan Meizu yang tergolong mudah sudah melangkah jauh dengan menawarkan produk akhir kepada konsumen.

Huawei yang dalam dua kuartal terakhir relatif mendominasi pasar smartphone di Tiongkok setuju bahwa integrasi antara teknologi ini, cloud dan perangkat chip memegang peranan penting di masa sekarang dan ke depan. Oleh karena itulah mereka memastikan diri untuk ikut terjun ke ranah kecerdasan buatan dengan mempersiapkan chip AI yang direncanakan dapat terwujud pada bulan September tahun ini.

CEO Huawei, Yu Chengdong dalam konferensi pers baru-baru ini mengatakan bahwa kolaborasi antara pengalaman pintar dengan cloud dan chip sangatlah penting. Sebagai bagian dari rencana besar perusahaan ke depan, Huawei akan mendorong investasi ke empat wilayah yang disebut dengan inovasi, kualitas, saluran dan layanan guna membangun ponsel pintar, PC, perangkat wearable, perangkat rumah pintar, mobil pintar, VR, AR yang menawarkan pengalaman hidup yang lebih cerdas.

Ekspansi yang dilakukan oleh Huawei bukanlah sebuah kejutan. Sebagai salah satu kompetitor yang kuat di pasar mobile, Huawei punya posisi yang patut diperhitungkan. Dalam paparan laporan keuangan kuartal kedua 2017 tersebut, Huawei juga membeberkan keberhasilannya menjual 73,01 juta unit smartphone di paruh pertama tahun 2017. Naik 20,6% dari tahun ke tahun.

Sumber berita Gizmochina dan gambar header stemtobusiness.

Huawei Masih Jadi Nomor Satu di Tiongkok

Huawei berhasil mempertahankan posisinya sebagai pabrikan perangkat yang paling banyak mengapalkan smartphone di Tiongkok selama kuartal pertama 2017, dengan kembali mencatatkan prestasi bahkan menorehkan angka yang lebih tinggi. Demikian menurut laporan Canalys, perusahaan analisis dan riset.

Menurut Canalys, Huawei berhasil mengapalkan 23 juta unit smartphone atau naik 2 juta unit dibandingkan kuartal pertama sebanyak 21 juta. Catatan ini selain mempertahankan prestasi di kuartal sebelumnya, juga menjadi penegas dominasi mereka di pasar Tiongkok yang di saat bersamaan justru mengalami penurunan 3% setelah enam bulan berturut-turut membukukan peningkatan.

Oppo yang sebenarnya punya catatan pertumbuhan yang mengesankan kuartal lalu harus tertahan di peringkat kedua dengan jumlah pengapalan sebanyak 21 juta unit smartphone. Tambahan ini masih menjadikan Oppo sebagai satu-satunya pabrikan yang mampu menorehkan pertumbuhan di atas 35% dari tahun ke tahun. Tetapi masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal pertama yang bahkan mencapai angka 55%.

Vivo tak beranjak dari peringkat ketiga dengan jumlah pengapalan sebanyak 16 juta unit smartphone. Namun catatan ini perlu menjadi perhatian khusus karena dibandingkan dengan kuartal pertama, jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 1 juta unit.

Jika posisi satu, dua dan tiga tidak mengalami perbedaan. Lain halnya dengan peringkat keempat dan kelima. Strategi Xiaomi mendorong pertumbuhan toko offline di samping memperkuat kanal penjualan online terbukti tetap sasaran. Berdasarkan laporan Canalys, Xiaomi berhasil merebut kembali peringkat keempat yang sebelumnya diambil alih oleh Apple. Sebanyak 15 juta unit smartphone berlabel Xiaomi dikapalkan ke Tiongkok, naik tajam dari kuartal sebelumnya yang hanya 9 juta unit.

Lucio Chen, Canalys Research Analyst mengatakan bahwa Xiaomi masih menawarkan nilai terbaik di pasar Tiongkok, dan menjadi pilihan favorit untuk konsumen yang mempertimbangkan harga sebagai keputusan pembelian. Kanal penjualan online masih jadi jalur kunci bagi Xiaomi, dua yang tersukses adalah JD.com dan Tmall.

Sementara itu, di peringkat tujuh besar secara berurutan ditempati oleh Apple, Samsung dan Meizu. Ketiganya sama-sama mengalami penurunan jumlah pengapalan perangkat di kuartal ini.

Jumlah pengapalan bukanlah jumlah penjualan yang sebenarnya di lapangan. Namun jumlah ini kerap jadi acuan untuk menentukan popularitas sebuah brand.

Sumber gambar header ilustrasi Huawei P10.

Bos Leica Ingin Perusahaannya Ciptakan Smartphone Sendiri

Semua yang mengikuti perkembangan kamera sudah pasti tidak asing dengan nama Leica. Tahun lalu, pengalaman panjang produsen kamera asal Jerman tersebut akhirnya bisa kita rasakan melalui sebuah smartphone, yaitu Huawei P9 yang mengusung kamera ganda racikan Leica.

Yang mungkin jadi pertanyaan, apakah kiprah Leica di industri smartphone hanya akan terhenti di kolaborasi semacam ini? Kalau berdasarkan hasil wawancara bos Leica, Andreas Kaufmann, dengan CNBC, nampaknya semua ini baru sekadar permulaan.

Kaufmann menjelaskan bahwa smartphone yang ada di pasaran saat ini masih belum betul-betul cocok untuk fotografi. Konsumen memang menggunakannya sebagai kamera, tapi perangkatnya sendiri tidak sepenuhnya dirancang untuk itu. Oleh karena itu, Kaufmann berharap Leica bisa menjadi pihak yang menyelesaikan problem ini.

Beliau pun lanjut menjelaskan bahwa ia punya suatu impian pribadi, yaitu smartphone hasil rancangan Leica sendiri. Tanpa mendapat detail lebih lanjut, kita bisa berasumsi kalau yang Kaufmann maksud ini bukan sekadar teknologi kamera Leica yang ditambatkan ke smartphone dari brand lain, melainkan yang mengusung label merah Leica sendiri.

Balik lagi ke Huawei, apakah kolaborasinya dengan Leica bakal terhenti di P9? Kaufmann tidak mau berbicara banyak, terkecuali sedikit petunjuk mengenai kerja sama mereka ke depannya dengan mempertanyakan apakah sepasang kamera saja sudah cukup untuk sebuah smartphone. Mungkinkah yang beliau maksud seperti ini?

Sumber: DPReview.

Band 2 dan Band 2 Pro Jadi Jodoh Ideal untuk Smartphone Huawei

Huawei Band 2 dan Band 2 Pro sebenarnya sudah diperkenalkan di Tiongkok dua bulan yang lalu berbarengan dengan peluncuran Nova 2 dan Nova 2 Plus. Tapi baru kemaren waktu Tiongkok, Huawei memajang kedua smartwatch di situs resminya lengkap dengan spesifikasi dan fitur-fitur yang diunggulkan.

Huawei Band 2 dan Band 2 Pro hadir dengan sensor HR yang memungkinkan pemantauan jantung sepanjang hari. Model Huawei Band 2 Pro khususnya dilengkapi sistem ‘Firstbeat’ yang menurut perusahaan mampu memindai tingkat konsumsi oksigen maksimal yang memberikan informasi untuk meningkatkan stamina pengguna.

s4-huawei-band2

Baik Huawei Band 2 dan Band 2 Pro dibekali layar PMOLED dan kompatibel dengan perangkat smartphone yang menjalankan sistem operasi Android 4.4 atau yang lebih baru. Begitu juga perangkat yang menjalankan iOS 8.0 ke atas. Dalam hal desain, Band 2 dan Band 2 Pro mempunyai bentuk yang sama dan diklaim oleh Huawei sebagai smartwatch waterproof (diberi nilai untuk 5 ATM), sehingga dapat dibawa bermain air atau bahkan berenang.

Fitur tambahan lainnya meliputi, GPS built-in yang membantu pengguna mendapatkan data presisi jarak yang ditempuh, kecepatan, dan pergerakan jarak jauh. Band 2 Pro memiliki fitur Sports Coach, yang dijelaskan mampu mengintegrasikan algoritma analisis gerakan untuk membantu pengguna bagaimana berolahraga dengan cara yang benar.

Huawei-Band-2-and-Band-2-Pro-1-768x579

Ada juga fitur Breathing Coach  yang memberikan petunjuk teknik pernapasan untuk efek relaksasi. Perusahaan mengatakan bahwa perangkat ini menawarkan diri sebagai pasangan yang sempurna untuk smartphone Huawei, memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan akses cepat ke sejumlah aplikasi seperti pesan, panggilan dan notifikasi email.

Huawei Band 2

Huawei Band 2 dan Band 2 Pro tersedia dalam tiga pilihan warna, Blue, Black, dan Red. Tapi sampai saat ini belum ada informasi soal harga jual untuk masing-masing model.

Sumber berita Huawei.

Huawei dan KFC Berkolaborasi Rilis Smartphone Edisi Terbatas

Tak aneh melihat nama Huawei ada di belakang smartphone rilisan KFC ini. Sebelum berkolaborasi bersama KFC, mereka juga pernah digandeng oleh Arsenal dengan meluncurkan Ascend P7 edisi khusus beberapa waktu yang lalu. Kini, bersama KFC mereka ingin sekali lagi menyegarkan pasar yang sudah dijejali berbagai versi, spek dan juga nama.

Peluncuran smartphone khusus ini ditujukan untuk memeriahkan hari jadi KFC yang ke 30 di Tiongkok. Dan yap, tak hanya menempelkan gambar founder KFC di bagian belakang perangkat, Huawei juga memoles perangkat dengan balutan warna merah menyala sebagai warna khas KFC selama ini. Sementara itu logo Huawei diletakkan di bawah logo Colonel Sanders.

kfchuaweismartphone

Kemudian jika menyibak spesifikasi jeroannya, ponsel edisi terbatas KFC ini lebih ke perangkat kelas menengah dengan bekal layar 5,5 inci, chipset Snapdragon 425, RAM 3GB, memori 32GB plus slot microSD dan tenaga pendukung berupa baterai sebesar 3.200mAh. Spesifikasi ini sama persis dengan ponsel aslinya, Huawei Enjoy 7 Plus tapi dengan sentuhan pembeda yang terdapat pada sisi piranti lunak, di mana terdapat aplikasi musik K-Music. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membuat dan membagikan daftar putar di gerai-gerai KFC yang ada.

Dirakit hanya sebanyak 5.000 unit, smartphone edisi spesial KFC ditawarkan seharga $162 namun tampaknya ponsel pintar berbasis Android ini hanya bisa dijumpai di Tiongkok.

Sumber berita Forbes.

Honor Band A3 Ramaikan Pasar Fitness Tracker Kelas Entry

Honor Band A2 dari Huawei merupakan salah satu fitness tracker termurah yang menawarkan fitur cukup lengkap, namun sayang ia hanya tersedia di Tiongkok saja. Untuk pasar lain, khususnya negara-negara Eropa, Huawei rupanya sudah menyiapkan perangkat lain yang lebih oke, yakni Honor Band 3.

Desainnya sepintas mungkin tampak mirip dengan Band A2, akan tetapi sejatinya Band 3 kelihatan lebih stylish layar melengkung dan sambungan strap yang seamless. Satu hal yang amat disayangkan, strap-nya yang berbahan polyurethane fleksibel ini hanya tersedia dalam tiga warna saja.

Layarnya ini menggunakan panel PMOLED 0,19 inci monokrom dengan resolusi 128 x 32 pixel. Di bawahnya, terdapat satu tombol untuk menavigasikan perangkat. Ketahanan airnya juga lebih istimewa dibanding Band A2, dimana ia siap Anda ajak menyelam sampai kedalaman 50 meter.

Honor Band 3

Fungsi tracking-nya sendiri terbilang standar, mencakup tracking langkah kaki, sleep tracking, maupun PPG cardio tachometer untuk memonitor laju jantung secara konstan. Ia pun kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS.

Yang jauh lebih istimewa lagi adalah daya tahan baterainya, yang diklaim mampu mencapai 30 hari (atau 10 hari jika heart-rate monitor-nya terus aktif). Jadwal pemasarannya belum diketahui, tapi harganya akan dibanderol di angka €69, atau sekitar Rp 1,05 juta – hampir tiga kali lebih mahal daripada Band A2.

Sumber: Wareable dan PhoneArena.

Huawei Resmi Umumkan Honor 9, Ditenagai Kirin 960 dan RAM 6GB

Menyudahi segenap rumor dan bocoran, Huawei akhirnya secara resmi mengumumkan smartphone terbarunya dari jajaran Honor dengan nama Honor 9. Berdasarkan apa yang tersaji, Huawei Honor 9 banyak mengonfirmasi bocoran yang sebelumnya sudah lebih dulu merebak, seperti layar 5,15 inci, Android Nougat dan konfigurasi kamera ganda di belakang. Tapi mari kita ulas satu per satu spesifikasi Honor 9 yang sebenarnya.

Layar Huawei Honor 9 memiliki resolusi 1080p dengan rentang warna DCI-P3 yang juga dapat ditemukan di smartphone flagship iPhone 7 dan Samsung Galaxy S8. Jadi, bicara kualitas layar, Honor 9 tak kalah dibandingkan dua ponsel pintar mahal tersebut. Interface Android 7.0 Nougat kemudian bakal ditampilkan di layar tersebut dengan polesan EMUI 5.1.

Huawei Honor 9_1

Jeroan Huawei Honor 9 sekelas dengan P10 dan juga Mate 9, yakni menggunakan chipset Kirin 960 yang ditemani RAM berkapasitas 4GB dan 6GB. Kapasitas memorinya juga ditawarkan dalam dua pilihan, 64GB dan 128GB dengan dukungan microSD jika dirasa masih kurang.

Honor-9-Colors

Selain jeroan, sorotan paling besar tertuju pada konfigurasi kamera yang diusung Honor 9, di mana di belakang perangkat tersemat dua buah sensor 12MP dan 20MP yang dilengkapi optical zoom 2x, portrait dan juga modus bokeh. Sedangkan di depan, berdiam sensor 8MP untuk selfie dan panggilan video. Untuk mendukung seluruh komponen di atas, Huawei membenamkan baterai sebesar 3.200mAh yang akan dibalut oleh body metal logam dan panel kaca di belakang. Terdapat pula dukungan 4G VoLTE, WiFi dan masih menawarkan audio jack 3,5mm yang sudah banyak ditinggalkan perangkat flagship.

Honor-9-Dual-Cameras

Berbeda dengan pendahulunya, Huawei melakukan sedikit polesan dengan memposisikan sensor sidik jari ke bagian depan. Honor 9 juga mempunyai kualitas audio yang lebih baik dengan hadirnya chip audio Hi-Fi. Smartphone ditawarkan dalam beberapa pilihan warna antara lain Black, Grey, Blue dan Amber Gold. Harga bervariasi tergantung model, untuk model 6GB/64GB ditawarkan seharga $400, varian 6GB/128GB seharga $440 dan model 4GB/64GB dengan harga $340.

Sumber berita Gizmochina, GSMArena.

Dibekali RAM 3GB dan Material Logam, Huawei Y7 Prime Calon Bintang di Kelas Menengah

Huawei kembali membanjiri segmen kelas menengah dengan meluncurkan satu lagi ponsel pintar bernama Y7 Prime. Ini adalah smartphone dengan spesifikasi kelas menengah dan dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mahal. Huawei Y7 Prime sudah dijual secara online dengan banderol $240 per unitnya.

Tiba dengan satu konfigurasi jeroan, Huawei Y7 Prime ditenagai chipset Snapdragon 435 yang memang banyak dipilih oleh ponsel kelas menengah seperti Y7 Prime. Chipset disempurnakan oleh RAM yang cukup besar, 3GB bersama dengan ruang simpan seluas 32GB. Konfigurasi ini dinilai cukup apik untuk ponsel kelas menengah, dibandingkan Samsung Galaxy J Series keluaran tahun 2017 yang masih mentok di 16GB.

Huawei Y7 Prime_1

Dibalut layar yang juga besar, selebar 5,5 inci, smartphone berbasis Android 7.0 Nougat ini ditopang oleh baterai sebesar 4.000mAh yang relatif lebih bertenaga dibandingkan ponsel menengah lainnya. Dengan bekal daya sebesar itu, Huawei Y7 Prime diklaim mampu bertahan selama 2 hari dengan pemakaian normal. Terlebih perangkat dengan custom interface EMUI 5.1 ini juga mempunyai desain yang apik berkat adanya lapisan kaca 2.5D yang membalut layar 5,5 inci beresolusi 720 piksel. Yang cukup menggembirakan, ponsel pintar ini juga diperkuat oleh material logam sehingga tak kalah dengan smartphonesmartphone mahal lainnya.

Huawei Y7 Prime_2

Di bagian pencitraan, smartphone mengemas kamera 12MP di belakang yang mempunyai aperture f/2.2 dan pixel 1.25µm. Sedangkan di depan dihuni kamera 8MP yang dinilai sudah sangat baik untuk menangani urusan selfie atau panggilan video jernih.

Dengan bekal yang sangat baik ini, Huawei Y7 Prime tampaknya punya kans besar untuk menjadi primadona baru di kelas menengah. Dan tentu kehadirannya di Indonesia akan sangat dinantikan.

Huawei Y7 Prime_4

Sumber berita Vmall dan GSMArena.

Sebelum OnePlus 5, Huawei Honor 9 Akan Curi Perhatian Lebih Dulu

Huawei mempunyai reputasi yang sangat baik di Tiongkok dan dunia. Salah satu jajaran ponselnya yang paling dikenal adalah model Honor di mana sebagian besar dari generasi yang diluncurkan selalu memperoleh sambutan yang baik dari publik. Di tahun 2017 ini, Huawei diharapkan bakal meluncurkan satu lagi ponsel dari keluarga Honor, yakni Honor 9 yang menurut kabar terbaru bakal memulai debut pada tanggal 12 Juni mendatang. Jika poster ini asli, berarti Honor 9 akan mencoba mencuri perhatian lebih dulu sebelum OnePlus 5 mengguncang dunia.

Informasi tanggal peluncuran Huawei Honor 9 terungkap dari sebuah poster yang disebut merupakan selebaran resmi dari perusahaan. Poster tersebut mengungkapkan beberapa informasi penting. Yang pertama sudah barang tentu soal tanggal peluncuran perangkat yang telah ditetapkan pada tanggal 12 Juni 2017, dalam sebuah event yang akan dilangsungkan di Shanghai, Tiongkok. Berikutnya, poster juga sekilas mengisyaratkan adanya konfigurasi kamera ganda, di mana salah satu sensornya diyakini bakal menjepret objek dalam format monokrom seirama dengan poster yang berwarna hitam putih.

Poster Huawei Honor 9

Indikasi lainnya, Hu Ge, aktor ternama Tiongkok yang menjadi bintang di poster ini memeragakan pose dengan jari telunjuk membentuk angka 9. Tapi oleh sejumlah orang, gaya ini justru dianggap memeragakan seseorang yang sedang membidikkan kamera dengan jari yang tertumpu pada tombol shutter. Tak ada yang salah dengan spekulasi di atas, karena segalanya masih mungkin terjadi.

Honor-9-image-tenaa

Honor 9 sendiri sudah sejak Mei lalu menyambangi TENAA, otoritas perizinan perangkat-perangkat baru Tiongkok. Menurut bocoran dokumen TENNA, Huawei Honor 9 bakal mengemas layar 5,5 inci dengan resolusi 1080p. AMOLED akan jadi pilihan Huawei demi menjaga konsistensi. Berikutnya, perangkat bakal diotaki chipset buatan sendiri, Kirin 960 dengan kecepatan clock 2.4GHz bersama dengan RAM 4GB dan ruang simpan seluas 64GB. Jika bocoran sebelumnya dapat dipercaya, Honor 9 dispekulasikan bakal tiba dalam tiga model berbeda termasuk model dengan RAM 6GB.

Sumber berita PhoneArena dan header ilustrai Honor 8 Pro.