Sepak Terjang Niji Game Studio dalam Menghadirkan Konten Kreatif di Platform Tizen

Kelahiran ekosistem Tizen Tanah Air dipicu oleh kehadiran Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) yang diselenggarakan oleh Samsung di tahun 2016 lalu. Kala itu, Samsung menantang para pengembang dan startup lokal untuk mengembangkan teknologi berbasis Tizen (smartphone, wearable device dan virtual reality device).

Setelah melalui developer meetup dan workshop di lima kota (Bogor, Bandung, Jakarta, Malang, Surabaya dan Yogyakarta) serta Tizen Developer Codenight, Samsung kemudian mendapatkan pemenang dari setiap kategori yang dilombakan.

Pemenang Kategori Tizen Apps dalam INA 3.0

Niji Game Studio melalui ‘Cute Munchies’, permainan puzzle dengan karakter imut, berhasil menjadi yang terbaik pada kategori Tizen Apps dalam INA 3.0 lalu. Niji Games Studio mencoba menghadirkan berbagai karakter lucu di dalam satu game. Dalam Cute Munchies, pemain akan mengendalikan hewan-hewan yang lucu dan imut yang sedang kelaparan dan berusaha mencari makanan favoritnya. Pemain akan mengarahkan para karakter tersebut menuju makanannya dalam game puzzle yang menarik.

 

Cute Munchies gameplay / YouTube
Cute Munchies gameplay / YouTube
Cute Munchies / Niji Games Studio
Cute Munchies / Niji Games Studio

Game Lokal Cita Rasa Internasional

Tak kalah dengan developer game mancanegara, developer game lokal juga dikenal piawai dalam urusan menciptakan game menarik. Niji Game Studio misalnya, developer game asal Yogyakarta ini unjuk gigi lewat game bertajuk Cute Munchies.

Setelah berhasil menjadi pemenang kategori Tizen Apps dalam INA 3.0, Niji Game Studio berhasil menjadi 11 finalis dalam acara Indie Prize Asia 2017 yang diselenggarakan bersamaan dengan acara Casual Connect Asia 2017. Niji Game Studio kembali memamerkan game Cute Munchies dalam gelaran tersebut.

Menghadirkan Konsep Game dengan berbagai Karakter Lucu dan Imut

Cute Munchies, game puzzle dengan karakter lucu dan imut, merupakan konsep sederhana yang dikemas dengan baik oleh Niji Game Studio. Pada game Cute Munchies, pemain akan mengendalikan berbagai karakter binatang yang imut, seperti kucing, kelinci dan banyak lagi. Walaupun game ini tampak mudah namun, pemain akan diuji kemampuan berpikirnya karena salah melangkah sedikit saja maka pemain harus mengulang kembali dari awal.

Ragam karakter disesuaikan dengan kebiasaannya, misalnya karakter kelinci yang suka makan wortel maka ia akan mengambil wortel, lalu penguin yang suka makan ikan maka ia mengambil buah ikan. Satu hal yang menarik pada game Cute Munchies adalah adanya mode permainan build level dimana pemain bisa bebas membuat level sendiri mirip dengan game Super Mario Maker.

Selain itu, ada mode permainan adventure serta online level yang dimana pemain bisa memainkan level yang dibuat oleh pemain lain. Secara keseluruhan game ini memiki tingkat kesulitan yang sedang namun, game ini sangat menyenangkan dan bisa dimainkan kapan saja.

Itu dia ulasan dingkat mengenai Niji Game Studio, pemenang kategori Tizen Apps dalam INA 3.0. Kamu juga memiliki peluang untuk bisa menjadi seperti Niji Game Studio melalui gelaran INA 4.0.

Ayo, daftarkan diri kamu ke Indonesia Next Apps 4.0 sekarang juga di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Inilah 5 Aplikasi Terbaik Indonesia Next Apps 3.0

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam sesi Workshop dan Code Night yang berlangsung di Yogyakarta, Surabaya Malang, Bandung, Bogor dan Jakarta, pagelaran Indonesia Next Apps 3.0 kini mulai menginjak di penghujung acara. Kegiatan yang mengajak para developer lokal untuk berkreasi mengembangkan aplikasi di platform modern ini telah menghasilkan pencapaian yang cukup gemilang.

Pada perlombaan kali ini, para developer ditantang untuk mengembangkan aplikasi di tiga kategori platform, yakni Tizen Smartphone, Wearable/Gears Apps dan Gear VR Content. Dari para peserta di enam kota terkumpul 209 aplikasi yang berhasil masuk di market store, dengan pembagian Tizen Smartphone Apps: 196 aplikasi, Wearable/Gear Apps: 53 aplikasi, dan Gear VR Content: 33 aplikasi.

Dari 209 aplikasi tersebut, tim dari Samsung Indonesia telah menilai hasil submisi untuk setiap kategorinya, dan terkumpul lima aplikasi terbaik di masing-masing kategori. Berikut ini adalah daftar TOP 5 APP Indonesia Next Apps 3.0:

TOP 5 APP Kategori Tizen Smartphone

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Froggy and The Pesticide None Developers Game
Pippo Belajar Alfabet Arsanesia Education
Badminton Stars (Juara Bulutangkis) iplayalldaystudio Game
Oniki Agate Jogja Game
Cute Munchies Yogie Aditya Game

TOP 5 APP Kategori Wearable/Gear Apps

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Rolling Hams Rizal Saputra Game
Devil in My Heart Soesapto Game
Bezel Frenzy Agate Jogja Game
Dzikir Count Creacle Tools
Colour Ring Creacle Game

TOP 5 APP Kategori Gear VR Content

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Kawaii Pew Pew VR Mojiken Game
Happy Friends Gobaksodor Game
Carriage Rescue VR Madfal Game
Giant Hunter VR Yogie Aditya Game
Orbiz : Lost in VR Anoman Game

Lima aplikasi terbaik di masing-masing kategori nantinya akan memasuki penjurian final untuk menentukan tiga besar di tiap kategori. Masing-masing pengembang yang aplikasinya masuk TOP 5 APP akan segera dihubungi oleh pihak penyelenggara untuk menyiapkan sesi penjurian final tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Indonesia Next App 3.0 akan dipilih tiga pemenang untuk setiap kategori. Untuk kategori Tizen Smartphone App, juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai Rp 40 juta, sedangkan juara kedua Rp 20 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 10 juta. Nominal sama juga akan didapat oleh tiga juara di kategori Wearable/Gear Apps. Sedangkan untuk Gear VR Content juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta, juara kedua mendapatkan Rp 25 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 15 juta.

Sebanyak 209 Aplikasi Terkumpul dalam Indonesia Next Apps 3.0

Setelah melewati proses panjang, mulai dari sosialisasi, workshop hingga code night yang dilakukan di lima kota (Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Bogor dan Jakarta), saat ini Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) berhasil mengumpulkan 209 aplikasi dari para peserta. Submisi aplikasi tersebut terdiri dari 133 aplikasi untuk smartphone berplatform Tizen, 43 aplikasi wearable Gears App dan 33 aplikasi berbasis konten Gear VR.

Semua aplikasi tersebut saat ini sudah dapat dinikmati pengguna melalui store masing-masing platform. Tahapan selanjutnya, aplikasi di tiap kategori akan dinilai oleh dewan juri yang telah ahli di bidangnya untuk menentukan juara di masing-masing kategori. Setiap kategori aplikasi akan diambil juara pertama, kedua dan ketiga.

Untuk kategori Tizen Smartphone App, juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai Rp 40 juta, sedangkan juara kedua Rp 20 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 10 juta. Nominal sama juga akan didapat oleh tiga juara di kategori Wearable/Gear Apps. Sedangkan untuk Gear VR Content juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta, juara kedua mendapatkan Rp 25 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 15 juta.

Dari aplikasi yang disubmisikan, umumnya berbentuk aplikasi hiburan, dan paling banyak berbentuk permainan digital (game). Kendati demikian jenis aplikasi lainnya pun turut tampak dalam daftar, contohnya aplikasi di kategori pariwisata dan pendidikan. Beberapa nama juri pun telah disiapkan untuk segera menilai aplikasi di tiap kategori, di antaranya Dondy Bappedyanto (CEO CloudKilat), Tommy Dian (CTO DailySocial), Razi Thalib (CEO Setipe), Wiku Baskoro (Editor in Chief DailySocial), Nicko Alyus (Head of Business Development at OmniVR) dan sebagainya.

Pada pagelaran INA kali ini beberapa tantangan yang disajikan memang tergolong baru. Nama sistem operasi Tizen mungkin belum banyak dikenal sebelumnya. Namun INA 3.0 membawa tantangan tersebut dan terbukti mampu dengan pesat menumbuhkan penetrasi aplikasi lokal untuk platform Tizen. Pun demikian untuk tantangan pengembangan aplikasi wearable dan Gear VR, dengan adanya kompetisi ini diharapkan makin banyak produk aplikasi lokal yang bertanggar di dalam platform teknologi populer tersebut.

Diharapkan juga INA 3.0 dapat menjembatani para pengembang untuk melangkah lebih mantap dalam menyukseskan karyanya. Melalui INA 3.0 tentu Samsung akan memberikan beragam dukungan berupa sumber daya dan berbagai kesempatan untuk meningkatkan traksi penggunaan aplikasi. Hal ini telah terbukti pada hasil dari pagelaran INA yang telah berjalan tahun sebelumnya. Kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan diharapkan tiap tahunnya akan terus meningkat pencapaian yang diraih.

Submisi Aplikasi Indonesia Next Apps 3.0 Resmi Ditutup Hari Ini

Malam ini pukul 24.00 submisi aplikasi untuk Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) resmi ditutup. Dengan rangkaian Workshop dan Code Night di enam kota, sebanyak lebih dari 250 apps sudah terkumpul kepada panitia. Nantinya semua apps yang telah terkumpul akan dikelompokkan ke tiga kategori utama perlombaan, yakni apps untuk smartphone Tizen, apps untuk wearable/Gears dan konten untuk Gear VR. Masing-masing kategori akan dinilai oleh dewan juri yang berbeda untuk menentukan yang terbaik

Untuk pengembang aplikasi smartphone Tizen dan wearable, nantinya akan dipilih 3 peserta/kelompok terbaik yang akan memperolah hadiah Rp 40.000.000 untuk juara pertama, Rp 20.000.000 untuk juara kedua, dan Rp 10.000.000 untuk juara ketiga. Sedangkan untuk kategori konten Gear VR akan dipilih 3 juara terbaik dengan hadiah Rp 50.000.000 untuk juara pertama, Rp 25.000.000 untuk juara ketiga dan Rp 15.000.000 untuk juara ketiga. Pemenang akan diumumkan segera melalui kanal microsite dan pemberitaan DailySocial setelah babak penjurian telah selesai.

Indonesia Next Apps merupakan acara tahunan yang diadakan Samsung bekerja sama dengan DailySocial untuk memberikan wadah kepada pengembang aplikasi lokal berkarya dan berkompetisi. Setiap tahunnya INA membawakan tantangan yang unik, dan menghadirkan inovasi-inovasi aplikasi baru dari para peserta di berbagai kota di Indonesia.

Harapannya dengan adanya sarana untuk berkompetisi ini, para developer lokal dapat memiliki lebih banyak pilihan dalam membangun atau mengawali karier teknopreneur mereka. Seperti yang sudah dibudayakan dari lulusan INA sebelumnya, salah satunya Kakatu. Kakatu merupakan sebuah aplikasi pengendali dan pemantau penggunaan smartphone bagi anak. Prestasinya di INA membawa traksi yang luar biasa bagi Kakatu (simak video wawancara selengkapnya di sini).

Kurang dari Seminggu Lagi, Submisi Aplikasi INA 3.0 Akan Ditutup

Kompetisi aplikasi Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) telah berada pada tahap final submisi aplikasi. Setelah melakukan rangkaian training di 6 kota (Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Bogor dan Jakarta) dan mengumpulkan lebih dari 700 developer lokal, kini ratusan peserta sudah dan akan mengembangkan aplikasi untuk smartphone, wearable  berplatform TIZEN dan aplikasi multimedia untuk Gear VR. Submisi aplikasi sudah dibuka sejak awal bulan Agustus dan akan ditutup di tanggal 31 Agustus mendatang.

Di tengah banyaknya dukungan korporasi TI terhadap pengembang aplikasi dan startup lokal, Samsung menjadi salah satu perusahaan manufaktur smartphone yang paling pertama memberikan dukungan melalui kompetisi INA yang diadakan sejak tahun 2014. Dengan besarnya marketshare Samsung di pasar konsumen perangkat pintar di Indonesia, ratusan pengembang bersemangat mengikuti kegiatan ini. Pemenang-pemenang Indonesia Next Apps juga telah sukses memvalidasi ide dan produk mereka, serta mulai menikmati traksi pengguna dan perkembangan bisnis dari mobile apps dan startup yang mereka gawangi.

Kakatu salah satunya, sebuah startup pengembang aplikasi pengendali dan pemantau penggunaan smartphone bagi anak yang kini telah menorehkan sukses di pangsa pasar mobile apps. Dalam kesempatan ini Kakatu menceritakan tentang bagaimana Indonesia Next Apps 1 dan 2 berperan penting bagi perjalanan startup mereka. Dimulai dari validasi ide di INA 1, mendapatkan kerja sama strategis untuk perkembangan Kakatu, sampai dengan kesempatan untuk menjadikan Kakatu sebagai preload aplikasi di 600.000 unit perangkat tablet Samsung yang langsung memberikan traksi cepat pada pengguna aplikasi Kakatu di Indonesia.

Seperti apa cerita dan pesan-pesan dari Kakatu untuk pengembang aplikasi, simak perjalanan mereka di Indonesia Next Apps pada video berikut:

Apakah Tizen akan Menjadi Masa Depan Perangkat Samsung?

Kala berbincang seputar perangkat Samsung (terutama smart-devices) umumnya orang masih akan akrab dengan sistem operasi Android. Karena Samsung sendiri menjadi salah satu vendor yang membawa nama Android berkibar di kancah perangkat mobile. Namun dewasa ini Samsung tampak serius dengan sistem operasi Tizen. Di Developer Contest yang didukung oleh Samsung Indonesia, bertajuk Indonesia Next Apps, banyak dibahas seputar masa depan Tizen yang kini sudah menginjak di versi 3.0.

Lalu pertanyaannya, mungkinkah Tizen terangkat hingga ke tingkat popularitas Android saat ini? Tentu jawabannya sangat mungkin, terlebih jika melihat arsitektur Tizen dan roadmap pengembangannya, sistem operasi ini ingin mengakomodir berbagai perangkat komputasi, tak hanya sebatas pada smartphone ataupun wearable, melainkan juga mencakup sistem IoT (Internet of Things) dan kelompok smart-things lainnya.

Versi terkini Tizen 3.0, yang sudah bisa dicoba dalam versi beta menawarkan kelebihan yang tak kalah dengan sistem operasi Android. Kapabilitasnya sebagai sistem operasi 64-bit membuatnya mampu bekerja dengan berbagai perangkat ARM 64-bit dan x86 terbaru. Tizen juga dibekali dengan kemampuan untuk mampu berjalan di perangkat dengan resolusi 4K, platform grafis kelas atas yang ada di saat ini.

Melihat masa depan perangkat komputasi di dunia

Debut IoT sudah semakin terlihat, penerapannya pun sudah mulai nyata terlihat. Prototipe smart-home ataupun smart-office sudah banyak diperlihatkan. IoT erat kaitannya dengan perangkat yang saling terhubung, tentang bagaimana ponsel pengguna dapat terhubung dengan televisi di rumah, atau perangkat rumah tangga lainnya yang kini mulai menjadi pintar.

Tizen sendiri dengan landasan Kernel Linux mulai mengarah untuk mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Visinya tak lain ingin menjadi landasan sistem operasi di berbagai perangkat yang akan saling terhubung. Salah satu contoh yang kini sudah dilansir struktur arsitekturnya adalah Tizen untuk sistem otomotif. Memiliki struktur yang sama, yakni dengan Kernel dan Core yang serupa dengan pemanfaatan Tizen untuk penerapan lain, memungkinkan sebuah sistem aplikasi dapat disinergikan di atasnya. Termasuk memudahkan aplikasi untuk saling terhubung di masing-masing perangkat.

Kembali ke perbandingannya dengan platform Android untuk perangkat Samsung. Sebagai awalan, Samsung sendiri juga telah meluncurkan perangkat smartphone berseri Z yang secara penuh dijalankan dengan sistem operasi Tizen. Dari sisi perangkat wearable juga telah dirilis Gear Fit2 dan Gear IconX. Termasuk seri SmartTV SUHD TV KS9800. Kini Samsung juga tengah menumbuhkan ekosistem aplikasi hingga kancah lokal untuk meramaikan marketplace di platform Tizen, salah satunya melalui Indonesia Next Apps 3.0.

Penetrasi perangkat berbasis Tizen memang belum banyak digenjot, akan tetapi pembentukan ekosistem pengembang dan pola distribusinya sudah sangat terlihat. Bersamaan dengan pembaruan Tizen yang kian memberikan performa yang lebih baik. Jadi sudah semakin terlihat, bahwa masa depan perangkat Samsung dan Tizen seperti menjadi sebuah entitas yang tidak dapat saling dipisahkan ke depannya.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0 dan kunjungi laman resminya di https://ina.dailysocial.id.

Samsung Tizen Developer Code Night Akan Diselenggarakan di Berbagai Kota

Setelah melaksanakan workshop di berbagai kota untuk sosialisasi dan pengenalan pembuatan aplikasi di platform Tizen dalam rangkaian Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0), Samsung kembali akan menghadirkan rangkaian acara untuk membantu para pengembang mematangkan dan menyelesaikan permasalahan yang ditemui dalam proses pengembangan aplikasi Tizen yang akan dilombakan. Kali ini disebut dengan “Samsung Tizen Developer Code Night”, seperti namanya acara tersebut akan diadakan pada pukul 17.00 – 21.00 di berbagai kota.

Developer Code Night sendiri lebih memfokuskan pada konsultasi teknis kepada peserta yang hendak berpartisipasi dalam INA 3.0. Bimbingan teknis akan langsung dilaksanakan oleh rekan-rekan ahli dari Samsung Research and Development Institute Indonesia (SRIN). Jadi jika rekan-rekan memiliki kendala dalam melakukan pengembangan, ini adalah forum yang tepat untuk mendiskusikan atau mendapatkan feedback dari pada pakar.

Untuk dapat mengikuti Developer Code Night, rekan-rekan diharapkan sudah memiliki produk yang akan dilombakan. Sehingga diharapkan ketika usai acara ini, isu-isu dalam pengembangan dapat terselesaikan dan produk menjadi lebih siap untuk disumbisikan ke dalam kompetisi INA 3.0. Adapun pagelaran Developer Code Night akan diadakan di beberapa kota, berikut ini adalah daftar lengkapnya:

  • Yogyakarta – Selasa, 2 Agustus 2016 bertempat di Ruang Yustisia, Gadjah Mada University Club Hotel & Convention.
  • Surabaya – Kamis, 4 Agustus 2016 bertempat di Hotel Shantika Premiere Gubeng.
  • Malang – Jumat, 5 Agustus 2016 bertempat di Hotel Tugu Malang.
  • Bandung – Selasa, 9 Agustus 2016 bertempat di Eduplex Study & Co-working Space.
  • Bogor – Rabu, 10 Agustus 2016 bertempat di Hotel Royal Bogor.
  • Jakarta – Kamis, 11 Agustus 2016 bertempat di Paragon Gallery Hotel Jakarta.

Acara ini sepenuhnya akan berisi diskusi teknis seputar pengembangan aplikasi, jadi tidak ada sesi presentasi materi seperti kegiatan seminar atau workshop. Jika rekan-rekan developer berminat untuk mengikuti acara ini, silahkan daftarkan diri sesuai dengan kota terdekat melalui laman resmi INA 3.0 di https://ina.dailysocial.id.

Tizen Makin Memantapkan Diri untuk Menjadi Landasan Sistem IoT

Di tengah kekuasaan sistem operasi Android dan iOS di pangsa pasar mobile, kehadiran sistem operasi baru menjadikan sebuah tantangan berarti. Bahkan sistem operasi mobile yang sebelumnya sempat berjaya seperti BlackBerry dan Symbian bahkan tak mampu mengimbangi laju inovasi, terlebih yang baru, seperti Firefox OS.

Namun tak demikian dengan sistem operasi baru Samsung Tizen. Kendati belum memperlihatkan popularitasnya untuk perangkat mobile, melalui pembaruan di Tizen 3.0 yang diumumkan pada pagelaran Samsung Dev Conference di San Francisco beberapa waktu lalu, sistem operasi ini memantapkan diri untuk mulai merangkul platform yang lebih luas, memajukan visi seputar Internet of Things (IoT).

Tizen 3.0 hadir dengan pembaruan teknologi sehingga mampu bersanding dengan arsitektur perangkat mobile terbaru. Mengimbangi Android dan iOS, Tizen memiliki kapabilitas 64-bit, sehingga mampu bekerja dengan perangkat ARM 64-bit dan x86 terbaru. Konon Tizen 3.0 akan dirilis versi penuhnya pada September mendatang.

Saat ini versi beta Tizen 3.0 sudah bisa dicoba, termasuk bagi pengembang yang ingin melakukan deployment aplikasinya di sana. Dikembangkan untuk menjadi landasan sebuah sistem komputasi dengan beragam performa, Tizen 3.0 mampu berjalan dengan resolusi 4K, bagi platform game akan menjadi sahabat yang baik. Improvisasi grafisnya pun cukup signifikan, Samsung mengklaim kecepatannya meningkat 30 persen dari versi Tizen 2.4.

Pemanfaatan Tizen tidak akan berhenti pada handset smartphone. Sistem operasi ini ingin menyatukan perangkat dan menjadikannya pintar, mulai dari perlengkapan rumahan, hingga perangkat wearable. Samsung memprediksi di tahun 2020 mendatang setidaknya 21 miliar perangkat akan terhubung, dan Tizen ingin berperan besar dalam pembentukan ekosistem perangkat tersebut.

Dari perspektif pengembang, Tizen 3.0 kini kompatibel dengan Samsung Artik, sebuah platform end-to-end untuk pengembang perangkat pintar. Baru-baru ini Samsung juga memberikan dukungan lebih dengan peluncuran Artik Cloud, sebagai cloud services yang dapat dijadikan back-end perangkat IoT yang dikembangkan.

Sebagai sebuah sistem cerdas, pembaruan Tizen 3.0 juga menyusupkan sebuah API untuk face recognition dan emotion recognition yang begitu menguntungkan bagi pengembang. Termasuk kemampuan voice control yang memungkinkan pengembang melahirkan sistem seperti Cortana atau Siri. Sebuah framework anti-virus juga turut dibubuhkan, untuk menjamin keamanan sistem, terlebih Tizen memang ditargetkan untuk consumer user.

Dari sini visi besar Tizen sudah semakin terlihat. Bahwa sistem operasi yang dirilis pada tahun 2012 ini ingin mengakomodir kebutuhan komputasi secara menyeluruh, dari perangkat besar, perangkat kecil hingga perangkat bergerak. Karena dengan sistem operasi yang seragam, sebuah integrasi akan berkembang secara lebih cepat. Pun dari sisi pengembang yang akan dimudahkan dalam pengembangan aplikasi yang terintegrasi untuk berbagai macam perangkat.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0 dan kunjungi laman resminya di https://ina.dailysocial.id.

Workshop Indonesia Next Apps 3.0 Akan Digelar di Berbagai Kota

Sebagai awalan dari pagelaran Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) oleh Samsung, akan diselenggarakan workshop terpadu di berbagai kota untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman teknis seputar pelaksanaan kompetisi. Indonesia Next Apps yang diselenggarakan kali ini menawarkan tantangan yang lebih menarik bagi para pengembang lokal, karena di sini mereka akan diminta mengembangkan aplikasi di platform-platform terbaru yang ada di industri teknologi saat ini. Mulai dari pengembangan untuk platform Tizen OS, Wearable Devices dan Virtual Reality akan disuguhkan sebagai tantangan Indonesia Next Apps 3.0.

Adapun secara spesifik materi yang akan disampaikan dalam workshop ini meliputi tiga hal, yakni (1) pengenalan mengenai Tizen OS dan Samsung Gear, (2) langkah awal membuat aplikasi mobile berbasis Tizen menggunakan Tizen SDK, dan (3) Tizen Store dan mekanisme untuk mempublikasikan aplikasi. Beberapa teknis perlombaan akan turut disampaikan pada acara ini, sehingga menjadi acara wajib bagi rekan-rekan pengembang yang hendak berpartisipasi dalam Indonesia Next Apps 3.0.

Dan berikut ini adalah jadwal dan informasi perndaftaran dari workshop INA 3.0 di berbagai kota:

  1. Malang – 18 Juli 2016.
  2. Surabaya – 19 Juli 2016.
  3. Yogyakarta – 21 Juli 2016.
  4. Bandung – 25 Juli 2016.
  5. Bogor – 27 Juli 2016.
  6. Jakarta – 28 Juli 2016.

Seperti diketahui bahwa saat ini Samsung tengah mendorong penetrasi perangkat berbasis Tizen di pasaran. Mulai dari smartphone, fintess band hingga platform yang memberikan untuk dunia otomotif mulai diperkenalkan ke publik.

Menjadi kesempatan baik bagi rekan-rekan untuk dapat mendapatkan ilmu seputar platform baru, mengingat dalam waktu dekat ekosistem Tizen akan segera digenjot di pasar tanah air. Pastikan aplikasi rekan-rekan menjadi yang pertama menghidupkan ekosistem tersebut dan jadilah pemenang di INA 3.0.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0 dan kunjungi laman resminya di https://ina.dailysocial.id.

Indonesia Next Apps 3.0 Segera Digelar, Memberikan Tantangan yang Lebih Seru

Acara kompetisi pengembangan aplikasi tahunan yang diinisiasi oleh Samsung kembali digelar. Di serinya yang ketiga, Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) menantang pengembang dan startup lokal untuk berinovasi di atas platform terbarukan, mulai dari perangkat mobile berplatform Tizen, perangkat wearable dan juga perangkat virtual reality.

Pembaruan tantangan yang diberikan kepada peserta dilatar belakangi tren perkembangan adopsi teknologi yang kian pesat, baik di dunia maupun di Indonesia. Aplikasi berbasis Tizen, wearable dan virtual reality diyakini akan menjadi tren baru yang masif di kalangan konsumen dalam beberapa waktu mendatang. Sehingga menjadi langkah yang baik untuk mampu menumbuhkan ekosistem pengembang lokal di Indonesia.

Seperti pagelaran INA sebelumnya, INA 3.0 akan diawali dengan serangkaian meet-up sosialisasi dan workshop di berbagai kota di Indonesia. Bogor, Bandung, Jakarta, Malang, Surabaya dan Yogyakarta akan menjadi tempat singgah acara ini digelar. Kemudian akan dilanjutkan dengan sesi hackathon pengembangan aplikasi dalam “Tizen Dev Code Night” dan diakhiri dengan submisi final dan pengumuman pemenang aplikasi di setiap kategori. Rangkaian acara akan segera dimulai pada bulan Juli 2016.

Berikut ini adalah daftar agenda meet-up dan workshop INA 3.0:

  • Malang – Senin, 18 Juli 2016
  • Surabaya – Selasa, 19 Juli 2016
  • Yogyakarta – Kamis, 21 Juli 2016
  • Bandung – Senin, 25 Juli 2016
  • Bogor – Rabu, 27 Juli 2016
  • Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016

Ini rangkaian acara di fase pertama INA 3.0, karena pemenang terpilih nantinya juga akan berlaga di fase selanjutnya di kancah regional, bertanding melawan pengembang aplikasi dari negara-negara tetangga. Tentu menjadi sebuah kesempatan emas bagi pengembang lokal dengan kesempatan yang begitu gemilang.

Bergabunglah bersama kami untuk memulai sebuah tren besar pemanfaatan teknologi. Daftarkan diri Anda dalam rangkaian acara Indonesia Next Apps 3.0, dan jadilah pemenang kompetisi.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0.