Instagram Jabarkan Langkah-Langkah yang Diambil dalam Mengurutkan Konten

Saat diluncurkan pertama kali di tahun 2010, Instagram tidak lebih dari sebatas kumpulan foto unggahan banyak orang yang disajikan secara kronologis. Namun sejak April 2016, Instagram mulai menerapkan algoritma khusus sehingga foto dan video di linimasa seakan-akan tersaji secara acak.

Perubahan ini jelas memicu banyak pertanyaan. Yang paling utama adalah bagaimana Instagram menyortir konten dan menentukan mana yang muncul di paling atas. Sebagian dari kita mungkin juga penasaran terkait kriteria-kriteria yang Instagram jadikan acuan dalam menyajikan konten di tab Explore.

Guna menghindari miskonsepsi, tim Instagram memutuskan untuk menjelaskannya sendiri ke publik. Lewat sebuah blog post, Instagram menjabarkan langkah-langkah apa saja yang mereka ambil dalam mengurutkan konten di Feed, Stories, Explore, maupun Reels.

Salah satu miskonsepsi yang paling banyak tersebar adalah bahwa Instagram cuma menggunakan satu algoritma saja untuk menyortir konten. Pada kenyataannya, Instagram memanfaatkan kumpulan algoritma yang bervariasi, yang masing-masing dirancang untuk tujuan yang berbeda. Dengan kata lain, algoritma yang digunakan di Feed dan Stories betul-betul berbeda dari yang digunakan di Explore maupun Reels.

Untuk Feed dan Stories, yang pengguna ekspektasikan adalah konten dari orang-orang yang dekat dengan mereka, sedangkan di Explore, pengguna pasti berharap untuk menemukan konten yang betul-betul baru buat mereka. Instagram bilang bahwa mereka memperhatikan ribuan ‘sinyal’ untuk menentukan apa saja yang disajikan ke tiap-tiap pengguna.

Dari sinyal-sinyal tersebut, Instagram kemudian membuat sekumpulan prediksi terkait bagaimana pengguna bakal berinteraksi dengan suatu unggahan, semisal menyukainya, memberikan komentar, atau sebatas melihatnya sekian detik lebih lama dari post lainnya. Semakin besar kemungkinan pengguna mengambil tindakan, dan semakin berat bobot yang Instagram tetapkan untuk tindakan tersebut, maka semakin tinggi posisi suatu konten pada Feed.

Jadi jangan heran seandainya foto atau video unggahan mantan sering kali muncul di Feed meski Anda tidak pernah membubuhkan like maupun komentar, sebab mungkin bisa jadi Anda mengamatinya terlalu lama — jauh lebih lama daripada foto dan video unggahan pengguna lain yang muncul di Feed — dan Instagram melihat itu sebagai indikasi bahwa Anda tertarik dengan post darinya.

Lalu adakah yang bisa pengguna lakukan untuk mempengaruhi algoritma Instagram? Kalau menurut Instagram, ada tiga langkah yang bisa diambil. Yang pertama adalah menentukan daftar Close Friends, sehingga Instagram bakal memprioritaskan unggahan dari orang-orang yang tercantum di daftar tersebut.

Sebaliknya, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur mute sebagai alternatif dari tombol unfollow. Terakhir, jangan segan memilih opsi “Not Interested” ketika melihat kumpulan post yang muncul di Explore maupun Feed, sehingga Instagram bisa lebih paham mengenai hal-hal apa saja yang menarik buat masing-masing pengguna.

Ke depannya, Instagram berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak lagi blog post seperti ini, memberikan kejelasan mengenai cara kerja teknologi yang diadopsi Instagram, serta menepis miskonsepsi-miskonsepsi yang ada.

Sumber: Instagram. Gambar header: Depositphotos.com.

Cara Video Call Menggunakan Instagram

Instagram bisa jadi alternatif melakukan panggilan video atau video call jika saat aplikasi-aplikasi lain mengalami gangguan. Melakukan video call di Instagram juta sejatinya tidak membutuhkan langkah-langkah khusus, selain pada sistem joinnya saja yang sedikit berbeda.

Continue reading Cara Video Call Menggunakan Instagram

Cara Mengembalikan Akun Instagram yang Di-hack dan Cara Mencegahnya

Jumlah pengguna Instagram yang fantastis ini ternyata membuka celah bagi para pihak yang tidak bertanggung jawab bermunculan, yang biasa kita kenal dengan istilah hacker. Tak heran bila saat ini banyak orang yang mencari cara bagaimana mengembalikan aku Instagram yang ken hack dan juga cara mencegah peretasan.

Continue reading Cara Mengembalikan Akun Instagram yang Di-hack dan Cara Mencegahnya

Instagram Lite Resmi Hadir di Indonesia, Ukuran Hanya 2MB dan Lebih Cepat

Instagram akhirnya resmi menghadirkan inisiasi terbarunya ke Indonesia yaitu Instagram Lite, versi ringan yang tak berbeda dari aplikasi lite lainnya agar pengguna yang mempunyai perangkat bermemori minimalis bisa terhubung lebih mudah, membagikan momen terbaik tanpa terbebani oleh kuota ataupun ukuran file.

Continue reading Instagram Lite Resmi Hadir di Indonesia, Ukuran Hanya 2MB dan Lebih Cepat

[Panduan Pemula] Cara Membagikan Video TikTok ke Instagram Stories atau Feed

TikTok dan Instagram secara tidak langsung bersingungan walaupun keduanya punya konsep yang sedikit berbeda. Namun, pada umumnya pengguna Instagram juga menggunakan TikTok dan begitu pula sebaliknya.

Continue reading [Panduan Pemula] Cara Membagikan Video TikTok ke Instagram Stories atau Feed

Instagram Rilis Remix, Fungsinya Mirip Fitur Duet di TikTok

Salah satu hal yang membuat TikTok banyak digemari adalah elemen interaktif yang ditawarkannya. Di TikTok, kita bukan sekadar menonton video demi video secara pasif, akan tetapi jika mau kita juga bisa berinteraksi dengan video-video tersebut berkat adanya fitur bernama Duet.

Kompetitor TikTok di sisi lain menawarkan alternatif yang terkadang terkesan kurang engaging. Namun tidak untuk Instagram. Di antara banyak pesaing TikTok, Instagram termasuk salah satu yang cepat tanggap, dan itu mereka buktikan baru-baru ini dengan merilis fitur bernama Remix untuk Instagram Reels.

Seperti yang sudah bisa ditebak, Remix adalah ekuivalen fitur Duet di TikTok. Fitur ini memungkinkan pengguna Instagram untuk merekam video Reel di samping Reel milik pengguna lain, dan salah satu skenario penggunaan yang paling cocok dari fitur ini tentu adalah untuk membuat video reaksi terhadap konten Reel yang sedang viral.

Untuk menggunakan fitur Remix, cukup klik menu tiga titik pada suatu video Reel, lalu pilih opsi “Remix this Reel”. Dari situ tampilannya otomatis akan dibagi menjadi dua, satu untuk video Reel yang dipilih, satu untuk video baru yang hendak dibuat. Setelah selesai merekam, pengguna juga dapat melakukan penyuntingan lebih lanjut, seperti misalnya untuk menyesuaikan volume dari video Reel aslinya, atau malah menambahkan voiceover ekstra.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, tidak semua konten Reel bisa di-remix, melainkan hanya yang diunggah setelah update ini diluncurkan. Secara default, Remix akan aktif pada semua Reel yang diunggah oleh akun publik. Untuk video-video Reel lama yang diunggah sebelum fitur ini eksis, pengguna harus mengaktifkan dukungan Remix secara manual agar video tersebut dapat di-remix oleh pengguna lain.

Video-video hasil Remix yang diunggah akan muncul bersamaan dengan konten Reel lain di tab Reel pada profil Instagram masing-masing pengguna. Pengguna juga dapat memantau siapa saja yang sempat me-remix konten Reel unggahannya melalui tab Activity.

Bagi yang selama ini kurang tertarik dengan Instagram Reels karena kangen dengan fitur Duet milik TikTok, mungkin keberadaan Remix sekarang bisa kembali menggugah perhatian Anda.

Sumber: TechCrunch.

7 Aplikasi Alternatif TikTok untuk Platform iOS

Popularitas TikTok yang mendunia secara langsung mengangkat tren video pendek menjadi fenomena global. Sekarang hampir semua platform sosial menawarkan wadah khusus untuk menampung video-video pendek, tidak terkecuali YouTube.

Continue reading 7 Aplikasi Alternatif TikTok untuk Platform iOS