JD.id to Focus on Supply Chain, Warehouse Extension, and Logistics

Logistics services are now a crucial sector. One of the driving factors for the sector during the pandemic is the increase in online shopping activities. Integrated and comprehensive services are increasingly prioritized by e-commerce platforms in Indonesia, starting from collaborating with experienced logistics partners to carrying out logistics activities on their own.

DailySocial tries to dig deeper into JD.id’s business focus until next year and their efforts to emerge as the leading platform in the fast delivery sector throughout Indonesia.

Commitment for fast delivery

JD.id’s President and CEO, Zhang Li said, “In accordance with the company’s vision and mission, JD.id will continue to build the company’s capabilities to serve consumers with the best shopping experience, by continuing to strengthen three main elements, namely strategic development in the supply chain, increasing numbers. warehouse and expand logistics coverage, as well as developing online-to-offline (O2O) retail technology. ”

JD.id’s Chief Marketing, Mia Fawzia explained, during the last 6 months, the company has experienced positive business growth. Not only in the number of visitors but the growth in the number of sales reached up to 40%. Popular types of products are products in the Electronics, Groceries, Mom & Baby, and Home Living & Virtual categories.

Regarding logistics services, the company noted that in September 2020 85% of order package shipments to all parts of Indonesia were successfully carried out within 24 hours. The data also shows that 95% of the delivery of ordered packages to the Jabodetabek area was successfully carried out within 24 hours. For logistics fleets, sellers are free to choose J-Express (JD.id’s internal logistics service) or use other services.

“Until now, JD.id has been able to reach almost all parts of Indonesia. However, especially for the Papua region, we are still working with third-party logistics to help us in the process of delivering goods,” said Mia.

Overall JD.id has around 12 warehouses spread across several regions in Indonesia. The warehouse locations are scattered in several regions. Starting from Jakarta (Marunda) 6 warehouses, Cikarang (rented by IKEA) 1 warehouse, Medan 1 warehouse, Semarang 1 warehouse, Makassar 1 warehouse, Pontianak 1 warehouse, and Sidoarjo 1 warehouse.

Warehouse ownership is one of the keys to speeding up the logistics process. By being managed independently, the e-commerce platform can carry out the sorting and shipping process quickly, without obstacles to inventory data access and the retrieval process from third-party logistics partners.

Service expansion

Teknologi QR Code di JD X-Mart Indonesia
QR Code technology in JD X-Mart Indonesia

As an e-commerce platform, JD.id has expanded its services to various products. The company also has several insurance or protection products.

“We intend to provide a complete and comprehensive shopping experience and services to JD.id customers, [..] to help reduce the risk of consumers in shopping if something unwanted happens,” Mia said.

In the future, JD.id is interested in exploring this service further, one of which is by collaborating with various national and multinational protection companies.

To increase product choices, JD.id presents JD Life on-demand services. In total, there are 12 service categories to help with daily life, from installation, maintenance, to cleaning services. Most of the services offered by JD Life focus on household needs, including installation and cleaning of electronic devices, washing machines, to air conditioning for housing and apartments.

“The range of JD Life services depends on each category, but currently almost all major cities in Indonesia can order and enjoy JD Life services,” JD Life’s Head Operations Ryan Sebastian said.

Regarding the development of JD.id X-Mart, Mia revealed, similar to other retail businesses, JD felt the impact of the Covid -19 pandemic. Even so, this offline retail facility is managed by an omnichannel, so the impact is not felt.

Introduced in 2018, JD.ID X-Mart is the first cashier-less shop in Indonesia (outside of its home country, China), located on PIK Avenue. Because it carries the concept of a store without a cashier, JD.ID X-Mart uses the QR code in the mobile application on the smartphone to the verification tool at the store entrance gate.

“The JD X-Mart module business itself is indeed an omni channel, making it very easy for us to switch and focus on online sales,” said Mia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

JD.id Makin Fokus Ke Rantai Pasokan, Penambahan Gudang, dan Logistik

Layanan logistik kini menjadi salah satu sektor yang krusial. Salah satu faktor pendorong sektor saat pandemi adalah meningkatnya kegiatan belanja online. Layanan terpadu dan menyeluruh makin diprioritaskan platform e-commerce di Indonesia, mulai dari menggandeng mitra logistik berpengalaman hingga menjalankan sendiri kegiatan logistiknya.

DailySocial mencoba menggali lebih mendalam fokus bisnis JD.id hingga tahun depan dan upaya mereka untuk tampil sebagai platform terdepan di sektor pengiriman cepat di seluruh Indonesia.

Komitmen untuk “fast delivery”

President dan CEO JD.id Zhang Li mengatakan, “Sesuai dengan visi dan misi perusahaan, JD.id akan terus membangun kapabilitas perusahaan untuk melayani konsumen dengan pengalaman belanja terbaik, dengan terus memperkuat tiga elemen utama, yakni pengembangan strategis pada rantai pasokan, menambah jumlah gudang dan memperluas cakupan logistik, serta mengembangkan teknologi ritel online-ke-offline (O2O).”

Marketing Chief JD.id Mia Fawzia menjelaskan, selama 6 bulan terakhir, perusahaan mengalami pertumbuhan bisnis yang positif. Tidak hanya dalam jumlah visitor, tetapi pertumbuhan jumlah penjualan yang mencapai hingga 40%. Jenis produk yang populer adalah produk-produk di kategori Elektronik, Groceries, Mom & Baby, dan Home Living & Virtual.

Perihal layanan logistik, perusahaan mencatat di bulan September 2020 85% pengiriman paket pesanan menuju seluruh wilayah Indonesia sukses dilakukan dalam kurun waktu 24 jam. Data tersebut juga menunjukkan 95% pengiriman paket pesanan menuju wilayah Jabodetabek sukses dilakukan dalam kurun waktu 24 jam. Untuk armada logistik, penjual dibebaskan memilih J-Express (layanan logistik internal JD.id) atau memakai jasa yang lain.

“Hingga saat ini, JD.id sudah dapat menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, terkhusus untuk wilayah Papua, kami masih bekerja sama dengan third-party logistics untuk membantu kami dalam proses pengiriman barang,” kata Mia.

Secara keseluruhan JD.id telah memiliki sekitar 12 gudang yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Lokasi gudang tersebut tersebar di beberapa wilayah. Mulai dari Jakarta (Marunda) 6 gudang, Cikarang (disewa IKEA) 1 gudang, Medan 1 gudang, Semarang 1 gudang, Makassar 1 gudang, Pontianak 1 gudang, dan Sidoarjo 1 gudang.

Kepemilikan gudang menjadi salah satu kunci mempercepat proses logistik. Dengan dikelola secara mandiri, platform e-commerce bisa melakukan proses sorting dan pengiriman secara cepat, tanpa adanya hambatan akses data inventory dan proses pengambilan dari mitra logistik pihak ketiga.

Perluas layanan

Teknologi QR Code di JD X-Mart Indonesia
Teknologi QR Code di JD X-Mart Indonesia

Sebagai platform e-commerce, JD.id telah memperluas layanannya ke berbagai produk. Perusahaan juga memiliki beberapa produk asuransi atau proteksi.

“Kami bermaksud memberikan pengalaman belanja dan pelayanan yang lengkap dan menyeluruh kepada para pelanggan JD.id, [..] membantu meringankan resiko konsumen dalam berbelanja jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.” kata Mia.

Ke depan JD.id tertarik mengeksplorasi layanan ini lebih jauh, salah satunya dengan bekerja sama dengan beragam perusahaan proteksi nasional dan multinasional.

Untuk menambah pilihan produk, JD.id menghadirkan layanan on demand JD Life. Total ada 12 kategori layanan untuk membantu kehidupan sehari-hari, mulai dari layanan pemasangan, perawatan, hingga pembersihan. Kebanyakan jasa yang ditawarkan JD Life fokus ke kebutuhan household, termasuk pemasangan dan pembersihan perangkat elektronik, mesin cuci, hingga AC untuk perumahan dan apartemen.

“Jangkauan dari layanan JD Life tergantung pada masing-masing kategori, namun saat ini hampir di semua kota besar di Indonesia sudah dapat memesan dan menikmati jasa JD Life,” kata Head Operations JD Life Ryan Sebastian.

Tentang perkembangan JD.id X-Mart, Mia mengugkapkan, serupa dengan usaha ritel lainnya, JD merasakan dampak pandemi Covid -19. Meskipun demikian sarana ritel offline ini dikelola secara omni channel, sehingga dampaknya tidak begitu terasa.

Dihadirkan tahun 2018 lalu, JD.ID X-Mart merupakan toko tanpa kasir pertama di Indonesia (di luar negara asalnya, Tiongkok) yang berlokasi di PIK Avenue. Karena mengusung konsep toko tanpa kasir, JD.ID X-Mart menggunakan QR code yang ada di aplikasi mobile di smartphone ke alat verifikasi di gerbang masuk toko.

“Bisnis modul JD X-Mart sendiri memang merupakan omni channel, sehingga sangat memudahkan kami untuk beralih dan fokus pada penjualan online,” kata Mia.

Application Information Will Show Up Here

JD.id Sets Focus on the On-Demand Service Through JD Life

JD.id has entered the on-demand business through its latest unit, JD Life. There are 12 service categories in total, providing a variety of features to help with everyday life, from installation, maintenance, to cleaning services.

To order these services, users can use the JD.id website or application. All services are included in the JD Life category. The ordering process is similar to ordering any goods in general. After making a payment, the JD Life team or designated service provider partners will contact the customer in a maximum of 48 hours after that.

JD Life Head Operations Ryan Sebastian told DailySocial, “The range of JD Life services depends on each category, but currently, almost all major cities in Indonesia can order and enjoy JD Life services.”

Regarding partners, Ryan also explained that JD Life collaborates with certain companies that provide services to perform some services. There are no further details of the partner companies. It is expected that the JD Life feature can be an extra value for them.

“Through JD Life’s agreements with various national to multinational companies which also experts in their fields, we can ensure that our service standards and quality are always well standardized and professional,” he added.

JD Life alone has actually been operated since 2019, he said, his team is optimistic that by the end of the year they can serve 35 thousand users’ demand.

Berbagai layanan yang disajikan JD Life
JD Life various services

On-demand is not the latest innovation

Analyzing the past few years, on-demand services that facilitate people to order AC maintenance services, cleaning services, to laundry services have actually started to rise since the 2016s. The on-demand model was adapted and extended after Gojek, Grab, Seekmi, and several other players managed to achieve a market-fit product, aka being accepted by the market.

At that time, various applications appeared, starting from Tukang, Otomontir, Masto, ApotikAntar, KlikTukang, and others. Even startups in rural areas were trying to work on local markets around the area, for example, Tripy and Ponjek in Pontianak; or Yoofix and Hipcar in Yogyakarta. Until the last few months, there were still new players emerging, for example, Help Indonesia, D-Laundry, Sneakershoot, and HepiCar.

On the other hand, GoLife as part of Gojek’s business unit in related fields was discontinued this year. They chose to deepen their core business and explore other businesses, such as ticketing, fintech, and video streaming. This means that there are dynamics – or even market changes – that have occurred, therefore, that it is considered less promising to continue, at least according to Gojek.

Responding to this, Ryan said that during this pandemic his company found an increase in interest in using related services.

“The fulfillment of the need for services is still very high during this pandemic period. Therefore, during this pandemic, JD Life focused on ensuring the provision of safe and comfortable services for our customers and service providers. On the other hand, we have also compiled a number of strategies and collaborations to enlarge and expand the scope of JD Life services,” Ryan said.

D-Laundry’s CEO Ridhwan Basalamah has a similar opinion, the impact of the pandemic can also be seen as an opportunity for on-demand services. He said, “The concern about Covid-19 infection has made people pay more attention to cleanliness, one of which is clothes, this should be used by laundry businessmen as a momentum to promote safe and comfortable services to the community.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

JD.id Seriusi Bisnis Layanan “On-Demand” Lewat JD Life

JD.id mulai masuk ke bisnis on-demand melalui unit terbarunya JD Life. Total ada 12 kategori layanan, menyediakan berbagai fitur untuk membantu kehidupan sehari-hari, mulai dari layanan pemasangan, perawatan, hingga pembersihan.

Untuk memesan layanan tersebut, pengguna dapat memanfaatkan situs web atau aplikasi JD.id. Semua layanan ada di kategori JD Life. Proses pemesanannya mirip dengan proses order barang pada umumnya. Setelah melakukan pembayaran, tim JD Life atau mitra penyedia layanan yang ditunjuk akan menghubungi pelanggan maksimal 48 jam setelahnya.

Kepada DailySocial, JD Life Head Operations Ryan Sebastian mengatakan, “Jangkauan dari layanan JD Life tergantung pada masing-masing kategori, namun saat ini hampir di semua kota besar di Indonesia sudah dapat memesan dan menikmati jasa/layanan JD Life.”

Terkait mitra, Ryan juga menjelaskan bahwa JD Life bekerja sama dengan perusahaan tertentu yang menyediakan jasa untuk mengerjakan tugas terkait. Tidak disebutkan detail nama-nama perusahaan mitra tersebut. Diharapkan hadirnya fitur JD Life ini dapat menjadi nilai ekstra bagi mereka.

“Melalui kesepakatan kerja sama JD Life dengan beragam perusahaan nasional hingga multinasional yang ahli di bidangnya, kami dapat memastikan standar dan kualitas layanan kami selalu terstandardisasi dengan baik dan profesional,” imbuhnya.

JD Life sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu, ia mengatakan pihaknya optimis sampai akhir tahun bisa mencapai 35 ribu layanan terjual.

Berbagai layanan yang disajikan JD Life
Berbagai layanan yang disajikan JD Life

Layanan on-demand bukan hal baru

Menelusur beberapa tahun ke belakang, layanan on-demand yang memudahkan orang untuk memesan jasa perawatan AC, jasa kebersihan, hingga jasa pencucian baju sebenarnya sudah mulai marak sejak tahun 2016an. Model on-demand diadaptasi dan semakin luas setelah Gojek, Grab, Seekmi, dan beberapa pemain lainnya berhasil capai product market-fit alias diterima pasar.

Kala itu berbagai aplikasi bermunculan, mulai dari Tukang, Otomontir, Masto, ApotikAntar, KlikTukang, dan lain-lain. Bahkan juga lahir startup di daerah-daerah yang coba garap pasar lokal di sekitarnya, misalnya Tripy dan Ponjek di Pontianak; atau Yoofix dan Hipcar di Yogyakarta. Sampai beberapa bulan terakhir pun masih terus bermunculan pemain baru, misalnya Help Indonesia, D-Laundry, Sneakershoot, dan HepiCar.

Di lain sisi, GoLife sebagai unit bisnis Gojek di bidang terkait justru dihentikan tahun ini. Mereka memilih memperdalam core business dan mengeksplorasi bisnis lain, misalnya ticketing, fintech, dan video streaming. Artinya sudah ada dinamika –atau bahkan perubahan pasar—yang terjadi, sehingga untuk terus dilanjutkan dinilai kurang menjanjikan, setidaknya menurut Gojek.

Menanggapi hal tersebut, Ryan mengatakan selama pandemi ini perusahaannya mencatat adanya peningkatan minat untuk penggunaan layanan terkait.

“Pemenuhan atas kebutuhan akan jasa/layanan masih sangat tinggi selama periode pandemi ini. Oleh karena itu, selama pandemi ini JD Life fokus dalam memastikan penyediaan layanan yang aman dan nyaman bagi para pelanggan maupun penyedia layanan kami. Di sisi lain kami juga telah menyusun sejumlah strategi dan kolaborasi untuk memperbesar dan memperluas cakupan dari layanan JD Life,” jelas Ryan.

Hal senada juga disampaikan CEO D-Laundry Ridhwan Basalamah, dampak pandemi juga bisa dilihat sebagai peluang tersendiri bagi layanan on-demand. Ia berkata, “Kekhawatiran akan infeksi Covid-19 membuat banyak orang kini lebih telaten memperhatikan kebersihan, salah satunya pakaian, hal ini harus dimanfaatkan oleh pebisnis laundry sebagai momentum untuk mempromosikan jasa yang aman dan nyaman kepada masyarakat.”

Application Information Will Show Up Here