Blanja Takes LinkAja as Digital Payment Platform

A joint venture e-commerce of Telkom Indonesia with eBay, Blanja, partners with LinkAja as its default e-wallet platform. LinkAja is a joint venture of some payment solutions of State-owned Enterprises. They currently has 25 million users by April 2019.

The decision was taken after Tokopedia (Ovo) and Bukalapak (Dana) using third party as payment service with e-money license from Bank Indonesia.

This year, Blanja is getting their traffic increased by focusing on organic business growth, in the form of posters and information that contains QR Code, to raise the download rate.

Blanja succeed in increasing their traffic last year to 43%. By the end of this year, it was expected to rise up to 50% in all platforms.

Adding up sellers and products

Aside from the relation to community, SMEs, and related parties, Blanja took advantage of Telkom Group ecosystem to offer their digital products. It includes IndiHome and Wifi.id.

“In the future, we’re planning to provide registration and payment for smart home products in Telkom Group ecosystem,” Confido said.

Customers who did shopping have opportunity to get some rewards by exchanging Koin Blanja as virtual coins.

In a conversation about Blanja active users, Jemy avoid to mention further details. In total, Blanja has 50 thousand brand and non brand sellers.

“Using a huge source from eBay, we give options to the buyers to get various products from Blanja’s specific merchants, and special products from eBay,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Blanja Gandeng LinkAja sebagai Platform Pembayaran Digital

Layanan e-commerce hasil joint venture Telkom Indonesia dengan eBay, Blanja, menggandeng LinkAja sebagai platform dompet elektronik utama. LinkAja merupakan hasil joint venture sejumlah solusi pembayaran milik BUMN. Hingga saat ini LinkAja mengklaim telah memiliki 25 juta pengguna pada awal April 2019.

Langkah Blanja ini mengikuti jejak Tokopedia (menggunakan Ovo) dan Bukalapak (menggunakan Dana) yang menggunakan layanan pembayaran pihak ketiga yang memiliki lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia.

Tahun ini Blanja juga mencoba meningkatkan traffic dengan fokus pertumbuhan bisnis secara organik, berbentuk penempelan poster dan informasi yang mengandung QR Code, agar lebih banyak konsumen yang mengunduh aplikasinya.

Tahun lalu Blanja berhasil meningkatkan jumlah traffic hingga 43%. Diharapkan hingga akhir tahun ini, traffic bisa meningkat hingga 50% di semua platform Blanja.

“Kami memang mulai memfokuskan penggunaan aplikasi kepada pengguna, namun demikian pengguna yang mengakses di desktop dan mobile browser masih cukup besar jumlahnya,” kata CEO Blanja Jemy Confido.

Menambah jumlah penjual dan produk

Selain memperluas relasi dengan komunitas, kalangan UKM, dan pihak terkait lainnya, Blanja memanfaatkan ekosistem Telkom Group untuk menyediakan produk digital milik Telkom. Termasuk di dalamnya adalah IndiHome dan Wifi.id.

“Ke depannya kami juga berencana untuk menyediakan pendaftaran dan pembayaran produk smart home yang semua masuk dalam ekosistem Telkom Group,” kata Jemy.

Pelanggan yang sudah berbelanja juga berkesempatan untuk mendapatkan beragam hadiah undian dengan menukarkan Koin Blanja yang merupakan reward berupa koin virtual yang bisa ditukarkan dengan hadiah-hadiah.

Disinggung berapa jumlah pengguna aktif Blanja saat ini, Jemy enggan menyebutkan lebih lanjut. Secara keseluruhan Blanja telah memiliki sekitar 50 ribu penjual brand dan non-brand.

“Memanfaatkan sumber yang besar dari eBay, kami memberikan pilihan kepada pembeli untuk mendapatkan produk beragam dari mitra Blanja secara khusus, juga berbagai produk unggulan dari eBay,” kata Jemy.

Application Information Will Show Up Here