Kalibrr Aims for 1.2 Million Registered Candidates in Indonesia This Year

A tech startup for recruitment, Kalibrr, targeting to acquire 1.2 million registered candidates in Indonesia this year. The increase is encouraged by more partnership with community, university, and monthly activity.

Permata Indwita, Kalibrr’s Country Strategy Head said after two years of operation in Indonesia, Kalibrr continues to double up the overall business. In terms of job seekers, corporate clients, and so on.

Last year, Kalibrr has obtained more than 500 clients, 700 thousand candidates with 50 thousand new seekers every month. Around 70% are occupation on supervisor level, associate, and senior manager. In average, the candidates have worked for 2 years to 9 years.

“This year, we want to double up to 1.2 million job seekers registered on our platform,” he said, Wed (2/27).

She also added, the more candidates data collected, the easier they’ll get connected with the suitable job. The thing is, Kalibrr uses artificial intelligence technology (AI) to make it easier for candidates to find job vacancy to match their profile.

When the candidates get job recommendation when accessing Kalibrr, they only have to slide right or left. Next, fill out some data requirements from the company. This method is similar to the online dating app like Tinder.

Similar with the company, AI technology will make them easier to find suitable candidates. Later, the company can simply send an invitation letter to attract the desired candidate. In this way, the recruitment process will be far more efficient.

“From the internal research, we found that the candidates invited through AI have 4 times higher accuracy to be interviewed than those using manual process.”

Aside from AI, Kalibrr also supported by Google Jobs to reach more prospective candidates looking for work through the giant search engine. Previously, Kalibrr worked with Facebook and LinkedIn. This kind of partnership is beneficial, both for candidates and companies.

In addition, Kalibrr is also available in Philippines. When the two countries combined, there will be 1.7 million candidates registered, 24 thousand recruiters, and 6 million conversation happened during last year.

Based on the previous interview, Kalibrr plans to expand to Vietnam this year. It was done due to the realization its vision as the leading tech startup in recruitment.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Kalibrr Bidik 1,2 Juta Kandidat Terdaftar di Indonesia Tahun Ini

Startup teknologi rekrutmen Kalibrr menargetkan bisa menjaring 1,2 juta kandidat terdaftar di Indonesia tahun ini. Kenaikan bakal didorong dengan perbanyak kemitraan dengan komunitas, universitas, dan mengadakan kegiatan rutin setiap bulannya.

Country Strategy Head Kalibrr Permata Indwita menerangkan, sejak dua tahun beroperasi di Indonesia, Kalibrr terus mencatatkan kenaikan bisnis secara keseluruhan sampai dua kali lipat. Baik itu dari jumlah pencari kerja, klien perusahaan, dan sebagainya.

Tahun lalu, Kalibrr telah memiliki lebih dari 500 klien, 700 ribu kandidat dengan penambahan 50 ribu pencari kerja baru setiap bulannya. Di samping itu, terdapat lebih dari 10.900 pekerjaan dengan berbagai posisi yang tersedia. Dari total tersebut, sebanyak 1 juta percakapan terjadi melalui email.

Permata mengestimasi tahun lalu perusahaan telah berhasil mempertemukan lebih dari 40 ribu kandidat dengan pekerjaan yang mereka bidik. Sekitar 70% di antaranya adalah posisi untuk level supervisor, associate, dan senior manager. Rata-rata kandidat tersebut sudah bekerja selama 2 tahun sampai 9 tahun.

“Tahun ini kami ingin tumbuh dua kali lipat jadi ada 1,2 juta pencari kerja yang mendaftarkan ke platform kami,” terangnya, kemarin (27/2).

Permata menambahkan, semakin banyak data pencari kerja yang terkumpul tentunya akan semakin mempermudah calon kandidat dengan perusahaan dalam menemukan kandidat yang tepat. Pasalnya, Kalibrr memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) agar mempermudah kandidat dalam menemukan lowongan pekerjaan yang cocok dengan profil mereka.

Ketika kandidat mendapat rekomendasi lowongan pekerjaan saat mengakses aplikasi Kalibrr, cukup geser ke kanan atau ke kiri apabila tertarik. Berikutnya, mereka cukup mengisi data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan bila tertarik. Metode ini kurang lebih mirip dengan aplikasi online dating semacam Tinder.

Begitupun untuk perusahaan, teknologi AI akan permudah mereka mengumpulkan calon kandidat sesuai preferensi dalam suatu kolam. Nanti perusahaan cukup mengirim surat undangan untuk menarik kandidat yang diidamkan. Dengan cara tersebut, proses perekrutan akan jauh lebih efisien.

“Dari hasil riset internal kami menemukan, kandidat yang di-invite lewat AI memiliki tingkat akurasi 4 kali lebih tinggi untuk di-interview daripada yang pakai proses manual.”

Tak hanya dibantu lewat AI, Kalibrr menggaet Google Jobs untuk menjangkau lebih banyak calon kandidat yang mencari pekerjaan langsung lewat mesin pencari raksasa tersebut. Sebelum dengan Google, Kalibrr bekerja sama dengan Facebook dan LinkedIn. Kemitraan semacam ini menguntungkan, baik dari sisi calon kandidat maupun perusahaan.

Selain di Indonesia, Kalibrr hadir di Filipina. Bila dua negara ini digabung, terdapat 1,7 juta kandidat yang telah terdaftar, 24 ribu recruiter, dan 6 juta percakapan terjadi sepanjang tahun lalu.

Menurut wawancara sebelumnya, tahun ini Kalibrr berencana melebarkan sayapnya ke Vietnam. Ekspansi ini dilakukan dalam rangka mewujudkan visi sebagai perusahaan teknologi rekrutmen terdepan.

Application Information Will Show Up Here

Ambisi Kalibrr Mentransformasi Proses Rekrutmen di Indonesia

Perusahaan seringkali kewalahan setiap kali merekrut kandidat untuk menempati suatu posisi karena proses yang harus ditempuh tidak efisien dan sangat manual. Hal ini membuat ongkos yang dikeluarkan membengkak, belum lagi ada potensi tidak cocok dengan kandidatnya. Kalibrr hadir mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kalibrr adalah perusahaan asal Filipina yang mulai beroperasi di Indonesia sejak 2016. Perusahaan menggabungkan platform rekrutmen berbasis AI dan layanan employer branding untuk membantu perusahaan menunjukkan nilai-nilai mereka, menarik kandidat tepat, dan merealisasikan proses yang mulus.

Managing Director Kalibrr Indonesia Sanuk Tandon menerangkan, salah satu tools yang diunggulkan adalah tes soft skill secara online sesuai dengan spesialisasi para kandidat. Tes ini menjadi pengganti psikotes yang lumrah dilakukan untuk proses rekrutmen konvensional.

Ia mencontohkan, untuk kandidat di posisi data scientist ada salah satu tes yang disebut data interpretation. Setelah mengikuti tes ada skor yang didapat dan bisa menjadi referensi untuk perekrut. Semakin banyak tes yang relevan diikuti oleh kandidat, maka memudahkan perekrut untuk mengambil keputusan.

Tidak sembarang soal tes ini dibuat, Kalibrr bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) yang secara spesifik peduli dengan peningkatan kualitas SDM di negara berkembang. Tak hanya tes soft skill, perusahaan bisa mencantumkan sendiri pertanyaan yang ingin diisi oleh para kandidatnya.

Kecenderungan kandidat untuk mengisi seluruh tes, menurut Sanuk, mayoritas cukup baik terutama di kalangan anak muda.

“Kalau psikotes itu untuk melihat logika berpikir, sementara kalau kita melihatnya sekarang ini perusahaan butuh soft skill sederhana karena lebih relevan dengan kebutuhan mereka,” terangnya kepada DailySocial.

Diferensiasi lainnya dengan pemain job portal yang sudah ada, Kalibrr secara spesifik menyasar lowongan pekerjaan secara terkurasi. Basis data Kalibrr cukup kuat untuk lowongan terkait teknologi, contohnya lowongan soal data scientist, desaigner, engineer, dan sebagainya.

Beda halnya LinkedIn lebih memposisikan sebagai job agregator, juga lowongan pekerjaan yang dipajang di JobStreet cenderung lebih umum sehingga kurang niche.

“Kami lebih premium, kandidat bisa di-review langsung perekrut dari Kalibrr. User experience yang kami tawarkan juga sangat diunggulkan.”

Teknologi AI yang dihadirkan Kalibrr berfungsi untuk memberikan kandidat terbaik untuk perekrut dari database kandidat yang aktif di situs. Hal ini menurut Sanuk akan menghasilkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi bagi perusahaan dan memberikan kesempatan untuk meraih kandidat dengan peran pekerjaan yang memiliki peluang lebih tinggi.

Sebab sistem mencari kandidat selama 24/7 dan menyasar mereka yang berstatus masih bekerja di perusahaan, namun membuka peluang untuk berkarier di tempat baru.

Perkembangan Kalibrr Indonesia

Sejak hadir di Indonesia, sambung Sanuk, perusahaan kini memiliki 650 ribu kandidat yang mencatatkan profilnya. Tumbuh pesat dibandingkan pada tahun lalu hanya 40 ribu kandidat. Ditargetkan angkanya dapat tembus 1 juta kandidat pada tahun depan.

Adapun perekrut yang sudah memanfaatkan layanan Kalibrr di antaranya, Gojek, Bukalapak, Lazada, BCA, Bank Mandiri, Unilever, PwC dan sebagainya. Bila ditotal jumlahnya sekitar 300 perusahaan.

Menurut Sanuk, meski beberapa nama perusahaan di atas adalah perusahaan papan atas, namun sebenarnya layanan Kalibrr juga bisa digunakan oleh perusahaan startup yang baru berdiri. Sebab model bisnis Kalibrr adalah berlangganan tergantung paket yang dibutuhkan perekrut.

“Startup yang masih baru pun bisa jadi klien kami karena pada dasarnya dua jenis perusahaan ini butuh sistem HRD untuk memudahkan pekerjaan rekrutmen.”

Untuk rencana Kalibrr pada tahun depan, perusahaan mau menambah kemitraan dengan berbagai universitas, asosiasi mahasiswa Indonesia di luar negeri, media sosial, dan sebagainya. Tujuannya untuk menjaring kandidat yang tepat sasaran dan mempertemukan kandidat dengan perusahaan terkemuka dalam rangka memberikan pengalaman di bidang karier yang potensial.

Di samping itu, inovasi agar proses rekrutmen yang lebih baik juga siap digencarkan. Secara grup, Kalibrr tengah mempersiapkan rencana untuk ekspansi ke Vietnam pada tahun depan. Vietnam akan jadi negara kedua setelah Indonesia.

Application Information Will Show Up Here