10+ Rekomendasi Game Untuk Para Pecinta Teknologi

Perkembangan teknologi gaming membuat medium ini jadi semakin interaktif dan immersive. Selain jadi sarana hiburan dan rekreasi digital, fungsi permainan video kian meluas. Game telah lama dimanfaatkan di ranah edukasi, pelatihan, olahraga hingga medis – dibantu oleh perangkat-perangkat seperti headset virtual reality serta mesin simulator. Dan kita juga tahu, permainan video tak bisa dipisahkan dari dunia teknologi secara umum.

Lewat desain berbeda dan beragam genre, game ialah gerbang masuk ke jagat yang mungkin tak pernah kita bayangkan, memberikan pemain kesempatan untuk melupakan (sejenak) rutinitas sehari-hari. Permainan video juga dapat berperan jadi instrumen belajar dan menikmati hobi, salah satunya bagi kita semua yang punya minat tinggi terhadap teknologi. Banyak game mengangkat tema ini, dan saya bersama Glenn telah memilih 10 judul yang sangat direkomendasikan bagi para pecinta teknologi.

Memilih permainan-permainan di bawah tidaklah sederhana karena kami menyadari, teknologi adalah bidang yang begitu luas. Banyak orang melihat perkembangannya dari perspektif ide dan konsep, mengestimasi dampaknya terhadap kehidupan manusia (saat ini dan di masa depan), tapi tak sedikit pula yang lebih tertarik pada produk dan gadget sebagai solusi praktis.

 

PC Building Simulator

Meng-upgrade dan bermain hardware PC bukanlah hobi yang murah, apalagi jika Anda ingin selalu memastikan komponen di dalamnya tidak tertinggal. PC Building Simulator siap menjadi alternatif terjangkau sekaligus medium belajar bagi mereka yang terpesona dengan dunia hardware komputer, namun bingung untuk memulainya. Game menyajikan begitu banyak pilihan komponen serta kebebasan mengutak-atik berkat kolaborasi antara tim developer bersama puluhan vendor dan perusahaan teknologi.

 

Deus Ex: Human Revolution & Mankind Divided

Selalu ada dampak negatif di tengah beragam kemudahan yang dibawa oleh teknologi, dan dua game Deus Ex ini menggali aspek sosialnya. Human Revolution mempersoalkan etika dari praktek modifikasi tubuh dengan organ sintetis, sedangkan Mankind Divided membahas efek negatif gerakan transhumanism ini di masyarakat (misalnya perpecahan dan konflik sipil). Berupaya untuk tampil muda dan berumur panjang merupakan sifat dasar manusia, tapi dalam mencapainya, apakah kita rela kehilangan kemanusiaan? Itulah pertanyaan berat yang diajukan Deus Ex.

 

Game Dev Tycoon

Bertolak belakang dari bayangan banyak orang, mengembangkan permainan video ialah pekerjaan berat yang menuntut komitmen tinggi. Anda mungkin menyaksikan sendiri bagaimana kesuksesan game tidak menjamin keberlangsungan hidup sebuah studio. Tak sedikit tim developer ditutup/dibubarkan setelah permainan mereka dirilis (bahkan tanpa sepengetahuan pihak publisher). Game Dev Tycoon ialah sebuah jendela kecil untuk mengintip kondisi sesungguhnya di industri pengembangan permainan, sebelum Anda membulatkan tekad buat terjun ke sana.

 

Trilogi Mass Effect

Di belakang pemakaian tema sci-fi populer ala Star Trek dan Stargate, Mass Effect menyimpan banyak sekali gagasan menarik. Game mendemonstrasikan penggunaan sistem penerjemah real-time, gaya gravitasi buatan, serta pemanfaatan material teoretis element zero yang memungkinkan kita menambah atau mengurangi masa suatu objek. Permainan ini sempurna bagi penggenar cerita fiksi ilmiah secara umum, dan pemerhati konsep-konsep unik serta filosofi di dalam teknologi. Tak banyak gamer tahu, kisah Mass Effect dibangun atas dasar ide cosmicism yang dicetus oleh penulis H.P. Lovecraft.

 

Seri Watch Dogs

Watch Dogs memang punya banyak kesamaan dengan Grand Theft Auto, namun permainan Ubisoft ini fokus pada dampak negatif yang mungkin akan terjadi jika layanan internet dan gadget sudah terlalu terintegrasi. Bertambah kompleksnya teknologi berpeluang memperlebar celah keamanan. Akibatnya, privasi tiap individu jadi terancam dan kita lebih rentan terhadap serangan digital dan rekayasa. Di permainan, konektivitas juga dieksploitasi oknum swasta demi mencapai tujuan mereka. Watch Dogs mengingatkan kita bahwa ada baiknya untuk tak selalu mengandalkan teknologi.

 

Portal 1 dan 2

Walaupun di-setting di dunia Half-Life, Portal mengusung tema dan gameplay yang betul-betul berbeda. Tak ada alien yang perlu ditumpas, tugas Anda hanyalah menyelesaikan puzzle – berbekal alat unik pencipta portal teleportasi – sembari menguak misteri mengenai mengapa sang tokoh utama terjebak di laboratorium Aperture Science. Hal terbaik di Portal adalah, game membuat pemain merasa jenius begitu mereka berhasil memecahkan teka-teki. Briliannya desain Portal memicu penggarapan permainan puzzle first-person sejenis seperti The Talos Principle dan The Turing Test.

 

Kerbal Space Program

Manusia sudah lama berhasrat untuk mengeksplorasi bintang dan galaksi, namun realitanya tidak sesederhana Star Wars. Bahkan sebelum bersinggah di planet tetangga, kita perlu memikirkan cara yang dibutuhkan buat keluar dari atmosfer dan mencapai orbit stabil. Kerbal Space Program menantang pemain merancang pesawat ulang-alik serta kendaraan penjelajah planet. Selanjutnya, kita bisa menangkap asteroid, serta membangun stasiun luar angkasa dan spaceport. Gameplay-nya cukup kompleks, tapi KSP disuguhkan secara jenaka dan ada banyak hal mengenai ilmu fisika (terutama Hukum Newton) yang dapat kita pelajari.

 

Nier: Automata

Saya akui memang sulit untuk memisahkan tema sci-fi dengan teknologi, dan Nier: Automata membawa kita jauh ke masa depan ketika Bumi tak lagi ditinggali manusia, di tengah-tengah konflik antara android dan mesin. Sutradara Yoko Taro gemar menggunakan arahan unik saat mendesain game. Ia menulis cerita secara terbalik dari belakang ke depan dan memasukkan banyak hal tak terduga dalam permainan. Efeknya, narasi game jadi sulit ditebak dan ada banyak sekali kejutan menanti pemain. Sedikit spoiler buat Anda, Nier: Automata punya 26 ending.

 

Lone Echo

Seperti Nier: Automata, Lone Echo menempatkan pemain sebagai android dan menugaskan kita untuk membantu Kapten Olivia Rhodes dalam misi di stasiun penambangan Kronos II yang mengorbit planet Saturnus. Lone Echo merupakan salah satu permainan kelas blockbuster pertama yang dirancang khusus buat dimainkan dengan perangkat virtual reality. Game membutuhkan  headset dan sistem kendali motion. Mendapatkan respons positif dari gamer dan media, Lone Echo memperlihatkan pada kita potensi besar yang menanti di ranah VR gaming.

 

Sid Meier’s Civilization VI, plus Beyond Earth

Seri Civilization menyodorkan kita kesempatan untuk membangun peradaban sebagai pemimpin ikonis dunia dan mengubah sejarah. Namun di balik gameplay 4X turn-based berskala raksasanya, rekan saya Glenn berargumen bahwa ada banyak sekali opsi pengembangan teknologi yang bisa kita pilih buat memenangkan permainan. Civilization VI menghidangkan konten yang jauh lebih lengkap dari pendahulunya, dan sejauh ini Firaxis sudah melepas dua expansion pack: Rise and Fall serta Gathering Storm. Dan jika menguasai Bumi masih belum terasa memuaskan, Anda dapat meneruskan petualangan di planet lain dalam Beyond Earth.

Bonus

(Karena saat artikel ditulis, permainan-permainan di bawah ini belum dirilis. Tapi berdasarkan trailer dan info yang sudah beredar, mereka memperlihatkan potensi yang begitu besar.)

 

Cyberpunk 2077

Tema cyberpunk sudah sering kita temukan di video game, dan karya terbaru CD Projekt Red ini memang punya banyak kemiripan dengan Deus Ex. Bedanya, ia menyajikan lebih banyak pilihan – baik di aspek modifikasi, keleluasaan menjelajahi Night City (tempat game ini di-setting), serta menyelesaikan misi – tanpa membebani pemain dengan dilema moral. Developer sengaja meleburkan batasan baik dan buruk. Mereka bermaksud membebaskan pemain dalam membangun sang tokoh utama, V. Di dunia permainan, yang ada hanyalah pilihan dan konsekuensi.

 

Half-Life: Alyx

Merupakan satu lagi game yang digarap dari awal untuk dimainkan menggunakan perangkat VR. Elemen paling krusial di sini adalah dukungan sistem input motion buat mengendalikan gravity gloves (sarung tangan berkemampuan manipulasi gravitasi). Game sudah melewati masa pengembangan serta uji coba yang cukup lama dan saya tidak ragu pada kemampuan Valve meramu konten, namun saya penasaran dengan bagaimana developer mengeksekusi jalan ceritanya karena kita tahu Alyx ialah prekuel dari Half-Life 2. Mampukah Valve memberi kita kejutan?

Beberapa permainan yang saya cantumkan di atas rencananya juga akan kedatangan sekuel, misalnya Kerbal Space Program 2, Lone Echo 2 dan Watch Dogs Legion. Premis judul-judul ini sama seperti pendahulunya, tapi tentu saja mereka dibekali sejumlah penyempurnaan pada gameplay serta fitur-fitur baru.

Sekuel Game Simulasi Penerbangan Antariksa Jenaka Kerbal Space Program Diumumkan

Ada banyak game berkualitas kesusahan merangkul pemain kasual karena kompleksnya gameplay dan ditambah lagi proses belajar yang menuntut waktu serta perhatian. Di sinilah isitimewanya Kerbal Space Program. Permainan simulasi penerbangan luar angkasa ini pada dasarnya sulit, namun jadi favorit banyak orang karena adiktif serta menyajikan arahan yang jenaka.

Dan di momen pembukaan Gamescom Cologne 2019, tim Private Division resmi mengumumkan sekuel dari Kerbal Space Program lewat sebuah trailer. Permainan berjudul Kerbal Space Program 2 itu dirancang untuk menyempurnakan gameplay serta mengekspansi fitur-fitur pendahulunya. Menariknya, game tidak digarap developer aslinya, (Monkey) Squad asal Meksiko, tapi dikembangkan oleh Star Theory setelah franchis ini diambil alih Take-Two Interactive.

Kerbal Space Program 2 tetap mengusung aspek-aspek fundamental pendahulunya, seperti membangun program antariksa serta menciptakan pesawat-pesawat luar angkasa. Namun Star Theory melangkah lebih jauh dan mempersilakan kita merakit kapal-kapal penjelajah bintang yang bisa membawa para Kerbal (alien lucu berkulit hijau yang jadi primadona permainan ini) pergi dari sistem tata surya mereka.

KSP2 3

Agar lebih bersahabat untuk para pemula sembari memastikan pemain veteran lebih betah menikmatinya, Star Theory menyiapkan sesi tutorial beranimasi, memperbaiki user interface, dan merombak bagian instruksi penerbangan serta perakitan. Anda tidak perlu cemas, tak ada pengurangan tingkat kesulitan sama sekali. Kerbal Space Program 2 tetap menuntut kita buat mengeluarkan seluruh akal dan kreativitas.

Kejutan dari Star Theory tidak berhenti sampai di sana. Selain menyuguhkan gameplay ‘tradisional’ yang digemari fans, Kerbal Space Program 2 juga memperkenankan kita untuk membangun koloni di planet lain. Kesempatan ini memang menarik, namun memberikan pemain tantangan baru karena mereka harus beradaptasi dengan situasi dan gravitasi di tempat itu. Kemudian kita perlu mengumpulkan sumber daya buat membangun gedung, stasiun luar angkasa, tempat tinggal serta untuk memproduksi bahan bakar.

KSP2 2

Jika koloni bisa berkembang dan makmur, pemain dapat melakukan eksplorasi lebih jauh lagi ke sistem tata surya lain. Di sana ada banyak kejutan unik serta situasi-situasi mencengangkan, contohnya planet mirip Bumi berukuran raksasa dengan cincin ala Jupiter atau serta sepasang bintang yang saling terkunci dalam ‘dansa gravitasi’.

KSP2 4

Kerbal Space Program 2 akan meluncur pada tahun 2020 di PC, Xbox One dan PlayStation 4, tapi tanggal spesifiknya belum diketahui. Tim Star Theory kabarnya memanfaatkan teknologi engine baru yang memudahkan proses modding serta memungkinkan ada dukungan mode multiplayer. Semua fitur itu akan hadir via update.

Valve Kerjakan Proyek Baru Bersama Developer Kerbal Space Program?

Banyak orang yakin Valve Corporation sama sekali belum kehilangan sentuhan dalam menggarap video game. Namun mengingat permainan blockbuster paling baru yang mereka rilis adalah Dota 2, dilakukan hampir empat tahun silam, kita jadi bertanya-tanya apakah akhirnya Valve memutus-kan untuk pensiun dari ranah pengembangan game dan fokus pada penyajian layanan online.

Namun di bulan Januari 2017 kemarin, anggapan tersebut ditampik oleh sang co-founder sendiri via sesi Ask Me Anything di Reddit. Gabe Newell mengabarkan bahwa Valve sedang sibuk mengerjakan sejumlah game, salah satunya menyajikan mode single-player dan ada probabilitas beberapa judul dirancang sebagai permainan khusus virtual reality. Detailnya masih sangat terbatas, tapi kabarnya game di-setting di jagat fiksi Half-Life.

Kali ini, Valve mengonfirmasi mereka tengah mempekerjakan developer di belakang permainan independen populer Kerbal Space Program. Awalnya, informasi itu diungkap Roger Lundeen – mantan desainer environmental Valve, aktif di tahun 2010-2013 – di podcast Game Dev Unchained. Lundeen mengira Kerbal Space Program sebagai mod dan menyampaikan bahwa sang developer masih terus ‘mengakuisisi’ tim-tim pencipta mod. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sekitar enam bulan lalu.

Setelah dikoreksi oleh seorang pendengar dan melakukan klarifikasi, Lundeen turut menjelaskan pada PCGamesN bahwa beberapa anggota studio Squad (Kerbal Space Program) saat ini sudah bekerja untuk Valve, pindah dari Kota Meksiko ke Redmond – jumlahnya belum diketahui. Memang bukan rahasia, ada masalah internal terjadi di tubuh Squad, menyebabkan pengunduran diri besar-besaran di tahun lalu.

Saat dimintai keterangan oleh PCGamesN dan Eurogamer, komentar juru bicara Valve kurang lebih sama: “Betul sekali, beberapa dari mereka [developer Squad] telah bergabung bersama kami belum lama ini, dan dalam waktu dekat kami akan mengungkap informasi mengenai apa yang sedang mereka kerjakan.”

Langkah Valve mengadopsi dan mempekerjakan developer indie sebetulnya bukanlah hal baru. Ambil contohnya game Portal, permainan permainan first-person puzzle ini awalnya merupakan proyek siswa DigiPen Institute of Technology bertajuk Narbacular Drop. Melihat kompaknya kolaborasi tim, sang pemilik platform Steam itu akhirnya memutuskan buat mengakuisisi seluruh asetnya.

Jika betul Valve sedang menggarap permainan baru, satu hal bisa dipastikan: game tersebut dibangun menggunakan teknologi engine Source 2, sesuai pernyataan Gabe Newell di Reddit.

Podcast Game Dev Unchained dapat Anda simak lengkap dengan mengklik tautan ini.

Via PCGamesN.

10 Game (Cukup) Baru yang Bisa Dinikmati Dari Laptop atau PC Tua

PC gaming adalah ujung tombak perkembangan teknologi grafis. Evolusinya berjalan cepat, pelan-pelan meninggalkan console current-gen, dan membuat banyak orang cemas: sampai kapan hardware miliknya sanggup menangani judul-judul terkini. Kenyataannya, PC juga merupakan platform yang paling banyak menyuguhkan koleksi game ‘bersahabat’ bagi hardware lawas.

Di daftar ini, saya sudah menyiapkan 10 permainan cukup baru yang bisa Anda mainkan dari laptop kelas menengah atau PC desktop yang mulai berumur. Saya tidak memasukkan judul-judul klasik dari GOG serta free-to-play, hanya fokus pada game-game tahun 2015 hingga paling baru. Mencarinya memang butuh sedikit ketelitian, namun permainan-permainan di bawah sengaja dipilih sebagai perwakilan dari genre berbeda. Silakan disimak:

10. Axiom Verge

Axiom Verge adalah sebuah Metroidvania indie, diramu sendirian oleh Tom Happ. Meski penampilannya mengingatkan kita pada permainan action side-scrolling lawas, ia mampu memikat gamer dengan gameplay, narasi, serta dunia fiksi yang menjadi latar belakangnya.
Beli di Steam

9. OlliOlli2: Welcome to Olliwood

Alternatif lebih ringan di list, OlliOlli2 mengajak Anda berseluncur bebas di atas papan beroda dalam dua dimensi. Developer Roll7 membekali sekuel dengan bermacam-macam trik, level serta lokasi baru, plus mode multiplayer lokal (sangat lucu) serta soundtrack apik.
Beli di Steam

8. Hotline Miami & Hotline Miami 2: Wrong Number

Game top-down bertempo cepat ini keras dan dibuat khusus dewasa. Di dalam penampilan pixelated-nya, tersimpan formula adiktif yang tak dimiliki sebagian besar permainan action lain. Hotline Miami dan sekuelnya menantang Anda dari ketelitian taktik dan ketepatan eksekusi.
Beli di Steam & Steam

7. Galactic Civilization III

Permainan ketiga di seri turn-based 4X kreasi Stardock ini mungkin bukanlah judul terkuat di franchise Galactic Civilization, tapi ketidaksempurnaan di sana tak akan menghalangi game mencuri ratusan jam hidup Anda. Menariknya lagi, GalCiv III juga bersahabat buat para pemain baru.
Beli di Steam

6. Her Story

Dua alasan utama saya merekomendasikan Her Story: Pertama, penyajian ceritanya sungguh istimewa, sehingga Her Story masuk dalam daftar permainan terbaik 2015. Kedua, game hanya membutuhkan RAM 4GB, kartu grafis 1GB dan hard drive 2GB. Sayang sekali jika Anda melewatkannya.
Beli di Steam

5. The Binding of Isaac: Afterbirth

The Binding of Isaac dan versi remake berjudul Rebirth dikenal sebagai salah satu game tersulit, dan expansion pack Afterbirth membuatnya lebih susah lagi. Anda akan menyaksikan Isaac tewas berkali-kali, namun di saaat yang bersamaan, game mendorong kita buat mencoba lagi dan lagi.
Beli di Steam

4. Superhot

Merupakan judul paling baru di artikel ini, saya mendeskripsikan Superhot sebagai campuran antara The Matrix dan Tron. Untuk sebuah shooter, formulanya sangat unik: Permainan dikemas dalam visual minimalis yang distingtif, di mana waktu baru berjalan normal ketika Anda bergerak.
Beli di Steam.

3. Kerbal Space Program

Tinggalkan Minecraft, Kerbal Space Program adalah game edukasi sejati. Anda ditantang untuk memandu para makhluk hijau membangun pesawat ruang angkasa. Misinya bervariasi, dari mulai terbang ke orbit, mencapai bulan, menangkap asteroid sampai menciptakan stasiun luar angkasa.
Beli di Steam.

2. Pillars of Eternity

Pillars of Eternity mampu mengubah perjalanan panjang membosankan menjadi petualangan epik, cukup dengan menginstalnya di laptop. Ia menawarkan konten berkualitas tinggi dan gameplay berkelas tanpa melupakan aspek audio visual. Semuanya bisa dinikmati dari sistem PC berspesifikasi rendah.
Beli di Steam.

1. Undertale

Undertale ialah game independen paling unik dalam satu dekade terakhir; memadukan penyajian klasik dan inovasi, lalu memanfaatkan mekanisme permainan buat mengekspresikan ide. Karya digital ini sekali lagi membuktikan bahwa pengalaman role-playing bisa tersuguh sempurna tanpa perlu grafis yang mewah.
Beli di Steam.

Ini Dia 10 Game Terbaik di 2015

Sesuai tradisi gaming, momen pergantian tahun tidak akan lengkap tanpa rangkuman permainan-permainan terbaik yang dirilis dalam 12 bulan ke belakang. Dan saya berani bilang, 2015 merupakan salah satu tahun monumental bagi gamer. Hanya beberapa waktu sejak tahun berganti, kita sudah disodori judul-judul istimewa. Dan tak terasa, kita akan segera mengucapkan selamat tinggal.

Di artikel ini, saya mengurutkan judul-judul game terfavorit di tahun 2015. Jumlahnya memang banyak sekali, tapi untungnya kita bisa memanfaatkan layanan website agregasi. Saya menggunakan OpenCritic sebagai basisnya, dengan sedikit revisi. Sepuluh judul masuk dalam daftar di bawah, kecuali versi remaster, DLC, dan expansion-pack.

Apakah game favorit Anda masuk di sini? Siapkan secangkir kopi hangat, dan mulailah membaca.

10. Forza Motorsport 6

Mahkota game simulasi balap yang tadinya diklaim Project CARS malah direbut oleh Forza Motorsport 6. Pers memujinya dari perspektif artistik hingga sudut pandang teknis, dengan konten melimpah: game menyajikan 21 sirkuit balap autentik, beserta lebih dari 450 pilihan kendaraan.

9. Tales from the Borderlands – Season One

Telltales memang terkenal mahir dalam meramu game petualangan episodik, sayang belakangan formulanya terasa kian usang. Namun ternyata memadukan gameplay khas mereka dan setting sci-fi Gearbox ialah keputusan tepat. Gamer kini tak sabar menanti season kedua dari Tales from the Borderlands.

8. Her Story

Kejeniusan dari game indie ciptaan Sam Barlow ini terletak pada setiap detail dan fitur permainan, dari mulai presentasi, naskah, narasi dan sang karakter utama yang begitu meyakinkan. Her Story mampu menggelitik rasa empati dan keintiman pemain, melalui kombinasi eksperimen dan penyuguhan ala genre FMV.

7. Super Mario Maker

Super Mario Maker lebih dari sekedar medium menakjubkan untuk berkreasi, ia juga merupakan platform sandbox yang dilengkapi berbagai mainan. Eksekusinya sederhana namun istimewa. Bukannya cuma menikmati, Super Mario Maker memberi keleluasaan bagi Anda buat menciptakan level dan men-sharing-nya ke sesama pemain.

6. Bloodborne

Para jenius di belakang seri Dark Souls kembali melepas karya digital yang tidak kalah kelam. Dan bagi pecinta permainan super-sulit, Bloodborne adalah judul eksklusif PlayStation 4 paling esensial. Ia mengadopsi mekanisme pertempuran memuaskan seperti dalam Dark Souls, sehingga mengalahkan lawan terasa begitu memuaskan.

5. Ori and the Blind Forest

Permainan dengan visual yang begitu menonjol kadang mendapatkan keluhan dari sisi konten, tetapi Ori and the Blind Forest mampu menyeimbangkan semua aspeknya. Ia adalah game terkuat di Xbox One semenjak diluncurkan, sanggup meninggalkan kesan mendalam di memori Anda. Ori and the Blind Forest sangat indah, susah, dan mengagumkan.

4. Pillars of Eternity

Pillars of Eternity ialah permainan yang ditenagai oleh nostalgia. Developer Obsidian tanpa gentar mengusung formula RPG lawas untuk bermanuver di era modern. Hasilnya jauh lebih baik dari perkiraan gamer, dan jangan heran jika banyak orang membanding-bandingkannya dengan Baldur’s Gate – salah satu game PC terbaik sepanjang masa.

3. Kerbal Space Program

Merupakan kombinasi canggih dari ilmu pengetahuan sesungguhnya, lelucon, gameplay sandbox dan simulasi ruang angkasa. Bahkan satu pencapaian kecil saja terasa bak kemenangan besar. Dan saat Anda telah merasakan kegembiraan tersebut, akan sangat sulit bagi Anda untuk berhenti memainkan Kerbal Space Program.

2. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

The Phantom Pain memang masih jauh dari kata sempurna, dan peluncurannya dinodai konflik internal. Namun kendala tersebut tidak menghentikan Hideo Kojima dan tim merampungkan permainan terakhir dan pelengkap seri Metal Gear. Bukan cuma sekedar memuaskan fans, The Phantom Pain mengembalikan franchise ini ke masa kejayaannya.

1. The Witcher 3: Wild Hunt

The Witcher 3: Wild Hunt mengakhiri perjalanan Geralt of Rivia dengan kisah penutupan yang spektakuler. CD Projekt Red meramunya sedemikian rupa sehingga permainan mampu mempersembahkan elemen-elemen unggulan dari gaming: pertempuran seru, dunia fantasi kelam yang istimewa, karakter-karakter mengagumkan, plus update konten gratis. Seperti inilah seharusnya RPG, atau video game secara umum, dibuat.

 

Honorable mention:

Fallout 4

Rise of the Tomb Raider

Xenoblade Chronicles X

Rocket League