Pendiri Kinara Berbagi Pandangan Tentang Teknologi untuk Tujuan Kebaikan di Echelon Indonesia 2016

Ajang Echelon Indonesia 2016 yang akan digelar dalam waktu dekat akan menghadirkan banyak bahasan menarik seputar tren teknologi, startup, dan ekosistem digital di Indonesia. Salah satu topiknya adalah “Tech for Good” yang akan dibawakan oleh pendiri Kinara Dondi Hananto.

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki beragam masalah yang perlu dihadapi bila ingin meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Namun di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi di Indonesia, satu per satu masalah yang ada kini mulai terpecahkan. Contohnya adalah Ruma yang memberdayakan teknolgi untuk bantu meningkatkan taraf hidup pemilik warung. Lalu, ada juga Go-jek yang secara nyata membantu para tukang ojek dalam mencari penumpang.

Dalam ajang Echelon Indonesia 2016 nanti, salah satu pembicara akan membagikan wawasannya tentang pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak baik pada masyarakat. Dia adalah pendiri Kinara Indonesia Dondi Hananto. Dondi akan berbicara dengan tema “Tech for Good” di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Kinara Indonesia sendiri adalah partner dari Unitus Impact yang memiliki fokus untuk memberikan investasi pada perusahaan yang memiliki dampak sosial untuk meningkatkan kualitas hidup warga kelas bawah di India dan Asia Tenggara. Beberapa portofolio investasinya adalah Ruma (Indonesia), Kalibrr (Filipina), dan JanaCare (India).

Dondi mengatakan:

“Saya selalu menganggap event atau  konferensi seperti Echelon sebagai bagian dari peningkatan kapasitas bagi pengusaha dan pembangunan kapasitas merupakan bagian yang sangat penting dari setiap ekosistem startup, dan akan berguna bagi semua pemangku kepentingan.”

Lebih jauh, Dondi juga menekankan bahwa pengusaha akan dapat belajar tentang tren yang mungkin mempengaruhi bisnis mereka dan juga belajar apa yang diharapkan investor darinya lewat ajang konfrensi seperti Echelon. Sedangkan pemerintah akan dapat mempelajari apa yang dibutuhkan yang hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan atau infrastruktur.

Sementara itu dari sisi investor, angel investor akan dapat memahami sektor potensial dan apa jenis startup yang tersedia, dan juga belajar dari yang lebih berpengalaman investor atau VC tentang bagaimana untuk terlibat dengan pengusaha. VC sendiri akan selalu senang menggunakan konferensi untuk membangun pipa investasi karena ada banyak startup di satu tempat.

Dengan membawa tema besar Empowering Through Innovation, Echelon Indonesia 2016 berniat untuk menjadi platform yang didesain untuk startup, SME dan perusahaan berbasis teknologi. Innovate – Developer – Empower adalah tiga kata kunci yang diterjemahkan dalam gelaran acara dua hari ini.

Untuk membeli tiket, penjualan telah dibuka dan tersedia diskon 20% dalam waktu terbatas dengan menggunakan kode “EMPOWER20”.

Unitus Impact Siapkan Total Dana $45 Juta untuk Perusahaan Berdampak Sosial di Asia Tenggara dan India

Unitus Impact yang berbasis di Silicon Valley mengumumkan telah menutup penggalangan dana untuk Livelihood Impact Fund dengan total dana kelolaan mencapai $45 juta (sekitar 600 miliar Rupiah). Dana tersebut akan difokuskan untuk mendanai perusahaan berdampak sosial di Asia Tenggara dan India. Contoh startup Indonesia yang didanai oleh Unitus Impact adalah Ruma.

Tentu saja Unitus Impact tidak fokus hanya soal startup teknologi, tetapi juga perusahaan-perusahaan komersial yang memiliki dampak sosial untuk meningkatkan kualitas hidup warga kelas bawah di dua kawasan dengan total penduduk yang mencapai hampir dua miliar. Kucuran dana yang disiapkan per perusahaan adalah $500 ribu hingga $2 juta (6-26 miliar Rupiah) dan mereka membuka kesempatan kepada perusahaan Indonesia yang memiliki visi yang sama untuk mengajukan permintaan pendanaan. Mereka berharap bisa mendanai 15-20 perusahaan di awal masa pertumbuhannya.

Contoh perusahaan Indonesia lain yang baru saja didanai oleh Unitus Impact adalah Vasham yang mencoba meningkatkan taraf hidup petani. Di sini Unitus Impact bekerja sama dengan Kinara Indonesia.

Kepada DailySocial, Managing Partner Unitus Impact Beau Seil mengatakan mereka percaya banyak wirausahawan di Asia Tenggara yang mampu menyelesaikan masalah [yang berkaitan dengan rakyat kecil] tetapi tidak banyak investor yang mau mendanai perusahaan seperti ini. Hal yang sama sempat dihadapi oleh Ruma sampai akhirnya Unitus Impact masuk sebagai investor.

Putaran pendanaan kali ini didukung berbagai institusi investasi yang mapan, seperti sebuah dana pensiun Australia, Yayasan eBay, Yayasan Rockefeller, dan Oversears Private Investment Corporation (OPIC).

CEO Unitus Impact Geoff Woolley dalam pernyatannya mengungkapkan, “Kami menantikan untuk berinvestasi di perusahaan inovatif yang memiliki pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara dan India untuk menciptakan perusahaan sosial dan memberikan imbal balik (yang terukur secara risiko) bagi para investor kami. Tujuan kami di Unitus Impact adalah mendemonstrasikan kemampuan komersial saat berinvestasi di perusahaan yang fokus untuk peningkatan kualitas hidup.”

Contoh perusahaan yang memiliki visi seperti ini adalah Ruma dan Kudo yang mencoba meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat kecil dengan memodali mereka dengan bisnis mikro. Sementara di Filipina, Unitus Impact mendanai Kalibrr, sebuah marketplace bursa kerja.