Mataruma Tawarkan Kemudahan Pencarian Properti Dengan Google Map

Tingginya kebutuhan akan pasar industri properti di Indonesia membuat para penyedia layanan iklan properti kerap bermunculan, terlebih pada layanan situsmarketplace properti online. Di tengah ramainya pemain dalam industri ini, salah satu situs properti lokal terbaru, Mataruma mencoba peruntungannya dengan menawarkan fitur pencarian berbasis peta yang memudahkan penyesuaian lokasi.

Fitur yang disebutkan tadi bisa dibilang merupakan fitur andalan Mataruma dalam menjajal persaingan di industri properti online lokal yang punya banyak pemain kuat seperti misalnya; Rumah123Rumah.comUrbanIndoLamudi, dan banyak lagi lainnya.

Betapa tidak, dari fitur yang diberi nama “Lokamap” tersebut, pengguna bisa mencari lokasi properti yang diinginkan secara lebih detail dengan memanfaatkan teknologi Google Map, sehingga kesulitan mencari alamat lokasi yang biasanya ditemui saat mencari properti yang diinginkan dapat diminimalisir oleh fitur ini.

Keunggulan fitur Lokamap yang ditawarkan Mataruma tak sampai situ saja, pencarian properti bisa dimaksimalkan pengguna dengan memanfaatkan fitur yang disebut “Lokameter”. Substansi fitur ini akan memberikan kemudahan perkiraan jarak strategis sebuah properti yang dicari. Cukup mengaktifkan fitur ini, maka para pencari properti bisa mendapatkan estimasi jarak dan rute yang disesuaikan dari posisi GPS pengguna berada.

Dengan mengusung konsep marketplace yang interaktif, Mataruma juga memberikan fungsi pencarian yang lengkap dengan fungsi filtering pencarian yang bisa dimanfaatkan pengguna Mataruma yang datang dari pembeli properti, penjual, hingga para agen properti. Bagi pembeli, dalam halaman awal Mataruma pencarian properti bisa dilakukan mulai dari pencarian sederhana hingga pencarian yang lebih advance sekalipun seperti penyesuaian harga, jumlah kamar, luas tanah, dan lain sebagainya.

Lalu, bagi pengguna yang mungkin lebih merasa nyaman mencari properti dengan bantuan agen, pengguna bisa melakukan pencarian agen properti yang tentu disertakan dengan listing properti terkait. Lewat fitur pencarian ini, selain dapat melihat profil lengkap sang agen, pengguna juga bisa mengontak agen langsung lewat opsi hubungi agen yang berisi form kontak via email.

Secara keseluruhan, Mataruma tak menarik biaya apapun dalam penggunaannya – setidaknya hingga saat ini. Seperti keterangan yang tertuang di halaman Syarat dan Ketentuan, startup yang berbasis di Jakarta tersebut berencana akan menerapkan sejumlah bentuk model bisnis, mungkin saja akan diterapkan setelah Mataruma melepas status beta-nya di masa mendatang. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai model bisnis yang akan diusungnya.

Popularitas Mataruma saat ini jelas masih jauh berada di belakang pemain situs properti lainnya yang lebih dahulu hadir dan punya pasar tersendiri, namun begitu dengan fitur interaktif yang ditawarkannya, Mataruma setidaknya memiliki peluang untuk menjadi alternatif dalam mencari properti yang sesuai dengan idaman. Untuk ke depannya, Mataruma mungkin bisa untuk mulai mengembangkan layanannya di ranah mobile agar menambah daya saing yang kuat di antara kompetitor lainnya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.

Babyloania Beri Solusi Kebutuhan Perlengkapan Bayi dengan Sistem Sewa

Mempunyai bayi tentunya idaman bagi setiap orangtua, terlebih jika kehadirannya telah lama dinanti. Segala perlengkapan serta kebutuhannya akan dipersiapkan dengan baik. Bagi sebagian orang tua, peralatan bayi yang sudah tak terpakai ketika anak mereka tumbuh pun jadi persoalan tersendiri lagi. Nah, mengapa tak menyewa saja perlengkapan kebutuhan bayi di Babyloania?

Babyloania adalah e-commerce dengan konsep bisnis menarik yang menawarkan jasa peminjaman peralatan bayi. Konsep ini menarik karena tak hanya para orang tua dapat menghemat waktu dalam mencari produk bayi mana yang terbaik, tetapi juga tak perlu khawatir nantinya perlengkapan bayi yang sudah tak terpakai lagi memenuhi gudang di rumah. Konsep ini sesungguhnya tidak benar-benar baru, tetapi Babyloania menggarapnya lebih serius menjadi suatu platform e-commerce tersendiri dengan sistem pembayaran bervariasi.

Bagi yang tak ingin membeli perlengkapan bayi karena harganya yang tak murah dan waktu pakai yang pendek, Babyloania mungkin bisa jadi solusi. Jangka waktu peminjaman di Babyloania pun beragam, mulai dari satu minggu hingga beberapa bulan. Tentu saja waktu peminjaman ini dapat disesuakan dengan kebutuhan.

Kekurangan Babyloania sebagai layanan baru adalah sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan. Hanya ada tiga kategori utama perlengkapan bayi yang ditawarkan Babyloania itupun dengan jumlah barang tak lebih dari limat buah per kategori. Meski demikian, ada indikasi bahwa jumlah produk yang bisa disewa bakal meningkat seiring dengan pertumbuhan animo konsumen.

Bagi para orang tua yang khawatir akan kebersihan dan kesterilan barang yang ditawarkan, pihak Babyloania mengklaim bahwa semua barang yang akan dipinjamkan telah melalui proses sanitasi sehingga mereka menjamin kebersihan dan kesterilan perlengkapan bayi yang dipinjamkan.

Cara meminjam perlengkapan bayi di Babyloania pun cukup mudah, para orangtua tinggal memilih barang mana yang akan dipinjam dan jangka waktu peminjaman. Selanjutnya konsumen tinggal membayar pesanan dan perlengkapan bayi yang dipesan akan dikirim ataupun diantar ke alamat tujuan. Babyloania juga menggratiskan ongkos kirim dan pengambilan barang dengan minimal peminjaman seharga satu juta Rupiah. Saat ini Babyloania baru melayani peminjaman untuk area Jakarta.

Kehadiran Babyloania memberikan alternatif solusi bagi para orangtua yang memiliki pertimbangan finansial tertentu untuk memenuhi kebutuhan sang buah hati.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aditya Daniel. 

Creative HotHouse Luncurkan LegaTalk Untuk Curhat Anonim

Media sosial merupakan sarana berbagi pendapat, posisi, pernyataan, cerita dan banyak hal lainnya, namun dengan banyaknya jalur keterbukaan, nyatanya masih ada celah yang tersedia untuk jenis media sosial yang berbeda. Dalam hal ini, jalur berbagi atau curhat secara anonim. Di media seperti Twitter, Facebook, dan bahkan Path yang lebih tertutup dari yang lain, masih saja orang berkeinginan untuk berbagi secara terbuka tentang hal-hal yang dianggap rahasia atau pribadi. Untuk itu beberapa layanan telah tersedia dan yang terbaru adalah LegaTalk dari Creative HotHouse.

Melalui LegaTalk, pengguna dapat menyampaikan unek-unek yang menurut mereka tidak dapat dikeluarkan melalui media sosial lain. Profil pengguna akan tetap rahasia selamanya, data pribadi akan disimpan terenkripsi sehingga tidak ada yang mampu membacanya. Seperti RahasiaKu yang telah kami bahas sebelumnya, LegaTalk juga tidak memerlukan informasi nama, alamat, dan foto profil ketika mendaftar. Ini menjadi filosofi LegaTalk sebagai tempat untuk mengucapkan apapun tanpa harus malu. Berbicaralah secara anonim, tanpa khawatir.

Cara kerja media sosial ini sangat mudah dan pengguna bisa langsung memahami keseluruhan struktur navigasi dengan cepat. Setelah menuliskan status, pengguna dapat memilih gambar latar dengan pola dan warna yang beragam untuk mempercantik, atau sebuah foto jika ingin. Berbagai status yang ditampilkan di layar pun hadir secara anonim tanpa menawarkan identitas penulis.Jika berkomentar pada salah satu status, LegaTalk akan memberikan ikon unik yang membedakan tiap pengguna dengan pengguna lainnya. Status yang disukai juga akan masuk ke linimasa teman-teman pengguna meskipun mereka tidak berteman dengan penulisnya. fitur ini mirip dengan Retweet milik Twitter.

Semua ini mungkin terdengar cukup inovatif, namun LegaTalk sebaiknya perlu merancang ulang konsep dan tampilan layanan mereka. Pasalnya, telah ada aplikasi bernama Secret yang hadir lebih dahulu dengan tampilan yang sama persis. Ketersediaan warna dan pola latar pun hampir tidak ada bedanya. Dengan tagline “Speak freely, share everything” (Berbicaralah dengan bebas, berbagi apapun), Secret menyediakan ruang bagi pengguna untuk berbicara sepuasnya secara anonim. Kehadiran Secret sejak Januari meninggalkan pertanyaan, apa sebenarnya rencana Creative HotHouse dalam menelurkan LegaTalk, yang tampil seperti pinang dibelah dua dengan Secret, pada pertengahan bulan Juni ini?

Tidak hanya Secret, media sosial lain yang menggunakan prinsip anonimitas memang tengah memikat banyak minat pengguna. Sebut saja Cloaq atau Whisper yang menawarkan layanan serupa namun dengan tampilan dan arahan yang sangat amat berbeda.  Whisper menganut prinsip photo messaging yang mengharuskan setiap post dan balasan menggunakan gambar dan di dalamnya juga ada layanan messaging untuk memfasilitasi percakapan antar penggunanya. Di sisi lain, Cloaq lebih menekankan kepada bercerita dibandingkan status update dan setiap pengguna mendapatkan username yang tidak dapat diganti.

Selain itu ada pula Ask.fm yang bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara anonim, meneruskan pendahulunya, Formspring yang kini telah berubah menjadi Spring.me. Aplikasi-aplikasi tersebut menawarkan approach curhat anonim yang unik dan beragam sehingga tidak mencederai hak kekayaan intelektual milik developer lain. Ketika dihubungi oleh tim redaksi DailySocial, pihak Creative HotHouse enggan berkomentar mengenai LegaTalk dan kami pun belum mendapat respon dari pihak Secret.

 

[foto Dok. DailySocial]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.

Golfclick Sediakan Cara Praktis Reservasi Tempat Bermain Golf

Permainan golf bagi banyak orang dikenal sebagai permainan yang cukup menguras kantong. Bukan hanya sekedar tentang uang yang harus dikeluarkan untuk membeli peralatan bermainnya, tetapi juga untuk menyewa lapangan bermainnya. Reservasi lapangan bermain golf terkadang bisa jadi satu hal yang melelahkan. Tak jarang beberapa orang harus meluangkan waktu untuk datang ke tempat bermain golf hanya untuk sekedar melakukan reservasi. Dengan semakin majunya dunia digital, kini menyewa lapangan golf pun bisa dilakukan online lewat Golfclick.

Golfclick, menawarkan kemudahan bagi para penyuka olahraga golf untuk reservasi lapangan permainan. Tak hanya itu, layanan ini juga menawarkan beberapa deals terbaik bagi para pecinta golf melalui diskon dan harga terbaiknya, sejalan dengan misinya untuk dapat mengoptimalkan tee time yang belum terjual. Bekerja sama dengan beberapa penyedia lapangan golf di Jakarta, Bandung, hingga ke provinsi Bali, Golfclick yang berdiri sejak 2012 ini terus berusaha agar jadi yang terdepan dalam menyediakan layanan reservasi onlinelapangan golf.

Cara pemesanan di Golfclick pun cukup mudah, tentunya sebelum melakukan reservasi kita diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu atau bagi yang malas untuk mendaftar bisa juga masuk menggunakan akun facebook yang dimiliki. Pencarian tempat bermain golf pun tak sulit, tinggal tentukan kota, tanggal bermain serta jumlah peserta yang akan ikut bermain.

Langkah selanjutnya tentu saja membayar reservasi yang telah dipesan, metode pembayaran seperti transfer antar bank ataupun menggunakan kartu kredit disediakan Golfclick untuk mempermudah pemesanan. Rincian pemesanan yang lengkap serta jelas juga jadi salah satu keunggulan Golfclick. Ingin bermain bersama teman-teman kantor? Layanan ini juga menyediakan reservasi kelompok untuk reservasi dengan jumlah pemain yang lebih banyak.

Beberapa tahun yang lalu, Golfnesia memiliki ide serupa tapi ternyata situsnya tidak bertahan lama. Golfclick yang belum punya banyak pesaing ini tentu saja punya peluang yang besar jika saja terus melakukan pembaruan, termasuk penambahan kota yang dijangkau untuk pelayanan pemesanan. Layanan ini banyak mendapat review dan testimoni positif dari para penggunanya karena selain praktis dan mudah, harga yang ditawarkan pun cukup menarik bagi para penggemar permainan golf.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aditya Daniel. 

Crowdtivate Bakal Jadi Platform Crowdfunding Andalan Indosat

Salah satu layanan yang digandeng oleh Indosat saat pengumuman kehadiran Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) yang ke-8 adalahCrowdtivate yang dibangun oleh StarHub Singapura. Crowdtivate adalah platform crowdfunding serupa Kickstarter yang dibangun untuk wirausahawan dan seniman Asia. Di awal Crowdtivate bakal dibuka bagi para pemenang IWIC dan tidak menutup peluang ke depannya bakal dibuka untuk umum menggali ide-ide potensial di Indonesia.

Kepala StarHub i3 (inovasi, investasi, inkubasi) Singapura Stephen Lee yang mengelola Crowdtivate dalam rilisnya menyebutkan, “StarHub menyambut Indosat bergabung di Crowdtivate, memperluas jangkauan platform crowdfundingpertama di dunia yang didukung oleh operator telekomunikasi yang ada untuk lebih membantu para enterpreneur Asia dan para seniman membuat ide-ide inovatif mereka menjadi kenyataan.”

“Di luar dana awal dari masyarakat, Crowdtivate menyediakan bagi para pemilik proyek (project owners) bimbingan/mentoring untuk membuat kampanye yang baik, sementara pada saat yang sama memberikan mereka akses melakukan uji coba kepada pengguna serta memberikan dukungan dalam pemasaran, pengembangan penemuan, inkubasi dan infrastruktur. Kami sangat senang bekerja sama dengan Indosat melalui Crowdtivate ini, yang tidak diragukan lagi akan mempercepat penciptaan produk yang inovatif di Asia,” ujar Stephen.

Di tahap awal, selain membantu pemilik proyek untuk menggalang dana, Crowdtivate akan membantu pemenang IWIC mendapatkan mentoring, terkait proposal dan tip menarik investor. Setelah proyek ini berjalan, baru Crowdtivate dibuka untuk umum, tentu saja minus bimbingan itu.

StarHub sebagai pengembang Crowdtivate tentu saja tidak asing bagi Indosat karena sebelum dijual ke Ooredoo (dahulu Qatar Telecom), Indosat menjadi milik Temasek dan dikelola oleh jajaran petinggi StarHub. Saat ini Crowdtivate masih belum bisa diakses untuk umum dan untuk mengaksesnya diperlukan kode undangan terlebih dahulu.

Di Indonesia, Crowdtivate bukanlah platform crowdfunding yang pertama. Kita sudah mengenal Wujudkan, jebolan Founders Institute yang telah membantu berbagai macam proyek kreatif di Indonesia selama dua tahun terakhir, termasuk penggalangan dana beberapa startup teknologi. Yang berbeda tentu saja dukungan korporasi besar, macam Indosat dan StarHub, untuk membangun platform ini.

Wujudkan dan Crowdtivate bisa menjadi alat untuk memperkenalkan skema crowdfunding ke masyarakat, bahwa skema gotong royong bisa menjadi alat ampuh mewujudkan ide-ide kreatif anak bangsa menjadi kenyataan.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

mapFlix Berikan Alternatif Solusi Direktori dan Pemetaan Pusat Perbelanjaan

Jakarta Fair 2014 di Kemayoran yang telah dibuka 6 Juni lalu tentu sayang untuk dilewatkan. Banyak promo serta potongan harga yang diberikan oleh para peserta pameran. Bagaimana caranya jika kita ingin menemukan stand sebuah produk dengan cepat? Atau menemukan stand produk mana yang sedang memberikan promo? Aplikasi buatan PT Allega Tunas Karsa bertajuk mapFlix yang telah tersedia untuk iPhone dan Android mungkin menjadi jawabannya.

mapFlix sebagai aplikasi peta indoor resmi Jakarta Fair 2014 memudahkan bagi para pengunjung untuk dapat dengan cepat menuju stand yang dicari. Tak hanya itu, mapFlix juga menyediakan petunjuk letak ATM, toilet, bahkan ruang menyusui bagi yang membutuhkan ketika sedang berbelanja ataupun sekedar jalan-jalan di Jakarta Fair 2014.

Fitur di mapFlix pun tergolong lengkap walau dengan tampilan yang cukup sederhana. Selain denah Jakarta Fair 2014, ada Games dan Malls pada menu utama mapFlix meski sayangnya fitur Malls sendiri belum dapat digunakan. Ke depannya pengembang mapFlix dipastikan ingin bekerja sama dengan beberapa pusat perbelanjaan agar dapat menyajikan peta atau denah bagi para pengunjung. mapFlix juga menyediakan fitur pencarian hingga navigasi meskipun terkadang ketika melakukan pencarian sering terjadi lag bahkan freeze ketika sinyal sedang tak bersahabat (kami mencobanya pada perangkat iOS).

Mendaftar di mapFlix pun tak ada salahnya. Selain akan mendapatkan pemberitahuan ketika ada promo atau peta sebuah mall telah ditambahkan, kita juga bisa mendapat kesempatan mengikuti undian door prize, tak ketinggalan pula info potongan harga dari sponsor dan rekanan mapFlix. Jika ingin menikmati event lain di Jakarta Fair 2014 seperti live music, mapFlix pun menyediakan jadwalnya secara lengkap.

Aplikasi seperti mapFlix belum banyak kita temui di App Store atau Google Play Store. Dulu kami ingat ada beberapa aplikasi yang memberikan direktori pusat perbelanjaan, tapi nampaknya tidak ada yang bertahan lama mapFlix punya peluang untuk jadi panduan belanja, tak hanya ketika ada event seperti Jakarta Fair sekarang ini tetapi juga untuk pusat-pusat perbelanjaan lainnya. Siapa tahu di versi berikutnya mereka bisa membuat pemetaan yang lebih interaktif untuk membantu konsumen menemukan stand atau toko yang diinginkannya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aditya Daniel. 

Bobobobo Sediakan Pilihan Belanja, Deals, dan Jalan-Jalan Mewah di Satu Tempat

Tak mau bersaing dengan layanan e-commerce yang sudah ada, Bobobobohadir memberikan kesempatan kepada konsumen yang memiliki dana lebih untuk mendapatkan produk dan deals terbaik. Kesan premium Bobobobo sudah terlihat dari situs yang rapi dengan latar belakang putih dan foto-foto berkualitas serta beberapa quotes. Tak cuma tentang baju atau sepatu, Bobobobo juga menyediakan jasa perjalanan wisata dan berbagai deals keren.

Bobobobo sudah hadir secara beta sejak Juli 2013 tetapi baru mengumumkan peluncuran resminya di April lalu. Memiliki afiliasi dengan Ismaya Group dengan para pendirinya duduk di jajaran dewan penasehat, Bobobobo tak main-main dalam menjaga persaingan dengan situs e-commerce lain yang menyediakan layanan sejenis. Mereka bekerja sama dengan beberapa desainer lokal agar produk-produk yang dijual benar-benar berkualitas.

Bobobobo mengusung produk-produk hasil karya desainer lokal yang tak hanya berkutat seputar fashion. Meja, kursi, tatakan gelas, bahkan kertas kado pun ada di Bobobobo, tentu saja dengan kesan premium dan eksklusif yang kuat. Ya, Bobobobo memang bertujuan menyediakan barang-brang premium lokal dalam kemudahan belanja online. Sulit untuk menemukan produk dengan harga di bawah tujuh digit Rupiah di sini.

Jasa perjalanan wisata yang ditawarkan Bobobobo pun tak main-main. Mereka menyediakan beberapa pilihan perjalanan wisata, tak hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri. Tengok saja beberapa pilihan yang ditawarkan, seperti: Selandia Baru (dikemas sebagai perjalanan ke Middle Earth), Maroko, Myanmar bahkan hingga ke Kenya. Bobobobo menggandeng Smailing Travel Group dan beberapa resorts dan hotel mewah untuk paket perjalanan ini.

Ingin makan atau sekedar ngopi-ngopi dengan beberapa teman terdekat? Atau mungkin ingin spa setelah seharian lelah bekerja? Tenang, Bobobobo juga menyediakan beberapa deals yang sayang untuk dilewatkan. Tentu saja deals yang diberikan tidak sama dengan yang ditawarkan oleh layanan daily deals biasa. Lihat saja beberapa nama restoran ataupun beberapa tempat ternama yang ditawarkan Bobobobo di situsnya.

Pendiri dan CEO Bobobobo Jimmy Akili dalam rilisnya menyebutkan, “Kami membangun platform gaya hidup dan fokus kami adalah penikmat (produk) kami, yang dimulai di Jakarta. Dibutuhkan satu tahun untuk mempelajari konsumen kami sehingga kami bisa menyempurnakan pengalaman yang diberikan. Saya percaya bahwa kami baru saja membangun platform e-commerce terindah di Asia Tenggara, dan ini semua bermula di Jakarta.”

Selain Jimmy yang pernah bekerja di Smailing Tour, Bobobobo juga diperkuat oleh Mario Suntanu selaku COO. Mario memiliki pengalaman membangun Zalora dan Lazada menjadi platform e-commerce terdepan di Indonesia.

Yang bagus dari Bobobobo adalah keinginannya untuk memasarkan produk-produk lokal ke mancanegara. Ini terbukti dari pelayanan pengiriman barang yang dipesan hingga ke luar negeri. Bobobobo melayani pengiriman hingga ke Eropa, bahkan Amerika Serikat dan Kanada. Bobobobo menunjukkan bahwa desainer kita bisa menghasilkan produk-produk berkualitas baik yang bisa bersaing merk-merk global yang kini mendominasi tanah air.

Dengan fakta bahwa layanan e-commerce premium seperti Reebonz mampu menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dalam hal pendapatan, Bobobobo dalam jangka panjang seharusnya bisa berbicara banyak, setidaknya di kancah regional.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aditya Daniel. 

Portal Berita Film MuviBlast Tawarkan Konten Ulasan Film Yang Jauh Lebih Mendalam

Tren dunia film tak pernah habis. Untuk memperkaya informasi sambil mengikuti kabar terbaru tentang dunia perfilman dari seluruh dunia, kini bagi Anda yang mengaku sebagai pencinta film bisa mencoba situs portal film terbaru bernama MuviBlast. Startup media yang berbasis di Jakarta ini fokus menawarkan konten berita dari seputar dunia film mulai dari film Hollywood, Korea, hingga industri film lokal.

Sebagaimana mengusung konsep situs portal berita, MuviBlast bisa dikatakan menjadi tempat yang sangat lengkap untuk memuaskan dahaga bagi seluruh pencinta film. Betapa tidak, tak tanggung-tanggung MuviBlast memiliki sembilan kanal yang dapat dipilih seperti; kanal AnticipationTeasersReviewOSTAnimation, Korea, CelebsNews, dan Events.

Dari sembilan kanal yang tersedia, pihak MuviBlast mengungkapkan kepada DailySocial bahwa mereka kini tengah menikmati aliran trafik yang cukup baik dari situs yang baru berdiri pada bulan Maret lalu. Seperti yang diutarakan oleh Dharmaji selaku co-founder MuviBlast kepada DailySocial, sejak pertama didirikan trafik page view yang diraih telah mencapai sekitar 10.000 page view dengan pengunjung harian sebesar 300 sampai 500 orang.

“Kami cukup senang dengan respon baik yang kami peroleh, kebetulan audience yang berkunjung ke MuviBlast berasal dari kalangan movie enthusiasts, maka dari itu MuviBlast fokus menggarap artikel film dengan ulasan yang lebih mendalam,” ujar Dharmaji.

Ia juga menambahkan, untuk meningkatkan traksi pengunjung, ia memasang strategi pengembangan konten berita yang beragam dan tak hanya fokus dalam satu minat saja. “Sekarang kami sedang dalam proses menambah konten film lokal dan Asia walaupun sekarang porsi untuk film Hollywood masih besar,” tambahnya.

Seakan serius untuk menggarap industri media online Indonesia, Dharmaji juga mengungkapkan MuviBlast juga tengah menyiapkan strategi lain berupa pengembangan aplikasi mobile yang rencananya akan dirilis dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat, kita mau rilis aplikasi Android. Ini sedang dalam proses pengembangan, semoga bisa rilis versi beta maksimal setelah Lebaran, tentu dengan bisnis model dan user experience yang berbeda dengan versi website,” ungkap Dharmaji.

 

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro. 

Targetkan Pertumbuhan, Tiket.com Rilis Aplikasi Mobile Untuk Perangkat Android

Kabar terbaru datang dari Tiket.com. Salah satu startup penyedia layanan penjualan tiket online tersebut belum lama ini telah merilis layanannya ke dalam bentuk aplikasi mobile. Dengan aplikasi yang baru tersedia untuk platform Android ini, pengguna bisa melakukan berbagai pemesanan seluruh tiket yang tersedia di Tiket.com secara cepat dan mudah.

Dengan masuk ke ranah mobile, tak salah jika Tiket.com dapat dianggap tengah menargetkan pertumbuhan yang signifikan dari layanannya. Seakan sesuai dengan seperti apa yang diungkapkan Wenas Agusetiawan CEO Tiket.com beberapa waktu lalu, Tiket.com saat ini memiliki fokus untuk melakukan konversi trafik dari hanya pengunjung menjadi pembeli, dan mungkin saja langkah peluncuran aplikasi mobile-nya ini menjadi salah satu upaya nyata yang dilakukannya.

Langkahnya tersebut bisa saja berhasil, sebab aplikasi yang menurut halaman Google Play Store baru saja diunggah pada 6 Juni 2014 kemarin memang menawarkan kemudahan layanan pemesanan tiket secara online langsung dari ponsel. Baik pengguna lama maupun baru, fungsi dan layanan yang terdapat pada aplikasi Tiket.com sangat mudah digunakan.

Tak banyak pilihan fitur yang tersedia, ketika mengakses aplikasinya pertama kali, pengguna langsung dihadapkan dengan berbagai pilihan jenis tiket yang akan dipesan seperti; tiket pesawat, tiket kereta api, tiket acara, pemesanan hotel, hingga layanan sewa mobil yang tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Namun sayangnya, ketika saya mencoba baru kategori tiket pesawat saja yang dapat dipesan, sedangkan untuk ragam pilihan lainnya belum dapat diakses dan masih dalam keterangan “coming soon”. Mungkin saja dalam beberapa waktu mendatang, Tiket.com akan memperbarui versi aplikasinya dengan pilihan kategori yang lebih lengkap.

Tak jauh berbeda dengan versi website, proses reservasi dalam aplikasi Tiket.com cukup singkat, hanya cukup memasukkan data dan informasi yang dibutuhkan, setelah itu maka proses reservasi bisa langsung dilakukan. Tak ketinggalan, metode pembayaran yang disediakannya juga masih sama yakni dengan menggunakan fasilitas internet banking, transfer antar rekening bank, dan juga kartu kredit. Untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna, aplikasi Tiket.com juga menyematkan fitur minor seperti fitur penggantian bahasa dan fitur penggantian mata uang agar lebih memudahkan penghitungan harga bagi pengguna asing.

Berada pada kompetisi yang cukup ketat, kehadiran aplikasi Tiket.com secara langsung tentu bisa membawa tingkat kompetisi yang lebih ketat lagi pada industri online travel yang di dalamnya memiliki beberapa pemain kuat. Saat ini tak banyak pemain yang telah membawa layanannya ke dalam aplikasi mobile, sejauh temuan kami, baru situs agregasi wisata Wego dan aplikasi Indonesia Flight yang paling mendekati Tiket.com untuk bersaing dalam ranah mobile.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro. 

TempaLabs Akan Rilis Delapan Permainan Sepakbola Selama Perhelatan Piala Dunia 2014

Untuk menyemarakkan perhelatan Piala Dunia 2014 yang baru saja dimulai, para pemain lokal rupanya tak hanya giat bersaing menghadirkan aplikasi mobile streaming siaran Piala Dunia 2014, tetapi juga menyambutnya lewat produkmobile gameTempaLabs yang merupakan salah satu developer game lokal yang cukup rajin membuat game tematis, kali ini mengumumkan pengembangan delapan judul game bertema sepak bola yang akan dirilis selama satu bulan ke depan.

Masih setia dengan basis HTML5 yang bisa dijalankan di kebanyakan platform mobile modern, seperti game edukasi pemilu “Coblos!!!” yang diluncurkannya Maret lalu, TempaLabs menargetkan akan meluncurkan 2 mobile game sepakbola setiap minggunya.

“Kami sangat bersemangat untuk ikut memeriahkan Piala Dunia dari duniagames, dengan meluncurkan game-game bertema sepak bola kami menargetkan akan merilis 2 games dalam seminggu,” ungkap CTO TempaLabs Alif Harsan Pradipto dalam siaran persnya. TempaLabs berharap produk game tematisnya dapat dinikmati oleh berbagai pengguna dan perangkat karena format HTML 5 sendiri memang bisa diakses secara optimal, baik melalui desktop browser maupun mobile.

“Kami juga ingin memperlihatkan bahwa mengembangkan game HTML5 yang berkualitas bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dengan teknologi browser saat ini, terutama setelah dukungan WebGL di browser Safari iOS 8, akan semakin mendukung perkembangan game HTML 5 di berbagai device baik itu smartphonemaupun desktop,” tambahnya.

Dalam waktu dekat TempaLabs akan merilis game pertamanya yang berjudul Goal Champion. Gameplay-nya sendiri berkutat seputar permainan kasual dengan para pemain harus adu kebolehan dalam tendangan bebas dan tendangan penalti. Untuk memainkannya, TempaLabs telah menyediakan landing page khusus yang nantinya akan menyediakan seluruh koleksi Total Football Games.

Dengan kembali merilis game tematis, praktis TempaLabs tak berkompetisi dengan sesama developer game lokal yang kian marak saat ini. Yang menjadi masalah bagi model bisnis pengembang seperti ini adalah game yang disesuaikan dengan euforia masyarakat di waktu tertentu (tematis) tak serta merta akan bertahan lama di pasaran. Ketika euforianya sudah lewat, minat pasar terhadap game tersebut juga bisa berakhir.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.