Andika Rama Maulana Juarai E-Cities Championship 2021, Kompetisi Berlanjut ke Seri Berikutnya Tahun Depan

Andika Rama Maulana kembali membuktikan bahwa dirinya pantas disebut sebagai salah satu sim racer terbaik di Asia Tenggara. Kapten tim Legion of Racers itu berhasil menjuarai kompetisi E-Cities Championship yang digelar baru-baru ini, mengalahkan 24 sim racer lain yang berpartisipasi dalam babak final.

Pria yang akrab disapa Rama itu berhasil membawa pulang hadiah S$4.500 dari total prize pool sebesar S$10.000 setelah hampir setengah jam mengadu ketangkasannya di Orchard Road Street Circuit, sirkuit anyar yang dibuat semirip mungkin dengan area aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin. Finish di posisi kedua dan ketiga adalah Presley Martono, pembalap profesional yang juga CEO tim JMX Phantom, serta Dillan Tan, rekan setim Rama asal Singapura yang masih berusia 12 tahun.

Setelah sukses dengan seri pertamanya, penyelenggara E-Cities Championship pun langsung mengumumkan kelanjutan serinya untuk tahun depan, lengkap dengan beberapa agenda penyempurnaan.

Agenda yang pertama adalah memperbarui Orchard Road Street Circuit, yang tahun depan kabarnya bakal mencakup area Somerset (seperti pada gambar di atas), sehingga total panjangnya bertambah dari 3,2 km menjadi sekitar 5 km.

Selanjutnya, mereka juga akan memperkenalkan Jakarta Street Circuit, yang saat ini masih sedang dalam tahap pengembangan, lagi-lagi dengan melibatkan teknologi digital twin untuk membuat representasi seakurat mungkin.

Namun harapan terbesar penyelenggara adalah memadukan elemen virtual dan fisik pada seri berikutnya. Jadi mungkin babak kualifikasinya akan digelar secara online, sementara babak finalnya dihelat langsung dalam sebuah event tatap muka fisik di Singapura.

Ini penting mengingat dari awal visi penyelenggara E-Cities Championship adalah menggabungkan elemen-elemen sim racing dengan elemen hiburan dan lifestyle. Jadi yang dipertontonkan bukan cuma sesi balapannya saja, tapi juga acara-acara pelengkap seperti konser musik, atau bahkan akademi sim racing bagi pengunjung yang mampir ke lokasi.

Legion of Racers Umumkan Kompetisi Sim Racing Baru Bertajuk E-Cities Championship

Legion of Racers (LOR) mengumumkan kompetisi sim racing baru bertajuk E-Cities Championship 2021 untuk game Assetto Corsa. Sesuai namanya, E-Cities Championship akan berfokus menyajikan kota-kota ternama sebagai sirkuit balapannya.

Pada seri pertamanya ini, kota yang menjadi pilihan tentu saja adalah Singapura, yang tidak lain merupakan markas besar LOR sendiri. Spesifiknya, yang dijadikan arena balap adalah kawasan perbelanjaan kenamaan Orchard Road.

Orchard Road Street Circuit ini memiliki total panjang 3,2 km dan terdiri dari 10 tikungan. Selama bertanding, partisipan bakal menjumpai beberapa destinasi wisata populer di Singapura seperti Mandarin Gallery, Wheelock Place, Ion Orchard, dan Ngee Ann City.

Orchard Road Street Circuit dirancang semirip mungkin dengan aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin rancangan IES. Proses pengerjaannya memakan waktu sekitar tujuh bulan. Dua bulan pertamanya bahkan dihabiskan hanya untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data yang relevan, mulai dari video, foto, street view, sampai model fotogrametri dan gambar tangkapan satelit.

Di seri pertamanya ini, LOR menggandeng OUE Limited sebagai sponsor utama E-Cities Championship 2021. Turnamen ini diperkirakan bakal diikuti oleh sekitar 200 sim racer dari seluruh dunia, dan pihak penyelenggara sudah menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar S$10.000 untuk tiga pemenang.

Babak qualifier akan digelar pada 5-7 November 2021. Artinya, partisipan punya waktu tiga hari untuk mencatatkan waktu terbaiknya di Orchard Road Street Circuit. Setelahnya, 25 sim racer dengan waktu terbaik akan bertanding di babak final pada tanggal 14 November 2021. Lebih lengkapnya soal OUE E-Cities Championship 2021 bisa dilihat langsung di situs resminya, termasuk laman untuk mengunduh track Orchard Road Street Circuit.

Dalam siaran persnya, Lim Keong Wee selaku co-founder LOR mengatakan, “Melalui teknologi online dan digital twinning, OUE E-Cities Championship 2021 bermisi untuk menghubungkan komunitas dari seluruh dunia melalui sim racing dengan rute-rute yang unik di setiap kota.”

“Di samping elemen balapan, OUE E-Cities Championship 2021 juga akan menghadirkan marketing destinasi dan hiburan untuk semua kota yang akan dibuatkan sirkuit balapannya,” imbuhnya.

Ya, LOR memang sudah punya rencana untuk menggelar kompetisi-kompetisi berikutnya di lebih banyak kota virtual ke depannya. Timnya bahkan sudah mulai mengembangkan e-circuit berbasiskan kota-kota seperti Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, dan Jakarta.

Melvin Moh, co-founder LOR, berharap inisiatif semacam ini bisa berujung pada terbentuknya basis yang kuat bagi para sim racer di kawasan Asia Tenggara untuk terus berpartisipasi dalam kejuaraan-kejuaraan, dan pada akhirnya dikukuhkan sebagai jawara regional setelah semua babak terselesaikan.

Panduan Virtual Racing Tahap Intermediate 2: Mengoptimasi Grafis dan Performa 

Anda telah memilih untuk bermain racing game secara lebih fokus dan Anda telah memiliki PC untuk memainkannya. PC Anda memiliki komponen yang lumayan baru tetapi bukan yang terbaik. Anda ingin bermain judul game balap mobil seperti Assetto Corsa Competizione dengan PC budget yang dilengkapi video card seperti GTX 1650 atau RX 570, pertanyaannya adalah, apakah memungkinkan memainkan game dengan spesifikasi seperti ini?

Jawaban singkatnya adalah: bisa. Jawaban yang lebih detail adalah, Anda bisa memainkan game dengan pengaturan grafis yang cukup tinggi dengan video card gaming entry level, tetapi tidak akan optimal. Mengapa? Karena tergantung dari game engine yang digunakan oleh game tersebut. 

Game yang dijalankan dengan perangkat berspesifikasi rendah bisa mempengaruhi respon input dan bisa merugikan Anda karena tidak memberikan pengalaman mengemudi yang baik. Terutama bagi Anda yang ingin masuk ke ranah kompetisi online dengan pemain lain.

Anda memang tidak perlu pengaturan grafis tinggi dalam permainan untuk bisa menjalankan game balapan mobil. Di sinilah peran optimasi grafis dan performa akan berguna. 

“Frames win Games”

Ada sebuah jargon dari pabrikan prosesor grafis populer yang berbunyi, “Frames win games”. Saat ini, angka FPS yang menjadi standar umum adalah 60FPS. Dengan angka ini performa gaming untuk kasual bisa diterima. Untuk ranah kompetitif angkanya akan lebih tinggi, tergantung dari game engine yang digunakan game. 

Judul game seperti Counter-Strike, sebagai contoh, akan bisa dimainkan secara baik di 120FPS ke atas. Pengaturan di bawah angka ini akan memberikan efek buruh pada bidikan pemain. Hal yang sama juga bisa diterapkan pada game balapan pada level kompetitif. Namun ini tetap akan bergantung pada game engine yang digunakan pada game, karena tidak semua game balapan mendapatkan pengaruh dari frame rata yang sangat tinggi ketika balapan online. 

Input lag on a gaming wheel

Judul game seperti seri Project CARS dan versi asli Assetto Corsa, akan mendapatkan efek yang cukup sedikit bahkan tidak ada jika dimainkan di 60FPS dengan Vsync. Namun, judul seperti RAceroom, the rFactor Series dan Assetto Corsa Competizione akan ‘menderita’ ketika menggunakan 60FPS, akan terjadi input lag. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggeluti balapan mobil virtual secara kompetitif dengan judul yang disebutkan tadi frame rate yang tinggi akan direkomendasikan. 

Pengalaman mulusnya bermain virtual racing akan lebih terlihat ketika menggunakan gaming wheel. Untuk melakukan uji apakah Anda akan merasakan input lag yang cukup tinggi, terapkan pengaturan yang bisa memunculkan kemudi Anda di layar, lalu gerakan gaming wheel Anda secara bergantian ke kiri dan ke kanan saat mobil dalam keadaan diam. Jika Anda melihat kemudi di game Anda tidak berpindah arah bersamaan dengan ketika Anda menggerakan gaming wheel, maka Anda merasakan input lag. Jika Anda mengalami masalah ini maka yang perlu dilakukan adalah men-disable Vsync. Ini adalah masalah yang umum dihadapi yang menyebabkan input lag di berbagai judul game. 

Screen tearing on the right side of the monitor.

 

Kelemahan dari mematikan Vsync adalah Anda akan melihat ‘screen tearing’ pada layar ketika berpindah dari satu arah ke arah lain – kecuali Anda menggunakan monitor dengan refresh rate yang tinggi dan atau yang memiliki low response time. Jika Anda ingin membatasi frame rate untuk menghindari screen tearing, agar komputer Anda tetap dingin dan game juga bisa berjalan secara mulus, Anda bisa melakukan pengaturan batas frame yang ada dalam permainan. Atau cara lain adalah melakukan pengaturan frame rate yang ada di driver perangkat grafis jika tersedia. 

Optimisasi

Beberapa judul game balap mobil akan bisa berjalan dengan baik ketika FPS dibatasi hanya 60 FPS, namun jika memang dibutuhkan untuk mendapatkan FPS lebih maka yang bisa dilakukan adalah melakukan pengaturan pada tampilan grafis pada game. Ini dilakukan untuk mendapatkan respon dan pengalaman yang lebih baik saat bermain. 

Secara ideal, Anda memang bisa mendapatkan pengalaman penuh dengan mengatur FPS ke angka yang paling tinggi tanpa ada limitasi atas frame. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan. 

Pengaturan grafis tinggi atau ultra secara umum hanya berguna untuk mengambil foto dan video dengan kualitas tinggi sebagai bahan untuk pamer. Tetapi dalam balapan dengan kecepatan tinggi, Anda tidak akan sempat untuk melihat berbagai detail dalam game karena konsentrasi pada mengemudi. Ketika balapan beberapa pengaturan, seperti shadows, rumput, detail mobil, lingkungan dalam game serta bayangan mobil dan detail untuk lintasan tidak diperlukan untuk diatur pada pengaturan tinggi atau ultra. 

Di setiap game balap, biasanya akan ada pengaturan umum untuk grafis yang bisa diatur sesuai keinginan pengguna, untuk contoh di artikel ini kita akan menggunakan pengaturan yang ada pada game Assetto Corsa Competizione. 

Di bawah ini adalah pengaturan pada game Assetto Corsa Competizione yang berjalan di PC dengan spesifikasi GTX 1650 untuk video card dan prosesor Ryzen 5 2600.

Low settings on Project CARS 3, but is it really that “low” at racing speed?

Pengaturan grafis paling umum yang bisa ditemukan dalam kebanyakan game balap adalah ‘shadows’. Pengaturan ini adalah pengaturan yang paling banyak membutuhkan resource di banyak game balap. Dan biasanya pengaturan ini bisa diatur ke maksimal di medium atau minimal di rendah sampai dengan off. Secara ideal Anda ingin melihat bayangan standar untuk mobil di dekat Anda dan tidak perlu memperhatikan dari bayangan pada objek di lintasan. 

Antialiasing tidak terlalu memberikan efek di banyak permainan baru, tetapi jika Anda harus mengatur agar performa dan kualitas bisa seimbang maka rekomendasi pengaturannya adalah bereksperimen dengan berbagai pilihan antialiasing yang berbeda pada setiap game. Dan lihat mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Beberapa judul masih menyediakan kualitas yang baik bahkan tanpa antialiasing yang diatur ke pilihan aktif. Namun banyak judul lain yang punya opsi antialiasing yang tidak memiliki implikasi pada performa. Tetapi tentu saja tidak ada salahnya untuk Anda mencoba berbagai pengaturan yang ada. 

Pada game Assetto Corsa Competizione, pengaturan TAA/KTAA tinggi akan memberikan kualitas gambar yang cukup baik dengan pengaruh yang sedikit bahkan tidak sama sekali pada performa. 

Untuk pengaturan special effects dan post processing Anda bisa memilih untuk mengaturnya di level minimum untuk balapan reguler dan ubah ke pengaturan maksimal hanya untuk foto atau produksi video. Hal yang sama bisa Anda aplikasikan untuk pengaturan atas tekstur. Dalam pengaturan di atas, pengaturan dedaunan diatur ke minimum (dan dimatikan untuk game lain). Beberapa pengaturan terkait dedaunan atau rumput juga diatur minimum. 

Assetto Corsa Competizione juga memiliki pengaturan grafis yang cukup detail untuk pandangan lewat spion, Anda bisa mengaturnya di antara 50-100 meter sehingga Anda setidaknya bisa melihat mobil di belakang Anda agar bisa bersiap untuk mempertahankan posisi jika mereka ingin menyalip.

Pengaturan lain yang bisa dipertimbangkan adalah visibilitas lawan main. Assetto Corsa Competizione, rFactor and iRacing adalah beberapa contoh judul game balap yang memiliki pengaturan ini. Anda tidak perlu melihat 10-12 mobil yang ada di depan atau belakang Anda, jadi pengaturan pilihannya bisa di angka 20-24 mobil.

Untuk pengaturan akhir, ada beberapa pengaturan advance yang bisa Anda coba. Beberapa pengaturan ini hanya sebatas efek tambahan yang sebetulnya bisa Anda matikan dan beberapa lainnya berpengaruh pada performa. Satu pengaturan yang bisa berpengaruh pada performa adalah ‘Car Level of Detail (LOD) Quality’. Semakin tinggi pengaturannya maka semakin tinggi kualitas mobil yang bisa terlihat dari jarak jauh. Anda bisa mengatur di pengaturan bawah yaitu 25% untuk ACC agar mobil sekitar masih bisa terlihat meski pengaturan rendah. 

Anda juga tidak akan bisa melihat detail dari mobil dalam jarak 150m ke depan ketika menyetir. Detail mobil sekitar hanya bisa terlihat ketika Anda melakukan zoom, dan ini hanya berguna untuk memamerkan foto atau video.

Pengaturan grafis bisa Anda atur secara berbeda untuk berbagai game, namun yang perlu diperhatikan adalah pengaturan ini mungkin akan berbeda efeknya ke performa frame rate. Jika Anda memiliki berbagai macan judul game balap mobil maka Anda perlu bermain lebih banyak di area pengaturan grafis untuk bisa mencapai performa FPS sesuai target Anda dan secara bersamaan tetap bisa memberikan tampilan visual yang baik. 

Kesimpulan 

Secara singkat, Anda tidak memerlukan pengaturan tinggi atau ultra untuk memainkan game balap. Pengaturan ini hanya untuk keperluan foto dan video. Banyak judul game balap yang tersedia dewasa ini telah dikembangkan dengan sedemikian rupa agar bisa dimainkan dengan pengaturan rendah dan masih bisa dinikmati. Yang paling penting adalah, mencapai frame rate tinggi tidak hanya akan memberikan pengalaman bermain yang mulus tetapi juga akan memberikan keuntungan pada Anda ketiga berkompetisi secara online. 

Terakhir, jika Anda memiliki video card high end yang mampu mencapai 3 digit angka FPS, pengaturan yang maksimal dengan target frame rate tertentu akan membantu untuk memperpanjang umum kartu grafis Anda dan membuat PC Anda lebih dingin karena video card tidak bekerja berlebihan terus menerus. 

Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Memulai Virtual Racing Bagian 1: Pilihan Game Balap Mobil Untuk Pemula

Setiap orang harus memulai di suatu titik. Setiap pembalap simulator (sim racer) punya jawaban yang berbeda ketika mereka ditanya tentang pengalaman balapan pertama mereka. Beberapa ada yang kembali ke masa game berbasis DOS di tahun 90an, ada pula yang memulai balapan pertama lewat permainan arcade di game center kota masing-masing.

Dengan pertumbuhan konsol dan game berbasis PC yang semakin luas, ada banyak pilihan game balap yang bisa dimainkan. Tetapi pertanyaan umum yang muncul bagi Anda gamer casual yang ingin mencoba game racing simulation adalah: Judul game balap mobil apa yang cocok untuk pemula?

Sebelum melangkah ke pemulihan judul game, yang pertama-tama harus Anda perhatikan adalah sistem atau platform apa yang Anda punya. Permainan bergenre sim racing tersedia untuk PC maupun konsol dan sebagian besar game balap mobil yang tersedia di PC juga tersedia di konsol.

Perkembangan konsol yang menghadirkan generasi perangkat yang semakin canggih memberikan pengalaman yang semakin baik untuk game racing simulator. Tampilan yang lebih realistik, efek cuaca yang terlihat nyata, atau fitur yang berhubungan dengan berbagai peraturan terkait balapan itu sendiri. Bahkan ada juga yang secara eksklusif hanya tersedia di PS4 atau Xbox One. (Sampai tulisan ini dibuat, belum ada judul game balap yang eksklusif tersedia di PS5 atau Xbox Series X/S).

Game balap mobil terbaik untuk PC

Jika Anda memiliki PC, maka ada banyak pilihan yang bisa dicoba. iRacing dan rFactor 2 adalah beberapa nama yang bisa dipilih. Namun judul yang disebutkan tadi memang lebih ditujukan untuk pembalap mobil digital yang berpengalaman, terutama iRacing karena tidak memiliki fitur bantuan untuk mengemudi selain pergantian gigi, dan ini pun tergantung dari preferensi pembalap atau perlengkapan yang dimiliki.

Setidaknya, ada 3 judul game racing/balap mobil untuk pemula di PC yang cocok untuk para pemula, yaitu Assetto Corsa, seri Project CARS, dan RaceRoom Racing Experience.

Assetto Corsa dipuji sebagai salah satu game yang paling realistik di jajaran judul game balap mobil. Komunitas game ini juga aktif, yang menjadikan game-nya terasa luas karena ada banyak pilihan modding yang tersedia. Tetapi yang paling penting dari game ini adalah navigasi yang mudah untuk pemula. Assetto Corsa punya banyak pilihan mode balapan termasuk mode karir.

Mode karir ini memungkinkan Anda memulai balapan dengan mobil yang bertenaga rendah. Namun jika Anda sudah mahir, game ini juga memberikan pilihan bagi mereka yang ingin langsung mencoba mobil serta track favorit sebagai latihan atau langsung di mode balapan.

Assetto Corsa juga memiliki tiga fitur bantuan dalam mengemudi (individual driving assists) yang bisa dipilih oleh pengguna: Gamer, Intermediate, dan Pro. Beberapa pilihan ini memungkinkan Assetto Corsa menjadi judul game yang cukup ideal bagi pemula.

Di sisi lain, seri game Project CARS lebih cocok untuk pemain yang ingin memilih untuk menikmati pengalaman bermain langsung tanpa ribet. Project CARS 2 secara mendasar menyediakan pengalaman balapan yang cukup lengkap meliputi penggunaan bensin dan ban, fitur kerusakan mobil yang cukup, dynamic daylight serta perubahaan cuaca. Terdapat pula peningkatan sistem ‘Live Track’ yang memberikan efek jika cuaca hujan terus menerus akan mengakibatkan jalur balap ada genangan atau ketika hujan reda, garis kering di trek akan timbul.  Game ini juga memiliki fitur cuaca musiman seperti salju.

Namun, di Project CARS 3 ada beberapa elemen yang dihilangkan, seperti penggunaan ban dan bahan bakar (karena tidak ada pitstop). Seri ini memfokuskan lebih pada pengalaman balap arcade dengan handling yang disederhanakan dibanding seri sebelumnya.

Baik Assetto Corsa dan Project CARS memiliki mode karir untuk pemain pilih dan menyediakan pilihan luas untuk model mobil, mulai dari road cars sampai dengan prototipe Le Mans dan mobil Formula. Project CARS 3 juga telah mengimplementasi gaya ‘Gran Turismo’ yang memungkinkan pemain membeli mobil kelas rendah dan meningkatkannya ke level yang lebih tinggi. Berbeda dengan Project CARS 2 yang menyediakan pilihan mobil dari awal untuk dipilih dan tidak bisa di-upgrade.

Meskipun seri Project CARS tidak bisa mengalahkan Assetto Corsa dalam hal ‘physics’, tetapi judul ini adalah judul game yang paling mudah untuk pemula mainkan, bahkan dengan menggunakan gamepad sekalipun, tanpa ada pengaturan berarti di opsi control gamepad.

Pilihan game terakhir adalah RaceRoom Racing Experience. Game ini tersedia gratis di Steam. Versi gratisnya hanya memberikan 5 track dan 12 mobil balap untuk dipilih. Meski demikian Anda juga bisa mendapatkan akses gratis untuk mobil dan jalur balap premium dalam batas waktu tertentu di tantangan leaderboards. Elemen ‘physics’ dari Raceroomcukup menandingi Assetto Corsa, dan game ini juga memiliki pengaturan bantuan kemudi seperti Novice, Amateur dan Get Real.

Fitur leaderboard challenges juga bisa membantu pemain pemula untuk belajar dalam mengikuti jalur balap, bahkan bisa juga menggunakan jalur dan data mengerem yang dipakai pemain lain (fitur ghost) untuk belajar, karena pemain bisa melihat ‘ghost’ yang tampil di layar. Game ini menjadi pilihan paling ideal untuk mereka yang ingin mencoba genre game sim racing tanpa terlebih dahulu mengeluarkan biaya, karena bisa diunduh secara gratis di platform Steam.

Judul game car racing terbaik di konsol

sim racing

Banyak judul game balap mobil di PC yang tersedia juga di PS4 dan Xbox One. Project CARS dan seri F1 yang dikembangkan Codemasters tersedia di 3 platform berbeda dan menyediakan pengalaman bermain seru bagi para fansnya. Namun, bagi para pengguna PlayStation, Gran Turismo adalah judul game yang dianggap sebagai raja game balap mobil di konsol.

Rilisan paling anyar, Gran Turismo Sport, dikembangkan di PS4 namun bisa juga dimainkan di PS5 (berkat dukungan backward compatibility). Meskipun Gran Turismo lebih menekankan pada aspek multiplayer racing alih-alih mode ‘Sport’, namun game ini juga menyediakan mode single player, yang pada misi pertamanya mengenalkan pemain tentang dasar akselerasi, rem, berbelok di tikungan dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan balapan, sebelum pemain bisa melanjutkan ke mode-mode lain.

Disamping campaign mode, game ini juga menyediakan mode Circuit Experience yang memungkinkan pemain untuk belajar berbagai jalur balap dengan mobil pilihan.

Pada pengaturan dasar, Gran Turismo Sport memiliki fitur bantuan mengemudi yang bisa dimatikan bagi pemain yang lebih berpengalaman dan para pemain kompetitif. Pengalaman mengemudi GT Sport sudah teroptimasi dengan baik untuk dimainkan menggunakan perangkat gaming wheels atau gamepad bawaan PS. Pemain tidak akan gampang lepas kontrol meski mereka melakukan gerakan cukup liar dengan mobil mereka (kecuali semua pengaturan bantuan mengemudi dimatikan).

Kondisi ini menjadikan GT adalah sebuah judul paling ideal untuk para pemula yang tertarik bermain sim racing di platform PlayStation. Sedangkan bagi mereka yang memiliki jajaran perangkat Xbox, seri game Forza Motorsports adalah flagship game balapan di platform ini. Mirip dengan seri Gran Turismo, Forza Motorsports menampilkan pilihan mobil yang sangat luas untuk bisa dikoleksi, tersedia campaign mode, serta pengaturan bantuan mengemudi standar meliputi 3 pengaturan stir berbeda: Assisted, Normal dan Simulation. Meski demikian, platform Xbox memiliki variasi yang cukup banyak untuk genre game balap bagi pemula, lewat pilihan judul seri Project Cars serta judul-judul game F1.

Itu tadi adalah beberapa pilihan game balap mobil terbaik untuk beberapa platform yang cocok bagi para pemula. Fitur bantuan mengemudi serta kemudahan navigasi adalah beberapa fitur penting bagi para pemula yang tidak memiliki latar belakang balapan mobil virtual. Namun tentu saja, yang terpenting adalah having fun sambil membiasakan diri dengan elemen-elemen fundamental dalam balapan.

Lalu bagaimana bagi mereka yang ingin mencoba game balap mobil tetapi belum memiliki komputer atau konsol? Bahasan ini akan dikupas secara lengkap di bagian kedua dari serial artikel ‘Memulai Virtual Racing’. Nantikan artikel selanjutnya.

Gambar header: Freepic.

Artikel ini pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Legion of Racers

 

Rekrut 4 Sim Racers Baru, Legion of Racers Tunjuk Andika Rama Sebagai Kapten

Esports, khususnya sim racing, berkembang pesat selama 2020. Pasalnya, pandemi virus corona membuat banyak kompetisi balapan harus diganti dengan balapan virtual, mulai dari eNASCAR sampai F1 Mobile Racing Esports Series. Dengan begitu, sim racing menjadi semakin dikenal oleh masyarakat.

Legion of Racers merupakan salah satu organisasi sim racing. Didirikan pada 2018, LOR bermarkas di Singapura. Salah satu tujuan LOR adalah mengembangkan ekosistem sim racing. Tak hanya itu, mereka juga membuat akademi sim racing dengan tujuan untuk mengasah para sim racer muda. Tahun ini, mereka masih akan aktif di dunia sim racing. Untuk itu, mereka merekrut beberapa sim racers baru.

 

Legion of Racers Rekrut 4 Sim Racers Baru

Empat dari enam anggota tim Legion of Racers pada 2020 meninggalkan tim tersebut, yaitu Ar Muhammad Aleef, Jaden Low, Jason Tay, dan Nur Shazliezhan. Untuk menggantikan keempat pembalap virtual tersebut, LOR lalu mengadakan Battle of the Racers, yang diikuti oleh 20 pembalap virtual. Dari kompetisi itu, LOR memilih empat sim racers untuk menjadi anggota tim mereka.

Selain kemampuan untuk memacu mobil di lintasan virtual, ada beberapa hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut Moreno Pratama, Dillan Tan Qi Long, Javier Lai, dan Fadtris Isa. Salah satunya adalah komitmen. Kepribadian menjadi hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut seorang pembalap virtua. Selain itu, LOR juga mencari sim racer yang punya kemampuan untuk berkomunikasi serta bisa bekerja sama dalam tim.

“Dalam dua tahun belakangan, Legion of Racers tumbuh pesat. Seiring dengan itu, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak pada para sim racers di kawasan Asia Tenggara,” kata Melvin Moh, co-founder LOR, seperti dilaporkan oleh The Online Citizen. “Kami tidak sabar untuk turun dalam kompetisi sim racing pada 2021. Kami percaya, tim baru kami, yang berisi para sim racers muda dan berbakat, akan dapat merealisasikan rencana kami dengan baik.”

Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook
Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook

Berikut enam sim racers yang masuk dalam roster LOR untuk 2021:

1. Andika Rama Maulana, 27 tahun, Indonesia
2. Luis Moreno, 29 tahun, Filipina
3. Moreno Pratama, 18 tahun, Indonesia
4. Dillan Tan Qi Long, 11 tahun, Singapura
5. Javier Lai, 19 tahun, Singapura
6. Fadtris Isa, 17 tahun, Singapura

Seperti yang bisa Anda lihat pada daftar di atas, dari semua pembalap virtual LOR, Dillan Tan Qi Long merupakan sim racer yang termuda. Berumur 11 tahun, dia masih menjadi murid dari Pei Chun Public School. Meskipun masih muda, Dillan Tan sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap go-kart sebelum bergabung dengan LOR.

“Menjadi pembalap LOR memberikan kesempatan bagi saya untuk membawa keahlian saya dalam balapan go-kart ke arena balap virtual,” kata Dillan Tan. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim Legion of Racers untuk tahun 2021. Saya harap, saya akan bisa belajar banyak dari rekan-rekan satu tim saya.”

Kemampuan Dillan Tan sebagai pembalap juga diakui oleh Andika Rama, yang diangkat sebagai kapten LOR pada tahun ini. “Dia super talented. Tinggal perlu di-guide dengan benar,” jawab Rama ketika ditanya apa dampak umur Dillan Tan yang masih sangat muda pada karirnya sebagai sim racers dan LOR sebagai tim. “Dia juga sangat aktif. Dia mau belajar, nggak tahu sedikit, dia langsung nanya.”

 

Andika Rama Ditunjuk Sebagai Kapten LOR

Selain merekrut empat sim racers baru, LOR juga mempercayakan posisi kapten pada Andika Rama Maulana. Hybrid.co.id lalu menghubungi pria yang akrab dengan sapaan Rama ini. Melalui pesan singkat, dia mengkau tidak tahu bagaimana proses di balik penunjukannya sebagai kapten.

“Tiba-tiba saja, sang owner team nge-assign aku sebagai kapten tim/leader untuk season 2021,” ujar Rama. “Bisa jadi, karena pada 2020, aku kelewat aktif, mulai dari ikut balapan, terus paling aktif ngobrol internal. Mungkin karena itu, aku dipercaya untuk nge-lead anak-anak, biar lebih aktif lagi.”

Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook
Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook

Saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika ditunjuk sebagai kapten, sambil tertawa, Rama menjawab, “Pusing.” Lebih lanjut dia menjelaskan, “Lebih karena ada beban sebagai kapten. Kalau kemarin, mungkin beban saya cuma apa saya bisa berprestasi atau nggak. Kalau sekarang, bebannya jadi double. Saya juga harus bisa mengawal anak-anak, agar bisa tumbuh bersama menjadi lebih baik.” Dia sadar, setiap anggota tim LOR bertanggung jawab atas performa mereka masing-msaing. Namun, sebagai kapten, dia juga merasa bahwa dia harus dapat memberikan panduan yang tepat agar rekan timnya bisa berkembang.

Rama bercerita, sebagai kapten, dia akan punya tugas untuk “membangun chemistry” antar anggota LOR. Selain itu, dia juga bertanggung jawab untuk mengoordinasi menu latihan serta membangun komunikasi yang baik dalam tim. “Soalnya, dalam tim, komunikasi itu kan penting banget ya. Kalau hanya jago, tapi nggak bisa ngobrol atau ngasih input ke rekan tim, kan susah juga,” ujarnya. “Makanya, aku merasa, peranku sebagai kapten tuh di situ, buat jadi jembatan bagi rekan-rekan satu timku.”

Dalam roster LOR tahun ini, ada empat sim racers baru. Meskipun begitu, Rama yakin, hal ini bukan masalah. “Chemistry sih bisa banget dibangun. Soalnya, sim racing kan lebih ke individual saat balapan,” jelasnya. “Mungkin kalau game seperti Dota 2, PUBG, dan lain-lain, harus saling kenal dekat dengan anggota tim. Tapi, kalau di sim racing, hal ini tidak terlalu berpengaruh saat balapan. Kecuali kalau balapan endurance, yang 1 mobil bisa 2-4 drivers. Kalau itu, harus enak tek-tokannya.”

Rama mengatakan, hubungan antar anggota tim juga memegang penting dalam persiapan sebelum balapan. Misalnya, dia memberikan contoh, saat latihan atau membuat setup bersama. Selain itu, kemampuan berkomunikasi antar tim juga penting ketika mereka ingin menyampaikan opini pada rekan mereka. Rama mengaku, mengurus anggota tim LOR akan menjadi tantangan baru baginya. Namun, dia optimistis, dia sanggup melakukan hal itu. “Untungnya, aku juga sudah kenal dengan anggota roster baru, walau dulu bukan satu tim. Jadi, nggak dari nol banget,” katanya.

Sementara soal industri sim racing pada 2021, Rama percaya, jika pandemi masih berlanjut,maka ekosistem sim racing juga akan terus berkembang. “Memang sempat turun pas akhir 2020 kemarin, karena udah ada orang-orang yang mulai beraktivitas lagi. Tapi, euphoria dan komunitasnya tetap semakin besar, nggak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya. “Saya yakin, seyakin-yakinnya, sim racing bakal naik lagi. Because, the cheapest way to start your career at motorsport is sim racing.

Sumber header: 9tro