Andika Rama Maulana Juarai E-Cities Championship 2021, Kompetisi Berlanjut ke Seri Berikutnya Tahun Depan

Andika Rama Maulana kembali membuktikan bahwa dirinya pantas disebut sebagai salah satu sim racer terbaik di Asia Tenggara. Kapten tim Legion of Racers itu berhasil menjuarai kompetisi E-Cities Championship yang digelar baru-baru ini, mengalahkan 24 sim racer lain yang berpartisipasi dalam babak final.

Pria yang akrab disapa Rama itu berhasil membawa pulang hadiah S$4.500 dari total prize pool sebesar S$10.000 setelah hampir setengah jam mengadu ketangkasannya di Orchard Road Street Circuit, sirkuit anyar yang dibuat semirip mungkin dengan area aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin. Finish di posisi kedua dan ketiga adalah Presley Martono, pembalap profesional yang juga CEO tim JMX Phantom, serta Dillan Tan, rekan setim Rama asal Singapura yang masih berusia 12 tahun.

Setelah sukses dengan seri pertamanya, penyelenggara E-Cities Championship pun langsung mengumumkan kelanjutan serinya untuk tahun depan, lengkap dengan beberapa agenda penyempurnaan.

Agenda yang pertama adalah memperbarui Orchard Road Street Circuit, yang tahun depan kabarnya bakal mencakup area Somerset (seperti pada gambar di atas), sehingga total panjangnya bertambah dari 3,2 km menjadi sekitar 5 km.

Selanjutnya, mereka juga akan memperkenalkan Jakarta Street Circuit, yang saat ini masih sedang dalam tahap pengembangan, lagi-lagi dengan melibatkan teknologi digital twin untuk membuat representasi seakurat mungkin.

Namun harapan terbesar penyelenggara adalah memadukan elemen virtual dan fisik pada seri berikutnya. Jadi mungkin babak kualifikasinya akan digelar secara online, sementara babak finalnya dihelat langsung dalam sebuah event tatap muka fisik di Singapura.

Ini penting mengingat dari awal visi penyelenggara E-Cities Championship adalah menggabungkan elemen-elemen sim racing dengan elemen hiburan dan lifestyle. Jadi yang dipertontonkan bukan cuma sesi balapannya saja, tapi juga acara-acara pelengkap seperti konser musik, atau bahkan akademi sim racing bagi pengunjung yang mampir ke lokasi.

Akankah Sim Racing Tetap Populer di 2021?

Tidak semua penggemar sepak bola mengikuti jalannya turnamen basket. Begitu juga sebaliknya, tidak semua fans basket akan menonton Liga Inggris atau Liga Champions. Di esports, setiap game esports juga punya fans sendiri-sendiri. Sebagian orang senang menonton PUBG Mobile, sementara sebagian yang lain lebih memilih untuk menonotn Dota 2.

Jika dibandingkan dengan game-game esports populer, sim racing layaknya anak tiri. Namun, pandemi virus corona pada 2020 menjadi ibu peri yang membuat sim racing menjadi lebih populer. Pandemi memaksa banyak negara untuk menetapkan lockdown, membuat banyak kompetisi balapan harus dibatalkan. Alhasil, Formula 1 dan NASCAR memutuskan untuk mengadakan balapan virtual. Tak hanya itu, ada banyak balapan lain yang akhirnya mengikuti jejak Formula 1 dan NASCAR untuk mengadakan kompetisi sim racing.

Semua ini membuat ekosistem sim racing tumbuh pesat. Namun, pada 2021, dunia mulai pulih dari pandemi COVID-19. Perlahan tapi pasti, keadaan mulai kembali ke kondisi sebelum pandemi. Kompetisi balapan pun kembali diadakan. Pertanyaannya, apakah ekosistem sim racing akan tetap bisa tumbuh?

 

Sim Racing Jadi Semakin Populer di 2020, Apa Iya?

Hampir semua pertandingan esports disiarkan melalui channel digital, seperti YouTube, Facebook, dan Twitch. Untuk mengukur popularitas sebuah game esports, metrik yang biasa digunakan beragam, mulai dari Average Minute Audience (AMA) sama Hours Watched (HW). Namun, pada 2020, ada beberapa kompetisi esports yang ditayangkan di TV untuk menggantikan siaran olahraga, termasuk kompetisi balapan virtual, seperti eNASCAR.

Saat disiarkan di FOX Sports, eNASCAR ditonton oleh 910 ribu orang. Memang, jika dibandingkan dengan jumlah penonton NASCAR — yang mencapai 3 juta orang — angka penonton balapan virtual itu masih kalah banyak. Meskipun begitu, jumlah penonton eNASCAR di FOX Sports tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penonton dari kompetisi balapan virtual biasanya, yang hanya mencapai 400 ribu orang.

“Kami mulai sadar bahwa balapan virtual bisa menjadi pengganti dari balapan NASCAR,” kata Brad Zager, Head of Productions and Operations, Fox Sports, seperti dikutip dari New York Times.

Kompetisi eNASCAR bukan satu-satunya balapan virtual yang disiarkan di TV, begitu juga dengan Formula 1. Virtual Bahrain Grand Prix, kompetisi sim racing pengganti Formula 1 pertama, mendapatkan 4 juta penonton di TV dan channel digital. Lagi, angka ini memang lebih rendah dari jumlah rata-rata penonton F1, yang mencapai 34 juta, tapi tetap lebih tinggi dari jumlah rata-rata penonton balapan virtual profesional, yang hanya mencapai 1,8 juta orang.

Virtual Bahrain Grand Prix. | Sumber: Dexerto
Virtual Bahrain Grand Prix. | Sumber: Dexerto

Sementara itu, Julian Tan, Head of Digital Business Initiatives and Esports, Formula 1, mengungkap, pada 2020, F1 Esports mendadak mendapatkan banyak eksposur. “Tingkat engagement di channel digital kami memecahkan rekor baru ketika kami kembali dari balapan secara live di Austria,” ujarnya. “Konten turnamen esports resmi kami juga memecahkan rekor baru.”

Melihat jumlah penonton eNASCAR dan Formula 1, terlihat jelas bahwa ada peningkatan signifikan selama pandemi. Tak hanya jumlah penonton, total hadiah yang ditawarkan oleh kompetisi balapan virtual juga menunjukkan tren naik. Pada 2018, hadiah yang ditawarkan oleh Formula 1 Esports Series hanyalah US$200 ribu. Angka ini naik menjadi US$500 ribu pada 2019 dan melonjak ke US$750 ribu pada 2020. Sementara itu, total hadiah dari eNASCAR Coca-Cola iRacing Series, yang diadakan pada 2020, mencapai US$300 ribu, tiga kali lipat dari total hadiah eNASCAR PEAK Antifreeze iRacing Series yang digelar pada 2019.

Berbanding lurus dengan total hadiah yang naik, viewership dari eNASCAR juga naik. Berdasarkan data dari Escharts, total hours watched dari eNASCAR pada 2019 mencapai 75 ribu jam, sementara air time dari kompetisi itu adalah 39 jam. Pada 2020, kompetisi eNASCAR memiliki air time 42 jam dan mendapatkan total hours watched hingga 220 ribu jam. Tak hanya itu, jumlah penonton rata-rata dari eNASCAR juga naik drastis. Pada 2019, jumlah penonton rata-rata eNASCAR hanya mencapai 1,9 ribu orang. Angka ini naik menjadi 5,2 ribu orang pada 2020.

Data eNASCAR Coca-Cola iRacing Series 2020. | Sumber: Escharts
Data eNASCAR Coca-Cola iRacing Series 2020. | Sumber: Escharts

Motorsport Games, perusahaan di balik franchise game NASCAR Heat, juga diuntungkan oleh pandemi. Sepanjang 2020, mereka mengadakan lebih dari 50 kompetisi balapan virtual dengan total jumlah penonton mencapai 51 juta orang. Sebagai perbandingan, satu tahun sebelumnya, total jumlah penonton dari berbagai balapan virtual yang diadakan oleh Motorsport Games hanya mencapai 3,8 juta orang. Hal itu berarti, jumlah penonton pada 2020 naik hingga lebih dari 13 kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari semua balapan virtual yang diadakan oleh Motorsport Games, kompetisi sim racing yang paling sukses adalah Virtual Le Mans. Balapan adu endurance yang diadakan selama 24 jam itu berhasil menarik 14 juta penonton.

“Pada 2021, kami berencana untuk merilis beberapa game baru dan menjajaki platform game baru,” kata CEO Motorsport Games, Dmitry Kozko, menurut laporan Motorsport. “Fokus kami saat ini adalah untuk membawa NASCAR ke Nintendo Switch. Kami tidak sabar untuk melakukan hal itu karena demografi pemain Switch yang lebih muda.”

 

Interaksi di Media Sosial

Jumlah penonton TV memang bisa menjadi validasi bagi kompetisi sim racing atau pertandingan esports lainnya. Namun, jangkauan esports tak terbatas pada siaran di TV. Platform streaming dan media sosial justru menjadi home turf dari kompetisi esportsAnthony Gardner, President, iRacing.com Motorsport Simulation mengungkap, ketika adu balap virtual disiarkan di YouTube, Facebook, dan Twitch secara live, jumlah penonton bisa mencapai 400 ribu. Dan berbeda dengan TV yang menawarkan interaksi satu arah, channel digital memungkinkan para penonton untuk berinteraksi langsung dengan sebuah brand atau bahkan dengan satu sama lain.

“Interaksi di media sosial bisa mencapai jutaan dalam satu balapan,” kata Gardner. Selain berinteraksi dengan penonton, sebuah brand juga bisa menggunakan media sosial untuk mendapatkan data dari para penonton. Tak hanya itu, umur rata-rata penonton sim racing juga lebih muda dari fans NASCAR.

“Sangat sulit untuk bisa menjangkau penonton di umur 18-35 tahun,” kata Patrick Daugherty, yang bertanggung jawab atas sponsorship di Valvoline. penyedia oli dan layanan otomotif. Dia bercerita, sebelum pandemi merebak, Vavoline memutuskan untuk bekerja sama dengan Parker Kligerman, pembalap NASCAR yang juga punya tim esports balapan. Terkait kerja sama ini, Daughterty berujar, “Mereka berhasil mendapatkan jumlah penonton dan engagement yang melebihi perkiraan kami. Kami akan melanjutkan kerja sama dengan mereka.”

 

Potensi Sim Racing di 2021

Pandemi pada 2020 membuka jalan bagai komunitas sim racing untuk tumbuh. Kozko dari Motorsport Games percaya, ke depan, ekosistem sim racing masih akan tumbuh. Pasalnya, game balapan adalah salah satu tipe game yang bisa dimainkan bersama keluarga. “Berbeda dengan game balapan, Anda belum tentu bisa memainkan game tembak-tembakan bersama dengan kakek-nenek serta sepupu atau keponakan Anda,” kata Kozko. “Karena itu, kami percaya, ke depan, sim racing akan semakin digemari.”

Sementara itu, di Indonesia, ekosistem sim racing juga masih akan tumbuh. Setidaknya, begitulah menurut Andika Rama Maulana, kapten dari tim Legion of Racing dan pemenang dari Race for Frontliners, kompetisi sim racing di Filipina yang diadakan pada 2020.

“Menurut penerawanganku,” kata pria yang akrab dengan panggilan Rama ini saat dihubungi oleh Hybrid.co.id, “Yang main sim racing itu sebenarnya sudah cukup banyak, walau jangan dibandingkan dengan pemain mobile game. Sejak pandemi, di luar negeri tuh mulai gencar banget, mengadakan siaran live balapan mereka. Belum lagi balapan sebenarnya yang on hold karena pandemi. Jadi, mulai banyak kan tuh event balap beneran yang dibuat edisi sim racing-nya, macam F1 Virtual GP, iRacing Supercars, Virtual LeMans, dan lain-lain.”

Rama menjelaskan, pertumbuhan industri sim racing di tingkat global membuat ekosistem balapan virtual di Indonesia menggeliat. “Kita juga kena imbas positifnya. Mulai banyak lomba sim racing di sini. Contohnya, yang paling besar adalah Balap di Rumah, terus ada Reli di Rumah, dan ada juga kejuaraan nasional IDMC,” ujarnya. “Belum event-event komunitas, yang mulai ramai dan mulai di-livestreaming juga.”

Hal serupa diungkapkan oleh Indra Feriyanto, pemilik dari Alien Needs yang menjual simulator rig. “Animo dari digital motorsport memang bagus. Dan pengurus baru Ikatan Motor Indonesia (IMI) juga sangat mendukung digital motorsport, jadi perkembangannya justru akan semakin bagus,” ujarnya.

Salah satu kompetisi sim racing yang diselenggarakan oleh IMI pada tahun ini adalah Indonesia Digital Motorsport Championship (IDMC) 2020. Kejuaraan nasional yang memperebutkan Piala Ketua MPR RI itu mulai diselenggarakan pada 27 Desember 2020. Sementara test race dari putaran kedua IDMC 2020 akan diadakan pada Sabtu, 30 Januari 2021. Selain IMI, Indra percaya, komunitas digital motorsport juga akan membuat berbagai kompetisi balap virtual pada tahun ini.

Hadiah IDMC 2020. | Sumber: IMI
Hadiah IDMC 2020. | Sumber: IMI

Seiring dengan bertambahnya jumlah balapan virtual, Rama mengungkap, semakin bertambah pula jumlah penonton dan sim racers. “Nah, para sim racers, yang tadinya nggak punya lahan unjuk gigi, mulai pada bermunculan,” katanya. “Efeknya adalah banyak bibit-bibit baru muncul, mulai dari yang memang benar-benar baru atau yang memang ternyata sudah jago dari lahir. Secara nggak langsung, komunitasnya juga semakin besar. Komunitas semakin besar berarti persaingan semakin ketat, karena yang jago semakin banyak.”

Terkait hadiah yang ditawarkan pada setiap balapan, Rama mengaku tidak terlalu memedulikan masalah itu. Pasalnya, dia sadar, industri sim racing tidak sebesar ekosistem game esports lainnya. Kabar baiknya, pertumbuhan sim racing yang sangat pesat di tingkat internasional membuat sejumlah pihak tertarik untuk menjadi sponsor di dunia sim racing.

“Jadi, sekarang, kalau ada turnamen-turnamen begitu, hadiahnya sudah ada,” kata Rama. “Harapannya, pertumbuhan industri sim racing ini akan bisa buat industrinya menjadi semakin besar atau semakin meriah di masa depan.” Dia optimistis, di masa depan, industri esports balapan masih akan tumbuh. Salah satu alasannya, karena sim racing sangat mudah dimengerti.

“Sebenarnya sim racing atau balapan itu kan hal yang gampaaaaang banget untuk dimengerti,” ujar Rama. “Ibaratnya, kalau nonton Dota 2 atau Mobile Legends, yang nonton setidaknya harus mengerti dulu sama game-nya, hero-nya siapa saja, dan lain-lain. Kalau balapan, asal ada susul-susulan, para penonton bisa mengerti, ‘Wih, disalip nih!'”

Ketika ditanya tentang target pribadi yang hendak dia capai pada tahun nii, Rama menjawab, “Target saya sih, mencoba realistis dan semaksimal saya. Kalau saya ikut lomba, saya coba yang terbaik dulu.” Dia menyebutkan, tahun ini, ada banyak lomba balap virtual yang hendak dia ikuti. “Mulai dari yang lokalan, sampai yang lawannya bule-bule,” katanya sambil tertawa.

 

Kesimpulan

Dalam bahasa Inggris, terdapat pepatah, “Necessity is the mother of invention.” Pandemi pada 2020 memaksa berbagai kompetisi balapan untuk mengadakan kompetisi sim racing sebagai ganti dari balapan yang sebenarnya. Sementara ketiadaan siaran olahraga membuat sejumlah stasiun TV beralih ke konten esports. Dan ternyata, siaran sim racing cukup diminati. Jadi, tidak heran jika kompetisi sim racing tetap diadakan pada tahun ini.

Pada 26 Januari 2021, NASCAR mengumumkan bahwa bersama iRacing, mereka akan kembali mengadakan eNASCAR iRacing Pro Invitational. Mereka menyebutkan, balapan virtual ini akan menjadi pelengkap dari kompetisi balapan NASCAR di dunia nyata. Tak hanya itu, FOX Sport juga akan kembali menyiarkan balapan virtual tersebut. Hal ini menjadi salah satu tanda bahwa momentum pertumbuhan sim racing masih akan berlanjut pada 2021.

Sumber header: iRacing

Rekrut 4 Sim Racers Baru, Legion of Racers Tunjuk Andika Rama Sebagai Kapten

Esports, khususnya sim racing, berkembang pesat selama 2020. Pasalnya, pandemi virus corona membuat banyak kompetisi balapan harus diganti dengan balapan virtual, mulai dari eNASCAR sampai F1 Mobile Racing Esports Series. Dengan begitu, sim racing menjadi semakin dikenal oleh masyarakat.

Legion of Racers merupakan salah satu organisasi sim racing. Didirikan pada 2018, LOR bermarkas di Singapura. Salah satu tujuan LOR adalah mengembangkan ekosistem sim racing. Tak hanya itu, mereka juga membuat akademi sim racing dengan tujuan untuk mengasah para sim racer muda. Tahun ini, mereka masih akan aktif di dunia sim racing. Untuk itu, mereka merekrut beberapa sim racers baru.

 

Legion of Racers Rekrut 4 Sim Racers Baru

Empat dari enam anggota tim Legion of Racers pada 2020 meninggalkan tim tersebut, yaitu Ar Muhammad Aleef, Jaden Low, Jason Tay, dan Nur Shazliezhan. Untuk menggantikan keempat pembalap virtual tersebut, LOR lalu mengadakan Battle of the Racers, yang diikuti oleh 20 pembalap virtual. Dari kompetisi itu, LOR memilih empat sim racers untuk menjadi anggota tim mereka.

Selain kemampuan untuk memacu mobil di lintasan virtual, ada beberapa hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut Moreno Pratama, Dillan Tan Qi Long, Javier Lai, dan Fadtris Isa. Salah satunya adalah komitmen. Kepribadian menjadi hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut seorang pembalap virtua. Selain itu, LOR juga mencari sim racer yang punya kemampuan untuk berkomunikasi serta bisa bekerja sama dalam tim.

“Dalam dua tahun belakangan, Legion of Racers tumbuh pesat. Seiring dengan itu, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak pada para sim racers di kawasan Asia Tenggara,” kata Melvin Moh, co-founder LOR, seperti dilaporkan oleh The Online Citizen. “Kami tidak sabar untuk turun dalam kompetisi sim racing pada 2021. Kami percaya, tim baru kami, yang berisi para sim racers muda dan berbakat, akan dapat merealisasikan rencana kami dengan baik.”

Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook
Roster Legion of Racers pada 2021. | Sumber: Facebook

Berikut enam sim racers yang masuk dalam roster LOR untuk 2021:

1. Andika Rama Maulana, 27 tahun, Indonesia
2. Luis Moreno, 29 tahun, Filipina
3. Moreno Pratama, 18 tahun, Indonesia
4. Dillan Tan Qi Long, 11 tahun, Singapura
5. Javier Lai, 19 tahun, Singapura
6. Fadtris Isa, 17 tahun, Singapura

Seperti yang bisa Anda lihat pada daftar di atas, dari semua pembalap virtual LOR, Dillan Tan Qi Long merupakan sim racer yang termuda. Berumur 11 tahun, dia masih menjadi murid dari Pei Chun Public School. Meskipun masih muda, Dillan Tan sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap go-kart sebelum bergabung dengan LOR.

“Menjadi pembalap LOR memberikan kesempatan bagi saya untuk membawa keahlian saya dalam balapan go-kart ke arena balap virtual,” kata Dillan Tan. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim Legion of Racers untuk tahun 2021. Saya harap, saya akan bisa belajar banyak dari rekan-rekan satu tim saya.”

Kemampuan Dillan Tan sebagai pembalap juga diakui oleh Andika Rama, yang diangkat sebagai kapten LOR pada tahun ini. “Dia super talented. Tinggal perlu di-guide dengan benar,” jawab Rama ketika ditanya apa dampak umur Dillan Tan yang masih sangat muda pada karirnya sebagai sim racers dan LOR sebagai tim. “Dia juga sangat aktif. Dia mau belajar, nggak tahu sedikit, dia langsung nanya.”

 

Andika Rama Ditunjuk Sebagai Kapten LOR

Selain merekrut empat sim racers baru, LOR juga mempercayakan posisi kapten pada Andika Rama Maulana. Hybrid.co.id lalu menghubungi pria yang akrab dengan sapaan Rama ini. Melalui pesan singkat, dia mengkau tidak tahu bagaimana proses di balik penunjukannya sebagai kapten.

“Tiba-tiba saja, sang owner team nge-assign aku sebagai kapten tim/leader untuk season 2021,” ujar Rama. “Bisa jadi, karena pada 2020, aku kelewat aktif, mulai dari ikut balapan, terus paling aktif ngobrol internal. Mungkin karena itu, aku dipercaya untuk nge-lead anak-anak, biar lebih aktif lagi.”

Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook
Andika Rama saat memenangkan Honda Racing Simulator pada Agustus 2020. | Sumber: Facebook

Saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika ditunjuk sebagai kapten, sambil tertawa, Rama menjawab, “Pusing.” Lebih lanjut dia menjelaskan, “Lebih karena ada beban sebagai kapten. Kalau kemarin, mungkin beban saya cuma apa saya bisa berprestasi atau nggak. Kalau sekarang, bebannya jadi double. Saya juga harus bisa mengawal anak-anak, agar bisa tumbuh bersama menjadi lebih baik.” Dia sadar, setiap anggota tim LOR bertanggung jawab atas performa mereka masing-msaing. Namun, sebagai kapten, dia juga merasa bahwa dia harus dapat memberikan panduan yang tepat agar rekan timnya bisa berkembang.

Rama bercerita, sebagai kapten, dia akan punya tugas untuk “membangun chemistry” antar anggota LOR. Selain itu, dia juga bertanggung jawab untuk mengoordinasi menu latihan serta membangun komunikasi yang baik dalam tim. “Soalnya, dalam tim, komunikasi itu kan penting banget ya. Kalau hanya jago, tapi nggak bisa ngobrol atau ngasih input ke rekan tim, kan susah juga,” ujarnya. “Makanya, aku merasa, peranku sebagai kapten tuh di situ, buat jadi jembatan bagi rekan-rekan satu timku.”

Dalam roster LOR tahun ini, ada empat sim racers baru. Meskipun begitu, Rama yakin, hal ini bukan masalah. “Chemistry sih bisa banget dibangun. Soalnya, sim racing kan lebih ke individual saat balapan,” jelasnya. “Mungkin kalau game seperti Dota 2, PUBG, dan lain-lain, harus saling kenal dekat dengan anggota tim. Tapi, kalau di sim racing, hal ini tidak terlalu berpengaruh saat balapan. Kecuali kalau balapan endurance, yang 1 mobil bisa 2-4 drivers. Kalau itu, harus enak tek-tokannya.”

Rama mengatakan, hubungan antar anggota tim juga memegang penting dalam persiapan sebelum balapan. Misalnya, dia memberikan contoh, saat latihan atau membuat setup bersama. Selain itu, kemampuan berkomunikasi antar tim juga penting ketika mereka ingin menyampaikan opini pada rekan mereka. Rama mengaku, mengurus anggota tim LOR akan menjadi tantangan baru baginya. Namun, dia optimistis, dia sanggup melakukan hal itu. “Untungnya, aku juga sudah kenal dengan anggota roster baru, walau dulu bukan satu tim. Jadi, nggak dari nol banget,” katanya.

Sementara soal industri sim racing pada 2021, Rama percaya, jika pandemi masih berlanjut,maka ekosistem sim racing juga akan terus berkembang. “Memang sempat turun pas akhir 2020 kemarin, karena udah ada orang-orang yang mulai beraktivitas lagi. Tapi, euphoria dan komunitasnya tetap semakin besar, nggak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya. “Saya yakin, seyakin-yakinnya, sim racing bakal naik lagi. Because, the cheapest way to start your career at motorsport is sim racing.

Sumber header: 9tro

Daftar Pemain Serta Tim Esports Tersukses di Tahun 2020

Masih dalam suasana akhir tahun, kali ini saya akan kembali menyajikan daftar-daftar menarik seputar game dan esports yang sudah kita lewati sepanjang tahun 2020. Setelah daftar turnamen terpopuler 2020, kali ini saya akan mencoba melakukan sedikit rekap terhadap sosok pemain serta tim esports asal Indonesia tersukses di tahun 2020. Tidak banyak tim ataupun pemain mampu sekonsisten seperti mereka, apalagi mengingat situasi pandemi yang terjadi di tahun 2020 ini. Tanpa berlama-lama lagi, berikut daftarnya:

 

Bigetron RA (PUBG Mobile)

Sumber: Bigetron Official
Sumber: Bigetron Official

Dari kancah PUBG Mobile, nama Bigetron RA mungkin terbilang sudah menjadi nama yang tak terbantahkan lagi prestasi serta konsistensinya. Sejak mendapatkan prestasi pertama mereka di tingkat dunia pada tahun 2019, Bigetron RA semakin melejit di tahun 2020. Tahun ini mereka berhasil mendapatkan prestasi yang mereka idam-idamkan sejak lama, yaitu gelar juara Asia Tenggara lewat pertandingan PMPL SEA 2020 pada bulan Oktober 2020. Mereka juga berhasil jadi yang terbaik di Asia setelah berhasil melibas lawan-lawannya dalam pertandingan PUBG Mobile World League Season Zero pada bulan Agustus 2020.

Bigetron Red Aliens bahkan masih bisa mendapatkan satu prestasi lagi di akhir tahun 2020 ini. Zuxxy, Luxxy, Ryzen, dan Microboy berhasil mendapat posisi Runner Up pada babak liga PUBG Mobile Global Championship 2020 yang baru saja berakhir akhir pekan lalu. Melihat jajaran prestasi yang mereka dapatkan, jadi tak terbantahkan juga bahwa Bigetron Red Aliens adalah tim esports tersukses sepanjang tahun 2020 ini.

 

RRQ Hoshi (MLBB)

Sumber: ONE Esports Official
Sumber: ONE Esports Official

Kalau ditanya siapa tim paling sukses dari kancah esports MLBB, saya akan menjawabnya dengan dua tim. Tim yang pertama adalah RRQ Hoshi. Tahun ini adalah tahun di mana RRQ Hoshi berhasil memecahkan kutukan juara Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia dan menjadi tim pertama yang meraih gelar keduanya di sepanjang MPL berjalan.

Tak hanya itu, RRQ Hoshi juga menjadi yang mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara kompetitif MLBB terbaik di kawasan Asia Tenggara lewat gelaran MPL Invitational  4 Nations Cup. Walaupun hanya dua turnamen yang dimenangkan RRQ Hoshi, namun dua turnamen tersebut adalah turnamen official yang merupakan kasta tertinggi di skena esports MLBB saat ini. Berkat prestasi dan konsistensi tersebut, RRQ Hoshi pun berhak masuk ke dalam daftar ini.

 

Alter Ego (MLBB)

Sumber: Alter Ego Official
Sumber: Alter Ego Official

Setelah RRQ Hoshi, saya merasa Alter Ego selaku pesaing terberatnya di musim kompetisi MLBB 2020 juga patut dimasukkan ke dalam daftar ini. Jika bicara tersukses secara jumlah piala yang diperoleh, Alter Ego mungkin hanya akan terkesan sebagai tim yang biasa saja. Pada MPL ID Season 5 yang berlangsung di awal 2020, Alter Ego harus puas tersungkur di hari pertama babak playoff. Kejadian tersebut terulang kembali pada MPL Invitational 4 Nations Cup. Alter Ego kembali tumbang sejak hari pertama, kali ini dipulangkan oleh ONIC Esports.

Baru pada MPL ID Season 6 tim Alter Ego mulai melesat dengan cepat. Pada musim tersebut mereka berhasil mendapatkan peringkat pertama di akhir babak Regular Season. Pada babak playoff, Alter Ego berhasil mendapatkan peringkat runner-up walau harus merangkak lewat lower-bracket terlebih dahulu.

Puncak kejayaan mereka terjadi pada ONE Esports MPL Invitational 2020. Pada pertandingan tersebut mereka berhasil mengalahkan RRQ Hoshi yang notabene musuh bebuyutan Udil dan kawan-kawan, serta memboyong piala ONE Esports MPL Invitational 2020 pada 6 Desember 2020 kemarin. Jadi, saya merasa Alter Ego patut masuk daftar ini karena perjuangan para pemain serta manajemen untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Karena itu saya berpikir bahwa Alter Ego adalah tim esports yang paling sukses perkembangannya di tahun 2020 ini.

 

BOOM Esports (Dota 2)

Sumber: ESL Official
Sumber: ESL Official

Tahun 2020 sebenarnya bisa dibilang bukan tahun yang terbaik bagi divisi Dota 2 BOOM Esports. Namun sebagai satu-satunya tim Dota 2 dengan roster berisikan 5 pemain Indonesia, saya merasa prestasi BOOM Esports Dota 2 di Asia Tenggara terbilang sudah cukup sukses pada tahun 2020 ini.

Jika kita melihat daftar prestasinya di Liquidpedia, kita bisa melihat sendiri bagaimana BOOM Esports berkali-kali harus puas dengan perolehan runner-up. Namun, BOOM Esports tampil konsisten mendapatkan runner-up tersebut hampir di kebanyakan kompetisi online yang diselenggarakan selama pandemi ini. Mulai dari ESL One Online hingga BTS Pro Series. Prestasi terbaik mereka di tahun 2020 ada pada turnamen ESL SEA Championship 2020, ketika Mikoto dan kawan-kawan berhasil melibas Geek Fam 3-2 pada bulan Maret 2020 lalu. Sayangnya di akhir tahun 2020 ini kita harus mendengar kabar yang cukup mengecewakan yaitu kepergian sang bintang, Dreamocel, dari divisi Dota 2 BOOM Esports. Akankah prestasi BOOM Esports divisi Dota 2 bertahan di tahun 2021 mendatang?

 

Kenny Deo “Xepher” (Dota 2)

Sumber: Liquidpedia
Sumber: Liquidpedia

Dari sisi individu, sosok Kenny “Xepher” Deo saya rasa pantas untuk mendapat gelar sebagai pemain esports tersukses di tahun 2020 dari kancah Dota 2. Puncak kesuksesan Xepher adalah ketika dia bersama dengan tim Geek Fam. Jika kita melihat jajaran prestasinya pada laman Liquidpedia, kita bisa melihat sendiri bagaimana Xepher bersama Geek Fam berhasil mendapatkan dua kali gelar juara dari bulan Juni hingga Juli 2020.

Pada bulan Juni, Xepher bersama Geek Fam berhasil mendapat gelar juara di gelaran BTS Pro Series Season 2 setelah melibas BOOM Esports 3-0. Pada bulan Juli, Xepher bersama Geek Fam menjadi juara di ONE Esports Dota 2 SEA League setelah mengalahkan Fnatic 3-1. Sayangnya kebersamaan Xepher dengan Geek Fam kini hanya tinggal kenangan saja. Sejak 27 November 2020, Xepher diumumkan akan membela organisasi esports asal Korea Selatan yaitu T1. Akankah prestasi Xepher bisa tetap cemerlang di tahun-tahun ke depannya?

 

Andika Rama Maulana (Sim Racing)

Sumber Gambar: Andika Rama Maulana
Sumber Gambar: Andika Rama Maulana

Dari skena balapan simulasi ada sosok Andika Rama Maulana. Sosok yang satu ini terbilang menjadi salah satu pebalap simulasi asal Indonesia yang paling aktif serta berprestasi. Pencapaian terbesar terbarunya adalah ketika ia berhasil memenangkan seri GT World Challenge Asia Esports Championship kelas SIM-Pro. Walaupun ia sempat tersendat di seri balapan tersebut, namun Rama akhirnya menjadi juara setelah melakukan balapannya secara konsisten.

Selain pertandingan tersebut, Andika Rama juga beberapa kali mengikuti pertandingan-pertandingan balap simulasi tingkat internasional. Salah satunya seperti Logitech McLaren G Challenge saat dirinya berhasil mendapat peringkat 6 di balapan tersebut. Ia juga sempat diundang untuk mengikuti salah satu balap simulasi bergengsi yaitu Forza LeManz Esports Championship. Tidak hanya di luar negeri, Rama juga mendapatkan prestasinya di kancah lokal. Salah satu turnamen lokal terbesar yang ia menangkan adalah Honda Racing Simulator Championship pada kategori Pro-Class.

 

Rizky Faidan (Pro Evolution Soccer)

Sumber: Esports ID
Sumber: Esports ID

Dari skena sports game, kita tentunya tidak bisa melewatkan nama Rizky Faidan yang bertanding di dalam skena Pro Evolution Soccer. Setelah berhasil meraih runner-up di PES World Finals 2019 bersama tim Indonesia, prestasi serta kehadiran Rizky Faidan menjadi semakin diakui lagi di tahun 2020 ini.

Mengawali tahun 2020, nama Rizky Faidan kembali mencuat setelah kabar peminjaman dirinya untuk liga esports Pro Evolution Soccer Thailand. Membela Buriram Esports, Rizky Faidan dan kawan-kawan berhasil memboyong titel juara di dalam pertandingan Toyota Thai E-League 2020. Kembali ke tanah air, Faidan kini membela PSS Sleman untuk kompetisi iFel 2020. Dalam pertandingan tersebut, Faidan pun lagi-lagi berhasil menorehkan prestasi dan membawa piala juara iFel 2020 untuk PSS Sleman. Dengan dua gelar juara berturut-turut, sepertinya tak tertampikkan lagi bahwa Rizky Faidan adalah pemain esports tersukses pada tahun 2020 dari kancah Pro Evolution Soccer.

 

Raja.Pugu (FIFA Esports)

Sumber: RAJA Esports Official
Sumber: RAJA Esports Official

Masih dari skena sports game, kini giliran Raja.PUGU yang merupakan pemain di skena esports game FIFA masuk ke dalam daftar. Pugu Mujahid Mantang terbilang sebagai pemain esports FIFA tersukses karena beberapa hal. Pugu membuka tahun 2020 dengan kelolosan dirinya ke FUT Championship Cup 4. Pada bulan Juli 2020, Pugu kembali menunjukkan prestasinya dan berhasil menjadi wakil Indonesia untuk FIFA 20 Summer Cup.

Walaupun Pugu mungkin belum bisa mendapatkan prestasi yang terbaik pada saat bertanding di panggung internasional, namun pencapaiannya membuat Pugu terbilang sebagai yang tersukses di tahun 2020 pada skena esports game FIFA. Menghadapi tahun 2021, mampukah Pugu mempertahankan prestasinya dengan kehadiran FIFA 2021 dan beberapa perubahan yang dialami ekosistem esports FIFA?

 

Hansel Ferdinand “BnTeT” (CS:GO)

Sumber:
Sumber: Liquidpedia

Nama yang satu ini sepertinya sudah sering sekali disebut apabila kita membicarakan sosok pemain esports lokal yang bertanding di kancah dunia. Setelah membela tim Tyloo pada 2 tahun terakhir, BnTeT akhirnya pindah ke Gen.G Esports untuk bertanding di panggung esports CS:GO Amerika Serikat pada akhir tahun 2019 lalu.

Bersama Gen.G, BnTet malah jadi semakin bersinar lagi. Pencapaian terbesarnya adalah ketika dirinya bersama Autimatic dan kawan-kawan berhasil memenangkan salah satu panggung terbesar di kancah CS:GO internasional yaitu Dreamhack Open Anaheim 2020 pada bulan Februari lalu. Prestasi terbesar kedua dari seorang BnTeT ada pada bulan Mei 2020 ketika ia bersama tim Gen.G kembali berhasil menjadi juara, kali ini di turnamen ESL One: Road to Rio North America.

Andika Rama Maulana Menang Seri Sim-Racing GT Asia, PMCC 2020 Diumumkan

Pekan ke-2 bulan November diwarnai oleh berita gembira kemenangan pembalap Sim-Racing Indonesia. Selain itu ada juga pengumuman PMCC dan beberapa informasi lain seputar perkembangan esports dan gaming di luar negeri. Berikut rekap berita esports pekan ke-2 November (9 – 13 November 2020).

Street Fighter League Week 7

Street Fighter League Pro-Jp sudah jelang mencapai akhirnya. Tanggal 6 November 2020 kemarin adalah pertandingan pekan ke-7. Pekan tersebut menjadi pekan pembantaian karena tiga pertandingan yang berjalan menciptakan hasil sapu bersih 4-0. Tokido Flame menang lawan Momochi Splash, Mago Scarlet menang lawan Fuudo Gaia, dan Umehara Gold menang lawan Nemo Aurora. Tokido Flame dan Umehara Gold masih bersaing dengan ketat di peringkat 1 dan 2 dengan perolehan poin yang sama yaitu 19.

Free Fire League 2020 Clausura Finals Cetak Rekor Penonton

Sumber: Garena Official
Sumber: Garena Official

Free Fire lagi-lagi membuat kejutan bagi para pengamat industri esports. Kali ini giliran pertandingan Free Fire League 2020 Clausura Finals yang menjadi kejutan gara-gara mencetak rekor jumlah penonton yang baru. Gelaran tersebut merupakan puncak dari liga Free Fire di Amerika Latin. Untuk sebuah liga lokal, turnamen ini berhasil menciptakan rekor dengan mencatatkan 1,2 juta peak viewers. Walaupun begitu rekor tersebut masih belum memecahkan rekor peak viewers Free Fire sebelumnya yaitu 2 juta peak viewers pada gelaran Free Fire World Series 2019.

Ubisoft Ungkap Aruni, Operation Neon Dawn, dan Update Y5S4 Untuk Rainbow Six

Tanggal 8 November lalu Ubisoft luncurkan update terbaru untuk Rainbow Six Siege yaitu Operation Neon Dawn. Update tersebut menghadirkan operator baru bernama Aruni. Sosok operator tersebut memiliki Skill bernama Surya Gate yang bisa menutupi lubang dengan tembok laser. Tembok laser akan mati untuk sesaat apabila Attackers memaksa menembusnya. Selain itu Ubisoft juga menjelaskan sedikti soal apa yang jadi tujuan dari update Year 5 Season 4. Sebelumnya pertandingan Rainbow Six dipenuhi oleh berbagai Gadget milik Defender, membuat Attackers jadi kesulitan untuk menembus. Kini ibarat oase di padang gurun, Ubisoft akhirnya menjawab permasalahan soal Utility Meta tersebut.

Neymar di-Banned Oleh Twitch Karena Membagikan Data Pribadi Kawannya Saat Stream

https://twitter.com/StreamerBans/status/1325937407422853122?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1325937407422853122%7Ctwgr%5E&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.talkesport.com%2Fnews%2Fneymar-twitch-ban%2F

Sementara jadwal latihan sepak bola sedang berkurang karena pandemi, Neymar kini jadi sibuk melakukan streaming pada akun Twitch pribadinya. Sosok striker tim Paris Saint-Germain ini memang terkenal punya hobi bermain game terutama CS:GO. Namun demikian baru-baru ini ia dihukum oleh Twitch gara-gara menyebarkan nomor telepon rekannya di tim PSG yaitu Richarlison de Andrad. Membocorkan informasi personal (atau disebut Doxxing) merupakan tindakan yang melanggar tata-tertib Twitch bila mengutip dari Talkesports, . Walau begitu belum ada informasi lebih lanjut seputar durasi pemblokiran akun Twitch milik Neymar. Dengan jumlah penggemar yang cukup banyak, ada kemungkinan Twitch memberikan Neymar kesempatan kedua untuk kembali melakukan stream.

Andika Rama Maulana Menangkan Ronde 3 seri GT World Challenge: Asia

Balap Sim-Racing GT World Challenge Asia sudah masuk ronde ke-3. Kali ini giliran sirkuit Silverstone jadi medan pertempuran para Sim-Racers Asia. Setelah saling balap selama 60 menit, Andika Rama Maulana pun berhasil keluar sebagai juara pada seri kali ini. Mengutip dari rilis resmi GT Worldk Challenge, timing pit-stop yang tepat terbilang jadi salah satu faktor di balik kemenangan Rama. Kemenangan ini terbilang membayar kekecewaan Rama pada balap Ronde 1 kemarin ketika ia mendapat posisi yang kurang memuaskan karena suatu insiden.

PMCC 2020 Kembali Turnamen, Campus Ambassador, dan Caster Hunt

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

PUBG Mobile Campus Championship kembali hadir di tahun 2020 ini. Dari sisi turnamen, babak kualifikasi PMCC 2020 sudah akan dimulai pada tanggal 14 November 2020 mendatang. Pertandingan akan berjalan hinggal 29 November 2020 mendatang dan memiliki total hadiah sebesar Rp200 juta. Selain sajian turnamen, PMCC 2020 juga kembali mewadahi talenta lain dari para pecinta PUBG Mobile tingkat Universitas. Maka berbarengan dengan turnamen, PMCC juga menyajikan pencarian bakat Campus Ambassador dan Caster Hunt. PUBG Mobile memang terbilang cukup serius dalam hal menciptakan talenta baru di dalam ekosistem game-nya sendiri. Salah satu bukti dari hal tersebut adalah sosok Sanskuy yang merupakan seorang caster hasil dari acara Caster Hunt PMCC 2019.

PUBG Mobile Dikabarkan Kembali Hadir di India

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

Pasca pemblokiran di India, Tencent dan Krafton terlihat begitu gencar untuk bisa mengembalikan PUBG Mobile ke negara tersebut. Sebelumnya Krafton sempat turun tangan dan mengambil alih peran publisher PUBG Mobile di India sebagai usaha tersebut. Ada juga kerja sama dengan Microsoft yang dilakukan sebagai salah satu usaha tersebut. Ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba, kini PUBG Mobile akhirnya diperkenankan untuk hadir kembali di pasar India. Sebagai gantinya, PUBG Corp. mempersiapkan beberapa rencana untuk menyesuaikan game tersebut agar bisa tunduk dengan kemauan pemerintah negara India.

Salah satunya adalah pembedaan konten berupa pengurangan tingkat kekerasan yang ada di dalam game. Selain itu PUBG Corp. juga mempersiapkan investasi sebesar US$100 juta untuk India. Investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah liga esports profesional serta sebuah kantor yang mempekerjakan setidaknya 100 orang dalam bidang game development, bisnis, dan esports.

Astralis Luncurkan Program Pembentukan Talenta

Regenerasi talenta memang terbilang jadi hal yang sulit di dalam esports. Maka dari itu Astralis meluncurkan sebuah program pembentukan talenta pemain untuk divisi League of Legends dan CS:GO miliknya. Dalam program ini, pemain nantinya akan dirumahkan bersama dengan para pemain inti Astralis yang sudah ada. Agar dapat berkembang bersama, mereka juga akan dilatihtandingkan dengan para pemain utama Astralis nantinya.

ESPN Akan Tutup Divisi Editorial Esports

Sumber: ESPN
Sumber: ESPN

ESPN berbicara kepada Esports Observer dan mengatakan bahwa mereka akan menutup divisi editorial esports pada tanggal 11 November 2020 kemarin. Penutupan ini dilakukan karena dampak ekonomi dari situasi pandemi sehingga ESPN terpaksa memecat sekitar 500 pekerja di perusahaannya. Karena hal tersebut, divisi editorial esports pun turut menjadi korban. Sebelumnya ESPN sudah mengusahakan semua hal untuk dapat bertahan dalam situasi sulit tersebut. Mereka melakukan beberapa hal seperti mengganti penulis tetap dengan penulis freelance dan mengubah strategi konten untuk meningkatkan traffic. Sayang strategi tersebut masih belum berhasil, sampai akhirnya keadan menjadi seperti sekarang.

Honda Umumkan Seri Civic Terbaru di Twitch

Posisi Twitch sepertinya tidak lagi sekadar sebagai platform untuk menonton streaming game ataupun esports saja. Seiring waktu, Twitch semakin diakui sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda terutama di masa pandemi seperti sekarang. Melihat keadaan tersebut, Honda bahkan sampai melakukan pengumuman seri Civic terbaru lewat Twitch. Hal tersebut cukup wajar mengingat Honda memang menyasar pasar anak muda untuk seri Civic. Pengumuman sendiri nantinya akan dilakukan pada 17 November 2020 mendatang.

Pencapaian Sim Racer Indonesia di Balapan Perdana GT World Challenge Asia Esports Championship

Tanggal 6 Oktober 2020 lalu, turnamen sim-racing GT World Challenge Asia Esports Championship 2020 telah memulai balapannya yang pertama di sirkuit virtual Monza, Italia. Balapan yang menggunakan platform Asseto Corsa Competizione tersebut bisa dibilang sebagai balapan tipe endurance, dengan durasi selama satu jam untuk para sim-racer saling adu kemampuannya.

Dalam balapan tersebut, Andika Rama Maulana salah satu sim-racer Indonesia, sayangnya belum mendapat hasil yang maksimal, dan finish di posisi 14th. Sementara pada sisi lain, sim-racer Indonesia lainnya yaitu Fadhli Rachmat, justru menjadi salah satu sorotan yang tak kalah menarik dalam balapan kali ini, karena berhasil finish di posisi 4.

“Jujur gue sendiri kurang puas dengan hasil yang gue dapat di balapan seri pertama GT World Challenge Asia Esports kali ini.” jawab Andika Rama membuka pembahasan. “Sejak dari free practice session, gue sebenarnya sudah percaya diri sama pace balapan, dan berpikir dapat top 5 bukan hal yang mustahil. Namun, memang ada beberapa rentetan kejadian yang menimpa gue.” Rama menjawab, menceritakan alasannya kenapa ia finish di peringkat 14.

“Pada sesi kualifikasi salah satunya. Dalam keadaan trek hujan, gue sempat dapat Pole Position. Namun, pada detik-detik terakhir kondisi trek berubah jadi optimum, sehingga membuat posisi gue drop ke posisi 6. Pada saat race, gue juga membuat kesalahan fatal sehingga gue kena hukuman yang membuat gue jadi berada di posisi 37 dari 44 pembalap. Sangat perih memang, namun balapan masih panjang, gue mencoba sebaik dan sebisa mungkin untuk meraih posisi. Setelah berjibaku selama satu jam, akhirnya harus puas finish di posisi 14. The pace is there, but luck isn’t. Tapi nggak apa apa, move on to the next round and come back stronger!” ucap Rama kepada redaksi Hybrid.

Selain Rama, kisah pencapaian Fadhli tentu juga menjadi hal yang tak kalah menarik. Apalagi mengingat dalam balapan tersebut, Fadhli sebenarnya digolongkan sebagai Sim-AM atau “amatir”, yang harus melalui kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa mengikuti balapan utama GT World Chllenge Asia Esports Championship. “Pada balapan kemarin, strategi awal saya memang untuk fuel-saving dan bertahan selama mungkin, sebelum melakukan mandatory pit stop.” Fadhli menjelaskan strategi balapnya di pertandingan tersebut.

“Kebetulan saya start di posisi yang tidak terlalu bagus, jadi harus kreatif menentukan strategi agar dapat lompat posisi. Ditambah juga, kebetulan mobil yang ada di top 8 adalah mobil yang sama, sehingga membuat saya kesulitan menyusul on-track. Salah satu hal krusial dari strategi kemarin adalah menghindari battle dengan pembalap lain yang sama-sama belum melakukan pit stop. Jadi saya dibantu teman-teman untuk memantau kondisi mobil lain agar bisa mendapat timing tepat untuk pit stop.” Fadhli melanjutkan penjelasannya.

Fadhli Rachmat, sosok yang terbilang cukup baru di kancah sim racing, namun berhasil mencapai prestasi yang baik di GT World Challenge Esports Championship 2020. Sumber: Fadhli Rachmat
Fadhli Rachmat, sosok yang terbilang cukup baru di kancah sim racing, namun berhasil mencapai prestasi yang baik di GT World Challenge Asia Esports Championship 2020. Sumber: Fadhli Rachmat

“Untuk balapan kemarin saya cukup puas, walau memang ada insiden di tengah race, yang menyebabkan saya hilang sekitar 4 detik untuk bisa fight mendapat posisi 2. Tapi selain itu, balapan berjalan mulus tanpa insiden, juga strateginya berhasil, jadi bisa finish posisi 4.” tutup Fadhli.

Balapan selanjutnya dari GT World Challenge Asia Esports Championship akan diselenggarakan tanggal 27 Oktober 2020 mendatang, dengan trek virtual Laguna Seca sebagai medan balap bagi para sim racer.

Untungnya, baik Andika Rama ataupun Fadhli bisa langsung mengikuti balapan selanjutnya. Andika Rama sendiri digolongkan sebagai Sim-PRO, sehingga ia diundang langsung untuk mengikuti setiap balapan di GT World Challenge Asia Esports. Sementara Fadhli yang berada di kelas Sim-AM sebenarnya harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa ikut balap. Namun karena berhasil mencapai posisi top 5 di balapan seri sebelumnya, maka ia otomatis lolos ke balapan selanjutnya.

Perjuangan yang hebat dari kedua pembalap tersebut, semoga bisa mendapat prestasi yang lebih baik di balapan GT World Challenge Asia Esports Championship berikutnya!

Ketika Balap Sim Racing Diminati Komunitas Pemilik Mobil Mewah Indonesia

Jika melihat ke luar negeri sana, kolaborasi ekosistem esports dan gaming dengan brand otomotif mungkin sudah menjadi hal biasa. Anda pemerhati esports (atau pembaca setia Hybrid) mungkin ingat dengan kolaborasi Audi dengan Astralis, Mercedes-Benz dengan SK Gaming dan ESL, Tesla dengan Peacekeeper Elite (PUBG Mobile Tiongkok), atau Rolls Royce dengan QQ Speed Mobile (Speed Drifter Tiongkok).

Namun demikian, Indonesia sendiri terbilang tidak kalah. Kita sempat melihat Honda Motor dalam gelaran ESL Jagoan Series atau Renault dalam turnamen First Warriors. Namun, selain esports secara umum, balapan sim racing sebenarnya bisa dibilang jadi bagian esports lain yang paling menarik untuk dikolaborasikan dengan brand otomotif. Salah satunya terjadi pada akhir pekan lalu, yaitu kolaborasi dari GT-Sim.ID dengan Prestige Image Motorcars.

Sumber: GT.Sim-ID
Sumber: GT.Sim-ID

Prestige Image Motorcars sendiri sebenarnya bukan brand otomotif, melainkan sebuah bisnis dealer mobil-mobil mewah import dari Eropa yang dibesut oleh Rudi Salim, sosok entrepreneur muda kenamaan. Keterkaitan bisnis tersebut dengan sim racing memang terbilang cukup dekat, maka dari itu pada Sabtu 5 September 2020 lalu, GT-Sim.ID digaet untuk menyelenggarakan sebuah kompetisi Sim-Racing untuk merayakan peluncuran showroom terbaru Prestige Image Motorcars.

“Pekan lalu, GT-Sim.ID bekerja sama dengan Prestige Image Motorcars untuk menyelenggarakan event balap simulator sebagai perayaan launching dealer terbaru Prestige di Pluit. Event tersebut bisa dibilang sebagai gelaran simulator terbanyak yang pernah kami laksanakan. Ada 15 simulator dengan peserta sekitar 90an orang, yang merupakan tamu undangan dari anggota komunitas-komunitas pemilik mobil mewah seperti BMW ///M Series Owner Community Indonesia, Ferrari Owner Community Indonesia, Porsche Owner Community Indonesia, Lamborghini Owner, dan lain sebagainya.” ucap Andika Rama Maulana selaku Co-Founder GT-Sim.ID, tim balap sim racing yang juga merupakan penyedia alat simulasi balap.

“Sebetulnya saya sendiri sempat shock dengan antusiasme para peserta di event kemarin. Kalian mungkin bisa menerka sendiri, harga ‘mainan’ komunitas ini berapa. Walau demikian mereka ternyata masih sangat suka balap dengan menggunakan simulator. Katanya sih karena keseruan serta immersion yang disajikan balap simulator mirip dengan aslinya. Lucunya juga, para anggota komunitas mobil mewah ini justru lebih menyukai set simulator praktis, dibanding set simulator yang lebih canggih, dengan harga sama seperti mobil-mobil mereka. Alasannya karena mereka cukup duduk, gas, dan balap, tanpa harus memikirnya pengaturan ini itu.” Rama Maulana menceritakan lebih lanjut soal antusiasme peserta lomba balap sim racing dalam acara tersebut, yang merupakan anggota komunitas pemilik mobil mewah.

Sumber: GT.Sim-ID
Rudi Salim, pemilik Prestige Image Motorcars, bersama para pemenang balap sim racing yang diselenggarakan di showroom terbarunya pada akhir pekan lalu, 5 September 2020. Sumber: GT.Sim-ID

Kembali melihat fenomena di luar Indonesia, Lamborghini sendiri sudah sempat bekerja sama dengan Assetto Corsa untuk sebuah turnamen sim racing. Sementara pada skena lokal, terakhir kali baru ada Honda Motor yang bekerja sama dengan HM Engineering untuk turnamen Honda Racing Simulator Championship.

“Semoga di masa depan bisa ada lagi acara seperti ini, supaya sim racing bisa diperkenalkan ke lebih banyak orang, dan lebih banyak kalangan lagi.” tutup Rama menyatakan harapannya terhadap skena sim racing lokal.

Memang selama masa pandemi ini esports balapan memang terbilang tumbuh cukup pesat, mengingat banyaknya balapan nyata diganti menjadi balap virtual. Kolaborasi yang dilakukan GT-Sim.ID mungkin bisa dibilang menjadi langkah pembuka bagi ekosistem sim racing lokal. Siapa yang tahu? Mungkin bisa jadi di masa depan nanti, komunitas pemilik mobil mewah tersebut menjadi salah satu penyokong kemajuan skena balap simulasi di skena lokal, atau mungkin esports secara keseluruhan? Siapa yang tahu.

Andika Rama Maulana Juara di Ajang Sim Racing Filipina

Semasa pandemi COVID-19 balapan Sim-Racing memang terbukti bisa menjadi solusi konten pengisi yang tepat. Banyak ajang balap motorsport dunia beralih ke Sim Racing, seperti Formula 1, atau balap NASCAR. Bahkan saluran televisi FOX Sports jadi menayangkan pertandingan Sim Racing, karena antusiasme yang baik dari para penonton.

Tak hanya secara internasional saja, beberapa ajang Sim Racing juga hadir menyemarakkan pada skena lokal regional Asia Tenggara. Ini juga diadakan seraya membantu memperbaiki situasi semasa pandemi COVID-19. Menariknya, Andika Rama Maulana sosok sim racer lokal, baru-baru ini berhasil menjadi juara dalam ajang Sim-Racing tersebut, yang diselenggarakan oleh promotor asal Filipina.

Bertajuk Race for Frontliners, ajang balap virtual ini menjadi kompetisi, juga ajang galang dana untuk membantu para petugas kesehatan garis depan di Filipina. Race for Frontliners berlangsung secara onlilne dan dengan durasi yang cukup singkat. Balapan hanya berlangsung pada satu trek sepanjang 8 lap saja.

“Sebetulnya gue diundang balap di acara ini juga terbilang dadakan banget. Awalnya balapan ini diadakan hanya untuk orang Filipina saja. Eh tiba-tiba penyelenggara mengundang gue dan kawan-kawan tim Legion of Racers untuk ikut. Undangannya bener-bener dadakan, karena pada hari itu juga gue harus segera balapan. Karena waktu kebetulan agak lowong, akhrinya saya ikut saja. Eh ternyata menang…hahaha.” ucap Andika Rama Maulana menceritakan awal mula ia mengikuti balapan ini.

Balapan dilakukan pada trek Brands Hatch Indy dengan menggunakan Honda Civic Type R FK2. Mengingat waktu persiapan yang singkat, Rama mengaku memang sudah cukup mengerti karakteristik trek dan juga mobil yang digunakan untuk balapan.

Sumber: Tuason Racing
Sumber: Tuason Racing
“Sebetulnya gue nggak expect menang, karena hari itu sedang ada pekerjaan dari pagi sampai siang. Jadi itu latihan betul-betul hanya 5 menit sebelum balap. Untung saya hafal karakteristik mobil sama trek. Persaingan top 3 cukup sengit, hasil kualifikasi saja cuma terpaut 0,2 detik saking rapatnya. Walau 8 lap terbilang singkat, tapi berhubung persaingat ketat lumayan bikin keringetan.” cerita Rama.

“Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Tuason Racing atas undangannya untuk berkompetisi di event kalian. Semoga galang dana untuk petugas kesehatan yang bertugas dapat tersalurkan dengan baik, semoga berkah!” tukas Rama menutup perbincangan soal balap virtual yang ia lakukan pada akhir pekan lalu.

Menghadapi masa pandemi, Rama juga bercerita bahwa dirinya dan kawan-kawan komunitas sedang mengadakan satu ajang balap virtual di kancah lokal yang bertajuk “Balap di Rumah”. Diikuti juga oleh pebalap motorsport lokal, Sean Gelael, gelaran ini merupakan inisiatif komunitas untuk mengisi waktu selama pandemi COVID-19, yang diadakan mulai dari 7 hingga 23 Mei 2020 mendatang.

Selamat kepada Rama! Semoga bisa terus meraih prestasi, dan membanggakan Indonesia di skena balap virtual untuk kawasan regional SEA ataupun internasional!

SAMSUNG dan Pertamina Menjadi Sponsor Terbaru Tim Simracing GT-Sim.ID

SAMSUNG dan Pertamina menjadi sponsor terbaru bagi tim Simracing GT-Sim.ID untuk kejurnas Indonesia Digital Motorsport Championship. Nantinya logo SAMSUNG dan Pertamina akan tampil di mobil-mobil milik pembalap dan juga livestream GT-Sim.ID. Agar Anda tidak salah kaprah, GT-Sim.ID adalah tim esports Simracing yang digagas oleh pembuat Racing Simulator ternama di Indonesia.

Terkait sponsorship ini Andika “RamStig” Rama Maulana selaku pembalap utama dan co-founder tim GT-Sim.ID menceritakan prosesnya.”Pada awalnya, kami hanya mencoba peruntungan saja, mengirim proposal ke Pertamina. Tapi, tanpa diduga Pertamina ternyata punya ketertarikan yang sama.” Rama bercerita. “Bahkan sebetulnya, Pertamina ingin mengambil slot main sponsor tim GT-Sim.ID, namun tidak bisa karena slot main sponsor sudah diteken oleh SAMSUNG. Oleh karena itu, maka di sini SAMSUNG menjadi main sponsor dan Pertamina menjadi supporting sponsor tim GT-Sim.ID” lanjut Rama.

Sumber: Facebook GT-Sim.ID
Sumber: Facebook GT-Sim.ID

Belakangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkenal kolot dan cukup tradisional, terlihat mulai membuka diri kepada perkembangan zaman. Sebelum ini, PT Elnusa Tbk, selaku perusahaan yang berafiliasi dengan Pertamina, menggunakan esports sebagai cara komunikasi perusahaan dengan pegawainya yang berasal dari generasi muda. Mereka memasukkan kompetisi PUBG Mobile dalam rangkaian acara Elnusa Olympic, sebuah kompetisi internal korporat yang diikuti oleh para karyawan dari Pertamina Group.

Tak hanya itu saja, ada juga PT. KAI, yang beberapa waktu menyelenggarakan KAI Millenial Fair. Mereka menggunakan esports FIFA sebagai salah satu cara untuk merangkul generasi muda. Muhammad “Icanbutski” Ikhsan ketika itu berhasil keluar menjadi juara dan mendapatkan hadiah sebesar Rp3 juta.

Terkait durasi serta ketentuan kerjasama antara Pertamina dengan GT-Sim.ID, Rama lalu menjelaskannya lebih lanjut. “Sejauh ini kerjasama terhadap dua brand ini (SAMSUNG dan Pertamina) hanya terbatas sampai kejurnas Indonesia Digital Motorsport Championship (IDMC) selesai.” tukas Rama.

Sumber: Facebook GT-Sim.ID
Sumber: Facebook GT-Sim.ID

“Tapi sejauh ini SAMSUNG sepertinya akan tetap bersama hingga tahun berikutnya. Lalu kalau soal ketentuan kerjasama, selain logo di mobil tim GT-Sim.ID, kami juga mendapat beberapa benefit lain. Selaku official monitor partner, tentunya tim kami menggunakan monitor SAMSUNG selama pertandingan. Lalu Pertamina sendiri memberi sokongan dana yang tentunya akan kami arahkan untuk konten dan keperluan lainnya.” Rama menjelaskan soal kerjasama tim GT-Sim.ID dengan sponsor terbarunya.

Melihat iktikad Pertamina mensponsori esports lewat Simracing tentu menjadi sesuatu yang menarik. Apalagi memang Simracing masih punya keterkaitan dengan dunia otomotif yang lekat dengan brand Pertamina. Namun siapa yang tahu? Menarik juga sebenarnya jika Pertamina suatu hari nanti mensponsori kompetisi esports skala nasional di Indonesia.