Lensa Ini Sulap Kamera DSLR atau Mirrorless Jadi Kamera 360 Derajat

Dari sekian banyak kamera 360 derajat yang dijual di pasaran, hanya sedikit yang kualitas gambarnya benar-benar bisa dibilang bagus. Sebuah startup bernama Sphere Optics melihat kondisi ini sebagai suatu peluang; peluang untuk mengeksekusi ide nyeleneh mereka, yakni menyulap kamera DSLR menjadi kamera 360 derajat.

Buah pemikiran mereka adalah Sphere, sebuah lensa istimewa yang dapat menangkap gambar 360 derajat, yang siap dipasangkan ke berbagai kamera DSLR maupun mirrorless. Gambar yang dihasilkan memang tidak murni spherical – hanya 360 derajat horizontal dan 180 derajat vertikal – tapi semuanya dilakukan secara langsung dan tanpa melibatkan proses stitching.

Karena berwujud lensa, kualitas gambarnya pada dasarnya bergantung pada kamera yang digunakan. Sphere menggunakan mount Nikon F, tapi pengguna merek lain pasti selalu bisa ikut menikmatinya dengan bantuan adapter, apalagi mengingat mekanisme fokusnya paten alias fixed (paling optimal untuk jarak 40 inci).

Sphere 360 lens

Aperture-nya juga tidak bisa diubah-ubah dan selalu di angka f/8. Secara keseluruhan dimensinya cukup besar, dengan panjang 198 mm dan lebar 150 mm, serta bobot 1,8 kilogram. Sphere sejatinya bisa menjadi solusi yang cukup ideal bagi para fotografer maupun videografer yang keberatan membeli kamera terpisah hanya untuk menangkap gambar 360 derajat.

Sphere saat ini sudah dipasarkan, tapi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan informasi harganya juga tidak untuk dibeberkan ke publik. Pengembangnya juga menyediakan opsi untuk menyewa, dan semua konsumen yang tertarik bisa menghubungi mereka lewat situs resminya. Ke depannya, Sphere juga berencana merilis lensa yang sama untuk smartphone dan GoPro.

Sumber: PetaPixel.

Lensa C.P. Goerz Citograph 35 Pastikan Bidikan Kamera Anda Selalu Fokus

Pengetahuan dasar mengenai ilmu fotografi memang krusial, namun hasil jepretan memuaskan hanya ditentukan oleh satu hal simpel: momen yang tepat. Itu sebabnya produsen terus mengembangkan teknologi di perangkat mereka agar fokus bisa ditangkap secepat mungkin. Bagi Benedikt Hartmann, solusinya adalah dengan mengambil inspirasi dari masa lalu.

Sang street photographer punya gagasan menarik. Ia ingin mengembalikan elemen ‘spontanitas’ ke Instagram, ketika foto dapat diperoleh secepat-cepatnya tanpa mengorbankan kualitas. Via Kickstarter, Hartmann memperkenalkan Citograph 35mm, lensa fixed-focused dan fixed-aperture ala kamera instan Polaroid yang dirancang agar bisa bekerja selaras dengan kamera-kamera digital modern beresolusi tinggi.

Citograph 35mm 1

Dengan Citograph 35mm, sang produsen berjanji Anda akan selalu memperoleh gambar yang diinginkan tanpa penundaan sama sekali. Tanpa ada mekanisme di lensa yang menghambat, kamera selalu siap menjepret. Benedikt Hartmann menjelaskan bahwa Citograph 35mm adalah lensa always-in-focus pertama di dunia buat kamera DSLR dan mirrorless.

Citograph 35mm 2

Fokus Citograph 35mm di-setting di infinity, dengan aperture berada di f/8 – bukaannya cukup sempit untuk menjaga mayoritas gambar tetap tajam dan semua objek yang berada tiga meter atau lebih di depannya tetap fokus. Konsep seperti ini sebetulnya tidaklah baru. Tekniknya bisa diterapkan ke banyak lensa, umumnya dipakai dalam fotografi pemandangan/lanskap. Lensa fixed juga digunakan di banyak camera action serta 360 derajat.

Citograph 35mm 3

Citograph 35mm sendiri disajikan secara sederhana, tanpa ada fitur autofocus, zoom, serta kemampuan mengubah aperture. Produsen memanfaatkan lensa Tessar-type untuk menyempurnakan ketajaman, mengemasnya dalam satu bundel simpel yang stylish. Cuma ada sedikit syarat agar kamera Anda bisa bekerja serasi dengan lensa Citograph 35mm: ubah ISO ke automatic dan pilih opsi ‘time automatic‘.

Agar dapat mendukung beragam tipe kamera, desainer sedang mengembangkan mounting untuk Nikon, Canon, Sony, Leica M, Micro Four Thirds dan Fuji. Citograph 35mm mengusung branding C.P. Goerz American Optical Company, grup pencipta lensa film yang berkiprah mulai tahun 1886 hingga mereka bergabung bersama Zeiss Ikon di tahun 1926 dan kembali merge dengan Schnieder-Optics di 1972. Belum diketahui apakah brand tersebut hanya sekedar lisensi atau tidak.

C.P. Goerz Citograph 35mm bisa Anda pesan sekarang di situs crowdfunding  Kickstarter seharga mulai dari US$ 230. Saat artikel ini ditulis, Hartmann dan kawan-kawn berhasil mengumpulkan dana jauh lebih besar dari target stretch awal di US$ 30 ribu.

Leica Luncurkan Tiga Lensa Baru untuk Lini Leica M

Kabar gembira buat para pemilik kamera mirrorless Leica. Brand kenamaan asal Jerman tersebut belum lama ini menghadirkan tiga lensa baru yang pada dasarnya merupakan penerus modern dari versi lamanya. Ketiganya adalah Leica Summicron-M 28 mm f/2 ASPH, Leica Elmarit-M 28 mm f/2.8 ASPH dan Leica Summicron-M 35 mm f/2 ASPH.

Leica mengklaim ketiga lensa baru ini mengemas konstruksi yang lebih kokoh. Sebagai bukti, semuanya bakal disertai penutup lensa berbahan logam serta lens hood yang juga terbuat dari logam sepenuhnya. Di saat yang sama, ketiga juga bisa menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik berkat optimalisasi desain optiknya.

Lensa yang pertama, yakni Summicron-M 28 mm f/2 ASPH, ditakdirkan untuk menjadi senjata andalan fotografer ketika berhadapan dengan kondisi cahaya yang menyulitkan, alias gelap. Meski aperture-nya begitu besar, Leica menjamin hasil tangkapannya akan tetap tajam dari ujung ke ujung.

Yang kedua, Elmarit-M 28 mm f/2.8 ASPH, bakal mengundang banyak perhatian karena ia merupakan yang paling mungil dari ketiganya – meski dua lainnya juga masih tergolong cukup ringkas. Leica beranggapan lensa ini akan sangat ideal bagi para street photographer atau jurnalis, terlebih mengingat resolusinya jauh lebih baik dari versi sebelumnya sekaligus bebas distorsi.

Terakhir, Summicron-M 35 mm f/2 ASPH sengaja dibuat bagi para penggemar bokeh. Lensa ini punya 11 bilah aperture, sanggup menghasilkan biasan titik-titik cahaya yang lembut dan berbentuk bulat melingkar, bukan oktagonal seperti yang biasa dihasilkan oleh lensa kit kamera-kamera mirrorless atau DSLR kelas standar.

Ketiga lensa baru untuk lini kamera Leica M ini bakal tersedia di Leica Store Indonesia. Sayangnya, belum ada keterangan terkait kapan dan berapa harga pastinya. Kalau mengacu pada harganya di Amerika Serikat, Summicron-M 28 mm f/2 ASPH dibanderol seharga $3.995, Elmarit-M 28 mm f/2.8 ASPH seharga $2.195 dan Summicron-M 35 mm f/2 ASPH seharga $2.795.

Kacamata Berteknologi LCD CTRL One Bisa Berubah Warna Seketika

Selain membantu pengelihatan dan mendukung fashion, sebenarnya fungsi dasar kacamata ialah melindungi organ indra pengelihatan Anda, entah dari objek asing ataupun radiasi sinar berbahaya. Buat keperluan itu, tidak sedikit inventor mengadopsi teknologi kelas militer karena mereka percaya di sanalah tempat dihadirkannya penemuan-penemuan baru. Continue reading Kacamata Berteknologi LCD CTRL One Bisa Berubah Warna Seketika

Dengan Lens Flipper, Anda Hanya Perlu 5 Detik untuk Mengganti Lensa Kamera

Kalau Anda merupakan seorang pengguna kamera DSLR atau mirrorless, Anda pasti paham ribetnya mengganti lensa. Saat membawa lensa berukuran besar khususnya, seringkali kita kesulitan melepas dan memasang lensa lain selagi berdiri dan bersiap untuk mengambil foto berikutnya. Continue reading Dengan Lens Flipper, Anda Hanya Perlu 5 Detik untuk Mengganti Lensa Kamera

Carl Zeiss Ungkap Perangkat Virtual Reality Terjangkau Buatan Mereka

Saat membahas virtual reality, kita akan langsung teringat pada Oculus Rift dan membayangkan bagaimana gaming dinikmati di masa depan. Tapi kita tahu Oculus VR tidak sendirian, Sony dan Samsung sedang sibuk meracik perangkat VR mereka, masing-masing dibekali fitur spesial berbeda. Satu nama klasik di bidang optik juga akan segera menyiapkan device VR-nya. Continue reading Carl Zeiss Ungkap Perangkat Virtual Reality Terjangkau Buatan Mereka

QX10 dan QX100: Lensa Kamera Unik Sony Untuk Smartphone Anda

Sony akan meluncurkan dua buah lensa kamera canggih terbaru seri Cyber-shot mereka dengan kemampuan yang cukup unik. Lensa ini sangat berbeda dari lensa kamera biasa, karena bukan hanya Anda bisa menggunakannya secara mandiri, Anda juga bisa mengkoneksikan ke smartphone Android dan juga iPhone. QX10 dan QX100, itulah dua nama yang Sony berikan pada duo aksesori lensa kamera manis ini. Continue reading QX10 dan QX100: Lensa Kamera Unik Sony Untuk Smartphone Anda