Aplikasi O-Beng Sediakan Informasi Bengkel dan Toko Aksesoris Otomotif Berbasis Lokasi

Inovasi layanan berbasis aplikasi tampaknya akan terus lahir. Satu yang baru adalah aplikasi O-Beng. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menemukan bengkel atau toko aksesoris otomotif di sekitar mereka. Selain itu pengguna juga bisa menjadi pemilik bengkel yang memasang profil bengkel atau toko mereka untuk ditemukan oleh pengguna lainnya.

Aplikasi O-Beng dikembangkan oleh PT Satu Lingkaran Teknologi. Menurut Sales and Marketing Director dan co-founder Satu Lingkaran Teknologi Paulus Chandra sejak diluncurkan dalam versi beta satu bulan yang lalu aplikasi O-Beng mendapat respon yang positif baik dari pengguna maupun pemilik bengkel.

Saat ini selain segi tampilan yang memudahkan dan aplikasi yang diberikan secara gratis O-Beng juga diklaim memiliki beberapa kelebihan lain. Seperti data yang lengkap, proses validasi data bengkel dan kemudahan proses registrasi bagi pengguna yang terintegrasi dengan akun media sosial Facebook dan Google.

Selain aplikasi yang tersedia gratis, O-Beng juga tidak memungut biaya untuk setiap bengkel atau toko yang didaftarkan. Tak hanya sekedar menyajikan fitur pencarian O-Beng juga menyediakan fitur review untuk memberikan gambaran bagi pengguna lain tentang kualitas suatu bengkel atau toko.

“Kebetulan karena kami hobi otomotif sehingga banyak teman-teman pemilik bengkel dan pengguna bengkel juga yang membantu dari database bengkel yang kami punya. Ke depannya kami akan banyak menggandeng rekanan dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan bengkel-bengkel di seluruh Indonesia,” terang Paulus.

O-Beng baru tersedia untuk gawai yang berjalan di atas platform Android, namun Paulus menjanjikan O-Beng untuk iOS akan hadir di kuartal kedua tahun ini.

“Untuk saat ini baru tersedia di Android dan untuk iOS masih dalam pengembangan untuk dirilis kuartal kedua tahun ini. Selain fitur pencari bengkel, ke depannya akan ada pengembangan dan penambahan fitur menarik lainnya,” jelas Paulus.

Sayangnya saat disinggung mengenai strategi monetisasi yang diterapkan O-Beng, Paulus masih merahasiakannya. Saat ini O-Beng masih menjadikan akusisi pengguna baik itu pengguna biasa atau pun pemilik sebagai target mereka dalam waktu dekat. Sedangkan untuk target jangka panjang, Paulus mengatakan:

” Target jangka panjang kami  adalah menjadikan O-Beng sebagai acuan bagi pengguna untuk menemukan bengkel terbaik di seluruh Indonesia sekaligus memberikan value lebih kepada pengguna dan pemilik bengkel dengan pengembangan dan fitur dari O-Beng.”

Mencoba aplikasi O-Beng

Aplikasi O-Beng didesain dengan cukup sederhana. Didominasi warna hitam aplikasi O-Beng langsung menyuguhkan lima menu utama ketika dibuka setelah proses login. Ada menu untuk mengetahui informasi bengkel mobil terdekat, bengkel terdekat, menampilkan keduanya, menampilkan top 10 bengkel fitur mendaftarkan bengkel. Di masing-masing menu pengguna juga bisa menambahkan filter sesuai kategori yang diinginkan.

Screenshot_2016-01-29-18-04-59

Layanan Pencarian Venue Berbasis Lokasi Zodio Resmi Hadir di Indonesia

Layanan pencarian venue (point of interests) berbasis lokasi Zodio resmi hadir di Indonesia. Layanan yang berasal dari Thailand dan memiliki fitur serupa Yelp ini membantu konsumen menemukan tempat-tempat menarik, seperti restoran, bar, spa sambil melakukan check in, mengunggah foto, memberi review, menemukan penawaran menarik dan membagikan info tempat menarik dengan teman-teman.

Continue reading Layanan Pencarian Venue Berbasis Lokasi Zodio Resmi Hadir di Indonesia

Bouncity Kini Dimiliki oleh Penerbit Game Qeon

Kami akhirnya mendapatkan konfirmasi bahwa layanan berbasis lokasi Bouncity telah dijual ke penerbit game Qeon untuk nilai yang tidak diungkapkan. Menurut sumber yang mengetahui perihal penjualan ini, kesepakatan Bouncity dilakukan di bulan Juni sebelum dua orang bagian penting dari tim, Kevin Osmond dan Richard Fang, keluar dari perusahaan. Kevin dan Richard kini berkolaborasi dan mendirikan perusahaan konsultan bernama Weekend Inc.

Qeon sendiri adalah pemain baru di industri penerbit game. Produk mereka saat ini adalah Shadow Company, sebuah online game First Person Shooter (FPS) yang diluncurkan bulan April. Sementara Bouncity memiliki proses gamifikasi pada layanannya, kami belum yakin tentang masa depan Bouncity di bawah kepemilikan manajemen Qeon. Qeon adalah bagian dari grup MidPlaza dan memiliki relasi yang cukup dekat dengan Biznet.

Continue reading Bouncity Kini Dimiliki oleh Penerbit Game Qeon

Startup Asia Goes Global: CEO Corner Dengan Saumil Nanavati dari Chalkboard

Ketika saya bertemu Saumil dan rekannya Bernard di Singapura tahun lalu, saya tidak yakin tentang rencana mereka membawa Chalkboard ke pasar AS. Konsep Chalkboard mudah ditiru oleh perusahaan-perusahaan di Silicon Valley yang lebih berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak eksposur dan kepercayaan investor dibandingkan dengan perusahaan kecil dari Singapura.

Saumil telah membuktikan bahwa saya salah.

Perusahaannya, Chalkboard, telah menerima dana dari Neoteny Labs, lembaga pendanaan Singapura yang didukung oleh investor awal Twitter, Joi Ito yang memiliki koneksi kuat dengan berbagai startup dan investor teknologi  di AS. Ini langkah strategis yang berjalan sempurna bagi Chalkboard untuk masuk dan menaklukkan pasar AS dengan bantuan dari investor mereka.

Jadi sesi CEO Corner kali ini, saya mewawancarai Saumil Nanavati pendiri dan CEO Chalkboard. Check it out!

Continue reading Startup Asia Goes Global: CEO Corner Dengan Saumil Nanavati dari Chalkboard

Bouncity Menantang Pengguna Perangkat Bergerak di Indonesia Untuk Lebih Aktif Lagi

Mengikuti jejak Koprol, studio pengembangan aplikasi Indonesia PhaseDev meluncurkan platform permainan sosial berbasis lokasinya di Jakarta hari kemarin di @america, Pacific Place.

Sementara sebagian besar masyarakat Indonesia lebih familiar dengan Foursquare dan akan menyamakan permainan ini dengan startup dari New York tersebut, secara konsep dan pada prakteknya Bouncity lebih mirip dengan SCVNGR. Mungkin bisa dibilang SCVNGR-nya Indonesia karena begitu miripnya.

Bagi yang belum familiar dengan permainan berbasis Amerika Serikat tersebut, SCVNGR mempersilahkan para pemainnya untuk melakukan lebih dari sekedar check-in untuk mendapat reward. Baik Bouncity ataupun SCVNGR mendorong pemain mereka untuk melakukan berbagai aktivitas di lokasi tertentu, yang mana setelahnya mereka akan mendapatkan berbagai jenis reward.

Continue reading Bouncity Menantang Pengguna Perangkat Bergerak di Indonesia Untuk Lebih Aktif Lagi

Google rilis Hotpot, rekomendasi berbasis lokasi

Sepertinya berita tentang produk terbaru Google yang satu ini agak-agak tertutupi dengan besarnya berita mengenai Facebook Messaging, namun sepertinya ini merupakan salah satu produk Google yang menarik untuk dibahas.

Namanya Google Hotpot, konsepnya adalah sebuah jejaring rekomendasi yang berbasis lokasi dimana layanan ini akan dijalankan kebanyakan oleh user (User generated content). Cara kerjanya sendiri cukup mudah, Google mengambil konten lokasi dari rekanan-rekanan mereka seperti Yelp dan juga user submission dari Google Places dan Maps. Dari sini Google Hotpot ingin mengambil rekomendasi, review dan juga memberi rating untuk sebuah lokasi. Continue reading Google rilis Hotpot, rekomendasi berbasis lokasi

Koprol akan segera rilis API

Semalam di acara Mobile Monday, Daniel Armanto (CTO, Founder Koprol) mengumumkan bahwa layanan location-based social networking tersebut telah menyiapkan platform API untuk para developer. Namun meskipun API-nya sudah siap, Koprol masih belum ingin untuk membukanya untuk konsumsi publik dan hanya membukanya untuk beberapa rekanan saja.

Daniel juga menyatakan bahwa mereka sedang melakukan sedikit modifikasi terhadap platform API-nya untuk disesuaikan dengan beberapa platform Yahoo! Query Language (YQL). Kemungkinan besar platform yang sekarang sudah siap akan berubah sedikit jadi tim Koprol memutuskan untuk merilis API-nya untuk publik ketika sudah terintegrasi dengan baik ke berbagai platform Yahoo!

Continue reading Koprol akan segera rilis API

Foursquare Rilis App Versi 2.0 Untuk iPhone

Foursquare merilis apa yang mereka sebut “Foursquare 2.0,” yang memperkenalkan perubahan pada fitur Tips dan To Do, yang tadinya digabung kini menjadi dua fitur terpisah, serta memperkenalkan juga tombol “Add to My Foursquare.”

Perubahan ini dimaksudkan Foursquare untuk memperkaya pengalaman penggunanya di dunia nyata, sehingga penggunanya bukan hanya menggunakan Foursquare untuk merekam jejak langkah mereka, tetapi juga menjadi pemandu kegiatan yang dapat mereka lakukan di tempat-tempat yang dikunjungi.

Continue reading Foursquare Rilis App Versi 2.0 Untuk iPhone

GeoKuliner Memetakan Lidah Kita

Layanan lokasi-direktori tampaknya benar-benar lagi jadi primadona. Dari banyak yang bermunculan, terlihat makin lama makin niche aja, contohnya satu yang baru ini: GeoKuliner.

Sesuai namanya, GeoKuliner bertekat untuk memberikan informasi tempat makan sesuai dengan lokasi keberadaan kita. Saat ini caranya masih sangat simpel tapi efektif: geser icon orang-orangan yang ada di peta ke daerah yang kita inginkan, maka akan segera dicari tempat makan di sekitarnya.

Continue reading GeoKuliner Memetakan Lidah Kita

Bancakan2.0 ep5, Location Based dan Announcement SparxUp

Jogjakarta memang kota yang luar biasa, penuh dengan jiwa muda yang sepertinya haus akan tantangan. Hal inilah yang pertama kali saya sadari ketika kembali lagi ke Jogjakarta untuk menghadiri Bancakan2.0 versi 5 hari Jumat lalu. Bertempat di Gedung Telkom, lebih  dari 80 orang yang hadir untuk mendapatkan ilmu dari para pembicara yang berbagi pengetahuan disana.

Memang sih tidak ada tema khusus pada bancakan kemarin, namun dari line-up pembicara bisa terlihat tema secara keseluruhan.

Urbanesia, PersonaFlag dan Koprol = Location Based.

Sebuah konsep baru yang sedang tumbuh kembang, apalagi setelah suksesnya akuisisi Koprol oleh Yahoo makin membuat banyak orang yang sepertinya ingin mengulangi kesuksesan Koprol dengan konsep Location-Based.

Ada Batista Harahap dari Urbanesia, Sigit Purnomo dari PersonaFlag dan Fajar AB dari Koprol. Meskipun begitu, topik yang dibahas tidak melulu soal Location-Based, contohnya Batista yang sharing ilmu mengenai bagaimana “menjual diri” anda dalam lingkup personal branding, tentunya berkaitan dengan industri teknologi di Indonesia.

Continue reading Bancakan2.0 ep5, Location Based dan Announcement SparxUp